SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
POSTMODERNISME
SUMBER
Dominiq Strinati. 2004. An Introduction to Theories of
Popular Culture.
KONSEP POSTMODERNISME
• Postmodernisme, secara etimologis berasal dari kata Post-
modern-isme. Post dapat diartikan setelah, Isme diartikan
sebuah faham. Jadi, postmodernisme dapat diartikan
sebagai sebuah faham yang berkembang setelah masa
modern.
• Konsep postmodernisme lebih menekankan pada emosi
daripada rasio, media daripada isi, tanda daripada makna,
kemajemukan daripada penunggalan, kemungkinan
daripada kepastian, permainan daripada keseriusan,
keterbukaan daripada pemusatan, lokal daripada universal,
fiksi daripada fakta, estetika daripada etika, dan narasi
daripada teori
• Postmodernisme merupakan sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Dominic Strinati dalam kajian
budaya populer. Konsep ini digunakan untuk
menggambarkan dan menganalisis aspek penting
dalam kebudayaan kontemporer atau budaya masa
kini.
• Dalam konsep postmodernisme, keterkaitan antara
media massa dan budaya sangat erat. Keduanya tidak
bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya karena
keduanya mempunyai kepentingan yang saling
menguntungkan.
KARAKTERISTIK POSTMODERNISME
• Runtuhnya batasan antara kebudayaan dan
masyarakat, dimana budaya tidak lagi ‘agung’ karena
media massa sudah merefleksikannya dalam dunia
sosial masyarakat. Artinya media massa menjadi
cermin realitas sosial. Exp: budaya konsumsi
• Penekanan pada gaya daripada substansi. Singkatnya
dalam budaya populer pencitraan lebih penting
daripada nilai manfaat.
• Runtuhnya batasan kebudayaan tinggi dengan budaya
populer, dimana masyarakat tidak lagi bisa
membedakan karya seni dengan karya populer.
• Kekacauan antara ruang dan waktu, disebabkan karena
teknologi yang berkembang pesat. Masyarakat seringkali
dibuat bingung dengan konsep ‘kekinian’ dan ‘keakanan’.
• Memudarnya META-NARATIVES, dalam hal ini budaya
populer telah melonggarkan batasan nilai agama, ilmu
pengetahuan, dan seni, sehingga masyarakat tidak tahu
lagi apa yang menjadi pijakan hidupnya.
• Semakin kuatnya hiperealitas media yang dikuasai oleh
dua hal, yaitu kekuatan politik dan kekuatan ekonomi.
Hal ini menyebabkan media massa menjadi mudah untuk
direkayasa sesuai dengan keinginan para pemilik modal.
CIRI-CIRI POSTMODERNISME
1. Uang dianggap sangat penting bukan hanya digunakan
sebagai alat tukar melainkan juga sebagai simbol bagi
pemiliknya.
2. Budaya yang cenderung mengeksploitasi kesenangan
daripada manfaatnya.
3. Memudarnya kepercayaan pada agama yang dianutnya.
4. Meledaknya industri media massa yang menjelma menjadi
“Tuhan” yang menentukan kebenaran.
5. Munculnya radikalisme etnis dan agama sebagai reaksi dari
kekuatan media massa.
6. Semakin kuatnya perkotaan sebagai pusat kebudayaan
dibandingkan pedesaan yang dianggap daerah pinggiran.
7. Semakin terbukanya peluang bagi pelbagai kelas sosial atau
kelompok minoritas untuk mengemukakan pendapat secara
lebih bebas dan terbuka.
8. Bahasa yang digunakan seringkali tidak memiliki kejelasan
makna sehingga terdengar ambigu.
9. Hilangnya batas antara seni dan kehidupan sehari-hari
karena orang seringkali mengatasnamakan “seni” sebagai
pembiasaan.
BUDAYA POSTMODERNISME
BUDAYA KAPITALIS
• Budaya kapitalis muncul sebagai akibat dari meledaknya
industri media massa.
• Pemilik modal lebih suka menanamkan modalnya diindustri
media massa karena keuntungan lebih menggiurkan, seperti
menjadi sponsor atau partnership.
• Adanya monopoli pemilik modal sebagai penentu
keberlangsungan konten media massa.
• Iklan menjadi lahan “eksklusif” bagi pemilik modal karena
media massa akan selalu bergantung pada hal tersebut.
KRISIS DALAM BUDAYA KAPITALIS
BUDAYA KONSUMSI
• Objek-objek konsumsi menjadi bagian internal pada diri
seseorang. Sehingga sangat berpengaruh dalam pembentukan
dan pemahaman konsep diri, seperti ketika seorang remaja
dianggap “gaul” maka remaja itu harus berpenampilan
mengikuti tren saat itu.
• Saat ini objek konsumsi mampu menentukan prestise, status
dan simbol-simbol sosial tertentu bagi pemakainya. orang
cenderung menilai dan mengenali seseorang dari penempilan
luarnya, apa yang dikenakannya, aksesorisnya—mulai dari tas,
sepatu, kacamata, dsb.
• Barang-barang bermerek merupakan simbol sosial yang
menunjukkan kelas dan status seseorang yang tinggi dan
cenderung eksklusif.
TRAVELING N’ SHOPPING
• Pada era postmodernisme banyak sekali kelompok-kelompok
sosial yang terbentuk berdasarkan konsumsi terhadap produk
tertentu.
• Tren yang berkembang ini adalah membangun fanatisme
konsumen melalui inklusi konsumen dalam komunitas
tertentu.
• Dalam komunitas, sense of belonging anggota terhadap
produk tertentu akan meningkat sehingga mereka menjadi
fanatik terhadap produk tersebut sebagai wujud loyalitas
terhadap komunitasnya.
• Tidak sampai disitu, saat ini hampir setiap produk yang
dipasarkan sudah memiliki komunitas tersendiri sehingga
para produsen bisa mengikuti tren pasar.
GADGET

More Related Content

What's hot

Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTrisna Nurdiaman
 
Posmodernisme
Posmodernisme Posmodernisme
Posmodernisme Siti Oyim
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHarles Janang
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikalevinurleni
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuWarnet Raha
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaIr. Zakaria, M.M
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essaievi_21
 
Sejarah Pergerakan Mahasiswa
Sejarah Pergerakan MahasiswaSejarah Pergerakan Mahasiswa
Sejarah Pergerakan MahasiswaSandy Putra
 
Komunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudayaKomunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudayaLulu Luffiyah
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialdanishEPratiwi
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 

What's hot (20)

Teori kritis
Teori kritisTeori kritis
Teori kritis
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
 
Posmodernisme
Posmodernisme Posmodernisme
Posmodernisme
 
Filsafat postmodernisme
Filsafat postmodernismeFilsafat postmodernisme
Filsafat postmodernisme
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal
 
Post Positivisme
Post PositivismePost Positivisme
Post Positivisme
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannya
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 
Sejarah Pergerakan Mahasiswa
Sejarah Pergerakan MahasiswaSejarah Pergerakan Mahasiswa
Sejarah Pergerakan Mahasiswa
 
Komunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudayaKomunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudaya
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 

Similar to Ppt 11 postmodernisme

Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populerandre rahman
 
Budaya popular
Budaya popularBudaya popular
Budaya popularNik Shah
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Mediadigilib2023
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 
slide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptxslide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptxlarisstore
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanReni Kurniati
 
Modernisasi dan globalisasi
Modernisasi dan globalisasiModernisasi dan globalisasi
Modernisasi dan globalisasiKurnia Fajri
 
Makalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasiMakalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasiWarnet Raha
 
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...Fariz Halim Aziz
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPpt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPrasetiyo Eko Laksono
 
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem SosialTeori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem SosialAdePutraTunggali
 

Similar to Ppt 11 postmodernisme (20)

Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
PPT Tugas Besar Kelompok 15.pptx
PPT Tugas Besar Kelompok 15.pptxPPT Tugas Besar Kelompok 15.pptx
PPT Tugas Besar Kelompok 15.pptx
 
5. postmodernisme
5. postmodernisme5. postmodernisme
5. postmodernisme
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
 
Budaya popular
Budaya popularBudaya popular
Budaya popular
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
 
9 media cetak_majalah
9 media cetak_majalah9 media cetak_majalah
9 media cetak_majalah
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
slide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptxslide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatan
 
Modernisasi dan globalisasi
Modernisasi dan globalisasiModernisasi dan globalisasi
Modernisasi dan globalisasi
 
Makalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasiMakalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasi
 
Makalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasiMakalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasi
 
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPpt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
 
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem SosialTeori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
Teori Komunikasi Massa - Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
 

More from Prasetiyo Eko Laksono

More from Prasetiyo Eko Laksono (7)

Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 
Ppt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya popPpt 8 budaya pop
Ppt 8 budaya pop
 
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budayaPpt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
 
Ppt 3 tinjauan antropologi media
Ppt 3 tinjauan antropologi mediaPpt 3 tinjauan antropologi media
Ppt 3 tinjauan antropologi media
 
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
 
Ppt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektifPpt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektif
 
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massaPpt 10 representasi budaya dan media massa
Ppt 10 representasi budaya dan media massa
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 

Ppt 11 postmodernisme

  • 1. POSTMODERNISME SUMBER Dominiq Strinati. 2004. An Introduction to Theories of Popular Culture.
  • 2. KONSEP POSTMODERNISME • Postmodernisme, secara etimologis berasal dari kata Post- modern-isme. Post dapat diartikan setelah, Isme diartikan sebuah faham. Jadi, postmodernisme dapat diartikan sebagai sebuah faham yang berkembang setelah masa modern. • Konsep postmodernisme lebih menekankan pada emosi daripada rasio, media daripada isi, tanda daripada makna, kemajemukan daripada penunggalan, kemungkinan daripada kepastian, permainan daripada keseriusan, keterbukaan daripada pemusatan, lokal daripada universal, fiksi daripada fakta, estetika daripada etika, dan narasi daripada teori
  • 3. • Postmodernisme merupakan sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dominic Strinati dalam kajian budaya populer. Konsep ini digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis aspek penting dalam kebudayaan kontemporer atau budaya masa kini. • Dalam konsep postmodernisme, keterkaitan antara media massa dan budaya sangat erat. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya karena keduanya mempunyai kepentingan yang saling menguntungkan.
  • 4. KARAKTERISTIK POSTMODERNISME • Runtuhnya batasan antara kebudayaan dan masyarakat, dimana budaya tidak lagi ‘agung’ karena media massa sudah merefleksikannya dalam dunia sosial masyarakat. Artinya media massa menjadi cermin realitas sosial. Exp: budaya konsumsi • Penekanan pada gaya daripada substansi. Singkatnya dalam budaya populer pencitraan lebih penting daripada nilai manfaat. • Runtuhnya batasan kebudayaan tinggi dengan budaya populer, dimana masyarakat tidak lagi bisa membedakan karya seni dengan karya populer.
  • 5. • Kekacauan antara ruang dan waktu, disebabkan karena teknologi yang berkembang pesat. Masyarakat seringkali dibuat bingung dengan konsep ‘kekinian’ dan ‘keakanan’. • Memudarnya META-NARATIVES, dalam hal ini budaya populer telah melonggarkan batasan nilai agama, ilmu pengetahuan, dan seni, sehingga masyarakat tidak tahu lagi apa yang menjadi pijakan hidupnya. • Semakin kuatnya hiperealitas media yang dikuasai oleh dua hal, yaitu kekuatan politik dan kekuatan ekonomi. Hal ini menyebabkan media massa menjadi mudah untuk direkayasa sesuai dengan keinginan para pemilik modal.
  • 6. CIRI-CIRI POSTMODERNISME 1. Uang dianggap sangat penting bukan hanya digunakan sebagai alat tukar melainkan juga sebagai simbol bagi pemiliknya. 2. Budaya yang cenderung mengeksploitasi kesenangan daripada manfaatnya. 3. Memudarnya kepercayaan pada agama yang dianutnya. 4. Meledaknya industri media massa yang menjelma menjadi “Tuhan” yang menentukan kebenaran. 5. Munculnya radikalisme etnis dan agama sebagai reaksi dari kekuatan media massa.
  • 7. 6. Semakin kuatnya perkotaan sebagai pusat kebudayaan dibandingkan pedesaan yang dianggap daerah pinggiran. 7. Semakin terbukanya peluang bagi pelbagai kelas sosial atau kelompok minoritas untuk mengemukakan pendapat secara lebih bebas dan terbuka. 8. Bahasa yang digunakan seringkali tidak memiliki kejelasan makna sehingga terdengar ambigu. 9. Hilangnya batas antara seni dan kehidupan sehari-hari karena orang seringkali mengatasnamakan “seni” sebagai pembiasaan.
  • 8. BUDAYA POSTMODERNISME BUDAYA KAPITALIS • Budaya kapitalis muncul sebagai akibat dari meledaknya industri media massa. • Pemilik modal lebih suka menanamkan modalnya diindustri media massa karena keuntungan lebih menggiurkan, seperti menjadi sponsor atau partnership. • Adanya monopoli pemilik modal sebagai penentu keberlangsungan konten media massa. • Iklan menjadi lahan “eksklusif” bagi pemilik modal karena media massa akan selalu bergantung pada hal tersebut.
  • 10. BUDAYA KONSUMSI • Objek-objek konsumsi menjadi bagian internal pada diri seseorang. Sehingga sangat berpengaruh dalam pembentukan dan pemahaman konsep diri, seperti ketika seorang remaja dianggap “gaul” maka remaja itu harus berpenampilan mengikuti tren saat itu. • Saat ini objek konsumsi mampu menentukan prestise, status dan simbol-simbol sosial tertentu bagi pemakainya. orang cenderung menilai dan mengenali seseorang dari penempilan luarnya, apa yang dikenakannya, aksesorisnya—mulai dari tas, sepatu, kacamata, dsb. • Barang-barang bermerek merupakan simbol sosial yang menunjukkan kelas dan status seseorang yang tinggi dan cenderung eksklusif.
  • 12. • Pada era postmodernisme banyak sekali kelompok-kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan konsumsi terhadap produk tertentu. • Tren yang berkembang ini adalah membangun fanatisme konsumen melalui inklusi konsumen dalam komunitas tertentu. • Dalam komunitas, sense of belonging anggota terhadap produk tertentu akan meningkat sehingga mereka menjadi fanatik terhadap produk tersebut sebagai wujud loyalitas terhadap komunitasnya. • Tidak sampai disitu, saat ini hampir setiap produk yang dipasarkan sudah memiliki komunitas tersendiri sehingga para produsen bisa mengikuti tren pasar.