Nyamuk Aedes aegypti mampu bertelur pada berbagai jenis air termasuk air bersih, air tanah, dan air comberan. Telur nyamuk ditemukan pada semua jenis air tersebut dan jumlah telurnya relatif sama. Oleh karena itu, upaya pengendalian vektor perlu difokuskan pada pencegahan terbentuknya tempat perkembangbiakan nyamuk di sekitar lingkungan rumah.
2. A.
Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan
penyakit
menular
yang
berpotensi
menimbulkan wabah yang bersifat endemis
dan fatal di berbagai negara termasuk
Indonesia.Penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue ini hingga saat ini belum ada vaksin
untuk mencegah dan mengobati virus tersebut.
3. B. Rumusan Maslah
1. Apakah nyamuk Aedes agepti mau bertelur pada
tandon yang tidak berisi air bersih.
2. Apakah nyamuk Aedes agepti mau bertelur pada
tandon air tercemar seperti air tanah dan air
comberan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti dapat
bertelur pada berbagai perindukan selain air bersih.
2. Tujuan Khusus
Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti
dapat bertelur di tanah dan comberan
5. B. Ciri-ciri Nyamuk Ae aegypti
1. Badan dan tungkai bergaris putih-putih.
2. Dalam keadaan istirahat pantatnya mendatar.
3. Aktif menggigit manusia pada pagi atau siang
hari
4. Pada saat melancarkan serangannya tidak
mengeluarkan suara yang mendengung.
5. Suka mendatar atau beristirahat di pakaian
yang
berwarna teduh.
6. Hidup dan berkembang biak di dalam .
6. C. Siklus Hidup
Telur
Larva
Pupa
D. Bionomi
a. Tempat Perindukan /
Perkembangbiakan
b. Perilaku makan
c. Perilaku istirahat
d. Jarak terbang
e. Lama hidup
Dewasa
7. 2. Air
Macam-macam jenis air yang ada harus
memenuhi
batasan yang diperbolehkan menurut NAB yaitu :
Parameter
COD
BOD
Minyak Nabati
Minyak Mineral
Zat padat tersuspensi (TSS)
pH
Temperatur
Ammonia Bebas (NH3)
Nitrat (NO3-N)
Senyawa aktif biru metilen
Sulfida (H2S)
Fenol
Sianida (CN)
Konsentrasi (mg/L)
100 - 300
50 - 150
5 - 10
10 - 50
200 - 400
6.0 - 400
38 - 40 [oC]
1.0 – 5.0
20 - 30
5.0 - 10
0.05 – 0.1
0.5 – 1.0
0.05 – 0.5
8. Jenis – jenis air tempat perindukan
A. Air tanah.
B. Air comberan (Air limbah rumah tangga).
C. Air bersih
9. 3. Kerangka Teori
Berdasarkan teori diatas disusun kerangka teori
sebagai berikut :
Fogging
Densitas
Dewasa
pupa
Bakteri
Air Bersih
PSN
Larva
Parasit
Telur
Abatisasi
TPA
Air
Comberan
Air Tanah
10. 4. Kerangka Konsep
Variabel bebas:
Jenis air
• Air tanah
• Air tercemar
(air comberan)
• Air bersih
Variabel terikat :
Jumlah telur yang
terdapat dimaasingmasing air.
Variabel pengendali
:
• Temperatur
• Volume
• Komposisi
11. 5. Hipotesis
a) Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan berisi air
tanah.
b) Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan berisi air
comberan.
c) Ada perbedaan rata-rata jumlah telur pada masingmasing jenis air.
12.
Jenis Penelitian Dan Rancangan Penelitian
Jenisnya adalah explanatory research dan
menggunakan eksperimen kuasi
Waktu dan Tempat Penelitian
Subyek Penelitian
Nyamuk Ae aegypti
Variabel dan Definisi Operasional
a.Variabel penelitian
b. Definisi Operasional
13.
Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Prosedur Penelitian
a. Bahan
b. Alat
c. Tenaga
d. Prosedur Pengambilan Air
e. Cara kerja
Metode Pengolahan dan Analisis Data
a. Pengolahan Data
b. Analisa Data
14. 1.
2.
Pelaksanaan Penelitian
Keadaan lingkungan dan media
penelitian
Air
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan air di laboratorium
No
Parameter
Satuan
Air
Tanah
Combera Air Hujan
NAB
1.
TDS
Mg/l
12,6
n
532,8
2.
BOD
Mg/l
4,2
62,5
3,1
6
3.
COD
Mg/l
12,5
135,0
7,2
50
4.
Suhu
C
28,1
27,6
28,5
+/- 3
5.
CO total
Mg/l
2,6
20,9
2,3
-
6.
Amonia
Mg/l
0,4
4,5
0,2
1,5
7.
pH
7,3
8,1
6,7
6,5 – 8,5
0
9,2
1000
15. 4.
Kegiatan Penelitian
Diskriptif Hasil Penelitian
1.
Jumlah telur Ae aegypti berdasarkan kombinasi jenis air.
3.
Kode Minimu
m
98
AB
Maksimu
m
377
Jumla
h
3213
Ratarata
214,20
Standar Devisiasi
73,921
AT
15
264
1969
131,27
64,351
AC
107
478
3160
211,67
114,481
Keterangan : Air Bersih (AB), Air tanah (AT), dan Air
Comberan (AC)
16. Berikut ini rata-rata perolehan jumlah telur
nyamuk Ae aegypti berdasarkan jenis air tempat
perindukan.
Keterangan : AB (air bersih), AC (Air Comberan), dan AT (Air
tanah)
17. Jumlah telur berdasarkan kombinasi air perindukan dalam kandang
Kode
Minimum
Maksimum Jumlah
Rata-rata
Standar
Devisiasi
AB, AT dan AC
15
208
1055
117,22
54,302
AB dan AT
88
193
926
154,33
43,339
AB dan AC
123
302
1148
191,33
73,527
AT saja
89
264
1073
178,83
59,781
AC saja
122
478
1730
288,33
136,008
AB saja
173
377
1656
276,00
69,085
AT dan AC
72
163
754
125,67
38,396
Keterangan : AB (air bersih), AC (Air Comberan), dan
AT (Air tanah)
18. Berikut ini merupakan grafik perolehan telur
nyamuk
Ae aegypti berdasarkan kombinasi dari ke tiga
jenis air.
400
300
Mean JMLTELUR
288
200
182
199
183
276
179
151
137 143
KODE
126
100
101
72
AB
AT
0
AC
A B, AT & AC
AB & AT
KOM_AIR
AB & AC
AT
Kombinasisaja
air
AC saja
A T & AC
AB saja
19. 5. Analisis Analitik Hasil Penelitian
Hasil uji menyatakan bahwa air bersih (kontrol), air
comberan dan air tanah (perlakuan) ada
perbedaaan jumlah hasil telur.
6. Pembahasan
Penelitian membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti
kenyang darah mau bertelur pada tempat
perindukan (ovitrap) yang berisi air bersih, air
tanah, (air sumur gali), maupun air comberan (air
yang diambil dari got buangan limbah cair rumah
tangga). Dalam penelitian ini telur Ae aegypti lebih
banyak ditemukan pada ovitrap yang berisi air
comberan.
20. 1.
Kesimpulan
Nyamuk Ae aegypti mau bertelur pada semua
jenis telur perindukan baik air bersih, air tanah,
maupun air comberan.
Rata-rata jumlah telur pada ketiga jenis air
tersebut hasilnya hampir sama artinya tidak
ada perbedaan pada masing-masing tempat
perindukan nyamuk Ae aegypti yang mau
bertelur di air tersebut
21. 2. Saran
a) Tindakan penguburan atau pemusnahan tandon
air disekitar rumah harus digalakkan, mengingat
nyamuk Ae aegypti mau bertelur baik pada air
bersih, air tanah, dan air comberan.
b) perlu dikaji lebih lanjut tentang daya tarik air
comberan terhadap perilaku bertelur nyamuk Ae
aegypti : kandungan-kandungan kimia yang
menarik perhatian Ae aegypti dalam memilih
tempat bertelur