SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Siklon Tropis
 A.        Apa itu siklon tropis ?

Siklon tropis adalah fenomena alam yang kuat dan bersifat merusak. Pada umumnya wilayah
yang jauh dari garis pantai terancam oleh angin kencang, badai dan banjir yang disebabkan
oleh siklon tropis

Siklon tropis berputar dan mengatur sistem awan dan badai guntur, hal ini biasanya bermula
di perairan subtropis yang kemudian menjadi daerah tekanan rendah(low level area). Siklon
tropis berputar berlawanan arah dengan jarum jam untuk wilayah belahan bumi utara ( BBU)
dan searah jarum jam untuk wilyah belahan bumi selatan ( BBS ).



 B.        Klasifikasi siklon tropis :

      1.   Tropical depression   : kecepatan angin maksimu mencapai 33 knot
      2.   Tropical storm        : kecepatan angin maksimum mencapai 34 – 63 knot
      3.   Hurricane             : kecepatan angin maksimum mencapai 64 knot
      4.   Major hurricane       : kecepatan angin maksimum mencapai 96 knot
           Sumber : NOAA



 C.      Data rata-rata jumlah kejadian siklon tropis :
      1. Samudra pasifik, laut karibian,teluk mexico        : 11 badai tropis , 6 yang menjadi
         siklon tropis.
      2. Samudra pasifik bagian timur                       : 15 badai tropis, 8 yang menjadi
         siklon tropis.
      3. Samudra pasifik bagian tengan                      : 4 badai tropis, 2 yang menjadi
         siklon tropis.
D.      Pergerakan siklon tropis di beberapa wilayah perairan :




 E.      Pembentukan siklon tropis :

        Suhu muka laut yang hangat adalah kunci penting karena air adalah sumber energi
siklon. Uap air naik kemudian mengalami pendinginan. Pendinginan menyebabkan uap air
berkondensasi menjadi cair, yang kita lihat seperti awan. Dalam proses kondensasi, panas
dihasilkan.

 F.      Syarat – syarat terbentuknya siklon tropis :

      1. Suhu muka laut dibawah 270C sampai kedalaman 150 feet (46 m).
      2. Pada umumnya terjadi 480 km dari equator
      3. Angin potong vertikal yang lemah ( < 37 km/jam)
G.   Struktur siklon tropis




 1. Eye

     Pusat siklon pada umumnya anginya calm, cerah, dan angin yang lemah (24 km/jam).
     Eye akan selalu meningkat ketika angin dengan kecepatan angin maksimumnya diatas
     119 km/jam.

     Pembentukan eye sampai saat ini belum sepenuhnya dimengerti. Ini kemungkinan
     kombinasi dari         penyimapangan momentum sudut dan gaya sentrifugal.
     Penyimpangan momentum sudut adalah objek yang berputar cepat menuju ke pusat
     sirkulasi. Sehingga udara meningkat kecepatannya sama dengan head menuju pusat
     siklon tropis. Gaya sentrifugal terjadi karena pergerakan angin yang membawa angin
     di garis lurus. Sejak angin terbentuk sekita pusat siklon tropis terdapat tarikan ke luar.
     Ketajaman lengkungan dan atau rotasi yang cepat akan menguatkan gaya sentrifugal.

 2. Eye wall

     Eye wall adalah daerah dimana dengan intensitas angin yang paling kuat disertai
     badai guntur dan hujan paling lebat, terletak paling dekat dengan eye. Perubahan
     struktur dari eye dan eye wall dapat menyebabkan perubahan kecepatan angin yang
     merupakan indikasi dari intensitas badai. Eye dapat bekembang atau menyusut.

 3. Rain bands

     Rain band mempunyai kemampuan menghasilkan hujan lebat dan angin kencang
     seperti tornado.rain bands membentuk formasi seperti sprial. Batas antar spiral rail
     bands dimana tidak ada hujan atau tidak ada angin.



H.   Penamaan siklon tropis

            Untuk beberapa tahun, banyak siklon tropis di barat samudra hindia terlah
     dinamai dengan nama orang suci dimana siklon tropis terjadi. Ivan R. Tannhill
     menjelaskan di bukunya the major tropical storms of recorded history and mentions
many hurricanes named after saints. Contoh siklon tropis Santa ana yang menyerang
Puerto Rico di 26 juli 1825 dan San Felipe.

       Ahli meteorologi yang pertama kali meberikan penamaan siklon tropis adalah
Clement Wragge, seorang ahli meteorologi Australia. Sebelum akhir abad 19 , dia
memulai dengan menggunakan huruf alfabet yunani kemudian dari yunani dan
romawi dan berkembang menggunakan nama-nama feminim. Tapi sejak saat ini
nama penamaan siklon diserahkan pada otoritas meteorologi dimana siklon itu
muncul dan penamaanya tidak terbatas dengan nama feminim tapi tumbuhan, seperti
siklon mawar.

       Sumber : http://www.srh.noaa.gov/jetstream//

More Related Content

What's hot

3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasi3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasiselona
 
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanAgroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanJoel mabes
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraDhiah Febri
 
Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)guest01cdf1
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografiNkhansa
 
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalPengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalNurfaizatul Jannah
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Nurul Afdal Haris
 
Geografi - Cuaca dan Iklim di Indonesia
Geografi - Cuaca dan Iklim di IndonesiaGeografi - Cuaca dan Iklim di Indonesia
Geografi - Cuaca dan Iklim di Indonesiahanakamilah4
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisTedi Eka
 
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Muhamad Dzaki Albiruni
 
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenIchi Debbora
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMTuti Rina Lestari
 

What's hot (20)

3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasi3.a awan dan-presipitasi
3.a awan dan-presipitasi
 
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanAgroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udara
 
Angin ppt
Angin pptAngin ppt
Angin ppt
 
Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografi
 
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalPengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Geografi - Cuaca dan Iklim di Indonesia
Geografi - Cuaca dan Iklim di IndonesiaGeografi - Cuaca dan Iklim di Indonesia
Geografi - Cuaca dan Iklim di Indonesia
 
Dasar klimatologi
Dasar klimatologiDasar klimatologi
Dasar klimatologi
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan Siklontropis
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Cuaca dan-iklim.
Cuaca dan-iklim.Cuaca dan-iklim.
Cuaca dan-iklim.
 
Gerakan air laut
Gerakan air lautGerakan air laut
Gerakan air laut
 
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
Meteorologi dan Klimatologi (Materi OSN dari BMKG)
 
El nino dan la nina
El nino dan la ninaEl nino dan la nina
El nino dan la nina
 
Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 

Similar to Siklon tropis

Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropisnovvria
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropisnovvria
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropisnovvria
 
Newton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewtonXu1
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksMa`rifah Ifah
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxbaya13
 
Siklon Tropika.docx
Siklon Tropika.docxSiklon Tropika.docx
Siklon Tropika.docxSiti Hajar
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Asmawi Abdullah
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiFeni Malviowita
 
FENOMENA IKLIM LUAR BIASA
FENOMENA IKLIM LUAR BIASAFENOMENA IKLIM LUAR BIASA
FENOMENA IKLIM LUAR BIASAAsmawi Abdullah
 
Tornado.pptx
Tornado.pptxTornado.pptx
Tornado.pptxMuazMuz3
 
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornadoKaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornadoharalhaj
 
Tekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginTekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginAsmawi Abdullah
 
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINTEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINAsmawi Abdullah
 
Bencana Laut
Bencana LautBencana Laut
Bencana Lautnur wulan
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6isanuri
 

Similar to Siklon tropis (20)

Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropis
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropis
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropis
 
Newton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana Meteorologi
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleks
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
 
Siklon Tropika.docx
Siklon Tropika.docxSiklon Tropika.docx
Siklon Tropika.docx
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
 
Materi Geografi SMA
Materi Geografi SMAMateri Geografi SMA
Materi Geografi SMA
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
 
FENOMENA IKLIM LUAR BIASA
FENOMENA IKLIM LUAR BIASAFENOMENA IKLIM LUAR BIASA
FENOMENA IKLIM LUAR BIASA
 
Tornado.pptx
Tornado.pptxTornado.pptx
Tornado.pptx
 
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornadoKaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
Kaitan atmosfera dgn manusia el nino la nina siklon tornado
 
Teks prosedur
Teks prosedurTeks prosedur
Teks prosedur
 
Tekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginTekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem angin
 
Angin topan ipa
Angin topan ipaAngin topan ipa
Angin topan ipa
 
Angin topan ipa
Angin topan ipaAngin topan ipa
Angin topan ipa
 
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINTEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
 
Bencana Laut
Bencana LautBencana Laut
Bencana Laut
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6
 

More from novvria

kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point novvria
 
kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointkelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointnovvria
 
Menggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotMenggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotnovvria
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfernovvria
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi globalnovvria
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi globalnovvria
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi globalnovvria
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi globalnovvria
 

More from novvria (8)

kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point
 
kelembapan dan dew point
kelembapan dan dew pointkelembapan dan dew point
kelembapan dan dew point
 
Menggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplotMenggunakan aplikasi wrplot
Menggunakan aplikasi wrplot
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi global
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi global
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi global
 
Sirkulasi global
Sirkulasi globalSirkulasi global
Sirkulasi global
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Siklon tropis

  • 1. Siklon Tropis A. Apa itu siklon tropis ? Siklon tropis adalah fenomena alam yang kuat dan bersifat merusak. Pada umumnya wilayah yang jauh dari garis pantai terancam oleh angin kencang, badai dan banjir yang disebabkan oleh siklon tropis Siklon tropis berputar dan mengatur sistem awan dan badai guntur, hal ini biasanya bermula di perairan subtropis yang kemudian menjadi daerah tekanan rendah(low level area). Siklon tropis berputar berlawanan arah dengan jarum jam untuk wilayah belahan bumi utara ( BBU) dan searah jarum jam untuk wilyah belahan bumi selatan ( BBS ). B. Klasifikasi siklon tropis : 1. Tropical depression : kecepatan angin maksimu mencapai 33 knot 2. Tropical storm : kecepatan angin maksimum mencapai 34 – 63 knot 3. Hurricane : kecepatan angin maksimum mencapai 64 knot 4. Major hurricane : kecepatan angin maksimum mencapai 96 knot Sumber : NOAA C. Data rata-rata jumlah kejadian siklon tropis : 1. Samudra pasifik, laut karibian,teluk mexico : 11 badai tropis , 6 yang menjadi siklon tropis. 2. Samudra pasifik bagian timur : 15 badai tropis, 8 yang menjadi siklon tropis. 3. Samudra pasifik bagian tengan : 4 badai tropis, 2 yang menjadi siklon tropis.
  • 2. D. Pergerakan siklon tropis di beberapa wilayah perairan : E. Pembentukan siklon tropis : Suhu muka laut yang hangat adalah kunci penting karena air adalah sumber energi siklon. Uap air naik kemudian mengalami pendinginan. Pendinginan menyebabkan uap air berkondensasi menjadi cair, yang kita lihat seperti awan. Dalam proses kondensasi, panas dihasilkan. F. Syarat – syarat terbentuknya siklon tropis : 1. Suhu muka laut dibawah 270C sampai kedalaman 150 feet (46 m). 2. Pada umumnya terjadi 480 km dari equator 3. Angin potong vertikal yang lemah ( < 37 km/jam)
  • 3. G. Struktur siklon tropis 1. Eye Pusat siklon pada umumnya anginya calm, cerah, dan angin yang lemah (24 km/jam). Eye akan selalu meningkat ketika angin dengan kecepatan angin maksimumnya diatas 119 km/jam. Pembentukan eye sampai saat ini belum sepenuhnya dimengerti. Ini kemungkinan kombinasi dari penyimapangan momentum sudut dan gaya sentrifugal. Penyimpangan momentum sudut adalah objek yang berputar cepat menuju ke pusat sirkulasi. Sehingga udara meningkat kecepatannya sama dengan head menuju pusat siklon tropis. Gaya sentrifugal terjadi karena pergerakan angin yang membawa angin di garis lurus. Sejak angin terbentuk sekita pusat siklon tropis terdapat tarikan ke luar. Ketajaman lengkungan dan atau rotasi yang cepat akan menguatkan gaya sentrifugal. 2. Eye wall Eye wall adalah daerah dimana dengan intensitas angin yang paling kuat disertai badai guntur dan hujan paling lebat, terletak paling dekat dengan eye. Perubahan struktur dari eye dan eye wall dapat menyebabkan perubahan kecepatan angin yang merupakan indikasi dari intensitas badai. Eye dapat bekembang atau menyusut. 3. Rain bands Rain band mempunyai kemampuan menghasilkan hujan lebat dan angin kencang seperti tornado.rain bands membentuk formasi seperti sprial. Batas antar spiral rail bands dimana tidak ada hujan atau tidak ada angin. H. Penamaan siklon tropis Untuk beberapa tahun, banyak siklon tropis di barat samudra hindia terlah dinamai dengan nama orang suci dimana siklon tropis terjadi. Ivan R. Tannhill menjelaskan di bukunya the major tropical storms of recorded history and mentions
  • 4. many hurricanes named after saints. Contoh siklon tropis Santa ana yang menyerang Puerto Rico di 26 juli 1825 dan San Felipe. Ahli meteorologi yang pertama kali meberikan penamaan siklon tropis adalah Clement Wragge, seorang ahli meteorologi Australia. Sebelum akhir abad 19 , dia memulai dengan menggunakan huruf alfabet yunani kemudian dari yunani dan romawi dan berkembang menggunakan nama-nama feminim. Tapi sejak saat ini nama penamaan siklon diserahkan pada otoritas meteorologi dimana siklon itu muncul dan penamaanya tidak terbatas dengan nama feminim tapi tumbuhan, seperti siklon mawar. Sumber : http://www.srh.noaa.gov/jetstream//