SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
I
Setelah mempelajari Jenis Diet dan Hubungannya Dengan Penyakit, Anda
diharapkan mampu memahami berbagai macam jenis makanan dan diet yang
diberikan kepada pasien sesuai dengan penyakit yang diderita pasien atau
pemeriksaan yang akan dijalani pasien
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari Jenis Diet dan Hubungannya Dengan Penyakit, anda diharapkan mampu;
1) memahami standar makanan biasa, 2) memahami standar makanan lunak , 3) memahami
standar makanan saring, 4) memahami standar makanan cair, 5) memahami diet untuk pemer-
iksaan kolonoskopi, 6) memahami diet pemeriksaan keseimbangan lemak
Jenis Diet dan Hubungannya Dengan Penyakit
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Uraian Materi
Pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit menderita berbagai macam penyakit
dengan klasifikasi penyakit yang begitu banyak, jadi untuk setiap pasien makanan
yang dimakan disesuaikan dengan kondisi penyakitnya. Sebelum melangkah ke
pembahasan mengenai diet, anda harus memahami terlebih dahulu mengenai
standar makanan yang diberikan kepada pasien. Untuk standar makanan umum
artinya tidak memerlukan diet khusus dikenal ada beberapa jenis makanan yaitu
: makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, dan makanan cair . Baiklah
untuk lebih jelasnya, kita pelajari dulu Makanan Biasa. Makanan ini sama dengan
sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma
yang normal. Susunan makanan mengacu pada Pola Menu Seimbang dan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang sehat. Makanan biasa diber-
ikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan
khusus (diet). Walaupun tidak ada pantangan secara khusus, makanan sebaikn-
ya diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang saluran
cerna misalnya bumbu tidak terlalu banyak, tidak terlalu pedas atau asin, dsb.
Contoh pasien yang mendapatkan jenis makanan biasa misalnya conjungtivitis
tanpa demam, penyakit kulit yang bukan alergi, low back pain, penyakit pada hi-
dung telinga dan tenggorokan (THT) yang tidak memerlukan operasi,dll. Tujuan
diet, adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh. Syarat diet pada makanan biasa adalah :
1) energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat,
2) protein 10-15% dari kebutuhan energi total, 3) lemak 10-25% dari kebutuhan
energi total, 4) karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total, 5) cukup mineral,
vitamin, dan kaya serat, 6) makanan tidak merangsang saluran cerna, 7) makanan
sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi. Indikasi pemberian , diberikan kepa-
da pasien yang tidak memerlukan diet khusus yang berhubungan dengan penya-
kitnya. Bahan makanan sehari dapat dilihat contohnya pada tabel berikut :
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras
Daging
Telur ayam
Tempe
Kacang hijau
Sayuran campur
Buah pepaya
Gula pasir
minyak
300
100
50
100
25
200
200
25
30
4 ¼ gls nasi
2 ptg sdg
1 btr
4 ptg sdg
2 ½ sdm
2 gls
2 ptg sdg
2 ½ sdm
3 sdm
Bahan makanan ini hanya sekedar contoh, bisa diganti dan disesuaikan dengan
kebiasaan makan setempat, dari contoh bahan makanan diatas dapatlah kita li-
hat nilai gizi yang terkandung sebagai berikut :
Energi
Protein
Lemak
Kabohidrat
Kalsium
Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C
2146
76
59
331
622
20,8
3761
1,0
237
kkal
g
g
g
mg
mg
RE
mg
mg
Bahan makan tersebut diatas dapat diolah dan menjadi makanan yang akan
diberikan kepada pasien terdiri dari tiga kali makan utama (pagi, siang, dan
malam) dan satu kali kudapan pada pukul 10.00 WIB. Contoh menunya misalnya
makan pagi dengan nasi, telur dadar, ketimun & tomat irir, bubur kacang hijau
pada pukul 10.00, dilanjutkan makan siang dengan nasi, ikan bumbu acar, tempe
bacem, sayur asam dan buah pepaya, makan malam dengan nasi, daging semur,
tahu goreng, sup sayuran dan buah pisang. Dari semua makanan yang ada,
makanan yang tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa ini adalah makanan
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
yang merangsang, seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terla-
lu berbumbu, dan minuman yang mengandung alkohol. Cara memesan diet :
diet MB. Berikutnya makanan lunak. Jenis diet berikutnya adalah Makanan lunak
(ML). ML adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan,
dan dicerna dibandingkan dengan Makanan Biasa. Makanan ini cukup mengand-
ung zat-zat gizi asalkan pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah
cukup. Menurut keadaan penyakit makanan lunak dapat diberikan langsung ke-
pada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak
yang mudah ditelan atau dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
Syarat-syarat diet makanan lunak meliputi : 1) energi, protein,dan zat gizi lain
cukup, 2) makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan
keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien, 3) makanan diberikan dalam
porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan, 4) makanan mu-
dah cerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam. Indikasi
pemberian makanan lunak ini diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu,
pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi,
pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai perpindahan
dan makanan saring ke makanan biasa. Contoh bahan makanan sehari pada
makanan lunak :
Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras
Daging
Telur ayam
Tempe
Kacang hijau
Sayuran
Buah pepaya
Gula pasir
Minyak
Susu
250
100
50
100
25
200
200
50
25
200
5 gls nasi tim
2 ptg sdg
1btr
4 ptg sdg
2 ½ sdm
2 gls
2 ptg sdg
5 sdm
2 ½ sdm
1 gls
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Nilai gizi dari bahan makanan diatas adalah sebagi berikut :
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Besi
Vitamin A
Tiamin
Vitamin C
2097 kkal
78 g
61 g
311 g
871 mg
21,8 mg
3660 RE
1,0 mg
162 mg
Bila sudah diaplikasikan dalam makanan, menu makanan sehari terdiri dari
makan pagi dengan bubur ayam, telur ½ masak , jus tomat dan teh. Menu makan
siang terdiri dari nasi tim/bubur, pepes tenggiri, tumis tempe, bening bayam, pe-
paya iris, makan malam terdiri dari nasi tim/bubur, bistik Jerman, tahu isi kukus,
sup wortel + buncis, pisang. Untuk selingan pukul 10.00 diberikan bubur kacang
hijau dan pukul 21.00 diberikan segelas susu. Khusus untuk pemberian makan
bubur makan diberikan tambahan selingan pukul 16.00 puding dan susu ditam-
bah biskuit pada pukul 20.00. Cara memesan diet dengan menuliskan Makanan
Lunak (ML) pada diet pasien.
Untuk mempermudah kita dalam menyusun menu makanan berikut ditampilkan
bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan :
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber Karbohidrat Beras ditim, dibubur, kentang
direbus, dipure, makaroni,
soun, mi, misoa direbus, roti;
biskuit; tepung sagu;, tapioka;
maizena, hunkwe dibubur atau
dibuat puding; gula; madu
Nasi digoreng,beras ketan,
ubi, singkong, tales, cantel
Sumber protein he-
wani
Daging, ikan, ayam, unggas ti-
dak berlemak direbus, dikukus,
ditim, dipanggang; telur dire-
bus, diceplok air, diorak-arik;
bakso ikan, sapi atau ayam di-
rebus; susu; milk shake, yogurt,
keju.
Daging dan ayam berlemak
dan berurat banyak, daging
ayam, ikan dan telur dig-
oreng; ikan banyak duri
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Sumber protein nabati Tempe dan tahu direbus, di-
kukus, ditumis, dipanggang, ka-
cang hijau direbus; susu kedelai
Tempe, tahu, dan kacang-ka-
cangan digoreng; kacang
merah
Sayuran Sayuran tidak banyak serat dan
dimasak seperti daun bayam,
kangkung, kacang panjang
muda, buncis muda, oyong
muda dikupas, labu siam, labu
kuning, labu air, tomat, dan
wortel
Sayuran banyak serat sep-
erti daun singkong, daun
katuk,daun melinjo, nangka
muda, keluwih, genjer, pare,
krokot, rebung; sayuran yang
menimbulkan gas seperti kol,
sawi, lobak; sayuran mentah
Buah-buahan Buah segar dihaluskan tanpa
kulit seperti pisang masak, pe-
paya, jeruk manis dan jus buah.
Buah banyak serat dan me-
nimbulkan gas seperti nenas,
nangka masak, durian, buah
utuh, buah kering
Bumbu-bumbu Dalam jumlah terbatas : garam,
gula, pala, kayu manis, asam,
saos tomat, cuka, kecap
Cabe dan merica
Minuman Sirop, teh dan kopi encer, jus
sayuran dan jus buah, air putih
masak
Minuman beralkohol dan
soda seperti bir, coca cola,
teh dan kopi kental,dll
Selingan Es krim, puding Kue kacang, kue kenari, buah
kering, kue terlalu manis dan
berlemak
Berikutnya kita akan lanjutkan dengan materi Makanan Saring (MS).
Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih ha-
lus daripada makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut
keadaan penyakit, Makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau
merupakan perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak. Tujuan
diet ini adalah memberikan makanan dalambentuk semi padat dengan jumlah
yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai pros-
es adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat. Syarat Diet Makanan
Saring adalah : 1) hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari,
karena kurang memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin, 2) rendah
serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender, 3) diberikan dalam porsi
kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari. Indikasi pemberian makanan saring adalah
pada pasien sesuadah mengalami operasi tertentu, pada pasien infeksi akut ter-
masuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah
dan menelan, atau sebagai perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan
Lunak. Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka sebaiknya diberikan
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
untuk jangka waktu 1 – 3 hari saja. Contoh menu makanan saring, pagi pasien
diberi bubur sumsum, telur ½ masak susu dan jus tomat, pukul 10.00 diberi-
kan selingan bubur kacang hijau halus, siang pasien diberikan bubur tepung be-
ras, semur daging, tim tahu, jus pepaya, dilanjutkan puding maizena pada pukul
16.00. Makan malam diberikan bubur tepung beras, gadon daging, semur tahu
halus, sari jeruk, dan selingan terakhir pukul 20.00 diberikan susu. Cara memesan
diet cukup menuliskan Makanan Saring (MS).
Sekarang kita masuk pada pembahasan Makanan Cair (MC).
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental.
Makanan ini diberikan pada pasien yang mengalami gangguan mengunyah, me-
nelan, dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran,
suhu tinggi, mual dan muntah, pasca perdarahan saluran cerna, serta pra dan
pasca bedah. Makanan dapat diberikan secara oral atau parenteral. Menurut kon-
sistensi makanan, Makanan Cair terdiri atas tiga jenis, yaitu makanan cair jernih,
makanan cair penuh, dan makanan cair kental.
Kita mulai dari makanan cair jernih..
Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih
pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang
bila diletakkan pada wadah bening. Tujuan diet makanan cair jernih adalah 1)
memberikan makanandalam bentuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan tu-
buh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa, 2) mencegah de-
hidrasi dan menghilangkan rasa haus. Syarat diet makanan cair jernih yaitu 1)
makanan disajikan dalam bentuk cair jernih 2) bahan makanan hanya terdiri dari
sumber karbohidrat, 3) tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap, 4)
sangat rendah sisa, 5)diberikan hanya 1-2 hari saja, 6) diberikan dalam porsi ke-
cil dan sering. Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari buah,
sirop, air gula, kaldu jernih, srta cairan mudah cerna seperti cairan yang mengand-
ung maltodekstrin. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi tinggi sisa
rendah. Contoh menu pasien pagi hari diberikan teh, jam 10.00 air bubur kacang
hijau, siang diberikan kaldu jernih dan air jeruk, pukul 16.00 teh dan malam pa-
sien diberikan kaldu jernih dan air jeruk. Selanjutnya Makanan Cair Penuh, yaitu
makanan berbentuk cair atau semicair pada suhu ruang dengan kandungan serat
minimal dan tidak tembus pandang. Makanan ini dapat diberikan langsung atau
sebagai perpindahan dari Makanan Cair Jernih ke Makanan Cair Kental. Tujuan
diet pada makanan ini adalah 1) memberikan makanan dalam bentuk cair dan
setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi, 2) meringankan kerja saluran cer-
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
na. Syarat diet Makanan Cair Penuh adalah : 1) tidak merangsang saluran cerna,
2) bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan
protein, 3) kandungan energi minimal 1 kkal/ml, konsentrasi cairan dapat diber-
ikan bertahap, 4) berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah
atau bebas laktosa, formula tanpa susu dan sebagainya, 5) untuk memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambahan ferosulfat, vitamin B
kompleks, dan vitamin C, 6) sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml. Indikasi pasien
yang diberikan Makanan Cair Penuh adalah pasien punya masalah mengunyah,
menelan, atau mencernakan makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau
tenggorokan, dan/atau pada kesadaran menurun. Makanan ini dapat diberikan
melalui oral, pipa, atau enteral (melalui NGT/Naso Gastric Tube), secara bolus atau
drip. Terdapat dua golongan Makanan Cair Penuh, yaitu Formula Rumah Sakit
(FRS) dan Formula Komersial (FK). Kita bahas dulu FRS, terdapat 4 macam For-
mula Rumah Sakit yaitu 1) FRS dengan susu (whole/skim) diberikan pada pasien
dengan lambung, usus halus dan kolon bekerja normal, 2) FRS blender, makanan
ini memerlukan tambahan makanan berserat, 3) FRS rendah laktosa, diindikasikan
pada pasien yang intolerans terhadap glukosa, dan 4) FRS tanpa susu untuk pa-
sien yang tidak tahan protein susu. Sekarang tentang FK, terdapat 10 jenis formu-
la komersial yaitu sebagai berikut :
No Jenis FK Indikasi Pemberian
1 rendah/bebas laktosa Tidak tahan terhadap laktosa
2 MCT (Medium Chain Triglycerida) Malabsobsi lemak
3 dengan BCAA (Branched Chain Amino Acid) Sirosis hati
4 Protein tinggi Katabolisme meningkat
5 Protein rendah Gagal ginjal
6 Protein terhidrolisa Alergi protein
7 Tanpa susu Tidak tahan terhadap protein
susu
8 Dengan serat Perlu suplemen serat
9 Rendah sisa Reseksi usus
10 Indeks glikemik rendah Diabetes Mellitus
Sekarang mari kita lanjutkan dengan Makanan Cair Kental..
Makanan Cair Kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau
semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan
mudah ditelan. Makanan ini dapat diberikan langsung atau perpindahan dari
makanan cair penuh ke makanan saring. Tujuan diet makanan cair kental ada-
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
lah memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses mengunyah, mu-
dah ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi, yang memenuhi kebutuhan gizi.
Syarat diet makanan cair kental yaitu 1) mudah ditelan dan tidak merangsang
saluran cerna, 2) cukup energi protein, 3) diberikan bertahap menuju ke makanan
lunak, 4) porsi diberikan kecil dan sering ( setiap 2-3 jam). Indikasi pemberian diet
makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan
menelan, serta untuk mencegah aspirasi seperti penyakit yang disertai peradan-
gan, ulkus peptikum, atau gangguan struktural atau motorik pada rongga mulut.
Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Contoh menu,
pagi pasien diberikan sup krim jagung dan susu, pukul 10.00 diberikan milk shake,
makan siang dengan kentang pure, jus sayuran dan jus mangga, pukul 15.00
diberikan lagi jus pepaya, makan malam pasien diberikan puding maizena dengan
vla serta susu pada pukul 21.00. Cara memesan makanan dengan menuliskan
jenis makanan yang dibutuhkan misalnya Makanan Cair Jernih (MCJ), Makanan
Cair Penuh Oral/Enteral (MCPO/MCPE), atau Makanan Cair Kental (MCK).
Sekarang kita akan membahas diet untuk pemeriksaan, pada kegiatan belajar ini
kita ambil diet untuk pemeriksaan keseimbangan lemak dan untuk pemeriksaan
kolonoskopi. Diet untuk Pemeriksaan Keseimbangan Lemak. Diet ini digu-
nakan untuk mengetahui pengeluaran lemak dalam fases (steatorea). Diagnosis
steatorea dibuat apabila terdapat lebih dari 5 gram lemak dalam feses sehari ( 15
gram/3 hari ). Pada diet Pemeriksaan Keseimbangan Lemak, diberikan makanan
yang mengandung 100 gram lemak selama 5 hari. Pada hari ketiga sampai hari
kelima dilakukan pemeriksaan kandungan lemak dalam feses. Bahan Makanan
Yang Boleh Diberikan pada diet Keseimbangan Lemak, untuk Sumber karbohi-
drat boleh diberikan beras dibuat nasi, bubur atau bubur saring; kentang dipure;
produk olahan tepung-tepungan, seperti makaroni, roti putih,biskuit, mie ,dan
bihun, Sumber protein hewani meliputi daging, ikan, telur, karju, susu full cream,
dan yoghurt. Sumber protein nabati meliputi tempe,tahu,kacang-kacangan. Sum-
ber lemak meliputi margarin, mentega, minyak, krim dalam jumlah
banyak. Sayuran bebas asalkan dimasak. Untuk Buah-Buahan,
semua jenis buah boleh .Bahan Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan adalah
Sumber protein hewani meliputi susu rendah lemak, susu skrim, sarden.
Contoh Menu Sehari pada diet pemeriksaan keseimbangan lemak :
Pagi Pukul 10.00
Roti isi margarin+selai 2 iris Bubur kacang hijau 1 gls
Telur rebus 1 btr
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Susu full cream 1 gls
Siang Pukul 16.00
Naasi ¾ gls Kue bolu 1 ptg
Daging bb kalio 1 ptg
Telur dadar 1 btr
Perkedel tahu goreng 1 bh bsr
Sayur lodeh ½ gls
Jeruk 1 bh
Sore Pukul 22.00
Nasi ¾ gls Roti isi margarin+selai 2 iris
Ayam pgg saos mentega 1 ptg Telur dadar 1 btr
Krepik tempe 2 ptg sdg susu 1 gls
Cah wortel ½ gls
pepaya
Cara Memesan Diet dengan menuliskan Diet Pemeriksaan Keseimbangan Le-
mak (DPKL).
Sekarang akan kita pelajari bagaimana mempersiapkan diet pasien yang akan
menjalani pemeriksaan Kolonoskopi. Diet untuk Pemeriksaan Kolonoskopi.
Kolonoskopi adalah prosedur diagnostik unutk mengetahui kelainan pada kolon
dengan menggunakan alat endoskopi. Tujuan Diet adalah untuk pemeriksaan
kolonoskopi adalah untuk memberikan makanan secukupnya yang meninggal-
kan sisa minimal dalam usus. Syarat-syarat diet untuk pemeriksaan kolonoskopi
adalah 1 ) Energi dan protein sesuai dengan kebutuhan atau sedikit ai atas kebu-
tuhan basal, 2) Rendah sisa agar kolon menjadi bersih, 3) banyak minum untuk
melancarkan defekasi, 4) diberikan 2-3 hari sebelum tindakan kolonoskopi. Bahan
Makanan Sehari untuk diet ini adalah sebagai berikut :
Bahan Makanan Berat(g)
Tepung beras 100
Gua merah 60
Gula pasir 80
Susu bubuk rendah sisa 150
Sedangkan nilai gizi nya seperti Energi 1700 kkal, Lemak 21 g, Protein 38g , dan
Karbohidrat 340 g. Dalam sehari diet dapat dibagi dalam menu sebagai berikut :
Waktu Menu Bahan Makanan Berat (g)
Pukul 07.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 30
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
Saus gula merah Gula merah 20
Teh manis Gula pasir 20
Air putih Sekehendak
Pukul 10.00 Enteral komersial sustacal 50
Air putih
Sekehendak
Pukul 13.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35
Saus gula merah Gula merah 20
Teh manis Gula pasir 20
Air putih
Sekehendak
Pukul 16.00 Enteral komersial sustacal
Air Putih 50
Sekehendak
Pukul 18.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35
Saus gula merah Gula merah 20
Teh manis Gula pasir 20
Air putih
Sekehendak
Pukul 20.00 Enteral komersial Sustacal 50
Teh manis Gula pasir 20
Air putih Sekehendak
Perlu juga diperhatikan Persiapan Pasien untuk Pemeriksaan Kolonoskopi, yang
pertama 1-2 hari sebelumnya Makan bubur sumsum tanpa santan, Selingan
makanan enteral komersial yaitu 3 kali setiap kalinya diberikan 300-350 ml (1ml=1
kkal), Air gula/sirup 4 kali , setiap pemberian 200 ml, Air putih: 2-3 liter, Makanan
lain tidak diperbolehkan. Kedua Bila pasien susah buang air besar, malam dapat
diberikan Laxasin 2 sdm/Dulcolaz 2 tablet/Laxoberon 20 tetes. Ketiga, Malam Se-
belum hari pemeriksaan Pukul 19.00 diberikan bubur sumsum (terakhir), Pukul
20.00 diberikan makanan enteral komersial Obat urus-urus 30-40g garam ing-
gris/30-40 ml Cator Oil Sesudah pukul 20.00: Puasa, tapi boleh minum air putih
atau air manis bila tidak menderita Diabetes Melitus; tidak boleh minum susu.
Hari Kolonosopi, pada Pukul 05.00-06.00 dilakukan Klisma 1-2 x sampai bersih
atau berikan Dulcolax Supp atau YAL. Pada Pukul 08.00 pasien diantar ke Ruang
Prosedur Endoskopi.
Selesailah sudah kegiatan belajar kita untuk jenis diet dan hubungannya dengan
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
penyakit semoga dapat bermanfaat. Bila anda sudah memahami materi ini anda
dapat melanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya.
Rangkuman
Demikianlah kegiatan belajar Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit pada
Modul Kebutuhan Gizi Pada Pasien Dengan Berbagai Gangguan Sistem Tubuh ,
selamat anda telah menyelesaikan tahapan pertama dari modul ini. Artinya anda
telah memahami dasar-dasar Diet pada Pasien . Konsep penting yang telah anda
pelajari dalam modul ini adalah :
	 Makanan Biasa (MB) sama dengan sehari-hari yang beraneka ragam, berva-
riasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma yang normal.
	 Tujuan diet MB adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
	 Syarat diet pada makanan biasa adalah : 1) energi sesuai kebutuhan normal
orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat, 2) protein 10-15% dari kebu-
tuhan energi total, 3) lemak 10-25% dari kebutuhan energi total, 4) karbohi-
drat 60-75% dari kebutuhan energi total, 5) cukup mineral, vitamin, dan kaya
serat, 6) makanan tidak merangsang saluran cerna, 7) makanan sehari-hari
beraneka ragam dan bervariasi.
	 Indikasi pemberian MB, diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet
khusus yang berhubungan dengan penyakitnya.
	 Makanan lunak (ML) adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah di-
kunyah, ditelan, dan dicerna dibandingkan dengan Makanan Biasa.
	 Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak
yang mudah ditelan atau dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penya-
kit.
	 Syarat-syarat diet makanan lunak meliputi : 1) energi, protein,dan zat gizi lain
cukup, 2) makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan
keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien, 3) makanan diberikan da-
lam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan, 4) makanan
mudah cerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam.
	 Indikasi pemberian makanan lunak ini diberikan kepada pasien sesudah op-
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
erasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh
tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta
sebagai perpindahan dan makanan saring ke makanan biasa.
	 Makanan Saring (MS) adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur
lebih halus daripada makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan dicer-
na.
	 Tujuan diet ini adalah memberikan makanan dalam bentuk semi padat dengan
jumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek
sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
	 Syarat Diet Makanan Saring adalah : 1) hanya diberikan untuk jangka waktu
singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi, teruta-
ma energi dan tiamin, 2) rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau
diblender, 3) diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
	 Indikasi pemberian makanan saring adalah pada pasien sesuadah mengala-
mi operasi tertentu, pada pasien infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna,
serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, atau sebagai
perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak.
	 Makanan cair (MC) adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga
kental.
	 Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan
jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus
pandang bila diletakkan pada wadah bening.
	 Tujuan diet makanan cair jernih adalah 1) memberikan makanandalam ben-
tuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan
hanya sedikit meninggalkan sisa, 2) mencegah dehidrasi dan menghilangkan
rasa haus.
	 Syarat diet makanan cair jernih yaitu 1) makanan disajikan dalam bentuk cair
jernih 2) bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat, 3) tidak mer-
angsang saluran cerna dan mudah diserap, 4) sangat rendah sisa, 5) diberikan
hanya 1-2 hari saja, 6) diberikan dalam porsi kecil dan sering.
	 Makanan Cair Penuh, yaitu makanan berbentuk cair atau semicair pada suhu
ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang.
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
	 Tujuan diet pada makanan ini adalah 1) memberikan makanan dalam bentuk
cair dan setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi, 2) meringankan kerja
saluran cerna.
	 Terdapat dua golongan Makanan Cair Penuh, yaitu Formula Rumah Sakit
(FRS) dan Formula Komersial (FK).
	 Makanan Cair Kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental
atau semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses men-
gunyah dan mudah ditelan.
	 Diet untuk Pemeriksaan Keseimbangan Lemak digunakan untuk mengetahui
pengeluaran lemak dalam fases (steatorea).
	 Diet untuk Pemeriksaan Kolonoskopi adalah diet yang diberikan pada pasien
yang akan menjalani prosedur diagnostik untuk mengetahui kelainan pada
kolon dengan menggunakan alat endoskopi.
Tes Formatif
Petunjuk Mengerjakan soal :
I.	 Pilihlah satu jawaban yang paling benar
II.	 Pilihlah A bila jawaban no : 1, 2 dan 3 benar
Pilihlah B bila jawaban no : 1 dan 3 benar
Pilihlah C bila jawaban no : 2 dan 4 benar
Pilihlah D bila jawaban no : 4 saja yang benar
Pilihlah E bila semua jawaban benar
1.	 Apakah diet yang diberikan pada Pasien yang dirawat di Rumah Sakit dan
tidak memerlukan diet khusus ?
a.	 Makanan Biasa
b.	 Makanan Lunak
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
c.	 Makanan Saring
d.	 Makanan Cair Penuh
e.	 Makanan Cair Kental
2.	 Apakah jenis makanan yang memiliki tekstur mudah dikunyah, ditelan. Dan
dicerna, cukup mengandung nilai gizi asal pasien mampu mengkonsumsi
dalam jumlah cukup ?
a.	 Makanan Biasa
b.	 Makanan Lunak
c.	 Makanan Saring
d.	 Makanan Cair Penuh
e.	 Makanan Cair Kental
3.	 Apakah syarat-syarat diet Makanan Saring ?
1.	 Rendah serat
2.	 Rendah garam
3.	 Diberikan untuk jangka waktu 1-3 hari saja
4.	 Diberikan unutk jangka waktu lama
4.	 Apakah makanan yang diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah op-
erasi tertentu, keadaan mual muntah, dan sebagai makanan tahap awal
pasca perdarahan saluran cerna?
a.	 Makanan Cair
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
b.	 Makanan Cair Jernih
c.	 Makanan Saring
d.	 Makanan Cair Penuh
e.	 Makanan Cair Kental
5.	 Apakah Formula Rumah Sakit (FRS) yang diberikan pada pasien yang tidak
tahan protein susu ?
a.	 FRS dengan susu
b.	 FRS makanan blender
c.	 FRS rendah laktosa
d.	 FRS tanpa susu
e.	 FRS rendah protein
6.	 Apakah syarat diet pada Makanan Cair Kental ?
1.	 Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
2.	 Cukup energi protein
3.	 Diberikan bertahap menuju makanan lunak
4.	 Diberikan dalam tiga kali makanan utama
7.	 Apakah jenis minuman yang tidak boleh diberikan pada pasien yang akan
menjalani pemeriksaan keseimbangan lemak ?
a.	 Teh manis
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
b.	 Air putih
c.	 Susu
d.	 Sirop
e.	 Air tebu
8.	 Apakah jenis diet berupa makanan yang disajikan dalam bentuk cairan
jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tem-
bus pandang bila diletakkan pada wadah bening?
a.	 Makanan Cair
b.	 Makanan Cair Jernih
c.	 Makanan Saring
d.	 Makanan Cair Penuh
e.	 Makanan Cair Kental
9.	 Berapakah jumlah lemak yang diberikan pada pasien yang akan menjalani
pemeriksaan keseimbangan lemak ?
a.	 100 gr dalam waktu 5 hari
b.	 200 gr dalam waktu 5 hari
c.	 200 gr dalam waktu 10 hari
d.	 250 gr dalam waktu 5 hari
e.	 250 gr dalam waktu 10 hari
10.	Kapan pasien yang akan menjalani pemeriksaan kolonoskopi diminta
berpuasa ?
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test Formatif
a.	 Pada hari pemeriksaan
b.	 Sesudah hari pemeriksaan
c.	 Setelah jam 20.00 malam sebelum hari pemeriksaan
d.	 Setelah jam 20.00 setelah hari pemeriksaan
e.	 Satu hari sebelum hari pemeriksaan
Tugas Mandiri
Bentuklah kelompok kecil 4-5 orang, bersama kelompok buatlah tabel yang
menjelaskan perbedaan dari diet Makanan Biasa, Makanan Lunak, dan Ma-
kanan Cair

More Related Content

What's hot

Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
Cahya
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Muamar Ys
 

What's hot (20)

Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
Pendidikan kesehatan (menyusun menu)
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Leaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamilLeaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamil
 

Viewers also liked

Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
sis mkes
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
dinartanti
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Okta-Shi Sama
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Materi kelas 8
Materi kelas 8Materi kelas 8
Materi kelas 8
Erdy Doank
 
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah SakitStandart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Luzyana Rachmadhani
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
resiy
 

Viewers also liked (20)

Makanan untuk diet
Makanan untuk dietMakanan untuk diet
Makanan untuk diet
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
DASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZIDASAR ILMU GIZI
DASAR ILMU GIZI
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
 
Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cerna
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Bumbu dasar dan turunannya pada masakan indonesia (boga)
Bumbu dasar dan turunannya pada masakan indonesia (boga)Bumbu dasar dan turunannya pada masakan indonesia (boga)
Bumbu dasar dan turunannya pada masakan indonesia (boga)
 
Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1
 
Dietetik
DietetikDietetik
Dietetik
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
 
Materi kelas 8
Materi kelas 8Materi kelas 8
Materi kelas 8
 
Ketenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi giziKetenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi gizi
 
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah SakitStandart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 

Similar to JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT

Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
OlaMajene
 
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.pptmakanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
melbrymel
 
Food in hospitals
Food in hospitalsFood in hospitals
Food in hospitals
Hesti Arini
 

Similar to JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT (20)

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3
 
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
 
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
 
Gizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptxGizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptx
 
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptMAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
 
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMIPRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
 
diet-penyakit-lambung_compress.pdf
diet-penyakit-lambung_compress.pdfdiet-penyakit-lambung_compress.pdf
diet-penyakit-lambung_compress.pdf
 
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.pptmakanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
makanlah secara sihat supaya badan jadi sihat.ppt
 
Nutraseutical
NutraseuticalNutraseutical
Nutraseutical
 
Diet DM.pptx
Diet DM.pptxDiet DM.pptx
Diet DM.pptx
 
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIDIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
 
Food in hospitals
Food in hospitalsFood in hospitals
Food in hospitals
 
Tips Menurunkan Berat BAdan Secara Sehat
Tips Menurunkan Berat BAdan Secara SehatTips Menurunkan Berat BAdan Secara Sehat
Tips Menurunkan Berat BAdan Secara Sehat
 
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makanan ibu hamil
Makanan ibu hamilMakanan ibu hamil
Makanan ibu hamil
 
DIET DIABETES MELLITUS.ppt
DIET DIABETES MELLITUS.pptDIET DIABETES MELLITUS.ppt
DIET DIABETES MELLITUS.ppt
 
Diet_diabetes_melitus.pptx
Diet_diabetes_melitus.pptxDiet_diabetes_melitus.pptx
Diet_diabetes_melitus.pptx
 

More from pjj_kemenkes

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 

JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif I Setelah mempelajari Jenis Diet dan Hubungannya Dengan Penyakit, Anda diharapkan mampu memahami berbagai macam jenis makanan dan diet yang diberikan kepada pasien sesuai dengan penyakit yang diderita pasien atau pemeriksaan yang akan dijalani pasien TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari Jenis Diet dan Hubungannya Dengan Penyakit, anda diharapkan mampu; 1) memahami standar makanan biasa, 2) memahami standar makanan lunak , 3) memahami standar makanan saring, 4) memahami standar makanan cair, 5) memahami diet untuk pemer- iksaan kolonoskopi, 6) memahami diet pemeriksaan keseimbangan lemak Jenis Diet dan Hubungannya Dengan Penyakit
  • 2. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Uraian Materi Pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit menderita berbagai macam penyakit dengan klasifikasi penyakit yang begitu banyak, jadi untuk setiap pasien makanan yang dimakan disesuaikan dengan kondisi penyakitnya. Sebelum melangkah ke pembahasan mengenai diet, anda harus memahami terlebih dahulu mengenai standar makanan yang diberikan kepada pasien. Untuk standar makanan umum artinya tidak memerlukan diet khusus dikenal ada beberapa jenis makanan yaitu : makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, dan makanan cair . Baiklah untuk lebih jelasnya, kita pelajari dulu Makanan Biasa. Makanan ini sama dengan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada Pola Menu Seimbang dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang sehat. Makanan biasa diber- ikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walaupun tidak ada pantangan secara khusus, makanan sebaikn- ya diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna misalnya bumbu tidak terlalu banyak, tidak terlalu pedas atau asin, dsb. Contoh pasien yang mendapatkan jenis makanan biasa misalnya conjungtivitis tanpa demam, penyakit kulit yang bukan alergi, low back pain, penyakit pada hi- dung telinga dan tenggorokan (THT) yang tidak memerlukan operasi,dll. Tujuan diet, adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh. Syarat diet pada makanan biasa adalah : 1) energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat, 2) protein 10-15% dari kebutuhan energi total, 3) lemak 10-25% dari kebutuhan energi total, 4) karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total, 5) cukup mineral, vitamin, dan kaya serat, 6) makanan tidak merangsang saluran cerna, 7) makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi. Indikasi pemberian , diberikan kepa- da pasien yang tidak memerlukan diet khusus yang berhubungan dengan penya- kitnya. Bahan makanan sehari dapat dilihat contohnya pada tabel berikut :
  • 3. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Bahan Makanan Berat (g) Urt Beras Daging Telur ayam Tempe Kacang hijau Sayuran campur Buah pepaya Gula pasir minyak 300 100 50 100 25 200 200 25 30 4 ¼ gls nasi 2 ptg sdg 1 btr 4 ptg sdg 2 ½ sdm 2 gls 2 ptg sdg 2 ½ sdm 3 sdm Bahan makanan ini hanya sekedar contoh, bisa diganti dan disesuaikan dengan kebiasaan makan setempat, dari contoh bahan makanan diatas dapatlah kita li- hat nilai gizi yang terkandung sebagai berikut : Energi Protein Lemak Kabohidrat Kalsium Besi Vitamin A Tiamin Vitamin C 2146 76 59 331 622 20,8 3761 1,0 237 kkal g g g mg mg RE mg mg Bahan makan tersebut diatas dapat diolah dan menjadi makanan yang akan diberikan kepada pasien terdiri dari tiga kali makan utama (pagi, siang, dan malam) dan satu kali kudapan pada pukul 10.00 WIB. Contoh menunya misalnya makan pagi dengan nasi, telur dadar, ketimun & tomat irir, bubur kacang hijau pada pukul 10.00, dilanjutkan makan siang dengan nasi, ikan bumbu acar, tempe bacem, sayur asam dan buah pepaya, makan malam dengan nasi, daging semur, tahu goreng, sup sayuran dan buah pisang. Dari semua makanan yang ada, makanan yang tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa ini adalah makanan
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif yang merangsang, seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terla- lu berbumbu, dan minuman yang mengandung alkohol. Cara memesan diet : diet MB. Berikutnya makanan lunak. Jenis diet berikutnya adalah Makanan lunak (ML). ML adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna dibandingkan dengan Makanan Biasa. Makanan ini cukup mengand- ung zat-zat gizi asalkan pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup. Menurut keadaan penyakit makanan lunak dapat diberikan langsung ke- pada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa. Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan atau dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit. Syarat-syarat diet makanan lunak meliputi : 1) energi, protein,dan zat gizi lain cukup, 2) makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien, 3) makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan, 4) makanan mu- dah cerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam. Indikasi pemberian makanan lunak ini diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai perpindahan dan makanan saring ke makanan biasa. Contoh bahan makanan sehari pada makanan lunak : Bahan makanan Berat (g) Urt Beras Daging Telur ayam Tempe Kacang hijau Sayuran Buah pepaya Gula pasir Minyak Susu 250 100 50 100 25 200 200 50 25 200 5 gls nasi tim 2 ptg sdg 1btr 4 ptg sdg 2 ½ sdm 2 gls 2 ptg sdg 5 sdm 2 ½ sdm 1 gls
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Nilai gizi dari bahan makanan diatas adalah sebagi berikut : Energi Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Besi Vitamin A Tiamin Vitamin C 2097 kkal 78 g 61 g 311 g 871 mg 21,8 mg 3660 RE 1,0 mg 162 mg Bila sudah diaplikasikan dalam makanan, menu makanan sehari terdiri dari makan pagi dengan bubur ayam, telur ½ masak , jus tomat dan teh. Menu makan siang terdiri dari nasi tim/bubur, pepes tenggiri, tumis tempe, bening bayam, pe- paya iris, makan malam terdiri dari nasi tim/bubur, bistik Jerman, tahu isi kukus, sup wortel + buncis, pisang. Untuk selingan pukul 10.00 diberikan bubur kacang hijau dan pukul 21.00 diberikan segelas susu. Khusus untuk pemberian makan bubur makan diberikan tambahan selingan pukul 16.00 puding dan susu ditam- bah biskuit pada pukul 20.00. Cara memesan diet dengan menuliskan Makanan Lunak (ML) pada diet pasien. Untuk mempermudah kita dalam menyusun menu makanan berikut ditampilkan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan : Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan Sumber Karbohidrat Beras ditim, dibubur, kentang direbus, dipure, makaroni, soun, mi, misoa direbus, roti; biskuit; tepung sagu;, tapioka; maizena, hunkwe dibubur atau dibuat puding; gula; madu Nasi digoreng,beras ketan, ubi, singkong, tales, cantel Sumber protein he- wani Daging, ikan, ayam, unggas ti- dak berlemak direbus, dikukus, ditim, dipanggang; telur dire- bus, diceplok air, diorak-arik; bakso ikan, sapi atau ayam di- rebus; susu; milk shake, yogurt, keju. Daging dan ayam berlemak dan berurat banyak, daging ayam, ikan dan telur dig- oreng; ikan banyak duri
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Sumber protein nabati Tempe dan tahu direbus, di- kukus, ditumis, dipanggang, ka- cang hijau direbus; susu kedelai Tempe, tahu, dan kacang-ka- cangan digoreng; kacang merah Sayuran Sayuran tidak banyak serat dan dimasak seperti daun bayam, kangkung, kacang panjang muda, buncis muda, oyong muda dikupas, labu siam, labu kuning, labu air, tomat, dan wortel Sayuran banyak serat sep- erti daun singkong, daun katuk,daun melinjo, nangka muda, keluwih, genjer, pare, krokot, rebung; sayuran yang menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak; sayuran mentah Buah-buahan Buah segar dihaluskan tanpa kulit seperti pisang masak, pe- paya, jeruk manis dan jus buah. Buah banyak serat dan me- nimbulkan gas seperti nenas, nangka masak, durian, buah utuh, buah kering Bumbu-bumbu Dalam jumlah terbatas : garam, gula, pala, kayu manis, asam, saos tomat, cuka, kecap Cabe dan merica Minuman Sirop, teh dan kopi encer, jus sayuran dan jus buah, air putih masak Minuman beralkohol dan soda seperti bir, coca cola, teh dan kopi kental,dll Selingan Es krim, puding Kue kacang, kue kenari, buah kering, kue terlalu manis dan berlemak Berikutnya kita akan lanjutkan dengan materi Makanan Saring (MS). Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih ha- lus daripada makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit, Makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak. Tujuan diet ini adalah memberikan makanan dalambentuk semi padat dengan jumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai pros- es adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat. Syarat Diet Makanan Saring adalah : 1) hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin, 2) rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender, 3) diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari. Indikasi pemberian makanan saring adalah pada pasien sesuadah mengalami operasi tertentu, pada pasien infeksi akut ter- masuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, atau sebagai perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak. Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka sebaiknya diberikan
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif untuk jangka waktu 1 – 3 hari saja. Contoh menu makanan saring, pagi pasien diberi bubur sumsum, telur ½ masak susu dan jus tomat, pukul 10.00 diberi- kan selingan bubur kacang hijau halus, siang pasien diberikan bubur tepung be- ras, semur daging, tim tahu, jus pepaya, dilanjutkan puding maizena pada pukul 16.00. Makan malam diberikan bubur tepung beras, gadon daging, semur tahu halus, sari jeruk, dan selingan terakhir pukul 20.00 diberikan susu. Cara memesan diet cukup menuliskan Makanan Saring (MS). Sekarang kita masuk pada pembahasan Makanan Cair (MC). Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental. Makanan ini diberikan pada pasien yang mengalami gangguan mengunyah, me- nelan, dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, mual dan muntah, pasca perdarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah. Makanan dapat diberikan secara oral atau parenteral. Menurut kon- sistensi makanan, Makanan Cair terdiri atas tiga jenis, yaitu makanan cair jernih, makanan cair penuh, dan makanan cair kental. Kita mulai dari makanan cair jernih.. Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila diletakkan pada wadah bening. Tujuan diet makanan cair jernih adalah 1) memberikan makanandalam bentuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan tu- buh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa, 2) mencegah de- hidrasi dan menghilangkan rasa haus. Syarat diet makanan cair jernih yaitu 1) makanan disajikan dalam bentuk cair jernih 2) bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat, 3) tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap, 4) sangat rendah sisa, 5)diberikan hanya 1-2 hari saja, 6) diberikan dalam porsi ke- cil dan sering. Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari buah, sirop, air gula, kaldu jernih, srta cairan mudah cerna seperti cairan yang mengand- ung maltodekstrin. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi tinggi sisa rendah. Contoh menu pasien pagi hari diberikan teh, jam 10.00 air bubur kacang hijau, siang diberikan kaldu jernih dan air jeruk, pukul 16.00 teh dan malam pa- sien diberikan kaldu jernih dan air jeruk. Selanjutnya Makanan Cair Penuh, yaitu makanan berbentuk cair atau semicair pada suhu ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang. Makanan ini dapat diberikan langsung atau sebagai perpindahan dari Makanan Cair Jernih ke Makanan Cair Kental. Tujuan diet pada makanan ini adalah 1) memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi, 2) meringankan kerja saluran cer-
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif na. Syarat diet Makanan Cair Penuh adalah : 1) tidak merangsang saluran cerna, 2) bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein, 3) kandungan energi minimal 1 kkal/ml, konsentrasi cairan dapat diber- ikan bertahap, 4) berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa, formula tanpa susu dan sebagainya, 5) untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambahan ferosulfat, vitamin B kompleks, dan vitamin C, 6) sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml. Indikasi pasien yang diberikan Makanan Cair Penuh adalah pasien punya masalah mengunyah, menelan, atau mencernakan makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau tenggorokan, dan/atau pada kesadaran menurun. Makanan ini dapat diberikan melalui oral, pipa, atau enteral (melalui NGT/Naso Gastric Tube), secara bolus atau drip. Terdapat dua golongan Makanan Cair Penuh, yaitu Formula Rumah Sakit (FRS) dan Formula Komersial (FK). Kita bahas dulu FRS, terdapat 4 macam For- mula Rumah Sakit yaitu 1) FRS dengan susu (whole/skim) diberikan pada pasien dengan lambung, usus halus dan kolon bekerja normal, 2) FRS blender, makanan ini memerlukan tambahan makanan berserat, 3) FRS rendah laktosa, diindikasikan pada pasien yang intolerans terhadap glukosa, dan 4) FRS tanpa susu untuk pa- sien yang tidak tahan protein susu. Sekarang tentang FK, terdapat 10 jenis formu- la komersial yaitu sebagai berikut : No Jenis FK Indikasi Pemberian 1 rendah/bebas laktosa Tidak tahan terhadap laktosa 2 MCT (Medium Chain Triglycerida) Malabsobsi lemak 3 dengan BCAA (Branched Chain Amino Acid) Sirosis hati 4 Protein tinggi Katabolisme meningkat 5 Protein rendah Gagal ginjal 6 Protein terhidrolisa Alergi protein 7 Tanpa susu Tidak tahan terhadap protein susu 8 Dengan serat Perlu suplemen serat 9 Rendah sisa Reseksi usus 10 Indeks glikemik rendah Diabetes Mellitus Sekarang mari kita lanjutkan dengan Makanan Cair Kental.. Makanan Cair Kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan. Makanan ini dapat diberikan langsung atau perpindahan dari makanan cair penuh ke makanan saring. Tujuan diet makanan cair kental ada-
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif lah memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses mengunyah, mu- dah ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi, yang memenuhi kebutuhan gizi. Syarat diet makanan cair kental yaitu 1) mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna, 2) cukup energi protein, 3) diberikan bertahap menuju ke makanan lunak, 4) porsi diberikan kecil dan sering ( setiap 2-3 jam). Indikasi pemberian diet makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan, serta untuk mencegah aspirasi seperti penyakit yang disertai peradan- gan, ulkus peptikum, atau gangguan struktural atau motorik pada rongga mulut. Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Contoh menu, pagi pasien diberikan sup krim jagung dan susu, pukul 10.00 diberikan milk shake, makan siang dengan kentang pure, jus sayuran dan jus mangga, pukul 15.00 diberikan lagi jus pepaya, makan malam pasien diberikan puding maizena dengan vla serta susu pada pukul 21.00. Cara memesan makanan dengan menuliskan jenis makanan yang dibutuhkan misalnya Makanan Cair Jernih (MCJ), Makanan Cair Penuh Oral/Enteral (MCPO/MCPE), atau Makanan Cair Kental (MCK). Sekarang kita akan membahas diet untuk pemeriksaan, pada kegiatan belajar ini kita ambil diet untuk pemeriksaan keseimbangan lemak dan untuk pemeriksaan kolonoskopi. Diet untuk Pemeriksaan Keseimbangan Lemak. Diet ini digu- nakan untuk mengetahui pengeluaran lemak dalam fases (steatorea). Diagnosis steatorea dibuat apabila terdapat lebih dari 5 gram lemak dalam feses sehari ( 15 gram/3 hari ). Pada diet Pemeriksaan Keseimbangan Lemak, diberikan makanan yang mengandung 100 gram lemak selama 5 hari. Pada hari ketiga sampai hari kelima dilakukan pemeriksaan kandungan lemak dalam feses. Bahan Makanan Yang Boleh Diberikan pada diet Keseimbangan Lemak, untuk Sumber karbohi- drat boleh diberikan beras dibuat nasi, bubur atau bubur saring; kentang dipure; produk olahan tepung-tepungan, seperti makaroni, roti putih,biskuit, mie ,dan bihun, Sumber protein hewani meliputi daging, ikan, telur, karju, susu full cream, dan yoghurt. Sumber protein nabati meliputi tempe,tahu,kacang-kacangan. Sum- ber lemak meliputi margarin, mentega, minyak, krim dalam jumlah banyak. Sayuran bebas asalkan dimasak. Untuk Buah-Buahan, semua jenis buah boleh .Bahan Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan adalah Sumber protein hewani meliputi susu rendah lemak, susu skrim, sarden. Contoh Menu Sehari pada diet pemeriksaan keseimbangan lemak : Pagi Pukul 10.00 Roti isi margarin+selai 2 iris Bubur kacang hijau 1 gls Telur rebus 1 btr
  • 10. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Susu full cream 1 gls Siang Pukul 16.00 Naasi ¾ gls Kue bolu 1 ptg Daging bb kalio 1 ptg Telur dadar 1 btr Perkedel tahu goreng 1 bh bsr Sayur lodeh ½ gls Jeruk 1 bh Sore Pukul 22.00 Nasi ¾ gls Roti isi margarin+selai 2 iris Ayam pgg saos mentega 1 ptg Telur dadar 1 btr Krepik tempe 2 ptg sdg susu 1 gls Cah wortel ½ gls pepaya Cara Memesan Diet dengan menuliskan Diet Pemeriksaan Keseimbangan Le- mak (DPKL). Sekarang akan kita pelajari bagaimana mempersiapkan diet pasien yang akan menjalani pemeriksaan Kolonoskopi. Diet untuk Pemeriksaan Kolonoskopi. Kolonoskopi adalah prosedur diagnostik unutk mengetahui kelainan pada kolon dengan menggunakan alat endoskopi. Tujuan Diet adalah untuk pemeriksaan kolonoskopi adalah untuk memberikan makanan secukupnya yang meninggal- kan sisa minimal dalam usus. Syarat-syarat diet untuk pemeriksaan kolonoskopi adalah 1 ) Energi dan protein sesuai dengan kebutuhan atau sedikit ai atas kebu- tuhan basal, 2) Rendah sisa agar kolon menjadi bersih, 3) banyak minum untuk melancarkan defekasi, 4) diberikan 2-3 hari sebelum tindakan kolonoskopi. Bahan Makanan Sehari untuk diet ini adalah sebagai berikut : Bahan Makanan Berat(g) Tepung beras 100 Gua merah 60 Gula pasir 80 Susu bubuk rendah sisa 150 Sedangkan nilai gizi nya seperti Energi 1700 kkal, Lemak 21 g, Protein 38g , dan Karbohidrat 340 g. Dalam sehari diet dapat dibagi dalam menu sebagai berikut : Waktu Menu Bahan Makanan Berat (g) Pukul 07.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 30
  • 11. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Saus gula merah Gula merah 20 Teh manis Gula pasir 20 Air putih Sekehendak Pukul 10.00 Enteral komersial sustacal 50 Air putih Sekehendak Pukul 13.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35 Saus gula merah Gula merah 20 Teh manis Gula pasir 20 Air putih Sekehendak Pukul 16.00 Enteral komersial sustacal Air Putih 50 Sekehendak Pukul 18.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35 Saus gula merah Gula merah 20 Teh manis Gula pasir 20 Air putih Sekehendak Pukul 20.00 Enteral komersial Sustacal 50 Teh manis Gula pasir 20 Air putih Sekehendak Perlu juga diperhatikan Persiapan Pasien untuk Pemeriksaan Kolonoskopi, yang pertama 1-2 hari sebelumnya Makan bubur sumsum tanpa santan, Selingan makanan enteral komersial yaitu 3 kali setiap kalinya diberikan 300-350 ml (1ml=1 kkal), Air gula/sirup 4 kali , setiap pemberian 200 ml, Air putih: 2-3 liter, Makanan lain tidak diperbolehkan. Kedua Bila pasien susah buang air besar, malam dapat diberikan Laxasin 2 sdm/Dulcolaz 2 tablet/Laxoberon 20 tetes. Ketiga, Malam Se- belum hari pemeriksaan Pukul 19.00 diberikan bubur sumsum (terakhir), Pukul 20.00 diberikan makanan enteral komersial Obat urus-urus 30-40g garam ing- gris/30-40 ml Cator Oil Sesudah pukul 20.00: Puasa, tapi boleh minum air putih atau air manis bila tidak menderita Diabetes Melitus; tidak boleh minum susu. Hari Kolonosopi, pada Pukul 05.00-06.00 dilakukan Klisma 1-2 x sampai bersih atau berikan Dulcolax Supp atau YAL. Pada Pukul 08.00 pasien diantar ke Ruang Prosedur Endoskopi. Selesailah sudah kegiatan belajar kita untuk jenis diet dan hubungannya dengan
  • 12. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif penyakit semoga dapat bermanfaat. Bila anda sudah memahami materi ini anda dapat melanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya. Rangkuman Demikianlah kegiatan belajar Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit pada Modul Kebutuhan Gizi Pada Pasien Dengan Berbagai Gangguan Sistem Tubuh , selamat anda telah menyelesaikan tahapan pertama dari modul ini. Artinya anda telah memahami dasar-dasar Diet pada Pasien . Konsep penting yang telah anda pelajari dalam modul ini adalah :  Makanan Biasa (MB) sama dengan sehari-hari yang beraneka ragam, berva- riasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma yang normal.  Tujuan diet MB adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.  Syarat diet pada makanan biasa adalah : 1) energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat, 2) protein 10-15% dari kebu- tuhan energi total, 3) lemak 10-25% dari kebutuhan energi total, 4) karbohi- drat 60-75% dari kebutuhan energi total, 5) cukup mineral, vitamin, dan kaya serat, 6) makanan tidak merangsang saluran cerna, 7) makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi.  Indikasi pemberian MB, diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus yang berhubungan dengan penyakitnya.  Makanan lunak (ML) adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah di- kunyah, ditelan, dan dicerna dibandingkan dengan Makanan Biasa.  Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan atau dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penya- kit.  Syarat-syarat diet makanan lunak meliputi : 1) energi, protein,dan zat gizi lain cukup, 2) makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien, 3) makanan diberikan da- lam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan, 4) makanan mudah cerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam.  Indikasi pemberian makanan lunak ini diberikan kepada pasien sesudah op-
  • 13. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif erasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai perpindahan dan makanan saring ke makanan biasa.  Makanan Saring (MS) adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan dicer- na.  Tujuan diet ini adalah memberikan makanan dalam bentuk semi padat dengan jumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.  Syarat Diet Makanan Saring adalah : 1) hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi, teruta- ma energi dan tiamin, 2) rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender, 3) diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.  Indikasi pemberian makanan saring adalah pada pasien sesuadah mengala- mi operasi tertentu, pada pasien infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, atau sebagai perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak.  Makanan cair (MC) adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental.  Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila diletakkan pada wadah bening.  Tujuan diet makanan cair jernih adalah 1) memberikan makanandalam ben- tuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa, 2) mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus.  Syarat diet makanan cair jernih yaitu 1) makanan disajikan dalam bentuk cair jernih 2) bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat, 3) tidak mer- angsang saluran cerna dan mudah diserap, 4) sangat rendah sisa, 5) diberikan hanya 1-2 hari saja, 6) diberikan dalam porsi kecil dan sering.  Makanan Cair Penuh, yaitu makanan berbentuk cair atau semicair pada suhu ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang.
  • 14. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif  Tujuan diet pada makanan ini adalah 1) memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi, 2) meringankan kerja saluran cerna.  Terdapat dua golongan Makanan Cair Penuh, yaitu Formula Rumah Sakit (FRS) dan Formula Komersial (FK).  Makanan Cair Kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses men- gunyah dan mudah ditelan.  Diet untuk Pemeriksaan Keseimbangan Lemak digunakan untuk mengetahui pengeluaran lemak dalam fases (steatorea).  Diet untuk Pemeriksaan Kolonoskopi adalah diet yang diberikan pada pasien yang akan menjalani prosedur diagnostik untuk mengetahui kelainan pada kolon dengan menggunakan alat endoskopi. Tes Formatif Petunjuk Mengerjakan soal : I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar II. Pilihlah A bila jawaban no : 1, 2 dan 3 benar Pilihlah B bila jawaban no : 1 dan 3 benar Pilihlah C bila jawaban no : 2 dan 4 benar Pilihlah D bila jawaban no : 4 saja yang benar Pilihlah E bila semua jawaban benar 1. Apakah diet yang diberikan pada Pasien yang dirawat di Rumah Sakit dan tidak memerlukan diet khusus ? a. Makanan Biasa b. Makanan Lunak
  • 15. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif c. Makanan Saring d. Makanan Cair Penuh e. Makanan Cair Kental 2. Apakah jenis makanan yang memiliki tekstur mudah dikunyah, ditelan. Dan dicerna, cukup mengandung nilai gizi asal pasien mampu mengkonsumsi dalam jumlah cukup ? a. Makanan Biasa b. Makanan Lunak c. Makanan Saring d. Makanan Cair Penuh e. Makanan Cair Kental 3. Apakah syarat-syarat diet Makanan Saring ? 1. Rendah serat 2. Rendah garam 3. Diberikan untuk jangka waktu 1-3 hari saja 4. Diberikan unutk jangka waktu lama 4. Apakah makanan yang diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah op- erasi tertentu, keadaan mual muntah, dan sebagai makanan tahap awal pasca perdarahan saluran cerna? a. Makanan Cair
  • 16. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif b. Makanan Cair Jernih c. Makanan Saring d. Makanan Cair Penuh e. Makanan Cair Kental 5. Apakah Formula Rumah Sakit (FRS) yang diberikan pada pasien yang tidak tahan protein susu ? a. FRS dengan susu b. FRS makanan blender c. FRS rendah laktosa d. FRS tanpa susu e. FRS rendah protein 6. Apakah syarat diet pada Makanan Cair Kental ? 1. Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna 2. Cukup energi protein 3. Diberikan bertahap menuju makanan lunak 4. Diberikan dalam tiga kali makanan utama 7. Apakah jenis minuman yang tidak boleh diberikan pada pasien yang akan menjalani pemeriksaan keseimbangan lemak ? a. Teh manis
  • 17. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif b. Air putih c. Susu d. Sirop e. Air tebu 8. Apakah jenis diet berupa makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tem- bus pandang bila diletakkan pada wadah bening? a. Makanan Cair b. Makanan Cair Jernih c. Makanan Saring d. Makanan Cair Penuh e. Makanan Cair Kental 9. Berapakah jumlah lemak yang diberikan pada pasien yang akan menjalani pemeriksaan keseimbangan lemak ? a. 100 gr dalam waktu 5 hari b. 200 gr dalam waktu 5 hari c. 200 gr dalam waktu 10 hari d. 250 gr dalam waktu 5 hari e. 250 gr dalam waktu 10 hari 10. Kapan pasien yang akan menjalani pemeriksaan kolonoskopi diminta berpuasa ?
  • 18. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif a. Pada hari pemeriksaan b. Sesudah hari pemeriksaan c. Setelah jam 20.00 malam sebelum hari pemeriksaan d. Setelah jam 20.00 setelah hari pemeriksaan e. Satu hari sebelum hari pemeriksaan Tugas Mandiri Bentuklah kelompok kecil 4-5 orang, bersama kelompok buatlah tabel yang menjelaskan perbedaan dari diet Makanan Biasa, Makanan Lunak, dan Ma- kanan Cair