SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
FIQH WAQF AN‐NUQUD (WAKAF UANG)
PENGERTIAN WAKAF
Jika peran wakaf begitu besar dalam masyarakat Islam,
maka apakah hakikat wakaf ?
Para ahli fiqh mengungkapkan hakikat wakaf melalui
definisi wakaf.
1. Pengertian wakaf dalam bahasa Arab
Kata (Al Waqf), dalam bahasa Arab, ialah penahanan
2. Pengertian wakaf dalam Syariat Islam
Para ahli fiqh meneliti pengertian wakaf dalam Syariat Islam dalam
sumber Syariat Islam, yaitu Al‐Quran dan Sunnah. Mereka berbeda
dalam merumuskan definisinya.
Di antara definisi wakaf yang populer ialah yang dikemukakan Asy‐
Syarbini, seorang ahli fiqh, pendukung mazhab Syafii. Ia
menyebutkan definisi wakaf sbb. sbb. :
“Penahanan / harta / yang mungkin dimanfaatkan / bendanya
(asset‐nya) tetap ada (tidak lenyap), dengan cara tidak melakukan
tinda‐kan pada bendanya (asetnya), disalurkan (hasilnya) kepada
yang mubah (tidak terlarang) yang benar‐benar ada”.
Untuk memahami definisi wakaf tadi, perlu mempelajari
unsur‐unsur asasi wakaf yang disebutkan dalam definisinya,
yaitu :
a. Penahanan.
Maksud penahanan ialah : perlindungan atas harta (a‐
set) wakaf, (baik benda seperti tanah atau uang atau la‐
innya). Demikian prinsipnya. Dilindungi dari apa ? Dilin‐
dungi :
‐ dari pindah kepemilikan,
‐ dari hak invidu untuk memilikinya, dan
‐ dari tindakan dan upaya memilikinya, baik dengan
pembelian atau warisan.
Namun pindah kepemilikan mungkin saja terjadi, tetapi
sangat sempit, seperti rusak berat, sehingga sukar di‐
manfaatkan lagi kecuali dijual. Hasil penjualannya harus
dibelikan buat harta wakaf atas nama Wakif lagi.
b. Harta.
Maksudnya, aset yang diwakafkan harus harta.
c. Yang bisa dimanfaatkan, dimana bendanya (asetnya) tetap ada (tidak hilang).
Maksudnya, pemanfaatannya tidak menyebabkan lenyapnya asetnya. Syarat inilah
yang menjadi sumber perbedaan pendapat tentang wakaf uang. Karena pemanfaatan
uang berarti perpindahan uang ketika dibayarkan pembeli dari tangan pembeli ke
tangan penjual. Artinya hilangnya uang dari tangan pembeli. Tapi ada ulama yg
mengatakan uangnya tetap utuh, tidak hilang, dengan dijadikan modal usaha.
Uangnya tidak hilang, tetapi berubah menjadi barang.
d. Dengan cara tidak melakukan tindakan pada bendanya (asetnya). Maksudnya, harta
wakaf tidak boleh dijual, dihibahkan dan dimasukkan dalam daftar harta warisan
kepada ahli waris Wakif (pemberi wakaf).
e. Disalurkan kepada yang mubah dan ada.
Maksudnya, ialah aset wakaf itu sendiri tidak boleh disalurkan kepada yg diberi wakaf.
Yang disalurkan adalah hasil wakaf (aset). Contohnya :
‐
‐
‐
wakaf pohon kelapa. Pohon kelapanya tidak boleh disedekahkan. Yang di‐ sedekahkan
dan disalurkan adalah buah kelapa.
wakaf domba. Dombanya tidak boleh disedekahkan. Yang disedekahkan ialah bulu
domba.
wakaf sapi. Sapinya tidak boleh disedekahkan. Yang disedekahkan ialah susu sapi
AN‐NUQUD / UANG
1. Mauquf (yang boleh diwakafkan)
Apakah yang sah diwakafkan ? Banyak yang sah diwakafkan.
Dasarnya ialah hadis, di antaranya sabda Rasulullah Muhammad
Saw. kepada Umar bin Al‐Khoththob r.a. :
"Rasulullah bersabda : Umar, kalau kamu mau menyedekahkannya
(mewakafkannya), maka caranya sbb. : Tahan pokoknya/asetnya
(yaitu tanahnya) dan kamu sedekahkan buahnya".
"Umar menyedekahkannya. Tanah wakaf itu tidak boleh dijual,
dihibahkan dan dibagikan dalam harta warisan kepada ahli waris).
Tapi kamu sedekahkan buah pohon kurmanya. Lalu Umar menye‐
dekahkannya (mewakafkannya) kepada orang‐orang fakir, ahli
familinya, pembebasan budak, fi sabilillah, tamu, dan orang yang
dalam perjalanan", (R. Bukhory).
Rasulullah Saw. menjelaskan dalam hadis tadi : Tahan pokoknya/
asetnya (yaitu tanahnya) dan kamu sedekahkan buahnya“.
Jadi wakaf Umar terdiri dari sebidang tanah. Di tanahnya itu tumbuh
pohon kurma yang sudah berbuah.
Rasulullah Saw. menyuruh Umar menahan tanah dan pohon kurma‐
nya. Artinya, melarang Umar menyedekahkan tanah dan pohon
kurmanya. Tetapi Rasulullah Saw. mengizinkan Umar menyedekahkan
buah kurmanya saja.
Wakaf Umar tadi menunjukkan bahwa mauquf (yang diwakafkan) itu
adalah harta dan benda yang tahan lama. Sehingga dapat
bermanfaat berkali‐kali dan dalam waktu yang lama.
Contoh lain wakaf dimasa Rasulullah Saw. ialah :
‐ Masjid
‐ Kuda.
‐ Baju besi
Bolehkah uang diwakafkan ?
Kita belum menemukan dalam Al‐Quran dan Sunnah keterangan
tentang hukum wakaf uang, apakah boleh atau tidak boleh.
Ternyata, para ulama ahli fiqh tidak segan‐segan menganalisa
hukum menjadikan uang sebagai mauquf (harta yang diwakafkan).
Sebelum menganalisa pendapat ahli fiqh tentang hukum
menjadikan uang sebagai mauquf (harta yang diwakafkan), perlu
kita ketahui lebih dahulu bahwa para ulama ahli fiqh menyebut
uang yang digunakan sebagai alat bayar (An‐Nuqud).
Pengertian (An‐Nuqud)
Kata adalah kata bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata
(An‐Naqd). Kata (An‐Naqd) dalam bahasa Arab mempunyai
banyak arti, di antaranya :
(sebalik dari pertangguhan waktu pembayaran, yaitu
tunai).
Mata uang yang terbuat dari emas atau perak
Kritik sastra
Arti An‐Nuqud dalam wakaf
An‐Nuqud yang dimaksud dalam pembahasan wakaf ialah
mata uang yang terbuat dari emas dan perak, begitu pula
yang terbuat dari kertas.
Di antara buktinya ialah :
Mawardi, Hakim Agung di Baghdad (wafat tahun 450 H.), menulis
dalam bukunya (Al‐Hawi Al‐Kabir) tentang wakaf uang,
dibawah judul : Wakaf Dinar dan Dirham.
Nawawi juga menyebutkan maksudnya adalah wakaf dinar dan
dirham.
HUKUM WAQF AN‐NUQUD
Ada dua pendapat ahli fiqh tentang hukum wakaf nuqud.
Karena itu pembahasan tentang hukum wakaf nuqud kami bagi
kepada dua bagian, yaitu :
1. Pendapat yang memperbolehkan wakaf nuqud.
2. Pendapat yang tidak memperbolehkan wakaf nuqud.
1. Pendapat yang memperbolehkan wakaf nuqud
Di antara ahli fiqh yang memperbolehkan wakaf nuqud, ialah :
A. Az Zuhri (wafat tahun 124 H)
“Bab tentang wakaf hewan, kura’ (kuda meliputi semua je‐nisnya), ‘urudh
(harta selain emas dan perak) dan ash‐shomit (uang emas dan perak). Az‐
Zuhri berkata tentang orang yang menetapkan uangnya sebanyak 1000
dinar fi sabilillah (untuk wakaf). Ia berikan 1000 dinar tersebut kepada
ghulamnya (pembantunya/ orang yang diupahnya/budaknya) yang bekerja
sebagai pedagang. Ghulamnya tersebut mengelolannya. Pemberi wakaf
tersebut menetapkan keuntungannya sebagai sedekahnya kepada orang‐
orang miskin dan familinya. Apakah orang mewakafkan uangnya sebanyak
seribu dinar fi Sabilillah tidak boleh makan keuntungannya, meskipun orang
tersebut tidak menjadikan keuntungannya sebagai sedekah kepada orang‐
orang miskin ? Az‐Zuhri mengatakan : Ia tidak boleh makan sedikitpun dari
keuntungannya".
B. Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi memperbolehkan wakaf uang dinar dan dirham,
sebagai pengecualian. Dasarnya menjadikan 'urf sebagai sumber
hukum ialah hadis Abdullah bin Mas’ud. Ia meriwayatkan bahwa
Rasulullah Saw bersabda :
“Apa yang dipandang kaum muslimin itu baik, dipandang Allah
baik juga”.
Cara mewakafkan uang, menurut mazhab Hanafi, ialah
menjadikan uang yang diwakafkan sebagai modal usaha dengan
cara mudharabah. Keuntungannya diberikan kepada mauquf
'alaihi (yang diberi wakaf) sebagai sedekah.
C. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki menyebutkan dengan jelas tentang bolehnya
mewakafkan nuqud.
D. Mazhab Syafii
Abu Tsaur meriwayatkan dari Syafii bahwa Syafii memperbolehkan
wakaf dirham dan dinar (uang).
Akan tetapi Mawardi yang wafat pada tahun 450 H. Berupaya
menafsirkan riwayat dari Syafii tersebut dengan pendapat yang
berkembang luas dikalangan ahli fiqh mazhab Syafii tentang wakaf
uang dinar dan dirham, yaitu tidak boleh.
D. Mazhab Syafii (lanjutan)
Mawardi mengatakan mewakafkannya untuk disewakan dan untuk
diperoleh manfaatnya, maka ada dua pendapat dikalangan ahli fiqh
mazhab Syafii.”
1) Ada yang berpendapat sah, karena dapat diperoleh manfaat,
sementara bendanya tetap utuh.
2) Ada pula yang berpendapat tidak sah, karena jarang terjadi.
E. Pendapat masa kini
Menurut Dr. Hasan Abdullah Al‐Amin, wakaf uang banyak
diterapkan pada masa sekarang.
Dr. Muhammad Abdu Ar‐Razzaq Ath‐Thobthobai, Dekan Fakultas
Syariah dan Studi Islam pada Studi Islam Univ. Al Kuwait mendu‐
kung wakaf uang pada masa sekarang. Bahkan ia mengembangkan
wakaf uang dengan memperluas penerapannya sampai mencakup
wakaf uang kertas.
Dasar yang ia gunakan dalam pengembangan wakaf dirham dan
dinar kepada wakaf uang kertas ialah qiyas (penyamaan hukum
wakaf uang kertas dengan wakaf uang logam).
Dengan pengembangan tersebut, ia tidak membatasi penerapan
wakaf uang pada mata uang yang terbuat dari emas yaitu dinar dan
terbuat dari perak yaitu dirham saja
2. Pendapat yang tidak memperbolehkan wakaf an‐nuqud
A. Mazhab Syafii
Banyak ahli fiqh mazhab Syafii yang dengan tegas menolak wakaf
an‐nuqud (dirham dan dinar). Di antaranya Mawardi yang
mengatakan:
“Wakaf dirham dan dinar tidak boleh, karena wujud dirham dan
dinar menjadi lenyap ketika digunakan. Jadi sama dengan wujud
makanan menjadi lenyap ketika digunakan (dikonsumsi)”.
Al Bakri, mengemukakan pendapat mazhab Syafii tentang wakaf
dinar dan dirham ialah tidak boleh. Alasan Al Bakri, sama dengan
alasan Mawardi di atas.
B. Mazhab Hanbali.
Mazhab Hanbali juga berpendapat tidak boleh mewakafkan dirham
dan dinar. Tetapi Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwa mayoritas ahli
fiqh mazhab Hanbali melarang wakaf dirham dan dinar.
Ini berarti masih ada peluang dikalangan pendukung mazhab
Hanbali untuk mengkaji hukum wakaf dirham dan dinar, bahkan
wakaf uang secara umum.
TARJIH
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan :
a.Banyak ahli fiqh yang memandang hukum wakaf dirham dan dinar
ada‐lah boleh. Pada masa sekarang pendukung pendapat ini telah
menerap‐kan wakaf nuqud, dan mengembangkan wakaf dirham dan
dinar tersebut lebih luas hingga mencakup wakaf uang kertas.
Setelah mempelajari dasar kedua pendapat tentang hukum wakaf
uang tersebut, kami cenderung mendukung pendapat yang
mengatakan hukum wakaf uang adalah boleh.
Karena dasar kedua pendapat berkisar pada kemungkinan
memanfaat‐kan uang, tanpa mengganggu wujud bendanya. Kami
cenderung tidak melihat uang dari segi bendanya, tetapi fungsinya
sebagai alat bayar dan modal usaha. Dari segi wujudnya dapat
terpelihara, seperti benda.
APLIKASI WAKAF UANG
Apliksi wakaf uang di Indonesia telah diatur dalam Undang‐Undang Wakaf dan
peraturan pemerintah.
Ada yang menyarankan aplikasi wakaf uang dibagi kepada dua bagian, yaitu wakaf uang secara
pribadi dan secara gabungan.
A. Wakaf uang secara pribadi
Aplikasinya adalah sbb. :
1.
2.
3.
Wakif mewakafkan sejumlah uang yang disebutnya dalam ikrar wakaf‐nya.
Uang tersebut ditabungnya pada bank Islam.
Bank Islam mengelolanya, baik dengan mudharabah atau lainnya.
4. Bank Islam menyalurkan keuntungannya kepada mauquf ‘alaihi (pihak yang diberi wakaf)
sebagaimana yang ditentukan Wakif dalam Ikrar wakafnya.[1]
B Wakaf uang secara gabungan
Aplikasinya ialah sbb. :
Perbedaannya dengan wakaf uang secara pribadi ialah :
1. Bank Islam membuka rekening khusus untuk wakaf uang secara gabu‐ngan.
2. Bank Islam menawarkan kepada masyarakat proyek yang akan diba‐ngun dengan uang
wakaf.
V. RISIKO WAKAF UANG
Banyak risiko yang mengancam keselamatan wakaf uang. Di antaranya :
Perubahan nilai uang. Perubahan ini tentu berpengaruh pada wakaf uang.
Di antara saran untuk mengatasi kemungkinan berkurangnya nilai modal,
perlu memotong 2,5,% untuk menyimpan tabungan yang tumbuh., p
Karena itu Bank perlu menyiapkan langkah‐langkah yang perlu dilakukan
untuk menanggulaninya. Misalnya, ada yang menyarankan agar bank
mengambil 2.5 % dari keuntungan. Dana tersebut digabung dengan modal
yang sudah ada, untuk menutupi perubahan nilai modal.
Untuk melakukan pemotongan tersebut, bank memerlukan fatwa dari
pihak berwenang, mengingat tindakan bank adalah tindakan hukum.
KEUNGGULAN WAKAF NUQUD
Wakaf nuqud, mempunyai keunggulan dari wakaf benda bergerak
lain‐nya, seperti hewan, baik sapi, kambing, kuda dan lain‐lain,
apalagi dari benda tidak bergerak seperti tanah, rumah, toko, dll.
Karena, wakaf benda bergerak atau tidak bergerak, nilainya lebih
mahal dari wakaf uang, sehingga wakaf benda bergerak atau tidak
bergerak, hanya dapat dilakukan orang yang punya saja, khususnya
tanah, bangunan dan kebun.
Karena itu, kekayaan wakaf di Indonesia masih sedikit. Disamping
jumlahnya yang sedikit, pengelolaannya masih jauh dari yang
diharapkan, karena tidak mempunyai Nazir yang mempunyai
kemampuan yang tinggi dalam pengelolaan keuangannya. Akibatnya,
sebagian besar wakaf benda di Indonesia tidak produktif alias wakaf
mati.
PROSPEK WAKAF UANG DI INDONESIA
1.Launching Wakaf Uang
Pada tahun 2010 Bapak Presiden SBY telah melaunching Wakaf
Uang di Istana Negara. Diharapkan, launching tersebut mendapat
respon hangat dari masyarakat. Namun tidak terbukti.
Bapak Menteri Agama juga telah menetapkan beberapa buah Bank
Syariah sebagai penerima Wakaf Uang. Meskipun demikian hasilnya
masih jauh dari harapan.
2. HAMBATAN‐HAMBATAN
Lemahnya keperayaan kepada peran wakaf.
Kekhawatiran kepada potensi wakaf uang dan manfaatnya dibidang
perekonomian.
Mazhab atau organisasi
3. MENGATASI HAMBATAN
Di antara hal yang perlu segera dilakukan ialah memberikan
perhatian yang sungguh‐sungguh terhadap penggalian dan
penerapan ajaran‐ajaran Islam tentang sumber dana, terutama
sedekah, wakaf, zakat dan sumber dana yang lain. Untuk
mencapainya, perlu penyiapan tenaga ahli.
Pembaruan metode pelajarannya memerlukan pembaruan tenaga
pengajarnya. Kita memerlukan guru/dosen yang tidak saja pandai
membaca, tetapi mempraktikkan teori‐teori sumber dana dalam
Islam.
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances (20)

Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
 
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptxPPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
PPT SEJARAH KEMUNDURAN ISLAM TITA.pptx
 
Fiqh zakat
Fiqh zakatFiqh zakat
Fiqh zakat
 
Amar nahi
Amar nahiAmar nahi
Amar nahi
 
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
 
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
 
Saddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ahSaddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ah
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHULFI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
 
materi tahsin
materi tahsinmateri tahsin
materi tahsin
 
ILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'ATILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'AT
 
Infaq Dan Shadaqah
Infaq Dan ShadaqahInfaq Dan Shadaqah
Infaq Dan Shadaqah
 
Mc bahasa arab
Mc bahasa arabMc bahasa arab
Mc bahasa arab
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 

Similaire à WAKAF UANG MENJADI MODAL USAHA

Similaire à WAKAF UANG MENJADI MODAL USAHA (20)

Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
wakaf
wakafwakaf
wakaf
 
Pengelolaan Wakaf
Pengelolaan WakafPengelolaan Wakaf
Pengelolaan Wakaf
 
Ayat tentang harta new
Ayat tentang harta newAyat tentang harta new
Ayat tentang harta new
 
Panduan Zakat Dompet Dhuafa
Panduan Zakat Dompet DhuafaPanduan Zakat Dompet Dhuafa
Panduan Zakat Dompet Dhuafa
 
Wakaf Instrumen PENDONGKRAK Ekonomi Umat
Wakaf Instrumen PENDONGKRAK Ekonomi UmatWakaf Instrumen PENDONGKRAK Ekonomi Umat
Wakaf Instrumen PENDONGKRAK Ekonomi Umat
 
sebutir benih akhirat.ppt
sebutir benih akhirat.pptsebutir benih akhirat.ppt
sebutir benih akhirat.ppt
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Hukum islam tentang wakaf
Hukum islam tentang wakafHukum islam tentang wakaf
Hukum islam tentang wakaf
 
Pengertian wakaf
Pengertian wakafPengertian wakaf
Pengertian wakaf
 
Ketentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan WarisKetentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan Waris
 
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
[Topik 8] Matawang Shariah-Dinar & Dirham (Ustaz Rafidi Hashim)
 
Sharf
SharfSharf
Sharf
 
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
 
Kel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabahKel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabah
 
Modul Pengenalan Wakaf
Modul Pengenalan WakafModul Pengenalan Wakaf
Modul Pengenalan Wakaf
 
Kel.7 sharf
Kel.7 sharfKel.7 sharf
Kel.7 sharf
 
Mengenal konsep mudharabah
Mengenal konsep mudharabahMengenal konsep mudharabah
Mengenal konsep mudharabah
 
PPT MAZAWA Kelompok 4.pptx
PPT MAZAWA Kelompok 4.pptxPPT MAZAWA Kelompok 4.pptx
PPT MAZAWA Kelompok 4.pptx
 
Materi Wakaf Lengkapzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzpptx
Materi Wakaf LengkapzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzpptxMateri Wakaf Lengkapzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzpptx
Materi Wakaf Lengkapzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzpptx
 

Plus de Pristiyanto SS

Bahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdfBahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdfPristiyanto SS
 
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...Pristiyanto SS
 
Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi Pristiyanto SS
 
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2Pristiyanto SS
 
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1Pristiyanto SS
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPristiyanto SS
 
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPerubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPristiyanto SS
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPristiyanto SS
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahPristiyanto SS
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafril08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafrilPristiyanto SS
 
08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan
08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan
08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantanganPristiyanto SS
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafanPristiyanto SS
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafanPristiyanto SS
 
05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir us05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir usPristiyanto SS
 
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 201303 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013Pristiyanto SS
 

Plus de Pristiyanto SS (20)

Bahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdfBahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdf
 
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
 
Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi
 
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
 
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPerubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
 
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
 
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
 
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
 
08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafril08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafril
 
08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan
08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan
08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan
 
06 administrasi wakaf
06 administrasi wakaf06 administrasi wakaf
06 administrasi wakaf
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafan
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafan
 
05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir us05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir us
 
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 201303 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
 

WAKAF UANG MENJADI MODAL USAHA

  • 1. FIQH WAQF AN‐NUQUD (WAKAF UANG)
  • 2. PENGERTIAN WAKAF Jika peran wakaf begitu besar dalam masyarakat Islam, maka apakah hakikat wakaf ? Para ahli fiqh mengungkapkan hakikat wakaf melalui definisi wakaf. 1. Pengertian wakaf dalam bahasa Arab Kata (Al Waqf), dalam bahasa Arab, ialah penahanan
  • 3. 2. Pengertian wakaf dalam Syariat Islam Para ahli fiqh meneliti pengertian wakaf dalam Syariat Islam dalam sumber Syariat Islam, yaitu Al‐Quran dan Sunnah. Mereka berbeda dalam merumuskan definisinya. Di antara definisi wakaf yang populer ialah yang dikemukakan Asy‐ Syarbini, seorang ahli fiqh, pendukung mazhab Syafii. Ia menyebutkan definisi wakaf sbb. sbb. : “Penahanan / harta / yang mungkin dimanfaatkan / bendanya (asset‐nya) tetap ada (tidak lenyap), dengan cara tidak melakukan tinda‐kan pada bendanya (asetnya), disalurkan (hasilnya) kepada yang mubah (tidak terlarang) yang benar‐benar ada”.
  • 4. Untuk memahami definisi wakaf tadi, perlu mempelajari unsur‐unsur asasi wakaf yang disebutkan dalam definisinya, yaitu : a. Penahanan. Maksud penahanan ialah : perlindungan atas harta (a‐ set) wakaf, (baik benda seperti tanah atau uang atau la‐ innya). Demikian prinsipnya. Dilindungi dari apa ? Dilin‐ dungi : ‐ dari pindah kepemilikan, ‐ dari hak invidu untuk memilikinya, dan ‐ dari tindakan dan upaya memilikinya, baik dengan pembelian atau warisan. Namun pindah kepemilikan mungkin saja terjadi, tetapi sangat sempit, seperti rusak berat, sehingga sukar di‐ manfaatkan lagi kecuali dijual. Hasil penjualannya harus dibelikan buat harta wakaf atas nama Wakif lagi.
  • 5. b. Harta. Maksudnya, aset yang diwakafkan harus harta. c. Yang bisa dimanfaatkan, dimana bendanya (asetnya) tetap ada (tidak hilang). Maksudnya, pemanfaatannya tidak menyebabkan lenyapnya asetnya. Syarat inilah yang menjadi sumber perbedaan pendapat tentang wakaf uang. Karena pemanfaatan uang berarti perpindahan uang ketika dibayarkan pembeli dari tangan pembeli ke tangan penjual. Artinya hilangnya uang dari tangan pembeli. Tapi ada ulama yg mengatakan uangnya tetap utuh, tidak hilang, dengan dijadikan modal usaha. Uangnya tidak hilang, tetapi berubah menjadi barang. d. Dengan cara tidak melakukan tindakan pada bendanya (asetnya). Maksudnya, harta wakaf tidak boleh dijual, dihibahkan dan dimasukkan dalam daftar harta warisan kepada ahli waris Wakif (pemberi wakaf). e. Disalurkan kepada yang mubah dan ada. Maksudnya, ialah aset wakaf itu sendiri tidak boleh disalurkan kepada yg diberi wakaf. Yang disalurkan adalah hasil wakaf (aset). Contohnya : ‐ ‐ ‐ wakaf pohon kelapa. Pohon kelapanya tidak boleh disedekahkan. Yang di‐ sedekahkan dan disalurkan adalah buah kelapa. wakaf domba. Dombanya tidak boleh disedekahkan. Yang disedekahkan ialah bulu domba. wakaf sapi. Sapinya tidak boleh disedekahkan. Yang disedekahkan ialah susu sapi
  • 6. AN‐NUQUD / UANG 1. Mauquf (yang boleh diwakafkan) Apakah yang sah diwakafkan ? Banyak yang sah diwakafkan. Dasarnya ialah hadis, di antaranya sabda Rasulullah Muhammad Saw. kepada Umar bin Al‐Khoththob r.a. :
  • 7. "Rasulullah bersabda : Umar, kalau kamu mau menyedekahkannya (mewakafkannya), maka caranya sbb. : Tahan pokoknya/asetnya (yaitu tanahnya) dan kamu sedekahkan buahnya". "Umar menyedekahkannya. Tanah wakaf itu tidak boleh dijual, dihibahkan dan dibagikan dalam harta warisan kepada ahli waris). Tapi kamu sedekahkan buah pohon kurmanya. Lalu Umar menye‐ dekahkannya (mewakafkannya) kepada orang‐orang fakir, ahli familinya, pembebasan budak, fi sabilillah, tamu, dan orang yang dalam perjalanan", (R. Bukhory).
  • 8. Rasulullah Saw. menjelaskan dalam hadis tadi : Tahan pokoknya/ asetnya (yaitu tanahnya) dan kamu sedekahkan buahnya“. Jadi wakaf Umar terdiri dari sebidang tanah. Di tanahnya itu tumbuh pohon kurma yang sudah berbuah. Rasulullah Saw. menyuruh Umar menahan tanah dan pohon kurma‐ nya. Artinya, melarang Umar menyedekahkan tanah dan pohon kurmanya. Tetapi Rasulullah Saw. mengizinkan Umar menyedekahkan buah kurmanya saja.
  • 9. Wakaf Umar tadi menunjukkan bahwa mauquf (yang diwakafkan) itu adalah harta dan benda yang tahan lama. Sehingga dapat bermanfaat berkali‐kali dan dalam waktu yang lama. Contoh lain wakaf dimasa Rasulullah Saw. ialah : ‐ Masjid ‐ Kuda. ‐ Baju besi
  • 10. Bolehkah uang diwakafkan ? Kita belum menemukan dalam Al‐Quran dan Sunnah keterangan tentang hukum wakaf uang, apakah boleh atau tidak boleh. Ternyata, para ulama ahli fiqh tidak segan‐segan menganalisa hukum menjadikan uang sebagai mauquf (harta yang diwakafkan). Sebelum menganalisa pendapat ahli fiqh tentang hukum menjadikan uang sebagai mauquf (harta yang diwakafkan), perlu kita ketahui lebih dahulu bahwa para ulama ahli fiqh menyebut uang yang digunakan sebagai alat bayar (An‐Nuqud).
  • 11. Pengertian (An‐Nuqud) Kata adalah kata bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata (An‐Naqd). Kata (An‐Naqd) dalam bahasa Arab mempunyai banyak arti, di antaranya : (sebalik dari pertangguhan waktu pembayaran, yaitu tunai). Mata uang yang terbuat dari emas atau perak Kritik sastra
  • 12. Arti An‐Nuqud dalam wakaf An‐Nuqud yang dimaksud dalam pembahasan wakaf ialah mata uang yang terbuat dari emas dan perak, begitu pula yang terbuat dari kertas. Di antara buktinya ialah : Mawardi, Hakim Agung di Baghdad (wafat tahun 450 H.), menulis dalam bukunya (Al‐Hawi Al‐Kabir) tentang wakaf uang, dibawah judul : Wakaf Dinar dan Dirham. Nawawi juga menyebutkan maksudnya adalah wakaf dinar dan dirham.
  • 13. HUKUM WAQF AN‐NUQUD Ada dua pendapat ahli fiqh tentang hukum wakaf nuqud. Karena itu pembahasan tentang hukum wakaf nuqud kami bagi kepada dua bagian, yaitu : 1. Pendapat yang memperbolehkan wakaf nuqud. 2. Pendapat yang tidak memperbolehkan wakaf nuqud.
  • 14. 1. Pendapat yang memperbolehkan wakaf nuqud Di antara ahli fiqh yang memperbolehkan wakaf nuqud, ialah : A. Az Zuhri (wafat tahun 124 H) “Bab tentang wakaf hewan, kura’ (kuda meliputi semua je‐nisnya), ‘urudh (harta selain emas dan perak) dan ash‐shomit (uang emas dan perak). Az‐ Zuhri berkata tentang orang yang menetapkan uangnya sebanyak 1000 dinar fi sabilillah (untuk wakaf). Ia berikan 1000 dinar tersebut kepada ghulamnya (pembantunya/ orang yang diupahnya/budaknya) yang bekerja sebagai pedagang. Ghulamnya tersebut mengelolannya. Pemberi wakaf tersebut menetapkan keuntungannya sebagai sedekahnya kepada orang‐ orang miskin dan familinya. Apakah orang mewakafkan uangnya sebanyak seribu dinar fi Sabilillah tidak boleh makan keuntungannya, meskipun orang tersebut tidak menjadikan keuntungannya sebagai sedekah kepada orang‐ orang miskin ? Az‐Zuhri mengatakan : Ia tidak boleh makan sedikitpun dari keuntungannya".
  • 15. B. Mazhab Hanafi Mazhab Hanafi memperbolehkan wakaf uang dinar dan dirham, sebagai pengecualian. Dasarnya menjadikan 'urf sebagai sumber hukum ialah hadis Abdullah bin Mas’ud. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Apa yang dipandang kaum muslimin itu baik, dipandang Allah baik juga”. Cara mewakafkan uang, menurut mazhab Hanafi, ialah menjadikan uang yang diwakafkan sebagai modal usaha dengan cara mudharabah. Keuntungannya diberikan kepada mauquf 'alaihi (yang diberi wakaf) sebagai sedekah.
  • 16. C. Mazhab Maliki Mazhab Maliki menyebutkan dengan jelas tentang bolehnya mewakafkan nuqud. D. Mazhab Syafii Abu Tsaur meriwayatkan dari Syafii bahwa Syafii memperbolehkan wakaf dirham dan dinar (uang). Akan tetapi Mawardi yang wafat pada tahun 450 H. Berupaya menafsirkan riwayat dari Syafii tersebut dengan pendapat yang berkembang luas dikalangan ahli fiqh mazhab Syafii tentang wakaf uang dinar dan dirham, yaitu tidak boleh.
  • 17. D. Mazhab Syafii (lanjutan) Mawardi mengatakan mewakafkannya untuk disewakan dan untuk diperoleh manfaatnya, maka ada dua pendapat dikalangan ahli fiqh mazhab Syafii.” 1) Ada yang berpendapat sah, karena dapat diperoleh manfaat, sementara bendanya tetap utuh. 2) Ada pula yang berpendapat tidak sah, karena jarang terjadi.
  • 18. E. Pendapat masa kini Menurut Dr. Hasan Abdullah Al‐Amin, wakaf uang banyak diterapkan pada masa sekarang. Dr. Muhammad Abdu Ar‐Razzaq Ath‐Thobthobai, Dekan Fakultas Syariah dan Studi Islam pada Studi Islam Univ. Al Kuwait mendu‐ kung wakaf uang pada masa sekarang. Bahkan ia mengembangkan wakaf uang dengan memperluas penerapannya sampai mencakup wakaf uang kertas. Dasar yang ia gunakan dalam pengembangan wakaf dirham dan dinar kepada wakaf uang kertas ialah qiyas (penyamaan hukum wakaf uang kertas dengan wakaf uang logam). Dengan pengembangan tersebut, ia tidak membatasi penerapan wakaf uang pada mata uang yang terbuat dari emas yaitu dinar dan terbuat dari perak yaitu dirham saja
  • 19. 2. Pendapat yang tidak memperbolehkan wakaf an‐nuqud A. Mazhab Syafii Banyak ahli fiqh mazhab Syafii yang dengan tegas menolak wakaf an‐nuqud (dirham dan dinar). Di antaranya Mawardi yang mengatakan: “Wakaf dirham dan dinar tidak boleh, karena wujud dirham dan dinar menjadi lenyap ketika digunakan. Jadi sama dengan wujud makanan menjadi lenyap ketika digunakan (dikonsumsi)”. Al Bakri, mengemukakan pendapat mazhab Syafii tentang wakaf dinar dan dirham ialah tidak boleh. Alasan Al Bakri, sama dengan alasan Mawardi di atas.
  • 20. B. Mazhab Hanbali. Mazhab Hanbali juga berpendapat tidak boleh mewakafkan dirham dan dinar. Tetapi Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwa mayoritas ahli fiqh mazhab Hanbali melarang wakaf dirham dan dinar. Ini berarti masih ada peluang dikalangan pendukung mazhab Hanbali untuk mengkaji hukum wakaf dirham dan dinar, bahkan wakaf uang secara umum.
  • 21. TARJIH Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan : a.Banyak ahli fiqh yang memandang hukum wakaf dirham dan dinar ada‐lah boleh. Pada masa sekarang pendukung pendapat ini telah menerap‐kan wakaf nuqud, dan mengembangkan wakaf dirham dan dinar tersebut lebih luas hingga mencakup wakaf uang kertas. Setelah mempelajari dasar kedua pendapat tentang hukum wakaf uang tersebut, kami cenderung mendukung pendapat yang mengatakan hukum wakaf uang adalah boleh. Karena dasar kedua pendapat berkisar pada kemungkinan memanfaat‐kan uang, tanpa mengganggu wujud bendanya. Kami cenderung tidak melihat uang dari segi bendanya, tetapi fungsinya sebagai alat bayar dan modal usaha. Dari segi wujudnya dapat terpelihara, seperti benda.
  • 22. APLIKASI WAKAF UANG Apliksi wakaf uang di Indonesia telah diatur dalam Undang‐Undang Wakaf dan peraturan pemerintah. Ada yang menyarankan aplikasi wakaf uang dibagi kepada dua bagian, yaitu wakaf uang secara pribadi dan secara gabungan. A. Wakaf uang secara pribadi Aplikasinya adalah sbb. : 1. 2. 3. Wakif mewakafkan sejumlah uang yang disebutnya dalam ikrar wakaf‐nya. Uang tersebut ditabungnya pada bank Islam. Bank Islam mengelolanya, baik dengan mudharabah atau lainnya. 4. Bank Islam menyalurkan keuntungannya kepada mauquf ‘alaihi (pihak yang diberi wakaf) sebagaimana yang ditentukan Wakif dalam Ikrar wakafnya.[1] B Wakaf uang secara gabungan Aplikasinya ialah sbb. : Perbedaannya dengan wakaf uang secara pribadi ialah : 1. Bank Islam membuka rekening khusus untuk wakaf uang secara gabu‐ngan. 2. Bank Islam menawarkan kepada masyarakat proyek yang akan diba‐ngun dengan uang wakaf.
  • 23. V. RISIKO WAKAF UANG Banyak risiko yang mengancam keselamatan wakaf uang. Di antaranya : Perubahan nilai uang. Perubahan ini tentu berpengaruh pada wakaf uang. Di antara saran untuk mengatasi kemungkinan berkurangnya nilai modal, perlu memotong 2,5,% untuk menyimpan tabungan yang tumbuh., p Karena itu Bank perlu menyiapkan langkah‐langkah yang perlu dilakukan untuk menanggulaninya. Misalnya, ada yang menyarankan agar bank mengambil 2.5 % dari keuntungan. Dana tersebut digabung dengan modal yang sudah ada, untuk menutupi perubahan nilai modal. Untuk melakukan pemotongan tersebut, bank memerlukan fatwa dari pihak berwenang, mengingat tindakan bank adalah tindakan hukum.
  • 24. KEUNGGULAN WAKAF NUQUD Wakaf nuqud, mempunyai keunggulan dari wakaf benda bergerak lain‐nya, seperti hewan, baik sapi, kambing, kuda dan lain‐lain, apalagi dari benda tidak bergerak seperti tanah, rumah, toko, dll. Karena, wakaf benda bergerak atau tidak bergerak, nilainya lebih mahal dari wakaf uang, sehingga wakaf benda bergerak atau tidak bergerak, hanya dapat dilakukan orang yang punya saja, khususnya tanah, bangunan dan kebun. Karena itu, kekayaan wakaf di Indonesia masih sedikit. Disamping jumlahnya yang sedikit, pengelolaannya masih jauh dari yang diharapkan, karena tidak mempunyai Nazir yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam pengelolaan keuangannya. Akibatnya, sebagian besar wakaf benda di Indonesia tidak produktif alias wakaf mati.
  • 25. PROSPEK WAKAF UANG DI INDONESIA 1.Launching Wakaf Uang Pada tahun 2010 Bapak Presiden SBY telah melaunching Wakaf Uang di Istana Negara. Diharapkan, launching tersebut mendapat respon hangat dari masyarakat. Namun tidak terbukti. Bapak Menteri Agama juga telah menetapkan beberapa buah Bank Syariah sebagai penerima Wakaf Uang. Meskipun demikian hasilnya masih jauh dari harapan.
  • 26. 2. HAMBATAN‐HAMBATAN Lemahnya keperayaan kepada peran wakaf. Kekhawatiran kepada potensi wakaf uang dan manfaatnya dibidang perekonomian. Mazhab atau organisasi
  • 27. 3. MENGATASI HAMBATAN Di antara hal yang perlu segera dilakukan ialah memberikan perhatian yang sungguh‐sungguh terhadap penggalian dan penerapan ajaran‐ajaran Islam tentang sumber dana, terutama sedekah, wakaf, zakat dan sumber dana yang lain. Untuk mencapainya, perlu penyiapan tenaga ahli. Pembaruan metode pelajarannya memerlukan pembaruan tenaga pengajarnya. Kita memerlukan guru/dosen yang tidak saja pandai membaca, tetapi mempraktikkan teori‐teori sumber dana dalam Islam. ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐