SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
Kebutuhan Gizi pada Pasien dengan
Berbagai Gangguan Sistem Tubuh
Semester 01
Kegiatan Belajar III
DIET PADA PENYAKIT
SALURAN PENCERNAAN
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan,
mengabsorbsi zat-zat gizi, dan mengekskresi sisa-sisa
pencernaan
Saluran cerna
Penyakit Saluran
Diet Disfagia. Disfagia adalah kesulitan menelan
karena adanya gangguan aliran makanan pada
saluran cerna
Pencernaan
1
1) Menurunkan risiko aspirasi akibat
masuknya makanan ke dalam saluran
pernafasan,
Tujuan Diet Disfagia
2) Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat
gizi dan cairan.
1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya
2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering
diberikan
3) Cukup cairan
4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan
menelan, diberikan secara bertahap
Syarat diet Disfagia
5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena
sering menyebabkan aspirasi
6) Cara pemberian makanan dapat per oral
atau melalui pipa atau sonde
Syarat diet Disfagia
Suatu keadaan muntah dan buang air
besar berupa darah akibat luka atau
kerusakan pada saluran cerna.
DietPasca Hematemisis-Melena
“ “
Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan
istirahat pada saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan
ulang, dan mencegah aspirasi,
Diet
Tujuan
Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin
1
2
Tidak merangsang saluran cerna
Syarat Diet
Pasca Hematemisis-Melena
Tidak meninggalkan sisa
Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral
saja selama 24-48 jam untuk memberikan istirahat
pada saluran cerna
Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau
duodenum sudah tidak ada
1
2
3
4
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis,
ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan
“dumping syndrome” dan kanker lambung
Diet Pada Pasien Penyakit Lambung
Memberikan makan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung serta
mencegah dan menetralkan sekresi asam
lambung yang berlebihan.
Tujuan Diet
Penyakit lambung
Syarat Diet
Penyakit Lambung
1) Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan
2) Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk
menerimanya
3) Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang di
tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan
4) Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara
bertahap
5) Cairan cukup, terutama bila ada
muntah.
6) Tidak mengandung bahan
makanan atau bumbu yang tajam,
baik secara termis, mekanis,
maupun kimia
7) Laktosa rendah bila ada gejala
intoleransi laktosa, umumnya tidak
di anjurkan minum susu terlalu
banyak,
8) Makan secara perlahan di
lingkunan yang tenang,
9) Pada fase akut dapat diberikan
makan parenteral saja selama 24 –
48 jam untuk member istirahat
pada lambung
Diet lambung diberikan pada pasien
dengan Gastritis, Ulkus Peptikum, Tifus
Abdominalis, dan paska bedah saluran
cerna atas.
Macam Diet
Indikasi Pemberian& “
“
Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis
akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan tifus
abdominalis berat
Diet I
Lambung
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan
dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus
pektikum atau gastritis kronis dan tifus
abdominalis ringan
Diet II
Lambung
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
Dan Tidak Dianjurkan pada diet
Lambung I & II :
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat
Sumber protein hewani
Sumber protein nabati
Sayuran
Buah-buahan
Lemak
Minuman
Bumbu
Beras dibubur atau ditim; kentang dipure; macaroni direbus; roti dipanggang; biscuit;
krekers; mi, bihun, tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur.
Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur,
ditim, dipanggang; telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur
dalam makanan; susu.
Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis; kacang hijau direbus, dan dihaluskan.
Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, bir, labu
siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan ditumis.
Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; pir dan peach dalam kaleng.
Margarine dan mentega; minyak untuk menumis dan santan encer.
Sirup, teh.
Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh.
Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, singkong,
tales; cake, dodol,dan berbagai kue yang terlalu manis dan beremak
tinggi.
Daging, ikan ,ayam yang diawet, digoreng; daging babi; telur diceplok
atau digoreng.
Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang polo.
Sayuran mentah, sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti
daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus.
Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji,
nanas, apel, kedondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan.
Lemak hewan, santan kental.
Minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi, ice cream.
LomBok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan
dari diet lambung II pada pasien dengan ukus
pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis
yang hampir sembuh
Diet III
Lambung
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan
Tidak Dianjurkan
Diet Lambung III adalah :
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat
Sumber protein hewani
Sumber protein nabati
Sayuran
Buah-buahan
Lemak
Minuman
Bumbu
Beras ditim, nasi; kentang direbus, dipure; macaroni, mi, bihun direbus; roti,
biscuit, krekers; tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur
Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur
ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu.
Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis; kacang hijau direbus.
Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam,
buncis, kacang panjang, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan
ditumis, disetup dan diberi santan.
Papaya, pisang, sawo jeruk manis, sari buah; buah dalam kaleng.
Margarine, minyak untuk, santan encer.
Sirup, the encer.
Gula, garam, vetsin,dalam jumlah terbatas; kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi,
laos, saam sereh.
Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi,
singkong, tales; cake, kentang digoreng, dodol dan sebagainya.
Daging, ikan ,ayam yang dikaleng, dikeringkan, diasap, diberi
bumbu-bumbu tajam; daging babi; telur digoreng.
Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang
polo.
Sayuran dikeringkan.
Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas seperti
jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka; buah yang
dikeringkan.
Lemak hewan, santan kental.
Teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi,
ice cream.
Lombok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
Penyakit usus inflamatorik adalah
peradangan terutama pada ileum dan usus
besar dengan gejala diare disertai darah,
lendir, nyeri abdomen, berat badan
berkurang, nafsu makan berkurang,
demam, dan kemungkinan terjadi steatore
(adanya lemak dalam feses)
Diet Saluran
Cerna Bawah
Diet Penyakit Usus Inflamatorik
( Inflammatory Bowel Disease )
Memperbaiki ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit,
Mengganti kehilangan zat gizi dan
memperbaiki status gizi kurang,
Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut,
Mengistirahatkan usus pada masa akut
Kolitis Ulseratif dan
Chron’s Disease
Tujuan Diet penyakit inflamasi usus
1
2
3
4
Pada fase akut dipuasakan dan diberikan makanan secara
perenteral saja,
Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap,
mulai dari bentuk cair (peroral atau perenteral), kemudian
meningkat menjadi Diet Sisa Rendah dan Serat Rendah,
Bila gejala hilang dapat diberikan Makanan Biasa,
Kebutuhan energi, yaitu Energi tinggi dan protein tinggi rendah
atau Bebas Laktosa dan mengandung asam lemak rantai
sedang dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa
dan malabsobsi lemak,
Syarat Diet Penyakit Inflamasi Usus
1
2
3
4
Cukup cairan dan elektrolit
Menghindari makanan yang menimbulkan gas,
Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke Makanan Biasa. Jenis
diet dan Indikasi pemberian, sesuai dengan gejala penyakit, dapat
diberikan Makanan Cair, Lunak, Biasa, atau Diet Sisa Rendah
dengan Modifikasi Rendah Laktosa atau menggunakan lemak
trigliserida rantai sedang
6
7
8
Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong
kecil yang terbentuk pada dinding kolon yang
terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi
pada konstipasi kronik.
Diet Penyakit
Divertikulosis
Meningkatkan volume dan konsistensi feses
Menurunkan tekanan intra luminal
Mencegah Infeksi
Tujuan DietPenyakit Divertikulosis
Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal
Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari
Serat tinggi
Syarat Diet penyakit Divertikulosis
Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa
makanan pada divertikular menyebabkan
peradangan
Diet Penyakit Divertikulitis
Mengistirahatkan usus untuk mencegah
perforasi
Mencegah akibat laksatif dari makanan
berserat tinggi.
Tujuan Diet Penyakit
Divertikulitis
Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi
cukup sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan,
Bila ada perdarahan, dimulai dengan Makanan
Cair Jernih,
Makanan diberikan secara bertahap, mulai
dari Diet Sisa Rendah I ke iet Sisa Rendah II
dengan konsistensi yang sesuai.
Syarat Diet Penyakit
Divertikulitis
Hindari makanan yang banyak mengandung
biji-bijian kecil seperti tomat, jambu biji, dan
stroberi, yang dapat menumpuk dalam
divertikular
Bila perlu diberikan Makanan Enteral Rendah
atau Bebas Laktosa, 6) Untuk mencegah
konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.
Sumber Refrensi Gambar
http://www.animalport.com/img/Animal-Cell.jpg
http://www.daviddarling.info/images/types_of_connective_tissue.jpg
http://1.bp.blogspot.com/dJSTdklO4W0/T9Yio9nv9QI/AAAAAAAAAD4/BPHFKyV2N1c/s1600/jari
nganepitel.jpg
https://lh6.googleusercontent.com/Su9IIyURC0/TYVhUb3zzgI/AAAAAAAAABc/rOsXwzwFMKc/s6
40/MUS1ATL+%25281%2529.jpg
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-1d.jpg
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-1d.jpg
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-1d.jpg
http://www.medicaltourismselangor.com/wpcontent/uploads/2012/07/Gastroenterology_1200
x740.jpg

Contenu connexe

Tendances

Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesRatna Arditya
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetiksis mkes
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaWira Rotinsulu
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4Indri Wati
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN pjj_kemenkes
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasDwi Handayani
 
Diet hati dan kantung empedu
Diet hati  dan kantung empeduDiet hati  dan kantung empedu
Diet hati dan kantung empeduDeni Ab Mulyana
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamiltris nia
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangAgnescia Sera
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 

Tendances (20)

Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
 
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Diet hati dan kantung empedu
Diet hati  dan kantung empeduDiet hati  dan kantung empedu
Diet hati dan kantung empedu
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 

En vedette

Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaarfian vhio
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 
Pemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anakPemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anakMamad Syahruni
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Mila Aria Purba
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 

En vedette (15)

Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cerna
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Sistem penceraan
Sistem penceraanSistem penceraan
Sistem penceraan
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
Leaflet ginjal hd AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet ginjal hd AKPER PEMKAB MUNALeaflet ginjal hd AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet ginjal hd AKPER PEMKAB MUNA
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Pemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anakPemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anak
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
Panduan gizi
Panduan giziPanduan gizi
Panduan gizi
 
Gizi seimbang bayi & balita
Gizi seimbang bayi & balitaGizi seimbang bayi & balita
Gizi seimbang bayi & balita
 
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anakMakanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
 
Makanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergiziMakanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergizi
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 

Similaire à DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN

JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>pjj_kemenkes
 
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxTERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxAvianiHarfika2
 
diet-penyakit-lambung_compress.pdf
diet-penyakit-lambung_compress.pdfdiet-penyakit-lambung_compress.pdf
diet-penyakit-lambung_compress.pdfannisadewi34
 
Leaflet gastro entritis
Leaflet gastro entritisLeaflet gastro entritis
Leaflet gastro entritisaskep33
 
Leaflet gastroentritis
Leaflet gastroentritisLeaflet gastroentritis
Leaflet gastroentritisaskep33
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anaksiakadurban
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanandinartanti
 
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptxlenyjamal
 
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptMAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptssuser4f5a06
 
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxOlaMajene
 
Food in hospitals
Food in hospitalsFood in hospitals
Food in hospitalsHesti Arini
 

Similaire à DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN (20)

3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no"></iframe>
 
Gizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptxGizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptx
 
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
 
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxTERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
 
Makanan untuk diet
Makanan untuk dietMakanan untuk diet
Makanan untuk diet
 
diet-penyakit-lambung_compress.pdf
diet-penyakit-lambung_compress.pdfdiet-penyakit-lambung_compress.pdf
diet-penyakit-lambung_compress.pdf
 
Leaflet gastro entritis
Leaflet gastro entritisLeaflet gastro entritis
Leaflet gastro entritis
 
Leaflet gastroentritis
Leaflet gastroentritisLeaflet gastroentritis
Leaflet gastroentritis
 
Kesehatan lambung
Kesehatan lambungKesehatan lambung
Kesehatan lambung
 
DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
 
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptMAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
 
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
 
Gizi pada lansia
Gizi pada lansiaGizi pada lansia
Gizi pada lansia
 
Food in hospitals
Food in hospitalsFood in hospitals
Food in hospitals
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 

Dernier (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN

  • 1. Kebutuhan Gizi pada Pasien dengan Berbagai Gangguan Sistem Tubuh Semester 01 Kegiatan Belajar III DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan
  • 2. Saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorbsi zat-zat gizi, dan mengekskresi sisa-sisa pencernaan Saluran cerna
  • 3. Penyakit Saluran Diet Disfagia. Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan pada saluran cerna Pencernaan 1
  • 4. 1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya makanan ke dalam saluran pernafasan, Tujuan Diet Disfagia 2) Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan.
  • 5. 1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya 2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan 3) Cukup cairan 4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan, diberikan secara bertahap Syarat diet Disfagia
  • 6. 5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan aspirasi 6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa atau sonde Syarat diet Disfagia
  • 7. Suatu keadaan muntah dan buang air besar berupa darah akibat luka atau kerusakan pada saluran cerna. DietPasca Hematemisis-Melena “ “
  • 8. Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat pada saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan ulang, dan mencegah aspirasi, Diet Tujuan Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin 1 2
  • 9. Tidak merangsang saluran cerna Syarat Diet Pasca Hematemisis-Melena Tidak meninggalkan sisa Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberikan istirahat pada saluran cerna Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tidak ada 1 2 3 4
  • 10. Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung Diet Pada Pasien Penyakit Lambung
  • 11. Memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan. Tujuan Diet Penyakit lambung
  • 12. Syarat Diet Penyakit Lambung 1) Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan 2) Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya 3) Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energy total yang di tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan 4) Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara bertahap
  • 13. 5) Cairan cukup, terutama bila ada muntah. 6) Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia 7) Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di anjurkan minum susu terlalu banyak, 8) Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang, 9) Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 24 – 48 jam untuk member istirahat pada lambung
  • 14. Diet lambung diberikan pada pasien dengan Gastritis, Ulkus Peptikum, Tifus Abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas. Macam Diet Indikasi Pemberian& “ “
  • 15. Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan tifus abdominalis berat Diet I Lambung
  • 16. Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan Diet II Lambung
  • 17. Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan pada diet Lambung I & II : Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan Sumber karbohidrat Sumber protein hewani Sumber protein nabati Sayuran Buah-buahan Lemak Minuman Bumbu Beras dibubur atau ditim; kentang dipure; macaroni direbus; roti dipanggang; biscuit; krekers; mi, bihun, tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur. Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu. Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis; kacang hijau direbus, dan dihaluskan. Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, bir, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan ditumis. Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; pir dan peach dalam kaleng. Margarine dan mentega; minyak untuk menumis dan santan encer. Sirup, teh. Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh. Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, singkong, tales; cake, dodol,dan berbagai kue yang terlalu manis dan beremak tinggi. Daging, ikan ,ayam yang diawet, digoreng; daging babi; telur diceplok atau digoreng. Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang polo. Sayuran mentah, sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus. Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan. Lemak hewan, santan kental. Minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi, ice cream. LomBok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
  • 18. Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ukus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh Diet III Lambung
  • 19. Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan Diet Lambung III adalah : Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan Sumber karbohidrat Sumber protein hewani Sumber protein nabati Sayuran Buah-buahan Lemak Minuman Bumbu Beras ditim, nasi; kentang direbus, dipure; macaroni, mi, bihun direbus; roti, biscuit, krekers; tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu. Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis; kacang hijau direbus. Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, buncis, kacang panjang, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan ditumis, disetup dan diberi santan. Papaya, pisang, sawo jeruk manis, sari buah; buah dalam kaleng. Margarine, minyak untuk, santan encer. Sirup, the encer. Gula, garam, vetsin,dalam jumlah terbatas; kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh. Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, singkong, tales; cake, kentang digoreng, dodol dan sebagainya. Daging, ikan ,ayam yang dikaleng, dikeringkan, diasap, diberi bumbu-bumbu tajam; daging babi; telur digoreng. Tahu, tempe digoreng; kacang tanah, kacang merah, kacang polo. Sayuran dikeringkan. Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan. Lemak hewan, santan kental. Teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi, ice cream. Lombok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
  • 20. Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatore (adanya lemak dalam feses) Diet Saluran Cerna Bawah Diet Penyakit Usus Inflamatorik ( Inflammatory Bowel Disease )
  • 21. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang, Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut, Mengistirahatkan usus pada masa akut Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease Tujuan Diet penyakit inflamasi usus 1 2 3 4
  • 22. Pada fase akut dipuasakan dan diberikan makanan secara perenteral saja, Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair (peroral atau perenteral), kemudian meningkat menjadi Diet Sisa Rendah dan Serat Rendah, Bila gejala hilang dapat diberikan Makanan Biasa, Kebutuhan energi, yaitu Energi tinggi dan protein tinggi rendah atau Bebas Laktosa dan mengandung asam lemak rantai sedang dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa dan malabsobsi lemak, Syarat Diet Penyakit Inflamasi Usus 1 2 3 4
  • 23. Cukup cairan dan elektrolit Menghindari makanan yang menimbulkan gas, Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke Makanan Biasa. Jenis diet dan Indikasi pemberian, sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan Makanan Cair, Lunak, Biasa, atau Diet Sisa Rendah dengan Modifikasi Rendah Laktosa atau menggunakan lemak trigliserida rantai sedang 6 7 8
  • 24. Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Diet Penyakit Divertikulosis
  • 25. Meningkatkan volume dan konsistensi feses Menurunkan tekanan intra luminal Mencegah Infeksi Tujuan DietPenyakit Divertikulosis
  • 26. Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari Serat tinggi Syarat Diet penyakit Divertikulosis
  • 27. Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan Diet Penyakit Divertikulitis
  • 28. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi. Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis
  • 29. Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang ditetapkan, Bila ada perdarahan, dimulai dengan Makanan Cair Jernih, Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari Diet Sisa Rendah I ke iet Sisa Rendah II dengan konsistensi yang sesuai. Syarat Diet Penyakit Divertikulitis
  • 30. Hindari makanan yang banyak mengandung biji-bijian kecil seperti tomat, jambu biji, dan stroberi, yang dapat menumpuk dalam divertikular Bila perlu diberikan Makanan Enteral Rendah atau Bebas Laktosa, 6) Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.