KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
Kb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedah
1. MODUL 2Mata Kuliah : Keperawatan Kegawatdaruratan
Penulis: Ns. Rudi Hamarno, SKep, MKep
Ns. Maria Diah Ciptaning Tyas, MKep, SpKMB
Kegiatan Belajar 2
“Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada
Medikal Bedah : Stroke, Luka Bakar, Keracunan”
Prodi: D3 Keperawatan
Semester: 08
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Perawat sebagai bagian
dari tenaga kesehatan
dituntut tentang
pemahaman dan cara
menangani pasien yang
masuk ke dalam unit
pelayanan gawat
darurat dengan
berbagai jenis dan
tingkatan pasien dan
penyakit. Oleh karena
itu saudara sekalian
perlu memahami
asuhan keperawatan
kegawat daruratan
dengan berbagai
penyakit dengan
kondisi yang ada.
2. Untuk Bagian Pertama Kia
Akan Membahas Materi
Pertama, yaitu “Asuhan
Keperawatan
Kegawatdaruratan
Pada Pasien Stroke”
6. Sekitar 75% kasus stroke diakibatkan oleh obstruksi
vaskular (trombus atau emboli) yang
mengakibatkan iskemi dan infark
1
7. 25% stroke adalah hemoragi akibat penyakit
vaskuler hipertensif, ruptur aneurisma atau
malformasi arteriovenosa yang menyebabkan
perdarahan intraserebral.
2
9. Pada kasus stroke perlu dilakukan pengkajian sampai
tahap D (Disability) /A-B-C-D untuk menilai adanya
kelemahan/kelumpuhan akibat stroke dan
memperkirakan letak bagian otak yang mengalami
gangguan
!
11. %
Sangat hati-hati dan mudah frustrasi ; Stroke hemisfer kiri
bila terdapat gejala seperti hemiparesis atau hemiplegia
sisi kanan, kelainan lapang pandang kanan, disfagia
perilaku lambat,
1
12. %
stroke hemisfer kanan bila terdapat gejala hemiparesis
atau hemiplegia sisi kiri, kelainan bidang visual kiri, defisit
spasial-perseptual dan menunjukkan penurunan tingkat
kesadaran.
2
16. Diagnose
1Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
interupsi aliran darah serebral, gangguan oklusif/hemoragi yang
ditandai dengan perubahan tingkat kesadaran, kehilangan
memori, defisit sensori, bahasa, intelektual dan emosi
17. Intervensi Keperawatan
2Kaji kepatenan jalan nafas dan tanda-tanda vital; Kaji status
neurologi (GCS, refleks pupil); Pertahankan posisi kepala supine
dan ditinggikan 15O
– 30O
; Monitor intake, output, membran
mukosa, turgor kulit; Batasi penggunaan restrain; Kolaborasi :
Terapi O2 dan obat golongan steroid
31. %
Nilai keadaan umum pasien, jalan nafas (A), pernafasan
(B) dan sirkulasi (C); Pasang NGT jika diperlukan Pasang
kateter urin jika luka bakar > 30% derajat II & III1
32. %
Rehidrasi sesuai kebutuhan; Terapi O2 : pada trauma
inhalasi dapat dilakukan nebulasi dengan
bronchodilator; Kolaborasi pemberian obat;2
33. %
Pemantauan: Status kesadaran(GCS) dan
kardiovaskular, tanda vital, urine output, BJ urine, nilai
CVP jika terpasang dan analisa gas darah.3
34. Setelah Anda melakukan tindakan
keperawatan merdasarkan intervensi
yang telah disusun maka Anda
melakukan evaluasi !
40. Masuknya suatu zat racun ke dalam tubuh yang
mempunyai efekmembahayakan/mengganggu
fungsi organ dan tidak ditentukan oleh jumlah, jenis,
frekuensi dan durasi yang terjadi karena disengaja
maupun tidak disengaja bahkan dapat
menimbulkan kematian
55. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2
Modul Asuhan Keperawatan Gawat Darurat I. Apakah Saudara telah
mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai