1. Teori Latar Belakang Hakikat
Manusia
Pribadi sehat dan
tidak sehat
Tujuan
Konseling
Peran
Konselor
Peran
Konseli
Strategi
Konseling
Psikoanalisa -Diperkenalkan
oleh Sigmund
Freud (1856-
1936)
-Bangsa Yahudi
-Lahir di
Freibrerg
Moravia
(Austria, 6 Mei
1856)
-Keluarga
otoriter (ayah
dominan)
-Usia 40
mengalami
gangguan
kejiwaan
-Usia 40 mulai
menganalisis
mimpi
-Oedipus
Complex
-Deterministik
ialah dorongan
naluri, dorongan
biologis
(psikoseksual 0-
6th)
-Instink : life
(hidup) dan death
(mati)
-Iceberg (gunung
es) ialah hal yang
tampak
merupakan
kesadaran
manusia
sedangkan yang
terbenam dibawah
laut
ketidaksadaran
manusia
-Proses Psikologis
: Id. Ego dan
Superego
-Pribadi sehat
merupakan merreka
yang mengadakan
integrasi atau
menyeimbangkan id,
ego dan superego
-pribadi tidak sehat
mereka yang
mempunyai
mekanisme
pertahanan diri :
formasi reaksi,
identifikasi,
introjeki,
kompensasi,
penyangkalan,
proyeksi,
rasionalisasi, resepsi
Mengembalikan
fungsi ego agar
dapat lebih kuat
atau membuat
hal-hal yang tidak
disadari oleh
konseli menjadi
hal-hal yang
disadari
sepenuhnya
-memberikan
lingkungan
(atmosfer)
yang baik
untuk
mempermuda
h konseli
mengeksplor
asi masa
lalunya dan
memperkuat
fungsi ego
-Konseli harus
bersedia
terlibat dalam
proses
konseling
secara intensif
dan dalam
jangka
waktu yang
relatif lama
-konseli
bersedia
mengemu
kakan
perasaannya,
pengalama
nnya,
hubungan-
hubungannya,
ingatannya
dan fantasinya
-Penafsiran
merupakan
prosedur
dasar untuk
analisis
terhadap
teknik
asosiasi
bebas,
mimpi-
mimpi, dan
transferens
-Analisis
mimpi ialah
cara
membuat
konseli
tidur dan
bermimpi
-Asosiasi
bebas
2. Behavioristik -Second force
-Edward
Thorndike,
Clark Hull,
Bandura,
Pavlov, Kazdin,
BF. Skinner
-Skinner lahir di
Pennsylvania
(1904)
-Orang tua
hakim
-Keilmiahan
-Satu-satunya
perbedaan
antara tingkah
laku tikus
dengan manusia
terletak pada
tingkah laku
verbal
-perilaku
organisme bukan
merupakan
fenomena mental
-deterministik
-individu beda
kerena
pengalaman yang
beda
-dualisme (tidak
ilmiah)
-lingkungan
berpengaruh
dengan dominan
-Pribadi sehat :
adjustment ialah
perilaku yang tidak
menyimpang dari
norma sosial
-Pribadi tidak sehat :
maladjustment ialah
perilaku yang
menyimpang dari
norma sosial
Mengubah atau
menghapus
perilaku dengan
cara belajar
perilaku baru
yang lebih
dikehendaki
- Dipandang
sebagai
teknisi dan
guru
-Memiliki
motivasi
untuk berubah
- Kesadaran
dan partisipasi
konseli dalam
proses terapi,
baik selama
sesi terapi
maupun
dalam
kehidupan
sehari-hari
- Konseli
terlibat dalam
latihan
perilaku baru
dan umumnya
menerima
pekerjaan
rumah yang
aktif (seperti
self-
monitoring
perilaku
bermasalah)
untuk
menyelesaika
n antara sesi
-Self-
Menagenen
t (konseli
lebih aktif
dalam
proses
terapi)
-
Disentisisas
i sistematis
(konselor
berusaha
untuk
menanggul
angi
ketakutan
atau
kecemasan
konseli
dengan cara
relaksasi)
-Asertive
trainning
(mengatasi
masalah
percaya
diri,pengun
gkapan diri,
atau
ketegasan
diri)
-Memberi
3. terapi
-Terus
menerapkan
perilaku baru
setelah
pengobatan
resmi telah
berakhir.
contoh
(konseli
belajar dari
orang lain
yang
menjadi
objek)
Person
Centered
Therapy
-Aliran
Humanistik
-Rogers lahir di
Oak Park
Illionis tahun
1902
-Kondisi aman
finansial
-Sering
berpindah
sekolah
-Klien-person
- Organisme
merupakan
keseluruhan
individu (the total
individual)
- Medan
phenomenal
merupakan
keseluruhan
pengalaman
individu (the
totally of
experience)
-Pribadi sehat :
Congruence
(keselarasan),
Opennes to
experience (terbuka
dengan pengalaman
baru), trush in
themselves (percaya
terhadap diri
sendiri), internal
source of evaluation
(menggunakan
sumber-sumber
untuk melakukan
evaluasi),
willingness to
continue growing
Memperbaiki cara
pandang diri
dengan
pengalaman yang
sebenarnya terjadi
dan apa yang
ingin dicapai
(revisi self-
concept)
-Motivator
-Penyalur
tanggung
jawab
-Moralis
-Guru
-Pengikat
janji
-
Memusatkan/
berfokus pada
tingkah laku
mereka
sekarang alih-
alih kepada
perasaan-
perasaan dan
sikap-sikap
mereka
- Membuat
dan
menyepakati
rencana yang
akan
dilaksanakan
-Tidak ada
instrumen
-
Genuinness
(membantu
dengan
tulus)
-
Unconditio
nal positive
regard
(menerima
tanpa
syarat)
-empathic
understandi
ng
4. -Self merupakan
bagian dari
medan
phenomenal (“I
atau me”)
(keinginan untuk
terus tumbuh)
-Pribadi tidak sehat :
Inconruence
(ketidaksejajaran),
neurotic behavior
(penyakit psikologis
seperti kecemasan,
dll.)
untuk
mengubah
tingkah laku
yang gagal
menjadi
tingkah laku
yang berhasil
-
Mengevaluasi
tingkah laku
sendiri
-Konseli
terlibat aktif
dalam
pelaksanaan
kontrak-
kontrak
mereka
sendiri secara
tanggung
jawab apabila
ingin
mencapai
kemajuan
5. Realita -William
Glasser lahir
tahun 1925
-Menjadi
insinyur kimia
pada usia 19 dan
dokter pada usia
28 tahun
- Mengikuti
latihan psikiatri
di Pusat
Administrasi
Veteran, Los
Angles.
-Tahun 1960
Glasser bekerja
sebagai
konsultan
pendidikan
-Bahwa manusia
mempunyai
kebutuhan yang
tunggal, yang
hadir di seluruh
kehidupannya,
sehingga
menyebabkan dia
memiliki
keunikan dalam
kepribadiannnya.
-Setiap orang
memiliki
kemampuan
potensial untuk
tumbuh dan
berkembang
sesuai pola-pola
tertentu menjadi
kemampuan
aktual. Karennya
dia dapat menjadi
seorang individu
yang sukses.
- Setiap potensi
harus diusahakan
untuk
berkembang dan
terapi realitas
berusaha
-Pribadi sehat :
mampu memuaskan
kebutuhan, melihat
sesuatu secara
realita, melakukan
atas dasar kebenaran,
bertanggung jawab
-Pribadi tidak sehat :
identitas gagal,
keterlibatan diri,
kegagalan orang tua
atau orang yang
bermakna, individu
tidak belajar
-Menolong
individu agar
mampu mengurus
diri sendiri,
supaya dapat
menentukan dan
melakanakan
perilaku dalam
bentuk nyata
-Mendorong
konseli agar
berani
bertanggung
jawab serta
memikul segala
resiko yang ada,
sesuai dengan
kemampuan dan
keinginannya
dalam
perkembangan
dan
pertumbuhannya
-Mengembangkan
rencana-rencana
nyata dan realistik
dalam mencapai
tujuan yang telah
ditetapkan
-Bertindak
sebagai
pembimbing
yang
memantu
konseli agar
menilai
tingkah
lakunya
sendiri secara
realistis
-Berperan
sebagai
moralis
-Motivator
-Sebagai guru
-Memberikan
kontrak
-Konseli
bersikap
terbuka
terhadap
konselor dan
bersedia
menjalani
proses
konseling
-Konseli
menceritakan
masalahnya
kepada
konselor dan
memfokuskan
pada apa yang
diinginkannya
-Konseli
mengevaluasi
tingkah
lakunya
sendiri,
membuat dan
menyepakati
rencana saat
konseli
memutuskan
untuk berubah
dari tingkah
laku gagal ke
tingkah laku
berhasil
-Games
-Humor
-Konfortasi
-
Merumuska
n rencana-
rencana
-Modelling
-Verbal
shock
-
Menentuka
n batasan-
batasab dan
struktur
konseling
yang pas
-
Melibatkan
diri dengan
konseli
dalam
upayanya
mencari
kehidupan
efektif
-Tidak
menerima
alasan-
alasan
tingkah
laku yang
6. Tugas Resume Teori dan Teknik Konseling
Nama Kelompok BK 2014 A1 :
1. Marcella J (14-500-0025)
2. Avista W.P (14-500-0028)
3. Anis R (14-500-0031)
4. Machmuddi (14-500-0053)
5. Nur Arifaizal Basri (14-500-0011)
membangun
anggapan bahwa
tiap orang
akhirnya
menentukan
nasibnya sendiri
- Terapi
ditekankan pada
disiplin dan
tanggung jawab
atas kesadaran
sendiri
tidak
bertanggun
g jawab
-Homework
-Membuat
kesepakata
n kontrak