Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dalam masyarakat. Ilmu ini berusaha menjelaskan pola hubungan antarmanusia dan menghasilkan pemahaman umum tentang masyarakat. Sosiologi menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dalam penelitiannya.
2. HAKEKAT SOSIOLOGI
Berasal dari Bahasa Latin yaitu “socious”, yang berarti
teman, kawan, masyarakat, dan “logos”, yang berarti ilmu
pengetahuan atau pikiran.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan
sosial. Dengan pemahaman struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok,
yaitu norma-norma /kaidah-kaidah sosial, lembagalembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan
sosial. Sementara, proses sosial adalah pengaruh timbal
balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya
pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi
dengan segi kehidupan politik.
Sisiologi adalah ilmu yang membahas peristiwa yang
terjadi saat ini, terutama pola-pola hubungan dalam
masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian
umum.
4. Ciri-ciri Utama Sosiologi Sebagai
Ilmu Pengetahuan
• Empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut didasarkan
pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat
• Teoritis, artinya ilmu pengetahuan tersebut berusaha
menyusun abstraksi dari hasil pengamatan. Abstraksi
tersebut merupakan kesimpulan logis yang bertujuan
menjelaskan sebab akibat sehingga menjadi teori
• Kumulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang
sudah ada, atau memperbaiki, memperluas, serta
memperkuat teori-teori yang lama
• Non etis, artinya pembahasan suatu masalah tidak
mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi
lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut
secara mendalam.
5. Sifat-sifat Sosiologi Sebagai
Ilmu Pengetahuan
• Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial
• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
yang kategoris (bukan normatif)
• Sosiologi merupakan ilmu murni sekaligus
terapan
• Sosiologi adalah ilmu yang abstrak
• Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan
pengertian-pengertian dan pola-pola umum
• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
yang rasional, terkait dengan metode yang
dipergunakannya
• Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan
umum, bukan ilmu pengetahuan yang
khusus.
7. Masyarakat
Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam
waktu yang relatif lama
Manusia yang hidup bersama itu merupakan
suatu kesatuan
Manusia yang hidup bersama itu merupakan
suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup
bersama yang menimbulkan kebudayaan
dimana setiap anggota masyarakat merasa
dirinya masing-masing terikat dengan
kelompoknya.
8. Metode-metode Dalam
Sosiologi
Kualitatif, adalah metode penelitian yang
menggunakan data yang tidak dinyatakan dalam
angka-angka, misalnya dengan kata-kata atau
simbol.
Kuantitatif, adalah metode penelitian yang
menggunakan data yang dapat dinyatakan dalam
angka-angka.
Induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu
gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang
bersifat umum.
Deduktif, yaitu metode yang dimulai dari hal-hal
yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang
khusus.
9. KUALITATIF
Historis, yaitu metode pengamatan
yang menganalisis peristiwa-peristiwa
masa silam untuk merumuskan prinsipprinsip umum.
Studi Kasus, yaitu metode pengamatan
tentang suatu keadaan, kelompok,
masyarakat setempat, lembagalembaga, maupun individu-individu.
10. KUANTITATIF
• Statistik, bertujuan untuk menelaah
gejala-gejala sosial secara matematis,
dengan menggunakan skala-skala dan
angka-angka untuk mempelajari
hubungan-hubungan antar masyarakat.
11. Kedudukan Sosiologi diantara
Ilmu-ilmu Lain
Sosiologi dan Ilmu Politik
Sosiologi dan Ekonomi
Sosiologi dan Ilmu Sejarah
Sosiologi dan Antropologi
Sosiologi dan Ilmu-ilmu Pasti
12. Sosiologi dan Ilmu Politik
Ilmu politik mempelajari daya upaya
untuk memperoleh, mempertahankan
dan menggunakan kekuasaan.
Sedangkan bagi sosiologi, soal daya
upaya itu digambarkan sebagai salah
satu bentuk persaingan, pertikaian atau
konflik
13. Sosiologi dan Ekonomi
Ekonomi mempelajari usahausaha manusia dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhan
materiilnya, sedangkan sosiologi
mempelajari unsur-unsur dalam
masyarakat secara keseluruhan
14. Sosiologi dan Ilmu
Sejarah kejadian
Sosiologi dan sejarah mempelajari
dan hubungan yang dialami manusia
sebagai individu dan sebagai anggota
masyarakat. Sejarah melihat kejadian atau
peristiwa yang dialami manusia pada masa
silam dan mencari hubungan antar peristiwa
tersebut, sedangkan sosiologi hanya
memperhatikan peristiwa yang merupakan
proses kemasyarakatan yang timbul dari
hubungan antar manusia dalam situasi yang
berbeda
15. Sosiologi dan Antropologi
Sosiologi dan antropologi, khususnya antropologi
sosial, agak sulit dibedakan. Kedua ilmu ini
hampir sama. Antropologi mampelajari manusia,
sedangkan sosiologi mempelajari
masyarakat.Yang membedakan sosiologi dan
antropologi adalah metode ilmiahnya.
16. Sosiologi dan Ilmu-ilmu Pasti
Sosiologi juga memiliki hubungan dengan ilmuilmu pasti, terutama matematika. Dalam suatu
penelitian, sosiologi menggunakan angkaangka matematis, seperti data-data statistik,
sebagai salah satu alat analisisnya.
18. Perkembangan Awal
Abad 5 sampai akhir abad 14, Para pemikir Yunani Kuno
beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja,
tanpa ada yang bisa mencegah masyarakat mengalami
perkembangan dan kemunduran. Bahkan disini
ditegaskan bahwa nasib masyarakat harus diterima
sebagai bagian dari kehendak Ilahi.
Tokoh –tokoh : Sokrates, Plato, Aristoteles.
19. Abad Pencerahan : Rintisan Kelahiran Sosiologi
Abad 17, ditandai oleh beragam penemuan di
bidang ilmu pengetahuan. Derasnya
perkembangan ilmu pengetahuan membawa
pengaruh terhadap pandangan mengenai
perubahan masyarakat. Pandangan itu harus
juga berciri ilmiah, rasional, dan menggunakan
metode ilmiah.
Tokoh-tokoh : Francis Bacon, Rene Descartes,
Wilhelm Leibnitz
20. Abad Revolusi : Pemicu Lahirnya Sosiologi
Abad 18, Adanya revolusi industri di wilayah Eropa dan
Amerika. Pada masa ini muncul kaum borjouis (kaum
kapitalis) yang memiliki modal besar, dan juga kaum buruh.
Posisi bangsawan dan rohaniawan tergeser oleh kaum
kapitalis.
Masyarakat yang semula agraris menjadi masyarakat
industri, namun tidak diimbangi dengan peningkatan
ketrampilan masyarakatnya. Akibatnya, banyak terjadi
gejolak-gejolak sosial, seperti pemberontakan, peperangan,
kerusuhan, kemiskinan, kekacauan , kriminalitas, dan
sebagainya.
21. KELAHIRAN
SOSIOLOGI
Abad 19, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara
khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
Para ilmuwan berupaya membangun suatu teori sosial
berdasarkan ciri-ciri masyarakat pada tiap tahap
peradaban manusia.
Dalam buku Cours de Philosophie Positive (Filsafat
Positif), seorang Ilmuwan Perancis pertama kali
memperkenalkan istilah “sosiologi” sebagai pendekatan
khusus untuk mempelajari masyarakat adalah Auguste
Comte yang sampai sekarang diakui sebagai Bapak
Sosiologi.
22. KELAHIRAN SOSIOLOGI MODERN
Abad 20, gelombang besar imigran berdatangan ke
Amerika Utara. Gejala ini berakibat pada pesatnya
pertumbuhan penduduk, muncul kota-kota industri,
lengkap dengan gejolak kehidupan kota besar,
kriminalitas, kerusuhan khas perkotaan, sampai
dengan tuntutan hak wanita dan kaum buruh.
Konsekuensi dari gejolak sosial itu, perubahan
masyarakat yang mencolok pun tak terhindarkan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan
sosial berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran
bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak
relevan lagi. Mereka pun berupaya menemukan
pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi sosial
ketika itu.Lahirlah sosiologi modern.
Apabila sosiologi ala Eropa pada abad 19 dulu lebih
menekankan pada pendekatan makro, maka pada
sosiologi modern ala Amerika abad 20 ini lebih
menekankan pada pendekatan mikro.
23. Perkembangan Sosiologi di
Indonesia
Para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak
memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran
mereka. Sri Paduka Mangkunegoro IV telah
memasukkan unsur tata hubungan manusia pada
berbagai golongan yang berbeda dalam ajaran Wulang
Reh.
Ki Hajar Dewantara banyak mempraktekkan konsepkonsep sosiologi seperti kepemimpinan dan
kekeluargaan dalam proses pendidikan.
Beberapa orang Belanda pada abad 19, Van Volenhaven
dan Snouck Hurgronje, menggunakan pendekatan
sosiologis untuk memahami masyarakat Aceh, hasilnya
dipergunakan pemerintahan Belanda untuk mengusasi
daerah tersebut.
Namun itu semua sosiologi hanya sebagai ilmu
pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Sosiologi
belum dianggap cukup penting untuk dipelajari dan
digunakan sebagai ilmu pengetahuan, yang terlepas dari
ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.
24. Perkembangan Sosiologi di
Indonesia
Secara formal, Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta pada waktu itu menjadi
satu-satunya lembaga perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah
sosiologi di Indonesia walaupun hanya sebagai pelengkap mata kuliah
ilmu hukum.
Seteah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Soenario
Kolopaking pertama kali memberikan kuliah sosiologi pada tahun 1948
di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang FISIP UGM). Akibatnya,
sosiologi mulai mendapat tempat dalam insan akademis masyarakat
Indonesia. Banyak para plajar Indonesia yang khusus memperdalam
sosiologi di laur negeri, kemudian mengajarkan ilmu itu di Indonesia.
Buku sosiologi berbahasa Indonesia pertama kali diterbitkan oleh Djody
Gondokusumo dengan judul Sosiologi Indonesia. Selanjutnya
bermunculan buku-buku sosiologi lainnya, seperti Social Changes in
Yogyakarta karya Selo Soemardjan yang terbit pada tahun 1962.
25. REALITAS SOSIAL
Sosiologi mempelajari pola-pola hubungan
yang terjadi dalam masyarakat. Pola-pola
hubungan tersebut dapat menciptakan
kestabilan atau keadaan yang normal
namun dapat pula menimbulkan keadaan
yang tidak normal, seperti terjadinya
perubahan berupa modernisasi,
penyimpangan, dan masalah sosial lainnya.
Inilah yang kita sebut sebagai realitas
sosial.
26. CONTOH REALITAS SOSIAL
MASYARAKAT
SISTEM SOSIAL
STRUKTUR SOSIAL
ORGANISASI DAN LEMBAGA SOSIAL
DINAMIKA SOSIAL :
* Pengendalian Sosial
* Penyimpangan Sosial
* Mobilitas Sosial
* Perubahan Sosial :
# Internalisasi
# Difusi
# Sosialisasi
# Akulturasi
# Enkulturasi
# Asimilasi
# Penetrasi
# Inovasi
27. MASALAH SOSIAL
Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa
yang diinginkan dengan apa yang telah terjadi
Masalah Sosial Nyata, merupakan masalah-masalah
sosial yang keberadaannya diakui oleh masyarakat
dan ada keyakinan dapat diatasi atau dihilangkan.
Masalah Sosial Laten , merupakan masalahmasalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat
tetapi masyarakat tidak mengakuinya sebagai
masalah di tengah-tengah mereka. Hal ini
disebabkan oleh suatu ketidakberdayaan mereka
untuk mengatasinya.
28. KLASIFIKASI MASALAH SOSIAL
Masalah sosial dari faktor ekonomis,
misalnya kemiskinan, pengangguran.
Masalah sosial dari faktor biologis,
misalnya penyakit menular.
Masalah sosial dari faktor psikologis,
misalnya penyakit syaraf, bunuh diri, gila,
dan lain-lain.
Masalah sosial dari faktor
kebudayaan, misalnya perceraian,
pencurian, kenakalan remaja, konflik ras,
konflik suku bangsa, konflik agama, dan
lain-lain
30. KEGUNAAN SOSIOLOGI DALAM
MASYARAKAT
Untuk Pembangunan. Sosiologi berguna untuk
memberikan data sosial yang diperlukan pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun
penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan,
memperhatikan apa yang mendai kebutuhan
sosial. Pada tahap pelaksanaan, harus dilihat
kekuatan sosial dalam masyarakat. Pada tahap
penilaian, menganalisis efek atau dampak sosial
dari pembangunan tersebut.
Untuk Penelitian. Dengan penelitian dan
penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu
perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang
baik. Dari data yang dihasilkan oleh penelitian
sosiologis, para pengambil keputusan dapat
menyusun rencana dan cara pemecahan suatu
masalah sosial.