SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
DASAR PERAWATAN ROHANI ISLAM
“BROKEN HOME”

Oleh :

Nurul Wathaniyah
153.124.018

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
2013/2014
I.

TOPIK MASALAH
Keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam
melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas
sebagai pendidik. Namun seperti yang kita ketahui dari realitas bahwa semakin
hari, faktanya semakin banyak keluarga yang mengalami broken home. Ketika
broken home terjadi seringkali anak menjadi korban orang tua, kurang
mendapatkan perhatian, dan kurang kasih sayang.
Beberapa kasus diantaranya mungkin disebabkan perbedaan prinsip hidup,
dan diantara lainnya bisa disebabkan oleh masalah-masalah pengaturan keluarga.
Akan tetapi, yang jelas kasus-kasus broken home itu sama halnya dengan kasuskasus sosial lainnya, yaitu sifatnya multifaktoral. Satu hal yang pasti, hubungan
interpersonal diantara suami-istri dalam keluarga broken home telah semakin
memburuk. Kedekatan fisikal juga menjadi alasan bagi pasangan suami istri
dalam menyikapi masalah broken home, meskipun dalam beberapa sumber
disebutkan bahwa kedekatan fisik tidak mempengaruhi kedekatan personal antar
individu.
Memburuknya komunikasi diantara suami istri ini seringkali menjadi
pemicu utama dalam keluarga broken home. Inti dari semuanya adalah
komunikasi yang baik antar pasangan. Dalam komunikasi ini, berbagai faktor
psikologis termuat di dalamnya, sehingga patut mendapat perhatian utama. Dalam
suasana keluarga yang broken home bukan hanya komunikasi yang memburuk,
tetapi juga terdapat aspek yang tidak relevan dalam hubungan itu, sehingga
menyebabkan berkurangnya ketertarikan antar diri pasangannya.

II.

IDENTITAS
Nama

: Ahmad Fitrah Hidayat

Tempat, tanggal, lahir

: Bima, 23 September 1997

Alamat

: Labu Api – Lombok Barat

Agama

: Islam

Gol. Darah

:O
III.

RIWAYAT
a. Keluarga
Pasangan Muhammad Herman dengan Aninhar menikah pada tahun 1995, di
karuniai seorang putra yang bernama Ahmad Fitrah Hidayat. Ahmad Fitrah
Hidayat merupakan anak tunggal dari kedua pasangan yang menikah pada
tahun 1995 tersebut. Hingga akhirnya ketika Fitrah berumur 13 tahun,
pasangan tersebut berpisah karena sang Ibu merasa tidak mempunyai
kecocokan lagi dengan sang suami, sehingga pada tahun 2010 mereka
memutuskan untuk bercerai.
b. Pendidikan
No

Nama Lembaga

Lulusan

Alamat

1

Tk Pertiwi

2003

Bima

2

SD 16 Kota Bima

2009

Bima

3

MTsN 01 Kota Bima

2012

Bima

4

SMAN 03 Mataram

sekarang

Mataram

c. Sosial/pertemanan
Keadaan pertemanan dengan teman-temanya cenderung akur, dan
bahkan lebih akur jika di bandingkan dengan teman-teman yang lain yang
keluarganya utuh, karena mereka merasa kasih sayang teman-teman
merekalah yang sangat mereka rasakan ketulusanya, karena mereka tak pernah
merasakan itu semua di rumah.
d. Kesehatan
Anak yang lahir dari keluarga broken home tak pernah mempunyai
kesehatan yang baik, karena minimnya kasih sayang dan perhatian orang tua.
Sehingga mereka lebih sering acuh tak acuh dengan kesehatan mereka.
e. Keagamaan (amaliyah agama)
Kurangnya perhatian terhadap anak oleh orang tuanya sehingga anak
yang lahir dari keluarga broken home pengetahuan keagamaanya kurang,
sehingga banyak dari mereka yang frustasi dan akhirnya terjerumus masuk ke
dalam lingkaran kesesatan, suka mabuk-mabukan, konsumsi narkoba, dan lain
sebainya.
KASUS :

Klien

: Assalamu’alaikum mbak..

Konselor : Wa’alaikumsalam, mari silakan masuk..
Klien

: Terimakasih mbak..

Konselor : Wah mbak sangat senang sekali bias berjumpa denganmu. Tampaknya ada
sesuatu yang penting sehingga adek menemui mbak .
Klien

: Iya mbak, apakah mbak mempunyai waktu luang pada hari ini?

Konselor : Kebetulan hari ini mbak tidak punya banyak kegiatan ataupun janji dengan
orang lain, bagaimana? Apakah kamu ingin menyampaikan sesuatu pada mbak
sekarang?
Klien

: Sejujurnya saat ini saya sedang menghadapi masalah yang cukup menggangu

pikiran saya mbak..

Konselor : Kamu menyampaikan bahwa sedang menghadapi masalah yang cukup
mengganggu pikiranmu, jika kamu tidak keberatan cobalah untuk menceritakan
permasalahan itu pada mbak..

Klien

: Sejujurnya saya bingung mbak, saya bingung harus mulai menceritakan

permasalahan ini darimana, karena permasalahan ini sudah berlangsung cukup lama..

Konselor : Masalah tersebut sudah berlangsung cukup lama, pasti adek merasa sangat
tidak nyaman bukan?

Klien

: Iya mbak.., mbak benar memang itu yang saya rasakan hingga saat ini.

Konselor : Mbak bisa mengerti bagaimana perasaanmu dek, oleh sebab itu, cobalah
kamu ceritakan pada mbak apa yang menjadi persoalan.
Klien

: Ayah dan ibu saya adalah orang yang seharusnya mendampingi masa-masa

usia saya beranjak dewasa. Seharusnya mereka adalah orang yang membantu saya
menghadapi masalah-masalah yang saya hadapi di usia labil seperti ini. Tapi justru saya
dihadapkan pada kenyataan bahwa kedua orangtua saya adalah penyumbang masalah
terberat dalam perjalanan hidup saya.
Konselor : Penyumbang masalah terberat?
Klien

: Sebuah keputusan berat harus saya terima, hampir tak sanggup saya hadapi.

Setiap malam saya harus mendengar pertengkaran mereka. Tidak jarang mendengar
kata-kata kotor yang keluar dari mulut ayah saya, dan ibu saya hanya bisa pasrah dan
menangis sejadinya. Dan saya berusaha tidak pernah mendengarnya, menutup gendang
telinga saya yang hampir pecah karena mendengarnya.
Konselor : Lalu bagaimana?
Klien

: Sebagai anak yang tak tau harus bagaimana, anak tunggal yang tak

mempunyai saudara untuk berbagi cerita, saya pendam masalah yang ada, saya tutupi
masalah keluarga saya di depan teman-teman saya. Saya gk mau kalau mereka tau
orangtua saya tidak harmonis, saya malu.. malu kalau ada yang menyebut saya anak
korban “broken home” yang murung dan penyendiri jadi saya berusaha untuk selalu
terlihat ceria.
Konselor : Jika mbak boleh tahu, apa yang meyebabkan timbulnya perasaan malu
terhadap teman-teman adek?

Klien

: Saya malu karena keadaan saya mbak, terkadang saya merasa kecewa dan

bingung terhadap diri saya sendiri mbak.

Konselor : Lalu jika kamu merasa malu dan kecewa pada dirimu sendiri serta malu
terhadap teman-temanmu. Apa yang biasanya kamu lakukan?

Klien

: Saya lebih banyak di kelas mbak tetapi saya berusaha untuk selalu terlihat ceria.

Konselor : Mbak sangat memahami bagaimana perasaanmu dek, tetapi apakah dengan kamu
terdiam didalam kelas dan berusaha telihat ceria menjadikan perasaanmu merasa lebih baik?
Klien

: Tentu saja tidak mbak..,saya merasa takut dan begitu sangat bodoh.. mengapa harus

menyembunyikan semuanya..

Konselor : Baiklah dek, tetapi sebelum kita lanjutkan pembicaraan ini. Jika mbak tidak salah
dalam memahami permasalahanmu, tadi kamu mengatakan bahwa kamu merasa malu terhadap
teman-temanmu karena khawatir tidak dapat menyeimbangi status keluarga dan keadaan dimana
kamu harus menerima sebuah masalah yang terberat di usiamu beranjak dewasa ini, sebenarnya
yang manakah yang menjadi permasalahan paling penting dan mengganggu pikiranmu..?

Klien

: Sebenarnya......ya semua, karena permasalahan ini benar-benar membuat saya

merasa terbebani, tetapi memang yang paling penting sebenarnya adalah masalah yang berkaitan
dengan rasa malu saya mbak, keadaan ini sungguh membuat saya takut.. mungkin perceraian
adalah jalan terbaik untuk orangtua saya, saya memang sudah terlanjur sakit hati terhadap prilaku
Ayah saya terhadap Ibu saya. tapi tak seharusnya saya membenci beliau, biar bagaimanapun
beliau adalah Ayah saya.

Koselor : Baiklah dek, ternyata kamu sudah mampu memahami permasalahan yang
sedang kamu hadapi.

Klien

: Ya mbak, saya sudah paham akan tetapi terkadang saya masih bingung apa

yang harus saya lakukan untuk menghadapi permasalahan ini?

Konselor : Baiklah dek, jadi begini, mbak dapat memahami bahwa keadaan yang seperti ini
bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Akan tetapi sesungguhnya kamu tidak perlu merasa
malu dengan keadaan saat ini,kamu harus tetap semangat dalam menjalani kehidupanmu.

Klien

: Kenapa begitu mbak..?

Konselor : Coba sekarang kamu pikirkan dan renungkan hal ini, kamu masih diberi kesempatan
untuk dapat memiliki orangtua walaupun di ambang perceraian, bukankah itu hal yang sangat
luar biasa? tidak semua orang memiliki kesempatan itu, kesempatan untuk memiliki kedua
orangtua, banyak anak-anak diluar sana ingin memiliki Ayah dan Ibu, tetapi gagal disebabkan
oleh banyak faktor yang menjadi penyebabaya. Tetapi tidak demikian halnya denganmu, kamu
masih dapat merasakan curahan kasih sayang dari seorang Ibu sampai saat ini, bukan begitu
dek..?
Klien

: Iya mbak..,apa yang mbak sampaikan memang benar..

Konselor : Mbak yakin jika kamu berusaha semaksimal mungkin kamu akan dapat
mencapai tujuanmu dan mewujudkan cita-citamu... Jangan merasa malu dengan
temanmu.., teruslah biasakan menyesuaikan lingkunganmu agar dapat berkonsentrasi
dengan baik serta mintalah dukungan pada kedua orang tuamu bila memang itu menjadi
salah satu faktor kamu semangat.

Klien

: Iya mbak mulai saat ini saya akan melakukan seperti yang mbak katakan.

Tapi bagaimana saya harus menghilangkan rasa malu saya dalam bergaul dengan temanteman saya mbak..?

Konselor : Mbak rasa, tak akan ada masalah yang berarti dek.. karena segala sesuatu
tergantung pada diri kita sendiri, jika kita mampu membawa diri kita dengan baik, maka
semua orang pun akan menerima kehadiran kita dengan baik. Cobalah untuk membuka
diri dengan bergaul kepada teman-temanmu dan bergabung dengan teman-temanmu.
Jangan menarik diri dari mereka.. Karena dengan kamu menghindar itu tidak akan
menyelesaikan masalah dek.

Klien

: Baik mbak, saya akan mencoba untuk melaksanakan saran yang telah mbak

berikan, meskipun mungkin saya sangat butuh waktu yang cukup lama..

Konselor : Iya memang dek, segala sesuatu tidak ada yang instan semua butuh proses
dek, dilakukan secara bertahap serta pelan-pelan dek, untuk memperoleh hasil yang
maksimal.

Klien

: Iya mbak..,sekarang saya sudah tahu dan mengerti apa yang harus saya

lakukan mbak..
Konselor : Yakinlah dek kamu

pasti akan bisa berhasil dan dapat meningkatkan

prestasimu kembali, setiap manusia pasti mengalami suatu masalah. Tapi jangan jadikan
masalah itu sebagai keminderan tapi jaadikanlah suatu cambuk untuk tetap terus maju
dan menjadi lebih baik lagi.

Klien

: Iya mbak..,memang benar yang mbak katakan, saya benar-benar sudah

mengerti bahwa saya harus menerima semua dengan ikhlas dan terus belajar agar dapat
menggapai cita-cita saya.

Konselor : Syukurlah dek, kamu sekarang sudah tahu apa yang harus kamu lakukan,
sekarang bagaimana perasaanmu setelah menyampaikan semua permasalahanmu pada
mbak..?

Klien

: Saya sudah merasa lega, dengan saya bercerita kepada mbak, beban saya

menjadi berkurang, saya sudah merasa lebih tenang.

Konselor : Apakah ada lagi yang ingin kamu sampaikan dek..?

Klien

: Saya rasa tidak mbak, terimakasih banyak atas nasehat mbak dan atas waktu

yang telah mbak berikan kepada saya, saya mohon pamit dulu mbak.

Konselor : Baiklah dek..,sama-sama dek..

Klien

: Permisi mbak..,selamat siang.

Konselor : Ya dek, selamat siang.
IV.

DIAGNOSIS
a. Faktor – Farktor penyebab
Keadaan keluarga yang broken home
Minimnya kasih sayang dan perhatian orang tua

b. Analisis factor dan penentu factor utama
Dari faktor pertama, dan kedua, semua merupakan penyebab dari hal tersebut,
tapi dari kedua faktor itu, faktor yang pertama lah yang menjadi penyebab
munculnya faktor ke dua. Karena keluarga yang broken home, sehingga
perhatian orang tua ke anak kurang, dan karena keluarga yang broken home
menjadikan kasih sayang orang tua tak pernah tersampaikan.

V.

SOLUTION
1. Mencoba mengajak kembali Bersatu, antara ayah dan ibu, karena perceraian
tidak selalu menjadi satu satunya jalan buat menyelesaikan masalah.
2. Selalu berfikir positive tentang hidup, karena kehilangan kebersamaan dengan
orang tua belum tentu kehilangan sebuah masa depan.
3. Ikutilah organisasi-organisasi atau kegiatan kegiatan di sekolah guna mencoba
melupakan masalah masalah yang ada.
4. Mendekatkan diri kepada allah dan menyerahkan semua kepada Allah atas apa
yang telah terjadi.

Contenu connexe

Tendances

Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Septi Ratnasari
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Neni Sholihat
 

Tendances (20)

Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGMateri 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Rpl belajar
Rpl belajarRpl belajar
Rpl belajar
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behavior
 
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMAMateri Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
Materi Bimbingan Konseling Karir1 kelas XII SMA
 
Gaya belajar.ppt
Gaya belajar.pptGaya belajar.ppt
Gaya belajar.ppt
 
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
 
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BKProblematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
 
contoh RPL K13
contoh RPL K13contoh RPL K13
contoh RPL K13
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 

En vedette

Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean MantikhaMakalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
DIEAN MANTIKHA
 
pengaruh broken home
pengaruh broken homepengaruh broken home
pengaruh broken home
Afifah Lbs
 
Causes of family breakdown and its effects on Children by David Metaloro
Causes of family breakdown and its effects on Children by David MetaloroCauses of family breakdown and its effects on Children by David Metaloro
Causes of family breakdown and its effects on Children by David Metaloro
David Metaloro
 
Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)
Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)
Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)
Juwita Ayu Antateliz
 
Composition Theory: A Child Grieving for its Broken Home
Composition Theory: A Child Grieving for its Broken HomeComposition Theory: A Child Grieving for its Broken Home
Composition Theory: A Child Grieving for its Broken Home
Linguistic Atlas Project
 
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Andi Humaira
 
Pengertian saham dan jenis saham
Pengertian saham dan jenis sahamPengertian saham dan jenis saham
Pengertian saham dan jenis saham
Reza Baskoro
 

En vedette (20)

Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean MantikhaMakalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
Makalah Pengaruh Keluarga Broken Home |Diean Mantikha
 
pengaruh broken home
pengaruh broken homepengaruh broken home
pengaruh broken home
 
Broken homes
Broken homesBroken homes
Broken homes
 
Causes of family breakdown and its effects on Children by David Metaloro
Causes of family breakdown and its effects on Children by David MetaloroCauses of family breakdown and its effects on Children by David Metaloro
Causes of family breakdown and its effects on Children by David Metaloro
 
Masalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibuMasalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibu
 
Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)
Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)
Askeb 1 (asuhan kebidanan pada masa kehamilan)
 
Composition Theory: A Child Grieving for its Broken Home
Composition Theory: A Child Grieving for its Broken HomeComposition Theory: A Child Grieving for its Broken Home
Composition Theory: A Child Grieving for its Broken Home
 
Saham
SahamSaham
Saham
 
Literature Review of Family Breakdown-David Metaloro
Literature Review of Family Breakdown-David MetaloroLiterature Review of Family Breakdown-David Metaloro
Literature Review of Family Breakdown-David Metaloro
 
teori ilmu komunikasi
teori ilmu komunikasiteori ilmu komunikasi
teori ilmu komunikasi
 
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
 
Pengertian saham dan jenis saham
Pengertian saham dan jenis sahamPengertian saham dan jenis saham
Pengertian saham dan jenis saham
 
Broken Families
Broken FamiliesBroken Families
Broken Families
 
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak
 
TIK - Menjelaskan Tentang Instagram
TIK - Menjelaskan Tentang InstagramTIK - Menjelaskan Tentang Instagram
TIK - Menjelaskan Tentang Instagram
 
The causes-and-effects-of-broken-families-to
The causes-and-effects-of-broken-families-toThe causes-and-effects-of-broken-families-to
The causes-and-effects-of-broken-families-to
 
Media sosial
Media sosialMedia sosial
Media sosial
 
Seni budaya power point ( gambar)
Seni budaya power point ( gambar)Seni budaya power point ( gambar)
Seni budaya power point ( gambar)
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
 
Sahabat
SahabatSahabat
Sahabat
 

Similaire à Analisis kasus broken home

Pengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken homePengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Arvin Saptyan
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13
ifutureleaders
 

Similaire à Analisis kasus broken home (20)

Bentuk keluarga
Bentuk keluargaBentuk keluarga
Bentuk keluarga
 
Bentuk keluarga
Bentuk keluargaBentuk keluarga
Bentuk keluarga
 
Social work skills
Social work skillsSocial work skills
Social work skills
 
B. inggrijjkk
B. inggrijjkkB. inggrijjkk
B. inggrijjkk
 
Panggilan menjadi orangtua
Panggilan menjadi orangtuaPanggilan menjadi orangtua
Panggilan menjadi orangtua
 
komunikasi remaja.pptx
komunikasi remaja.pptxkomunikasi remaja.pptx
komunikasi remaja.pptx
 
Psikologi perkawinan
Psikologi perkawinanPsikologi perkawinan
Psikologi perkawinan
 
Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^Bfamilynd health pk asgm^^
Bfamilynd health pk asgm^^
 
Pengertian keluarga dan konfik keluarga
Pengertian keluarga dan konfik keluargaPengertian keluarga dan konfik keluarga
Pengertian keluarga dan konfik keluarga
 
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken homePengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken home
 
Peran ibu dalam membentengi Anak Negeri dari Narkoba
Peran ibu dalam membentengi Anak Negeri dari NarkobaPeran ibu dalam membentengi Anak Negeri dari Narkoba
Peran ibu dalam membentengi Anak Negeri dari Narkoba
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13
 
PPT Pernikahan
PPT PernikahanPPT Pernikahan
PPT Pernikahan
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
 
B3 d2e1
B3 d2e1B3 d2e1
B3 d2e1
 
Ict film
Ict filmIct film
Ict film
 
Artkel 3 Mengelola Persepsi
Artkel 3 Mengelola PersepsiArtkel 3 Mengelola Persepsi
Artkel 3 Mengelola Persepsi
 
kespro 2
kespro 2kespro 2
kespro 2
 
Pidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesiaPidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesia
 
Pidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesiaPidato bahasa indonesia
Pidato bahasa indonesia
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Analisis kasus broken home

  • 1. DASAR PERAWATAN ROHANI ISLAM “BROKEN HOME” Oleh : Nurul Wathaniyah 153.124.018 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM 2013/2014
  • 2. I. TOPIK MASALAH Keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Namun seperti yang kita ketahui dari realitas bahwa semakin hari, faktanya semakin banyak keluarga yang mengalami broken home. Ketika broken home terjadi seringkali anak menjadi korban orang tua, kurang mendapatkan perhatian, dan kurang kasih sayang. Beberapa kasus diantaranya mungkin disebabkan perbedaan prinsip hidup, dan diantara lainnya bisa disebabkan oleh masalah-masalah pengaturan keluarga. Akan tetapi, yang jelas kasus-kasus broken home itu sama halnya dengan kasuskasus sosial lainnya, yaitu sifatnya multifaktoral. Satu hal yang pasti, hubungan interpersonal diantara suami-istri dalam keluarga broken home telah semakin memburuk. Kedekatan fisikal juga menjadi alasan bagi pasangan suami istri dalam menyikapi masalah broken home, meskipun dalam beberapa sumber disebutkan bahwa kedekatan fisik tidak mempengaruhi kedekatan personal antar individu. Memburuknya komunikasi diantara suami istri ini seringkali menjadi pemicu utama dalam keluarga broken home. Inti dari semuanya adalah komunikasi yang baik antar pasangan. Dalam komunikasi ini, berbagai faktor psikologis termuat di dalamnya, sehingga patut mendapat perhatian utama. Dalam suasana keluarga yang broken home bukan hanya komunikasi yang memburuk, tetapi juga terdapat aspek yang tidak relevan dalam hubungan itu, sehingga menyebabkan berkurangnya ketertarikan antar diri pasangannya. II. IDENTITAS Nama : Ahmad Fitrah Hidayat Tempat, tanggal, lahir : Bima, 23 September 1997 Alamat : Labu Api – Lombok Barat Agama : Islam Gol. Darah :O
  • 3. III. RIWAYAT a. Keluarga Pasangan Muhammad Herman dengan Aninhar menikah pada tahun 1995, di karuniai seorang putra yang bernama Ahmad Fitrah Hidayat. Ahmad Fitrah Hidayat merupakan anak tunggal dari kedua pasangan yang menikah pada tahun 1995 tersebut. Hingga akhirnya ketika Fitrah berumur 13 tahun, pasangan tersebut berpisah karena sang Ibu merasa tidak mempunyai kecocokan lagi dengan sang suami, sehingga pada tahun 2010 mereka memutuskan untuk bercerai. b. Pendidikan No Nama Lembaga Lulusan Alamat 1 Tk Pertiwi 2003 Bima 2 SD 16 Kota Bima 2009 Bima 3 MTsN 01 Kota Bima 2012 Bima 4 SMAN 03 Mataram sekarang Mataram c. Sosial/pertemanan Keadaan pertemanan dengan teman-temanya cenderung akur, dan bahkan lebih akur jika di bandingkan dengan teman-teman yang lain yang keluarganya utuh, karena mereka merasa kasih sayang teman-teman merekalah yang sangat mereka rasakan ketulusanya, karena mereka tak pernah merasakan itu semua di rumah. d. Kesehatan Anak yang lahir dari keluarga broken home tak pernah mempunyai kesehatan yang baik, karena minimnya kasih sayang dan perhatian orang tua. Sehingga mereka lebih sering acuh tak acuh dengan kesehatan mereka. e. Keagamaan (amaliyah agama) Kurangnya perhatian terhadap anak oleh orang tuanya sehingga anak yang lahir dari keluarga broken home pengetahuan keagamaanya kurang, sehingga banyak dari mereka yang frustasi dan akhirnya terjerumus masuk ke dalam lingkaran kesesatan, suka mabuk-mabukan, konsumsi narkoba, dan lain sebainya.
  • 4. KASUS : Klien : Assalamu’alaikum mbak.. Konselor : Wa’alaikumsalam, mari silakan masuk.. Klien : Terimakasih mbak.. Konselor : Wah mbak sangat senang sekali bias berjumpa denganmu. Tampaknya ada sesuatu yang penting sehingga adek menemui mbak . Klien : Iya mbak, apakah mbak mempunyai waktu luang pada hari ini? Konselor : Kebetulan hari ini mbak tidak punya banyak kegiatan ataupun janji dengan orang lain, bagaimana? Apakah kamu ingin menyampaikan sesuatu pada mbak sekarang? Klien : Sejujurnya saat ini saya sedang menghadapi masalah yang cukup menggangu pikiran saya mbak.. Konselor : Kamu menyampaikan bahwa sedang menghadapi masalah yang cukup mengganggu pikiranmu, jika kamu tidak keberatan cobalah untuk menceritakan permasalahan itu pada mbak.. Klien : Sejujurnya saya bingung mbak, saya bingung harus mulai menceritakan permasalahan ini darimana, karena permasalahan ini sudah berlangsung cukup lama.. Konselor : Masalah tersebut sudah berlangsung cukup lama, pasti adek merasa sangat tidak nyaman bukan? Klien : Iya mbak.., mbak benar memang itu yang saya rasakan hingga saat ini. Konselor : Mbak bisa mengerti bagaimana perasaanmu dek, oleh sebab itu, cobalah kamu ceritakan pada mbak apa yang menjadi persoalan. Klien : Ayah dan ibu saya adalah orang yang seharusnya mendampingi masa-masa usia saya beranjak dewasa. Seharusnya mereka adalah orang yang membantu saya
  • 5. menghadapi masalah-masalah yang saya hadapi di usia labil seperti ini. Tapi justru saya dihadapkan pada kenyataan bahwa kedua orangtua saya adalah penyumbang masalah terberat dalam perjalanan hidup saya. Konselor : Penyumbang masalah terberat? Klien : Sebuah keputusan berat harus saya terima, hampir tak sanggup saya hadapi. Setiap malam saya harus mendengar pertengkaran mereka. Tidak jarang mendengar kata-kata kotor yang keluar dari mulut ayah saya, dan ibu saya hanya bisa pasrah dan menangis sejadinya. Dan saya berusaha tidak pernah mendengarnya, menutup gendang telinga saya yang hampir pecah karena mendengarnya. Konselor : Lalu bagaimana? Klien : Sebagai anak yang tak tau harus bagaimana, anak tunggal yang tak mempunyai saudara untuk berbagi cerita, saya pendam masalah yang ada, saya tutupi masalah keluarga saya di depan teman-teman saya. Saya gk mau kalau mereka tau orangtua saya tidak harmonis, saya malu.. malu kalau ada yang menyebut saya anak korban “broken home” yang murung dan penyendiri jadi saya berusaha untuk selalu terlihat ceria. Konselor : Jika mbak boleh tahu, apa yang meyebabkan timbulnya perasaan malu terhadap teman-teman adek? Klien : Saya malu karena keadaan saya mbak, terkadang saya merasa kecewa dan bingung terhadap diri saya sendiri mbak. Konselor : Lalu jika kamu merasa malu dan kecewa pada dirimu sendiri serta malu terhadap teman-temanmu. Apa yang biasanya kamu lakukan? Klien : Saya lebih banyak di kelas mbak tetapi saya berusaha untuk selalu terlihat ceria. Konselor : Mbak sangat memahami bagaimana perasaanmu dek, tetapi apakah dengan kamu terdiam didalam kelas dan berusaha telihat ceria menjadikan perasaanmu merasa lebih baik?
  • 6. Klien : Tentu saja tidak mbak..,saya merasa takut dan begitu sangat bodoh.. mengapa harus menyembunyikan semuanya.. Konselor : Baiklah dek, tetapi sebelum kita lanjutkan pembicaraan ini. Jika mbak tidak salah dalam memahami permasalahanmu, tadi kamu mengatakan bahwa kamu merasa malu terhadap teman-temanmu karena khawatir tidak dapat menyeimbangi status keluarga dan keadaan dimana kamu harus menerima sebuah masalah yang terberat di usiamu beranjak dewasa ini, sebenarnya yang manakah yang menjadi permasalahan paling penting dan mengganggu pikiranmu..? Klien : Sebenarnya......ya semua, karena permasalahan ini benar-benar membuat saya merasa terbebani, tetapi memang yang paling penting sebenarnya adalah masalah yang berkaitan dengan rasa malu saya mbak, keadaan ini sungguh membuat saya takut.. mungkin perceraian adalah jalan terbaik untuk orangtua saya, saya memang sudah terlanjur sakit hati terhadap prilaku Ayah saya terhadap Ibu saya. tapi tak seharusnya saya membenci beliau, biar bagaimanapun beliau adalah Ayah saya. Koselor : Baiklah dek, ternyata kamu sudah mampu memahami permasalahan yang sedang kamu hadapi. Klien : Ya mbak, saya sudah paham akan tetapi terkadang saya masih bingung apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi permasalahan ini? Konselor : Baiklah dek, jadi begini, mbak dapat memahami bahwa keadaan yang seperti ini bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Akan tetapi sesungguhnya kamu tidak perlu merasa malu dengan keadaan saat ini,kamu harus tetap semangat dalam menjalani kehidupanmu. Klien : Kenapa begitu mbak..? Konselor : Coba sekarang kamu pikirkan dan renungkan hal ini, kamu masih diberi kesempatan untuk dapat memiliki orangtua walaupun di ambang perceraian, bukankah itu hal yang sangat luar biasa? tidak semua orang memiliki kesempatan itu, kesempatan untuk memiliki kedua orangtua, banyak anak-anak diluar sana ingin memiliki Ayah dan Ibu, tetapi gagal disebabkan oleh banyak faktor yang menjadi penyebabaya. Tetapi tidak demikian halnya denganmu, kamu masih dapat merasakan curahan kasih sayang dari seorang Ibu sampai saat ini, bukan begitu dek..?
  • 7. Klien : Iya mbak..,apa yang mbak sampaikan memang benar.. Konselor : Mbak yakin jika kamu berusaha semaksimal mungkin kamu akan dapat mencapai tujuanmu dan mewujudkan cita-citamu... Jangan merasa malu dengan temanmu.., teruslah biasakan menyesuaikan lingkunganmu agar dapat berkonsentrasi dengan baik serta mintalah dukungan pada kedua orang tuamu bila memang itu menjadi salah satu faktor kamu semangat. Klien : Iya mbak mulai saat ini saya akan melakukan seperti yang mbak katakan. Tapi bagaimana saya harus menghilangkan rasa malu saya dalam bergaul dengan temanteman saya mbak..? Konselor : Mbak rasa, tak akan ada masalah yang berarti dek.. karena segala sesuatu tergantung pada diri kita sendiri, jika kita mampu membawa diri kita dengan baik, maka semua orang pun akan menerima kehadiran kita dengan baik. Cobalah untuk membuka diri dengan bergaul kepada teman-temanmu dan bergabung dengan teman-temanmu. Jangan menarik diri dari mereka.. Karena dengan kamu menghindar itu tidak akan menyelesaikan masalah dek. Klien : Baik mbak, saya akan mencoba untuk melaksanakan saran yang telah mbak berikan, meskipun mungkin saya sangat butuh waktu yang cukup lama.. Konselor : Iya memang dek, segala sesuatu tidak ada yang instan semua butuh proses dek, dilakukan secara bertahap serta pelan-pelan dek, untuk memperoleh hasil yang maksimal. Klien : Iya mbak..,sekarang saya sudah tahu dan mengerti apa yang harus saya lakukan mbak..
  • 8. Konselor : Yakinlah dek kamu pasti akan bisa berhasil dan dapat meningkatkan prestasimu kembali, setiap manusia pasti mengalami suatu masalah. Tapi jangan jadikan masalah itu sebagai keminderan tapi jaadikanlah suatu cambuk untuk tetap terus maju dan menjadi lebih baik lagi. Klien : Iya mbak..,memang benar yang mbak katakan, saya benar-benar sudah mengerti bahwa saya harus menerima semua dengan ikhlas dan terus belajar agar dapat menggapai cita-cita saya. Konselor : Syukurlah dek, kamu sekarang sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, sekarang bagaimana perasaanmu setelah menyampaikan semua permasalahanmu pada mbak..? Klien : Saya sudah merasa lega, dengan saya bercerita kepada mbak, beban saya menjadi berkurang, saya sudah merasa lebih tenang. Konselor : Apakah ada lagi yang ingin kamu sampaikan dek..? Klien : Saya rasa tidak mbak, terimakasih banyak atas nasehat mbak dan atas waktu yang telah mbak berikan kepada saya, saya mohon pamit dulu mbak. Konselor : Baiklah dek..,sama-sama dek.. Klien : Permisi mbak..,selamat siang. Konselor : Ya dek, selamat siang.
  • 9. IV. DIAGNOSIS a. Faktor – Farktor penyebab Keadaan keluarga yang broken home Minimnya kasih sayang dan perhatian orang tua b. Analisis factor dan penentu factor utama Dari faktor pertama, dan kedua, semua merupakan penyebab dari hal tersebut, tapi dari kedua faktor itu, faktor yang pertama lah yang menjadi penyebab munculnya faktor ke dua. Karena keluarga yang broken home, sehingga perhatian orang tua ke anak kurang, dan karena keluarga yang broken home menjadikan kasih sayang orang tua tak pernah tersampaikan. V. SOLUTION 1. Mencoba mengajak kembali Bersatu, antara ayah dan ibu, karena perceraian tidak selalu menjadi satu satunya jalan buat menyelesaikan masalah. 2. Selalu berfikir positive tentang hidup, karena kehilangan kebersamaan dengan orang tua belum tentu kehilangan sebuah masa depan. 3. Ikutilah organisasi-organisasi atau kegiatan kegiatan di sekolah guna mencoba melupakan masalah masalah yang ada. 4. Mendekatkan diri kepada allah dan menyerahkan semua kepada Allah atas apa yang telah terjadi.