SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKALAH

        EKONOMI INTERNASIONAL

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN

              INTERNASIONAL




                   DISUSUN OLEH :

         Murtini              :      (09190037)

         Prayuda Wibowo       :      (09190046)

         Riean Novico D.P     :      (09190052)



             DOSEN PEMBIMBING:

                     Rita wati S.E



      INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

        RADEN FATAH PALEMBANG
2012


                               PENDAHULUAN

       Perdagangan internasional merupakan salah satu bagian dari kegiatan
bisnis yang akhir-akhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terlihat
dari semakin berkembangnya arus peredaran barang, jasa, modal dan tenaga kerja
antar negara. Kegiatan ini dapat terjadi melalui hubungan ekspor impor, investasi,
perdagangan jasa, lisensi dan waralaba (license and franchise), hak atas kekayaan
intelektual dan alih teknologi, yang pada akhirnya memberikan pengaruh terhadap
kegiatan ekonomi lainnya, seperti perbankan, asuransi, perpajakan dan
sebagainya. Indonesia sendiri terlibat didalamnya.

       Keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan bebas mendorong produk
industri dalam negeri untuk mampu bersaing dengan produk impor, baik di dalam
negeri sendiri maupun di pasar ekspor. Hal ini merupakan problem besar bagi
Indonesia karena kemampuan produk Indonesia dari segi kualitas maupun
kuantitas masih lemah. Salah satu permasalahan yang dialami oleh Indonesia
dalam menghadapi perdagangan bebas adalah sulitnya membendung terjadinya
lonjakan produk impor, sehingga mengakibatkan barang sejenis kalah bersaing
yang pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri, dan
selanjutnya akan muncul dampak ikutannya seperti pemutusan hubungan kerja,
terjadinya pengangguran serta bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri.
Karenanya setiap Negara pasti memiliki kebijakan masing-masing mengenai
perdagangan internasional tersebut.

       Selain membahas mengenai kebijakan, disini juga akan dibahas mengenai
alat pembayaran internasional, yakni devisa. Yang mana perbedaan mata uang
menjadi salah satu penghambat perdagangan internasional.




                                                                                2
PEMBAHASAN

   A. Kebijakan perdagangan internasional

 Kebijakan proteksi

       Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi
industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi
perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan besar yang semen-mena dengan
kelebihan yang ia miliki, selain itu persaingan-persaingan barang-barang
impor. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas kebijakan tarif,
kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.

   1. Tarif

          Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas
   barang-barang impor. Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka
   harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini
   menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut,
   sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak
   dinikmati oleh masyarakat.

   2. Kuota

          Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan
   jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu
   periode tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota
   mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi karena jumlah
   barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pembatasan
   jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-
   masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat




                                                                           3
melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar
   negeri.




   3. Larangan Impor

             Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang
   masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan
   impor dilakukan untuk menghindari barang-barang yang dapat merugikan
   masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung
   penyakit Anthrax.

   4. Subsidi

             Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan
   kepada produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat
   berupa keringanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang
   murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya
   subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barang-
   barang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-
   barang impor.

   5. Dumping

             Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara
   dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di
   dalam negeri.

 Kebijakan perdagangan bebas

      Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan pemerintah yang
menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan
apapun.   Pihak-pihak yang mendukung kebijakan ini beralasan bahwa




                                                                         4
perdagangan bebas akan memungkinkan setiap negara berspesialisasi
   memproduksi barang dan menjadikannya keungglan komparatif.




    Kebijakan autarki

            Kebijakan autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk
   menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh
   politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan
   prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan
   bebas.

       B. Alat pembayaran dalam perdagangan internasional

       Ketika melakukan transaksi jual beli, untuk mendapatkan barang yang
kalian inginkan, tentunya kalian akan membayarnya dengan uang yang berlaku di
tempat tersebut. Sama halnya perdagangan internasional, pada saat terjadi
kegiatan ekspor dan impor barang, uang yang digunakan sebagai alat
pembayarannya, yaitu berupa devisa.

   1. Pengertian Devisa

       Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang dapat
diterima di dunia internasional sebagai alat pembayaran. Beberapa barang yang
dapat digunakan sebagai devisa yaitu emas dan perak, valuta asing, dan wesel
asing. Devisa yang diperolah suatu negara dapat berupa devisa umum dan devisa
kredit. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari kegiatan perdagangan
antar negara dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan. Adapun devisa kredit
adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan dari luar negeri dan ada
kewajiban untuk mengembalikan.

   2. Fungsi Devisa




                                                                              5
•   membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa
•   membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang, atau utang luar negeri
•   membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar negeri, yaitu
    untuk kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga, misi kebudayaan ke
    luar negeri
•   mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan
    pembayaran luar negeri
•   memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional
3. Sumber Devisa

•   ekspor barang
•   penerimaan jasa
•   penerimaan dari turis mancanegara
•   pinjaman luar negeri
•   bantuan luar negeri
•   pungutan bea cukai
•   kiriman uang asing dari luar negeri kedalam negeri




                                                                           6
Study kasus

Amerika Boikot CPO dari Indonesia

Perkembangan Ekspor Kelapa Sawit (CPO) Indonesia dalam Perdagangan
       dunia

         Ekspor CPO memiliki prospek yang sangat cerah disebabkan oleh
peningkatan konsumsi produk- produk yang berbahan baku CPO yang sejalan
dengan pertumbuhan produk diberbagai negara. Harga CPO penyerahan Februari
2011 yang diperdagangkan di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI)
dibuka pada level harga US$1256 per ton dan pada akhir perdagangan berada
pada level harga US$1188 per ton. Rata-rata harga CPO yang ditransaksikan di
BKDI berada pada level harga US$1260 per ton dengan harga tertinggi US$1299
per ton dan harga terendah US$1188 per ton. Di Malaysia Derivatives Exchange
(MDEX), harga rata-rata CPO yang ditransaksikan untuk penyerahan Februari
2011 berada pada level harga US$1246 per ton, dan di Rotterdam US$1283 per
ton.

         Untuk perkembangan konsumsi minyak sawit (CPO) dunia dari tahun ke
tahun terus menunjukkan tren meningkat. Pertumbuhan akan permintaan CPO
dunia dalam 5 (lima) tahun terakhir, rata-rata tumbuh sebesar 9,92%. China
dengan Indonesia merupakan negara yang paling banyak menyerap CPO dunia.
Selain itu negara Uni Eropa juga termasuk konsumen besar pengkomsumsi CPO
di dunia.




                                                                          7
Yang menjadi permasalahan utama perdagangan dunia CPO sebenarnya
bukan terletak pada tingkat permintaan konsumsi atau ekspornya, karena baik
konsumsi atau ekspor dunia cenderung meningkat dengan stabil. Permasalahan
utamanya justru terletak pada fluktuasi harga yang tidak stabil. Fluktuasi harga
CPO ini cenderung dipengaruhi oleh isu-isu yang dibuat oleh negara penghasil
produk subtitusi (saingan CPO), yaitu negara-negara penghasil minyak dari
kacang kedelai dan jagung yang umumnya merupakan negara di Eropa dan
Amerika (negara maju). Isu-isu seperti produk yang tidak higienis, pengrusakan
ekosistem hutan termasuk isu pemusnahan orang utan merupakan isu yang
diangkat untuk menjatuhkan harga CPO dunia. Untuk pengembangan agribisnis
kelapa sawit masih cukup terbuka bagi Indonesia, terutama karena ketersediaan
sumberdaya alam/lahan, tenagakerja, teknologi maupun tenaga ahli.

       Dengan posisi sebagai produsen terbesar kedua saat ini dan menuju
produsen utama di dunia pada masa depan, Indonesia perlu memanfaatkan
peluang ini dengan sebaik-baiknya, mulai dari perencanaan sampai dengan upaya
menjaga agar tetap bertahan pada posisi sebagai a country leader and market
leader. (Data BPS, berbagai sumber terkait, data diolah F.Hero P.2011)

Alasan AS Memboikot CPO Indonesia

       AS menilai bahwa bahwa produk minyak sawit mentah dan turunannya
dari Indonesia tidak ramah lingkungan. Alhasil, karena alasan itu, Per 28 Januari,
Amerika Serikat secara resmi menolak produk minyak sawit mentah dan
turunannya dari Indonesia.

Atase Pertanian Agrikultur Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk
Indonesia, Denis Voboril, mengatakan bahwa Crude Palm Oil (CPO) di Amerika
sangat dibutuhkan.

Alasan CPO sangat dibutuhkan di Amerika, kata Denis karena CPO adalah energi
terbarukan dan ramah lingkungan dalam produksinya.




                                                                                8
"Pemerintah Amerika punya beberapa peraturan terkait produk untuk udara
bersih. Crude Palm Oil atau CPO merupakan salah satu energi terbarukan yang
masuk ke dalam kategori untuk udara bersih," ujar Denis saat hadir dalam
konferensi pers yang digelar di Kementerian Pertanian, Senin (13/2/2012).

Terkait isu bahwa AS memboikot Crude Palm Oil (CPO) atau produk minyak
sawit mentah dan turunannya dari Indonesia, Denis menyatakan bahwa sejauh ini
pemerintah AS masih mengkaji hal itu.

Hal itu didasarkan dari hasil pengkajian Enviromental Protection Agency (EPA)
bahwa produk minyak kelapa sawit Indonesia masih di bawah standar, yakni
hanya 17%.

Menurut EPA, Indonesia harus bisa memenuhi standar produksi CPO minimal
20% agar bisa mengimpor kembali minyak kelapa sawit.

       Mengenai energi terbarukan, AS juga memiliki sumber energi yang lain.
Selama ramah lingkungan, Amerika akan banyak memproduksi hal tersebut.
"Tidak hanya pada bahan Crude Palm Oil saja, kita tidak fokus hanya itu, tapi ada
juga bahan lain," ungkap Denis.

Tindakan Indonesia Menanggapi Pemboikotan CPO dari pihak AS

Pemerintah Indonesia melayangkan tanggapan terhadap Notice of Data
Availability (NODA) yang dikeluarkan Environmental Protection Agency (EPA)
Amerika Serikat terkait produk crude palm oil (CPO).

Sebagaimana dirilis Kementerian Perdagangan, Jumat (4/5/2012), tanggapan
resmi Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan tersebut diserahkan ke
pemerintah AS pada 26 April 2012 sebelum batas akhir penyampaian tanggapan
yang telah ditetapkan, yaitu tanggal 27 April 2012.

Tanggapan yang disampaikan Mendag Gita Wirjawan bahwa EPA, dalam
analisanya, telah mengabaikan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melindungi
lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.



                                                                               9
Ditegaskan, pada Copenhagen Meeting 2009, Presiden RI telah menyampaikan
komitmennya untuk mengurangi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020.
Dan pemerintah Indonesia juga menargetkan penurunan emisi sebesar 41 persen
melalui kerja sama internasional.

Lebih lanjut, dalam tanggapan resminya, Mendag juga menyampaikan bahwa
dalam menghitung emisi gas rumah kaca, EPA banyak menggunakan data-data
yang bersifat asumsi, bukan data riil. Sehingga hasilnya tidak menggambarkan
kondisi yang sesungguhnya.

Dalam hal ini, Indonesia mengusulkan agar EPA menggunakan metode lain dalam
penghitungan gas rumah kaca.

Kemudian, poin ketiga yang disampaikan Mendag adalah CPO merupakan
tanaman paling efisien dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Food Policy Research Institute tahun
2010, CPO hanya membutuhkan 0,26 hektar lahan untuk menghasilkan 1 ton
minyak sawit.

Selanjutnya, Mendag juga menyampaikan bahwa NODA tidak konsisten dengan
beberapa pasal di dalam ketentuan WTO, antara lain mengenai prinsip Most
Favored Nation, dan National Treatment karena membedakan CPO dengan
komoditas seperti kedelai yang diproduksi di dalam negeri AS.

Untuk diketahui, EPA mengeluarkan NODA pada Desember 2011 dan secara
resmi didaftarkan kepada US Federal Register pada 27 Januari 2012. NODA
merupakan analisa terhadap emisi gas rumah kaca dari minyak kelapa sawit
(CPO).

Berdasarkan program Renewable Fuel Standard (RFS) yang diterapkan di AS,
bahan baku untuk produk biodiesel dan renewable diesel harus memenuhi
ketentuan minimum 20 persen ambang batas pengurangan emisi gas kaca.




                                                                               10
Melalui analisisnya, EPA menyatakan bahwa CPO hanya berada pada level 11-17
persen, sehingga tidak memenuhi ketentuan RFS untuk dapat dikategorikan
sebagai bahan bakar terbarukan (renewable fuel) yang efisien.

Atas dikeluarkannya NODA tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan
berbagai upaya untuk menangani isu ini.

KBRI Washington secara aktif telah melakukan berbagai pertemuan dengan
beberapa pihak terkait di AS, termasuk dengan United States Trade
Representative (USTR), EPA, Department of Commerce, US Chamber of
Commerce, Staffer Congress, serta para pemangku kepentingan CPO di AS dalam
rangka menyampaikan concern pemerintah Indonesia dan melakukan lobbying.

       Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan
tindakan Amerika Serikat menolak Crude Palm Oil (CPO) atau produk minyak
sawit mentah dan turunannya dari Indonesia tidak dibenarkan World Trade
Organization (WTO).

Karena, menurut Hatta, tindakan AS menolak masuknya CPO Indonesia bisa
dikategorikan sebagai technical barrier atau hambatan teknis perdagangan. Dan itu
dilarang WTO dilakukan dalam perdagangan dunia.

“Itu (tindakan AS) bisa kita kategorikan sebagai technical barier. Itu tidak boleh
terjadi, itu tidak dibenarkan dalam WTO,” tegas Hatta, saat ditemui di kompleks
Istana, Jakarta, Selasa (31/1/2012).

Oleh sebab itu, menurut Hatta, notifikasi penolakan AS harus ditanggapi dan
diberikan pejelasan, baik oleh Kadin ataupun Apindo, ataupun pengusaha, asosiasi
kelapa sawit, termasuk pemerintah. Dalam hal ini, lanjut Hatta, Menteri Pertanian
Suswono sebagai leading sector harus menjelaskan. Pasalnya, tidak ada bedanya
biodiesel atau biofuel bersumber dari CPO dengan biodesel dari bahan lainnya.

“Itu sama! Dia tidak mengandung apa yang disebut emisi karbon dioksida yang
bersifat kimiawi, itu tidak ada,” tampik Hatta atas tudingan AS bahwa CPO
Indonesia tidak ramah lingkungan.



                                                                                11
“Saya kira itu harus kita jelaskan, harus dicounter dan harus diberikan penjelasan
darimana dasarnya. Kalau biodiesel yang bersumber dari CPO itu tidak ramah
lingkungan. Dasarnya apa? Wong jelas-jelas seluruh biodiesel itu tidak
mengandung emisi karbon. Tidak ramah lingkungannya dimana?”

Hatta juga mengingatkan bahwa penjelasan yang disiapkan dan diberikan harus
secara ilmiah dan secara jelas biar argumentasi itu kuat. “Kita tidak boleh diam
hal-hal seperti itu. Karena ini membahayakan pasar kita. Itu tidak boleh,” tegas
Hatta.

Sebelumnya diberitakan, Per 28 Januari, Amerika Serikat secara resmi menolak
produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia. Alasannya, karena
sawit Indonesia dinilai sebagai produk yang tidak ramah lingkungan. Hal tersebut
disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Indramayu.

"Notifikasinya sudah saya terima. Kita dikasih waktu hingga 27 Februari
mendatang untuk melakukan bantahan. Kami minta pihak-pihak terkait untuk
segera melakukan bantahan," katanya.

Dia mengatakan, keputusan Amerika Serikat tersebut diambil setelah mereka
menerima pengaduan Noda EPA, yakni otoritas setempat yang concern pada
persoalan lingkungan hidup.




                                                                               12
DAFTAR PUSTAKA

http://rayvictory.wordpress.com/2012/05/25/dampak-kebijakan-terhadap-
     perdagangan-internasional/

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional

http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi/1/5/54/1188/perkembangan_ekspor_kelap
     a_sawit__cpo__indonesia_dalam_perdagangan_dunia.html

http://www.tribunnews.com/2012/05/05/indonesia-layangkan-protes-soal-cpo-ke-
     pemerintah-amerika

http://www.tribunnews.com/2012/01/31/hatta-tindakan-as-boikot-cpo-langgar-
     aturan-wto




                                                                             13

More Related Content

What's hot

Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasionalabdul kodir
 
Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiyuniar putri
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiHisyam Lingga
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaifa_talita
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
Materi Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan EkonomiMateri Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan EkonomiOkky Cotrexjelly
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAROwnskin
 
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomiEkonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomiNingrum Handayani
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiWarnet Raha
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan strukturPertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktursulkhi
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaranabdul ajid
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 

What's hot (20)

Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
Kapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomiKapital dalam pembangunan ekonomi
Kapital dalam pembangunan ekonomi
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Materi Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan EkonomiMateri Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAR
 
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomiEkonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Teori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modernTeori perdagangan internasional modern
Teori perdagangan internasional modern
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan strukturPertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 

Viewers also liked

Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Yasri Purwani II
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalSita Nurhalimah
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Ahwal Dejiro
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Novi Lestari
 
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkPerkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkAlexandria Kairo
 
Sistem Ekonomi Campuran 2009
Sistem Ekonomi Campuran 2009Sistem Ekonomi Campuran 2009
Sistem Ekonomi Campuran 2009Mr. H
 
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi CampuranSistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi CampuranDevi Seftiana
 
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundryIsi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundryPusri Indariyah
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistikfitri norlida
 
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Jogo Hera
 
Operational Research
Operational ResearchOperational Research
Operational ResearchDavid Loekito
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaImam Pamungkas
 
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAILSILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAILAkadusyifa .
 

Viewers also liked (20)

Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasional
 
Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional Masalah-masalah ekonomi internasional
Masalah-masalah ekonomi internasional
 
Makalah perdagangan internasional
Makalah    perdagangan internasionalMakalah    perdagangan internasional
Makalah perdagangan internasional
 
Makalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomiMakalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomi
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
187921502 manajemen-keuangan
187921502 manajemen-keuangan187921502 manajemen-keuangan
187921502 manajemen-keuangan
 
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi CampuranSistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi Campuran
 
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkPerkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
 
Sistem Ekonomi Campuran 2009
Sistem Ekonomi Campuran 2009Sistem Ekonomi Campuran 2009
Sistem Ekonomi Campuran 2009
 
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi CampuranSistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi Campuran
 
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundryIsi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistik
 
Teori perdagangan
Teori perdaganganTeori perdagangan
Teori perdagangan
 
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
Konsep ilmu ekonomi (sesuai materi eko SMA K13)
 
Operational Research
Operational ResearchOperational Research
Operational Research
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAILSILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
 
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
Bank dan Lembaga Keuangan LainBank dan Lembaga Keuangan Lain
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
 

Similar to KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxPerdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxFardanFaliq
 
Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)
Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)
Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)Adam Sufi Ibrahim Rangkuti
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxmanajemenclassq
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume utsPutriUniba
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...fya classic
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tamara Aisa
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Ikmall Aziiezz
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdaganganFahmi Rizani
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosarosa wati
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UASwawan putra januari
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang BerkembangKebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang BerkembangMuhammad Khairul Anwar
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2cecep_sudrajat
 
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaKebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaagus imam
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeDamayYanti
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UASRidick Ridick
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2AgungMaulana41
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...febrysaragih
 

Similar to KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL (20)

Perdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptxPerdagangan Antarnegara.pptx
Perdagangan Antarnegara.pptx
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)
Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)
Perdagangan internasional, Devisa dan dampaknya (Ekonomi)
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UAS
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang BerkembangKebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
Kebijakan Perdagangan Internasional di Negara Sedang Berkembang
 
Ekonomi internasional resume 2
Ekonomi  internasional resume 2Ekonomi  internasional resume 2
Ekonomi internasional resume 2
 
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaKebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
Ekonomi internasional resume 2 UAS
Ekonomi  internasional resume 2 UASEkonomi  internasional resume 2 UAS
Ekonomi internasional resume 2 UAS
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
 

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

  • 1. MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DISUSUN OLEH : Murtini : (09190037) Prayuda Wibowo : (09190046) Riean Novico D.P : (09190052) DOSEN PEMBIMBING: Rita wati S.E INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
  • 2. 2012 PENDAHULUAN Perdagangan internasional merupakan salah satu bagian dari kegiatan bisnis yang akhir-akhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terlihat dari semakin berkembangnya arus peredaran barang, jasa, modal dan tenaga kerja antar negara. Kegiatan ini dapat terjadi melalui hubungan ekspor impor, investasi, perdagangan jasa, lisensi dan waralaba (license and franchise), hak atas kekayaan intelektual dan alih teknologi, yang pada akhirnya memberikan pengaruh terhadap kegiatan ekonomi lainnya, seperti perbankan, asuransi, perpajakan dan sebagainya. Indonesia sendiri terlibat didalamnya. Keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan bebas mendorong produk industri dalam negeri untuk mampu bersaing dengan produk impor, baik di dalam negeri sendiri maupun di pasar ekspor. Hal ini merupakan problem besar bagi Indonesia karena kemampuan produk Indonesia dari segi kualitas maupun kuantitas masih lemah. Salah satu permasalahan yang dialami oleh Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas adalah sulitnya membendung terjadinya lonjakan produk impor, sehingga mengakibatkan barang sejenis kalah bersaing yang pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri, dan selanjutnya akan muncul dampak ikutannya seperti pemutusan hubungan kerja, terjadinya pengangguran serta bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri. Karenanya setiap Negara pasti memiliki kebijakan masing-masing mengenai perdagangan internasional tersebut. Selain membahas mengenai kebijakan, disini juga akan dibahas mengenai alat pembayaran internasional, yakni devisa. Yang mana perbedaan mata uang menjadi salah satu penghambat perdagangan internasional. 2
  • 3. PEMBAHASAN A. Kebijakan perdagangan internasional  Kebijakan proteksi Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia miliki, selain itu persaingan-persaingan barang-barang impor. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping. 1. Tarif Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor. Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati oleh masyarakat. 2. Kuota Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu periode tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing- masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat 3
  • 4. melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri. 3. Larangan Impor Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor dilakukan untuk menghindari barang-barang yang dapat merugikan masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit Anthrax. 4. Subsidi Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa keringanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barang- barang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang- barang impor. 5. Dumping Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri.  Kebijakan perdagangan bebas Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan pemerintah yang menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan ini beralasan bahwa 4
  • 5. perdagangan bebas akan memungkinkan setiap negara berspesialisasi memproduksi barang dan menjadikannya keungglan komparatif.  Kebijakan autarki Kebijakan autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas. B. Alat pembayaran dalam perdagangan internasional Ketika melakukan transaksi jual beli, untuk mendapatkan barang yang kalian inginkan, tentunya kalian akan membayarnya dengan uang yang berlaku di tempat tersebut. Sama halnya perdagangan internasional, pada saat terjadi kegiatan ekspor dan impor barang, uang yang digunakan sebagai alat pembayarannya, yaitu berupa devisa. 1. Pengertian Devisa Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang dapat diterima di dunia internasional sebagai alat pembayaran. Beberapa barang yang dapat digunakan sebagai devisa yaitu emas dan perak, valuta asing, dan wesel asing. Devisa yang diperolah suatu negara dapat berupa devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari kegiatan perdagangan antar negara dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan. Adapun devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan dari luar negeri dan ada kewajiban untuk mengembalikan. 2. Fungsi Devisa 5
  • 6. membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa • membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang, atau utang luar negeri • membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar negeri, yaitu untuk kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga, misi kebudayaan ke luar negeri • mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri • memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional 3. Sumber Devisa • ekspor barang • penerimaan jasa • penerimaan dari turis mancanegara • pinjaman luar negeri • bantuan luar negeri • pungutan bea cukai • kiriman uang asing dari luar negeri kedalam negeri 6
  • 7. Study kasus Amerika Boikot CPO dari Indonesia Perkembangan Ekspor Kelapa Sawit (CPO) Indonesia dalam Perdagangan dunia Ekspor CPO memiliki prospek yang sangat cerah disebabkan oleh peningkatan konsumsi produk- produk yang berbahan baku CPO yang sejalan dengan pertumbuhan produk diberbagai negara. Harga CPO penyerahan Februari 2011 yang diperdagangkan di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) dibuka pada level harga US$1256 per ton dan pada akhir perdagangan berada pada level harga US$1188 per ton. Rata-rata harga CPO yang ditransaksikan di BKDI berada pada level harga US$1260 per ton dengan harga tertinggi US$1299 per ton dan harga terendah US$1188 per ton. Di Malaysia Derivatives Exchange (MDEX), harga rata-rata CPO yang ditransaksikan untuk penyerahan Februari 2011 berada pada level harga US$1246 per ton, dan di Rotterdam US$1283 per ton. Untuk perkembangan konsumsi minyak sawit (CPO) dunia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren meningkat. Pertumbuhan akan permintaan CPO dunia dalam 5 (lima) tahun terakhir, rata-rata tumbuh sebesar 9,92%. China dengan Indonesia merupakan negara yang paling banyak menyerap CPO dunia. Selain itu negara Uni Eropa juga termasuk konsumen besar pengkomsumsi CPO di dunia. 7
  • 8. Yang menjadi permasalahan utama perdagangan dunia CPO sebenarnya bukan terletak pada tingkat permintaan konsumsi atau ekspornya, karena baik konsumsi atau ekspor dunia cenderung meningkat dengan stabil. Permasalahan utamanya justru terletak pada fluktuasi harga yang tidak stabil. Fluktuasi harga CPO ini cenderung dipengaruhi oleh isu-isu yang dibuat oleh negara penghasil produk subtitusi (saingan CPO), yaitu negara-negara penghasil minyak dari kacang kedelai dan jagung yang umumnya merupakan negara di Eropa dan Amerika (negara maju). Isu-isu seperti produk yang tidak higienis, pengrusakan ekosistem hutan termasuk isu pemusnahan orang utan merupakan isu yang diangkat untuk menjatuhkan harga CPO dunia. Untuk pengembangan agribisnis kelapa sawit masih cukup terbuka bagi Indonesia, terutama karena ketersediaan sumberdaya alam/lahan, tenagakerja, teknologi maupun tenaga ahli. Dengan posisi sebagai produsen terbesar kedua saat ini dan menuju produsen utama di dunia pada masa depan, Indonesia perlu memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya, mulai dari perencanaan sampai dengan upaya menjaga agar tetap bertahan pada posisi sebagai a country leader and market leader. (Data BPS, berbagai sumber terkait, data diolah F.Hero P.2011) Alasan AS Memboikot CPO Indonesia AS menilai bahwa bahwa produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia tidak ramah lingkungan. Alhasil, karena alasan itu, Per 28 Januari, Amerika Serikat secara resmi menolak produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia. Atase Pertanian Agrikultur Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Denis Voboril, mengatakan bahwa Crude Palm Oil (CPO) di Amerika sangat dibutuhkan. Alasan CPO sangat dibutuhkan di Amerika, kata Denis karena CPO adalah energi terbarukan dan ramah lingkungan dalam produksinya. 8
  • 9. "Pemerintah Amerika punya beberapa peraturan terkait produk untuk udara bersih. Crude Palm Oil atau CPO merupakan salah satu energi terbarukan yang masuk ke dalam kategori untuk udara bersih," ujar Denis saat hadir dalam konferensi pers yang digelar di Kementerian Pertanian, Senin (13/2/2012). Terkait isu bahwa AS memboikot Crude Palm Oil (CPO) atau produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia, Denis menyatakan bahwa sejauh ini pemerintah AS masih mengkaji hal itu. Hal itu didasarkan dari hasil pengkajian Enviromental Protection Agency (EPA) bahwa produk minyak kelapa sawit Indonesia masih di bawah standar, yakni hanya 17%. Menurut EPA, Indonesia harus bisa memenuhi standar produksi CPO minimal 20% agar bisa mengimpor kembali minyak kelapa sawit. Mengenai energi terbarukan, AS juga memiliki sumber energi yang lain. Selama ramah lingkungan, Amerika akan banyak memproduksi hal tersebut. "Tidak hanya pada bahan Crude Palm Oil saja, kita tidak fokus hanya itu, tapi ada juga bahan lain," ungkap Denis. Tindakan Indonesia Menanggapi Pemboikotan CPO dari pihak AS Pemerintah Indonesia melayangkan tanggapan terhadap Notice of Data Availability (NODA) yang dikeluarkan Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat terkait produk crude palm oil (CPO). Sebagaimana dirilis Kementerian Perdagangan, Jumat (4/5/2012), tanggapan resmi Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan tersebut diserahkan ke pemerintah AS pada 26 April 2012 sebelum batas akhir penyampaian tanggapan yang telah ditetapkan, yaitu tanggal 27 April 2012. Tanggapan yang disampaikan Mendag Gita Wirjawan bahwa EPA, dalam analisanya, telah mengabaikan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melindungi lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. 9
  • 10. Ditegaskan, pada Copenhagen Meeting 2009, Presiden RI telah menyampaikan komitmennya untuk mengurangi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020. Dan pemerintah Indonesia juga menargetkan penurunan emisi sebesar 41 persen melalui kerja sama internasional. Lebih lanjut, dalam tanggapan resminya, Mendag juga menyampaikan bahwa dalam menghitung emisi gas rumah kaca, EPA banyak menggunakan data-data yang bersifat asumsi, bukan data riil. Sehingga hasilnya tidak menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Dalam hal ini, Indonesia mengusulkan agar EPA menggunakan metode lain dalam penghitungan gas rumah kaca. Kemudian, poin ketiga yang disampaikan Mendag adalah CPO merupakan tanaman paling efisien dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Food Policy Research Institute tahun 2010, CPO hanya membutuhkan 0,26 hektar lahan untuk menghasilkan 1 ton minyak sawit. Selanjutnya, Mendag juga menyampaikan bahwa NODA tidak konsisten dengan beberapa pasal di dalam ketentuan WTO, antara lain mengenai prinsip Most Favored Nation, dan National Treatment karena membedakan CPO dengan komoditas seperti kedelai yang diproduksi di dalam negeri AS. Untuk diketahui, EPA mengeluarkan NODA pada Desember 2011 dan secara resmi didaftarkan kepada US Federal Register pada 27 Januari 2012. NODA merupakan analisa terhadap emisi gas rumah kaca dari minyak kelapa sawit (CPO). Berdasarkan program Renewable Fuel Standard (RFS) yang diterapkan di AS, bahan baku untuk produk biodiesel dan renewable diesel harus memenuhi ketentuan minimum 20 persen ambang batas pengurangan emisi gas kaca. 10
  • 11. Melalui analisisnya, EPA menyatakan bahwa CPO hanya berada pada level 11-17 persen, sehingga tidak memenuhi ketentuan RFS untuk dapat dikategorikan sebagai bahan bakar terbarukan (renewable fuel) yang efisien. Atas dikeluarkannya NODA tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menangani isu ini. KBRI Washington secara aktif telah melakukan berbagai pertemuan dengan beberapa pihak terkait di AS, termasuk dengan United States Trade Representative (USTR), EPA, Department of Commerce, US Chamber of Commerce, Staffer Congress, serta para pemangku kepentingan CPO di AS dalam rangka menyampaikan concern pemerintah Indonesia dan melakukan lobbying. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan tindakan Amerika Serikat menolak Crude Palm Oil (CPO) atau produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia tidak dibenarkan World Trade Organization (WTO). Karena, menurut Hatta, tindakan AS menolak masuknya CPO Indonesia bisa dikategorikan sebagai technical barrier atau hambatan teknis perdagangan. Dan itu dilarang WTO dilakukan dalam perdagangan dunia. “Itu (tindakan AS) bisa kita kategorikan sebagai technical barier. Itu tidak boleh terjadi, itu tidak dibenarkan dalam WTO,” tegas Hatta, saat ditemui di kompleks Istana, Jakarta, Selasa (31/1/2012). Oleh sebab itu, menurut Hatta, notifikasi penolakan AS harus ditanggapi dan diberikan pejelasan, baik oleh Kadin ataupun Apindo, ataupun pengusaha, asosiasi kelapa sawit, termasuk pemerintah. Dalam hal ini, lanjut Hatta, Menteri Pertanian Suswono sebagai leading sector harus menjelaskan. Pasalnya, tidak ada bedanya biodiesel atau biofuel bersumber dari CPO dengan biodesel dari bahan lainnya. “Itu sama! Dia tidak mengandung apa yang disebut emisi karbon dioksida yang bersifat kimiawi, itu tidak ada,” tampik Hatta atas tudingan AS bahwa CPO Indonesia tidak ramah lingkungan. 11
  • 12. “Saya kira itu harus kita jelaskan, harus dicounter dan harus diberikan penjelasan darimana dasarnya. Kalau biodiesel yang bersumber dari CPO itu tidak ramah lingkungan. Dasarnya apa? Wong jelas-jelas seluruh biodiesel itu tidak mengandung emisi karbon. Tidak ramah lingkungannya dimana?” Hatta juga mengingatkan bahwa penjelasan yang disiapkan dan diberikan harus secara ilmiah dan secara jelas biar argumentasi itu kuat. “Kita tidak boleh diam hal-hal seperti itu. Karena ini membahayakan pasar kita. Itu tidak boleh,” tegas Hatta. Sebelumnya diberitakan, Per 28 Januari, Amerika Serikat secara resmi menolak produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia. Alasannya, karena sawit Indonesia dinilai sebagai produk yang tidak ramah lingkungan. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Indramayu. "Notifikasinya sudah saya terima. Kita dikasih waktu hingga 27 Februari mendatang untuk melakukan bantahan. Kami minta pihak-pihak terkait untuk segera melakukan bantahan," katanya. Dia mengatakan, keputusan Amerika Serikat tersebut diambil setelah mereka menerima pengaduan Noda EPA, yakni otoritas setempat yang concern pada persoalan lingkungan hidup. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA http://rayvictory.wordpress.com/2012/05/25/dampak-kebijakan-terhadap- perdagangan-internasional/ http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional http://pphp.deptan.go.id/disp_informasi/1/5/54/1188/perkembangan_ekspor_kelap a_sawit__cpo__indonesia_dalam_perdagangan_dunia.html http://www.tribunnews.com/2012/05/05/indonesia-layangkan-protes-soal-cpo-ke- pemerintah-amerika http://www.tribunnews.com/2012/01/31/hatta-tindakan-as-boikot-cpo-langgar- aturan-wto 13