Hubungan antara kantor pusat dan cabang membahas sistem akuntansi yang digunakan, perbedaan antara kantor cabang dan agen, serta penyusunan laporan keuangan dan neraca gabungan untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
4. Pengertian
Hubungan Pusat-Cabang yaitu
hubungan antara kantor pusat
(utama) dengan kantor
pengembangan/ perwakilan yang
skala usahanya lebih kecil dan
merupakan bagian dari kantor pusat
tersebar di daerah-daerah lain
5. Perbedaan Kantor Cabang dan Agen
AGEN
KANTOR CABANG
•
Struktur organisasi dan kegiatan
tidak terlepas dari kantor pusat.
Sehingga kantor cabang
bertanggungjawab penuh atas
segala aktivitasnya ke manajemen
kantor pusat.
•
Kegiatan kantor cabang tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan saja tetapi
juga usaha untuk memenuhi
pesanan yang dpt diaambil dari
persediaan sendiri maupun
persediaan kantor pusat.
Investasi kantor pusat ke cabang
tidak hanya sebatas modal kerja
saja tetapi semua fasilitas yang
dibutuhkan dalam mendirikan
kantor cabang dan permulaan
operasinya kantor cabang
•
•
Struktur organisasi dan kegiatan
terlepas dari kantor pusat atau
berdiri sendiri. Oleh karena itu satu
kantor agen dapat mengageni
beberapa perusahaan. Sehingga
kantor agen tidak
bertanggungjawab ke kantor
pusat tetapi bertanggungjawab
pengelola agen.
•
Kegiatan kantor agen tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan dan calon
pembeli saja. Dengan demikian
agen hanya sebagai fungsi
pemasarnya saja.
•
Investasi kantor pusat ke agen
hanya sebatas modal kerja saja.
6. Sistem Akuntansi Kantor
Cabang
• Sistem Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
mengurusi urusan rumah tangganya sendiri
berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya
dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
dengan adanya desentralisasi maka muncullan
otonomi bagi suatu pemerintahan daerah
• Sistem Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang
kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur organisasi
7. Sifat dan Jenis Usah Kantor
Cabang
Sifat dan jenis usaha operasi dari kantor cabang, biasanya
berada dibawah pengelolaan seseorang maajer cabang
yang bertanggung jawab langsung kepada top
manajemen kantor pusat. aris besar dari bekerjanya suatu
cabang adalah sebagai berikut :
• Cabang diberi modal erja, baik berupa uangkas,
barang-barang dagangan maupun aktiva lainnya oleh
kantor pusat.
• Cabang dapat membeli barang dagangan dari phak
ketiga untuk memenuhi kebutuhan permintaan barangbarang local yang tidak dapat dipenuhi oleh kantor
pusat atau apabila pembelian itu dapat
dipertanggngjawabkan secara ekonomis.
• Cabang melakukan aktivitas penjualan, mulai dari
usaha-usaha untuk pembli, mengirimkan dan
menyerahkan jasa-jasa kepada langganan, membuat
faktur penjualan, menagih piutang dan menyimpan
uangnya dalam rekening banknya sendiri.
8. Modifikasi Teknik
Pencatatan KP dan KC
Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang
bersifat sementara dengan rekening Pusat dan Kantor
Cabang Yang bersifat permanen.
Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang
bersifat sementara, digunakan untuk menampung
transaksi transaksi yang mengakibatkan hutang
piutang lancar antara kantor Pusat dan Kantor
Cabang.
9. Laporan Keuangan
Gabungan
Laporan Keuangan Gabungan antara kantor Pusat
dan Kantor Cabang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan sebagai satu kesatuan ekonom yang
bulat , maka dalam penyusunannya perlu
memperhatikan hal hal berikut :
1. Dalam Neraca hanya disajikan aktiva dan hak hak
yang ada pada perusahaan dan hutang hutang
atau kewajiban perusahaan yang lain kepada
pihak di luar perusahaan.
2. Dalam perhitungan rugi laba, harus dihindarkan
adanya perhitungan ganda pada pendapatan
atau biaya antara pusat dan cabang sebagai
akibat dari pencatatan dari system desentralisasi.
10. Penyusunan Neraca
Gabungan
Penyusunan Neraca Penyusunan, dilakukan dengan
langkah langkah yang terdiri dari :
Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo
rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor
Cabang” dan saldo rekening Hutang dan PIutang
Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada
didalam neraca individual kantor pusat maupun
Cabang.
Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan
rekening aktiva dengan rekening hutang yang
terdapat dalam neraca individual dan kantor dan
cabangnya sesuai kelompok masing masing.
11. Penyusunan L/R Gabugan
Penyusutan Laporan perhitungan rugi laba gabungan,
diperlukan langkah langkah sebagai berikut :
Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening
“pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan “pengiriman
Barang Ke Kantor cabang “ berikut biaya biaya dan
pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi tersebut sebagai
akibat dari system pencatatan desentralisasi.
Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di luar
usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha, rekening biaya
dan rugi diluar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba
individual kantor pusat dan cabang.
12. Penyesuian Rekening Timbal
Balik
Pada akhir periode atau pada saat akan menutup bukubuku, sebab-sebab adanya perbedaan saldo diantara 2
(dua) rekening yang reciprocal tersebut harus diselidiki dan
penyesuaian harus dilakukan seperlunya. Data yag perlu
dipertimbangkan dalam menyesuaikan dua rekening
tersebut, pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam 4
golongan sebagai berikut:
Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan
dengan kredit rekening “Kantor Pusat”.
Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan
dengan debit rekening “Kantor Pusat”.
Debit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan
dengan kredit rekening “Kantor Cabang”.
Kredit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan
dengan debit rekening “Kantor Cabang”.