SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
Télécharger pour lire hors ligne
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Ini berarti bahwa
evaluasi (dalam pengajaran) merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan
secara kesinambungan. Evaluasi bukan hanya kegiatan akhir atau penutup dari
suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada
permulaan selama program berlangsung.1
Evaluasi matematika di SMP Negeri 7 Kota Cirebon. Penulis masih
menemukan siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum dan
masih ada siswa yang bekerjasama dalam mengisi jawaban tes atau ujian.
Bahkan tes masih menggunakan sistem konvensional dimana masih
menggunakan media kertas dan siswa harus menunggu koreksian jawaban
selesai agar untuk mengetahui nilai mereka.
Pembelajaran dan evaluasi matematika pokok bahasan garis singgung
lingkaran diperlukan keaktifan dan keefektifan siswa seperti banyak membaca
teori dan berlatih soal latihan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai
matematika siswa diperlukan media atau alat tes matematika yang efektif dan
efesien penggunaanya oleh siswa.
Salah satu alternatif dalam mengatasi masalah tes matematika adalah
dengan mengembangkan evaluasi tes matematika yang berbasis Online dengan
menggunakan teknologi internet.
Pada hakikatnya teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin yang
berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar dengan berlandaskan pada
serangkain prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan atau teori
komunikasi dan teknologi komunikasi.2
1
Ngalim Purwantoa
. 1992. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Rosdakarya, hal. 3
2
Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta. hal. 95
1
2
Salah satu teknologi pembelajaran adalah e-learning. Menurut
Sulistyoweni Widanarko dalam blog Tri Fitri Nasution menjelaskan bahwa E-
learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua
komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan
waktu, dengan kualitas yang terjamin.
Setelah penggunaan teknologi sudah tidak awam lagi maka
diperlukannya suatu sistem guna memperoleh hasil evaluasi yang baik sistem
tersebut dinamakan sistem informasi manajemen atau disingkat SIM.
James AF Stoner dalam buku Sistem informasi manajemen
pendidikan karangan Eti Rochaety menyatakan pengertian sistem
informasi manajemen, yaitu metode yang formal yang menyediakan
bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat
dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi
perencanaan, pengawasan dan fungsi operasi sebuah organisasi yang
lebih efektif.3
Salah satu pengembangan SIM adalah pembuatan produk yang berbasis
teknologi, baik berupa hardware maupun software. Dalam hal ini peneliti
mecoba mengembangakan SIM berbasis software dengan bantuan penggunaan
perangkat lunak yang disebut Learning Management System (LMS) Moodle.
LMS Moodle salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source.
Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis
internet dan web. Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas.
Dia yang mempertahankan Moodle sebagai paket e-learning yang open source
(terbuka programnya).4
Dari latar belakang diatas permasalahan yang ada adalah kurang
maksmimalnya proses tes matematika dan penggunaan teknologi yang ada
sebagai media evaluasi sehingga perlu dikembangan pengembangan tes
matematika. Apakah pengembangan tes matematika berbasis Online
menggunakan LMS Moodle dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
3
Eti Rochaety, dkk. 2008. Cetakan ketiga. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara. hal. 13
4
Surya Lesmana, dkk. 2013. 2 Jam Bisa Bikin Web E-Learnig Gratis dengan Moodle. Jakarta:
Smart. Hal. 1
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka muncul
permasalahan dalam evaluasi pembelajaran matematika yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana identifikasi kelemahan evaluasi dengan menggunakan tes biasa?
2. Bagaimana mengembangan evaluasi ketuntasan belajar?
3. Bagaimana hasil ujicoba lapangan evaluasi ketuntasan belajar yang
dikembangkan?
4. Apakah dengan pengembangan evaluasi ketuntasan belajar dapat
meningkatkan pemahaman materi yang sudah disampaikan?
5. Apakah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah mampu
mengembangkan evaluasi ketuntasan belajar?
6. Apakah penggunaan internet mampu mengembangkan evaluasi ketuntasan
belajar sekaligus meningkatkan pemahaman materi?
7. Bagaimana efektivitas evaluasi berbasis website terhadap hasil belajar
siswa?
C. Pembatasan Masalah
Setelah membaca dan memahami latar belakang masalah dan
identifikasi masalah diatas maka demi menjaga pembahasan tidak meluas
maka perlu adanya pembatasan masalah. Maka dari itu berikut ini adalah
diberikan beberapa batasan masalah dalam peelitian ini, diantaranya sebagai
berikut:
1. Evaluasi berbasis website menggunakan LMS Moodle adalah suatu sistem
evaluasi ketuntasan belajar dengan bantuan situs website untuk
melaksanakan evaluasi belajar matematika siswa mulai dari pelaksanaan
tes hingga penentuan penilaian (Grade) pelajaran matematika.
2. Hasil belajar matematika yang diukur adalah tingkat kemampuan belajar
siswa bukan hanya dari ketercapaian standar kompetensi serta menilai
4
dengan objektif tentang seberapa jauh siswa memahami materi saat proses
belajar dikelas.
3. Evaluasi yang digunakan adalah dalam bentuk tes formatif dengan
memakai soal pilihan ganda.
4. Materi pokok bahasan yang akan dijadikan tes dalam penelitian ini adalah
materi matematika di kelas VIII semester II.
5. Penelitian ini akan diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 kota
Cirebon.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah diuraikan diatas maka pokok permasalahan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik tes matematika berbasis Online dengan
menggunakan LMS Moodle pada SMP kelas VIII yang dikembangkan?
2. Bagaimana keefektifan tes matematika berbasis Online dengan
menggunakan LMS Moodle pokok bahasan garis singgung lingkaran
yang telah dikembangakan dalam meningkatkan hasil belajar
matematika siswa?
3. Bagaimana respon siswa setelah diterapkan tes matematika berbasis
Online?
E. Tujuan Penelitian
Berawal dari pembatasan dan perumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan pengembangan tes matematika berbasis Online berupa
produk website .
2. Mendeskripsikan keefektifan pengembangan tes matematika berbasis
Online dengan menggunakan LMS Moodle melalui hasil belajar siswa
mata pelajaran matematika pokok bahsan garis singgung lingkaran.
5
3. Untuk mengidentifikasi respon siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan penegembangan tes formatif menggunakan
website.
F. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk:
1. Teoritis
Untuk menambah pengetahuan mengenai pengembangan evaluasi tes
formatif berbasis web menggunakan LMS Moodle terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Dan bagi peneliti, sebagai
pengalaman yang sangat berharga dan dapat dijadikan sebagai bekal
dalam penyusunan karya ilmiah selanjtunya.
2. Praktis
a. Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan
sistem penilaian tes dalam mata pelajaran disekolah.
b. Penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi guru
matematika untuk membuat penilaian yang bisa menumbuhkan
kejujuran dan kemampuan pemahaman siswa.
c. Memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru
dan / atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan
sepesifik bidang pendidikan.
d. Penelitian ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih
aktif dalam pembelajaran matematika.
6
BAB II
TEORI PENGEMBANGAN TES MATEMATIKA BERBASIS ONLINE
DENGAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) MOODLE
A. Deskripsi Teoritik
1. Konsep Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang
serupa.5
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi
tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi,
hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak
bermanfat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang
tersebut.6
Menurut Diphusodo, manajemen merupakan proses terpadu
dimana individu-individu sebgai bagian organisasi dilibatkan untuk
memelihara, mengembangkan, mengendalikan dan menjalankan
program-program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya
waktu.7
Davis memberikan suatu pengertia bahwa SIM adalah sebagai
sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi.8
5
Nurharyanto, Dkk. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Edisi ke empat.
2007. Sistem Informasi Manajemen. Bogor. Hal. 7 diunduh dari
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/namafile/258/KT_SIM.pdf pada 10 Januari 2014 pukul 10.17
6
Deni D dan Kukun N.F. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya. hal.
2
7
Ibid.
8
NN. http://staff.uny.ac.id. Diunduh pada tanggal 10 januari 2014 pukul 10.22. hal. 9
6
6
7
Sedangkan McLeod, Jr., mengatakan SIM adalah sebagai
suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.9
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan upaya
organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan
informasi bagi managemen (karena itu dinamakan sistem informasi
manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi
menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.10
Sistem informasi manajemen (manajemen information system
atau sering dikenal dengan singkatannya MIS/SIM) merupakan
penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang bertanggungjawab mengumpulkan dan mengoah data
untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.11
Dari beberapa pengertian SIM diatas maka dapat disimpulkan
bahwa SIM merupakan suatu sistem yang terorganisir berbasis
komputer yang mengeluarkan informasi guna untuk mencapai suatu
tujuan organisasi tertentu dalam mengembangkan program-program
yang sudah ditentukan.
9
McLeod, R., Jr. 1995. Manahement Information System. Upper Saddle River, New Jersey:
Prentice-Hall.Inc. hal. 327
10
Nurhayanto. Op.Cit., hal. 18
11
Danu Wira Pangestu. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM). 2007. Hal. 9 Diunduh
pada 16 Januari 2014 Pukul 12.55
8
Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu12
:
1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)
2. Komponen Perangkat Lunas (Software)
3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)
4. Komponen Jaringan Komputer (Netware)
5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)
2. Konsep evaluasi
Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi , dimana
suatu tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara
langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang
mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya
evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan
dan mengomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambil
keputusan.13
Dikutip dari Ngalim Purwanto bahwa dalam hubungan dengan
kegiatan pengajaran. Norman E. Grounlund merumuskan pengertian
evaluasi sebagai berikut: “Evaluation ... a systematic process of
determining the extent to which intructional objectives are archieved by
pupils”. (Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan
pengajaran telah tercapai oleh siswa.14
Definisi lain yang berkaitan dengan proses pengukuran hasil
belajar siswa yaitu evaluation is a process of making an assessment of a
student’s growth. Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan
siswa dalam proses belajar mengajar.15
12
Deni D, Kunkun N.F. Op.Cit., hal. 27
13
M. Sukardi MS. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 1
14
Ngalim Purwantob
. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Rosdakarya. Hal. 3
15
M. Sukardi MS. Op.Cit., hal. 2
9
Setelah dijelaskan beberapa pengertian evaluasi maka dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sudah
direncanakan demi memperoleh gambaran pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru sehingga dapat
dilihat apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai.
Michael Scriven merupakan seorang ahli didalam penelitian
evaluasi telah mengemukakan pentingnya penelitian evaluasi. Ahli ini
mencoba mengidentifikasi fungsi penelitian evaluasi dan dikemukakan
fungsi evaluasi formatif berikut:
Evaluasi formatif difungsikan sebagai pengumpulan data pada
waktu pendidikan masih berlangsung. Data hasil evaluasi ini dapat
digunakan untuk ‘membentuk’ dan memodifikasi program kegiatan.
Jika pada pertengahan kegiatan sudah diketahui hal-hal apa saja yang
negatif dan para pengambilan keputusan sudah dapat menentukan sikap
tentang kegiatan yang sedang berlangsung maka terjadinya pemborosan
yang mungkin akan terjadi dapat dicegah.16
Terdapat dua jenis evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi
sumatif dan formatif. Evaluasi formatif bertujuan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan oleh seorang evaluator tentang siswa guna
menentukan tingkat perkembangan siswa dalam satuan unit proses
belajar menajar. Evaluasi formatif dilakukan secara periodik melalui
blok atau unit-unit dalam proses belajar mengajar.17
Evaluasi belajar biasanya mennggunakan instrument tes. Tes
adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang
distandarisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok untuk
dikerjakan, dijawab atau direspon, baik dalam bentuk tertulis, lisan
maupun perbuatan.18
16
Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 222
17
M. Sukardi. Op.Cit., hal .58
18
Nasehuddien. 2011. Metodologi Penelitian (Sebuah Pengantar).Cirebon: Nurjati Press. Hal. 88
10
Dari penjelasan diatas maka peneliti menggunakan evaluasi
tes formatif dalam penelitian kali ini. Karena evaluasi formatif
dilakukan secara berulang ketika usai beberapa pertemuan dikelas guna
untuk mengetahui sejauh mana pengembangan tes formatif berbasis web
menggunakan LMS Moodle dapat berjalan efektif.
Dalam proses evaluasi ini menggunakan tes pilihan ganda.
Item tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak
dilakukan oleh para guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang
luas dengan tingkat domain yang bervariasi. Item tes pilihan ganda
memiliki semua persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari
segi objektifitas, reliabilitas dan daya pembeda antar siswa yang berhasil
dengan siswa yang gagal atau bodoh.19
Selain itu juga item tes pilihan ganda memiliki beberapa
kelebihan diantaranya adalah tes pilihan ganda memiliki karakteristik
yang baik (lebiih fleksibel dan efektif), tepat untuk mengukur pengusaan
informasi para siswa, dapat mengukur kemampuan intelektual atau
kognitif siswa, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah.20
3. Pembelajaran berbasis Website
Pembelajaran berbasis web (tes Online) merupakan suatu
kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang
bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran tes Online atau
yang dikenal juga “web based learning” merupakan salah satu jenis
penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).21
Victor Jeurissen dalam artikel “IBM tackles learning in the
workplace” yang ditulis oleh B. Moeng, mengemukakan definisi e-
learning yang lebih umum. Ia mendefinisikan e-learning sebagai
pengaplikasian teknologi dan model pembelajaran inovatif untuk
19
Ibid., hal. 125
20
Ibid., hal. 126
21
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Findo Persada, hal. 263
11
mengubah cara individu atau organisasi dalam mengakses ilmu
pengetahuan dan memperoleh keterampilan baru.22
Dalam salah satu publikasi disitus about-learning.com,
Himpunan Masyarakat Amerika untuk kegiatan pelatihan dan
pengembangan (The American societ for training and
development/ASTD) (2009), mengemukakan defenisi e-learning
sebagai berikut23
:
“E-learning is a broad set of applications and processes which
include web-based-learning, computer-based-learning, virtual
and digital classrooms. Much of this is delivered via the internet,
intranets, audio and videotape, sattelite brodcast, interactive TV,
and CD-ROM. The definition of e-learning varies depending on
the organization and how it is used but basically it is involves
electronic means communication, education and training”.
Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan
proses kegiatan dari kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web
(web-based-learning), pembelajaran berbasis computer (computer
based learning), kelas virtual (virtual classroms) dan/atau kelas digital
(digital classroms). Materi-materi alam kegiatan pembelajaran
elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet,
intranet, video tape atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi
interaktif serta CD-ROM. Definisi ini juga menerangkan bahwa definisi
e-learning itu bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan e-
learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga
apa tujuan penggunaannya.24
E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang relative
baru di Indonesia. E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang
merupakan singkatan dari ‘electronic’ dan ‘learning’ yang berarti
22
Fajar. 2010 Konsep E-Learning [Online] tersedia: http://fajargm.net/files/konsep-e-learning.pdf
23
Ibid.
24
Ibid.
12
‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat
komputer. Karena itu, maka e-learning sering juga disebut pula dengan
‘Online course’. Dengan demikian maka e-learning atau pembelajaran
melalui Online adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung
oleh teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmits satelit atau
komputer.25
Kesimpulan dari penjelasan diatas bahwa E-learning
merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan website
sebagai media belajar/ evaluasi belajar dilakukan secara Online oleh
siswa dimanapun dan kapanpun melalui media internet.
Dalam e-learning, daya tangkap peserta didik terhadap materi
pembelajaran tidak lagi tergantung kepada instruktur/pengajar, karena
peserta didik mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalaui
bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui interface aplikasi e-
learning.
Riyana dalam blog menyebutkan kelebihan-kelebihan e-
learning sebagai berikut:
a. Interactivity (Interaktifitas); terjadinya jalur omunikasi yang lebih
banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau
messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum,
mailing list atau buku tamu.
b. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan
waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan
pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered
learning)
c. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih
mudah diakses melalui pendistribusian dijaringan internet dengan
25
Dewi Salma P. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
hal.197-198
13
akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada
pembelajaran konvensional.
d. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi
kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan
penggunaan perangka teknologi informasi seperti video streaming,
simulasi dan animasi.
Web Course adalah penggunaan internet untuk keperluan
pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan
tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, latihan, ujian dan kegiatan pembelajaran lainnya
sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini
menggunakan sistem jarak jauh.26
Adapun model-model e-learning adalah sebagai berikut27
:
a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem
pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan
komunikasi dengan antarmuka web” (Munir 2009: 231). Dalam
pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran secara Online melalui sebuah situs web. Merekapun
bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui
fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.
b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa
didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa
dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem
komputer. Rusman mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis
komputer merupakan “... program pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software
26
Ibid., hal. 291
27
Fajar. Op.Cit
14
komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran.”
c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan
virtual merujuk kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di
sebuah lingkungan belajar di mana pengajar dan peserta didik
terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan
materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode
seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan
internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-
materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan
pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama.
d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta
didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau
bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas,
sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin
memanfaatkan teknologi internet.
4. Learning Management System (LMS)
Learning Management System (LMS) atau Course Management
System (CMS), juga dikenal sebagai Virtual Learning Environment
(VLE) merupakan aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh
kalangan pendidik, baik universitas/perguruan tinggi dan sekolah sebagai
media pembelajaran Online berbasis internet (e-learning). Dengan
menggunakan LMS, dosen/guru/instruktur dapat mengelola
program/kelas dan bertukar informasi dengan siswa. Selain itu, akses
terhadap materi pembelajaran yang berlangsung dalam kurun waktu yang
telah ditentukan juga dapat dilakukan.28
28
Amiroh. 2012. Membangun E-Learning dengan Learning Management System Moodle.
Sidoarjo: Genta Group Production, hal.1
15
Fitur-fitur yang tersedia dalam LMS untuk institusi pendidikan
adalah sebagai berikut29
:
a. Pengelolaan hak akses pengguna (user)
b. Pengelolaan course
c. Pengelolaan bahan ajar (resource)
d. Pengelolaan aktivitas (activity).
e. Pengelolaan nilai (grades).
f. Menampilkan nilai (score), dan transkip.
g. Pengelolaan visualisasi e-learning, sehingga bisa diakses
dengan web browser.
Jadi, Learning Management System membuat siswa dan guru /
dosen masuk ke dalam ruang “kelas digital” untuk saling berinteraksi
(berdiskusi, mengerjakan kuis Online, dsb) serta mengakses materi-
materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja selama terkonesi dengan
internet.30
5. Mengenal LMS Moodle
Moodle merupakan program open source yang paling terkenal
diantara program-program e-learning yang ada, misalnya ATutor, eLeap
Learning Management System dan seterusnya. Aplikasi Moodle ini
dikembangkan pertama kali oleh Martin Dougiamas pada Agustus 2002
dengan Moodle versi 1.0.31
Karena bersifat open source, maka Moodle dapat diunduh
secara gratis dari situs resminya http://www.Moodle.org dan dapat
dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi GNU (General Public
License).32
Moodle juga mendukung pendistribusian paket pembelajaran
dalam format SCORM (Shareable Content Object Reference Model).
SCORM adalah standar pendistribusian paket pembelajaran elektronik
29
Ibid.
30
Ibid.
31
Ibid.
32
Ibid.
16
yang dapat digunakan untuk menampung berbagai macam format materi
pembelajaran, baik dalam bentuk teks, animasi, audio, dan vieo. Dengan
menggunakan format SCORM maka materi pembelajaran dapat
digunakan pada aplikasi-aplikasi e-learning lainnya yang mendukung
SCORM. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan diatas, sudah
saatnya sistem pembelajaran berbasis kelas digital dengan menggunakan
Moodle diterapkan sebagai pendamping sistem pembelajaran berbasis
kelas konvensional yang telah dilakukan selama ini.33
Activity (Aktivitas) pada Moodle adalah seluruh kegiatan siswa
dalam kurun waktu yang sudah ditentukan oleh guru/dosen. Banyak jenis
aktivitas yang bisa dimanfaatkan untuk menguji kompetensi dan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan e-learning
Moodle.34
Quiz merupakan salah satu aktivitas dalam course berupa
pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru.35
Banyak hal yang membuat Moodle berbeda dengan yang lain,
diantaranya36
:
a. Sederhana, efesien dan ringan serta kompatibel dengan banyak
browser.
b. Instalasi yang sangat mudah
c. Dukungan berbagai bahasa termaasuk Bahasa Indonesia
d. Tersedianya manajemen situs untuk melakukan pengaturan situs
secara keseluruhan, perubahan modul dan lain sebagainya
e. Terseduanya manajemen pengguna (user management)
f. Tersedianya manajemen courses yang baik
33
Ibid,. hal. 3
34
Ibid., hal. 67
35
Ibid., hal. 75
36
Ibid., hal. 2
17
g. Tersedianya modul chat, modul polling, modul forum, modul
untuk jurnal, modul untuk kuis, modul untuk workshop dan
survei, serta masih banyak lagi.
Berikut adalah tingkatan pengguna (user level) pada e-learning
Moodle37
:
a. Administrator
Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses tertinggi yang
dapat melakukan seluruh fungsi administrasi e-learning Moodle.
b. Course Creator
Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses untuk
membuat course baru .
c. Teacher
Sebagai guru, merupakan pengguna yang dapat melakukan
seluruh fungsi course termasuk menambah / mengubah aktivitas
dan memberi nilai.
d. Non-Editing Teacher
Mirip seperti tugas seorang asisten guru / dosen, merupakan
pengguna yang dapat mengajar pada course tetapi tidak bisa
menambah / mengubah aktivitas.
e. Student
Merupakan pengguna yang mempunyai hak untuk mengakses
sebuah course tertentu, tetapi tidak berhak melakukan perubahan
terhadap course tersebut.
f. Guest
Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses sangat
terbatas, tergantung ada pengaturan Moodle untuk jenis
pengguna ini.
37
Ibid., hal.3
18
Instalasi Moodle pada server komputer (localhost)
membutuhkan spesifikasi komputer sebagai berikut38
:
a. Hardware
1. Hardisk dnegan kapasitas minimal 160 MB.
2. Memory 256 MB, direkomendasikan 1GB.
b. Software
1. Sistem operasi windows XP/2000/2003/, Solaris 10 (Sparc
and x64), Mac OS X atau Netware 6
2. Web server Apache atau IIS.
3. PHP minimal versi 5.3.2.
4. Database
a. MySQL – versi minimun 5.0.25
b. MSSQL – versi minimun 9.0.
c. PostgreSQL – versi minimum 8.3.
d. Oracle – versi minimum 10.2
e. Sqlite – versi minimum 2.0.
6. Efektivitas dan Hasil belajar
Menurut pandangan Handayaningrat sebagaimana telah
dikutip oleh Ningzul fatimatun39
bahwa efektivitas merupakan
“Pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya”. Sedangakan menurut Mulyasa bahwa
efektivitas adalah “Bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan
dan memanfaatkan sumber daya alam sebagai usaha untuk mewujudkan
tujuan operasionalnya”. Lanjut menurut Effendy40
efektivitas yaitu:
”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan
sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan
38
Ibid., hal. 5
39
Ningzul Fatimun. 2012. Pengembangan Penilaian Kinerja Siswa (Performance Assessment) pada
LKS Mata Pelajaran Matematika kelas VIII SMP N 1 Ciwaringin. SKRIPSI. Tidak diterbitkan.
Cirebon: IAIN Syekh Nurjati., hal. 20
40
NN.http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/487/jbptunikompp-gdl-muhamadalf-24330-2-babii.pdf,
Diunduh 26 September 20013 jam 9:15 WIB
19
jumlah personil yang ditentukan”. Menurut Sondang P. Siagian
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya secara maksimal,
saran - prasarana dan komunikasi yang berperan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan yang direncanakan dengan waktu, biaya dan personil
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam
pembelajaran. Nana Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar siswa
pada hakikatnya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencangkup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dimyanti dan Mudjiono (2006) juga menyebutkan hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.41
Sedangkan menurut Horwart Kingsley sebagimana dikutip
oleh Nana Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1).
Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3).
Sikap dan cita-cita. Masing-masing hasil belajar dapar diisi dengan
bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne
sebgaiman dikutip oleh Nana Sudjana42
mengungkapkan ada lima
kategori hasil belajar, yakni : (1) informasi verbal, (2) kecakapan
intelektul, (3) strategi kognitif, (4) sikap dan (5) keterampilan motoris.
Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang
merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan
41
http://eprints.uny.ac.id/9829/2/bab2.pdf. diunduh pada 18 Oktober 2013 pukul 14.19
42
Ibid., hal.21
20
hasil belajar yaitu : ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik.43
Dari dua paragraf diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hasil belajar merupakan suatu proses akhir yang dialami oleh siswa
dalam kegiaan pembelajaran yang telah diikutinya bersama seorang
guru sebagai pengajar. Sehingga dengan melihat hasil belajar siswa
setidaknya mendapat kesimpulan mengenai keberhasilan belajar siswa.
B. Tinjauan Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri
beberapa hasil penelitian skripsi terdahulu yang memiliki keterkaitan
dengan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Berikut
hasil penelitian terdahulu yang ditemukan oleh peneliti dengan
menggunakan media internet:
1. Pengembangan mobile learning (M-Learning) berbasis Moodle
sebagai daya dukung pembelajaran fisika di SMA yang dilakukan
oleh Nopita Setiawati Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas
Pendidikan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011. Penelitian
ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sarjana dengan hasil
penelitian: Kualitas Mobile Learning (M-Learning) Berbasis
Moodle Sebagai Daya Dukung Pembelajaran Fisika Di SMA yang
telah dikembangkan adalah sangat baik (SB) berdasarkan penilaian
ahli media dengan presentase keidealan 90,62%; ahli materi 80,55%
dan guru fisika SMA 90,83%. 44
Respon peserta didik terhadap mobile Learning (M-
Learning) berbasis Moodle sebagai daya dukung pembelajaran
fisika di SMA yang telah dikembangkan pada ujicoba lapangan
43
Nana Sudjana.1995.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya,
hal. 22
44
Nopita Setiawati. 2012. Pengembangan Mobile Learning (M-Learning) Berbasis Moodle Sebagai
Daya Dukung Pembelajaran Fisika di SMA. Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga tersedia di http://koleksi.pustakaskripsi.com/dl.php?f=2188.pdf diunduh pada 21
September 2013 Jam 12.15
21
skala kecil termasuk kategori setuju (S) 71,05%. Pada ujicoba
lapangan skala besar termasuk kategori sangat setuju (SS) 76,01%.
Hal ini menunjukan bahwa Mobile Learningyang dikembangkan
dapat diterima peserta didik dan layak digunakan sebagai salah satu
sumber alternatif media pembelajaran mandiri.45
2. Pengembangan bahan pembelajaran mandiri komputasi fisika
dengan menggunakan Moodle secara Online di jurusan fisika
universitas negeri Semarang oleh Agung Purnomo Jurusan Fisika
Fakultas Pendidikan Tahun 2006 Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sarjana dengan
hasil penelitian: Bahan pembelajaran komputasi Fisika yang
dikembangkan oleh penulis mempunyai tingkat keterbacaan teks
sebesar 83,5%, hal ini berarti bahan pembelajaran tersebut termasuk
ke dalam kategori mudah dipahami.
Bahan pembelajaran komputasi fisika yang dikembangkan
oleh penulis mempunyai tingkat ketertarikan user terhadap
bahan pembelajaran sebesar 78,2% termasuk kategori baik.
Bahan pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana
untuk belajar mandiri. Telah dihasilkan sebuah bahan
pembelajaran komputasi fisika menggunakan Moodle secara
Online di jurusan fisika Universitas Negeri Semarang.46
3. Efektivitas penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis
web pada pelajaran teknologi informasi dan komunikasi terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 kalasan oleh Mawar
Ramdhani jurusan teknik informatika fakultas pendidikan teknik
informatika tahun 2012 Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian
ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sarjana dengan hasil
45
Ibid.
46
Agung, Agung. 2006. Pengembangan Bahan Pembelajaran Mandiri Komputasi Fisika dengan
Menggunakan “Moodle” Secara Online di Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
Tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang tersedia di
http://koleksi.pustakaskripsi.com/dl.php?f=2188.pdf diunduh pada 3 September 2013 Jam 15.41
22
penelitian: Hasil uji hipotesis posstest dengan uji t P (0,006) < α
(0,05) sehingga H0 yang berbunyi “ Efektifitas penggunaan media
pembelajaran e-learning berbasis web sama dengan media
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X SMA Negeri 1 Kalasan pada mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi” diterima. Perhitungan nilai gain
ternormalisasi antara kelas eksperimen juga lebih tinggi dari pada
kelas kontrol, yaitu nilai gain ternormalisasi kelas eksperimen g =
0,54 dan pada kelas kontrol g = 0,30.47
4. Pengembangan model pembelajaran Matematika berbasis website
oleh Rismaningsih Jurusan Matematika Fakultas Pendidikan Tahun
2010 UIN Syarif Hidayatullah. Penelitian ini bertujuan untuk
memenuhi tugas akhir sarjana dengan hasil penelitian: berdasarkan
hasil tes belajar siswa diperoleh rentang nilai mulai dari 3,81 sampai
100 dengan rata-rata 79,39, median 83, modus 85,23, varians
261,333 dan simpangan baku 15,166. Siswa memiliki respon yang
positif terhadap website pembelajaran matematika, sehingga siswa
termotivasi dalam mempelajari matematika. Hal ini dapat dilihat
bahwa dengan 95 siswa menyatakan bahwa website perlu digunakan
dalam pembelajaran matematika.48
Dari beberapa hasil skripsi diatas, memiliki pembahasan yang
sama yaitu tentang pengembangan pembelajaran berbasis web atau
penggunaan LMS Moodle dalam pembelajaran atau evaluasi, namun
peneliti dalam hal ini mengembangakn sistem evaluasi belajar siswa
menggunakan Moodle.
47
Mawar Ramadhani. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis
Web Pada Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Kalasan. Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
tersedia dihttp://eprints.uny.ac.id/6803/1/08520241028_Mawar%20Ramadhani_Skripsi.pdf
diunduh pada 3 September 2013 jam 15.37
48
Rismaningsih. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Website.
Skripsi. Tidak diterbitkan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah tersedia di
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2504/1/98424-RISMANINGSIH-
FITK.pdf diunduh pada 5 September 2013 Jam 15.18
23
Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Pengembangan Evaluasi
Berbasis Web Menggunakan Moodle Pada Kelas VIII SMPN 7 Kota
Cirebon” layak dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan
merupakan tiruan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
C. Kerangka Pemikiran
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru telah
dirancang dalam bentuk rencana mengajar yang biasanya dalam bentuk
perangkat pembelajaran. Proses evaluasi kegiatan belajar mengajar sudah
termasuk didalamnya. Dengan demikian evaluasi adalah suatu proses
kegiatan yang sudah direncanakan dalam pembelajaran guna untuk
mengukur sejauh mana keberhasilan proses belajar yang telah dilakukan
Evaluasi dilakukan oleh seorang guru agar mengetahui
kemampuan dari siswanya sebagai peserta didik. Evaluasi yang dianggap
memiliki syarat objektivitas adalah dalam bentuk tes. Tes adalah alat bantu
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa
setelah belajar.
Saat ini banyak sekali pengembangan evaluasi pembelajaran yang
dilakukan disekolah-sekolah ataupun lembaga pendidikan lainnya. Salah
satu pengembangan evaluasi tes kemampuan belajar siswa adalah melalui
media internet atau kita sering sebut tes Online. Tes Online merupakan
proses evaluasi yang dilakukan melalui media internet sehingga siswa dapat
mengaksesnya kapanpun dan dimanapun mereka sempat.
Learning Management System (LMS) Moodle merupakan program
open source untuk membuat situs website evaluasi tes secara Online.
Moodle memiliki banyak fitur yang sangat menunjang proses evaluasi
berlangsung hingga menilai hasi evaluasi yang telah dilakukan. Dengan
penggunaan model sebagai program evaluasi berarti mengurangi
kecurangan dalam tes dan juga membantu memelihara bumi (Go Green)
agar tetap lestari.
24
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas dan beberapa teori yang
dikemukakan penulis merumuskan hipotesis adalah “Dengan
dikembangkannya tes matematika berbasis Online dengan LMS Moodle
maka hasil belajar siswa efektif”.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Kota Cirebon yang
beralamat di Jalan Ciremai Raya Nomor 65 Perumnas Kota Cirebon..
Adapun alasan peneliti memilih tempat di SMP Negeri 7 Kota Cirebon
adalah antara lain:
a. Memiliki sarana dan prasarana yang cukup seperti tersedianya
laboratorium komputer dan hotspot wifi internet.
b. Belum diterapkan tes matematika berbasis online dalam pembelajaran di
sekolah.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian yang digunakan sekitar empat bulan
terhitung mulai februari hingga juni dengan rincian kegiatan dalam tabel
dibawah ini.
25
26
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
B. Prosedur Penelitian Research and Development
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya
research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.49
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk
bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal
banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu
dihasilkan melalui research and development.50
Menurut Sugiyono langkah-langkah penelitian dan pengembangan
ditunjukkan pada bagan berikut:
49
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Αbeta, hal 297
50
Sugiyono. Op.Cit. hal 298
No
Nama
Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1
Perencanaan
website tes
matematika
Online dan
instrumen
2
Penyusunan Desain
website tes
matematika Online
3
Penyusunan
instrumen
penelitian
4 Validasi website
5 Ujicoba terbatas
6
Analisis data dan
revisi website
7 Ujicoba luas
8 Analisis data hasil
ujicoba luas
9 Penyusunan
laporan
27
Gambar 3.1
Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut,
maka tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Potensi dan masalah
Potensi atau masalah adalah sesuatu yang apabila didayagunakan
akan memiliki nilai tambah (Emzir, 2007: 271). Suatu hal akan menjadi
sebuah masalah atau potensi tergantung dari sudut pandang subyek yang
menilainya. Informasi tentang masalah atau potensi dalam penelitian dan
pengembangan bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain,
wawancara, observasi dan dokumentasi laporan kegiatan.
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Informasi
Masalah
Desain
Produk
Ujicoba
Pemakaian
Validasi
Desain
Revisi
Produk
Ujicoba
Produk
Perbaikan
Desain
Revisi Produk
Tahap Akhir
Produksi
Massal
28
2. Mengumpulkan informasi
Setelah diketahui adanya masalah atau potensi maka selanjutnya
adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan dasar perencanaan produk yang akan dibuat dan diharapkan mampu
mengatasi masalah yang ditemukan.
3. Desain website tes matematika berbasis Online
Berdasarkan hasil pengumpulan informasi, tahap selanjutnya
adalah membuat desain dari produk yang akan dikembangkan. Dalam
tahap ini penulis membuat website tes matematika Online dengan
menggunakan moodle. Hasil akhir dari tahap ini adalah berupa desain
produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya.
4. Validasi desain website tes matematika berbasis Online
Validasi desain merupakan proses penilaian rancangan produk
yang diakukan dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran
rasional, tanpa ujicoba di lapangan. Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat.
5. Perbaikan desain website tes matematika berbasis Online
Setelah desain website divalidasi melalui penilaian para ahli, maka
akan diketahui kekurangan selanjutnya peneliti melakukan perbaikan
terhadap desain website berdasarkan beberapa saran dari para ahli.
6. Ujicoba terbatas website tes matematika berbasis Online
Tujuan dari ujicoba produk diantaranya untuk menentukan sukses
atau tidaknya produk yang dirancang dan guna menyempurnakan
informasi dari pengguna. Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah
melakukan ujicoba website tes matematika berbasis Online. Ujicoba ini
dilakukan pada 7 orang siswa yang diambil secara acak, ujicoba terbatas
ini berguna untuk mengetahui efektivitas dari website yang dirancang.
29
7. Revisi website tes matematika berbasis Online
Setelah dilakukan ujicoba terbatas terdapat masukan berupa
kelemahan atau kekurangan dari pengguna, maka peneliti harus
memperbaiki website sesuai saran yang diterima agar menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
8. Ujicoba luas
Ujicoba luas dilakukan pada kelas VIII B untuk mengetahui
efektivatas website yang dikembangkan dan memperoleh masukan untuk
melakukan revisi website tahap akhir. Efektifitas website akan diukur
melalui instrumen tes. Tes hasil belajar yang akan dibandingkan dengan
tes kemampuan awal siswa sebelum produk diujicobakan dan juga
dibandingkan dengan kelas VIII D dengan tes tidak menggunakan website
(konvensional).
9. Evaluasi pemakaian
Setelah melakukan ujicoba luas dan produk dinyatakan efektif,
maka peneliti melakukan evaluasi dari penggunaan website tes
matimatika berbasis onlin. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui
respon siswa terhadap website setelah melakukan coba luas dengan cara
pengisian angket respon.
10. Kesimpulan
Peneliti tidak melakukan produk massal dikarenakan keterbatasan
waktu dan sumber daya yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu, penelitian
ini hanya sampai tahap ujicoba luas setelah itu membuat kesimpulan
tentang kelayakan dan keefektivan dari website yang dibuat.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitan dan pengembangan tes matematika berbasis Online
adalah kelas VIII B sebanyak 52 siswa. Penulis menentukan kelas VIII B
sebagai subjek penelitian dengan cara random sampling. Adapun populasi
keseluruhan kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Cirebon adalah:
30
Tabel 3.2
Populasi kelas VIII SMPN 7 Kota Cirebon
No Urut Kelas Jumlah Siswa
VIII A 53
VIII B 52
VIII C 53
VIII D 53
VIII E 55
VIII F 52
VIII G 55
VIII H 51
VIII I 51
Sumber : Data SMP Negeri 7 Kota CirebonTahun Ajaran 2013/2014
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengmpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara
pengumpulan data dapat menggunakan tes dan angket juga observasi.
1. Definisi Konseptual
a. E-Learning atau pembelajaran melalui Online adalah pembelajaran
yang pelaksanaannya didukung oleh teknologi seperti telepon,
audio, videotape, transmits sateli tatau computer. Learning
Management System (LMS) atau Course Management System
(CMS), juga dikenal sebagai Virtual Learning Environment (VLE)
merupakan aplikasi perangkat lunak. Jadi, Learning Management
System membuat siswa dan guru / dosen masuk ke dalam ruang
“kelas digital” untuk saling berinteraksi (berdiskusi, mengerjakan
kuis Online, dsb) serta mengakses materi-materi pembelajaran
dimana saja dan kapan saja selama terkonesi dengan internet.
31
b. Efektivitas pengembangan tes berbasis Online dapat diketahui
melalui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa adalah perubahan
tingkah laku siswa mencangkup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.
2. Definisi Operasional
a. Penilaian Otentik
Penilaian otentik dalam penelitian ini adalah bentuk
pengambilan keputusan atau penilaian langsung, sistematis dan
berbasis keseluruhan bersifat kualitatif bertujuan mengukur
keseluruhan kemampuan hasil belajar siswa dan dilengkapi rubrik
holistik sebagai kriteria yang harus dicapai oleh siswa.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa dan
kemampuan-kemampuan siswa akibat dari proses pembelajaran
meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
3. Instrumen Penelitian dan Pengembangan
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini, yaitu:
a. Seperangkat website tes Online yang telah dikembangkan mata
pelajaran matematika di kelas VIII SMPN 7 kota Cirebon
b. Lembar validasi tes berbasis Online.
c. Pedoman observasi, untuk mengungkapkan aktivitas siswa pada
penerapan tes berbasis Online berupa angket yang diberikan kepada
siswa untuk menilai penerapan tesi berbasis Online dalam proses
evaluasi pembelajaran.
d. Tes. Menurut Nurul Zuriah tes ialah seperangkat rangsangan
(stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk
mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi
penetapan skor angka.51 Dalam penelitian ini digunakan tes pilihan
51
Nurul Zuriah. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.
184
32
ganda dengan empat alternatif jawaban, untuk mengungkap hasil
belajar ketiga ranah tersebut .
E. Teknik Analisis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian diperoleh berdasarkan angket respon
tes matematika berbasis Online yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai pengembangan tes berbasis Online.
Angket yang digunakan adalah angket dengan skala likert seperti
ketentuan tabel dibawah ini:
Tabel 3.3
Skor Angket Skala Likert
Alternatif Jawaban
Skor Tiap Jawaban
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
33
Angket yang sudah didapat selanjutnya dihitung berdasarkan rumus
dibawah ini:
Tabel 3.4
Rumus perhitungan angket
No Item Skor F
Jumlah
Skor Rata-
rata
Prosentase
Nomor
pernyataan
SS (5) skor x F
jml skor SS : jml
skor x 100
S (4) skor x F
jml skor S : jml skor
x 100
RR (3) skor x F
jml skor R : jml skor
x 100
TS (2) skor x F
jml skor TS : jml
skor x 100
STS (1) skor x F
jml skor STS : jml
skor x 100
Jumlah jml F jmlh skor jumlah prosentase
Skor Maksimal 5 x jml siswa x jml item
Prosentase Rata-rata jml skor : skor maks x 100
Tabel 3.5
Kriteria Indikator Angket
No Prosentase (%) Kriteria
1 0 – 20 Sangat Lemah
2 21 – 40 Lemah
3 41 – 60 Cukup
4 61 – 80 Kuat
5 81 – 100 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Αbeta, hal. 137
34
2. Data Kuantitatif
a. Validitas Item Soal
Ujicoba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen
tes yang akan digunakan oleh peneliti layak dipakai atau tidak.
Instrumen tes yang sudah dibuat akan divalidasi oleh expert judgement
berupa analisis ketepatan isi tes secara empirik atau logika untuk
membuat penafsiran skor hasil tes.
Hasil penelitian dari expert jedgement diolah dengan menggunakan
Content Validity Ratio (CVR) sebagaimana yang diungkapkan oleh
Lawshe dengan rumus52
:
= 	
− 2
2
	 	 = 	
2
− 1
Keterangan:
CVR : Content Validity Ratio
N : Banyaknya validator
Ne : validator yang menyatakan setuju
No. No. Of Panelist Minimum Value
1. 2 1
2. 5 0,99
3. 8 0,75
4. 9 0,78
5. 10 0,62
6. 15 0,49
7. 25 0,37
Tabel 3.6
Minimum Values of CVR
52
C.H, Lawse. 1975. A Quantitative Approach to Content Validity. Indiana: Bowling Green State
University
35
b. Reliabilitas
Suatu instrumen harus reliabel, mengandung arti bahwa
instrumen tersebut cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.53 Pengujian
reliabilitas ini dilakukan dengan teknik KR-20 (Kuder Richardson).
Rumusnya adalah:
r11 =







 






 ks
xkx
k
k
2
)(
1
1
Dengan r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
= Standar deviasi
̅= Varians total
Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: 54
0,00 < rxy≤0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20˂rxy≤0,40 Reliabilitas rendah
0,40˂rxy≤0,60 Reliabilitas sedang
0,60˂rxy≤0,80 Reliabilitas tinggi
0,80˂rxy≤1,00 Reliabilitas sangat tinggi
Tabel 3.7
Kriteria Reliabilitas
53
Ibid.
54
Erman Suherman dan Yaya Sukjaya K. 1990. Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Avaluasi
Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusumah. hal. 176
36
c. Uji Daya Pembeda
Rumus yang digunakan adalah :55
=
−
× 100%
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
SA = Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
SB = Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah
IA = Jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah) pada butir soal yang
diolah
Dengan kriteria daya pembedanya adalah56
:
Tabel 3.8
Kriteria Daya Pembeda
0% - 9 % Sangat Buruk
10% - 19% Buruk
20% - 29% Agak Baik
30% - 49% Baik
50% ke atas Sangat Baik
d. Uji Indeks Kesukaran
Rumus yang digunakan menurut Karnoto adalah :57
= 	
+
+
× 100%
Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran
= Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
= Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah
= Jumlah skor ideal kelompok atas pada butir soal yang
diolah
55
Karnoto. 1996. Mengenal Analisis Tes. Bandung: Jurusan Psikologi pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung, hal. 15
56
Ibid.,
57
Ibid.,hal. 16
37
= Jumlah skor ideal kelompok bawah pada butir soal yang
diolah
Dengan kriteria tingkat kesukarannya58 adalah :
0 % - 15 % Sangat Sukar
16 % - 30 % Sukar
31 % - 70 % Sedang
71 % - 85 % Mudah
86 % - 100 % Sangat Mudah
Tabel 3.9
Kriteria Tingkat kesukaran
Setelah analisis ujicoba instrumen maka langkah selanjutnya adalah uji
hipotesis dari data yang diperoleh dari hasil jawaban soal yang sudah tersaring
dalam analisis ujicoba instrumen. Namun sebelum melakukan uji hipotesis peneliti
melakukan uji prasayarat hipotesis sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah sampel yang
dipilih berdistribusi normal atau tidak. Rumus uji normalitas yang
digunakan pada penelitian ini yaitu rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai
berikut59:
D = | S(X) – f0(X) |
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
S(X) = Fungsi distribusi frekuensi komulatif sampel
F0 = Fungsi distribusi frekuensi komulatif teoritis
58
Emha Ainun Najib. 2013. Pengaruh Penerapan Pemberian Tugas Berupa Soal-soal Tes Standar
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di MTs An-Nur Kota Cirebon. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon. hal. 23
59
Millatul Khaniifah. 2010. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Kemampuan Siswa Siswa dalam Pemecahan Masalah matematika Di Kelas X MAN 2
Cirebon. Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati. Hal. 67
38
b. Uji Homogenitas Dua Varians
Uji homogenitas dua varians adalah rumus yang digunakan untuk
mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini homogen
atau heterogen. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Levene Test
sebagai berikut60:
= 	
− ∑ 	( − )
− 1 ∑ ∑ 	( − )
Keterangan:
L = Nilai levene hitung
W = Jumlah bobot keseluruhan data
T = Rata-rata grup ke-i
k = Banyaknya grup
ni = Banyaknya data dari grup ke-i
Wij = Bobot ke-j dari grup ke-i
Xij = Nilai ke-j dari grup ke-i
c. Uji Mann Whitney
Uji Mann Whitney merupakan uji non parametik yang tidak
mensyaratkan distribusi data normal. Uji Mann Whitney digunakan untuk
menguji apakah ada perbedaan anatara dua kelompok sampel independen.
Uji ini sering digunakan sebagai alternatif pengganti dari uji T 2 sampel
bebas (Independen Samples T Test) jika data tidak normal atau digunakan
untuk menguji perbedaan jika datanya berskala ordinal.61
60
Ibid. Hal. 69
61
Duwi Priyatno. 2011. Buku Saku SPSS. Yogyakarta: MediaKom. hal. 309
39
Rumus Uji Mann Whitney adalah sebagai berikut:
= 	 + 	
( + 1)
2
− 	
Keterangan:
U = Nilai uji Mann Whitney
N1 = Sampel 1
N2 = Sampel 2
Ri = Ranking ukuran sampel

Contenu connexe

Tendances

Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.IyQa GaNi
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasPengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
 
Review pengembangan fix
Review pengembangan fixReview pengembangan fix
Review pengembangan fixIcha Maer
 
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Operator Warnet Vast Raha
 
Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...
Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...
Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...Sherly Jewinly
 
Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2Fahma Bepee
 
BORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOH
BORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOHBORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOH
BORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOHCikgu Syahidon
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistem
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistemppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistem
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistemYuningsih Yuningsih
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...
177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...
177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...Nur Afiqah Bt Zulkafli
 
Mawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatni
Mawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatniMawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatni
Mawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatniMawarSaniNainggolan1
 

Tendances (20)

Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasPengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelas
 
Review pengembangan fix
Review pengembangan fixReview pengembangan fix
Review pengembangan fix
 
1
11
1
 
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
 
ppt skripsi
ppt skripsippt skripsi
ppt skripsi
 
Ppt ujian skripsi
Ppt ujian skripsiPpt ujian skripsi
Ppt ujian skripsi
 
Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...
Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...
Penulisan Ilmiah Pengurusan Penggunaan Media Grafik dalam PdP Berasaskan Mode...
 
MTE 3112 YATI
MTE 3112 YATIMTE 3112 YATI
MTE 3112 YATI
 
Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2Karya ilmiah bu sumi 2
Karya ilmiah bu sumi 2
 
BORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOH
BORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOHBORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOH
BORANG KAJIAN TINDAKAN BESERTA CONTOH
 
857129993 1639213727
857129993 1639213727857129993 1639213727
857129993 1639213727
 
Mte3112
Mte3112Mte3112
Mte3112
 
Yablik
YablikYablik
Yablik
 
MULTIMEDIA GRAFIS
MULTIMEDIA GRAFISMULTIMEDIA GRAFIS
MULTIMEDIA GRAFIS
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
 
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistem
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistemppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistem
ppt-sidang tesis pengembangan modul android materi ekosistem
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...
177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...
177957303 kajian-tindakan-bo kiya-blok-kira-saya-meningkatkan-operasi-tambah-...
 
Mawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatni
Mawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatniMawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatni
Mawar apkg 1-apkg 2 tanda tangan bu yatni
 

En vedette

Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 PendahuluanBab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluanfitradhika
 
Penelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnkPenelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnkJeny Hardiah
 
Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013Dhytha Asyidiq
 
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranataSkripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranataYohanes Pranata
 
Angket validasi bahan ajar
Angket validasi bahan ajarAngket validasi bahan ajar
Angket validasi bahan ajarHanna Nurfarida
 
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptkContoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptkKang Murs
 
Contoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipa
Contoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipaContoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipa
Contoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipaZulmen Efendi
 
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...Seftia Haryani
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1sajidintuban
 
RPP Fisika Kurikulum 2013
RPP Fisika Kurikulum 2013RPP Fisika Kurikulum 2013
RPP Fisika Kurikulum 2013Irwan Hasan
 
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013ulfah Nasution
 
RPP Fisika SMA Kelas XII
RPP Fisika SMA Kelas XIIRPP Fisika SMA Kelas XII
RPP Fisika SMA Kelas XIIDiva Pendidikan
 

En vedette (16)

01.Rekayasa Web
01.Rekayasa Web01.Rekayasa Web
01.Rekayasa Web
 
Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 PendahuluanBab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
 
Penelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnkPenelitian pengembangan-nnk
Penelitian pengembangan-nnk
 
Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Bahan ajar IPA Berbasis Learning Cycle 3 E Sesuai Kurikulum 2013
 
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranataSkripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
Skripsi pengembangan 5 d moeljadi pranata
 
Angket validasi bahan ajar
Angket validasi bahan ajarAngket validasi bahan ajar
Angket validasi bahan ajar
 
E-Learning
E-LearningE-Learning
E-Learning
 
7. rpp fluida
7. rpp fluida7. rpp fluida
7. rpp fluida
 
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptkContoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
 
Contoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipa
Contoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipaContoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipa
Contoh penerapan penilaianautentik dalampembelajaran ipa
 
Rpp (usaha, energi, dan daya )
Rpp (usaha, energi, dan daya )Rpp (usaha, energi, dan daya )
Rpp (usaha, energi, dan daya )
 
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
Contoh RPP fisika SMA Fluida Dinamik Seftia Haryani FKIP Fisika Universitas B...
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
 
RPP Fisika Kurikulum 2013
RPP Fisika Kurikulum 2013RPP Fisika Kurikulum 2013
RPP Fisika Kurikulum 2013
 
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
 
RPP Fisika SMA Kelas XII
RPP Fisika SMA Kelas XIIRPP Fisika SMA Kelas XII
RPP Fisika SMA Kelas XII
 

Similaire à Evaluasi Online Matematika

contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle
contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle
contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle Mat Matteo
 
Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )
Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )
Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )DesyRomayani2
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hibersherina munaf
 
Modul Media Pembelajaran
Modul Media PembelajaranModul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajarannurulfirdaus720
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxGABerkatLaSe
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...aprilia wahyu perdani
 
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisata
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisataProposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisata
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisataIKHSAN MAHRURI
 
Kelompok 4 1112500846 saiful_rahman_AI
Kelompok 4   1112500846 saiful_rahman_AIKelompok 4   1112500846 saiful_rahman_AI
Kelompok 4 1112500846 saiful_rahman_AISaiful_Rahman
 
Keterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolah
Keterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolahKeterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolah
Keterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolahkristi mateng
 
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...sherlyafrilianti
 
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirMakalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirAmir Net
 

Similaire à Evaluasi Online Matematika (20)

Latar belakang
Latar belakang Latar belakang
Latar belakang
 
contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle
contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle
contoh Presentasi penelitian E-learning Moodle
 
Proposal KP
Proposal KPProposal KP
Proposal KP
 
Rencana studi
Rencana studiRencana studi
Rencana studi
 
Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )
Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )
Makalah evaluasi pembelajaran online ( desy romayani 1730206046 )
 
Jurnal 2.pdf
Jurnal 2.pdfJurnal 2.pdf
Jurnal 2.pdf
 
Ulasan
Ulasan Ulasan
Ulasan
 
Proposal Skipsi
Proposal SkipsiProposal Skipsi
Proposal Skipsi
 
jurnal tugas akhir
jurnal tugas akhirjurnal tugas akhir
jurnal tugas akhir
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
 
Modul Media Pembelajaran
Modul Media PembelajaranModul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajaran
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptx
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Le...
 
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisata
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisataProposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisata
Proposal Sistem informasi nilai siswa pada ma muhammadiyah cisata
 
Kelompok 4 1112500846 saiful_rahman_AI
Kelompok 4   1112500846 saiful_rahman_AIKelompok 4   1112500846 saiful_rahman_AI
Kelompok 4 1112500846 saiful_rahman_AI
 
Keterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolah
Keterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolahKeterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolah
Keterkaitan nilai dasar asn dan contoh kegiatannya di sekolah
 
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
Sim, 13, sherly afrilianti, hapzi ali, telecommunication internet &amp; wirel...
 
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirMakalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
 
Panduan e g2
Panduan e g2Panduan e g2
Panduan e g2
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 

Dernier

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Dernier (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

Evaluasi Online Matematika

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Ini berarti bahwa evaluasi (dalam pengajaran) merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara kesinambungan. Evaluasi bukan hanya kegiatan akhir atau penutup dari suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan selama program berlangsung.1 Evaluasi matematika di SMP Negeri 7 Kota Cirebon. Penulis masih menemukan siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum dan masih ada siswa yang bekerjasama dalam mengisi jawaban tes atau ujian. Bahkan tes masih menggunakan sistem konvensional dimana masih menggunakan media kertas dan siswa harus menunggu koreksian jawaban selesai agar untuk mengetahui nilai mereka. Pembelajaran dan evaluasi matematika pokok bahasan garis singgung lingkaran diperlukan keaktifan dan keefektifan siswa seperti banyak membaca teori dan berlatih soal latihan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai matematika siswa diperlukan media atau alat tes matematika yang efektif dan efesien penggunaanya oleh siswa. Salah satu alternatif dalam mengatasi masalah tes matematika adalah dengan mengembangkan evaluasi tes matematika yang berbasis Online dengan menggunakan teknologi internet. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar dengan berlandaskan pada serangkain prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan atau teori komunikasi dan teknologi komunikasi.2 1 Ngalim Purwantoa . 1992. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya, hal. 3 2 Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 95 1
  • 2. 2 Salah satu teknologi pembelajaran adalah e-learning. Menurut Sulistyoweni Widanarko dalam blog Tri Fitri Nasution menjelaskan bahwa E- learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin. Setelah penggunaan teknologi sudah tidak awam lagi maka diperlukannya suatu sistem guna memperoleh hasil evaluasi yang baik sistem tersebut dinamakan sistem informasi manajemen atau disingkat SIM. James AF Stoner dalam buku Sistem informasi manajemen pendidikan karangan Eti Rochaety menyatakan pengertian sistem informasi manajemen, yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.3 Salah satu pengembangan SIM adalah pembuatan produk yang berbasis teknologi, baik berupa hardware maupun software. Dalam hal ini peneliti mecoba mengembangakan SIM berbasis software dengan bantuan penggunaan perangkat lunak yang disebut Learning Management System (LMS) Moodle. LMS Moodle salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source. Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan web. Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas. Dia yang mempertahankan Moodle sebagai paket e-learning yang open source (terbuka programnya).4 Dari latar belakang diatas permasalahan yang ada adalah kurang maksmimalnya proses tes matematika dan penggunaan teknologi yang ada sebagai media evaluasi sehingga perlu dikembangan pengembangan tes matematika. Apakah pengembangan tes matematika berbasis Online menggunakan LMS Moodle dapat meningkatkan hasil belajar siswa? 3 Eti Rochaety, dkk. 2008. Cetakan ketiga. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 13 4 Surya Lesmana, dkk. 2013. 2 Jam Bisa Bikin Web E-Learnig Gratis dengan Moodle. Jakarta: Smart. Hal. 1
  • 3. 3 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka muncul permasalahan dalam evaluasi pembelajaran matematika yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana identifikasi kelemahan evaluasi dengan menggunakan tes biasa? 2. Bagaimana mengembangan evaluasi ketuntasan belajar? 3. Bagaimana hasil ujicoba lapangan evaluasi ketuntasan belajar yang dikembangkan? 4. Apakah dengan pengembangan evaluasi ketuntasan belajar dapat meningkatkan pemahaman materi yang sudah disampaikan? 5. Apakah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah mampu mengembangkan evaluasi ketuntasan belajar? 6. Apakah penggunaan internet mampu mengembangkan evaluasi ketuntasan belajar sekaligus meningkatkan pemahaman materi? 7. Bagaimana efektivitas evaluasi berbasis website terhadap hasil belajar siswa? C. Pembatasan Masalah Setelah membaca dan memahami latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas maka demi menjaga pembahasan tidak meluas maka perlu adanya pembatasan masalah. Maka dari itu berikut ini adalah diberikan beberapa batasan masalah dalam peelitian ini, diantaranya sebagai berikut: 1. Evaluasi berbasis website menggunakan LMS Moodle adalah suatu sistem evaluasi ketuntasan belajar dengan bantuan situs website untuk melaksanakan evaluasi belajar matematika siswa mulai dari pelaksanaan tes hingga penentuan penilaian (Grade) pelajaran matematika. 2. Hasil belajar matematika yang diukur adalah tingkat kemampuan belajar siswa bukan hanya dari ketercapaian standar kompetensi serta menilai
  • 4. 4 dengan objektif tentang seberapa jauh siswa memahami materi saat proses belajar dikelas. 3. Evaluasi yang digunakan adalah dalam bentuk tes formatif dengan memakai soal pilihan ganda. 4. Materi pokok bahasan yang akan dijadikan tes dalam penelitian ini adalah materi matematika di kelas VIII semester II. 5. Penelitian ini akan diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 kota Cirebon. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas maka pokok permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik tes matematika berbasis Online dengan menggunakan LMS Moodle pada SMP kelas VIII yang dikembangkan? 2. Bagaimana keefektifan tes matematika berbasis Online dengan menggunakan LMS Moodle pokok bahasan garis singgung lingkaran yang telah dikembangakan dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa? 3. Bagaimana respon siswa setelah diterapkan tes matematika berbasis Online? E. Tujuan Penelitian Berawal dari pembatasan dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menghasilkan pengembangan tes matematika berbasis Online berupa produk website . 2. Mendeskripsikan keefektifan pengembangan tes matematika berbasis Online dengan menggunakan LMS Moodle melalui hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahsan garis singgung lingkaran.
  • 5. 5 3. Untuk mengidentifikasi respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penegembangan tes formatif menggunakan website. F. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk: 1. Teoritis Untuk menambah pengetahuan mengenai pengembangan evaluasi tes formatif berbasis web menggunakan LMS Moodle terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dan bagi peneliti, sebagai pengalaman yang sangat berharga dan dapat dijadikan sebagai bekal dalam penyusunan karya ilmiah selanjtunya. 2. Praktis a. Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan sistem penilaian tes dalam mata pelajaran disekolah. b. Penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi guru matematika untuk membuat penilaian yang bisa menumbuhkan kejujuran dan kemampuan pemahaman siswa. c. Memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan / atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan sepesifik bidang pendidikan. d. Penelitian ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran matematika.
  • 6. 6 BAB II TEORI PENGEMBANGAN TES MATEMATIKA BERBASIS ONLINE DENGAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) MOODLE A. Deskripsi Teoritik 1. Konsep Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.5 Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.6 Menurut Diphusodo, manajemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebgai bagian organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan dan menjalankan program-program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu.7 Davis memberikan suatu pengertia bahwa SIM adalah sebagai sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.8 5 Nurharyanto, Dkk. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Edisi ke empat. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Bogor. Hal. 7 diunduh dari http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/namafile/258/KT_SIM.pdf pada 10 Januari 2014 pukul 10.17 6 Deni D dan Kukun N.F. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya. hal. 2 7 Ibid. 8 NN. http://staff.uny.ac.id. Diunduh pada tanggal 10 januari 2014 pukul 10.22. hal. 9 6 6
  • 7. 7 Sedangkan McLeod, Jr., mengatakan SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.9 Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi managemen (karena itu dinamakan sistem informasi manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.10 Sistem informasi manajemen (manajemen information system atau sering dikenal dengan singkatannya MIS/SIM) merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggungjawab mengumpulkan dan mengoah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.11 Dari beberapa pengertian SIM diatas maka dapat disimpulkan bahwa SIM merupakan suatu sistem yang terorganisir berbasis komputer yang mengeluarkan informasi guna untuk mencapai suatu tujuan organisasi tertentu dalam mengembangkan program-program yang sudah ditentukan. 9 McLeod, R., Jr. 1995. Manahement Information System. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall.Inc. hal. 327 10 Nurhayanto. Op.Cit., hal. 18 11 Danu Wira Pangestu. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM). 2007. Hal. 9 Diunduh pada 16 Januari 2014 Pukul 12.55
  • 8. 8 Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu12 : 1. Komponen Perangkat Keras (Hardware) 2. Komponen Perangkat Lunas (Software) 3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware) 4. Komponen Jaringan Komputer (Netware) 5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware) 2. Konsep evaluasi Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi , dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan dan mengomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambil keputusan.13 Dikutip dari Ngalim Purwanto bahwa dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran. Norman E. Grounlund merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut: “Evaluation ... a systematic process of determining the extent to which intructional objectives are archieved by pupils”. (Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah tercapai oleh siswa.14 Definisi lain yang berkaitan dengan proses pengukuran hasil belajar siswa yaitu evaluation is a process of making an assessment of a student’s growth. Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar.15 12 Deni D, Kunkun N.F. Op.Cit., hal. 27 13 M. Sukardi MS. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 1 14 Ngalim Purwantob . 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Rosdakarya. Hal. 3 15 M. Sukardi MS. Op.Cit., hal. 2
  • 9. 9 Setelah dijelaskan beberapa pengertian evaluasi maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sudah direncanakan demi memperoleh gambaran pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru sehingga dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai. Michael Scriven merupakan seorang ahli didalam penelitian evaluasi telah mengemukakan pentingnya penelitian evaluasi. Ahli ini mencoba mengidentifikasi fungsi penelitian evaluasi dan dikemukakan fungsi evaluasi formatif berikut: Evaluasi formatif difungsikan sebagai pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung. Data hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk ‘membentuk’ dan memodifikasi program kegiatan. Jika pada pertengahan kegiatan sudah diketahui hal-hal apa saja yang negatif dan para pengambilan keputusan sudah dapat menentukan sikap tentang kegiatan yang sedang berlangsung maka terjadinya pemborosan yang mungkin akan terjadi dapat dicegah.16 Terdapat dua jenis evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi sumatif dan formatif. Evaluasi formatif bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan oleh seorang evaluator tentang siswa guna menentukan tingkat perkembangan siswa dalam satuan unit proses belajar menajar. Evaluasi formatif dilakukan secara periodik melalui blok atau unit-unit dalam proses belajar mengajar.17 Evaluasi belajar biasanya mennggunakan instrument tes. Tes adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang distandarisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok untuk dikerjakan, dijawab atau direspon, baik dalam bentuk tertulis, lisan maupun perbuatan.18 16 Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 222 17 M. Sukardi. Op.Cit., hal .58 18 Nasehuddien. 2011. Metodologi Penelitian (Sebuah Pengantar).Cirebon: Nurjati Press. Hal. 88
  • 10. 10 Dari penjelasan diatas maka peneliti menggunakan evaluasi tes formatif dalam penelitian kali ini. Karena evaluasi formatif dilakukan secara berulang ketika usai beberapa pertemuan dikelas guna untuk mengetahui sejauh mana pengembangan tes formatif berbasis web menggunakan LMS Moodle dapat berjalan efektif. Dalam proses evaluasi ini menggunakan tes pilihan ganda. Item tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak dilakukan oleh para guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang bervariasi. Item tes pilihan ganda memiliki semua persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari segi objektifitas, reliabilitas dan daya pembeda antar siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal atau bodoh.19 Selain itu juga item tes pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik (lebiih fleksibel dan efektif), tepat untuk mengukur pengusaan informasi para siswa, dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif siswa, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah.20 3. Pembelajaran berbasis Website Pembelajaran berbasis web (tes Online) merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran tes Online atau yang dikenal juga “web based learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).21 Victor Jeurissen dalam artikel “IBM tackles learning in the workplace” yang ditulis oleh B. Moeng, mengemukakan definisi e- learning yang lebih umum. Ia mendefinisikan e-learning sebagai pengaplikasian teknologi dan model pembelajaran inovatif untuk 19 Ibid., hal. 125 20 Ibid., hal. 126 21 Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Findo Persada, hal. 263
  • 11. 11 mengubah cara individu atau organisasi dalam mengakses ilmu pengetahuan dan memperoleh keterampilan baru.22 Dalam salah satu publikasi disitus about-learning.com, Himpunan Masyarakat Amerika untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan (The American societ for training and development/ASTD) (2009), mengemukakan defenisi e-learning sebagai berikut23 : “E-learning is a broad set of applications and processes which include web-based-learning, computer-based-learning, virtual and digital classrooms. Much of this is delivered via the internet, intranets, audio and videotape, sattelite brodcast, interactive TV, and CD-ROM. The definition of e-learning varies depending on the organization and how it is used but basically it is involves electronic means communication, education and training”. Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses kegiatan dari kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based-learning), pembelajaran berbasis computer (computer based learning), kelas virtual (virtual classroms) dan/atau kelas digital (digital classroms). Materi-materi alam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, video tape atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-ROM. Definisi ini juga menerangkan bahwa definisi e-learning itu bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan e- learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya.24 E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang relative baru di Indonesia. E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronic’ dan ‘learning’ yang berarti 22 Fajar. 2010 Konsep E-Learning [Online] tersedia: http://fajargm.net/files/konsep-e-learning.pdf 23 Ibid. 24 Ibid.
  • 12. 12 ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering juga disebut pula dengan ‘Online course’. Dengan demikian maka e-learning atau pembelajaran melalui Online adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmits satelit atau komputer.25 Kesimpulan dari penjelasan diatas bahwa E-learning merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan website sebagai media belajar/ evaluasi belajar dilakukan secara Online oleh siswa dimanapun dan kapanpun melalui media internet. Dalam e-learning, daya tangkap peserta didik terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada instruktur/pengajar, karena peserta didik mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalaui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui interface aplikasi e- learning. Riyana dalam blog menyebutkan kelebihan-kelebihan e- learning sebagai berikut: a. Interactivity (Interaktifitas); terjadinya jalur omunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu. b. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning) c. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian dijaringan internet dengan 25 Dewi Salma P. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal.197-198
  • 13. 13 akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional. d. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangka teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi. Web Course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.26 Adapun model-model e-learning adalah sebagai berikut27 : a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web) Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web” (Munir 2009: 231). Dalam pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara Online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut. b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer) Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “... program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software 26 Ibid., hal. 291 27 Fajar. Op.Cit
  • 14. 14 komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.” c. Virtual Education (Pendidikan Virtual) Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar di mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater- materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama. d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital) Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet. 4. Learning Management System (LMS) Learning Management System (LMS) atau Course Management System (CMS), juga dikenal sebagai Virtual Learning Environment (VLE) merupakan aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh kalangan pendidik, baik universitas/perguruan tinggi dan sekolah sebagai media pembelajaran Online berbasis internet (e-learning). Dengan menggunakan LMS, dosen/guru/instruktur dapat mengelola program/kelas dan bertukar informasi dengan siswa. Selain itu, akses terhadap materi pembelajaran yang berlangsung dalam kurun waktu yang telah ditentukan juga dapat dilakukan.28 28 Amiroh. 2012. Membangun E-Learning dengan Learning Management System Moodle. Sidoarjo: Genta Group Production, hal.1
  • 15. 15 Fitur-fitur yang tersedia dalam LMS untuk institusi pendidikan adalah sebagai berikut29 : a. Pengelolaan hak akses pengguna (user) b. Pengelolaan course c. Pengelolaan bahan ajar (resource) d. Pengelolaan aktivitas (activity). e. Pengelolaan nilai (grades). f. Menampilkan nilai (score), dan transkip. g. Pengelolaan visualisasi e-learning, sehingga bisa diakses dengan web browser. Jadi, Learning Management System membuat siswa dan guru / dosen masuk ke dalam ruang “kelas digital” untuk saling berinteraksi (berdiskusi, mengerjakan kuis Online, dsb) serta mengakses materi- materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja selama terkonesi dengan internet.30 5. Mengenal LMS Moodle Moodle merupakan program open source yang paling terkenal diantara program-program e-learning yang ada, misalnya ATutor, eLeap Learning Management System dan seterusnya. Aplikasi Moodle ini dikembangkan pertama kali oleh Martin Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle versi 1.0.31 Karena bersifat open source, maka Moodle dapat diunduh secara gratis dari situs resminya http://www.Moodle.org dan dapat dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi GNU (General Public License).32 Moodle juga mendukung pendistribusian paket pembelajaran dalam format SCORM (Shareable Content Object Reference Model). SCORM adalah standar pendistribusian paket pembelajaran elektronik 29 Ibid. 30 Ibid. 31 Ibid. 32 Ibid.
  • 16. 16 yang dapat digunakan untuk menampung berbagai macam format materi pembelajaran, baik dalam bentuk teks, animasi, audio, dan vieo. Dengan menggunakan format SCORM maka materi pembelajaran dapat digunakan pada aplikasi-aplikasi e-learning lainnya yang mendukung SCORM. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan diatas, sudah saatnya sistem pembelajaran berbasis kelas digital dengan menggunakan Moodle diterapkan sebagai pendamping sistem pembelajaran berbasis kelas konvensional yang telah dilakukan selama ini.33 Activity (Aktivitas) pada Moodle adalah seluruh kegiatan siswa dalam kurun waktu yang sudah ditentukan oleh guru/dosen. Banyak jenis aktivitas yang bisa dimanfaatkan untuk menguji kompetensi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan e-learning Moodle.34 Quiz merupakan salah satu aktivitas dalam course berupa pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru.35 Banyak hal yang membuat Moodle berbeda dengan yang lain, diantaranya36 : a. Sederhana, efesien dan ringan serta kompatibel dengan banyak browser. b. Instalasi yang sangat mudah c. Dukungan berbagai bahasa termaasuk Bahasa Indonesia d. Tersedianya manajemen situs untuk melakukan pengaturan situs secara keseluruhan, perubahan modul dan lain sebagainya e. Terseduanya manajemen pengguna (user management) f. Tersedianya manajemen courses yang baik 33 Ibid,. hal. 3 34 Ibid., hal. 67 35 Ibid., hal. 75 36 Ibid., hal. 2
  • 17. 17 g. Tersedianya modul chat, modul polling, modul forum, modul untuk jurnal, modul untuk kuis, modul untuk workshop dan survei, serta masih banyak lagi. Berikut adalah tingkatan pengguna (user level) pada e-learning Moodle37 : a. Administrator Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses tertinggi yang dapat melakukan seluruh fungsi administrasi e-learning Moodle. b. Course Creator Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses untuk membuat course baru . c. Teacher Sebagai guru, merupakan pengguna yang dapat melakukan seluruh fungsi course termasuk menambah / mengubah aktivitas dan memberi nilai. d. Non-Editing Teacher Mirip seperti tugas seorang asisten guru / dosen, merupakan pengguna yang dapat mengajar pada course tetapi tidak bisa menambah / mengubah aktivitas. e. Student Merupakan pengguna yang mempunyai hak untuk mengakses sebuah course tertentu, tetapi tidak berhak melakukan perubahan terhadap course tersebut. f. Guest Merupakan pengguna yang mempunyai hak akses sangat terbatas, tergantung ada pengaturan Moodle untuk jenis pengguna ini. 37 Ibid., hal.3
  • 18. 18 Instalasi Moodle pada server komputer (localhost) membutuhkan spesifikasi komputer sebagai berikut38 : a. Hardware 1. Hardisk dnegan kapasitas minimal 160 MB. 2. Memory 256 MB, direkomendasikan 1GB. b. Software 1. Sistem operasi windows XP/2000/2003/, Solaris 10 (Sparc and x64), Mac OS X atau Netware 6 2. Web server Apache atau IIS. 3. PHP minimal versi 5.3.2. 4. Database a. MySQL – versi minimun 5.0.25 b. MSSQL – versi minimun 9.0. c. PostgreSQL – versi minimum 8.3. d. Oracle – versi minimum 10.2 e. Sqlite – versi minimum 2.0. 6. Efektivitas dan Hasil belajar Menurut pandangan Handayaningrat sebagaimana telah dikutip oleh Ningzul fatimatun39 bahwa efektivitas merupakan “Pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. Sedangakan menurut Mulyasa bahwa efektivitas adalah “Bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya alam sebagai usaha untuk mewujudkan tujuan operasionalnya”. Lanjut menurut Effendy40 efektivitas yaitu: ”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan 38 Ibid., hal. 5 39 Ningzul Fatimun. 2012. Pengembangan Penilaian Kinerja Siswa (Performance Assessment) pada LKS Mata Pelajaran Matematika kelas VIII SMP N 1 Ciwaringin. SKRIPSI. Tidak diterbitkan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati., hal. 20 40 NN.http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/487/jbptunikompp-gdl-muhamadalf-24330-2-babii.pdf, Diunduh 26 September 20013 jam 9:15 WIB
  • 19. 19 jumlah personil yang ditentukan”. Menurut Sondang P. Siagian Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya secara maksimal, saran - prasarana dan komunikasi yang berperan sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang direncanakan dengan waktu, biaya dan personil yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencangkup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Dimyanti dan Mudjiono (2006) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.41 Sedangkan menurut Horwart Kingsley sebagimana dikutip oleh Nana Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Masing-masing hasil belajar dapar diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne sebgaiman dikutip oleh Nana Sudjana42 mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektul, (3) strategi kognitif, (4) sikap dan (5) keterampilan motoris. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan 41 http://eprints.uny.ac.id/9829/2/bab2.pdf. diunduh pada 18 Oktober 2013 pukul 14.19 42 Ibid., hal.21
  • 20. 20 hasil belajar yaitu : ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.43 Dari dua paragraf diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan suatu proses akhir yang dialami oleh siswa dalam kegiaan pembelajaran yang telah diikutinya bersama seorang guru sebagai pengajar. Sehingga dengan melihat hasil belajar siswa setidaknya mendapat kesimpulan mengenai keberhasilan belajar siswa. B. Tinjauan Hasil Penelitian Yang Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian skripsi terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Berikut hasil penelitian terdahulu yang ditemukan oleh peneliti dengan menggunakan media internet: 1. Pengembangan mobile learning (M-Learning) berbasis Moodle sebagai daya dukung pembelajaran fisika di SMA yang dilakukan oleh Nopita Setiawati Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sarjana dengan hasil penelitian: Kualitas Mobile Learning (M-Learning) Berbasis Moodle Sebagai Daya Dukung Pembelajaran Fisika Di SMA yang telah dikembangkan adalah sangat baik (SB) berdasarkan penilaian ahli media dengan presentase keidealan 90,62%; ahli materi 80,55% dan guru fisika SMA 90,83%. 44 Respon peserta didik terhadap mobile Learning (M- Learning) berbasis Moodle sebagai daya dukung pembelajaran fisika di SMA yang telah dikembangkan pada ujicoba lapangan 43 Nana Sudjana.1995.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 22 44 Nopita Setiawati. 2012. Pengembangan Mobile Learning (M-Learning) Berbasis Moodle Sebagai Daya Dukung Pembelajaran Fisika di SMA. Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga tersedia di http://koleksi.pustakaskripsi.com/dl.php?f=2188.pdf diunduh pada 21 September 2013 Jam 12.15
  • 21. 21 skala kecil termasuk kategori setuju (S) 71,05%. Pada ujicoba lapangan skala besar termasuk kategori sangat setuju (SS) 76,01%. Hal ini menunjukan bahwa Mobile Learningyang dikembangkan dapat diterima peserta didik dan layak digunakan sebagai salah satu sumber alternatif media pembelajaran mandiri.45 2. Pengembangan bahan pembelajaran mandiri komputasi fisika dengan menggunakan Moodle secara Online di jurusan fisika universitas negeri Semarang oleh Agung Purnomo Jurusan Fisika Fakultas Pendidikan Tahun 2006 Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sarjana dengan hasil penelitian: Bahan pembelajaran komputasi Fisika yang dikembangkan oleh penulis mempunyai tingkat keterbacaan teks sebesar 83,5%, hal ini berarti bahan pembelajaran tersebut termasuk ke dalam kategori mudah dipahami. Bahan pembelajaran komputasi fisika yang dikembangkan oleh penulis mempunyai tingkat ketertarikan user terhadap bahan pembelajaran sebesar 78,2% termasuk kategori baik. Bahan pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana untuk belajar mandiri. Telah dihasilkan sebuah bahan pembelajaran komputasi fisika menggunakan Moodle secara Online di jurusan fisika Universitas Negeri Semarang.46 3. Efektivitas penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis web pada pelajaran teknologi informasi dan komunikasi terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 kalasan oleh Mawar Ramdhani jurusan teknik informatika fakultas pendidikan teknik informatika tahun 2012 Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sarjana dengan hasil 45 Ibid. 46 Agung, Agung. 2006. Pengembangan Bahan Pembelajaran Mandiri Komputasi Fisika dengan Menggunakan “Moodle” Secara Online di Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang tersedia di http://koleksi.pustakaskripsi.com/dl.php?f=2188.pdf diunduh pada 3 September 2013 Jam 15.41
  • 22. 22 penelitian: Hasil uji hipotesis posstest dengan uji t P (0,006) < α (0,05) sehingga H0 yang berbunyi “ Efektifitas penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis web sama dengan media pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi” diterima. Perhitungan nilai gain ternormalisasi antara kelas eksperimen juga lebih tinggi dari pada kelas kontrol, yaitu nilai gain ternormalisasi kelas eksperimen g = 0,54 dan pada kelas kontrol g = 0,30.47 4. Pengembangan model pembelajaran Matematika berbasis website oleh Rismaningsih Jurusan Matematika Fakultas Pendidikan Tahun 2010 UIN Syarif Hidayatullah. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sarjana dengan hasil penelitian: berdasarkan hasil tes belajar siswa diperoleh rentang nilai mulai dari 3,81 sampai 100 dengan rata-rata 79,39, median 83, modus 85,23, varians 261,333 dan simpangan baku 15,166. Siswa memiliki respon yang positif terhadap website pembelajaran matematika, sehingga siswa termotivasi dalam mempelajari matematika. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan 95 siswa menyatakan bahwa website perlu digunakan dalam pembelajaran matematika.48 Dari beberapa hasil skripsi diatas, memiliki pembahasan yang sama yaitu tentang pengembangan pembelajaran berbasis web atau penggunaan LMS Moodle dalam pembelajaran atau evaluasi, namun peneliti dalam hal ini mengembangakn sistem evaluasi belajar siswa menggunakan Moodle. 47 Mawar Ramadhani. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Web Pada Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta tersedia dihttp://eprints.uny.ac.id/6803/1/08520241028_Mawar%20Ramadhani_Skripsi.pdf diunduh pada 3 September 2013 jam 15.37 48 Rismaningsih. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Website. Skripsi. Tidak diterbitkan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah tersedia di http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2504/1/98424-RISMANINGSIH- FITK.pdf diunduh pada 5 September 2013 Jam 15.18
  • 23. 23 Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Pengembangan Evaluasi Berbasis Web Menggunakan Moodle Pada Kelas VIII SMPN 7 Kota Cirebon” layak dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan merupakan tiruan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. C. Kerangka Pemikiran Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru telah dirancang dalam bentuk rencana mengajar yang biasanya dalam bentuk perangkat pembelajaran. Proses evaluasi kegiatan belajar mengajar sudah termasuk didalamnya. Dengan demikian evaluasi adalah suatu proses kegiatan yang sudah direncanakan dalam pembelajaran guna untuk mengukur sejauh mana keberhasilan proses belajar yang telah dilakukan Evaluasi dilakukan oleh seorang guru agar mengetahui kemampuan dari siswanya sebagai peserta didik. Evaluasi yang dianggap memiliki syarat objektivitas adalah dalam bentuk tes. Tes adalah alat bantu yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa setelah belajar. Saat ini banyak sekali pengembangan evaluasi pembelajaran yang dilakukan disekolah-sekolah ataupun lembaga pendidikan lainnya. Salah satu pengembangan evaluasi tes kemampuan belajar siswa adalah melalui media internet atau kita sering sebut tes Online. Tes Online merupakan proses evaluasi yang dilakukan melalui media internet sehingga siswa dapat mengaksesnya kapanpun dan dimanapun mereka sempat. Learning Management System (LMS) Moodle merupakan program open source untuk membuat situs website evaluasi tes secara Online. Moodle memiliki banyak fitur yang sangat menunjang proses evaluasi berlangsung hingga menilai hasi evaluasi yang telah dilakukan. Dengan penggunaan model sebagai program evaluasi berarti mengurangi kecurangan dalam tes dan juga membantu memelihara bumi (Go Green) agar tetap lestari.
  • 24. 24 D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas dan beberapa teori yang dikemukakan penulis merumuskan hipotesis adalah “Dengan dikembangkannya tes matematika berbasis Online dengan LMS Moodle maka hasil belajar siswa efektif”.
  • 25. 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Kota Cirebon yang beralamat di Jalan Ciremai Raya Nomor 65 Perumnas Kota Cirebon.. Adapun alasan peneliti memilih tempat di SMP Negeri 7 Kota Cirebon adalah antara lain: a. Memiliki sarana dan prasarana yang cukup seperti tersedianya laboratorium komputer dan hotspot wifi internet. b. Belum diterapkan tes matematika berbasis online dalam pembelajaran di sekolah. 2. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian yang digunakan sekitar empat bulan terhitung mulai februari hingga juni dengan rincian kegiatan dalam tabel dibawah ini. 25
  • 26. 26 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian B. Prosedur Penelitian Research and Development Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.49 Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research and development.50 Menurut Sugiyono langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada bagan berikut: 49 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Αbeta, hal 297 50 Sugiyono. Op.Cit. hal 298 No Nama Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Perencanaan website tes matematika Online dan instrumen 2 Penyusunan Desain website tes matematika Online 3 Penyusunan instrumen penelitian 4 Validasi website 5 Ujicoba terbatas 6 Analisis data dan revisi website 7 Ujicoba luas 8 Analisis data hasil ujicoba luas 9 Penyusunan laporan
  • 27. 27 Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut, maka tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah: 1. Potensi dan masalah Potensi atau masalah adalah sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (Emzir, 2007: 271). Suatu hal akan menjadi sebuah masalah atau potensi tergantung dari sudut pandang subyek yang menilainya. Informasi tentang masalah atau potensi dalam penelitian dan pengembangan bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, wawancara, observasi dan dokumentasi laporan kegiatan. Potensi dan Masalah Pengumpulan Informasi Masalah Desain Produk Ujicoba Pemakaian Validasi Desain Revisi Produk Ujicoba Produk Perbaikan Desain Revisi Produk Tahap Akhir Produksi Massal
  • 28. 28 2. Mengumpulkan informasi Setelah diketahui adanya masalah atau potensi maka selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan dasar perencanaan produk yang akan dibuat dan diharapkan mampu mengatasi masalah yang ditemukan. 3. Desain website tes matematika berbasis Online Berdasarkan hasil pengumpulan informasi, tahap selanjutnya adalah membuat desain dari produk yang akan dikembangkan. Dalam tahap ini penulis membuat website tes matematika Online dengan menggunakan moodle. Hasil akhir dari tahap ini adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. 4. Validasi desain website tes matematika berbasis Online Validasi desain merupakan proses penilaian rancangan produk yang diakukan dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa ujicoba di lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat. 5. Perbaikan desain website tes matematika berbasis Online Setelah desain website divalidasi melalui penilaian para ahli, maka akan diketahui kekurangan selanjutnya peneliti melakukan perbaikan terhadap desain website berdasarkan beberapa saran dari para ahli. 6. Ujicoba terbatas website tes matematika berbasis Online Tujuan dari ujicoba produk diantaranya untuk menentukan sukses atau tidaknya produk yang dirancang dan guna menyempurnakan informasi dari pengguna. Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan ujicoba website tes matematika berbasis Online. Ujicoba ini dilakukan pada 7 orang siswa yang diambil secara acak, ujicoba terbatas ini berguna untuk mengetahui efektivitas dari website yang dirancang.
  • 29. 29 7. Revisi website tes matematika berbasis Online Setelah dilakukan ujicoba terbatas terdapat masukan berupa kelemahan atau kekurangan dari pengguna, maka peneliti harus memperbaiki website sesuai saran yang diterima agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. 8. Ujicoba luas Ujicoba luas dilakukan pada kelas VIII B untuk mengetahui efektivatas website yang dikembangkan dan memperoleh masukan untuk melakukan revisi website tahap akhir. Efektifitas website akan diukur melalui instrumen tes. Tes hasil belajar yang akan dibandingkan dengan tes kemampuan awal siswa sebelum produk diujicobakan dan juga dibandingkan dengan kelas VIII D dengan tes tidak menggunakan website (konvensional). 9. Evaluasi pemakaian Setelah melakukan ujicoba luas dan produk dinyatakan efektif, maka peneliti melakukan evaluasi dari penggunaan website tes matimatika berbasis onlin. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap website setelah melakukan coba luas dengan cara pengisian angket respon. 10. Kesimpulan Peneliti tidak melakukan produk massal dikarenakan keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu, penelitian ini hanya sampai tahap ujicoba luas setelah itu membuat kesimpulan tentang kelayakan dan keefektivan dari website yang dibuat. C. Subjek Penelitian Subjek penelitan dan pengembangan tes matematika berbasis Online adalah kelas VIII B sebanyak 52 siswa. Penulis menentukan kelas VIII B sebagai subjek penelitian dengan cara random sampling. Adapun populasi keseluruhan kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Cirebon adalah:
  • 30. 30 Tabel 3.2 Populasi kelas VIII SMPN 7 Kota Cirebon No Urut Kelas Jumlah Siswa VIII A 53 VIII B 52 VIII C 53 VIII D 53 VIII E 55 VIII F 52 VIII G 55 VIII H 51 VIII I 51 Sumber : Data SMP Negeri 7 Kota CirebonTahun Ajaran 2013/2014 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengmpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara pengumpulan data dapat menggunakan tes dan angket juga observasi. 1. Definisi Konseptual a. E-Learning atau pembelajaran melalui Online adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmits sateli tatau computer. Learning Management System (LMS) atau Course Management System (CMS), juga dikenal sebagai Virtual Learning Environment (VLE) merupakan aplikasi perangkat lunak. Jadi, Learning Management System membuat siswa dan guru / dosen masuk ke dalam ruang “kelas digital” untuk saling berinteraksi (berdiskusi, mengerjakan kuis Online, dsb) serta mengakses materi-materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja selama terkonesi dengan internet.
  • 31. 31 b. Efektivitas pengembangan tes berbasis Online dapat diketahui melalui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku siswa mencangkup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. 2. Definisi Operasional a. Penilaian Otentik Penilaian otentik dalam penelitian ini adalah bentuk pengambilan keputusan atau penilaian langsung, sistematis dan berbasis keseluruhan bersifat kualitatif bertujuan mengukur keseluruhan kemampuan hasil belajar siswa dan dilengkapi rubrik holistik sebagai kriteria yang harus dicapai oleh siswa. b. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa dan kemampuan-kemampuan siswa akibat dari proses pembelajaran meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. 3. Instrumen Penelitian dan Pengembangan Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: a. Seperangkat website tes Online yang telah dikembangkan mata pelajaran matematika di kelas VIII SMPN 7 kota Cirebon b. Lembar validasi tes berbasis Online. c. Pedoman observasi, untuk mengungkapkan aktivitas siswa pada penerapan tes berbasis Online berupa angket yang diberikan kepada siswa untuk menilai penerapan tesi berbasis Online dalam proses evaluasi pembelajaran. d. Tes. Menurut Nurul Zuriah tes ialah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi penetapan skor angka.51 Dalam penelitian ini digunakan tes pilihan 51 Nurul Zuriah. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 184
  • 32. 32 ganda dengan empat alternatif jawaban, untuk mengungkap hasil belajar ketiga ranah tersebut . E. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian diperoleh berdasarkan angket respon tes matematika berbasis Online yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengembangan tes berbasis Online. Angket yang digunakan adalah angket dengan skala likert seperti ketentuan tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Skor Angket Skala Likert Alternatif Jawaban Skor Tiap Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Ragu-ragu (R) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
  • 33. 33 Angket yang sudah didapat selanjutnya dihitung berdasarkan rumus dibawah ini: Tabel 3.4 Rumus perhitungan angket No Item Skor F Jumlah Skor Rata- rata Prosentase Nomor pernyataan SS (5) skor x F jml skor SS : jml skor x 100 S (4) skor x F jml skor S : jml skor x 100 RR (3) skor x F jml skor R : jml skor x 100 TS (2) skor x F jml skor TS : jml skor x 100 STS (1) skor x F jml skor STS : jml skor x 100 Jumlah jml F jmlh skor jumlah prosentase Skor Maksimal 5 x jml siswa x jml item Prosentase Rata-rata jml skor : skor maks x 100 Tabel 3.5 Kriteria Indikator Angket No Prosentase (%) Kriteria 1 0 – 20 Sangat Lemah 2 21 – 40 Lemah 3 41 – 60 Cukup 4 61 – 80 Kuat 5 81 – 100 Sangat kuat Sumber: Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Αbeta, hal. 137
  • 34. 34 2. Data Kuantitatif a. Validitas Item Soal Ujicoba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tes yang akan digunakan oleh peneliti layak dipakai atau tidak. Instrumen tes yang sudah dibuat akan divalidasi oleh expert judgement berupa analisis ketepatan isi tes secara empirik atau logika untuk membuat penafsiran skor hasil tes. Hasil penelitian dari expert jedgement diolah dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR) sebagaimana yang diungkapkan oleh Lawshe dengan rumus52 : = − 2 2 = 2 − 1 Keterangan: CVR : Content Validity Ratio N : Banyaknya validator Ne : validator yang menyatakan setuju No. No. Of Panelist Minimum Value 1. 2 1 2. 5 0,99 3. 8 0,75 4. 9 0,78 5. 10 0,62 6. 15 0,49 7. 25 0,37 Tabel 3.6 Minimum Values of CVR 52 C.H, Lawse. 1975. A Quantitative Approach to Content Validity. Indiana: Bowling Green State University
  • 35. 35 b. Reliabilitas Suatu instrumen harus reliabel, mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.53 Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan teknik KR-20 (Kuder Richardson). Rumusnya adalah: r11 =                 ks xkx k k 2 )( 1 1 Dengan r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir soal = Standar deviasi ̅= Varians total Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: 54 0,00 < rxy≤0,20 Reliabilitas sangat rendah 0,20˂rxy≤0,40 Reliabilitas rendah 0,40˂rxy≤0,60 Reliabilitas sedang 0,60˂rxy≤0,80 Reliabilitas tinggi 0,80˂rxy≤1,00 Reliabilitas sangat tinggi Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas 53 Ibid. 54 Erman Suherman dan Yaya Sukjaya K. 1990. Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Avaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusumah. hal. 176
  • 36. 36 c. Uji Daya Pembeda Rumus yang digunakan adalah :55 = − × 100% Keterangan : DP = Daya Pembeda SA = Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah SB = Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA = Jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah) pada butir soal yang diolah Dengan kriteria daya pembedanya adalah56 : Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda 0% - 9 % Sangat Buruk 10% - 19% Buruk 20% - 29% Agak Baik 30% - 49% Baik 50% ke atas Sangat Baik d. Uji Indeks Kesukaran Rumus yang digunakan menurut Karnoto adalah :57 = + + × 100% Keterangan : TK = Tingkat kesukaran = Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah = Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah = Jumlah skor ideal kelompok atas pada butir soal yang diolah 55 Karnoto. 1996. Mengenal Analisis Tes. Bandung: Jurusan Psikologi pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung, hal. 15 56 Ibid., 57 Ibid.,hal. 16
  • 37. 37 = Jumlah skor ideal kelompok bawah pada butir soal yang diolah Dengan kriteria tingkat kesukarannya58 adalah : 0 % - 15 % Sangat Sukar 16 % - 30 % Sukar 31 % - 70 % Sedang 71 % - 85 % Mudah 86 % - 100 % Sangat Mudah Tabel 3.9 Kriteria Tingkat kesukaran Setelah analisis ujicoba instrumen maka langkah selanjutnya adalah uji hipotesis dari data yang diperoleh dari hasil jawaban soal yang sudah tersaring dalam analisis ujicoba instrumen. Namun sebelum melakukan uji hipotesis peneliti melakukan uji prasayarat hipotesis sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah sampel yang dipilih berdistribusi normal atau tidak. Rumus uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut59: D = | S(X) – f0(X) | Keterangan: D = Deviasi maksimum S(X) = Fungsi distribusi frekuensi komulatif sampel F0 = Fungsi distribusi frekuensi komulatif teoritis 58 Emha Ainun Najib. 2013. Pengaruh Penerapan Pemberian Tugas Berupa Soal-soal Tes Standar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di MTs An-Nur Kota Cirebon. Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon. hal. 23 59 Millatul Khaniifah. 2010. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Siswa Siswa dalam Pemecahan Masalah matematika Di Kelas X MAN 2 Cirebon. Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati. Hal. 67
  • 38. 38 b. Uji Homogenitas Dua Varians Uji homogenitas dua varians adalah rumus yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau heterogen. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Levene Test sebagai berikut60: = − ∑ ( − ) − 1 ∑ ∑ ( − ) Keterangan: L = Nilai levene hitung W = Jumlah bobot keseluruhan data T = Rata-rata grup ke-i k = Banyaknya grup ni = Banyaknya data dari grup ke-i Wij = Bobot ke-j dari grup ke-i Xij = Nilai ke-j dari grup ke-i c. Uji Mann Whitney Uji Mann Whitney merupakan uji non parametik yang tidak mensyaratkan distribusi data normal. Uji Mann Whitney digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan anatara dua kelompok sampel independen. Uji ini sering digunakan sebagai alternatif pengganti dari uji T 2 sampel bebas (Independen Samples T Test) jika data tidak normal atau digunakan untuk menguji perbedaan jika datanya berskala ordinal.61 60 Ibid. Hal. 69 61 Duwi Priyatno. 2011. Buku Saku SPSS. Yogyakarta: MediaKom. hal. 309
  • 39. 39 Rumus Uji Mann Whitney adalah sebagai berikut: = + ( + 1) 2 − Keterangan: U = Nilai uji Mann Whitney N1 = Sampel 1 N2 = Sampel 2 Ri = Ranking ukuran sampel