Modul ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan seperti kondisi psikologis ibu hamil, adat istiadat, fasilitas kesehatan, ekonomi, dan asuransi kesehatan seperti Jamkesmas dan Jampersal. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan kehamilan yang normal secara fisiologis.
1. Faktor Lingkungan, Sosbud, Ekonomi
Semester 03
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Kebidanan
Asuhan Kebidanan Kehamilan
Modul 2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
Kegiatan Belajar 3
2. Hamilmerupakan
peristiwa alamiah dan fisiologis
yang dialami wanita, sekaligus
masa krisis yang karena
terjadinya beberapa perubahan
dalam tubuhnya.Dalam
menjalankan kehamilan wanita
hamil memerlukan ketenangan
batin
3. Wanita Hamil
yang mengalami kondisi psikologis yang
tidak menyenangkan akan
mengakibatkan kehamilannya yang
semula fisiologis dapat menjadi
kehamilan pathologis, hal tersebut
dapat dirasakan oleh janin yang
dikandung karena proses komunikasi
sudah dapat dimulai sejak dalam
kandungan.
4. Wanita Hamil
sering mengalami perubahan emosi yang tadinya
sebelum hamil sabar maka ketika hamil menjadi
suka marah, suka tersinggung sehingga
memerlukan support keluarga. Anda sebagai
seorang bidan hendaknya dapat ikut memberikan
support untuk mendukung kehamilan supaya
berjalan secara fisiologis karena bidan termasuk
salah satu orang terdekat dengan wanita hamil.
Respon emosional selama kehamilan
tergantung pada beberapa faktor yaitu stressor
internal stressor maupun external.
5. Kebiasaan
Adat
Istiadat
da beberapa kebiasaan adat istiadat
seperti tidak boleh makan yang amis
amis contohnya ikan, telur nanti, daging
karena dapat menyebabkan bayinya
disemuti banyak lemak, ketika lahir
bayinya seluruh badan ada putih
putihnya. Hal tersebut tidak benar justru
kebiasaan tersebut kalau dilakukan
dapat menimbulkan ibu hamil kurang
gizi sehingga dapat membahayakan ibu
maupun janinnya.
A
6. Fasilitias
Kesehatan
Untuk mencapai suatu kondisi yang
sehat diperlukan adanya sarana dan
prasarana (fasilitas kesehatan) yang
memadai. Masalah yang timbul karena
faktor 3 keterlambatan, yaitu:
7. Keterlambatan dalam
pengambilan keputusan
dalam mencari
pelayanan kesehatan
Hal ini dipengaruhi oleh status ekonomi,
status pendidikan, status wanita,
karakteristik penyakit.
Untuk mengantisipasi keadaan ini anda
sebagai bidan harus menanyakan kepada
ibu hamil sejak awal tentang :
• Ibu akan melahirkan dimana
• Ibu ingin ditolong siapa
• Kalau ada masalah dirujuk kemana
• Kalau berangkat ke fasilitas kesehatan pakai
kendaraan apa
• Sudah menyiapkan biaya atau belum
• Yang akan mendampingi saat persalinan siapa
• Kalau memerlukan donor darah siapa yang
menjadi pendonornya, pastikan sekitar HPL
orang tersebut tidak pergi keluar kota
• Alat perlengkapan ibu dan bayi apakah sudah
disiapkan
• Kalau memerlukan penanganan khusus, siapa
yang berhak menentukan keputusan.
1
8. Keterlambatan dalam
mencapai fasilitas
kesehatan itu sendiri
Ini masih berhubungan dengan
keterlambatan dalam pengambilan
keputusan dalam mencari pelayanan
kesehatan. Kalau anda sudah
mengantisipasi sejak awal maka
keterlambatan dalam mencapai fasilitas
kesehatan tidak akan terjadi karena sejak
awal ibu hamil dan keluarganya sudah
menyiapkan kendaraan dan biaya.
2
9. Keterlambatan dalam
menerima penanganan
yang tepat
Keterlambatan dalam menerima
penanganan yang tepat dipengaruhi oleh
kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas
kesehatan yang tersedia juga menunggu
keputusan dari keluarga pasien. Hal ini
dapat terjadi apabila ada tenaga
kesehatan yang tidak mampu
mendiagnosa secara tepat sehinggan
tindakan yang diberikan kepada pasien
tidak tepat, atau tenaga kesehatan yang
kurang serius dan lambat sehingga tidak
segera menangani pasien.
3
10. Ekonomi
Aspek finansial ini dapat menjadi masalah
jika misalnya ibu hamil yang suaminya
belum bekerja, berhenti bekerja atau
dengan penghasilan kurang mungkin juga
ibu harus tinggal dirumah kontrakan yang
murah dan kumuh sehingga membuat ibu
rentan terhadap penyakit.
11. Jamkesmas
adalah program bantuan sosial untuk
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin dan tidak mampu. Program ini
diselenggarakan secara nasional agar
terjadi subsidi silang dalam rangka
mewujudkan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh bagi masyarakat miskin.
12. Jamkesmas
adalah jaminan perlindungan untuk
pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(komprehensif) mencakup pelayanan
promotif, preventif,serta kuratif dan
rehabilitative yang diberikan secara
berjenjang bagi peserta yang iurannya
dibayar oleh pemerintah.
13. 14 Kriteria BPS
1. Luas lantai rumah
tempat tinggal
kurang dari 8
m2/orang.
2. Jenis lantai
bangunan tempat
tinggal dari
tanah/bamboo/kayu
murahan
3. Jenis dinding
tempat tinggal
terbuat dari
bamboo/rumbia/ka
yu berkualitas
4. Rendah
/tembok tanpa
diplester.
5. Tidak memiliki
fasilitas BAB/bersama-
sama dengan keluarga
lain
6. Sumber
penerangan rumah
tangga tidak
menggunakan
listrik
8. Sumber air
minum berasal
dari sumur/mata
air tidak
terlindung/sungai/
air hujan
7. Bahan bakar
untuk masak
sehari-hari
adalah kayu
bakar/arang/mi
nyak tanah
14. 14 Kriteria BPS
9. Hanya mengkonsumsi
daging/susu/ayam 1 x
dalam seminggu
10. Hanya membeli
1 stel pakaian paru
dalam 1 tahun
11. Hanya sanggup
makan 1 – 2 x sehari
12. Tidak sanggup
membayar biaya
pengobatan di
Puskesmas atau di
Poliklinik
13. Sumber penghasilan
kepala rumah tangga
adalah : petani dengan luas
lahan 0,5 hektar, buruh tani,
nelayan, buruh bangunan,
perkebunan atau pekerjaan
lain dengan pendapatan
dibawah Rp.600.000/bulan.
14. Pendidikan
tertinggi kepala rumah
tangga : tidak sekolah,
tidak tamat SD?hanya
SD
15. Tidak memiliki
tabungan/ barang
yang mudah
dijualdengan nilai Rp
500.000,-sepeda
motor, emas, ternak,
perahu motor dll.
15. Jampersal
adalah jaminan pembiayaan pelayanan
persalinan yang meliputi pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan,
pelayanan nifas termasuk pelayanan KB
pasca persalinan dan pelayanan bayi baru
lahir yang dilakukan tenaga kesehatandi
fasilitas kesehatan yang pembiayaannya
ditanggung oleh pemerintah.
16. Syarat
Peserta
Jampersal• Foto copy KTP yang masih berlaku
• Bila tidak ada KTP, lampirkan surat keterangan
domisili dari RT/RW
• Kalau perlu dirujuk, lampirkan surat rujukan
dari Puskesmas atau Bidan Praktek Mandiri
yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.
• Untuk kasus emergency dapat langsung
datang ke RSUD tanpa membawa surat
rujukan.
• Segera melapor ke pengelola Jampersal
RSUD dalam waktu 2 x 24 jam terhitung saat
pasien dirawat.