SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Sambungan padaSambungan pada BajaBaja
Mata Kuliah : STRUKTUR BAJA II
KELOMPOK : 6 (enam)
Nizar amody
1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan
konstruksi sesuai kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal,
dan sebagainya).
3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.
4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi
mengalami rusak.
5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi
yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat
perubahan suhu
A.FUNGSI / TUJUAN SAMBUNGAN BAJAA.FUNGSI / TUJUAN SAMBUNGAN BAJA
B.Mengenal alat sambungan bajaB.Mengenal alat sambungan baja
1.sambungan dgn menggunakan Paku keling (rivet)1.sambungan dgn menggunakan Paku keling (rivet)
Paku keling adalah suatu alat sambung konstruksi baja yang
terbuat dari batang baja berpenampang bulat dengan bentuk
sebagai berikut :
Menurut bentuk kepalanya, paku keling dibedakan 3(tiga)Menurut bentuk kepalanya, paku keling dibedakan 3(tiga)
macammacam
A.A. Paku keling kepala mangkum/ utuhPaku keling kepala mangkum/ utuh
B.B. Paku keling kepala setengah terbenamPaku keling kepala setengah terbenam
c.c. Paku keling kepala terbenamPaku keling kepala terbenam
2.Sambungan dgn menggunakan baut2.Sambungan dgn menggunakan baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya
dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya
dipasang mur/pengunci.
Baut konstruksi baja dibedakan atas 2 jenis
•Baut Hitam
Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi ringan /
sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan diameter batang
baut memiliki kelonggaran 1 mm.
•Baut Pass
Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( ‡ St-42 ) dipakai untuk konstruksi berat atau
beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter
batang baut relatif pass yaitu kelonggaran £ 0,1 mm.
Bentuk baut untuk baja bangunan yang umum dipakai adalahBentuk baut untuk baja bangunan yang umum dipakai adalah
dengan bentuk kepala/mur segi enam sebagai berikutdengan bentuk kepala/mur segi enam sebagai berikut ::
Keterangan : Ring pada pemasangan baut-mur berfungsi agar bila mur
dikencangkan dengan keras tidak mudah dol/londot.
Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :
1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di
lapangan.lapangan.
2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja>3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja>
4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).
4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan
untuk konstruksi berat /jembatan.untuk konstruksi berat /jembatan.
Ketentuan Penempatan Paku Keling / Baut Pada
Sambungan Baja :
Ketentuan Umum :
Secara umum penempatan paku keling / baut pada sambungan
konstruksi baja dipasang dengan jarak-jarak sebagai berikut :
Keterangan:
d = diameter pk/baut
t = tebal batang baja utama
t’ = tebal pelat penyambung
Syarat Keamanan Sambungan :tebal pelat penyambung ( t’+t’ ) >
tebal baja batang utama ( t )
Ketentuan banyaknya paku keling / baut dalam satuderet :Ketentuan banyaknya paku keling / baut dalam satuderet :
Menurut penelitian di laboratorium untuk pemasangan satu deret paku
keling yang menahan gaya normal ( tarik / tekan ) dimana deretan paku
keling berada pada garis gerja gaya, ternyata untuk satu deret yang terdiri
£ 5 buah paku keling masing-masing paku menahan gaya relatif sama. Jadi
gaya normal yang harus ditahan dibagi sama rata oleh kelima paku keling
tersebut. Namun jika banyaknya paku keling dalam satu deret lebih dari 5
buah maka masing-masing paku keling menahan gaya yang besarnya mulai
tidak sama rata. Oleh karena itu jika dalam perhitungan paku keling / baut
dalam konstruksi sambungan ketemunya memerlukan lebih dari 5 buah
paku/baut, maka harus dipasang dalam susunan 2 deret atau lebih.
3.Sambungan dgn menggunakan las3.Sambungan dgn menggunakan las
Las sambungan konstruksi baja dibedakan 2 macam yaitu Las
Tumpul dan Las Sudut, sebagai berikut
1. Las Tumpul : adalah bentuk las sambungan memanjang atau
melebar.
2. Las Sudut : adalah bentuk las sambungan menyudut.
SEKIANSEKIAN
Terima KasihTerima Kasih
Macam-macam las
Panjang las netto
SAMBUNGAN LAS (WELD)SAMBUNGAN LAS (WELD)
PROSES PENGELASAN
 Las Otohin dengan gas asetelin dan zat asam (untuk
sambungan pipa, pelat-pelat tipis dan panjang las
yang kecil).
 Las Busur Cahaya Arang, bisa dilakukan tanpa
tambahan bahan.
 Las Busur Cahaya dengan kedua ujung sambungan
sebagai pool (misal : pada mata rantai, batang baja
beton, pipa pemanas uap).
 LasTitik, untuk menggabungkan pelat-pelat yang agak tipis
menjadi satu.
 Las Busur Cahaya, dengan batang las / batang Elektrode (LAS
LUMER / LAS LISTRIK).
Bentuk Las :
 Las Sudut (80% Fillet Weld)
 Las Tumpul (Groove Weld)
Las Sudut :
 Las Cekung (Gbr A).
 Las Cembung (Gbr. B).
 Las Pipih (Gbr. C).
Gambar 1-A
Gambar 1-B Gambar 1-C
las
cekung
a
a
las
pipih
a
las cembung
 Las sudut yang letaknya diujung, disebut las Kepala (K).
 Las Sudut yang letaknya di kanan-kiri disebut Las Tepi (T).
 Umumnya Las Sudut dibuat sama sisi.
 Bila Las Sudut dibikin tidak sama sisi dan lebih dari satu
lapis, maka pelaksanaannya seperti berikut :
Gambar 1-E Gambar 1-F
LasTumpul :
A. Tanpa Pekerjaan Pendahuluan (Pelat Tipis).
 las satu belah (Gbr. 2-G)
 las dua belah (Gbr.2-H)

 = 1 s/d 4 mm
Gambar 2-G
Gambar 2-H
s
S
= 4 s/d 8mm
B. Dengan Pekerjaan Pendahuluan :
 Las satu belah V Gbr.2-I)
Gambar 2-I
Las V – terbuka (hanya untuk Konstruksi yang tidak
memikul beban dinamis)
70° + 90°
LasV – terbuka
α ≥ 70°
Min. 2
3
…
…
..2
8
0.
5
…
…
.3
8…
…..
20 ab - cacat
α ≥ 60
Ruang kosong – bahaya tekuk
Las V – tertutup
 Las dua belah, lasV dengan las balik (Gbr.2-J dan Gbr.2-K)
 Las dua belah, las X-simetris (Gbr.2-K) dan las X-tidak
(Gbr.2-L)
70°+90°
S = 4 s/d 12 mm4 - 12
Gbr.2-J
Gambar 2-K
Gambar
2-L
celah (kosong)takik
S
70° + 90°
α ≥ 70°
Las X – simetris
α ≥ 70°
1240
1/2s1/2s
3
S = 12 s/d 40 mm
Las X – tidak simetris
α ≥ 70°
3
2/3s1/3s
1230
Gbr. 2-M

Contenu connexe

Tendances

Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Maman Asep
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Junaida Wally
 

Tendances (20)

SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategang
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
2. pci girder
2. pci girder2. pci girder
2. pci girder
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
240279231 perencanaan-gudang-baja-docx
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
Contoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-bautContoh soal-sambungan-baut
Contoh soal-sambungan-baut
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Tabel profil baja
Tabel profil bajaTabel profil baja
Tabel profil baja
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
 

En vedette

Pengantar probabilitas
Pengantar probabilitasPengantar probabilitas
Pengantar probabilitas
niar100
 
Soal uts struktur baja 2
Soal uts struktur baja 2Soal uts struktur baja 2
Soal uts struktur baja 2
Rizky Faisal
 
Hand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 okHand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 ok
Ketut Swandana
 
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
joko222
 
Tugas dinamika israaa
Tugas dinamika israaaTugas dinamika israaa
Tugas dinamika israaa
madeserver
 
Dinamika Struktur
Dinamika StrukturDinamika Struktur
Dinamika Struktur
betang
 
Langkawi Sky Bridge In Malaysia
Langkawi Sky Bridge In MalaysiaLangkawi Sky Bridge In Malaysia
Langkawi Sky Bridge In Malaysia
guestdfe895c
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
E Sanjani
 
Moveable bridges
Moveable bridgesMoveable bridges
Moveable bridges
Lathrop45
 

En vedette (20)

Pengantar probabilitas
Pengantar probabilitasPengantar probabilitas
Pengantar probabilitas
 
Soal uts struktur baja 2
Soal uts struktur baja 2Soal uts struktur baja 2
Soal uts struktur baja 2
 
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear RegressionStatistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
 
Pengenalan pada disiplin ilmu teknik industri
Pengenalan pada disiplin ilmu teknik industriPengenalan pada disiplin ilmu teknik industri
Pengenalan pada disiplin ilmu teknik industri
 
Hand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 okHand out mp hpji 2008 ok
Hand out mp hpji 2008 ok
 
Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUANStatistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
 
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
 
Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
 
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
 
Tugas Gempa 1#
Tugas Gempa 1#Tugas Gempa 1#
Tugas Gempa 1#
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Tugas dinamika israaa
Tugas dinamika israaaTugas dinamika israaa
Tugas dinamika israaa
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
Rekayasa gempa
Rekayasa gempaRekayasa gempa
Rekayasa gempa
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
Dinamika Struktur
Dinamika StrukturDinamika Struktur
Dinamika Struktur
 
Langkawi Sky Bridge In Malaysia
Langkawi Sky Bridge In MalaysiaLangkawi Sky Bridge In Malaysia
Langkawi Sky Bridge In Malaysia
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
multi swing bridges
multi swing bridgesmulti swing bridges
multi swing bridges
 
Moveable bridges
Moveable bridgesMoveable bridges
Moveable bridges
 

Similaire à Struktur baja ii

Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur baja
Nunu Nurul
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
frans2014
 
Macam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_bajaMacam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_baja
Keyz Luphniezz
 
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Deni Prasetyo
 
Bagian bagian konstruksi_atap
Bagian bagian konstruksi_atapBagian bagian konstruksi_atap
Bagian bagian konstruksi_atap
uptalas
 

Similaire à Struktur baja ii (20)

Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
 
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxmacam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
 
Konsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur bajaKonsep sambungan struktur baja
Konsep sambungan struktur baja
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Macam macam profil_baja
Macam macam profil_bajaMacam macam profil_baja
Macam macam profil_baja
 
Macam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_bajaMacam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_baja
 
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
 
Ppt mk desain media pembelajaran.Menghitung volume besi pada bangunan pada mk...
Ppt mk desain media pembelajaran.Menghitung volume besi pada bangunan pada mk...Ppt mk desain media pembelajaran.Menghitung volume besi pada bangunan pada mk...
Ppt mk desain media pembelajaran.Menghitung volume besi pada bangunan pada mk...
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
2
22
2
 
Konstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-BajaKonstruksi Bahan Bangunan-Baja
Konstruksi Bahan Bangunan-Baja
 
Sni 07 2052-2002 baja tulang beton
Sni 07 2052-2002 baja tulang betonSni 07 2052-2002 baja tulang beton
Sni 07 2052-2002 baja tulang beton
 
BAJA TULANGAN BETON
BAJA TULANGAN BETONBAJA TULANGAN BETON
BAJA TULANGAN BETON
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
Mah smk
Mah smkMah smk
Mah smk
 
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan betonSni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
 
Bagian bagian konstruksi_atap
Bagian bagian konstruksi_atapBagian bagian konstruksi_atap
Bagian bagian konstruksi_atap
 

Plus de nizar amody (10)

Berita acara serah terima pak kuato
Berita acara serah terima pak kuatoBerita acara serah terima pak kuato
Berita acara serah terima pak kuato
 
Donat kentang
Donat kentangDonat kentang
Donat kentang
 
Report1dwwwwwwwwwwww
Report1dwwwwwwwwwwwwReport1dwwwwwwwwwwww
Report1dwwwwwwwwwwww
 
perhitungan berat satuan serta kubikasi dalam pekerjaan Struktur
perhitungan berat satuan serta kubikasi dalam pekerjaan Strukturperhitungan berat satuan serta kubikasi dalam pekerjaan Struktur
perhitungan berat satuan serta kubikasi dalam pekerjaan Struktur
 
METODE
METODEMETODE
METODE
 
Kertas log
Kertas log Kertas log
Kertas log
 
ptp (perancangan teknik Prasarana
ptp (perancangan teknik Prasaranaptp (perancangan teknik Prasarana
ptp (perancangan teknik Prasarana
 
Ilmu lingkungan by nizar
Ilmu lingkungan by nizarIlmu lingkungan by nizar
Ilmu lingkungan by nizar
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Pendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhanPendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhan
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

Struktur baja ii

  • 1. Sambungan padaSambungan pada BajaBaja Mata Kuliah : STRUKTUR BAJA II KELOMPOK : 6 (enam) Nizar amody
  • 2. 1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan. 2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan sebagainya). 3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan. 4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi mengalami rusak. 5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi yang dapat bergerak missal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu A.FUNGSI / TUJUAN SAMBUNGAN BAJAA.FUNGSI / TUJUAN SAMBUNGAN BAJA
  • 3. B.Mengenal alat sambungan bajaB.Mengenal alat sambungan baja 1.sambungan dgn menggunakan Paku keling (rivet)1.sambungan dgn menggunakan Paku keling (rivet) Paku keling adalah suatu alat sambung konstruksi baja yang terbuat dari batang baja berpenampang bulat dengan bentuk sebagai berikut :
  • 4. Menurut bentuk kepalanya, paku keling dibedakan 3(tiga)Menurut bentuk kepalanya, paku keling dibedakan 3(tiga) macammacam A.A. Paku keling kepala mangkum/ utuhPaku keling kepala mangkum/ utuh
  • 5. B.B. Paku keling kepala setengah terbenamPaku keling kepala setengah terbenam c.c. Paku keling kepala terbenamPaku keling kepala terbenam
  • 6. 2.Sambungan dgn menggunakan baut2.Sambungan dgn menggunakan baut Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Baut konstruksi baja dibedakan atas 2 jenis •Baut Hitam Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi ringan / sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm. •Baut Pass Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( ‡ St-42 ) dipakai untuk konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran £ 0,1 mm.
  • 7. Bentuk baut untuk baja bangunan yang umum dipakai adalahBentuk baut untuk baja bangunan yang umum dipakai adalah dengan bentuk kepala/mur segi enam sebagai berikutdengan bentuk kepala/mur segi enam sebagai berikut :: Keterangan : Ring pada pemasangan baut-mur berfungsi agar bila mur dikencangkan dengan keras tidak mudah dol/londot.
  • 8. Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain : 1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.lapangan. 2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang. 3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja>3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja> 4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ). 4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan.untuk konstruksi berat /jembatan.
  • 9. Ketentuan Penempatan Paku Keling / Baut Pada Sambungan Baja : Ketentuan Umum : Secara umum penempatan paku keling / baut pada sambungan konstruksi baja dipasang dengan jarak-jarak sebagai berikut :
  • 10. Keterangan: d = diameter pk/baut t = tebal batang baja utama t’ = tebal pelat penyambung Syarat Keamanan Sambungan :tebal pelat penyambung ( t’+t’ ) > tebal baja batang utama ( t )
  • 11. Ketentuan banyaknya paku keling / baut dalam satuderet :Ketentuan banyaknya paku keling / baut dalam satuderet : Menurut penelitian di laboratorium untuk pemasangan satu deret paku keling yang menahan gaya normal ( tarik / tekan ) dimana deretan paku keling berada pada garis gerja gaya, ternyata untuk satu deret yang terdiri £ 5 buah paku keling masing-masing paku menahan gaya relatif sama. Jadi gaya normal yang harus ditahan dibagi sama rata oleh kelima paku keling tersebut. Namun jika banyaknya paku keling dalam satu deret lebih dari 5 buah maka masing-masing paku keling menahan gaya yang besarnya mulai tidak sama rata. Oleh karena itu jika dalam perhitungan paku keling / baut dalam konstruksi sambungan ketemunya memerlukan lebih dari 5 buah paku/baut, maka harus dipasang dalam susunan 2 deret atau lebih.
  • 12. 3.Sambungan dgn menggunakan las3.Sambungan dgn menggunakan las Las sambungan konstruksi baja dibedakan 2 macam yaitu Las Tumpul dan Las Sudut, sebagai berikut 1. Las Tumpul : adalah bentuk las sambungan memanjang atau melebar.
  • 13. 2. Las Sudut : adalah bentuk las sambungan menyudut.
  • 16. SAMBUNGAN LAS (WELD)SAMBUNGAN LAS (WELD) PROSES PENGELASAN  Las Otohin dengan gas asetelin dan zat asam (untuk sambungan pipa, pelat-pelat tipis dan panjang las yang kecil).  Las Busur Cahaya Arang, bisa dilakukan tanpa tambahan bahan.  Las Busur Cahaya dengan kedua ujung sambungan sebagai pool (misal : pada mata rantai, batang baja beton, pipa pemanas uap).
  • 17.  LasTitik, untuk menggabungkan pelat-pelat yang agak tipis menjadi satu.  Las Busur Cahaya, dengan batang las / batang Elektrode (LAS LUMER / LAS LISTRIK). Bentuk Las :  Las Sudut (80% Fillet Weld)  Las Tumpul (Groove Weld) Las Sudut :  Las Cekung (Gbr A).  Las Cembung (Gbr. B).  Las Pipih (Gbr. C).
  • 18. Gambar 1-A Gambar 1-B Gambar 1-C las cekung a a las pipih a las cembung
  • 19.  Las sudut yang letaknya diujung, disebut las Kepala (K).  Las Sudut yang letaknya di kanan-kiri disebut Las Tepi (T).  Umumnya Las Sudut dibuat sama sisi.  Bila Las Sudut dibikin tidak sama sisi dan lebih dari satu lapis, maka pelaksanaannya seperti berikut : Gambar 1-E Gambar 1-F
  • 20. LasTumpul : A. Tanpa Pekerjaan Pendahuluan (Pelat Tipis).  las satu belah (Gbr. 2-G)  las dua belah (Gbr.2-H)   = 1 s/d 4 mm Gambar 2-G Gambar 2-H s S = 4 s/d 8mm
  • 21. B. Dengan Pekerjaan Pendahuluan :  Las satu belah V Gbr.2-I) Gambar 2-I Las V – terbuka (hanya untuk Konstruksi yang tidak memikul beban dinamis) 70° + 90°
  • 22. LasV – terbuka α ≥ 70° Min. 2 3 … … ..2 8 0. 5 … … .3 8… ….. 20 ab - cacat α ≥ 60 Ruang kosong – bahaya tekuk Las V – tertutup
  • 23.  Las dua belah, lasV dengan las balik (Gbr.2-J dan Gbr.2-K)  Las dua belah, las X-simetris (Gbr.2-K) dan las X-tidak (Gbr.2-L) 70°+90° S = 4 s/d 12 mm4 - 12 Gbr.2-J
  • 24. Gambar 2-K Gambar 2-L celah (kosong)takik S 70° + 90° α ≥ 70° Las X – simetris α ≥ 70° 1240 1/2s1/2s 3 S = 12 s/d 40 mm
  • 25. Las X – tidak simetris α ≥ 70° 3 2/3s1/3s 1230 Gbr. 2-M