SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                           NOMOR 12 TAHUN 1994

                                       TENTANG

            PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985
                    TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

                   DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                          PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang    : a. bahwa pelaksanaan pembangunan nasional telah menghasilkan
                  perkembangan yang pesat dalam kehidupan nasional, khususnya di bidang
                  perekonomian, termasuk berkembangnya bentuk-bentuk dan praktek
                  penyelenggaraan kegiatan usaha yang belum tertampung dalam Undang
                  undang Perpajakan yang sekarang berlaku;

               b. bahwa dalam usaha untuk selalu menjaga agar perkembangan
                  perekonomian sebagai tersebut di atas dapat tetap berjalan sesuai dengan
                  kebijakan pembangunan yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan
                  sebagaimana diamanatkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, dan
                  seiring dengan itu dapat diciptakan kepastian hukum yang berkaitan dengan
                  aspek perpajakan bagi bentuk-bentuk dan praktek penyelenggaraan kegiatan
                  usaha yang terus berkembang, diperlukan langkah-langkah penyesuaian
                  yang memadai terhadap berbagai Undang-undang perpajakan yang telah
                  ada;

               c. bahwa untuk mewujudkan hal-hal tersebut, dipandang perlu mengubah
                  beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang
                  Pajak Bumi dan Bangunan;

Mengingat    : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 23 ayat (2) Undang Undang
                  Dasar 1945;

               2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
                  Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan
                  Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang
                  undang Nomor 9 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59,
                  Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566);

               3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
                  (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara
                  Nomor 3312);
-2-


                               Dengan persetujuan

          DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

                               MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG
             UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985 TENTANG PAJAK BUMI DAN
             BANGUNAN

                                     Pasal I

           Mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985
           tentang Pajak Bumi dan Bangunan, sebagai berikut :

           1. Ketentuan Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga Pasal 3 seluruhnya
              menjadi berbunyi sebagai berikut :

                                     “Pasal 3

             (1) Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah
                 objek pajak yang :
                 a. digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di
                    bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan
                    nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;
                 b. digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis
                    dengan itu;
                 c. merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
                    nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah
                    negara yang belum dibebani suatu hak;
                 d. digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas
                    perlakuan timbal balik;
                 e. digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang
                    ditentukan oleh Menteri Keuangan.
             (2) Objek Pajak yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan
                 pemerintahan, penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut
                 dengan Peraturan Pemerintah.

             (3) Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar
                 Rp.8.000.000,00 (delapan juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak.

             (4) Penyesuaian besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
                 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Menteri
                 Keuangan”.
-3-


2. Ketentuan Pasal 17 dihapus

3. Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga Pasal 23 seluruhnya menjadi berbunyi
   sebagai berikut :

                        “Pasal 23

  Terhadap hal-hal yang tidak diatur secara khusus dalam Undang-undang
  ini, berlaku ketentuan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
  Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
  dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun
  1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566) serta peraturan
  perundang-undangan lainnya”.

4. Ketentuan Pasal 27 dihapus.

                         Pasal II

Dengan berlakunya Undang-undang ini, peraturan pelaksanaan yang telah ada
dibidang Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan Undang-undang Nomor 12
Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan belum diatur dengan peraturan pelaksanaan yang baru
berdasarkan Undang-undang ini.

                         Pasal III

Undang-undang ini dapat disebut "Undang-undang Perubahan Undang undang
Pajak Bumi dan Bangunan”.

                         Pasal IV

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1995.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-
undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
-4-


                                    Disahkan di Jakarta
                                    pada tanggal 9 Nopember 1994
                                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
                                                    ttd
                                            SOEHARTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Nopember 1994
MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
          REPUBLIK INDONESIA
                   ttd
             MOERDIONO


    LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1994 NOMOR 62
-5-


                                      PENJELASAN
                                         ATAS

                      UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                            NOMOR 12 TAHUN 1994

                                       TENTANG

           PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985
                   TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

UMUM

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang, oleh karena itu
menempatkan perpajakan sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan dalam
kegotongroyongan nasional sebagai peran serta masyarakat dalam membiayai pembangunan.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Undang Undang Dasar 1945, ketentuan-ketentuan
perpajakan yang merupakan landasan pemungutan pajak ditetapkan dengan Undang-undang.
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang berlaku sejak
tahun 1986 merupakan landasan hukum dalam pengenaan pajak sehubungan dengan hak atas
bumi dan/atau perolehan manfaat atas bumi dan/atau kepemilikan, pengusaan dan/atau
perolehan manfaat atas bangunan.

Pada hakekatnya, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sarana
perwujudan kegotongroyongan nasional dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional,
sehingga dalam pengenaannya harus memperhatikan prinsip kepastian hukum, keadilan, dan
kesederhanaan serta ditunjang oleh sistem administrasi perpajakan yang memudahkan Wajib
Pajak dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak. Setelah hampir satu dasawarsa berlakunya
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985, dengan makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat
dan meningkatnya jumlah Objek Pajak serta untuk menyelaraskan pengenaan pajak dengan
amanat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, dirasakan sudah masanya untuk
menyempurnakan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985.

Dengan berpegang teguh pada prinsip kepastian hukum dan keadilan, maka arah dan tujuan
penyempurnaan Undang-undang ini adalah sebagai berikut :

a. Menunjang kebijaksanaan pemerintah menuju kemandirian bangsa dalam pembiayaan
   pembangunan yang sumber utamanya berasal dari penerimaan pajak;

b. Lebih memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
   pembiayaan pembangunan sesuai dengan kemampuannya.

Dengan berlandaskan pada arah dan tujuan penyempurnaan tersebut, maka dalam
penyempurnaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 perlu diatur kembali ketentuan
-6-


ketentuan mengenai Pajak Bumi dan Bangunan yang dituangkan dalam Undang-undang tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan,
dengan pokok-pokok antara lain sebagai berikut:

a. Untuk lebih memberikan keadilan dalam pengenaan pajak, diatur ketentuan mengenai
   besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk setiap Wajib Pajak;

b. Memperjelas ketentuan mengenai upaya banding ke badan peradilan pajak.

PASAL DEMI PASAL

Pasal I

Angka 1

Pasal 3

   Ayat (1)
     Yang dimaksud dengan tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan adalah bahwa
     objek pajak itu diusahakan untuk melayani kepentingan umum, dan nyata-nyata tidak
     ditujukan untuk mencari keuntungan.
     Hal ini dapat diketahui antara lain dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari
     yayasan/badan yang bergerak dalam bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan
     kebudayaan nasional tersebut.
     Termasuk pengertian ini adalah hutan wisata milik Negara sesuai Pasal 2 Undang undang
     Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan.

      Contoh :
      - pesantren atau sejenis dengan itu;
      - madrasah;
      - tanah wakaf;
      - rumah sakit umum.

   Ayat (2)
     Yang dimaksud dengan objek pajak dalam ayat ini adalah objek pajak yang
     dimiliki/dikuasai/digunakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
     menyelenggarakan pemerintahan.
     Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak negara yang sebagian besar penerimaannya
     merupakan pendapatan daerah yang antara lain dipergunakan untuk penyediaan fasilitas
     yang juga dinikmati oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daeah.
     Oleh sebab itu wajar Pemerintah Pusat juga ikut membiayai penyediaan fasilitas tersebut
     melalui pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan.
     Mengenai bumi dan/atau bangunan milik perorangan dan/atau badan yang digunakan oleh
     negara, kewajiban perpajakannya tergantung pada perjanjian yang diadakan.

   Ayat (3)
-7-


Untuk setiap Wajib Pajak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebesar Rp
8.000.000,00 (delapan juta rupiah).
Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek Pajak, yang diberikan Nilai Jual
Objek Pajak hanya salah satu Objek Pajak yang nilainya terbesar, sedangkan Objek Pajak
lainnya tetap dikenakan secara penuh tanpa dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena
Pajak.

Contoh :

1. Seorang Wajib Pajak hanya mempunyai Objek Pajak berupa bumi dengan nilai sebagai
   berikut :
   - Nilai Jual Objek Pajak Bumi .............................. Rp 3.000.0000,00
   - Nilai Jual Objek Pajak Kena Pajak .....................    Rp 8.000.0000,00
   Karena Nilai Jual Objek Pajak berada dibawah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena
   Pajak, maka Objek Pajak tersebut tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Seorang Wajib Pajak mempunyai dua Objek Pajak berupa bumi dan bangunan masing-
   masing di Desa A dan Desa B dengan nilai sebagai berikut :
   a. Desa A
      - Nilai Jual Objek Pajak Bumi                           Rp. 8.000.000,00
      - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan                       Rp. 5.000.000,00

     Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak :
     - Nilai Jual Objek Pajak Bumi                                     Rp. 8.000.000,00
     - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan                                 Rp. 5.000.000,00(+)
     - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar
        pengenaan pajak ............................................   Rp13.000.000,00
     - Nilai Jual Objek Pajak ..................................       Rp. 8.000.000,00(-)
     - Nilai Jual Objek Pajak untuk
        Penghitungan Pajak ......................................      Rp. 5.000.000,00

  b. Desa B
     - Nilai Jual Objek Pajak Bumi                                     Rp. 5.000.000,00
     - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan                                 Rp. 3.000.000,00
-8-


           Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak :
           - Nilai Jual Objek Pajak Bumi .............................         Rp. 5.000.000,00
           - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan ....................              Rp. 3.000.000,00(+)
           - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar
              pengenaan pajak ..............................................   Rp. 8.000.000,00
           - Nilai Jual Objek Pajak
              Tidak Kena Pajak                                                 Rp.         0,00(-)
           - Nilai Jual Objek Pajak untuk
              Penghitungan Pajak ........................................      Rp. 8.000.000,00

     Untuk Objek Pajak di Desa B, tidak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
     sebesar Rp 8.000.000,00 (delapan juta rupiah), karena Nilai Jual Objek Pajak Tidak
     Kena Pajak telah diberikan untuk Objek Pajak yang berada di Desa A.

  3. Seorang Wajib Pajak mempunyai dua Objek Pajak berupa bumi dan bangunan pada
     satu Desa C dengan nilai sebagai berikut :
     a. Objek I
        - Nilai Jual Objek Pajak Bumi                     Rp. 4.000.000,00
        - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan                 Rp. 2.000.000,00

           Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak :
           - Nilai Jual Objek Pajak Bumi ............................          Rp. 4.000.000,00
           - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan ....................              Rp. 2.000.000,00(+)
           - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar
              pengenaan pajak .............................................    Rp. 6.000.000,00
           - Nilai Jual Objek Pajak
              Tidak Kena Pajak ..........................................      Rp. 8.000.000,00

           Karena Nilai Jual Objek Pajak berada di bawah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena
           Pajak, maka Objek Pajak tersebut dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan.

     b. Objek II
        - Nilai Jual Objek Pajak Bumi                                          Rp. 4.000.000,00
        - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan                                      Rp. 1.000.000,00

           Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak :
           - Nilai Jual Objek Pajak Bumi ......................                Rp. 4.000.000,00
           - Nilai Jual Objek pajak Bangunan ...............                   Rp. 1.000.000,00(+)
           - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar
              pengenaan pajak ........................................         Rp. 5.000.000,00
           - Nilai Jual Objek Pajak
              Tidak Kena Pajak ........................................        Rp.         0,00(-)
           - Nilai Jual Objek Pajak untuk
              Penghitungan Pajak ...................................           Rp. 5.000.000,00

Ayat (4)
-9-




      Berdasarkan ketentuan ini Menteri Keuangan diberikan wewenang untuk mengubah
      besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
      dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan moneter serta perkembangan
      harga umum objek pajak setiap tahunnya.

Angka 2

   Dengan dihapuskannya Pasal 17, ketentuan banding Pajak Bumi dan Bangunan mengikuti
   ketentuan Pasal 27 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
   Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994
   (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566).

Angka 3

Pasal 23

   Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan lainnya adalah antara lain Undang
   undang Nomor 19 Tahun 1959 tentang penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa.

Angka 4

   Cukup Jelas

Pasal II

   Cukup Jelas

Pasal III

   Cukup Jelas

Pasal IV

   Cukup Jelas



       TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3569

More Related Content

What's hot

2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+prov2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+provPA_Klaten
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHKota Serang
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Maulina Sahara
 
2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_print
2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_print2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_print
2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_printPA_Klaten
 
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6Nandya Guvita
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2WEST NUSA TENGGARA
 
Perda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtbPerda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtbandika_combat
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanahPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanahandika_combat
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...andika_combat
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...andika_combat
 
No. 8 ttg pajak daerah
No. 8 ttg pajak daerahNo. 8 ttg pajak daerah
No. 8 ttg pajak daerahppbkab
 
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak PenghasilanPajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak PenghasilanNadia Eva
 

What's hot (19)

Uu 14 2002
Uu 14 2002Uu 14 2002
Uu 14 2002
 
2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+prov2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+prov
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan BangunanD1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
 
2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_print
2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_print2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_print
2010 Raperda pajak air tanah penetapan ev_keuangan+gub_print
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
 
Perda 10 2011
Perda 10 2011Perda 10 2011
Perda 10 2011
 
Perda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtbPerda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtb
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanahPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 14 tahun 2011 tentang pajak mineral...
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 4 tahun 2012 tentang pajak penerang...
 
No. 8 ttg pajak daerah
No. 8 ttg pajak daerahNo. 8 ttg pajak daerah
No. 8 ttg pajak daerah
 
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak PenghasilanPajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dan Subjek Pajak Penghasilan
 

Similar to PBB

Persandingan uu ppn existing uu no 42 th 2009
Persandingan uu ppn existing   uu no 42 th 2009Persandingan uu ppn existing   uu no 42 th 2009
Persandingan uu ppn existing uu no 42 th 2009ikhsan hidayat
 
Persandingan UU PPN Existing UU No 42 Th 2009
Persandingan UU PPN Existing   UU No 42 Th 2009Persandingan UU PPN Existing   UU No 42 Th 2009
Persandingan UU PPN Existing UU No 42 Th 2009Chairudin NR
 
perda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfperda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfGeorgeTomonob
 
UU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdf
UU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdfUU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdf
UU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdfCVLOMBOKENERGI
 
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023CIkumparan
 
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_printPA_Klaten
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Penataan Ruang
 
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhUU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhChairudin NR
 
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...widigdya
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupenokindy
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota TegalRencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota TegalPenataan Ruang
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklamePeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklameandika_combat
 

Similar to PBB (20)

Persandingan uu ppn existing uu no 42 th 2009
Persandingan uu ppn existing   uu no 42 th 2009Persandingan uu ppn existing   uu no 42 th 2009
Persandingan uu ppn existing uu no 42 th 2009
 
Persandingan UU PPN Existing UU No 42 Th 2009
Persandingan UU PPN Existing   UU No 42 Th 2009Persandingan UU PPN Existing   UU No 42 Th 2009
Persandingan UU PPN Existing UU No 42 Th 2009
 
perda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfperda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdf
 
RUU APBN 2011
RUU APBN 2011RUU APBN 2011
RUU APBN 2011
 
Uu no.10 2010 apbn
Uu no.10 2010 apbnUu no.10 2010 apbn
Uu no.10 2010 apbn
 
Uu no.10 2010 apbn
Uu no.10 2010 apbnUu no.10 2010 apbn
Uu no.10 2010 apbn
 
UU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdf
UU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdfUU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdf
UU 7TAHUN 2021 HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN.pdf
 
UU Nomor 7 Tahun 2021.pdf
UU Nomor 7 Tahun 2021.pdfUU Nomor 7 Tahun 2021.pdf
UU Nomor 7 Tahun 2021.pdf
 
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
 
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
 
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhUU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
 
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
 
Uu 36-2008
Uu 36-2008Uu 36-2008
Uu 36-2008
 
Uu 36-2008
Uu 36-2008Uu 36-2008
Uu 36-2008
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kup
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota TegalRencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklamePeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 15 tahun 2011 tentang pajak reklame
 
UU Nomor 36 Tahun 2008
UU Nomor 36 Tahun 2008UU Nomor 36 Tahun 2008
UU Nomor 36 Tahun 2008
 
Perda 10 2011
Perda 10 2011Perda 10 2011
Perda 10 2011
 

More from Pajeg Lempung

Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desaPermendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desaPajeg Lempung
 
Permendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desa
Permendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desaPermendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desa
Permendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desaPajeg Lempung
 
Permendagri 84 2015 sotk pemdes
Permendagri 84 2015 sotk pemdesPermendagri 84 2015 sotk pemdes
Permendagri 84 2015 sotk pemdesPajeg Lempung
 
Permen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahan
Permen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahanPermen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahan
Permen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahanPajeg Lempung
 
Permen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumd
Permen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumdPermen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumd
Permen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumdPajeg Lempung
 
Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016Pajeg Lempung
 
Permen no.47 th 2016 lampiran
Permen no.47 th 2016 lampiranPermen no.47 th 2016 lampiran
Permen no.47 th 2016 lampiranPajeg Lempung
 
Permen no.47 th 2016
Permen no.47 th 2016Permen no.47 th 2016
Permen no.47 th 2016Pajeg Lempung
 
Permen no.46 th 2016 lampiran
Permen no.46 th 2016 lampiranPermen no.46 th 2016 lampiran
Permen no.46 th 2016 lampiranPajeg Lempung
 
Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Pajeg Lempung
 
Peraturan mentri tentang pemerintah desa
Peraturan mentri tentang pemerintah desaPeraturan mentri tentang pemerintah desa
Peraturan mentri tentang pemerintah desaPajeg Lempung
 
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desaPeraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desaPajeg Lempung
 
Indeks desa membangun-kementerian-desa
Indeks desa membangun-kementerian-desaIndeks desa membangun-kementerian-desa
Indeks desa membangun-kementerian-desaPajeg Lempung
 
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desaBuku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desaPajeg Lempung
 
316397195 rab-siskeudes
316397195 rab-siskeudes316397195 rab-siskeudes
316397195 rab-siskeudesPajeg Lempung
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2Pajeg Lempung
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014Pajeg Lempung
 
Tata cara penyusunan apb des nkri berbagi
Tata cara penyusunan apb des   nkri berbagiTata cara penyusunan apb des   nkri berbagi
Tata cara penyusunan apb des nkri berbagiPajeg Lempung
 
Salinan -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...
Salinan  -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...Salinan  -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...
Salinan -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...Pajeg Lempung
 
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desaPp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desaPajeg Lempung
 

More from Pajeg Lempung (20)

Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desaPermendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
 
Permendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desa
Permendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desaPermendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desa
Permendagri no.82 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentian_kepala_desa
 
Permendagri 84 2015 sotk pemdes
Permendagri 84 2015 sotk pemdesPermendagri 84 2015 sotk pemdes
Permendagri 84 2015 sotk pemdes
 
Permen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahan
Permen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahanPermen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahan
Permen no81 th_2015_ tentang evaluasi_perkembangan_desa_kelurahan
 
Permen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumd
Permen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumdPermen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumd
Permen no 4_2015 pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran bumd
 
Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016
 
Permen no.47 th 2016 lampiran
Permen no.47 th 2016 lampiranPermen no.47 th 2016 lampiran
Permen no.47 th 2016 lampiran
 
Permen no.47 th 2016
Permen no.47 th 2016Permen no.47 th 2016
Permen no.47 th 2016
 
Permen no.46 th 2016 lampiran
Permen no.46 th 2016 lampiranPermen no.46 th 2016 lampiran
Permen no.46 th 2016 lampiran
 
Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016
 
Peraturan mentri tentang pemerintah desa
Peraturan mentri tentang pemerintah desaPeraturan mentri tentang pemerintah desa
Peraturan mentri tentang pemerintah desa
 
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desaPeraturan menteri desa no 5  tentang penetapan prioritas pembangunan desa
Peraturan menteri desa no 5 tentang penetapan prioritas pembangunan desa
 
Indeks desa membangun-kementerian-desa
Indeks desa membangun-kementerian-desaIndeks desa membangun-kementerian-desa
Indeks desa membangun-kementerian-desa
 
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desaBuku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
 
316397195 rab-siskeudes
316397195 rab-siskeudes316397195 rab-siskeudes
316397195 rab-siskeudes
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
 
Tata cara penyusunan apb des nkri berbagi
Tata cara penyusunan apb des   nkri berbagiTata cara penyusunan apb des   nkri berbagi
Tata cara penyusunan apb des nkri berbagi
 
Salinan -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...
Salinan  -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...Salinan  -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...
Salinan -skb_3_menteri_percepatan_penyaluran_pengelolaan_dan_penggunaan_dana...
 
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desaPp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
 

PBB

  • 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pembangunan nasional telah menghasilkan perkembangan yang pesat dalam kehidupan nasional, khususnya di bidang perekonomian, termasuk berkembangnya bentuk-bentuk dan praktek penyelenggaraan kegiatan usaha yang belum tertampung dalam Undang undang Perpajakan yang sekarang berlaku; b. bahwa dalam usaha untuk selalu menjaga agar perkembangan perekonomian sebagai tersebut di atas dapat tetap berjalan sesuai dengan kebijakan pembangunan yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, dan seiring dengan itu dapat diciptakan kepastian hukum yang berkaitan dengan aspek perpajakan bagi bentuk-bentuk dan praktek penyelenggaraan kegiatan usaha yang terus berkembang, diperlukan langkah-langkah penyesuaian yang memadai terhadap berbagai Undang-undang perpajakan yang telah ada; c. bahwa untuk mewujudkan hal-hal tersebut, dipandang perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 23 ayat (2) Undang Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang undang Nomor 9 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566); 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312);
  • 2. -2- Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Pasal I Mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga Pasal 3 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : “Pasal 3 (1) Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah objek pajak yang : a. digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan; b. digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu; c. merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak; d. digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik; e. digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan. (2) Objek Pajak yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan pemerintahan, penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. (3) Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.8.000.000,00 (delapan juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak. (4) Penyesuaian besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Menteri Keuangan”.
  • 3. -3- 2. Ketentuan Pasal 17 dihapus 3. Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga Pasal 23 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : “Pasal 23 Terhadap hal-hal yang tidak diatur secara khusus dalam Undang-undang ini, berlaku ketentuan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566) serta peraturan perundang-undangan lainnya”. 4. Ketentuan Pasal 27 dihapus. Pasal II Dengan berlakunya Undang-undang ini, peraturan pelaksanaan yang telah ada dibidang Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diatur dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan Undang-undang ini. Pasal III Undang-undang ini dapat disebut "Undang-undang Perubahan Undang undang Pajak Bumi dan Bangunan”. Pasal IV Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1995. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang- undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
  • 4. -4- Disahkan di Jakarta pada tanggal 9 Nopember 1994 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd SOEHARTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Nopember 1994 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1994 NOMOR 62
  • 5. -5- PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1985 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN UMUM Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang, oleh karena itu menempatkan perpajakan sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan dalam kegotongroyongan nasional sebagai peran serta masyarakat dalam membiayai pembangunan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Undang Undang Dasar 1945, ketentuan-ketentuan perpajakan yang merupakan landasan pemungutan pajak ditetapkan dengan Undang-undang. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang berlaku sejak tahun 1986 merupakan landasan hukum dalam pengenaan pajak sehubungan dengan hak atas bumi dan/atau perolehan manfaat atas bumi dan/atau kepemilikan, pengusaan dan/atau perolehan manfaat atas bangunan. Pada hakekatnya, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sarana perwujudan kegotongroyongan nasional dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional, sehingga dalam pengenaannya harus memperhatikan prinsip kepastian hukum, keadilan, dan kesederhanaan serta ditunjang oleh sistem administrasi perpajakan yang memudahkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak. Setelah hampir satu dasawarsa berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985, dengan makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan meningkatnya jumlah Objek Pajak serta untuk menyelaraskan pengenaan pajak dengan amanat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, dirasakan sudah masanya untuk menyempurnakan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985. Dengan berpegang teguh pada prinsip kepastian hukum dan keadilan, maka arah dan tujuan penyempurnaan Undang-undang ini adalah sebagai berikut : a. Menunjang kebijaksanaan pemerintah menuju kemandirian bangsa dalam pembiayaan pembangunan yang sumber utamanya berasal dari penerimaan pajak; b. Lebih memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan sesuai dengan kemampuannya. Dengan berlandaskan pada arah dan tujuan penyempurnaan tersebut, maka dalam penyempurnaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 perlu diatur kembali ketentuan
  • 6. -6- ketentuan mengenai Pajak Bumi dan Bangunan yang dituangkan dalam Undang-undang tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, dengan pokok-pokok antara lain sebagai berikut: a. Untuk lebih memberikan keadilan dalam pengenaan pajak, diatur ketentuan mengenai besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk setiap Wajib Pajak; b. Memperjelas ketentuan mengenai upaya banding ke badan peradilan pajak. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 3 Ayat (1) Yang dimaksud dengan tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan adalah bahwa objek pajak itu diusahakan untuk melayani kepentingan umum, dan nyata-nyata tidak ditujukan untuk mencari keuntungan. Hal ini dapat diketahui antara lain dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari yayasan/badan yang bergerak dalam bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional tersebut. Termasuk pengertian ini adalah hutan wisata milik Negara sesuai Pasal 2 Undang undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan. Contoh : - pesantren atau sejenis dengan itu; - madrasah; - tanah wakaf; - rumah sakit umum. Ayat (2) Yang dimaksud dengan objek pajak dalam ayat ini adalah objek pajak yang dimiliki/dikuasai/digunakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan. Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak negara yang sebagian besar penerimaannya merupakan pendapatan daerah yang antara lain dipergunakan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daeah. Oleh sebab itu wajar Pemerintah Pusat juga ikut membiayai penyediaan fasilitas tersebut melalui pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Mengenai bumi dan/atau bangunan milik perorangan dan/atau badan yang digunakan oleh negara, kewajiban perpajakannya tergantung pada perjanjian yang diadakan. Ayat (3)
  • 7. -7- Untuk setiap Wajib Pajak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebesar Rp 8.000.000,00 (delapan juta rupiah). Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek Pajak, yang diberikan Nilai Jual Objek Pajak hanya salah satu Objek Pajak yang nilainya terbesar, sedangkan Objek Pajak lainnya tetap dikenakan secara penuh tanpa dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak. Contoh : 1. Seorang Wajib Pajak hanya mempunyai Objek Pajak berupa bumi dengan nilai sebagai berikut : - Nilai Jual Objek Pajak Bumi .............................. Rp 3.000.0000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Kena Pajak ..................... Rp 8.000.0000,00 Karena Nilai Jual Objek Pajak berada dibawah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak, maka Objek Pajak tersebut tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan. 2. Seorang Wajib Pajak mempunyai dua Objek Pajak berupa bumi dan bangunan masing- masing di Desa A dan Desa B dengan nilai sebagai berikut : a. Desa A - Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp. 8.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp. 5.000.000,00 Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak : - Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp. 8.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp. 5.000.000,00(+) - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak ............................................ Rp13.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak .................................. Rp. 8.000.000,00(-) - Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak ...................................... Rp. 5.000.000,00 b. Desa B - Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp. 5.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp. 3.000.000,00
  • 8. -8- Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak : - Nilai Jual Objek Pajak Bumi ............................. Rp. 5.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan .................... Rp. 3.000.000,00(+) - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak .............................................. Rp. 8.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp. 0,00(-) - Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak ........................................ Rp. 8.000.000,00 Untuk Objek Pajak di Desa B, tidak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebesar Rp 8.000.000,00 (delapan juta rupiah), karena Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak telah diberikan untuk Objek Pajak yang berada di Desa A. 3. Seorang Wajib Pajak mempunyai dua Objek Pajak berupa bumi dan bangunan pada satu Desa C dengan nilai sebagai berikut : a. Objek I - Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp. 4.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp. 2.000.000,00 Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak : - Nilai Jual Objek Pajak Bumi ............................ Rp. 4.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan .................... Rp. 2.000.000,00(+) - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak ............................................. Rp. 6.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak .......................................... Rp. 8.000.000,00 Karena Nilai Jual Objek Pajak berada di bawah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak, maka Objek Pajak tersebut dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan. b. Objek II - Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp. 4.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp. 1.000.000,00 Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak : - Nilai Jual Objek Pajak Bumi ...................... Rp. 4.000.000,00 - Nilai Jual Objek pajak Bangunan ............... Rp. 1.000.000,00(+) - Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak ........................................ Rp. 5.000.000,00 - Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ........................................ Rp. 0,00(-) - Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak ................................... Rp. 5.000.000,00 Ayat (4)
  • 9. -9- Berdasarkan ketentuan ini Menteri Keuangan diberikan wewenang untuk mengubah besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan moneter serta perkembangan harga umum objek pajak setiap tahunnya. Angka 2 Dengan dihapuskannya Pasal 17, ketentuan banding Pajak Bumi dan Bangunan mengikuti ketentuan Pasal 27 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566). Angka 3 Pasal 23 Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan lainnya adalah antara lain Undang undang Nomor 19 Tahun 1959 tentang penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa. Angka 4 Cukup Jelas Pasal II Cukup Jelas Pasal III Cukup Jelas Pasal IV Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3569