Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Batang tahun 2010 memberikan ringkasan tentang kinerja pengadilan tersebut pada tahun tersebut, mencakup data perkara, keuangan, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
1. LAPORAN TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI BATANG
T
TAHUN 2010
PENGADILAN NEGERI BATANG
JLN. BRIGJEND SLAMET RIYADI NO. 5
TELP. (0285) 391106-391103 FAX. (0285) 391106
WEBSITE : www.pn-batang.go.id
EMAIL : pn_batang@yahoo.com
BATANG - 51215
PENGANTAR
2. Laporan tahunan Pengadilan Negeri Batang ini disusun sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban Pengadilan Negeri Batang kepada publik sesuai dengan keputusan Ketua
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 Tahun 2007 tentang
Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Informasi yang dimuat dalam Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Batang tahun 2010 ini
antara lain memberi gambaran umum pengadilan dan wilayah hukumnya.Selain itu, laporan
tahunan ini juga mencantumkan informasi tentang data jumlah perkara, laporan keuangan, dan
laporan kepegawaian. Pada tahun 2010 ini, berbagai pengembangan dan perubahan telah
dilakukan terutama yang berhubungan dengan pengolahan data, penyediaan informasi bagi
masyarakat dan peningkatan SDM bagi para staf pengadilan dan para hakim.
Laporan Tahunan 2010 ini terlaksana berkat usaha dan kerja sama seluruh pegawai
Pengadilan Negeri Batang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kami berusaha semaksimal
mungkin dalam menyusun laporan tahunan ini dan disadari terdapat kekuranagan yang perlu
penyempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik membangun demi
kesempurnaan pelaksanaan tugas untuk masa-masa yang akan datang. Semoga laporan tahunan
ini mempunyai makna dan arti dalam kegiatan keseharian kita.
Penyusunan laporan tahunan 2010 ini telah diupayakan sebaik mungkin walaupun
demikian tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan sehubungan dengan kendala-kendala yang
dihadapi, misalnya keterbatasan tenaga. Walaupun demikian para hakim dan staf Pengadilan
Negeri Batang telah mengupayakan untuk mengatasai kendala-kendala tersebut melalui
komitmen untuk menyelesaikan laporan tahunan ini. Semoga Laporan Tahunan 2010 Pengadilan
Negeri Batang dapat mencerminkan kinerja Pengadilan Negeri Batang dan bermanfaat bagi
masyarakat.
DAFTAR ISI
Halaman
3. Pengantar ................................................................................................................................................... 1
Daftar Isi ...................................................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan .......................................................................................................................... 4
A. Kebijakan Umum Peradilan ..................................................................................... 5
B. Visi dan Misi ................................................................................................................... 5
C. Renstra .............................................................................................................................. 5
Bab II Struktur Organisasi (Tupoksi) ....................................................................................... 10
A. Penyusunan alur Tupoksi ………………………………………………………………….11
B. Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) …………………………….16
Bab III Keadaan Perkara .................................................................................................................. 28
Bab IV Pengawasan Internal .......................................................................................................... 30
Bab V Pembinaan dan Pengelolaan ........................................................................................... 31
A. Sumber Daya Manusia Teknis Yudicial ............................................................... 31
1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudicial ........................................................ 31
2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudicial ............................................... 32
3. Promosi dan Mutasi ............................................................................................. 33
4. Pengisian Jabatan Struktural ............................................................................ 33
B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana ....................................................................... 35
1. Sarana dan Prasarana Gedung ......................................................................... 35
a) Pengadaan ………………………………………………………………………………..35
b) Pemeliharaan ………………………………………………………............................35
c) Penghapusan ……………………………………………………………………………36
2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung ....................................................... 36
a) Pengadaan ………………………………………………………………………………..38
b) Pemeliharaan ………………………………………………………............................38
4. c) Penghapusan ……………………………………………………………………………38
C. Pengelolaan Keuangan ............................................................................................... 39
1. Belanja Pegawai ..................................................................................................... 39
- Pagu ......................................................................................................................... 39
- Realisasi ................................................................................................................. 39
- Sisa ......................................................................................................................... 39
2. Belanja Barang ....................................................................................................... 41
- Pagu ......................................................................................................................... 41
- Realisasi ................................................................................................................. 41
- Sisa ......................................................................................................................... 41
3. Belanja Modal ......................................................................................................... 43
- Pagu ......................................................................................................................... 43
- Realisasi ................................................................................................................. 43
- Sisa ......................................................................................................................... 43
D. Pengelolaan Administrasi ......................................................................................... 45
1. Administrasi Perkara ........................................................................................... 45
2. Administrasi Umum ............................................................................................. 49
Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi ....................................................................................... 53
BAB I
PENDAHULUAN
A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN
5. Pengadilan Negeri Batang, sebagai salah satu Badan Peradilan Tingkat Pertama
mempunyai tugas untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara baik perkara
pidana maupun perkara perdata. Disamping tugas pokok tersebut masih ada tugas - tugas lain
yang oleh peraturan perundang - undangan yang diamanatkan kepada Pengadilan Negeri
untuk melaksanakann tugas non kedinasan. . Tugas - tugas tersebut antara lain Non Yudisial,
administrasi umum dan pendukung ke dinasan antara lain, Kemuspidaan, IKAHI, Dharmayukti,
Koperasi, Olah raga / PTWP dan lain sebagainya.
Dalam menyusun Laporan Tahunan ini dilakukan dengan menginvestarisir lebih dahulu
kondisi kantor yang ada baik personilnya maupun keadaan administrasinya serta kondisi
gedungnya dengan menyadari adanya kendala - kendala yang ada antara lain keterbatasan
tenaga, ruang, dana dan fasilitas lainnya (sebagai input). Kondisi yang ada tersebut diusahakan
untuk membenahi, meningkatkan dan merobah keadaan kantor, personil dan administrasi
menjadi lebih baik yaitu bersih, rapi, teratur dan tertib. Disamping itu diusahakan agar proses
penanganan dan penyelesaian suatu perkara diselesaikan dalam waktu ± 6 (enam) bulan yaitu
dengan jalan meningkatkan kwalitas sumber daya manusianya dan prasarananya.
Sebagai acuan menata administrasi kantor adalah ketentuan - ketentuan yang termuat
dalam surat keputusan, surat edaran dan intruksi - intruksi dari pejabat yang berwenang.
Sedangkan untuk menata Administrasi Perkara disesuaikan dan berpedoman pada Buku
Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi dan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengawasan
di Lingkungan Lembaga Peradilan.
Seluruh kegiatan tersebut direncanakan dalam tahapan jangka pendek dan menengah,
namun apabila dalam batas waktu jangka pendek dan menengah belum dapat dilaksanakan
maka usaha pembenahan tersebut terus secara kontinyu dilaksanakan dalam tahapan
berikutnya, demikian seterusnya sampai tujuan akhir dapat diwujudkan.
Sasaran akhir dalam Laporan tahunan ini adalah keadaan Kantor dan Administrasi yang
effektif, efisien dalam memberi pelayanan hukum kepada masyarakat sebaik - baiknya sesuai
dengan keperluan / kebutuhan yaitu :
a. Memberi pelayanan hukum yang cepat, tepat dan biaya ringan kepada para pencari
keadilan atau anggota masyarakat dan instansi yang membutuhkan.
6. b. Dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat didalam menangani permasalahan yang
berkembang dimasyarakat.
B. VISI DAN MISI
a.. Visi
Mewujudkan Supremasi Hukum melalui Kekuasaan Kehakiman yang mandiri,
efektif dan efisien serta mendapatkan kepercayaan publik. Profesional dalam memberi
layanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan berbiaya rendah bagi masyarakat
serta mampu menjawab panggilan pelayanan public.
b. Misi
1. Pemberian rasa keadilan yang cepat dan jujur
2. Peradilan yang mandiri dan independent dari campur tangan pihak luar
3. Memperbaiki kwalitas input eksternal pada proses peradilan
4. Institusi peradilan yang efisien, efektif dan berkwalitas
5. Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman dengan bermartabat, intregritas bisa
dipercaya dan transparan
C. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
I. Rencana Kerja Yustisial
1. Proses Pemeriksaan Dan Memutus / Menyelesaikan Perkara
Untuk kelancaran tugas yudisial agar setiap perkara baik pidana maupun perdata
dapat diputus dalam jangka waktu 6 (enam ) bulan, setelah perkara diterima di
Kepaniteraan maka diusahakan :
1. Paling lambat satu minggu setelah perkara didaftar maka Ketua Pengadilan harus
menunjuk Majelis Hakim yang akan menyidangkan ;
2. Majelis Hakim yang ditunjuk untuk menyidangkan perkara, segera menentukan hari
sidang ;
7. 3. Sidang Pengadilan dimulai tepat jam 09.00 pagi ;
4. Hakim Ketua Majelis bertanggung jawab atas penyelesaian setiap perkara yang
ditanganinya dan keterlambatan minutering Berita Acara maupun putusan, menjadi
tanggung jawab Hakim Ketua ;
5. Untuk kelancaran pemeriksaan perkara, Hakim Ketua Majelis membagi tugas kepada
Hakim Anggota untuk aktif, mengkoreksi Berita Acara dan menyususn putusan ;
6. Panitera Pengganti, setelah sidang selesai segera menyususn berita acara yang
isinya melukiskan keadaan sebenarnya yang terjadi dipersidangan ;
7. Pada hari sidang berikutnya, Panitera Pengganti harus sudah selesai menyusun
berita acara sidang sebelumnya ;
8. Konsep putusan harus sudah siap waktu putusan diucapkan, kemudian setelah
sidang ditutup segera diserahkan kepada Panitera Pengganti untuk diketik dan
diminutering ;
9. Pada waktu putusan diucapkan, maka seluruh berita acara harus sudah seelsai
diminutering dan ditanda tangani oleh Ketua Majelis dan Panitera Pengganti ;
10. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah putusan diucapkan , konsep putusan
harus sudah selesai pengetikannya dan ditanda tangani oleh Majelis Hakim dan
Panitera Pengganti, selanjutnya diserahkan kepada Panitera Muda Pidana atau
Perdata.
2. Penertiban Penyelenggaraan Administrasi Perkara
1. Register Induk Perkara
- melengkapi pengisian kolom-kolom dalam Register Induk Perkara, baik perkara
Pidana atau Perdata sesuai dengan petunjuk dan edaran dari Mahkamah Agung ;
2. Kelancaran Administrasi perkara meliputi :
a. Kecepatan dan ketepatan menyelenggarakan administrasi, pendaftaran perkara
masuk, banding, kasasi dan peninjauan kembali baik perkara perdata atau pidana.
b. Kecepatan minutering perkara
8. c. Kecepatan pengiriman berkas perkara ke Pengadilan TInggi dan Mahkamah Agung
yaitu :
Dalam perkara perdata
- Banding : paling lambat 1 (satu) bulan setelah pernyataan banding
dibuat harus sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi
- Kasasi : paling lambat satu bulan (30 hari) setelah diterimanya
pemberitahuan kasasi harus dikirim ke Mahkamah Agung
- Peninjauan Kembali : paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya
jawaban Peninjauan Kembali
Dalam Perkara Pidana
- Banding : paling lambat 14 (empat belas) hari sejak pernyataan
banding berkas harus dikirim ke Pengadilan Tinggi (pasal
236 (!) KUHAP)
- Kasasi : paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tenggang
waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 249 (1) KUHAP.
berarti paling lama 56 (lima puluh enam) hari setelah
pernyataan permohonan kasasi, berkas perkara sudah
dikirim ke Mahkamah Agung.
- Peninjauan Kembali : segera dilanjutkan ke Mahkamah Agung setelah berkas
perkara, Berita Acara Pemeriksaan sudah siap.
3. Menertibkan administrasi keuangan perkara (uang fihak ketiga)
Mencatat kegiatan penerimaan dan pengeluaran dalam Buku Jurnal Keuangan,
Buku Induk Keuangan Perkara, Buku Induk Keuangan Eksekusi dan Buku Induk
Penerimaan Uang Hak-Hak Kepaniteraan.
4. Tugas di Staf Kepaniteraan Pidana dan Perdata
Memfungsikan tugas meja pertama, meja kedua dan meja ketiga dalam perkara
perdata juga memfungsikan meja pertama dan meja kedua dalam perkara pidana.
5. Penertiban Pengeluaran Keuangan Perkara
9. Menertibkan setiap pengeluaran uang fihak ketiga oleh Panitera dan harus dibuat
kuitansi yang diketahui dan disetujui oleh Ketua Pengadilan Negeri.
6. Pelaksanan yang efektif untuk Pembuatan Court Calender bagi Hakim-Hakim
7. Pengiriman Pembuatan laporan perkara baik laporan bulanan, triwulan dan
tahunan yang sesuai dengan data yang ada.
8. Pembuatan Data Perkara dalam papan data dan pembuatan grafik perkara
9. Penertiban Tunggakan Perkara
Memprioritaskan untuk menyidangkan dan memeriksa serta mengadili perkara
yang lebih 6 (enam) bulan yang belum diputus.
10. Penataan Arsip berkas Perkara
- Melakukan pembenahan arsip perkara aktip maupun in aktif.
- Meningkatkan pembuatan grafik perkara berdasarkan kwalifikasi perkara.
- Laporan - laporan perkara diusahakan tepat waktu.
11. Mengaktifkan Tugas - tugas Hakim Pengawas antara lain Kim Was-Mat, Hakim
Pengawas Bidang dan Memberikan Bimbingan serta petunjuk.
12. Memberikan Bimbingan petunjuk Teknis kepada Jurusita Pengganti dalam
melaksanakan tugas-tugas kejurusitaan.
II. Rencana Kerja Bidang Non Yustisiil
a. Administrasi Umum
- Meningkatkan usaha pembenahan perpustakaan dengan melengkapi kartu katalog
serta menginvestarisir kembali jumlah Buku yang ada di perpustakaan.
- Menggalakkan untuk memanfaatkan buku - buku perpustakaan bagi Hakim,
Karyawan / Karyawati Pengadilan.
- Meningkatkan pengelolaan arus surat menyurat sampai pengarsipan surat dengan
sistem kendali.
10. - Mendata kembali / check opname pisik setiap sebulan sekali BMN (barang milik
Negara) / barang - barang inventarisasi kantor dan meningkatkan membuat
laporan - laporan barang inventaris dalam bentuk aplikasi SIMAK-BMN ;
- Pengiriman berkas dan surat kedinasan baik yang mengenai masalah perkara atau
non perkara ke kantor pos dengan cepat dan tepat kesasaran yang dituju.
- Mendata kembali / check opname pisik BMN (Barang Milik Negara) yang sudah
rusak berat untuk segera dilaksanakan penghapusan.
- Setiap bulan sekali mengadakan check opname pisik Persediaan khususnya ATK.
b. Administrasi Keuangan
- Mengefektifkan penggunaan / belanja uang rutin sesuai dengan Petunjuk
Operasional DIPA sesuai dengan Rencana Program Kerja yang telah dibuat setelah
DIPA turun.
- Dalam menyusun program kerja perlu diprioritaskan hal-hal yang perlu segera
dilaksanakan sesuai dengan anggaran rutin yang ada dan merencanakan biaya
pengeluaran setiap bulan secara efisien dan efektif sesuai kebutuhan kantor dan
kemampuan biaya rutin.
- Dalam pemeliharaan barang inventaris yang tercantum di DIPA, sedapat mungkin
digunakan untuk barang inventaris yang dibutuhkan untuk kepentingan kegiatan
perkantoran.
- Mengefektifkan penggunaan belanja barang yaitu pemeliharan gedung dan
bangunan sesuai dengan perencanaan pemeliharaan gedung dan bangunan sesuai
dengan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)
c. Administrasi Kepegawaian
- Penertiban penyusunan berkas - berkas kepegawaian, serta pembuatan laporan
Triwulan, Semester dan Tahunan, Pengiriman berkas usul kepangkatan secara
periodik setiap April dan Oktober, Pengusulan Usul Pengangkatan Calon Pegawai
Negeri menjadi Pegawai Negeri Sipil, Pengusulan Karpeg, Karis dan Karsu, Pengisian
Absensi sesuai tepat waktu datang dan pulang untuk Hakim dan Karyawan juga
dalam setiap pengajuan pengusulan diprioritaskan untuk penambahan tenaga
11. pegawai ke Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, untuk
mengisi kekurangan tenaga seperti : Operator komputer baik berupa tenaga IT
maupun tenaga yang mampu mengerjakan tugas-tugas dalam bentuk aplikasi
komputer.
14. A. Penyusunan Alur Tupoksi
1. Ketua/Wakil Ketua Pengadilan :
- Ketua Pengadilan selaku pimpinan bersama-sama dengan Wakil Ketua memimpin dan
bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas pengadilan secara baik dan lancar.
- Melaksanakan pembagian tugas antara Ketua dan Wakil Ketua serta bekerja sama dengan
baik.
- Membagi dan menetapkan tugas dan tanggung jawab secara jelas dalam rangka
mewujudkan keselarasan dan kerja sama antar sesama pejabat dan petugas yang
bersangkutan.
- Menyelenggarakan administrasi keuangan rutin/pembangunan.
- Melaksanakan pertemuan berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sekali dengan
seluruh karyawan Pengadilan.
2. Hakim :
- Menetapkan hari sidang perkara pedata dan pidana.
- Menyelesaikan setiap perkara yang ditangani sesuai ketentuan yang berlaku.
- Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap pada saat diucapkan dipersidangan
- Menandatangani putusan yang sudah diucapkan di persidangan.
- Menetapkan terdakwa ditahan dirubah jenis tahanannya.
- Menandatangani BAP oleh hakim ketua.
3. Panitera/Sekretaris :
- Membantu pimpinan pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan
jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya, di lingkungan kepaniteraan
dan kesekretariatan
- Mengatur pembagian tugas pejabat kepaniteraan.
- Panitera dengan dibantu oleh Wakil Panitera dan Panitera Muda harus menyelenggarakan
administrasi secara cermat mengenai jalannya perkara perdata dan pidana maupun
situasi keuangan perkara perdata.
15. - Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar,
biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang
disimpan di Kepaniteraan.
4. Wakil Panitera :
- Membantu pimpinan pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan
jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
- Membantu panitera dalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi
perkara.
5. Wakil Sekretaris :
- Membantu Panitera/Sekretaris dalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas
administrasi Keuangan, administrasi Kepegawaian dan Aaministrasi Umum;
- Membantu Panitera/Sekretaris selaku Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran dengan
menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen ;
- Memberikan penilaian DP3 setiap akhir tahun kepada pejabat Kepala Urusan
Kepegawaian. Kepala Urusan Umum dan Kepala Urusan Kepegawaian ;
6. Panitera Pengganti
- Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
- Membuat penetapan penahanan atau serta membuat berita acara sidang dan melaporkan
kalau ada titipan barang bukti kepada Panitera
- Melaporkan kepada panitera muda perdata maupun pidana tentang penundaan hari
sidang, menyerahkan berkas perkara bila telah selesai diminutasi.
7. Panmud Hukum
- Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan.
- Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyurun
laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, daftar Notaris, Penasihat Hukum ,
serta tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
8. Panmud Pidana :
- Melaksanakan tugas di Kepaniteraan Pidana sebagai Koordinator di Kepaniteraan Pidana.
16. - Membantu Hakim dalam persidangan penyelesaian perekara pidana.
- Menyerahkan berkas perkara kepada Panmud Hukum untuk disimpan diarsip jika telah
selesai diminutasi.
- Menyusun rencana kerja pada bagian pidana.
9. Panmud Perdata :
- Melaksanakan tugas di Kepaniteraan Perdata sebagai Koordinator di Kepaniteraan
Perdata
- Membantu Hakim dalam persidangan penyelesaian perekara Perdata
- Menyerahkan berkas perkara kepada Panmud Hukum untuk disimpan diarsip jika telah
selesai diminutasi.
- Menyusun rencana kerja pada bagian Perdata
10. Jurusita :
- Melaksanakan tugas kejurusitaan Pengadilan antara lain pemangggilanuntuk hari
sidang baik sidang perkara perdata dan pidana juga panggilam somasi ;
- Melaksanakan Pemberitahuan putusan baik perkara perdata dan pidana ;
- Melaksanakan Sita Jaminan dan Eksekusi yang telah ditetapkan oleh Hakim / Ketua
Pengadilan Negeri
11. Jurusita Pengganti :
- Membantu tugas Jurusita jika berhalangan yaitu :
Membantu tugas Hakim dengan melaksanakan pemangggilan sidang baik sidang
perkara perdata dan pidana juga panggilam somasi ;
- Membantu tugas Hakim dengan melaksanakan Pemberitahuan putusan baik perkara
perdata dan pidana ;
12. Kaur Umum :
- Membuat daftar isi ruangan.
- Membuat daftar inventaris ruangan.
- Membuat laporan SABMN
17. - Membuat Laporan tahunan Semester dan Tahunan ;
- Mengurusi surat-surat.
- Kebersihan, keamanan dan perlengkapan.
13. Kaur Keuangan :
- Mengerjakan / membantu pembukuan
- Membuat RAB tahunan
- Membuat laporan bulanan
- Mengerjakan semua kegiatan keuangan rutin
- Mengerjakan pembukuan keuangan
- Mengajukan anggaran ke KPPN dan pertanggung jawabannya
- Mengerjakan pembukuan keuangan
14. Kaur Kepegawaian :
- Mengusulkan kenaikan pangkat
- Mengusulkan Promosi jabatan Struktural dan fungsional
- Mengusulkan Calon Pegawai menjadi Pegawai Negeri Sipil
- Membuat surat izin cuti Hakim dan Karyawan
- Membuat kenaikan gaji berkala.
- Membuat usulan bendaharawan dan PPDG.
- Membuat SK. Penghunian Rumah Dinas.
- Membuat realisasi biaya pindah.
- Membuat DP3.
- Membuat laporan rutin ke bagian umum.
- Membuat Bezetting Hakim dan Pegawai
- Membuat Absensi Hakim dan Karyawan
15. Staf Pidana :
18. - Mengisi Register Banding, Kasasi dan PK.
- Membuat Laporan Bulanan.
- Mengisi Daftar Hari Sidang.
16. Staf Perdata :
- Menerima uang panjar perkara.
- Melaporkan pemasukan dan pengeluaran uang setiap hari kepada panitera untuk dicatat
dalam buku induk keuangan.
- Menyerahkan penerimaan hak-hak kepaniteraan kepada bendahara penerima seminggu
sekali.
17. Staf Hukum
- Membantu Panitera Muda Hukum untuk membuat laporan bulanan, triwulan, semester
dan tahunan secara berkala ;
- Menyimpan berkas perkara yang sudah non aktif ke tempat penyimpanan perkara.
18. Staf Umum :
- Membuat daftar isi ruangan.
- Membuat daftar inventaris ruangan.
- Membuat laporan DARIK.
- Mengurusi surat-surat.
- Kebersihan dan perlengkapan.
19. Staf Keuangan :
- Membuat daftar gaji.
- Membuat laporan bulanan dan triwulan.
- Menata arsip keuangan.
20. Staf Kepegawaian :
- Membuat absensi pegawai/hakim.
- Laporan bulanan dll.
19. B .Penyusunan Standard Operasional Prosedur (SOP)
Pengertian SOP
1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan
menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Tujuan SOP
1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim
dalam organisasi atau unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan
administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Fungsi :
1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
Kapan SOP diperlukan
1. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan
2. SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik
atau tidak
3. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat
mempengaruhi lingkungan kerja.
20. Keuntungan adanya SOP
1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan
pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
2. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai dalam setiap pekerjaan
3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk
mengukur kinerja pegawai.
Dalam menjalankan operasional pekerjaan , peran pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang
sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan
kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal
sehingga dapat mewujudkan visi dan misi.dalam melaksanakan tugas.
21. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADILAN NEGERI BATANG
Pelaksana Aktivitas Uraian Kegiatan Dokumen / Data Pendukung
1 2 3 4
KEPEGAWAIAN Kenaikan Pangkat Kepala Urusan Kepegawaian menyiapkan dokumen DP3, SK Terakhir,Daftar Riwayat
kepegawaian dari Pegawai yang akan kenaikan pangkat. Pekerjaan, Karpeg,
Setelah diteliti, Kepala Urusan Kepegawai membuat konsep dan
di ketik pengantar usulan kenaikan pangkat beserta
memfotocopy data-data pendukung untuk kenaikan pangkat.
Setelah selesai pengetikan, ditanda tangani Ketua Pengadilan
Negeri dan data-data file kepegawaian yang telah difotocopy
dilegalisir oleh Pan/sek dan selanjutnya pemberkasan untuk
segera dikirim ke Pengadilan Tinggi selaku Korwil untuk segera
diteruskan ke Mahkamah Agung.
Kenaikan gaji Berkala Kepala Urusan Kepegawaian menyiapkan dokumen Arsip Surat Kenaikan Gaji
kepegawaian dari Pegawai yang akan Kenaikan Gaji Berkala. Berkala tahun yang lalu
Setelah diteliti, Kepala Urusan Kepegawain membuat konsep
dan di ketik usulan Kenaikan Gaji Berkala selanjutnya ditanda
tangani Ketua Pengadilan Negeri dan dikirim ke KPPN dan
arsipnya diserahkan ke Bagian Keuangan.
Cuti Kepala Urusan Kepegawaian menyiapkan dokumen Arsip file cuti Pegawai
kepegawaian dari Pegawai yang akan mengajukan Cuti. Setelah
meneliti arsip cuti pegawai yang bersangkutan selanjutnya
Kepala Urusan Kepegawaian membuat surat izin cuti
berdasarkan hak cuti pegawai 12 hari dikurangi hari libur
nasional.Dan selanjutnya surat permohonan cuti ditanda
tangani Ketua Pengadilan Negeri untuk sebagian dikirim dan
disisanya di arsipkan.
22. KEUANGAN Membuat Laporan Keuangan SAKPA Membuat laporan keuangan melalui aplikasi SAKPA, yang setiap Neraca SAKPA bulan yang lalu
awal bulan melakukan rekonsiliasi dengan KPPN
Membuat SPM (Surat Perintah Memeriksa dan merinci dokumen pendukung SPP (Surat Dokumen tagihan , DIPA
Membayar) Perintah Pembayaran) sesuai ketentuan yang berlaku.Serta
memeriksa pagu anggaran yang ada dalam DIPA untuk
selanjutnya dibuatkan dalam bentuk SPM (Surat Perintah
Membayar) termasuk didalamnya gaji, uang makan, lembur dan
sebagainya
UMUM Inventarisir Barang Milik Negara Melakukan check opname phisikBarang Milik Negara (BMN) Daftar Barang Ruangan (DBR),
setiap tahunnya dengan berpedoman pada Daftar Barang sertifikat tanah, Surat-surat
Ruangan (DBR) dan melakukan Rekonsiliasi aplikasi Barang kendaraan dan sebagainya
Milik Negara (BMN) dengan Keuangan (SAKPA) setiap semester
dan akhir tahun dan juga melakukan Rekonsiliasi dengan
KPKPNL setiap semester dan akhir tahun dan hasilnya
dilaporkan ke Korwil Pengadilan Tinggi Agama Semarang
untuk diteruskan ke Mahkamah Agung
Inventarisir Barang Persediaan Melakukan check opname pisik barang persediaan dengan Kuitansi Pembelanjaan ATK
meneliti jumlah barang-barang ATK yang ada sekarang di
gudang persediaan dan melaporkan melalui aplikasi Persediaan
untuk selanjutnya rekonsiliasi dengan SABMN (Sistem Aplikasi
Barang Milik Negara) setiap bulannya dan setiap semester dan
akhir tahun dilaporkan ke Korwil Pengadilan Tinggi Agama
Semarang
PERDATA Pengajuan Gugatan / Permohonan / a. Pihak berperkara datang ke Pengadilan Negeri dengan
Banding / Kasasi / Peninjauan membawa surat gugatan atau permohonan,
Kembali b. Pihak berperkara menghadap petugas Meja Pertama dan
menyerahkan surat gugatan atau permohonan, minimal 2
(dua) rangkap. Untuk surat gugatan ditambah sejumlah
Tergugat.
c. Petugas Meja Pertama (dapat) memberikan penjelasan yang
dianggap perlu berkenaan dengan perkara yang diajukan
dan menaksir panjar biaya perkara yang kemudian ditulis
23. dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM).
d. Besarnya panjar biaya perkara diperkirakan harus telah
mencukupi untuk menyelesaikan perkara tersebut dan Bagi
yang tidak mampu dapat diijinkan berperkara secara prodeo
(cuma-cuma). Ketidakmampuan tersebut dibuktikan dengan
melampirkan surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa
setempat yang dilegalisasi oleh Camat
e. Petugas Meja Pertama menyerahkan kembali surat gugatan
atau permohonan kepada pihak berperkara disertai dengan
Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dalam rangkap 3
(tiga).
f. Pihak berperkara menyerahkan kepada pemegang kas
(KASIR) surat gugatan atau permohonan tersebut dan Surat
Kuasa Untuk Membayar (SKUM).
g. Pemegang kas menyerahkan asli Surat Kuasa Untuk
Membayar (SKUM) kepada pihak berperkara sebagai dasar
penyetoran panjar biaya perkara ke bank.
h. Pihak berperkara datang ke loket layanan bank dan mengisi
slip penyetoran panjar biaya perkara. Pengisian data dalam
slip bank tersebut sesuai dengan Surat Kuasa Untuk
Membayar (SKUM), seperti nomor urut, dan besarnya biaya
penyetoran. Kemudian pihak berperkara menyerahkan slip
bank yang telah diisi dan menyetorkan uang sebesar yang
tertera dalam slip bank tersebut.
i. Setelah pihak berperkara menerima slip bank yang telah
divalidasi dari petugas layanan bank, pihak berperkara
menunjukkan slip bank tersebut dan menyerahkan Surat
Kuasa Untuk Membayar (SKUM) kepada pemegang kas
j. Pemegang kas setelah meneliti slip bank kemudian
menyerahkan kembali kepada pihak berperkara. Pemegang
kas kemudian memberi tanda lunas dalam Surat Kuasa
Untuk Membayar (SKUM) dan menyerahkan kembali kepada
pihak berperkara asli dan tindasan pertama Surat Kuasa
Untuk Membayar (SKUM) serta surat gugatan atau
24. permohonan yang bersangkutan.
k. Pihak berperkara menyerahkan kepada petugas Meja Kedua
surat gugatan atau permohonan sebanyak jumlah tergugat
ditambah 2 (dua) rangkap serta tindasan pertama Surat
Kuasa Untuk Membayar (SKUM).
l. Petugas Meja Kedua mendaftar/mencatat surat gugatan
atau permohonan dalam register bersangkutan serta
memberi nomor register pada surat gugatan atau
permohonan tersebut yang diambil dari nomor pendaftaran
yang diberikan oleh pemegang kas.
m. Petugas Meja Kedua menyerahkan kembali 1 (satu) rangkap
surat gugatan atau permohonan yang telah diberi nomor
register kepada pihak berperkara.
n. Pihak/pihak-pihak berperkara akan dipanggil oleh
jurusita/jurusita pengganti untuk menghadap ke
persidangan setelah ditetapkan Susunan Majelis Hakim
(PMH) dan hari sidang pemeriksaan perkaranya (PHS).
PIDANA Pemeriksaan Pidana Biasa 1. Penunjukan hakim atau majelis hakim dilakukan oleh KPN Berkas perkara dari Kejaksaan /
setelah Panitera mencatatnya di dalam buku register Kepolisian
perkara seterus¬nya diserahkan kepada Ketua Pengadilan
Negeri untuk menetapkan Hakim / Majelis yang
menyidangkan perkara tersebut.
2. Ketua Pengadilan Negeri dapat mendelegasikan pembagian
perkara kepada Wakil Ketua terutama pada Pengadilan
Negeri yang jumlah perkaranya banyak.
3. Pembagian perkara kepada Majelis / Hakim secara merata
dan terhadap perkara yang menarik pehatian masyarakat,
Ketua Majelisnya KPN sendiri atau majelis khusus.
4. Sebelum berkas diajukan ke muka persidangan, Ketua
Majelis dan anggotanya mempelajari terlebih dahulu berkas
perkara.
5. Sebelum perkara disidangkan, Majelis terlebih dahulu
mempelajari berkas perkara, untuk mengetahui apakah
25. surat dakwaan telah memenuhi-syarat formil dan materil.
6. Syarat formil: nama, tempat lahir, umur atau tanggal lahir,
tempat tinggal, pekerjaan terdakwa, jenis kelamin,
kebangsaan dan agama.
7. Syarat - syarat materiil:
a. Waktu dan tempat tindak pidana dilakukan (tempus
delicti dan locus delicti);
b. Perbuatan yang didakwakan harus jelas di¬rumuskan
unsur-unsurnya;
c. Hal - hal yang menyertai perbuatan - perbuatan pidana
itu yang dapat menimbulkan masalah yang
memberatkan dan meringankan.
8. Mengenai butir a dan b merupakan syarat mutlak, apabila
syarat-syarat tersebut tidak ter¬penuhi dapat
mengakibatkan batalnya surat dakwaan (pasal 143 ayat 3
KUHAP).
9. Dalam hal Pengadilan berpendapat bahwa perkara menjadi
kewenangan pengadilan lain maka berkas perkara
dikembalikan dengan penetapan dan dalam tempo 2 X 24
jam, dikirim kepada Jaksa Penuntut Umum dengan perintah
agar diajukan ke Pengadilan yang berwenang (pasal 148
KUHAP).
10. Jaksa Penuntut Umum selambat-lambatnya dalam waktu 7
(tujuh) hari dapat mengajukan perlawanan terhadap
penetapan tersebut dan dalam waktu 7 (tujuh) hari
Pengadilan Negeri wajib mengirimkan perlawanan tersebut
ke Pengadilan Tinggi (pasal 149 ayat 1 butir d KUHAP).
11. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prinsip - prinsip
persidangan diantaranya pemeriksaan terbuka untuk
umum, hadirnya terdakwa dalam persidangan dan
pemeriksaan secara langsung dengan lisan.
12. Terdakwa yang tidak hadir pada sidang karena surat
panggilan belum siap, persidangan ditunda pada hari dan
tanggal berikutnya.
13. Ketidakhadiran terdakwa pada sidang tanpa alasan yang
26. sah, sikap yang diambil
a. Sidang ditunda pada hari dan tanggal berikutnya;
b. Memerintahkan Penuntut Umum untuk memanggil
terdakwa;
c. Jika panggilan kedua, terdakwa tidak hadir lagi tanpa
alasan yang sah, memerintahkan Penuntut Umum
memanggil terdakwa sekali lagi;
d. Jika terdakwa tidak hadir lagi, maka memerintahkan
Penuntut Umum untuk menghadirkan terdakwa pada
sidang berikutnya secara paksa.
14. Keberatan diperiksa dan diputus sesuai dengan ketentuan
KUHAP.
15. Perkara yang terdakwanya ditahan dan diajukan
permohonan penangguhan / pengalihan penahanan, maka
dalam hal dikabulkan atau tidaknya permohonan tersebut
harus atas musyawarah Majelis Hakim.
16. Dalam hal permohonan penangguhan / pengalihan
penahanan dikabulkan, penetapan ditandatangani oleh
Ketua Majelis dan Hakim Anggota.
17. Penahanan terhadap terdakwa dilakukan berdasar alasan
sesuai Pasal 21 ayat (1) dan ayat (4) KUHAP, dalam waktu
sesuai Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan Pasal 29 KUHAP.
18. Penahanan dilakukan dengan mengeluarkan surat perintah
penahanan yang berbentuk penetapan.
19. Penangguhan penahanan dilakukan sesuai Pasal 31 KUHAP.
20. Dikeluarkannya terdakwa dari tahanan dilakukan sesuai
Pasal 26 ayat (3) dan Pasal 190 huruf b.
21. Hakim yang berhalangan mengikuti sidang, maka KPN
menunjuk Hakim lain sebagai penggantinya.
22. Kewajiban Panitera Pengganti yang mendampingi Majelis
Hakim untuk mencatat seluruh kejadian dalam persidangan.
23. Berita Acara Persidangan mencatat segala kejadian
disidang yang berhubungan dengan pemeriksaan perkara,
memuat hal penting tentang keterangan saksi dan
keterangan terdakwa, dan catatan khusus yang dianggap
27. sangat penting.
24. Berita Acara Persidangan ditandatangani Ketua Majelis dan
Panitera Pengganti, sebelum sidang berikutnya
dilaksanakan.
25. Berita Acara Persidangan dibuat dengan rapih, tidak kotor,
dan tidak menggunakan tip-ex jika terdapat kesalahan
tulisan.
26. Ketua Majelis Hakim / Hakim yang ditunjuk bertanggung
jawab atas ketepatan batas waktu minutasi.
27. Segera setelah putusan diucapkan Majelis Hakim dan
Panitera Pengganti menandatangani putusan.
28. Segera setelah putusan diucapkan pengadilan memberikan
petikan putusan kepada terdakwa atau Penasihat
Hukumnya dan Penuntut Umum.
Pemeriksaan Pidana Singkat 1. Berdasarkan pasal 203 KUHAP maka yang diartikan dengan Berkas perkara dari Kejaksaan/
perkara acara singkat adalah perkara pidana yang menurut Kepolisian
Penuntut Umum pembuktian serta penerapan hukumnya
mudah dan sifatnya sederhana.
2. Pengajuan perkara pidana dengan acara singkat oleh
Penuntut Umum dapat dilakukan pada hari - hari
persidangan tertentu yang ditetapkan oleh Ketua
Pengadilan Negeri yang bersangkutan.
3. Pada hari yang telah ditetapkan tersebut penuntut umum
langsung membawa dan melimpahkan perkara singkat
kemuka Pengadilan.
4. Ketua Pengadilan Negeri sebelum menentukan hari
persidangan dengan acara singkat, sebaiknya mengadakan
koordinasi dengan Kepala Kejaksaan Negeri setempat dan
supaya berkas perkara dengan acara singkat diajukan tiga
hari sebelum hari persidangan.
5. Penunjukan Majelis / Hakim dan hari persidangan
disesuaikan dengan keadaan di daerah masing-masing.
6. Pengembalian berkas perkara kepada kejaksaan atas alasan
formal atau berkas perkara tidak lengkap.
7. Pengembalian berkas perkara dilakukan sebelum perkara
28. diregister.
8. Cara pengembalian kepada kejaksaan dilakukan secara
langsung pada saat sidang di pengadilan tanpa prosedur
adminstrasi.
9. Dalam acara singkat, setelah sidang dibuka oleh Ketua
Majelis serta menanyakan identitas terdakwa kemudian
Penuntut Umum diperintahkan untuk menguraikan tindak
pidana yang didakwakan secara lisan, dan hal tersebut
dicatat dalam Berita Acara Sidang sebagai pengganti surat
dakwaan (pasal 203 ayat 3 KUHAP).
10. Tentang pendaftaran perkara pidana dengan acara singkat,
didaftar di Panitera Muda Pidana setelah Hakim memulai
pemeriksaan perkara.
11. Apabila pada hari persidangan yang ditentukan terdakwa
dan atau saksi-saksi tidak hadir, maka berkas dikembalikan
kepada Penuntut Umum secara langsung tanpa penetapan,
sebaiknya dengan buku pengantar (ekspedisi).
12. Hakim dalam sidang dapat memerintahkan kepada
penuntut umum mengadakan pemeriksaan tambahan untuk
menyempurnakan pemeriksaan penyidikan jika hakim
berpendapat pemeriksaan penyidikan masih kurang
lengkap.
13. Perintah pemeriksaan tambahan dituangkan dalam surat
penetapan.
14. Pemeriksaan tambahan dilakukan dalam waktu paling lama
14 hari, sejak penyidik menerima surat penetapan
pemeriksaan tambahan.
15. Jika hakim belum menerima hasil pemeriksaan tambahan
dalam waktu tersebut, maka hakim segera mengeluarkan
penetapan yang memerintahkan supaya perkara diajukan
dengan acara biasa.
16. Pemeriksaan dialihkan ke pemeriksaan acara cepat dengan
tata cara sesuai Pasal 203 ayat (3) huruf b KUHAP.
17. Untuk kepentingan persidangan Hakim menunda
persidangan paling lama 7 hari.
29. 18. Putusan perkara pidana singkat tidak dibuat secara khusus
tetapi dicatat dalam Berita Acara Sidang.
19. BAP dibuat dengan rapi, tidak kotor, dan tidak
menggunakan tip ex jika terdapat kesalahan tulisan
diperbaiki dengan renvoi.
20. Ketua Majelis Hakim / Hakim yang ditunjuk bertanggung-
jawab atas ketepatan batas waktu minutasi.
21. Paling lambat sebulan setelah pembacaan putusan, berkas
perkara sudah diminutasi.
22. Hakim memberikan surat yang memuat amar putusan
kepada terdakwa atau penasihat hukumnya, dan penuntut
umum.
Tindak Pidana Cepat/Ringan 1. Pengadilan menentukan hari tertentu dalam 7 (tujuh) hari
untuk mengadili perkara dengan acara pemeriksaan tindak
pidana ringan.
2. Hari tersebut diberitahukan Pengadilan kepada Penyidik
supaya dapat mengetahui dan mempersiapkan pelimpahan
berkas perkara tindak pidana ringan.
3. Pelimpahan perkara tindak pidana ringan, dilakukan
Penyidik tanpa melalui aparat Penuntut Umum.
4. Penyidik mengambil alih wewenang aparat Penuntut
Umum.
5. Dalam tempo 3 (tiga) hari Penyidik menghadapkan segala
sesuatu yang diperlukan ke sidang, terhitung sejak Berita
Acara Pemeriksaan selesai dibuat Penyidik.
6. Jika terdakwa tidak hadir, Hakim dapat menyerahkan
putusan tanpa hadirnya terdakwa;
7. Setelah Pengadilan menerima perkara dengan Acara
Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan, Hakim yang bertugas
memerintahkan Panitera untuk mencatat dalam buku
register.
8. Pemeriksaan perkara dengan Hakim tunggal.
9. Pemeriksaan perkara tidak dibuat BAP, karena Berita Acara
30. Pemeriksaan yang dibuat oleh penyidik sekaligus dianggap
dan dijadikan BAP Pengadilan.
10. BAP Pengadilan dibuat, jika ternyata hasil pemeriksaan
sidang Pengadilan terdapat hal-hal yang tidak sesuai
dengan Berita Acara Pemeriksaan yang dibuat Penyidik.
11. Putusan dalam pemeriksaan perkara tindak pidana ringan
tidak dibuat secara khusus dan tidak dicatat/ disatukan
dalam BAP. Putusannya cutup berupa bentuk catatan yang
berisi amar-putusan yang disiapkan / dikirim oleh Penyidik.
12. Catatan tersebut ditanda tangani oleh Hakim.
13. Catatan tersebut juga dicatat dalam buku register.
14. Pencatatan dalam buku register ditandatangani oleh Hakim
dan Panitera sidang.
HUKUM Pendaftaran Badan Hukum/Kuasa Fihak yang berkepentingan datang ke Pengadilan Negeri KTP. Surat Keterangan dari
Hukum Perkara Perdata atau Pidana / Batang, untuk melakukan pendaftaran Badan Hukum/Kuasa Kelurahan/Kepala Desa,dan
Surat Keterangan Tidak Pernah Hukum Perkara Pidana atau Perdata/Surat Keterangan Tidak Surat Permohonan
Dihukum Pernah Dihukum dengan membawa surat-surat atau data
pendukung yang dibutuhkan untuk syarat-syarat tersebut.
Selanjutnya Bagian Hukum Membuat Surat Keterangan yang
dibutuhkan oleh fihak yang berkepentingan tadi untuk ditanda
tangani dan diketahui Ketua Pengadilan Negeri dan catat dalam
register pendaftaran. Setelah jadi dibuat surat keterangan
tersebut diserahkan kepada yang berkepentingan untuk dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.
31. B A B III
KEADAAN PERKARA
Keadaan perkara baik perkara perdata maupun pidana di Pengadilan Negeri Batang
terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun
2009 jumlahnya mendekati sama baik berupa perkara perdata maupun perkara pidana. hal ini
terlihat jelas pada laporan perkara perdata dan pidana yang terlampir pada laporan tahunan ini
dibuat.
a. PERKARA PIDANA
Untuk Perkara Pidana tahun 2010 keadaan Perkara Pidana yang masuk masih menunjukan
grafik yang menurun dibandingkan tahun 2009, , hal ini terlihat jelas pada Rekapitulasi Perkara
Yang diputus pada Pengadilan Negeri Batang (lihat lampiran terlampir) baik itu berupa perkara
Pidana Biasa Pidana Singkat dan Pidana Cepat (Tipiring dan Lalu Lintas). Sedangkan untuk
perkara pidana Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali juga tidak berubah jumlahnya sama
dengan tahun 2009.
b. PERKARA PERDATA
Untuk Perkara Perdata tahun 2010 keadaan Perkara Perdata yang masuk menunjukan grafik
yang meng tahun 2009 alami kenaikan dan penurunan dibandingkan dengan 2009. Hal ini
terlihat jelas pada rekapitulasi perkara yang masuk pada Pengadilan Negeri Batang (lihat
lampiran terlampir) untuk perkara Perdata Gugatan mengalami penurunan dan Perkara
Perdata Permohonan mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2009. . Sedangkan untuk
perkara pidana Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali juga tidak berubah jumlahnya sama
dengan tahun 2009.
Untuk lebih jelasnya Rekapitulasi jumlah perkara perdata dan pidana yang masuk ke Pengadilan
Negeri Batang terlampir pada halaman ini.
Lampiran BAB III
32. Contoh Matrik
REKAPITULASI PERKARA DIPUTUS PADA PENGADILAN NEGERI BATANG
PERKARA PIDANA DAN PERDATA
PERKARA
PIDANA PERDATA JUMLAH
No SATKER KET
PANITERA
MASUK SELESAI MASUK SELESAI
SISA SISA
MINUTASI MINUTASI MINUTASI MINUTASI
PN
1 242 206 36 39 31 8 13 ORANG
BATANG
B A B IV
33. PENGAWASAN INTERNAL
Pengawasan Internal di Pengadilan Negeri Batang dilaksanakan berdasarkan Undang-
undang Peradilan Umum Nomor 8 Tahun 2004 Pasal 53 yang berisi bahwa Ketua Pengadilan
mengadakan pengawasan antara lain terhadap pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera dan Jurusita, juga Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor : KMA/006/SK/III/1994
tentang Pengawasan dan evaluasi atas Hasil Pengawasan oleh Peradilan Tingkat Banding dan
Pengadilan Tingkat Pertama, hal tersebut sudah ditindak lanjuti dan dilaksanakan dengan
dikeluarkannya Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Batang Nomor : W12.U33/
/KP.04.10/XI/2009 tanggal 30 Nopember 2009 tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang,
Humas dan Hakim Wasmat pada Pengadilan Negeri Batang yang susunannya adalah sebagai
berikut :
No Nama Hakim Pangkat/Jabatan Melaksanakan Tugas
1 TIROLAN NAINGGOLAN, SH Pembina Tk.I (IV/ Koordinator Hakim
b) Pengawas Bidang, Humas
Ketua dan Hakim Wasmat
2 INDIRAWATI, SH Penata Tk.I (III/d) Hakim Pengawas Urusan
Kepegawaian
3 LILIK SUGIHARTONO, SH Penata Tk.I (III/d) Hakim Pengawas Urusan
Kepaniteraan Pidana dan
HUMAS
4 M. IQBAL BASUKI WIDODO, Penata (III/c) Hakim Pengawas Urusan
SH. Umum dan Hakim
WASMAT
5 WIDYATINSRI KUNCORO Penata (III/c) Hakim Pengawas Urusan
YAKTI, SH. MH. Kepaniteraan Perdata
6 NI GUSTI MADE UTAMI, SH. Penata Muda Tk.I Hakim Pengawas Urusan
(III/b) Kepaniteraan Hukum
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN
34. A. SUMBER DAYA MANUSIA TEKNIS YUDISIAL
1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial
Di Pengadilan Negeri Batang jumlah Karyawan Teknis Yudicial termasuk Hakim,
Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera, Panitera Muda, Panitera Pengganti, Jurusita dan
Jurusita Pengganti , dalam hal Sumber Daya Manusia nya dalam masalah pendidikan masih
taraf standar , hal tersebut karena sebagian besar dari pendidikan belum mencapai taraf
pendidikan diatasnya atau belum ada yang menduduki gelar jenjang yang diatasnya. seperti
:
a. H a k i m
Jumlah Hakim ada 8 (delapan) orang, termasuk Ketua dan Wakil Ketua. Adapun yang
mempunyai gelar S2 sebanyak 1 (satu) orang yaitu seorang Hakim dan S1 sebanyak
7 (tujuh) terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan para hakim ;
b. Panitera /Sekretaris
Di Pengadilan Negeri Batang Jabatan Panitera / Sekretaris sekarang ini sudah sesuai
dengan syarat-syarat untuk menjadi Panitera/Sekretaris yaitu sudah bergelar S1.
c. Wakil Panitera
Di Pengadilan Negeri Batang Jabatan Wakil Panitera sekarang ini sudah sesuai dengan
syarat-syarat untuk menjadi Wakil Panitera yaitu sudah bergelar S1.
d. Panitera Muda
Jumlah Panitera Muda di Pengadilan Negeri Batang terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu :
Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Pidana dan Panitera Muda Hukum, dan
kesemuanya sudah bergelar S1.
e. Panitera Pengganti
Jumlah Panitera Pengganti sebanyak 8 (delapan) orang, terdiri dari : yang bergelar S1
sebanyak 2 (dua) orang dan sisanya sebanyak 6 (enam) orang berijazah SLTA.
f. Jurusita
Jumlah Jurusita sebanyak 2 (dua) orang, dan berijazah SLTA
35. g. Jurusita Pengganti
Jumlah Jurusita Pengganti sebanyak 1 (satu) orang, dan berijazah SLTA
Untuk itu dimohon kiranya dalam penerimaan Pegawai pada Mahkamah Agung untuk
pegawai fungsional atau tenaga Teknis Yusdisial, khususnya di Pengadilan Negeri Batang
agar dapat ditempatkan Tenaga Teknis Yusdisial yang baru berdasarkan Kriteria sesuai
dengan Penerimaan Calon Pegawai pada Mahkamah Agung.
2. Sumber Daya Manusia Teknis Non Yudisial
Di Pengadilan Negeri Batang jumlah Karyawan Teknis Non Yudicial termasuk Wakil
Sekretaris, Kepala Urusan dan Staf, dalam hal Sumber Daya Manusia nya belum mencukupi,
hal tersebut karena sebagian besar dari pendidikan masih dalam taraf standar belum ada
yang menduduki gelar jenjang yang diatasnya.juga sebagian jabatan masih kosong dan
diduduki oleh pejabat yang belum mempunyai Surat Keputusan (SK) atau difinitif seperti :
Kepala Urusan Umum , dan untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Wakil Sekretaris
Diduduki oleh Pejabat Wakil Sekretaris yang sudah mempunyai Surat Keputusan (SK)
yang tetap Difinitif mulai pada tahun 2009.dan mempunyai ijazah SLTA
b. Kepala Urusan Keuangan
Diduduki oleh Pejabat Kepala Urusan Keuangan yang sudah mempunyai Surat
Keputusan (SK) yang tetap atau difinitif .dan mempunyai ijazah SLTA
c. Kepala Urusan Umum
Sampai sekarang jabatan Kepala Urusan Umum di Pengadilan Negeri Batang masih
kosong, karena pejabat lama naik menduduki jabatan sebagai Wakil Sekretaris,
sedangkan untuk jabatan Kepala Urusan Umum, dijabat sementara oleh seorang Jurusita
Pengganti (PLH.) dan mempunyai ijazah SLTA
d. Kepala Urusan Kepegawaian
36. Diduduki oleh Pejabat Kepala Urusan Kepegawaian yang sudah mempunyai Surat
Keputusan (SK) yang tetap atau difinitif mulai tahun 2009, dan mempunyai ijazah SLTA
e. S t a f
Sekarang ini posisi kedudukan staf berjumlah 3 (tiga) orang yang masing-masing,
berpendidikan SLTA 2 (satu) orang dan SD 2 (orang).
Dengan melihat data-data yang ada betapa kurangnya tenaga Non Yudisial yang ada
sekarang di Pengadilan Negeri Batang, Untuk itu kiranya dalam penerimaan Calon
Pegawai Mahkamah Agung diutamakan tenaga-tenaga yang benar mumpuni yaitu tenaga
yang siap pakai untuk melaksanaakn tugas-tugas pekerjaan , seperti tenaga Komputer,
karena semua tugas dan pekerjaan sekarang digunakan dengan Metode Aplikasi, seperti
aplikasi Perkara, aplikasi Website, aplikasi Keuangan (SIMAK), Aplikasi Barang (SABMN
dan Persediaan).
3. Promosi dan Mutasi
Pengisian Jabatan Struktural dan Fungsional :
Di Pengadilan Negeri Batang telah dilantik Ketua Pengadilan Negeri Batang yang baru
Pragsono, SH, yang semula menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jombang
menjadi Ketua Pengadilan Negeri Batang dan pada tanggal 3 Maret 2010 , berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1/DjU/SK/KP.04.5/I/2010 tanggal
21 Januari 2010 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Semarang bertempat di Aula Pengadilan
Tinggi Semarang.
Di Pengadilan Negeri Batang telah dilantik Ketua Pengadilan Negeri Batang yang baru
Tirolan Nainggolan, SH, yang semula menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri
Batang, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor
22/DjU/SK/KP.04.5/XI/2010 tanggal 1 Nopember 2010. dan pada tanggal22 Desember
2010 telah dilantik menjadi Ketua Pengadilan Negeri Batang yang baru oleh Ketua
Pengadilan Tinggi Semarang bertempat di Aula Pengadilan Tinggi Semarang.
Sedangkan Ketua Pengadilan Negeri Batang yang lama Pragsono, SH di pindahkan
menjadi Hakim Pengadilan Negeri Semarang berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor 22/Dju/SK/KP.04.05/XI/2010 tanggal 1 Nopember 2010.
37. Sedangkan untuk jabatan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Batang sampai dengan tanggal
31 Desember 2010 belum terisi.
4. Pengisian Jabatan Struktural dan Fungsional :
Untuk pengisian Jabatan Struktural dan Fungsional di Pengadilan Negeri Batang sebagian
sudah terisi semua yaitu :
a. Panitera/Sekretaris
b. Wakil Panitera
c. Wakil Sekretaris
d. Panitera Muda Perdata
e. Panitera Muda Hukum
f. Kepala Urusan Keuangan
g. Kepala Urusan Kepegawaian
Sedangkan jabatan yang belum terisi adalah :
a. Panitera Muda Pidana
Jabatan Panitera Muda Pidana di Pengadilan Negeri Batang berdasarkan surat
pengunduran diri jabatan secara pribadi dari jabatan Panitera Muda Pidana untuk
menjadi Panitera Pengganti pada salah satu Pengadilan Negeri di wilayah
Pengadilan Tinggi Semarang oleh Sdr. Gatot Purnomo, SH, NIP. 040052393, pangkat
Penata Muda Tk.I (III/b) tertanggal 14 Mei 2010, dan Pengadilan Negeri Batang
telah meneruskannya ke Pengadilan Tinggi Semarang dengan Nomor :
W12.U33/545/Kp.04.04/V/2010 tertanggal 18 Mei 2010 tentang pengajukan usul
pengunduran diri dari jabatan Panitera Muda Pidana untuk menjadi Panitera
Pengganti pada salah satu Pengadilan Negeri di wilayah Pengadilan Tinggi Semarang
dan telah mendapat surat persetujuan dari Pengadilan Tinggi Semarang dengan
nomor surat : W12.U/44/Kp.04.06/VI/2010 tanggal 30 Juni 2010, namun sampai
sekarang Surat Keputusannya belum turun dari Direktur Jenderal Badan Peradilan
Umum pada Mahkamah Agung RI di Jakarta , sedangkan untuk pengusulan jabatan
Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Batang yang baru telah diusulkan Sdr.
Endah Winarni, SH, NIP. 19701031 199403 2 001 pangkat Penata Muda Tk.I (III/b)
38. jabatan Panitera Pengganti menjadi Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Batang
dengan nomor :W12.U33/547/Kp.04.06./V/2010 .tanggal 18 Maret 2010 namun
dari Pengadilan Tinggi Semarang sampai sekarang belum mendapat persetujuan.
b. Kepala Urusan Umum
Untuk jabatan Kepala Urusan Umum di Pengadilan Negeri Batang sampai saat ini
belum terisi, karena dari pegawai yang ada di Pengadilan Negeri Batang saat ini
belum ada yang memenuhi syarat untuk diusulkan menjadi Kepala Urusan Umum,
karena untuk persyaratan untuk menjadi Kepala Urusan Umum harus mempunyai
pangkat Penata Muda (III/a) dan sekarang jabatan Kepala Urusan Umum di
Pengadilan Negeri Batang masih PLT (Pelaksana Tugas).
B. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana dan Prasarana Gedung
a) Pengadaan
Pengadaan Sarana dan Prasarana gedung di Pengadilan Negeri Batang masih tetap seperti
tahun kemarin tidak ada perubahan karena di Pengadilan Negeri Batang tidak ada Belanja
Modal Proyek Fisik, untuk pengadaan Belanja Modal Proyek Phisik terakhir dilaksanakan
pada tahun 2006, dan sarana dan prasarana yang ada sampai sekarang di Pengadilan
Negeri Batang saat ini terdiri dari :
a. Bangunan gedung kantor permanen seluas 808 m2 dengan 2 (dua) lantai tahun
pembuatan 1978 sebanyak 1 (satu) buah ;
b. Bangunan gedung serba guna permanent seluas 270 m2 dengan 2 (dua) lantai
tahun pembuatan 2006 sebanyak 1 (satu) buah ;
c. Rumah dinas Gol II type A Permanen seluas 70 m2 tahun pembuatan 1980
sebanyak 3 (tiga) buah ;
d. Rumah dinas Gol II type A Permanen seluas 70 m2 tahun pembuatan 1981
sebanyak 2 (dua) buah ;
f. Rumah dinas Gol II A Type A Permanen seluas 70 m2 tahun pembuatn 1983
sebanyak 1 (satu) buah ;
39. e. Rumah dinas Gol II type A Permanent seluas 70 m2 tahun pembuatan 1984
sebanyak 1 (satu) buah ;
b. Pemeliharaan
Dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Gedung untuk tahun 2010 telah berjalan
sesuai dengan Perencanaan dengan anggaran yang tercantum dalam DIPA tahun 2010 No :
0089/005/01.2/XIII/20079 tanggal 31 Desember 2009 yaitu :
Untuk Pemeliharaan Gedung dan Bangunan yang termasuk didalamnya Belanja Barang
ada anggaran Perawatan Gedung Kantor dan Perawatan Sarana Gedung dengan
anggaran yang tercantum dalam DIPA tahun 2009 No : 0089/005/01.2/XIII/20079
tanggal 31 Desember 2009 dengan didalamnya tercantum anggaran belanja biaya
pemeliharaan gedung dan bangunan yang terdiri dari : Pemeliharaan gedung kantor
dengan volume 800 m2 dengan harga satuan Rp. 60.000,- dengan anggaran sebesar Rp.
33.000.000, dengan perincian kegiatan pemeliharaan gedung adalah sebagai berikut :
a. Perbaikan keliling talang air gedung dengan anggaran sebesar Rp. 3.000.000,-
b. Perbaikan Pintu Ruaang Sidang I dan Ruang Sidang II sebesar Rp. 2.150,000,-
c. Perbaikan dan pemeliharaan tempat parkir Hakim dan Karyawan dengana nggaran
sebesar Rp. 2.350.000,-
d. Perbaikan dan pemeliharaan saluran gorong-gorong sepanjang 23 m2 dengan
anggaran sebesar Rp. 3.000.000,-
e. Perbaikan dan pemeliharann WC Hakim dan Karyawan dengan anggaran sebesar
Rp. 4.000.000,-
f. Pengecetan tembok gedung dan tembok keliling pagar bumi kantor sepanjang 125
m2 dengan anggaran sebesar Rp. 5.000.000,-
g. Perbaikan dan pemeliharaan atap flapond ruang serba guna dengan anggaran
sebesar Rp. 3.000.000,-
h. Perbaikan ruang sidang utama dengan anggaran sebesar Rp. 6.500.000,-
40. i. Perbaikan dan pemeliharaan ruang tahanan dengan anggaran sebesar Rp.
4.000.000,-
c. Pengahapusan
Di Pengadilan Negeri Batang untuk tahun 2010 belum mengajukan penghapusan
karena sebelum penghapusan akan sedang dilakukan check opname phisik Barang Milik
Negara (BMN) terlebih dahulu, guna mengklasifikasikan barang yang rusak berat dan
barang yang rusak ringan. Sedangkan penghapusan Barang Milik Negara terakhir
dilaksanakan di Pengadilan Negeri Batang tahun 1994.
2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung
Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung di Pengadilan Negeri Batang sesuai dengan Laporan
Barang Milik Negara sampai dengan Tahun 2010 terdiri dari :
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Kendaraan Roda 4 (empat) 1 bh - bantuan dari MA.RI
-bantuan dr PT Jateng 2 bh th
2 Kendaraan Roda 2 (dua) 5 bh
2006
3 Mesin Ketik Portable 11-13 inchi 7 bh
4 Mesin Ketik Standard 14-16 inchi 3 bh
5 Lemari Kayu 37 bh
6 Rak Kayu 1 bh
6 Rak Besi 7 bh
7 Brangkas Besi 1 bh
8 Filling Cabinet 15 bh
9 Brangkas 1 bh
10 Buffet 1 bh
11 Meja Kerja Kayu 103 bh
12 Kursi Besi Metal 122 bh
13 Kursi Kayu 80 bh
14 Sice 8 bh
14 Bangku Panjang Kayu 34 bh
15 Meja Telpon 5 bh
16 Meja Resepsionis 2 bh
17 Jam Elektronik 12 bh
Mesin Pemotong Rumput Merk
18 1 bh
HONDA
19 AC Split 12 bh
20 Kipas Angin 11 bh
21 Loudspeker 2 bh
41. 22 Soundsystem 2 bh
23 Lambang garuda Pancasila 3 bh
24 Tiang Bendera 6 bh
25 Kaca Hias 5 bh
26 Karpet 1 bh
27 UPS Jaringan Internet 1 bh
28 Telpon PABX 14 bh
29 Komputer 13 bh
30 Faximile 2 bh
31 LCD + Aplikasi +PC 1 bh
5838
32 Buku Perpustakaan
bh
-bantuan dr PT Jateng 2 bh th
33 PC Unit/ Komputer 9 bh
2006
34 Laptop/Komputer jinjing 7 bh
36 Printer 5 bh
Server Jaringan Internet merk
37 1 bh
IBM
38 D-LINK Modem-LAN-Switch 1 bh
39 Lcd Projector 1 bh
40 Handycamp 1 bh
a) Pengadaan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung di Pengadilan Negeri Batang Belanja
Modal untuk tahun 2010 telah berjalan sesuai dengan anggaran yang tercantum dalam
DIPA tahun 2010 No : 0096/005-01/XIII/2010 tanggal 31 Desember 2009 yaitu : dengan
Pengadaan Pengolah Data yaitu Laptop sebanyak 2 (dua) Laptop ,1 (satu) buah Handycamp,
1 (satu) buah Lcd Projector, 20 (dua puluh) buah kursi besi lipat dan 2 (dua) buah rak arsip.
b) Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung sesuai dengan DIPA DIPA
tahun 2010 No : 0096/005-01/XIII/2010 tanggal 31 Desember 2009 yaitu : dengan jumlah
anggaran pemeliharaan Untuk Komputer, Laptop dan Printer sebanyak 11 unit dengan
anggaran Rp. 7.700.000,-, Untuk Pemeliharaan AC Split sebanyak 7 unit dengan anggaran Rp.
2.450.000,-, Untuk Inventaris Kantor 34 unti dengan anggaran Rp. 1.700.000
c) Penghapusan
42. Untuk pengahapusan Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung Di Pengadilan Negeri Batang
untuk tahun 2010 belum mengajukan penghapusan karena sebelum penghapusan akan
sedang dilakukan check opname phisik Barang Milik Negara (BMN) terlebih dahulu, guna
mengklasifikasikan barang yang rusak berat dan barang yang rusak ringan. Sedangkan
penghapusan Barang Milik Negara terakhir dilaksanakan di Pengadilan Negeri Batang
tahun 1994.
C. PENGELOLAAN KEUANGAN
1. BELANJA PEGAWAI
- PAGU
Di Pengadilan Negeri Batang untuk belanja pegawai dikerjakan sesuai program dan
jadwal yang sudah ditentukan dan untuk gaji dikirim setiap tanggal 5 sampai dengan 7
bulan berjalan termasuk didalamnya yaitu Gaji Pegawai , Tunjangan Keluarga,
Tunjangan Jabatan, Potongan Pajak Penghasilan (PPH) dan lain-lain sejak Januari
sampai dengan 31 Desember 2010 dengan pagu anggaran Rp. 1.546.867.000,-
- REALISASI
Pelaksanaan Realisasi Anggaran untuk belanja pegawai terhitung sejak Januari sampai
dengan 31 Desember 2010 adalah Rp. 1.465.988.056,-
- SISA
Sisa Anggaran Pelaksanaaan Pelaksanaaan untuk belanja pegawai terhitung dari bulan
Januari sampai dengan 31 Desember 2010 adalah Rp. 80.878.944,-
43. Lampirann Bab V.C.1
Contoh Matrik
REKAPITULASI BELANJA PEGAWAI PADA PENGADILAN NEGERI BATANG
No SATKER PAGU REALISASI SISA KETERANGAN
1 PN BATANG Rp. 1.546.867.000 Rp. 1.456.988.056 Rp. 80.878.944
44. 2. BELANJA BARANG
- PAGU
Di Pengadilan Negeri Batang untuk belanja barang seperti ATK dan Kebutuhan sehari-
hari dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan , dengan program perencanaan setiap
bulannya yang dikelola oleh bagian umum, termasuk juga belanja pemeliharaan gedung
yang untuk tahun ini difungsikan untuk pengecetan kantor dean ruangan ,perbaikan
garasi, perbaikan tempat tahanan, perbaikan kamar mandi , pemeliharaan Jaringan
instalasi listrik, begitu juga pengelolaan belanja barang untuk pembayaran listrik,
telpon dan air disesuaikan kebutuhan dan efisiensi dalam penggunaan anggaran
sehingga tidak melebihi perencanaan anggaran yang telah ditentukan. sejak Januari
sampai dengan 31 Desember 2010 dengan pagu anggaran Rp. 470.980.000,-
- REALISASI
Pelaksanaan Realisasi Anggaran untuk belanja barang terhitung dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2010 yaitu Rp. 385.086.632,-
- SISA
Sisa Anggaran Pelaksanaaan untuk belanja barang terhitung dari bulan Januari sampai
dengan Desember 2010 yaitu Rp 85.893.368,-
45. Lampirann Bab V.C.1
Contoh Matrik
REKAPITULASI BELANJA BARANG PADA PENGADILAN NEGERI BATANG
No SATKER PAGU REALISASI SISA KETERANGAN
1 PN BATANG Rp. 470.980.000 Rp. 385.086.632 Rp. 85.893.368
46. 3. BELANJA MODAL
- PAGU
Di Pengadilan Negeri Batang untuk tahun 2010 sesuai DIPA tahun 2010 nomor : :
0096/005-01/XIII/2010 tanggal 31 Desember 2009 belanja modal terdiri dari
Pengadaan Pengolah Data yaitu Laptop sebanyak 2 (dua) Laptop ,1 (satu) buah
Handycamp, 1 (satu) buah Lcd Projector, 20 (dua puluh) buah kursi besi lipat dan 2
(dua) buah rak arsip Rp. 75.000.000,-
- REALISASI
Pelaksanaan Realisasi Anggaran untuk belanja modal untuk pengadaan tersebut diatas
telah dilaksanakan dengan pembelian : Pengadaan Pengolah Data yaitu Laptop
sebanyak 2 (dua) Laptop ,1 (satu) buah Handycamp, 1 (satu) buah Lcd Projector, 20
(dua puluh) buah kursi besi lipat dan 2 (dua) buah rak arsip dengan pagu anggaran
keseluruhannnya sebesar Rp. 68.270.000,-
- SISA
Sisa Anggaran Pelaksaan untuk belanja modal pengadaan pembelian tersebut diatas
yaitu nihil. Rp. 6.730.000,-
47. Lampirann Bab V.C.1
Contoh Matrik
REKAPITULASI BELANJA MODAL PADA PENGADILAN NEGERI BATANG
No SATKER PAGU REALISASI SISA KETERANGAN
1 PN BATANG Rp. 75.000.000 Rp. 68.270.000 Rp. 6.730.000
48. D. PENGELOLAAN ADMINISTRASI
1. ADMINISTRASI PERKARA
A. BAGIAN PERDATA
1. Setiap perkara gugatan dan perlawanan dipersidangan disidangkan dengan Hakim
Majelis yang ditunjuk secara berurutan oleh Ketua Pengadilan Negeri Batang dalam
suatu bentuk penetapan.
2. Pada umumnya sebagian besar perkara gugatan menyangkut masalah tanah, warisan,
jual beli dan perbuatan melawan hukum. Sedangkan perkara perlawanan pada
umumnya merupakan perlawanan terhadap aksekusi dan sita jaminan. Biasanya
perlawanan ini bukan suatu perlawanan yang diajukan oleh pihak yang sebenarnya
atau bukan suatu perlawanan yang benar dan tidak berdasarkan pemilikan, akan
tetapi sekedar untuk mengulur waktu pelaksanaan eksekusi.
3. Waktu pemeriksaan perkara (persidangan)
- Persidangan biasanya dimulai agak terlambat yaitu dimulai pada ± jam 10.00 WIB
sampai selesai.
- Keterlambatan waktu persidangan ini disebabkan oleh karena para pihak maupun
saksi - saksi yang datang terlambat karena tempat tinggalnya jauh dan hambatan
dalam perjalanan (transportasi macet).
- Rata - rata setiap perkara gugatan ataupun perlawanan dapat diputus sebelum
jangka waktu 6 (enam) bulan.
4. Pemanggilan para pihak
49. - Pemanggilan para pihak dalam perkara gugatan / perlawanan / permohonan
dilakukan oleh Juru Sita / Juru Sita Pengganti secara bergilir berdasarkan
penunjukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Batang.
- Tata cara pelaksanaan pemanggilan telah dilakukan mengikuti petunjuk dalam
Buku Jilid II.
5. Proses Persidangan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan petunjuk Buku Jilid
II, kecuali mengenai waktu dimulainya persidangan yang agak terlambat karena
alasan diatas tadi.
6. Berita Acara Sidang
Sebagian besar Panitera Pengganti yang mengikuti persidangan didalam membuat
Berita Acara Persidangan telah cukup baik dan selesai sebelum persidangan
berikutnya dimulai. Kecuali ada beberapa Panitera Pengganti yang baru dilantik perlu
belajar dan mendapat bimbingan ataupun petunjuk dari pimpinan maupun para
Hakim secara berkala dan intensif.
7. Putusan dan Minutasi
- Majelis Hakim rata - rata pada waktu putusan akan diucapkan maka konsep
putusannya sudah siap untuk dibacakan, kemudian akan diselesaikan oleh Panitera
Pengganti yang bersangkutan.
- Setelah selesai putusan, Panitera Pengganti yang bersidang melaporkan amar
putusan tersebut kepada Panitera Muda Perdata untuk kemudian dicatat dalam
buku register perkara.
- Dalam hal mengenai minutasi perkara maka perlu agar ditingkatkan ketepatan
waktunya sehingga dapat selesai dalam waktu yang tidak lama.
- Pada prinsipnya sebagian besar petunjuk atau petunjuk atau ketentuan yang ada
dalam Buku Coklat Jilid II tidak dilaksanakan.
Perkara Permohonan
1. Proses pengajuan perkara permohonan sampai pendaftaran diKepaniteraan
Pengadilan Negeri Batang pada prinsipnya sama dengan proses pengajuan perkara
perdata.
50. 2. Demikian pula untuk proses pemanggilan, waktu persidangan, proses persidangan
serta pembuatan Berita Acara Persidangan maupun penjatuhan putusan dan
minutasinya dilaksanakan menurut petunjuk dalam Buku Coklat Jilid II.
3. Perkara Permohonan dipersidangan dengan Hakim Tunggal yang ditunjuk oleh Ketua
Pengadilan Negeri Batang.
4. Jenis perkara Permohonan pada umumnya dalam hal pengangkatan Anak, Wali dan
Ganti Nama
B. BAGIAN PIDANA
Perkara - perkara pidana yang diperiksa dan diadili dipersidangan Pengadilan
Negeri Batang terdiri dari :
1. Perkara Pidana dengan acara biasa
2. Perkara Pidana dengan acara singkat
3. Perkara Pidana dengan acara cepat
Perkara pidana tersebut diperiksa dan diadili oleh suatu Majelis Hakim kecuali
perkara pidana dengan acara cepat dengan Hakim Tunggal.
Prosedur penerimaan perkara sejak diterima dari Jaksa Penuntut Umum sampai
dengan penunjukan Majelis Hakim telah dilaksanakan secara baik oleh petugas -
petugas yang berada di Kepaniteraan Pidana yang dikelompokkan dalam Meja I dan
Meja II sebagaimana petunjuk Buku Coklat Jilid II.
1. Perkara Pidana Biasa dan Pidana Singkat
- Pada umumnya perkara pidana yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang yang
ditunjuk oleh Jaksa Penuntut Umum dengan acara pemeriksaan biasa dan
pemeriksaan singkat adalah perkara tindak pidana pembunuhan, penganiayaan,
pencurian, penipuan, penggelapan, perjudian, perkosaan, korupsi, narkoba dan lain
- lain.
- Setelah perkara didaftar dalam register perkara, segera Ketua Pengadilan Negeri
menunjuk Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut, serta
menunjuk Panitera Pengganti dalam bentuk Penetapan.
51. - Perintah penahanan atau penangguhan penahanan ditetapkan oleh
- Adapun perkara yang menonjol dan mendapat perhatian dari masyarakat anatara
lain perkara pembunuhan tehadap anak dibawah umur, korupsi, narkoba,
perkosaan, atau perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur
2. Perkara Pidana Cepat
- Perkara pidana dengan acara pemeriksaan cepat meliputi perkara tindak pidana
ringan dan tindak pidana pelanggaran lalu lintas ;
- Persidangan pelanggaran lalu lintas ditetapkan pada hari kamis ;
- Pemeriksaan untuk perkara pidana cepat dilakukan oleh Hakim tunggal, yang
ditunjuk oleh Ketua Pengadilan negeri secara berurutan ;
52. Lampiran D1
Contoh Matrik
REKAPITULASI PERKARA DIMINUTASI PADA PENGADILAN NEGERI BATANG
PERKARA PIDANA DAN PERDATA
PERKARA
PIDANA PERDATA JUMLAH
No SATKER KET
PANITERA
MASUK SELESAI MASUK SELESAI
SISA SISA
MINUTASI MINUTASI MINUTASI MINUTASI
PN
1 274 251 23 39 29 10 13 ORANG
BATANG
2. ADMINISTRASI UMUM
53. A. URUSAN KEPEGAWAIAN
Tugas kerja urusan kepegawaian tercantum Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 perubahan Undang-Undang nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
salah satu diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pembuatan absensi Hakim dan Karyawan ;
- Mengusulkan Calon Pegawai yang akan mengikuti Prajabatan ;
- Mengusulkan Calon Pegawai yang akan diangkat diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil
- Mempersiapkan Calon Pegawai yang akan disumpah menjadi pegawai Negeri Sipil
- Mengusulkan pembuatan Kartu Pegawai (KARPEG), Kartu Isteri (KARIS), Kartu Suami
(KARSU) ;
- Pembuatan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) setiap akhir tahun dibulan
Desember ;
- Pengiriman usul kenaikan pangkat regular, penyesuaian Ijazah, Tugas belajar dll
- Mengusulkan pegawai yang akan mengikuti ujian dinas ;
- Pembuatan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) Hakim dan Karyawan setiap akhir
tahun
- Pembuatan BezettingHakim dan Pegawai ;
- Pembuatan Cuti Hakim dan Pegawai ;
- Pembuatan KP4 (daftar Keluarga) ;
- Pembuatan Surat Izin Rumah Dinas untuk Ketua, Wakil Ketua, Hakim dan
Panitera/Sekretaris
- Pengusulan Jabatan untuk Fungsional dan Struktural ;
- Pengusulan Pensiun bagi pegawai yang sudah selesai masa kerjanya ;
- Penataan Arsip dan dokumentasi File Kepegawaian ;
B. URUSAN KEUANGAN
Tugas dan fungsi urusan Keuangan tersebutkan dalam Buku Mahkamah Agung RI,
Edisi 2007, yaitu Admintrasi Perencanaan, Pola Kelembagaan Peradilan, Administrasi
54. Kepegawaian Peradilan, Administrasi Tata Persuratan, Tata Kearsipan Dan Administrasi
Keprotokolan, Kehumasan dan Keamanan, Pola Klasifikasi Surat Mahkamah Agung RI,
Prototype Gedung Pengadilan dan Rumah Dinas, Pedoman Bangunan Gedung Kantor dan
Rumah Jabatan Badan Peradilan dibawah Mahkamah Agung RI dan Administrasi
Perbendaharaan yang salah satu tugas kerja Urusan Keuangan diantaranya berisi adalah
sebagai berikut :
- Mengerjakan / membantu pembukuan
- Membuat RAB tahunan
- Membuat laporan bulanan
- Mengerjakan semua kegiatan keuangan rutin
- Mengerjakan pembukuan keuangan
- Mengajukan anggaran ke KPPN dan pertanggung jawabannya
- Mengajukan anggaran ke KPPN dan pertanggung jawabannya
- Mengerjakan pembukuan keuangan
- Mengerjakan Aplikasi SAKPA dan SAI
C. URUSAN UMUM
Tugas dan fungsi urusan Umum tersebutkan dalam Buku Mahkamah Agung RI,
Edisi 2007, yaitu Admintrasi Perencanaan, Pola Kelembagaan Peradilan, Administrasi
Kepegawaian Peradilan, Administrasi Tata Persuratan, Tata Kearsipan Dan Administrasi
Keprotokolan, Kehumasan dan Keamanan, Pola Klasifikasi Surat Mahkamah Agung RI,
Prototype Gedung Pengadilan dan Rumah Dinas, Pedoman Bangunan Gedung Kantor dan
Rumah Jabatan Badan Peradilan dibawah Mahkamah Agung RI dan Administrasi
Perbendaharaan yang salah satu tugas kerja Urusan Umum diantaranya berisi adalah
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan Administrasi Pelaporan , yaitu :
a. Pencatatan Barang Milik Negara / Kekayaan Negara dengan cara Inventarisasi barang
yaitu suatu kegiatan opname fisik terhadap barang-barang yang meliputi
pengidentifikasian, perhitungan, penilaian dan mencatat seluruh barang inventaris
55. secara fisik/nyata yang dimiliki/dikuasai oleh setiap Unit Pemakai Barang (pada awal
dimulainya penatausahaan barang yang terdiri dari Barang Bergerak dan Barang
Tidak Bergerak.
b. Pembuatan KIB (Kartu Inventarsis Barang), yang digunakan untuk mencatat data asal
inventaris, riwayat barang berupa tanah, bangunan gedung dan alat angkutan
bermotor setiap tahunnya.
c. Pembuatan DBR (Daftar Barang Ruangan) adalah daftar yang memuat barang
inventaris yang berada dalam ruangan kerja ;
d. Pengiriman Rekonsiliasi SIMAK-BMN dengan SAKPA setiap Semester dan Akhir
Tahun ;
e. Pengiriman Rekonsiliasi SIMAK BMN dan PERSEDIAAN ke KPKNL setiap Semester dan
Akhir Tahun ;
f. Penataan barang-barang persediaan termasuk didalamnya ATK dan kebutuhan
perkantoran.
b. Mempersiapkan Pengadaan KebutuhanBarang dengan cara yaitu :
1. Pelelangan
2. Pemilihan langsung
3. Penunjukan langsung
4. Swakelola yang sumbernya dananya dari APBN DIPA.
c. Mempersiapkan tempat Penyimpanan, Penyaluran dan Pemeliharaan Barang
- Dalam mempersiapkan tempat penyimpanan dan penyaluran barang, Pengadilan
Negeri Batang mempunyai tempat penyimpanan yaitu di Gudang , dimana di Pengadilan
Negeri Batang terdapat Gudang Penyimpanan Barang berjumlah 3 (tiga) buah yaitu :
a. Gudang I : Untuk menyimpan Perkakas / alat Perkantoran
b. Gudang II : Untuk menyimpan Barang Alat Kebutuhan Rumah Tangga
c. Gudang III : Untuk menyimpan Barang Alat Tulis Kantor
- Pengiriman surat baik yang mengenai perkara atau non perkara ke kantor pos dengan
cepat dan tepat ke tempat tujuan ;
56. Pengiriman surat baik yang berupa surat mengenai perkara dan non perkara telah
berjalan dengan baik sesuai dengan petunjuk dari Pimpinan dan mengenai biaya pos
telah ada anggarannya di DIPA dan bagian keuangan membayar biaya pos melalui
kantor pos.
- Pembuatan dan pengiriman laporan SABMN dan Persediaan setiap semester dan
tahunan ;
Pembuatan serta pengiriman SABMN dan Persediaan telah dilaksanakan seperti
Rekonsiliasi dengan KPKNL Pekalongan sebagai Koordinator BMN dan Persediaan
setiap Semester dan Akhir Tahun, termasuk juga Laporan Semester dan Tahunan yang
setiap Semster (Juli) dan akhir tahun (Desember) dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama
Semarang sebagai Koordinator Wilayah di Jawa Tengah
- Penataan buku-buku perpustakaan dan penjilidan buku-buku hukum mulai dari
tahun pertama sampai dengan yang terakhir ;
Untuk Penataan Buku di perpustakaan sudah dilaksanakan dengan adanya penataan
buku yang tersimpan di lemari buku yang saat ini berjumlah ada 5 (lima) buah, serta
pemberian nomor katalog untuk buku juga sudah dibuat dan termasuk pembuatan
Buku pinjaman untuk anggota yang akan meminja.
BAB V I
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Batang tersebut diatas jelaslah
betapa multi complex tugas dan fungsi yang diamanatkan dan harus dilaksanakan oleh
Pengadilan Negeri Batang sebagai ujung tombak dari Mahkamah Agung yang bertugas
57. didaerah. Maka tidak salah Pengadilan Negeri mempunyai misi dan tugas yang tidaklah cukup
ringan. Sebab era reformasi ini yang penuh dengan segala keterbukaan segala macam
euphoria dari masyarakat yang sebelumnya terkekang dijaman orde baru telah dilampiaskan
kesegala macam permasalan, termasuk didalamnya permasalahan hukum. Dimana hukum
dijaman sebelum reformasi selalu di anggap kurang begitu komitmen didalam pelaksanaan
pembangunan karakter bangsa. Untuk itu Pengadilan Negeri Batang dalam tahun 2011 siap
menjalankan tugas dan fungsi untuk melayani masyarakat dalam menangani permasalahan
hukum yang begitu cepat dan dinamis, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UUD 1945
dan Pancasila untuk dapat mewujudkan masyarakat yang tertib, disiplin dan bertanggung
jawab sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat..
B. REKOMENDASI
Untuk menghadapi tahun 2011 ini Pengadilan Negeri Batang, berharap ada perbaikan
dan penambahan pegawai dan fasilitas guna mengoptimalkan tugas dan fungsi kerja aparatur
khususnya Hakim dan Pegawai Pengadilan Negeri Batang yaitu:
1. Agar segera direkrut pegawai-pegawai baru yang mempunyai latar pendidikan yang
mampu ditempatkan pada bagian Sekretariat seperti bagian Keuangan yang bertugas
khusus dalam perencanaan keuangan, penyusunan program dan pelaksanan anggaran
dalam hal petugas operator perangkat komputer, juga pada bagian Umum untuk
menangani masalah buku-buku perpustakaan, Keamanan dan kebersihan. Juga bagian
Perkara seperti Bagian Pidana dan Perdata dan Hukum, karena selama ini banyak pejabat
fungsional yang diperkerjakan sebagai staf untuk membantu tugas-tugas dibagian perkara
seperti Pidana, Perdata dan Hukum.
2. Agar selalu dilakukan pendidikan dan latihan (Diklat), Pembinaan Teknis (Bintek),
sosialiasi atau yang lainnya yang diikuti segenap unsur Hakim, Panitera, Jurusita, pejabat
Struktrural maupun fungsional, agar mereka mampu melaksanakan tugas yang dikerjakan
sesuai dengan pendidikan yang telah ikuti ;
3. Dalam rangka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan peradilan supaya
diprioritaskan bagi tenaga honorer/wiyata bakti dengan surat-surat yang telah dipenuhi
oleh tenaga honorer tersebut baik umur, ijazah dan tugas-tugas hariannya serta
mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk mampu melaksanakan
tugas.