SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
DIGITAL NE WS PA PER

KETENANGAN SINGAPURA

TERGUNCANG
hal

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2

| RABU, 11 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Piala Dunia Brasil
dan Neraka Logistik
SURABAYA, SURYA - Jarak
menjadi tantangan unik buat
ke-32 tim yang berlaga di
putaran final. Brasil, negara
dengan wilayah terbesar kelima di dunia itu, bisa menjadi
mimpi buruk logistik, bahkan
buat tuan rumahnya sendiri.
Brasil boleh jadi mendapati
lawan yang relatif mudah.
Betapapun materi pemainnya
yang berkilau, Kroasia, Meksiko
dan Kamerun tetap belum akan
menggeser tim samba dari
puncak grup A. Perkara buat
tuan rumah justru hadir dalam
bentuk logistik. Hasil undian
di Costa de Saupe itu membuat padat jadwal perjalanan
Neymar dkk.
Dimulai dengan laga
pembuka di Sao Paolo, skuad
besutan Luiz Felipe-Scolari
itu lima hari berselang sudah
harus bertanding di Fortaleza
yang berjarak 2300 km,
sebelum lantas menutup babak
penyisihan grup di Brasilia saat
menjamu kamerun.
Kendati begitu, Brasil bisa
dikatakan beruntung jika
dibandingkan tim-tim lain.
Nasib Inggris misalnya
tidak lebih mudah. Tiba di
Manaus buat menyambut duel
klasik melawan Italia, Wayne
Rooney dkk. kemudian terbang
selama lima jam menuju Sao
Paulo. Di sana the three lions
berhadapan dengan Uruguay.
Saking jauhnya,
kebanyakan
maskapai
lokal tidak
menawarkan
penerbangan
langsung ke kota
di belahan bumi
selatan itu.
Perjalanan panjang juga
menunggu timnas Italia.
Squadra Azzura bakal terbang
selama lebih dari lima jam
dari Manaus ke Recife buat
menghadapi Costa Rica. Timnas
Amerika Serikat punya jadwal
yang sama, ditantang Portugal

di Manaus dan berhadapan
dengan Jerman di Recife
empat hari kemudian.
Menyiasati Kelelahan

Sebaliknya manajer timnas
Jerman Oliver Bierhoff bisa
bernapas lega. Semua laga
yang harus dilakoni Özil dkk
akan
berlangsung
di tiga kota

join facebook.com/suryaonline

berdekatan di timur laut Brasil.
Nasib baik juga menghinggapi
Argentina.
Kondisi geografis Brasil
menjadikan persiapan dan manajemen logistik soal hidup dan
mati. Perjalanan udara selama
berjam-jam, ditambah dengan
pertandingan sengit di bawah
terik matahari musim panas
dan tingkat kelembapan yang
nyaris asing buat pemain Eropa
itu tidak bisa dianggap remeh.
“Kelelahan akan
menghinggapi
pemain,”
yang ujungujungnya
bisa
membebani
penampilan

tim, kata Michael Owen, bekas
striker timnas Inggris.
“Persiapan yang matang saja
sudah berarti separuh kemenangan,” begitu ungkapan
klasik yang rajin terlontar dari
mulut Oliver Bierhoff, manajer
timnas Jerman.
Berebut Penginapan
Bisa dipastikan, ketika undian berakhir, otoritas sepakbola
masing-masing negara akan
sibuk bersaing memperebutkan
penginapan terbaik. Terlebih di
Brasil tidak banyak hotel yang
bisa menawarkan kedekatan
dengan bandar udara, fasilitas
olahraga dan hiburan serta
isolasi dari pengunjung tak
diundang.
Jumat malam (6/12/13)
Federasi Sepakbola Perancis,
FFF, mengumumkan sudah memesan hotel di Ribeirão Preto,
sekitar 15 menit dari bandar
udara Sao Paulo. Tidak jauh dari
sana, di Guaruja tim nasional
Swiss memilih bermarkas. Kota

pelabuhan itu dianggap sesuai
karena selain lokasi yang strategis, Guaruja memiliki fasilitas
latihan berkelas internasional
karena berdekatan dengan
Estadio Municipal.
Sementara Inggris berencana
menginap di Windsor Atlantica,
hotel terbesar di pinggir Copacabana, garis pantai yang tersohor
di dunia itu. Australia juga
sudah menambatkan hati pada
Vitoria, kota kecil di timur Rio
de Janeiro. Pengamat menduga,
sebagian besar tim yang harus
melahap perjalanan panjang
akan bermarkas di sekitar Sao
Paulo dan Rio de Janeiro.
Sejak 2010 lalu FIFA
menerapkan aturan main
untuk akomodasi. Setiap tim
harus mendaftarkan tiga lokasi
penginapan sesuai urutan prioritasnya. Jika dua atau tiga tim
berebut satu hotel, maka FIFA
yang akan memutuskan tim
mana yang mendapat penginapan tersebut.(DE.DW)
follow @portalsurya
2

RABU, 11 DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Ketenangan Singapura

Terguncang

SURABAYA, SURYA - Singapura
yang selama ini tenang, terkejut – saat mobil-mobil dibakar
di jalanan – menyusul kemarahan para buruh migran asal Asia
Selatan yang menyebabkan
kerusuhan terburuk dalam
sejarah 40 tahun negeri itu.
Perkelahian berjam-jam
pada hari Minggu malam,
dipicu ketika seorang pekerja
konstruksi asal India tewas
ditabrak sebuah bis di distrik
Little India, meninggalkan
pertanyaan seputar ada apa di
balik amuk massa itu.
Polisi mengatakan, sekitar 400
orang terlibat dalam kerusuhan,
dan 27 pekerja asal Asia Selatan
telah ditangkap dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun
penjara dan juga hukuman
cambuk. Berita terakhir 24
orang tersangka kerusuhan.
Perdana Menteri Lee Hsien
Loong mengatakan, tidak akan
ada “ampun“ bagi kerusuhan
yang menyebabkan 39 polisi
dan staf pertahanan sipil
terluka dan 25 kendaraan
termasuk 16 mobil polisi rusak
atau dibakar.
Singapura adalah salah satu
negara terkaya di dunia, dan
negara pulau berpenduduk 5,4
juta jiwa itu sangat bergantung
kepada para pekerja asing,
dengan buruh asal Asia Selatan
mendominasi
Negara kota ini secara luas
dianggap sebagai masyarakat
paling aman di dunia, dan
membanggakan dirinya sebagai
negeri yang mempunyai
tatanan sosial dan ras yang
harmonis. Banyak warga yang
mengungkapkan kekecewaan
atas kerusuhan terakhir.

itu meletus.
Korban diidentifikasi oleh
surat kabar Straits Times
sebagai Sakthivel Kumaravelu,
33, yang bekerja di perusahan
bangunan dan termasuk
diantara para pekerja migran
yang berkumpul di Little India
pada saat peristiwa terjadi.
Tuding alkohol

“Ya Tuhan,” kata seorang
pembaca yang menulis di situs
Yahoo! Singapura. ”Bagaimana
bisa hal seperti itu terjadi di
Singapuraku.”
Blogger terkenal Andrew Loh
mengungkapkan ketakjuban
Singapura karena ”kami belum
prnah melihat sesuatu dalam
skala seperti ini sebelumnya“.
“Saya bekerja dengan para
pekerja asing di sini dan
saya secara umum mengenal
mereka sebagai orang yang
bijak dan pekerja keras, jadi
pasti ada alasan yang cukup
serius kenapa kerusuhan itu
terjadi,” kata dia.
Polisi mengatakan 27 orang
yang ditangkap berumur antara

join facebook.com/suryaonline

23 hingga 45 tahun, termasuk
24 diantaranya berkebangsaan
India, 2 asal Bangladesh dan
seorang penduduk tetap
Singapura.
Penyebab belum jelas

Para analis mengesampingkan keyakinan bahwa kerusuhan, yang berhasil dikendalikan
pasukan komando elit kepolisian itu, bisa menjadi indikator
meluasnya ketidakpuasan
diantara para pekerja migran
yang mendapat upah buruk.
Devadas Krishnadas, pendiri
dan direktur Future-Moves,
sebuah lembaga konsultan
di Singapura mengatakan
peristiwa itu sebagai insiden
terpisah, di mana variasi
sejumlah faktor berkombinasi
menciptakan peristiwa itu.
”Fakta bahwa kejadian itu
melibatkan para pekerja asing
bersifat kebetulan, bukan
utama, terhadap persitiwa
ini,” tulis dia dalam sebuah
komentar di surat kabar
Singapore’s Today.
“Tidak ada pembenaran
untuk menggeneralisasi
kesalahan kepada kelompok
tertentu, ras tertentu atau
jenis kelamin tertentu,”
tambah dia.
Insiden itu memicu
serangan di dunia maya atas
para pekerja asing, yang
kehadirannya secara besarbesaran telah menjadi topik

politik panas beberapa tahun
terakhir. Sementara beberapa
pihak lainnya menyerukan agar
semua pihak tetap tenang dan
mengingatkan bahaya kebencian rasial yang muncul dari
perisiwa itu.
Jolovan Wham, seorang
aktivis buruh migran, mengatakan bahwa ”ketiadaan
informasi yang memadai
mengenai kerusuhan, membuat
sulit untuk menilai apakah
itu gejala kemarahan yang
terpendam”.
Para pekerja pertahanan
sipil mengatakan bahwa para
pekerja darurat yang mencoba
melepaskan korban tabrakan
itu dari bawah bis kota
dilempari oleh banyak orang,
sebelum akhirnya kerusuhan

Menteri Transportasi Lui
Tuck Yew, yang juga anggota
parlemen dari distrik yang dilanda kerusuhan, mengatakan
penyebab kerusuhan hingga
kini masih belum jelas, tapi
”alkohol bisa menjadi salah
satu faktor penyebab”.
Sudah ada seruan untuk
mengekang konsumsi alkohol di
tempat umum di wilayah Little
India yang padat.
Seorang warga Basher Marican, 69, yang sedang pulang ke
rumahnya di wilayah itu saat
peristiwa terjadi mengatakan:
”Saat itu sangat kacau, saya
berjalan melewati kerumunan
di sepanjang restoran. Sejumlah orang bersorak-sorai saat
mereka menyerang bis.”
Ia mengatakan, kerumunan
itu “jelas mabuk” dan beberapa diantaranya melemparkan
botol selama kerusuhan.
Kekerasan akhir pekan lalu
itu merupakan kerusuhan
pertama di Singapura sejak
pergolakan rasial 1969. Sejak
itu, pemerintah memberlakukan kontrol yang ketat
terhadap aksi unjuk rasa.
Etnik Cina berjumlah 74
persen dari total jumlah
penduduk Singapura, Melayu
Muslim sekitar 13,3 persen,
disusul oleh etnik India, Eurasia
dan kelompok etnis lain. (DE.
DW/CNA)

follow @portalsurya

More Related Content

Viewers also liked

WINDY Bora 40, 2001, For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.com
WINDY Bora 40, 2001,  For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.comWINDY Bora 40, 2001,  For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.com
WINDY Bora 40, 2001, For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.comWolfgang Stolle
 
IntelliPERMIT Brochure
IntelliPERMIT BrochureIntelliPERMIT Brochure
IntelliPERMIT BrochureSteve Gauche
 
родительское собрание
родительское собраниеродительское собрание
родительское собраниеPalshina
 
A1 group2 story board
A1 group2 story boardA1 group2 story board
A1 group2 story boardkblaggan
 
Guia n°3 instrucciones para el docente
Guia n°3  instrucciones para el docenteGuia n°3  instrucciones para el docente
Guia n°3 instrucciones para el docentejohngonzalezhistoria
 
Ritika poddar class x a
Ritika poddar class x aRitika poddar class x a
Ritika poddar class x aritikapoddar
 
Moderne sportvereniging
Moderne sportverenigingModerne sportvereniging
Moderne sportverenigingHans Slender
 
Hadoop distributed computing framework for big data
Hadoop distributed computing framework for big dataHadoop distributed computing framework for big data
Hadoop distributed computing framework for big dataCyanny LIANG
 
Non profit organization
Non profit organizationNon profit organization
Non profit organizationBuddupree
 
Eliptic Partial DIfferential Equation
Eliptic Partial DIfferential EquationEliptic Partial DIfferential Equation
Eliptic Partial DIfferential EquationFajar Perdana
 
Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013Portal Surya
 
Git j club IBD endotrts.
Git j club IBD endotrts.Git j club IBD endotrts.
Git j club IBD endotrts.Shaikhani.
 
Comment communiquer sur les réseaux sociaux?
Comment communiquer sur les réseaux sociaux?Comment communiquer sur les réseaux sociaux?
Comment communiquer sur les réseaux sociaux?Patrick Leimbert
 
IBM MessageSight for mobile and the internet of things
IBM MessageSight for mobile and the internet of thingsIBM MessageSight for mobile and the internet of things
IBM MessageSight for mobile and the internet of thingsJohn Samuel
 
хрустали мини
хрустали минихрустали мини
хрустали миниydachashare
 
Banco de Questões - Física
Banco de Questões  - FísicaBanco de Questões  - Física
Banco de Questões - FísicaEverton Moraes
 

Viewers also liked (20)

WINDY Bora 40, 2001, For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.com
WINDY Bora 40, 2001,  For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.comWINDY Bora 40, 2001,  For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.com
WINDY Bora 40, 2001, For Sale Brochure. Presented By yachtingelite.com
 
IntelliPERMIT Brochure
IntelliPERMIT BrochureIntelliPERMIT Brochure
IntelliPERMIT Brochure
 
родительское собрание
родительское собраниеродительское собрание
родительское собрание
 
A1 group2 story board
A1 group2 story boardA1 group2 story board
A1 group2 story board
 
infromatica
infromaticainfromatica
infromatica
 
Guia n°3 instrucciones para el docente
Guia n°3  instrucciones para el docenteGuia n°3  instrucciones para el docente
Guia n°3 instrucciones para el docente
 
Ritika poddar class x a
Ritika poddar class x aRitika poddar class x a
Ritika poddar class x a
 
Crowdsourcing TinDog app
Crowdsourcing TinDog appCrowdsourcing TinDog app
Crowdsourcing TinDog app
 
BLANCANIEVES
BLANCANIEVESBLANCANIEVES
BLANCANIEVES
 
Moderne sportvereniging
Moderne sportverenigingModerne sportvereniging
Moderne sportvereniging
 
Hadoop distributed computing framework for big data
Hadoop distributed computing framework for big dataHadoop distributed computing framework for big data
Hadoop distributed computing framework for big data
 
Non profit organization
Non profit organizationNon profit organization
Non profit organization
 
Eliptic Partial DIfferential Equation
Eliptic Partial DIfferential EquationEliptic Partial DIfferential Equation
Eliptic Partial DIfferential Equation
 
Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013Surya epaper 09 desember 2013
Surya epaper 09 desember 2013
 
Git j club IBD endotrts.
Git j club IBD endotrts.Git j club IBD endotrts.
Git j club IBD endotrts.
 
Comment communiquer sur les réseaux sociaux?
Comment communiquer sur les réseaux sociaux?Comment communiquer sur les réseaux sociaux?
Comment communiquer sur les réseaux sociaux?
 
IBM MessageSight for mobile and the internet of things
IBM MessageSight for mobile and the internet of thingsIBM MessageSight for mobile and the internet of things
IBM MessageSight for mobile and the internet of things
 
Scripts
ScriptsScripts
Scripts
 
хрустали мини
хрустали минихрустали мини
хрустали мини
 
Banco de Questões - Física
Banco de Questões  - FísicaBanco de Questões  - Física
Banco de Questões - Física
 

More from Portal Surya

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Portal Surya
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Portal Surya
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014Epaper Surya 31 Januari 2014
Epaper Surya 31 Januari 2014
 
Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014Epaper Surya 30 januari 2014
Epaper Surya 30 januari 2014
 
Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014Epaper surya 1 januari 2014
Epaper surya 1 januari 2014
 
Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013Epaper surya 27 desember 2013
Epaper surya 27 desember 2013
 
Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013Digital surya 27 desember 2013
Digital surya 27 desember 2013
 
Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013Surya epaper 26 desember 2013
Surya epaper 26 desember 2013
 
Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013Digital surya 26 desember 2013
Digital surya 26 desember 2013
 
Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 

Digital surya 11 desember 2013

  • 1. DIGITAL NE WS PA PER KETENANGAN SINGAPURA TERGUNCANG hal Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id 2 | RABU, 11 DESEMBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi Piala Dunia Brasil dan Neraka Logistik SURABAYA, SURYA - Jarak menjadi tantangan unik buat ke-32 tim yang berlaga di putaran final. Brasil, negara dengan wilayah terbesar kelima di dunia itu, bisa menjadi mimpi buruk logistik, bahkan buat tuan rumahnya sendiri. Brasil boleh jadi mendapati lawan yang relatif mudah. Betapapun materi pemainnya yang berkilau, Kroasia, Meksiko dan Kamerun tetap belum akan menggeser tim samba dari puncak grup A. Perkara buat tuan rumah justru hadir dalam bentuk logistik. Hasil undian di Costa de Saupe itu membuat padat jadwal perjalanan Neymar dkk. Dimulai dengan laga pembuka di Sao Paolo, skuad besutan Luiz Felipe-Scolari itu lima hari berselang sudah harus bertanding di Fortaleza yang berjarak 2300 km, sebelum lantas menutup babak penyisihan grup di Brasilia saat menjamu kamerun. Kendati begitu, Brasil bisa dikatakan beruntung jika dibandingkan tim-tim lain. Nasib Inggris misalnya tidak lebih mudah. Tiba di Manaus buat menyambut duel klasik melawan Italia, Wayne Rooney dkk. kemudian terbang selama lima jam menuju Sao Paulo. Di sana the three lions berhadapan dengan Uruguay. Saking jauhnya, kebanyakan maskapai lokal tidak menawarkan penerbangan langsung ke kota di belahan bumi selatan itu. Perjalanan panjang juga menunggu timnas Italia. Squadra Azzura bakal terbang selama lebih dari lima jam dari Manaus ke Recife buat menghadapi Costa Rica. Timnas Amerika Serikat punya jadwal yang sama, ditantang Portugal di Manaus dan berhadapan dengan Jerman di Recife empat hari kemudian. Menyiasati Kelelahan Sebaliknya manajer timnas Jerman Oliver Bierhoff bisa bernapas lega. Semua laga yang harus dilakoni Özil dkk akan berlangsung di tiga kota join facebook.com/suryaonline berdekatan di timur laut Brasil. Nasib baik juga menghinggapi Argentina. Kondisi geografis Brasil menjadikan persiapan dan manajemen logistik soal hidup dan mati. Perjalanan udara selama berjam-jam, ditambah dengan pertandingan sengit di bawah terik matahari musim panas dan tingkat kelembapan yang nyaris asing buat pemain Eropa itu tidak bisa dianggap remeh. “Kelelahan akan menghinggapi pemain,” yang ujungujungnya bisa membebani penampilan tim, kata Michael Owen, bekas striker timnas Inggris. “Persiapan yang matang saja sudah berarti separuh kemenangan,” begitu ungkapan klasik yang rajin terlontar dari mulut Oliver Bierhoff, manajer timnas Jerman. Berebut Penginapan Bisa dipastikan, ketika undian berakhir, otoritas sepakbola masing-masing negara akan sibuk bersaing memperebutkan penginapan terbaik. Terlebih di Brasil tidak banyak hotel yang bisa menawarkan kedekatan dengan bandar udara, fasilitas olahraga dan hiburan serta isolasi dari pengunjung tak diundang. Jumat malam (6/12/13) Federasi Sepakbola Perancis, FFF, mengumumkan sudah memesan hotel di Ribeirão Preto, sekitar 15 menit dari bandar udara Sao Paulo. Tidak jauh dari sana, di Guaruja tim nasional Swiss memilih bermarkas. Kota pelabuhan itu dianggap sesuai karena selain lokasi yang strategis, Guaruja memiliki fasilitas latihan berkelas internasional karena berdekatan dengan Estadio Municipal. Sementara Inggris berencana menginap di Windsor Atlantica, hotel terbesar di pinggir Copacabana, garis pantai yang tersohor di dunia itu. Australia juga sudah menambatkan hati pada Vitoria, kota kecil di timur Rio de Janeiro. Pengamat menduga, sebagian besar tim yang harus melahap perjalanan panjang akan bermarkas di sekitar Sao Paulo dan Rio de Janeiro. Sejak 2010 lalu FIFA menerapkan aturan main untuk akomodasi. Setiap tim harus mendaftarkan tiga lokasi penginapan sesuai urutan prioritasnya. Jika dua atau tiga tim berebut satu hotel, maka FIFA yang akan memutuskan tim mana yang mendapat penginapan tersebut.(DE.DW) follow @portalsurya
  • 2. 2 RABU, 11 DESEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com Ketenangan Singapura Terguncang SURABAYA, SURYA - Singapura yang selama ini tenang, terkejut – saat mobil-mobil dibakar di jalanan – menyusul kemarahan para buruh migran asal Asia Selatan yang menyebabkan kerusuhan terburuk dalam sejarah 40 tahun negeri itu. Perkelahian berjam-jam pada hari Minggu malam, dipicu ketika seorang pekerja konstruksi asal India tewas ditabrak sebuah bis di distrik Little India, meninggalkan pertanyaan seputar ada apa di balik amuk massa itu. Polisi mengatakan, sekitar 400 orang terlibat dalam kerusuhan, dan 27 pekerja asal Asia Selatan telah ditangkap dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara dan juga hukuman cambuk. Berita terakhir 24 orang tersangka kerusuhan. Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan, tidak akan ada “ampun“ bagi kerusuhan yang menyebabkan 39 polisi dan staf pertahanan sipil terluka dan 25 kendaraan termasuk 16 mobil polisi rusak atau dibakar. Singapura adalah salah satu negara terkaya di dunia, dan negara pulau berpenduduk 5,4 juta jiwa itu sangat bergantung kepada para pekerja asing, dengan buruh asal Asia Selatan mendominasi Negara kota ini secara luas dianggap sebagai masyarakat paling aman di dunia, dan membanggakan dirinya sebagai negeri yang mempunyai tatanan sosial dan ras yang harmonis. Banyak warga yang mengungkapkan kekecewaan atas kerusuhan terakhir. itu meletus. Korban diidentifikasi oleh surat kabar Straits Times sebagai Sakthivel Kumaravelu, 33, yang bekerja di perusahan bangunan dan termasuk diantara para pekerja migran yang berkumpul di Little India pada saat peristiwa terjadi. Tuding alkohol “Ya Tuhan,” kata seorang pembaca yang menulis di situs Yahoo! Singapura. ”Bagaimana bisa hal seperti itu terjadi di Singapuraku.” Blogger terkenal Andrew Loh mengungkapkan ketakjuban Singapura karena ”kami belum prnah melihat sesuatu dalam skala seperti ini sebelumnya“. “Saya bekerja dengan para pekerja asing di sini dan saya secara umum mengenal mereka sebagai orang yang bijak dan pekerja keras, jadi pasti ada alasan yang cukup serius kenapa kerusuhan itu terjadi,” kata dia. Polisi mengatakan 27 orang yang ditangkap berumur antara join facebook.com/suryaonline 23 hingga 45 tahun, termasuk 24 diantaranya berkebangsaan India, 2 asal Bangladesh dan seorang penduduk tetap Singapura. Penyebab belum jelas Para analis mengesampingkan keyakinan bahwa kerusuhan, yang berhasil dikendalikan pasukan komando elit kepolisian itu, bisa menjadi indikator meluasnya ketidakpuasan diantara para pekerja migran yang mendapat upah buruk. Devadas Krishnadas, pendiri dan direktur Future-Moves, sebuah lembaga konsultan di Singapura mengatakan peristiwa itu sebagai insiden terpisah, di mana variasi sejumlah faktor berkombinasi menciptakan peristiwa itu. ”Fakta bahwa kejadian itu melibatkan para pekerja asing bersifat kebetulan, bukan utama, terhadap persitiwa ini,” tulis dia dalam sebuah komentar di surat kabar Singapore’s Today. “Tidak ada pembenaran untuk menggeneralisasi kesalahan kepada kelompok tertentu, ras tertentu atau jenis kelamin tertentu,” tambah dia. Insiden itu memicu serangan di dunia maya atas para pekerja asing, yang kehadirannya secara besarbesaran telah menjadi topik politik panas beberapa tahun terakhir. Sementara beberapa pihak lainnya menyerukan agar semua pihak tetap tenang dan mengingatkan bahaya kebencian rasial yang muncul dari perisiwa itu. Jolovan Wham, seorang aktivis buruh migran, mengatakan bahwa ”ketiadaan informasi yang memadai mengenai kerusuhan, membuat sulit untuk menilai apakah itu gejala kemarahan yang terpendam”. Para pekerja pertahanan sipil mengatakan bahwa para pekerja darurat yang mencoba melepaskan korban tabrakan itu dari bawah bis kota dilempari oleh banyak orang, sebelum akhirnya kerusuhan Menteri Transportasi Lui Tuck Yew, yang juga anggota parlemen dari distrik yang dilanda kerusuhan, mengatakan penyebab kerusuhan hingga kini masih belum jelas, tapi ”alkohol bisa menjadi salah satu faktor penyebab”. Sudah ada seruan untuk mengekang konsumsi alkohol di tempat umum di wilayah Little India yang padat. Seorang warga Basher Marican, 69, yang sedang pulang ke rumahnya di wilayah itu saat peristiwa terjadi mengatakan: ”Saat itu sangat kacau, saya berjalan melewati kerumunan di sepanjang restoran. Sejumlah orang bersorak-sorai saat mereka menyerang bis.” Ia mengatakan, kerumunan itu “jelas mabuk” dan beberapa diantaranya melemparkan botol selama kerusuhan. Kekerasan akhir pekan lalu itu merupakan kerusuhan pertama di Singapura sejak pergolakan rasial 1969. Sejak itu, pemerintah memberlakukan kontrol yang ketat terhadap aksi unjuk rasa. Etnik Cina berjumlah 74 persen dari total jumlah penduduk Singapura, Melayu Muslim sekitar 13,3 persen, disusul oleh etnik India, Eurasia dan kelompok etnis lain. (DE. DW/CNA) follow @portalsurya