SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
FAKTOR PENYEBAB
KEKERASAN DILINGKUNGAN
SEKOLAH
IMPLEMENTASI
UU RI No 23 Tahun 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
Arist Merdeka Sirait

Ketua Umum Komisis Nasional Perlindungan Anak
SIAPA ITU ANAK
ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18
(delapan belas tahun) termasuk yang masih
dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak)
HAK ANAK ; adalah bagian dari hak asasi
manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan
dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
pemerintah, dan negara.
Defenisi
Kekerasan terhadap Anak
Segala bentuk perbuatan atau tindakan
terhadap anak yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik,seksual, psikis/mental/emosi, dan
penelantaran termasuk pemaksaan dan
merendahkan martabat
DASAR HUKUM LINGKUNGAN
SEKOLAH ZONA BEBAS
KEKERASAN 2002
Pasal 54 UU No. 23 Tahun
Tentang Perlindungan Anak Menegaskan :

dalam dan di lingkungan sekolah wajib
dilindungi dari tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh guru, pengelola sekolah
atau teman-temannya di dalam sekolah
yang bersangkutan, atau lembaga
pendidikan lainnya”
Pelaku K EKERASAN
PSIKIS
• Pelaku utama ada tiga : GURU, ORANG
TUA dan NEGARA.
• GURU; sebagai konsewensi
penanggungjawab utama kelancaran
kurikulum-nasional
• ORANG TUA; merasa memiliki sehingga
berhak menentukan nasib si anak sesuai
selera mereka sendiri
• NEGARA; sangat yakin kebijakan yang
diambil merupakan jalan strategis
meningkatkan kualitas pendidikan nasional
Kekerasan psikis
di sekolah
• Sumber utama: kurikulum nasional
• Tuntutan kurikulum relatif tinggi
• Siswa harus tahu semua hal yang termuat di
kurikulum
• KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan)
belum memberikan “kebebasan” sekolah
• Tidak ada spesifikasi ketrampilan/keahlian siswa
• Kurikulum nasional lebih tepat disebut kurikulum
nasi rames
• Menerima ilmu berlimpah tapi hanya sedikit yang
dikuasai.
BENTUK LAIN KEKERASAN di SEKOLAH

“BULLYING”
Bullying SERINGKALI TERJADI DALAM 3
BENTUK :,
1. Fisik (memukul .menampar, memalak, atau
meminta paksa yang bukan miliknya,
pengeroyokan, menjadi eksekutor perintah
senior);
2. Verbal (memaki, mengejek, menggosip,
membodohkan dan mengkerdilkan);
3. Psikologis (mengintimidasi, mengecilkan,
mengabaikan, mendiskrimininasikan).
DAMPAK BULLYING
Bullying berdampak menurunkan tes kecerdasan dan
kemampuan analisis siswa yang menjadi korban,
bahkan sampai berusaha bunuh diri.
Bullying juga berhubungan dengan
meningkatnya tingkat depresi, agresi,
penurunan nilai nilai akademik, dan tindakan
bunuh diri.
Pelaku Bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku
kriminal dibanding yang tidak melakukan Bullying.
Tindakan ini juga masih menjadi masalah tersebunyi
yang tidak disadari oleh para pendidik dan orang tua
murid
FAKTOR PENYEBAB
•
•
•
•
•
•
•
•

Prilaku Feodal (Pemaknaan Senior/yunior);
Puberitas pada masa Remaja (Pencarian jati
diri)
Krisis identitas
Kekerasan dalam rumah tangga dan di
sekolah
Pengawasan Prilaku Anak yang kurang dari
orangtua dan sekolah;
Imitasi dari tontonan media yang
mengandung unsur kekerasan,
seksualitas/pornografi;
Fanatisme yang berlebihan;
Pendisiplinan dengan kekerasan (rumah dan
sekolah);
MENCEGAH BULLYING
LINGKUNGAN SEKOLAH
•
•
•
•
•
•
•

Mengawasi perilaku siswa selama di
sekolah:
Civitas sekolah harus bersikap proaktif;
Mengaktifkan guru BP atau menyediakan
konselor yang memberi bimbingan;
Guru harus bersikap sebagai pendengar
yang baik bagi murid;
Mengenali temperamen dan karakter
masing-masing siswa;
Mengadakan evaluasi kondisi sekolah
setiap kurun waktu tertentu;
Menciptakan kebersamaan sosial diantara
civitas sekolah
•Guru menjadi social support
•Menyediakan pelatihan guru tentang
cara mengintervensi bullying
•Mempunyai mekanisme/SOP
penyelesaian masalah kasus bullying.
•Menyelenggarakan seminar/konferensi
komunitas (ortu, guru dan Siswa), untuk
menyusun finalti non fisik atau saksi
memutus hak siswa sementara.
MENCEGAH BULLYING
LINGKUNGAN RUMAH
• Berikan sanksi mendidik jika anak
melakukan kesalahan;
• Ajarkan empati sosial sejak dini;
• Adanya teguran halus pada anak jika
melakukan kekerasan;
• Jadilah orang tua tempat curhat yang
menyenangkan;
• Ikut mendampingi anak, ketika menonton
tayangan televisi;
• Orang tua harus menjadi contoh tauladan
bagi anak;
•
•
•
•
•

Buatlah aktivitas menyenangkan saat
dirumah;
Ajari anak mempertahankan dan
melindungi diri;
Cepat tanggap ketika anak terlibat
kekerasan;
Melaporkan pada instansi terkait ketika
anak menjadi korban bullying;
Mengedepankan penyelesaian
kekeluargaan jika terjadi bullying.
Kekerasan Psikis oleh Guru
• Dilakukan selama proses belajar mengajar dan
sering merembet sampai anak pulang ke rumah.
• Bentuk kekerasan psikis, seperti memberi
PR/tugas sampai puluhan/ratusan soal, satu hari
bisa beberapa kali ulangan harian, ulangan harian
mendadak, siswa dituntut HARUS BISA DAN
MAMPU MENGUASAI SEMUA mata pelajaran
yang diajarkan guru
• Siswa ibarat tong sampah yang dijejali berbagai
macam jenis mata pelajaran
• Anak jadi malas dan bosan belajar di sekolah
• Belajar bukan lagi kewajiban yang menyenangkan
Kekerasan psikis
oleh Orang tua
• Orang tua; menuntut BERLEBIHAN anak
mereka. Biar menjadi anak yang berguna
bagi nusa, bangsa dan agama
• Anak diberi tambahan les/kursus yang sering
kali tidak sesuai dengan minat dan bakat
• Kursus kadang sudah diberikan sejak anak
masih balita
• Sosialisasi dan kesempatan anak bermain
dengan teman sebaya berkurang
• Anak seperti robot yang harus mematuhi
perintah dan permintaan orang tua
KEKERASAN
Psikis oleh Negara
• Ujian nasional (UN) contoh nyata teror psikis
negara terhadap anak didik
• Keberhasilan siswa hanya ditentukan 120
menit
• Keberhasilan siswa tidak lagi ditentukan
proses berkepanjangan dan berjenjang.
Mengingangkari makna pendidikan sendiri
• Proses belajar jadi hafalan, kemampuan kritis
siswa berkurang
• Sekolah menjadi sekadar tempat bimbingan
belajar (Bimbel)
Akibatnya kekerasan di
lingkungan sekolah tidak
Sebab Kontrol orangtua dalam lingkungan keluarga
terkendali
sangat kurang atau longgar.
Kontrol terhadap pola pendidikan kian lenyap, bahkan
pendidikan semakin tidak memperhatikan perkembangan
peserta didik. Ini disebabkan oleh beratnya beban
kurikulum.
Masyarakat maupun elite seringkali mempertontonkan
intoleransi sosial. Inilah cermin atau daur ulang
kekerasan yang dilakukan pelajar.
Komersialisasi dunia pendidikan yang semakin
menggerus wibawa para pendidikan di mata siswa.
Lemahnya pengasuhan dan ketahan keluarga (perhatian
dan kasih sayang orangtua, akibat dari disfungsi
keluarga/broken home/perceraian)
Tersumbatnya ruang ekspressi anak akibat dari beban
berat mata pelajaran.
Tertutupnya ruang partisipasi anak, sebagai hak anak
untuk didengar pendapatnya menyangkut tentang dirinya,
Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah semakin tidak
peduli pada perkembangan anak maupun perkembangan
pendidikan. Seringkali issu atau masalah pendidikan
digunakan sebagai alat pencitraan politik dan elite
penguasa.
SOLUSI yang perlu dilakukan
lingkungan SEKOLAH
•
•
•
•
•
•
•
•

Kurikulum-nasional perlu dimodifikasi
Perlu ada kurikulum wajib dan pilihan.
Kurikulum wajib berlaku semua untuk siswa
Kurikulum pilihan sesuai minat dan bakat yang
dimiliki siswa
Jumlah jam pelajaran sama namun beban
pelajaran berkurang
Belajar lebih fokus karena sesuai minat dan
bakat siswa
Beban siswa berkurang
Tidak ada mata pelajaran dianakemaskan dan
terpinggirkan.
Proses Pendidikan dan proses belajar mengajar tidak
ramah pada anak (Pendidikan hanya berorientasi pada
aspek kognitif)
Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan dan
tidak mendukung (minimnya fasilitas ruang belajar,
jumlah murid dalam kelas terlalu banyak dan padat.)
Lingkungan yang anarkistis dan intolerasi social dan
budaya kekerasa (premanisme elite dan jalanan,
tayangan televisi, game online)
Provokasi senior dan doktrin terhadap Junior untuk
menjaga martabat sekolah serta untuk melakukan
tawuran
Solusi yang perlu dilakukan
Guru

• Merubah paradigma guru
• Ada dua paradigma guru yakni paradigma juknis/juklak
(petunjuk teknis/pelaksanaan) dan paradigma mencari
hidup
• Paradigma juknis, mengajar sesuai tuntutan kurikulum
• Paradigma mencari hidup, mengajar supaya mendapat
upah untuk kehidupan keluarganya
• Ikut kedua paradigma TIDAK SALAH
• Tapi guru punya potensi untuk mengembangkan potensi
anak didik sesuai bakat dan minat mereka
• mengajar dengan kasih sayang, jangan berlebihan
menuntut kemampuan siswa.
• Guru tidak perlu gampang marah, kalau tidak bisa
bimbing mereka dengan kasih sayang bukan bentakan.
Solusi yang perlu dilakukan
oleh Orang tua
• Keberhasilan seorang anak tidak harus
diukur dengan kemampuan perolehan nilai
rapor
• Anak punya minat dan bakat berbeda satu
sama lain
• anak jangan terlalu dituntut pandai namun
belajar sesuai kemampuan maksimal mereka
• Anak perlu diajak dialog untuk mengetahui
kemauan dan kemampuan mereka
• Anak diberi kesempatan mengembangkan
potensi dan cita-cita mereka
Solusi yang perlu
dilakukan Negara
• UN perlu dimodifikasi demi rasa keadilan
anak didik sekolah
• Angka kelulusan disesuaikan standar
kategori tempat anak belajar di sekolah
• Misal standar kelulusan sekolah potensial
rata-rata 5,50 maka yang lain HARUS LEBIH
TINGGI, misal SSN rata-rata 6,50 dan RSBI
bisa 7,50
• Pemerintah tidak adil, sekolah semakin maju
dan berkembang lebih diperhatikan
• Nilai UN bukan penentu tunggal keberhasilan
anak sekolah
Akhir Kata
• Anak ke sekolah harus senang dan
gembira.
• Sekolah sebagai tempat berkumpulnya
calon pemimpin bangsa.
• Sekolah bukan tempat menakutkan.
• Fungsi sekolah harus dikembalikan ke
“habitatnya”
• Sekolah, orang tua dan penentu kebijakan
negara harus saling berintegrasi demi
kehidupan lebih baik anak-anak di masa
depan.
•
•
•
•
•

Buatlah aktivitas menyenangkan saat
dirumah;
Ajari anak mempertahankan dan
melindungi diri;
Cepat tanggap ketika anak terlibat
kekerasan;
Melaporkan pada instansi terkait
ketika anak menjadi korban bullying;
Mengedepankan penyelesaian
kekeluargaan jika terjadi bullying.
STOP
KEKERASAN

Kalau Tidak
Sekarang, Kapan

Contenu connexe

Tendances

Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahTangan-tangan Putih
 
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJARPERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJARFazHani Faz
 
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL Santa Barbara
 
Kelas sosial
Kelas sosialKelas sosial
Kelas sosialaishahwan
 
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak KekerasanBudaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak KekerasanBapake Icha Kukuh Andin
 
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...syahidolly
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaAli Murfi
 
Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2
Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2
Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2sukahapy
 
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaPeranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaYAGHAVI
 
Masalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajarMasalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajarsuria su
 
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan MoralPonteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan MoralShila Melisha
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Faktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolah
Faktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolahFaktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolah
Faktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolahYee Ivy
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianROSMAINIAMRIL29
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...Sii AQyuu
 
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
Guru  Mesti  Pelopor  Anti  KekerasanGuru  Mesti  Pelopor  Anti  Kekerasan
Guru Mesti Pelopor Anti KekerasanKHAIRIL ARI
 
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatPeranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatUniversiti Brunei Darussalam
 
Buli presentation
Buli presentationBuli presentation
Buli presentationSeri Najwa
 

Tendances (20)

Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
 
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJARPERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
 
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
 
Kelas sosial
Kelas sosialKelas sosial
Kelas sosial
 
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak KekerasanBudaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
 
Gengsterisme ppt
Gengsterisme pptGengsterisme ppt
Gengsterisme ppt
 
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
Faktor peningkatan masalah buli dalam kalangan pelajar...
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam Keluarga
 
Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2
Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2
Sgdy 4022 aplikasi psikologi pendidikan tugasan 2
 
Buli 1
Buli 1Buli 1
Buli 1
 
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remajaPeranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
Peranan profesionalisme guru membendung gejala sosial remaja
 
Masalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajarMasalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajar
 
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan MoralPonteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Faktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolah
Faktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolahFaktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolah
Faktor faktor penyebab-masalah_disiplin_di_sekolah
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
Guru  Mesti  Pelopor  Anti  KekerasanGuru  Mesti  Pelopor  Anti  Kekerasan
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
 
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatPeranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
 
Buli presentation
Buli presentationBuli presentation
Buli presentation
 

En vedette

Apa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school indonesia
Apa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school   indonesiaApa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school   indonesia
Apa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school indonesiaSudah Dong
 
Bullying Presentation
Bullying PresentationBullying Presentation
Bullying Presentationdreamingmoi
 
Bullying Powerpoint
Bullying PowerpointBullying Powerpoint
Bullying PowerpointPrissykrissy
 
Anti-bullying Presentation #1
Anti-bullying Presentation #1Anti-bullying Presentation #1
Anti-bullying Presentation #1itunaschool
 

En vedette (8)

MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
 
Anti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan SekolahAnti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan Sekolah
 
Bullying di sekolah
Bullying di sekolahBullying di sekolah
Bullying di sekolah
 
Apa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school indonesia
Apa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school   indonesiaApa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school   indonesia
Apa itu Bullying? - Presentasi sudah dong goes to school indonesia
 
Bullying Presentation
Bullying PresentationBullying Presentation
Bullying Presentation
 
Bullying Powerpoint
Bullying PowerpointBullying Powerpoint
Bullying Powerpoint
 
Anti-bullying Presentation #1
Anti-bullying Presentation #1Anti-bullying Presentation #1
Anti-bullying Presentation #1
 
Bully Powerpoint
Bully PowerpointBully Powerpoint
Bully Powerpoint
 

Similaire à Faktor Penyebab Kekerasan di Sekolah

mengenal bullying.ppt
mengenal bullying.pptmengenal bullying.ppt
mengenal bullying.pptingsun1
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.pptBangDedth
 
Anti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan muridAnti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan muridHardyantoHinda
 
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
# bullying powerpoint materi edukasi.pptAlanAuliyah
 
School Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
School Bulliying, Bulliying di Lembaga PendidikanSchool Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
School Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikanthomasllh
 
bullying bullying bullyingbullying baru.ppt
bullying bullying bullyingbullying   baru.pptbullying bullying bullyingbullying   baru.ppt
bullying bullying bullyingbullying baru.pptNatanielPaelongan1
 
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.pptPengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.pptmardianto77
 
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinya
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinyaPerundungan di sekolah dan cara mengtasinya
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinyaDiyahKhusnaPrihatin1
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.pptMsNikma
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.pptmrsuzy
 
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullyingawaary02
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxTubagusAbdulHannan
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)Fito Arsena
 
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di IndonesiaIssue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di IndonesiaTaufiqurrahmanAsni
 

Similaire à Faktor Penyebab Kekerasan di Sekolah (20)

mengenal bullying.ppt
mengenal bullying.pptmengenal bullying.ppt
mengenal bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
Anti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan muridAnti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan murid
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
 
School Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
School Bulliying, Bulliying di Lembaga PendidikanSchool Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
School Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
 
bullying bullying bullyingbullying baru.ppt
bullying bullying bullyingbullying   baru.pptbullying bullying bullyingbullying   baru.ppt
bullying bullying bullyingbullying baru.ppt
 
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.pptPengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinya
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinyaPerundungan di sekolah dan cara mengtasinya
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinya
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
 
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di IndonesiaIssue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
 

Dernier

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Dernier (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Faktor Penyebab Kekerasan di Sekolah

  • 1. FAKTOR PENYEBAB KEKERASAN DILINGKUNGAN SEKOLAH IMPLEMENTASI UU RI No 23 Tahun 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komisis Nasional Perlindungan Anak
  • 2. SIAPA ITU ANAK ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18 (delapan belas tahun) termasuk yang masih dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak) HAK ANAK ; adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.
  • 3. Defenisi Kekerasan terhadap Anak Segala bentuk perbuatan atau tindakan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,seksual, psikis/mental/emosi, dan penelantaran termasuk pemaksaan dan merendahkan martabat
  • 4. DASAR HUKUM LINGKUNGAN SEKOLAH ZONA BEBAS KEKERASAN 2002 Pasal 54 UU No. 23 Tahun Tentang Perlindungan Anak Menegaskan : dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya”
  • 5. Pelaku K EKERASAN PSIKIS • Pelaku utama ada tiga : GURU, ORANG TUA dan NEGARA. • GURU; sebagai konsewensi penanggungjawab utama kelancaran kurikulum-nasional • ORANG TUA; merasa memiliki sehingga berhak menentukan nasib si anak sesuai selera mereka sendiri • NEGARA; sangat yakin kebijakan yang diambil merupakan jalan strategis meningkatkan kualitas pendidikan nasional
  • 6. Kekerasan psikis di sekolah • Sumber utama: kurikulum nasional • Tuntutan kurikulum relatif tinggi • Siswa harus tahu semua hal yang termuat di kurikulum • KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) belum memberikan “kebebasan” sekolah • Tidak ada spesifikasi ketrampilan/keahlian siswa • Kurikulum nasional lebih tepat disebut kurikulum nasi rames • Menerima ilmu berlimpah tapi hanya sedikit yang dikuasai.
  • 7. BENTUK LAIN KEKERASAN di SEKOLAH “BULLYING” Bullying SERINGKALI TERJADI DALAM 3 BENTUK :, 1. Fisik (memukul .menampar, memalak, atau meminta paksa yang bukan miliknya, pengeroyokan, menjadi eksekutor perintah senior); 2. Verbal (memaki, mengejek, menggosip, membodohkan dan mengkerdilkan); 3. Psikologis (mengintimidasi, mengecilkan, mengabaikan, mendiskrimininasikan).
  • 8. DAMPAK BULLYING Bullying berdampak menurunkan tes kecerdasan dan kemampuan analisis siswa yang menjadi korban, bahkan sampai berusaha bunuh diri. Bullying juga berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai nilai akademik, dan tindakan bunuh diri. Pelaku Bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal dibanding yang tidak melakukan Bullying. Tindakan ini juga masih menjadi masalah tersebunyi yang tidak disadari oleh para pendidik dan orang tua murid
  • 9. FAKTOR PENYEBAB • • • • • • • • Prilaku Feodal (Pemaknaan Senior/yunior); Puberitas pada masa Remaja (Pencarian jati diri) Krisis identitas Kekerasan dalam rumah tangga dan di sekolah Pengawasan Prilaku Anak yang kurang dari orangtua dan sekolah; Imitasi dari tontonan media yang mengandung unsur kekerasan, seksualitas/pornografi; Fanatisme yang berlebihan; Pendisiplinan dengan kekerasan (rumah dan sekolah);
  • 10. MENCEGAH BULLYING LINGKUNGAN SEKOLAH • • • • • • • Mengawasi perilaku siswa selama di sekolah: Civitas sekolah harus bersikap proaktif; Mengaktifkan guru BP atau menyediakan konselor yang memberi bimbingan; Guru harus bersikap sebagai pendengar yang baik bagi murid; Mengenali temperamen dan karakter masing-masing siswa; Mengadakan evaluasi kondisi sekolah setiap kurun waktu tertentu; Menciptakan kebersamaan sosial diantara civitas sekolah
  • 11. •Guru menjadi social support •Menyediakan pelatihan guru tentang cara mengintervensi bullying •Mempunyai mekanisme/SOP penyelesaian masalah kasus bullying. •Menyelenggarakan seminar/konferensi komunitas (ortu, guru dan Siswa), untuk menyusun finalti non fisik atau saksi memutus hak siswa sementara.
  • 12. MENCEGAH BULLYING LINGKUNGAN RUMAH • Berikan sanksi mendidik jika anak melakukan kesalahan; • Ajarkan empati sosial sejak dini; • Adanya teguran halus pada anak jika melakukan kekerasan; • Jadilah orang tua tempat curhat yang menyenangkan; • Ikut mendampingi anak, ketika menonton tayangan televisi; • Orang tua harus menjadi contoh tauladan bagi anak;
  • 13. • • • • • Buatlah aktivitas menyenangkan saat dirumah; Ajari anak mempertahankan dan melindungi diri; Cepat tanggap ketika anak terlibat kekerasan; Melaporkan pada instansi terkait ketika anak menjadi korban bullying; Mengedepankan penyelesaian kekeluargaan jika terjadi bullying.
  • 14. Kekerasan Psikis oleh Guru • Dilakukan selama proses belajar mengajar dan sering merembet sampai anak pulang ke rumah. • Bentuk kekerasan psikis, seperti memberi PR/tugas sampai puluhan/ratusan soal, satu hari bisa beberapa kali ulangan harian, ulangan harian mendadak, siswa dituntut HARUS BISA DAN MAMPU MENGUASAI SEMUA mata pelajaran yang diajarkan guru • Siswa ibarat tong sampah yang dijejali berbagai macam jenis mata pelajaran • Anak jadi malas dan bosan belajar di sekolah • Belajar bukan lagi kewajiban yang menyenangkan
  • 15. Kekerasan psikis oleh Orang tua • Orang tua; menuntut BERLEBIHAN anak mereka. Biar menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama • Anak diberi tambahan les/kursus yang sering kali tidak sesuai dengan minat dan bakat • Kursus kadang sudah diberikan sejak anak masih balita • Sosialisasi dan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya berkurang • Anak seperti robot yang harus mematuhi perintah dan permintaan orang tua
  • 16. KEKERASAN Psikis oleh Negara • Ujian nasional (UN) contoh nyata teror psikis negara terhadap anak didik • Keberhasilan siswa hanya ditentukan 120 menit • Keberhasilan siswa tidak lagi ditentukan proses berkepanjangan dan berjenjang. Mengingangkari makna pendidikan sendiri • Proses belajar jadi hafalan, kemampuan kritis siswa berkurang • Sekolah menjadi sekadar tempat bimbingan belajar (Bimbel)
  • 17. Akibatnya kekerasan di lingkungan sekolah tidak Sebab Kontrol orangtua dalam lingkungan keluarga terkendali sangat kurang atau longgar. Kontrol terhadap pola pendidikan kian lenyap, bahkan pendidikan semakin tidak memperhatikan perkembangan peserta didik. Ini disebabkan oleh beratnya beban kurikulum. Masyarakat maupun elite seringkali mempertontonkan intoleransi sosial. Inilah cermin atau daur ulang kekerasan yang dilakukan pelajar. Komersialisasi dunia pendidikan yang semakin menggerus wibawa para pendidikan di mata siswa.
  • 18. Lemahnya pengasuhan dan ketahan keluarga (perhatian dan kasih sayang orangtua, akibat dari disfungsi keluarga/broken home/perceraian) Tersumbatnya ruang ekspressi anak akibat dari beban berat mata pelajaran. Tertutupnya ruang partisipasi anak, sebagai hak anak untuk didengar pendapatnya menyangkut tentang dirinya, Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah semakin tidak peduli pada perkembangan anak maupun perkembangan pendidikan. Seringkali issu atau masalah pendidikan digunakan sebagai alat pencitraan politik dan elite penguasa.
  • 19. SOLUSI yang perlu dilakukan lingkungan SEKOLAH • • • • • • • • Kurikulum-nasional perlu dimodifikasi Perlu ada kurikulum wajib dan pilihan. Kurikulum wajib berlaku semua untuk siswa Kurikulum pilihan sesuai minat dan bakat yang dimiliki siswa Jumlah jam pelajaran sama namun beban pelajaran berkurang Belajar lebih fokus karena sesuai minat dan bakat siswa Beban siswa berkurang Tidak ada mata pelajaran dianakemaskan dan terpinggirkan.
  • 20. Proses Pendidikan dan proses belajar mengajar tidak ramah pada anak (Pendidikan hanya berorientasi pada aspek kognitif) Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan dan tidak mendukung (minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid dalam kelas terlalu banyak dan padat.) Lingkungan yang anarkistis dan intolerasi social dan budaya kekerasa (premanisme elite dan jalanan, tayangan televisi, game online) Provokasi senior dan doktrin terhadap Junior untuk menjaga martabat sekolah serta untuk melakukan tawuran
  • 21. Solusi yang perlu dilakukan Guru • Merubah paradigma guru • Ada dua paradigma guru yakni paradigma juknis/juklak (petunjuk teknis/pelaksanaan) dan paradigma mencari hidup • Paradigma juknis, mengajar sesuai tuntutan kurikulum • Paradigma mencari hidup, mengajar supaya mendapat upah untuk kehidupan keluarganya • Ikut kedua paradigma TIDAK SALAH • Tapi guru punya potensi untuk mengembangkan potensi anak didik sesuai bakat dan minat mereka • mengajar dengan kasih sayang, jangan berlebihan menuntut kemampuan siswa. • Guru tidak perlu gampang marah, kalau tidak bisa bimbing mereka dengan kasih sayang bukan bentakan.
  • 22. Solusi yang perlu dilakukan oleh Orang tua • Keberhasilan seorang anak tidak harus diukur dengan kemampuan perolehan nilai rapor • Anak punya minat dan bakat berbeda satu sama lain • anak jangan terlalu dituntut pandai namun belajar sesuai kemampuan maksimal mereka • Anak perlu diajak dialog untuk mengetahui kemauan dan kemampuan mereka • Anak diberi kesempatan mengembangkan potensi dan cita-cita mereka
  • 23. Solusi yang perlu dilakukan Negara • UN perlu dimodifikasi demi rasa keadilan anak didik sekolah • Angka kelulusan disesuaikan standar kategori tempat anak belajar di sekolah • Misal standar kelulusan sekolah potensial rata-rata 5,50 maka yang lain HARUS LEBIH TINGGI, misal SSN rata-rata 6,50 dan RSBI bisa 7,50 • Pemerintah tidak adil, sekolah semakin maju dan berkembang lebih diperhatikan • Nilai UN bukan penentu tunggal keberhasilan anak sekolah
  • 24. Akhir Kata • Anak ke sekolah harus senang dan gembira. • Sekolah sebagai tempat berkumpulnya calon pemimpin bangsa. • Sekolah bukan tempat menakutkan. • Fungsi sekolah harus dikembalikan ke “habitatnya” • Sekolah, orang tua dan penentu kebijakan negara harus saling berintegrasi demi kehidupan lebih baik anak-anak di masa depan.
  • 25. • • • • • Buatlah aktivitas menyenangkan saat dirumah; Ajari anak mempertahankan dan melindungi diri; Cepat tanggap ketika anak terlibat kekerasan; Melaporkan pada instansi terkait ketika anak menjadi korban bullying; Mengedepankan penyelesaian kekeluargaan jika terjadi bullying.