Dokumen tersebut membahas berbagai alternatif pengendalian serangga, meliputi pendekatan kimia, biologi, fisik, dan genetik. Metode pengendalian serangga yang direkomendasikan adalah penggunaan predator, parasitoid, jamur dan bakteri patogen secara terpadu karena efektif, murah, dan ramah lingkungan.
4. DASAR-DASAR PENGENDALIAN SERANGGA
KONSEP PENGENDALIAN :
TINDAKAN BIJAKSANA YANG DILAKUKAN
OLEH MANUSIA UNTUK MENGENDALIKAN
POPULASI SERANGGA SEDEMIKIAN RUPA
SEHINGGA TIDAK MENIMBULKAN KERUGIAN
PD MANUSIA, TERNAK DAN HEWAN PIARAAN.
5.
SIFAT PENGENDALIAN :
1. Efektif
2. Murah
3. Mudah
4. Aman
5. Dapat diterima masyarakat.
ALTERNATIF/ PILIHAN PENGENDALIAN :
1. Bahan kimia/pestisida
2. Biologi/Hayati
3. Fisik
4. Mekanik
5. Genetik
6. Peraturan-Perundangan
7. Cara Terpadu.
10.
1. Tidak
melakukan
tindaka apapun
2. Menurunkan
jumlah populasi
hama
.
3. Menurunkan
kerentanan
tanaman
terhadap serangan
hama
4. Kombinasi antara
menurunkan
populasi hama
dengan menurunkan
kerentanan tanaman
15. PARASITOI
D
1.
2.
Merupakan serangga yang memarasit serangga
atau arthropoda lainnya
Dapat dibagi atas : Parasitoid telur, Parasitoid
Larva, Parasitoid telur-larva, Parasitoi pupa, dan
Parasitoid imago,
Contoh parasitoid adalah:
OLigisita sp parasitoid telur pada wereng coklat
Chelonus sp parasitoid telur-larva pada
penggerek kelapa
16. OLIGOSITA WERENG COKLAT
CHELONUS SP PENGGEREK
KELAPA
parasito
id
parasito
id
34. 4. Pendekatan Fisik/Mekanik
dengan cara :
• Menangkap serangga secara
langsung /dengan perangkap
• Pengambilan telur, larva, nimfa, pupa atau
imago serangga hama dengan tangan,
kemudian membunuhnya.
• Memukul secara langsung
• Eradiksi tanaman yang terserang.
• Pengaturan pola tanam.