SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
Télécharger pour lire hors ligne
BIOLOGICAL ASSET VALUATION

UNTUK KEPERLUAN LAPORAN KEUANGAN
             (IAS 41)


                   Oleh:
  Ir. Benny Supriyanto, MSc, MAPPI (Cert)
           Jakarta, 12 Oktober 2010


                                            1
IAS 41 tentang Biological Asset.

     Aktiva Biologis (biological asset) adalah binatang dan tumbuhan
     hidup.
     Perusahaan mengakui aktiva biologi dan produk pertanian
     apabila perusahaan tersebut:
         Mengendalikan aktiva tersebut sebagai hasil peristiwa
         masa lalu
         Memperoleh manfaat ekonomi yang kemungkinan terjadi
         Nilai Wajar aktiva tersebut dapat diukur dengan andal



                                                                       2
IAS 41 tentang Biological Asset…

    Aktiva Biologi harus dinilai pada saat pengakuan awal dan pada
    setiap tanggal neraca dengan menggunakan Nilai Wajar
    Hasil yang diperoleh dari aktiva biologi dinilai dengan
    menggunakan Nilai Wajar dikurangi dengan estimasi biaya pada
    saat penjualan Selisih yang berasal dari penilaian hasil hasil
          penjualan.                                     hasil–hasil
    aktiva biologis diakui sebagai bagian dari laba rugi tahun
    berjalan.
    Penilaian aktiva biologi dilakukan dengan mengelompokkan
    terlebih dahulu berdasarkan umur dan kualitas. Selisih yang
    berasal dari penilaian aktiva biologi harus diakui sebagai bagian
    dari laba rugi tahun berjalan.


                                                                        3
Nilai Pasar Versus Nilai Wajar
Apakah ada perbedaan antara Nilai Pasar dalam Standar
Penilaian Indonesia (SPI 2007) sebagai Basis Nilai untuk
Penilaian Aset untuk tujuan laporan keuangan dengan Nilai
Wajar yang menjadi basis Nilai pada Penilaian Aset yang
tercantum d l IFRS (I t
t     t dalam          (International Fi
                               ti   l Financial R
                                            i l Reporting
                                                     ti
Standards).

Dalam PPI 1 (Penilaian untuk Pelaporan Keuangan) disebutkan
bahwa apabila IFRS mengadopsi model Nilai Wajar (Fair
Value), maka diperlukan Penilaian Aset dan SPI 2007 dalam
PPI 1 menitik beratkan pada kondisi Nilai Pasar yang akan
dilaporkan

                                                              4
Nilai Pasar = Nilai Wajar
Nilai Pasar (SPI 2007)
  Estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat
  diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu
  properti, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual
  yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang
  pemasarannya dil k k secara l
                  dilakukan          layak, di mana k d pihak
                                         k          kedua ih k
  masing– asing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya,
  kehati–hatian dan tanpa paksaan.


Nilai Wajar (Fair Value) [IFRS]
  Suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran
  aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak–pihak yang
  paham (knowledgeable) dan berkeinginan (willing) untuk
  melakukan transaksi yang wajar (arm’s length transaction)

                                                                    5
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan
    IFRS (International Financial Reporting Standars)
   IFRS tidak memberikan definisi dan petunjuk yang jelas
   atas pengukuran Nilai Wajar. Dalam menentukan harga
   pasar resmi IAS 36 mengharuskan dilakukan penelusuran
   dahulu apakah terdapat harga pasar yang didasarkan
   pada perjanjian jual beli yang mengikat. Jika harga pasar
   ini tidak ada, maka manajemen dapat menggunakan
   harga pasar dikurangi biaya penjualan pada suatu pasar
   yang aktif. Sedangkan apabila tidak terdapat harga pasar
   yang resmi dari aktiva tersebut dan aktiva sejenis, maka
   manajemen wajib menunjuk profesi penilai dalam
   menentukan Nilai Wajar suatu aktiva.
                                                               6
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan
    IFRS (International Financial Reporting Standars)
  IFRS saat ini sebagai basis pengukuran menggunakan
  Nilai realisasi dan Nilai Kini artinya IFRS banyak
  mengadopsi Nilai Wajar. Nilai Wajar ini adalah suatu
  basis pengukuran yang dianggap lebih independen dan
  tidak memihak. Nilai Wajar oleh para praktisi dan
  akademisi akuntansi keuangan dan Profesi Penilai di
  Indonesia diidentifikasi sebagai Nilai Pasar.




                                                         7
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan
    IFRS (International Financial Reporting Standars)

  Dalam IAS 16, mengharuskan jasa Penilai
  mengutamakan bukti–bukti berbasis pasar (market based
  evidence) dalam menghitung Nilai Wajar. Jika bukti–bukti
  berbasis pasar tidak ada, maka penggunaan pendekatan
  biaya pengganti yang didepresiasikan (depreciated
  replacement cost) dan pendekatan laba atau arus kas
  (Income approach) dapat digunakan.




                                                             8
Pengertian Umum Penilaian
Penilaian:
Terjemahan dari kata Appraisal/Valuation.
Suatu proses pekerjaan yang dilakukan seorang penilai/
appraiser dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat
(opini) tentang nilai ekonomis suatu properti baik berwujud
maupun tidak berwujud berdasarkan analisis terhadap fakta-
fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan
metode penilaian tertentu serta mengacu kepada prinsip-
prinsip penilaian yang berlaku.

                                                          9   9
Profesi Penilai
  Penilai Aset:
     Real estates (land, buildings), aktiva berwujud
     (pabrik, mesin dan peralatan), perkebunan,
     p
     pertambangan, dan sebagainya.
                g ,            g y

  Penilai Usaha:
     Penyertaan; ekuitas, transaksi spesifik, aktiva tak
     berwujud, dan sebagainya.

Disiplin Penilaian Usaha berkembang dari Corporate
Finance


                                                           10
Penilaian Aset dan Penilaian Usaha
            Dimana Perbedaanya?
                                  Penilaian
                                  Usaha




Penilaian
Asset

                                              11
Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (SPI)
              Dimana Perbedaanya?
                                          Nilai Pasar
                                          Wajar




Nilai Pasar


                                                        12
Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (IFRS)
              Dimana Perbedaanya?
                                            Nilai Wajar




Nilai Wajar


                                                          13
Penilaian Asset
  Pendekatan yang digunakan
    Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach)
    Pendekatan Biaya (Cost Approach)
    Pendekatan Pendapatan (Income Approach)



     KETIGA PENDEKATAN BERSIFAT MUTUALLY
                   EXCLUSIVE




                                                    14
Penilaian Usaha
  Pendekatan yang digunakan
    Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach)
    Pendekatan Aset (Asset Based Approach)
    Pendekatan Pendapatan (Income Approach)



   KETIGA PENDEKATAN TIDAK BERSIFAT MUTUALLY
                   EXCLUSIVE




                                                    15
Proses Penilaian
Proses penilaian terdiri dari lima langkah dasar yaitu:
1. Memperjelas Tugas Penilaian
2. Mengumpulkan dan menganalisa data
3. Penggunaan 3 (tiga) metode/pendekatan
4. R k
4 Rekonsiliasi ketiga pendekatan dan menentukan estimasi Nilai
         ili i k ti        d k t d            t k       ti i Nil i
5. Membuat kesimpulan nilai dan laporan penilaian.

Memperjelas Tugas Penilaian meliputi:
Identifikasi properti
• Kepemilikan properti yang dinilai
• Tujuan dan tanggal penilaian
• Asumsi-asumsi dan syarat-syarat yang membatasi.

                                                                     16
Kendala Penerapan IFRS di Indonesia
      Salah satu kendala yang berhubungan dengan
               Profesi Penilai di Indonesia
ISU
 Sebagian besar standar akuntansi dan pelaporan
 keuangan yang ada pada IAS dan IFRS menggunakan
        g y g          p                       gg
 Fair value atau Nilai Wajar sebagai basis penilaian atas
 aktiva, saham, obligasi, dan lain–lain. Fair value di
 tentukan dengan tiga jenjang, yaitu:
      1. Harga pasar resmi
      2. Harga pasar produk sejenis
      3. Nilai wajar yang ditentukan appraisal


                                                            17
Kendala Penerapan IFRS di Indonesia
    Salah satu kendala yang berhubungan dengan
             Profesi Penilai di Indonesia

KEMUNGKINAN PERMASALAHAN
 Tidak semua jenis aktiva memiliki harga pasar resmi. Jika
 IAS dan IFRS diterapkan secara penuh di Indonesia
                                           Indonesia,
 sebagian besar Nilai Wajar akan ditentukan dengan
 menggunakan jasa appraisal atau Kantor Jasa Penilai
 Publik.
 Diperlukan Profesi Penilai di Indonesia yang telah siap
 dalam menyongsong adopsi IFRS.



                                                             18
Jika aktiva tetap dinyatakan pada nilai yang direvaluasi
maka hal hal berikut ini harus diungkapkan
   Tanggal efektif revaluasi
   Keterlibatan Penilai independen
   Metode dan asumsi penting yang digunakan
   Acuan terhadap harga yang ditemukan di dalam
   suatu pasar yang aktif atau transaksi wajar (arm’s
   length transaction) yang terakhir
   Nilai tercatat yang akan diakui seandainya aktiva
   tersebut dinilai dengan menggunakan model biaya
   Kelebihan revaluasi (revaluation surplus)

                                                           19
PERTANIAN (IAS 41)




                     20
Pertanian (IAS 41)
Masalah yang dibahas
IAS 41 mengatur perlakuan akuntansi, penyajian dan
pengungkapan llaporan k
         k              keuangan yang t k it d
                                         terkait dengan
aktiva biologis dan produk hasil pertanian pada saat
masa panen sejauh ada kaitannya dengan kegiatan
pertanian.




                                                          21
Ruang lingkup standar
   Standar ini berlaku untuk hal–hal berikut apabila
   berkaitan dengan kegiatan pertanian:
        Aktiva biologis
        Produk hasil pertanian pada masa panen
                     p         p         p
        Hibah pemerintah

   Standar ini tidak berlaku untuk:
         Tanah yang terkait dengan kegiatan pertanian
         Aktiva tidak berwujud terkait dengan kegiatan
         pertanian (IAS 38)



                                                         22
Konsep Pokok
   Kegiatan Pertanian (agricultural activity)
       Kegiatan pengelolaan perusahaan terhadap aktivitas
       aktiva biologis sehingga dapat dijual, menjadi produk
       pertanian, atau menjadi aktiva biologis tambahan

   Produk hasil pertanian (agricultural activity):
       Hasil panen aktiva biologis perusahaan.
   Aktiva biologis (biological asset)
       Yaitu binatang atau tumbuhan hidup.




                                                               23
Konsep Pokok…
    Panen/pemanenan (harvest)
      Proses pemisahan produk hasil dari aktiva biologis
      atau penghentian proses hidup suatu aktiva biologis
    Pasar aktif (active market) adalah pasar yang
    memiliki ketiga syarat sebagai berikut
      Jenis barang yang diperdagangkan dalam pasar tersebut
      bersifat homogen (sejenis)
      Pembeli dan penjual yang berkeinginan umumnya dapat
      ditemukan setiap saat
      Harga tersedia secara umum.


                                                              24
PENDEKATAN PENILAIAN
    Untuk menentukan Nilai Wajar (IFRS)/Nilai Pasar
    (Standar Penilaian Indonesia/SPI 2007) Penilai dapat
    menerapkan 3 (tiga) pendekatan, sebagai berikut:

      Pendekatan Pasar (Market Data Approach)
      Pendekatan Biaya (Cost Approach)
      Pendekatan Pendapatan (Income Approach)




                                                           25
Metode Penilaian
1                            - Metode Tambah Kurang
      Pendekatan Pasar       - Metode Jumlah Rupiah
    (Market Data Approach)   - Metode Persentase


2                            -   Metode Survey Kuantitas
      Pendekatan Biaya       -   Metode Unit Terpasang
       (Cost Approach)       -   Metode Meter Persegi
                             -   Metode Indeks Biaya

3
                             -   Gross Income Multipier
    Pendekatan Pendapatan    -   Direct Capitalization Method
      (Income Approach)      -   Discounted Cash Flow
                             -   Residual Technique
                                                                26
Pendekatan Data Pasar
(Market Data Approach)
Penilaian aktiva biologis dengan menggunakan Pendekatan Data
Pasar (Market Data Approach) yaitu penilaian yang mendasarkan
pada Perbandingan data dari aktiva biologis yang sejenis dan
dilakukan dengan melakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang
berpengaruh terhadap Nilai Pasar Biologis yang dinilai pada saat
penilaian.

Langkah-langkah yang diperlukan:
   1. Analisa faktor–faktor yang mempengaruhi nilai dari aktiva
       biologis yang akan dinilai
   2. Kumpulkan data–data pembanding dan analisa data–data
       yang sesuai dengan aktiva biologis yang dinilai.
                                                                   27
Pendekatan Data Pasar
(Market Data Approach)
 Langkah-langkah yang diperlukan:
 3. Lakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang mempengaruhi
    nilai, dari aktiva biologis yang akan dinilai
 4. Hitung, Indikasi Nilai aktiva biologis yang di nilai, dan kemudian
    lakukan pembobotan atas aktiva biologis pembanding
 5. Tentukan Nilai Pasar aktiva biologis tersebut.

 Secara umum dapat dinyatakan dengan rumusan sbb:


    Indikasi Nilai Pasar aktiva biologis = Data Pasar aktiva biologis
 pembanding ± Penyesuaian terhadap faktor faktor yang mempengaruhi
                       Nilai pasar aktiva biologis.
                                                                         28
Ilustrasi Pendekatan Data Pasar
Data Pembanding                   Nilai Pasar Aktiva biologis
Aktiva biologis                           yang dinilai




                  Faktor–faktor
                  penyesuaian




                                                                29
PENDEKATAN BIAYA
Penilaian aktiva biologis dapat juga digunakan Pendekatan Biaya, yaitu
penilaian yang mendasarkan pada besarnya biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh aktiva biologis seperti pada saat dilakukan penilaian
atau seperti kondisi pada tanggal penilaian (cut off date) dengan
memperhatikan kondisi dari aktiva biologis (faktor-faktor koreksi
yang mempengaruhi kondisi aktiva biologis).

Langkah-langkah yang diperlukan:

 1.    Menghitung besarnya biaya-biaya yang diperlukan untuk
       mendapatkan/memperoleh aktiva biologis seperti kondisi pada
       tanggal penilaian.
 2.    Tentukan penyesuaian kondisi aktiva biologis
 3.    Nilai Pasar aktiva biologis = ∑ (Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
       memperoleh aktiva biologis Baru) – Faktor faktor koreksi kondisi
       aktiva biologis.


                                                                             30
Ilustrasi Pendekatan Biaya
Biaya–biaya yang diperlukan
    membuat aktiva biologis

                                           Nilai Pasar Aktiva
                                          Biologis yang dinilai




                              Penyesuaian
                              Kondisi aktiva


                                                                  31
Konsep Pendekatan Pendapatan
Berkaitan dengan Prinsip Penilaian:
   Prinsip Antisipasi & Perubahan
   Prinsip Supply & Demand
   Substitusi: mark to market, estimasi harga produk
   hasil pertanian, biaya-biaya produksi, discount rate,
                     biaya biaya
   capitalization rate
   Keseimbangan: lokasi & jenis aktiva biologis,
   penggunaan tanah yang seimbang terhadap sarana
   dan prasarana yang diperlukan, disain aktiva biologis
   yang terbaik [Highest and Best Use]
   Fakto-faktor eksternal: peraturan pemerintah,
   fasilitas transportasi, Peraturan tata guna lahan yang
   berlaku.
                                                            32
Konsep Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan dapat digunakan untuk penilaian
aktiva biologis karena aktiva biologis menghasilkan
pendapatan [income producing aktiva].

Pendekatan pendapatan terkait erat dengan Nilai Pasar
investasi aktiva biologis untuk jangka panjang, sehingga
faktor rate of return harus dapat mengakomodasi unsur
risiko dan penghasilan dari investasi aktiva biologis tersebut
untuk jangka panjang.

Pendekatan pendapatan akan dapat menggambarkan Nilai
Pasar biologis bila prinsip penilaian yang terkait dengan
Pendekatan Pendapatan dipenuhi dengan baik.
                                                                 33
Konsep Pendekatan Pendapatan
 Nilai Pasar aktiva biologis merupakan fungsi dari pendapatan
 yang dapat dihasilkan oleh aktiva biologis tersebut.
                        Diskon rate yg sesuai

                                     PBT 1      PBT 2   PBT 3   PBT n-1   PBT n
           alue
   Future Va
   Present Value




                   Nilai Pasar
                   Aktiva Biologis                                                34
Pendekatan Pendapatan
Metode Arus Kas
Arus kas adalah perbedaan antara total penerimaan /
pemasukkan dan total pengeluaran/pemakaian dana
dalam suatu perioda waktu tertentu
                          tertentu.

Untuk menentukan Nilai Pasar suatu aktiva biologis dapat
dilakukan dengan Metode Arus Kas yang didiskonto yang
akan dapat mencerminkan Nilai Pasar Aktiva Biologis.
Metode Arus Kas yang didiskontokan ini dikenal sebagai
Discounted Cash Flow Method (DCF Method).
                                                           35
Langkah Kerja
Melakukan riset terhadap besaran–besaran yang
membentuk Income & Expense [ pendapatan dan
pengeluaran ] dari aktiva biologis dan membandingkan
dengan aktiva biologis lainnya yang sama untuk
memperoleh pendapatan dan pengeluaran yang berbasis
pasar (mark to market)
Melakukan estimasi besarnya Potential Income
[pendapatan kotor potensial] dari aktiva biologis sesuai
standar yang diperoleh berdasarkan riset.
Melakukan estimasi besarnya Penyesuaian [tingkat
kesesuaian] dari aktiva biologis sesuai kondisi aktiva
biologis di lapangan.
                                                           36
Langkah Kerja
Menghitung Effective Gross Income [pendapatan kotor
efektif] dengan mengalikan tingkat kesesuaian dan
angka pengali lainnya sebagai faktor penyesuai dari
total pendapatan kotor potensial aset biologis
                                         biologis.
Melakukan estimasi besarnya total biaya operasional,
terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan biaya
cadangan penggantian lainnya.
Menghitung Net Operating Income [pendapatan bersih
operasi] dengan mengurangkan total semua biaya
operasional dari pendapatan kotor efektif.

                                                       37
Langkah Kerja
Menetapkan metode dan besarnya discount rate
[tingkat diskonto].
Menjumlah nilai kini atas semua pendapatan bersih
dari aktiva biologis.




                                                    38
Beberapa Teknik yang dapat diterapkan untuk
pendekatan pendapatan
 Untuk menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan
 Pendekatan Pendapatan dapat digunakan beberapa
 Teknik Penilaian.

 Beberapa Teknik Penilaian yang dapat digunakan
 dalam menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan
 Pendekatan Pendapatan antara lain:
   Teknik penyisaan (Residual Teknik)
   Teknik kapitalisasi atas aset–aset non aktiva
   biologis
                                                       39
Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan
               Teknik Penyisaan
Menghitung besarnya Income & Expense [ pendapatan dan
pengeluaran ] dari aktiva biologis dan aktiva non biologis
(aktiva seluruhnya) yang berbasis pasar (mark to market)
Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang
        p             y    g            (             )y g
sesuai dengan kondisi pasar.
Menghitung Nilai Kini atas semua pendapatan dari aktiva
biologis dan aktiva non biologis.
Menghitung Nilai Pasar atas aktiva non biologis dengan
pendekatan data pasar maupun dengan pendekatan biaya.
Nilai aktiva biologis diperoleh dengan mengurangi Nilai Kini
atas semua pendapatan aktiva dengan Nilai Pasar aktiva non
biologis
                                                               40
Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan
                  Teknik Kapitalisasi

Menghitung besarnya Income & Expense [pendapatan dan
pengeluaran] dari aktiva biologis saja dengan memperlaku kan
aktiva non biologis sebagai aktiva yang disewa dari pihak lain
tetapi semuanya tetap berbasis pasar (mark to market). Ini
    p         y       p          p      (              )
dilakukan dengan menghitung Nilai Pasar dari aktiva non biologis
dengan pendekatan data pasar maupun dengan pendekatan biaya
untuk menetapkan Nilai Sewa Pasar sebagai beban biaya.
Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai
dengan kondisi pasar.
Menghitung Nilai Kini atas semua pendapatan dari aktiva biologis.
Penjumlahan ini akan mencerminkan Nilai Pasar dari aktiva
biologis.
                                                                    41
Ilustrasi Pendekatan Pendapatan
                                  NILAI PASAR




                                   Tanah
                                   Tanaman
                                   Bangunan
                                   Kendaraan
                                   Alat Kantor
                                   Mesin



                                                 42
Skema Pendekatan Pendapatan
                            PENGUMPULAN DATA


                         PENENTUAN STANDAR PANEN     PROYEKSI HARGA TBS
 PERHITUNGAN NILAI NON
       TANAMAN
                             FAKTOR KOREKSI


                             PROYEKSI PANEN


  PENENTUAN PROYEKSI                     PENDAPATAN KOTOR
         BIAYA
                                                     PENENTUAN TINGKAT
                     PENDAPATAN BERSIH                   DISKONTO

                                   NILAI PASAR PERKEBUNAN
                                             ATAU
                                     NILAI PASAR TANAMAN                  43
Data yang diperlukan sebelum ke lokasi
Data-data Kebun
   Peta Hamparan Kebun yang telah diwarnai untuk setiap tahun tanam.
   Harga pupuk per jenis pupuk per kg.
   Copy Surat Tanah, PBB dan IMB.
   Monthly Management Report.

Data-data Bangunan Kebun
       Daftar bangunan, luas bangunan dan tahun pembangunan/perolehan.
       Lay Out bangunan.
       Surat-surat kepemilikan, surat izin (HGB, IMB).
       Gambar situasi (site plan).
       Panjang jalan, lebar jalan dan tahun perolehan.
       Jumlah Jembatan, jenis jembatan dan tahun perolehan.
       Jumlah gorong-gorong, jenis gorong-gorong dan tahun perolehan.
       Panjang parit, jenis parit dan tahun perolehan.
                                                                         44
Data yang diperlukan sebelum ke lokasi
Data-data Mesin, Peralatan, Alat Berat, Kendaraan
     Daftar mesin dan peralatan dan tahun
     p
     pembuatan/perolehan.
                  p
     Daftar alat berat dan tahun pembuatan/perolehan.
     Daftar Kendaraan Bermotor.
     Copy STNK atau BPKB.




                                                        45
Data yang harus dikumpulkan saat
tinjauan ke lokasi:
Catatan letak perkebunan yang dapat dengan jelas dipahami oleh
pembaca laporan.
Klarifikasi luas areal, jenis tanah, tentukan tingkat kesesuaian lahan.
Cek kondisi tanaman,
Cek pertumbuhan dan hama dan penyakit.
Cek pemeliharaan tanaman yang dilakukan.
Lakukan cek fisik asset non tanaman.
Cari data pembanding disekitar perkebunan.
Pengambilan gambar atau foto properti dan foto data pembanding

                                                                          46
Informasi lainnya yang diperlukan

Akses jalan menuju lokasi
Lingkungan disekitarnya
   g g               y
Perkembangan perkebunan di lokasi sekitar apakah
berkembang dengan baik
Kondisi pasar setempat (baik atau buruk)




                                                   47
Kesiapan Penilai dalam menyongsong penerapan adopsi IFRS
                        di Indonesia
Penilaian atas Biological Asset untuk penerapan IFRS yang pernah
dilakukan adalah:
    Penilaian Tanaman Kelapa Sawit.
    Penilaian Tanaman Coklat
    Penilaian Tanaman Karet
    Penilaian Tanaman Kelapa Hibrida
    Penilaian Tanaman Teh
    Penilaian Tanaman Tebu
    Peniaian Hutan Tanam Industri

                                                                   48

Contenu connexe

Tendances

Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Sri Apriyanti Husain
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arenspadlah1984
 
Kertas Kerja dan Bukti Audit
Kertas Kerja dan Bukti AuditKertas Kerja dan Bukti Audit
Kertas Kerja dan Bukti AuditRestika Ca
 
Standar Profesi Audit Internal.pptx
Standar Profesi Audit Internal.pptxStandar Profesi Audit Internal.pptx
Standar Profesi Audit Internal.pptxNathanaelHartanto
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuDeady Rizky Yunanto
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAjeng Pipit
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Kartika Dwi Rachmawati
 
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaPenyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaJogo Hera
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasRani Widianti
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatBeatrix Yunarti
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015PPA FEUI
 

Tendances (20)

Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
Psak 13-properti-investasi-ias-40-120112
 
Akuntansi komparatif
Akuntansi komparatifAkuntansi komparatif
Akuntansi komparatif
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
 
Kertas Kerja dan Bukti Audit
Kertas Kerja dan Bukti AuditKertas Kerja dan Bukti Audit
Kertas Kerja dan Bukti Audit
 
Standar Profesi Audit Internal.pptx
Standar Profesi Audit Internal.pptxStandar Profesi Audit Internal.pptx
Standar Profesi Audit Internal.pptx
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan TertentuPemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan Keuangan Negara - Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan JasaPenyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
Penyusunan Jurnal Penutup Pada Perusahaan Jasa
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
 
Kode Etik IAI
Kode Etik IAIKode Etik IAI
Kode Etik IAI
 
Ruang Lingkup Akuntansi
Ruang Lingkup AkuntansiRuang Lingkup Akuntansi
Ruang Lingkup Akuntansi
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
Psak 23-pendapatan
Psak 23-pendapatanPsak 23-pendapatan
Psak 23-pendapatan
 
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti ManehatPpt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
Ppt Akuntansi Keuangan Menengah 1,Beatrix Yunarti Manehat
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
Tugas pengeuditan 2
Tugas pengeuditan 2Tugas pengeuditan 2
Tugas pengeuditan 2
 

Similaire à biological aset valuation untuk keperluan laporan keuangan

Metode Akumulasi Aset SPI.pptx
Metode Akumulasi Aset SPI.pptxMetode Akumulasi Aset SPI.pptx
Metode Akumulasi Aset SPI.pptxKojiroFuuma
 
STANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdf
STANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdfSTANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdf
STANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdfSeptianaRahayu6
 
Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015PPA FEUI
 
Ifrs 13
Ifrs 13Ifrs 13
Ifrs 13google
 
PSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptx
PSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptxPSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptx
PSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptxajimaulana33
 
PSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptx
PSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptxPSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptx
PSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptxIrmaSafitri34
 
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013rio natanael
 
Perkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overviewPerkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overviewSri Apriyanti Husain
 
Perkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overviewPerkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overviewSri Apriyanti Husain
 
Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017Tendy Wato
 
Standar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiStandar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiKartika Sari
 
Standar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiStandar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiFandy Prastyawan
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonoWenni Gan
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Sri Apriyanti Husain
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Sri Apriyanti Husain
 

Similaire à biological aset valuation untuk keperluan laporan keuangan (20)

Metode Akumulasi Aset SPI.pptx
Metode Akumulasi Aset SPI.pptxMetode Akumulasi Aset SPI.pptx
Metode Akumulasi Aset SPI.pptx
 
STANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdf
STANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdfSTANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdf
STANDAR AKUNTANSI PERTEMUAN I-1.pdf
 
Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015
 
Indeks harga saham
Indeks harga sahamIndeks harga saham
Indeks harga saham
 
Ifrs 13
Ifrs 13Ifrs 13
Ifrs 13
 
PSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptx
PSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptxPSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptx
PSAK-68-Pengukuran Nilai Wajar.pptx
 
PSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptx
PSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptxPSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptx
PSAK-68-Nilai-Wajar-09122015.pptx
 
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
 
Perkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overviewPerkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overview
 
Perkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overviewPerkembangan psak-0310013-overview
Perkembangan psak-0310013-overview
 
Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017Psak 68-nilai-wajar-01112017
Psak 68-nilai-wajar-01112017
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
BAB_I.pdf
BAB_I.pdfBAB_I.pdf
BAB_I.pdf
 
Standar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiStandar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansi
 
Standar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiStandar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansi
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
 
Analisis sekuritas22
Analisis sekuritas22Analisis sekuritas22
Analisis sekuritas22
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
 
Pasar modal.pptx
Pasar modal.pptxPasar modal.pptx
Pasar modal.pptx
 

Plus de Prasetyo Djoko Sasongko,MAPPI(Cert)

Bhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese Opera
Bhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese OperaBhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese Opera
Bhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese OperaPrasetyo Djoko Sasongko,MAPPI(Cert)
 
Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...
Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...
Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...Prasetyo Djoko Sasongko,MAPPI(Cert)
 

Plus de Prasetyo Djoko Sasongko,MAPPI(Cert) (20)

Bhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese Opera
Bhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese OperaBhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese Opera
Bhisma Dwijatama - Nusantara Dance Performance and A Javanese Opera
 
Prospek Investasi di Kabupaten Belitung by BAPPEDA BELITUNG
Prospek Investasi di Kabupaten Belitung by BAPPEDA BELITUNGProspek Investasi di Kabupaten Belitung by BAPPEDA BELITUNG
Prospek Investasi di Kabupaten Belitung by BAPPEDA BELITUNG
 
Illustrative example of Intangible Assets Valuation
Illustrative example of Intangible Assets ValuationIllustrative example of Intangible Assets Valuation
Illustrative example of Intangible Assets Valuation
 
Applying IFRS in Real Estate
Applying IFRS  in  Real EstateApplying IFRS  in  Real Estate
Applying IFRS in Real Estate
 
IFRS in your pocket 2013
IFRS in your pocket 2013IFRS in your pocket 2013
IFRS in your pocket 2013
 
Illustrative IFRS
Illustrative IFRS Illustrative IFRS
Illustrative IFRS
 
Valuing a Bank
Valuing a BankValuing a Bank
Valuing a Bank
 
Transit Oriented Development - JAKARTA
Transit Oriented Development - JAKARTATransit Oriented Development - JAKARTA
Transit Oriented Development - JAKARTA
 
Sastra gumelar 4
Sastra gumelar 4Sastra gumelar 4
Sastra gumelar 4
 
Sastra gumelar 3
Sastra gumelar 3Sastra gumelar 3
Sastra gumelar 3
 
Sastra gumelar 2
Sastra gumelar 2Sastra gumelar 2
Sastra gumelar 2
 
Shareswap between Bakrie Group on Bumi and Vallar PLC
Shareswap between Bakrie Group on Bumi and Vallar PLC Shareswap between Bakrie Group on Bumi and Vallar PLC
Shareswap between Bakrie Group on Bumi and Vallar PLC
 
Indonesia's Coal Industry
Indonesia's Coal IndustryIndonesia's Coal Industry
Indonesia's Coal Industry
 
Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...
Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...
Vallar Plc ("Vallar" or the "Company") announces acquisition of holdings in P...
 
Pola Pemanfaatan Tanah Perkotaan
Pola Pemanfaatan Tanah Perkotaan Pola Pemanfaatan Tanah Perkotaan
Pola Pemanfaatan Tanah Perkotaan
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
GURU
GURUGURU
GURU
 
30 Tahun LULUS 1979 SMAN 4 Jakarta
30 Tahun LULUS 1979 SMAN 4 Jakarta30 Tahun LULUS 1979 SMAN 4 Jakarta
30 Tahun LULUS 1979 SMAN 4 Jakarta
 
100 Photo 30 Taon Sekali Doang
100 Photo  30 Taon Sekali Doang100 Photo  30 Taon Sekali Doang
100 Photo 30 Taon Sekali Doang
 
Chp 01 Val Intro
Chp 01 Val IntroChp 01 Val Intro
Chp 01 Val Intro
 

Dernier

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 

Dernier (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 

biological aset valuation untuk keperluan laporan keuangan

  • 1. BIOLOGICAL ASSET VALUATION UNTUK KEPERLUAN LAPORAN KEUANGAN (IAS 41) Oleh: Ir. Benny Supriyanto, MSc, MAPPI (Cert) Jakarta, 12 Oktober 2010 1
  • 2. IAS 41 tentang Biological Asset. Aktiva Biologis (biological asset) adalah binatang dan tumbuhan hidup. Perusahaan mengakui aktiva biologi dan produk pertanian apabila perusahaan tersebut: Mengendalikan aktiva tersebut sebagai hasil peristiwa masa lalu Memperoleh manfaat ekonomi yang kemungkinan terjadi Nilai Wajar aktiva tersebut dapat diukur dengan andal 2
  • 3. IAS 41 tentang Biological Asset… Aktiva Biologi harus dinilai pada saat pengakuan awal dan pada setiap tanggal neraca dengan menggunakan Nilai Wajar Hasil yang diperoleh dari aktiva biologi dinilai dengan menggunakan Nilai Wajar dikurangi dengan estimasi biaya pada saat penjualan Selisih yang berasal dari penilaian hasil hasil penjualan. hasil–hasil aktiva biologis diakui sebagai bagian dari laba rugi tahun berjalan. Penilaian aktiva biologi dilakukan dengan mengelompokkan terlebih dahulu berdasarkan umur dan kualitas. Selisih yang berasal dari penilaian aktiva biologi harus diakui sebagai bagian dari laba rugi tahun berjalan. 3
  • 4. Nilai Pasar Versus Nilai Wajar Apakah ada perbedaan antara Nilai Pasar dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI 2007) sebagai Basis Nilai untuk Penilaian Aset untuk tujuan laporan keuangan dengan Nilai Wajar yang menjadi basis Nilai pada Penilaian Aset yang tercantum d l IFRS (I t t t dalam (International Fi ti l Financial R i l Reporting ti Standards). Dalam PPI 1 (Penilaian untuk Pelaporan Keuangan) disebutkan bahwa apabila IFRS mengadopsi model Nilai Wajar (Fair Value), maka diperlukan Penilaian Aset dan SPI 2007 dalam PPI 1 menitik beratkan pada kondisi Nilai Pasar yang akan dilaporkan 4
  • 5. Nilai Pasar = Nilai Wajar Nilai Pasar (SPI 2007) Estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu properti, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dil k k secara l dilakukan layak, di mana k d pihak k kedua ih k masing– asing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati–hatian dan tanpa paksaan. Nilai Wajar (Fair Value) [IFRS] Suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak–pihak yang paham (knowledgeable) dan berkeinginan (willing) untuk melakukan transaksi yang wajar (arm’s length transaction) 5
  • 6. Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan IFRS (International Financial Reporting Standars) IFRS tidak memberikan definisi dan petunjuk yang jelas atas pengukuran Nilai Wajar. Dalam menentukan harga pasar resmi IAS 36 mengharuskan dilakukan penelusuran dahulu apakah terdapat harga pasar yang didasarkan pada perjanjian jual beli yang mengikat. Jika harga pasar ini tidak ada, maka manajemen dapat menggunakan harga pasar dikurangi biaya penjualan pada suatu pasar yang aktif. Sedangkan apabila tidak terdapat harga pasar yang resmi dari aktiva tersebut dan aktiva sejenis, maka manajemen wajib menunjuk profesi penilai dalam menentukan Nilai Wajar suatu aktiva. 6
  • 7. Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan IFRS (International Financial Reporting Standars) IFRS saat ini sebagai basis pengukuran menggunakan Nilai realisasi dan Nilai Kini artinya IFRS banyak mengadopsi Nilai Wajar. Nilai Wajar ini adalah suatu basis pengukuran yang dianggap lebih independen dan tidak memihak. Nilai Wajar oleh para praktisi dan akademisi akuntansi keuangan dan Profesi Penilai di Indonesia diidentifikasi sebagai Nilai Pasar. 7
  • 8. Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan IFRS (International Financial Reporting Standars) Dalam IAS 16, mengharuskan jasa Penilai mengutamakan bukti–bukti berbasis pasar (market based evidence) dalam menghitung Nilai Wajar. Jika bukti–bukti berbasis pasar tidak ada, maka penggunaan pendekatan biaya pengganti yang didepresiasikan (depreciated replacement cost) dan pendekatan laba atau arus kas (Income approach) dapat digunakan. 8
  • 9. Pengertian Umum Penilaian Penilaian: Terjemahan dari kata Appraisal/Valuation. Suatu proses pekerjaan yang dilakukan seorang penilai/ appraiser dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat (opini) tentang nilai ekonomis suatu properti baik berwujud maupun tidak berwujud berdasarkan analisis terhadap fakta- fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode penilaian tertentu serta mengacu kepada prinsip- prinsip penilaian yang berlaku. 9 9
  • 10. Profesi Penilai Penilai Aset: Real estates (land, buildings), aktiva berwujud (pabrik, mesin dan peralatan), perkebunan, p pertambangan, dan sebagainya. g , g y Penilai Usaha: Penyertaan; ekuitas, transaksi spesifik, aktiva tak berwujud, dan sebagainya. Disiplin Penilaian Usaha berkembang dari Corporate Finance 10
  • 11. Penilaian Aset dan Penilaian Usaha Dimana Perbedaanya? Penilaian Usaha Penilaian Asset 11
  • 12. Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (SPI) Dimana Perbedaanya? Nilai Pasar Wajar Nilai Pasar 12
  • 13. Basis Nilai Aset dan Nilai Usaha (IFRS) Dimana Perbedaanya? Nilai Wajar Nilai Wajar 13
  • 14. Penilaian Asset Pendekatan yang digunakan Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach) Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach) KETIGA PENDEKATAN BERSIFAT MUTUALLY EXCLUSIVE 14
  • 15. Penilaian Usaha Pendekatan yang digunakan Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach) Pendekatan Aset (Asset Based Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach) KETIGA PENDEKATAN TIDAK BERSIFAT MUTUALLY EXCLUSIVE 15
  • 16. Proses Penilaian Proses penilaian terdiri dari lima langkah dasar yaitu: 1. Memperjelas Tugas Penilaian 2. Mengumpulkan dan menganalisa data 3. Penggunaan 3 (tiga) metode/pendekatan 4. R k 4 Rekonsiliasi ketiga pendekatan dan menentukan estimasi Nilai ili i k ti d k t d t k ti i Nil i 5. Membuat kesimpulan nilai dan laporan penilaian. Memperjelas Tugas Penilaian meliputi: Identifikasi properti • Kepemilikan properti yang dinilai • Tujuan dan tanggal penilaian • Asumsi-asumsi dan syarat-syarat yang membatasi. 16
  • 17. Kendala Penerapan IFRS di Indonesia Salah satu kendala yang berhubungan dengan Profesi Penilai di Indonesia ISU Sebagian besar standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang ada pada IAS dan IFRS menggunakan g y g p gg Fair value atau Nilai Wajar sebagai basis penilaian atas aktiva, saham, obligasi, dan lain–lain. Fair value di tentukan dengan tiga jenjang, yaitu: 1. Harga pasar resmi 2. Harga pasar produk sejenis 3. Nilai wajar yang ditentukan appraisal 17
  • 18. Kendala Penerapan IFRS di Indonesia Salah satu kendala yang berhubungan dengan Profesi Penilai di Indonesia KEMUNGKINAN PERMASALAHAN Tidak semua jenis aktiva memiliki harga pasar resmi. Jika IAS dan IFRS diterapkan secara penuh di Indonesia Indonesia, sebagian besar Nilai Wajar akan ditentukan dengan menggunakan jasa appraisal atau Kantor Jasa Penilai Publik. Diperlukan Profesi Penilai di Indonesia yang telah siap dalam menyongsong adopsi IFRS. 18
  • 19. Jika aktiva tetap dinyatakan pada nilai yang direvaluasi maka hal hal berikut ini harus diungkapkan Tanggal efektif revaluasi Keterlibatan Penilai independen Metode dan asumsi penting yang digunakan Acuan terhadap harga yang ditemukan di dalam suatu pasar yang aktif atau transaksi wajar (arm’s length transaction) yang terakhir Nilai tercatat yang akan diakui seandainya aktiva tersebut dinilai dengan menggunakan model biaya Kelebihan revaluasi (revaluation surplus) 19
  • 21. Pertanian (IAS 41) Masalah yang dibahas IAS 41 mengatur perlakuan akuntansi, penyajian dan pengungkapan llaporan k k keuangan yang t k it d terkait dengan aktiva biologis dan produk hasil pertanian pada saat masa panen sejauh ada kaitannya dengan kegiatan pertanian. 21
  • 22. Ruang lingkup standar Standar ini berlaku untuk hal–hal berikut apabila berkaitan dengan kegiatan pertanian: Aktiva biologis Produk hasil pertanian pada masa panen p p p Hibah pemerintah Standar ini tidak berlaku untuk: Tanah yang terkait dengan kegiatan pertanian Aktiva tidak berwujud terkait dengan kegiatan pertanian (IAS 38) 22
  • 23. Konsep Pokok Kegiatan Pertanian (agricultural activity) Kegiatan pengelolaan perusahaan terhadap aktivitas aktiva biologis sehingga dapat dijual, menjadi produk pertanian, atau menjadi aktiva biologis tambahan Produk hasil pertanian (agricultural activity): Hasil panen aktiva biologis perusahaan. Aktiva biologis (biological asset) Yaitu binatang atau tumbuhan hidup. 23
  • 24. Konsep Pokok… Panen/pemanenan (harvest) Proses pemisahan produk hasil dari aktiva biologis atau penghentian proses hidup suatu aktiva biologis Pasar aktif (active market) adalah pasar yang memiliki ketiga syarat sebagai berikut Jenis barang yang diperdagangkan dalam pasar tersebut bersifat homogen (sejenis) Pembeli dan penjual yang berkeinginan umumnya dapat ditemukan setiap saat Harga tersedia secara umum. 24
  • 25. PENDEKATAN PENILAIAN Untuk menentukan Nilai Wajar (IFRS)/Nilai Pasar (Standar Penilaian Indonesia/SPI 2007) Penilai dapat menerapkan 3 (tiga) pendekatan, sebagai berikut: Pendekatan Pasar (Market Data Approach) Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan Pendapatan (Income Approach) 25
  • 26. Metode Penilaian 1 - Metode Tambah Kurang Pendekatan Pasar - Metode Jumlah Rupiah (Market Data Approach) - Metode Persentase 2 - Metode Survey Kuantitas Pendekatan Biaya - Metode Unit Terpasang (Cost Approach) - Metode Meter Persegi - Metode Indeks Biaya 3 - Gross Income Multipier Pendekatan Pendapatan - Direct Capitalization Method (Income Approach) - Discounted Cash Flow - Residual Technique 26
  • 27. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) Penilaian aktiva biologis dengan menggunakan Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) yaitu penilaian yang mendasarkan pada Perbandingan data dari aktiva biologis yang sejenis dan dilakukan dengan melakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang berpengaruh terhadap Nilai Pasar Biologis yang dinilai pada saat penilaian. Langkah-langkah yang diperlukan: 1. Analisa faktor–faktor yang mempengaruhi nilai dari aktiva biologis yang akan dinilai 2. Kumpulkan data–data pembanding dan analisa data–data yang sesuai dengan aktiva biologis yang dinilai. 27
  • 28. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) Langkah-langkah yang diperlukan: 3. Lakukan penyesuaian atas faktor–faktor yang mempengaruhi nilai, dari aktiva biologis yang akan dinilai 4. Hitung, Indikasi Nilai aktiva biologis yang di nilai, dan kemudian lakukan pembobotan atas aktiva biologis pembanding 5. Tentukan Nilai Pasar aktiva biologis tersebut. Secara umum dapat dinyatakan dengan rumusan sbb: Indikasi Nilai Pasar aktiva biologis = Data Pasar aktiva biologis pembanding ± Penyesuaian terhadap faktor faktor yang mempengaruhi Nilai pasar aktiva biologis. 28
  • 29. Ilustrasi Pendekatan Data Pasar Data Pembanding Nilai Pasar Aktiva biologis Aktiva biologis yang dinilai Faktor–faktor penyesuaian 29
  • 30. PENDEKATAN BIAYA Penilaian aktiva biologis dapat juga digunakan Pendekatan Biaya, yaitu penilaian yang mendasarkan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva biologis seperti pada saat dilakukan penilaian atau seperti kondisi pada tanggal penilaian (cut off date) dengan memperhatikan kondisi dari aktiva biologis (faktor-faktor koreksi yang mempengaruhi kondisi aktiva biologis). Langkah-langkah yang diperlukan: 1. Menghitung besarnya biaya-biaya yang diperlukan untuk mendapatkan/memperoleh aktiva biologis seperti kondisi pada tanggal penilaian. 2. Tentukan penyesuaian kondisi aktiva biologis 3. Nilai Pasar aktiva biologis = ∑ (Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva biologis Baru) – Faktor faktor koreksi kondisi aktiva biologis. 30
  • 31. Ilustrasi Pendekatan Biaya Biaya–biaya yang diperlukan membuat aktiva biologis Nilai Pasar Aktiva Biologis yang dinilai Penyesuaian Kondisi aktiva 31
  • 32. Konsep Pendekatan Pendapatan Berkaitan dengan Prinsip Penilaian: Prinsip Antisipasi & Perubahan Prinsip Supply & Demand Substitusi: mark to market, estimasi harga produk hasil pertanian, biaya-biaya produksi, discount rate, biaya biaya capitalization rate Keseimbangan: lokasi & jenis aktiva biologis, penggunaan tanah yang seimbang terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan, disain aktiva biologis yang terbaik [Highest and Best Use] Fakto-faktor eksternal: peraturan pemerintah, fasilitas transportasi, Peraturan tata guna lahan yang berlaku. 32
  • 33. Konsep Pendekatan Pendapatan Pendekatan pendapatan dapat digunakan untuk penilaian aktiva biologis karena aktiva biologis menghasilkan pendapatan [income producing aktiva]. Pendekatan pendapatan terkait erat dengan Nilai Pasar investasi aktiva biologis untuk jangka panjang, sehingga faktor rate of return harus dapat mengakomodasi unsur risiko dan penghasilan dari investasi aktiva biologis tersebut untuk jangka panjang. Pendekatan pendapatan akan dapat menggambarkan Nilai Pasar biologis bila prinsip penilaian yang terkait dengan Pendekatan Pendapatan dipenuhi dengan baik. 33
  • 34. Konsep Pendekatan Pendapatan Nilai Pasar aktiva biologis merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dihasilkan oleh aktiva biologis tersebut. Diskon rate yg sesuai PBT 1 PBT 2 PBT 3 PBT n-1 PBT n alue Future Va Present Value Nilai Pasar Aktiva Biologis 34
  • 35. Pendekatan Pendapatan Metode Arus Kas Arus kas adalah perbedaan antara total penerimaan / pemasukkan dan total pengeluaran/pemakaian dana dalam suatu perioda waktu tertentu tertentu. Untuk menentukan Nilai Pasar suatu aktiva biologis dapat dilakukan dengan Metode Arus Kas yang didiskonto yang akan dapat mencerminkan Nilai Pasar Aktiva Biologis. Metode Arus Kas yang didiskontokan ini dikenal sebagai Discounted Cash Flow Method (DCF Method). 35
  • 36. Langkah Kerja Melakukan riset terhadap besaran–besaran yang membentuk Income & Expense [ pendapatan dan pengeluaran ] dari aktiva biologis dan membandingkan dengan aktiva biologis lainnya yang sama untuk memperoleh pendapatan dan pengeluaran yang berbasis pasar (mark to market) Melakukan estimasi besarnya Potential Income [pendapatan kotor potensial] dari aktiva biologis sesuai standar yang diperoleh berdasarkan riset. Melakukan estimasi besarnya Penyesuaian [tingkat kesesuaian] dari aktiva biologis sesuai kondisi aktiva biologis di lapangan. 36
  • 37. Langkah Kerja Menghitung Effective Gross Income [pendapatan kotor efektif] dengan mengalikan tingkat kesesuaian dan angka pengali lainnya sebagai faktor penyesuai dari total pendapatan kotor potensial aset biologis biologis. Melakukan estimasi besarnya total biaya operasional, terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan biaya cadangan penggantian lainnya. Menghitung Net Operating Income [pendapatan bersih operasi] dengan mengurangkan total semua biaya operasional dari pendapatan kotor efektif. 37
  • 38. Langkah Kerja Menetapkan metode dan besarnya discount rate [tingkat diskonto]. Menjumlah nilai kini atas semua pendapatan bersih dari aktiva biologis. 38
  • 39. Beberapa Teknik yang dapat diterapkan untuk pendekatan pendapatan Untuk menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan Pendekatan Pendapatan dapat digunakan beberapa Teknik Penilaian. Beberapa Teknik Penilaian yang dapat digunakan dalam menetapkan Nilai Pasar aktiva biologis dengan Pendekatan Pendapatan antara lain: Teknik penyisaan (Residual Teknik) Teknik kapitalisasi atas aset–aset non aktiva biologis 39
  • 40. Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan Teknik Penyisaan Menghitung besarnya Income & Expense [ pendapatan dan pengeluaran ] dari aktiva biologis dan aktiva non biologis (aktiva seluruhnya) yang berbasis pasar (mark to market) Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang p y g ( )y g sesuai dengan kondisi pasar. Menghitung Nilai Kini atas semua pendapatan dari aktiva biologis dan aktiva non biologis. Menghitung Nilai Pasar atas aktiva non biologis dengan pendekatan data pasar maupun dengan pendekatan biaya. Nilai aktiva biologis diperoleh dengan mengurangi Nilai Kini atas semua pendapatan aktiva dengan Nilai Pasar aktiva non biologis 40
  • 41. Langkah Kerja Pendekatan Pendapatan dengan Teknik Kapitalisasi Menghitung besarnya Income & Expense [pendapatan dan pengeluaran] dari aktiva biologis saja dengan memperlaku kan aktiva non biologis sebagai aktiva yang disewa dari pihak lain tetapi semuanya tetap berbasis pasar (mark to market). Ini p y p p ( ) dilakukan dengan menghitung Nilai Pasar dari aktiva non biologis dengan pendekatan data pasar maupun dengan pendekatan biaya untuk menetapkan Nilai Sewa Pasar sebagai beban biaya. Menetapkan besarnya tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai dengan kondisi pasar. Menghitung Nilai Kini atas semua pendapatan dari aktiva biologis. Penjumlahan ini akan mencerminkan Nilai Pasar dari aktiva biologis. 41
  • 42. Ilustrasi Pendekatan Pendapatan NILAI PASAR Tanah Tanaman Bangunan Kendaraan Alat Kantor Mesin 42
  • 43. Skema Pendekatan Pendapatan PENGUMPULAN DATA PENENTUAN STANDAR PANEN PROYEKSI HARGA TBS PERHITUNGAN NILAI NON TANAMAN FAKTOR KOREKSI PROYEKSI PANEN PENENTUAN PROYEKSI PENDAPATAN KOTOR BIAYA PENENTUAN TINGKAT PENDAPATAN BERSIH DISKONTO NILAI PASAR PERKEBUNAN ATAU NILAI PASAR TANAMAN 43
  • 44. Data yang diperlukan sebelum ke lokasi Data-data Kebun Peta Hamparan Kebun yang telah diwarnai untuk setiap tahun tanam. Harga pupuk per jenis pupuk per kg. Copy Surat Tanah, PBB dan IMB. Monthly Management Report. Data-data Bangunan Kebun Daftar bangunan, luas bangunan dan tahun pembangunan/perolehan. Lay Out bangunan. Surat-surat kepemilikan, surat izin (HGB, IMB). Gambar situasi (site plan). Panjang jalan, lebar jalan dan tahun perolehan. Jumlah Jembatan, jenis jembatan dan tahun perolehan. Jumlah gorong-gorong, jenis gorong-gorong dan tahun perolehan. Panjang parit, jenis parit dan tahun perolehan. 44
  • 45. Data yang diperlukan sebelum ke lokasi Data-data Mesin, Peralatan, Alat Berat, Kendaraan Daftar mesin dan peralatan dan tahun p pembuatan/perolehan. p Daftar alat berat dan tahun pembuatan/perolehan. Daftar Kendaraan Bermotor. Copy STNK atau BPKB. 45
  • 46. Data yang harus dikumpulkan saat tinjauan ke lokasi: Catatan letak perkebunan yang dapat dengan jelas dipahami oleh pembaca laporan. Klarifikasi luas areal, jenis tanah, tentukan tingkat kesesuaian lahan. Cek kondisi tanaman, Cek pertumbuhan dan hama dan penyakit. Cek pemeliharaan tanaman yang dilakukan. Lakukan cek fisik asset non tanaman. Cari data pembanding disekitar perkebunan. Pengambilan gambar atau foto properti dan foto data pembanding 46
  • 47. Informasi lainnya yang diperlukan Akses jalan menuju lokasi Lingkungan disekitarnya g g y Perkembangan perkebunan di lokasi sekitar apakah berkembang dengan baik Kondisi pasar setempat (baik atau buruk) 47
  • 48. Kesiapan Penilai dalam menyongsong penerapan adopsi IFRS di Indonesia Penilaian atas Biological Asset untuk penerapan IFRS yang pernah dilakukan adalah: Penilaian Tanaman Kelapa Sawit. Penilaian Tanaman Coklat Penilaian Tanaman Karet Penilaian Tanaman Kelapa Hibrida Penilaian Tanaman Teh Penilaian Tanaman Tebu Peniaian Hutan Tanam Industri 48