SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Télécharger pour lire hors ligne
   Prayudi Setiadharma, S.H., M.IPL.
   S.H., Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, tahun
    2002;
   Master of Intellectual Property Laws, University of
    Melbourne, tahun 2004;
   Oktober 2008 – Mei 2012: Partner di AMR PARTNERSHIP
    (d/h AMROOS & PARTNERS), General Representative
    sejak April 2010;
   Juni 2012 – sekarang : Co-Founder & Managing Partner
    di P+P Consulting: Intellectual Property Management
    Services;
   2007-sekarang: Patent Committee Member, Asian Patent
    Attorneys Association - Indonesian Group, sejak 2010
    merangkap sebagai Sekretaris;
   2007-sekarang: Foreign Affiliate Member, American
    Intellectual Property Law Association
Perikatan:
 Perjanjian (Agreement);

 Kontrak (Contract);

 Gentlemen’s Agreement;

 Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding);

 Konvensi (Convention);

 Traktat (Treaty)
   Hukum Perikatan mengatur mengenai perikatan-perikatan
    yang timbul di antara subyek-subyek hukum;
   Merupakan bagian dari hukum perdata, pengaturannya
    terdapat dalam Buku Ketiga Kitab Undang-Undang Hukum
    Perdata (B.W. - Burgerlijke Wetboek);
   Hukum Perikatan pada umumnya terbagi dua macam:
     Hukum Perikatan yang berasal dari Undang-Undang
     Hukum Perikatan yang berasal dari Perjanjian
Contoh Hukum Perikatan yang berasal dari UU:
 Perikatan perkawinan menimbulkan kewajiban mendidik anak
  (Pasal 104 KUH Perdata)
 Perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 KUH Perdata)
 "Suatu kesepakatan yang diperjanjikan di antara dua atau
  lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi, atau
  menghilangkan hubungan hukum." (Henry Campbell Black)
 "Perjanjian di mana hukum memberikan ganti rugi terhadap
  wanprestasi terhadap kontrak tersebut, atau terhadap
  pelaksanaan kontrak tersebut oleh hukum dianggap sebagai
  suatu tugas." (Steven H. Gifis)
 Suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan
  dirinya terhadap satu orang lain atau lebih." (Pasal 1313 KUH
  Perdata)
Merupakan kesepakatan hukum di antara dua pihak atau lebih
yang memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing
pihak berdasarkan perjanjian tersebut.

Contoh: Perjanjian Jual-Beli
 Antara Pihak Penjual dan Pihak Pembeli
 Pihak Penjual berkewajiban menyerahkan barang yang dibeli
  dan untuk itu berhak menerima pembayaran sesuai harga
  yang disepakati.
 Pihak Pembeli berkewajiban membayar sesuai harga yang
  disepakati dan untuk itu berhak menerima barang yang telah
  dibeli.
 Asas Pacta Sunt Servanda
 Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract)
 Asas Konsensual
 Berasal dari Bahasa Latin, yang berarti: "Janji itu
  mengikat/harus ditepati“
 Merupakan prinsip hukum yang fundamental, baik dalam
  hukum perdata maupun hukum internasional ("every treaty
  in force is binding upon the parties to it and it must be
  performed by them in good faith" - Vienna Convention on the
  Law of Treaties Art.26)
 Dalam KUH Perdata prinsip ini dituangkan pada Pasal 1338,
  di mana perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
  undang-undang bagi para pihak, tidak dapat dibatalkan
  tanpa kesepakatan para pihak atau tanpa alasan yang
  memadai secara hukum, dan harus dilaksanakan oleh para
  pihak dengan itikad baik.
Para pihak bebas membuat dan mengatur sendiri isi dari suatu
kontrak/perjanjian di antara mereka sepanjang memenuhi
syarat-syarat (Pasal 1320 KUH Perdata):
 Adanya kesepakatan di antara para pihak;
 Dibuat oleh pihak-pihak yang cakap/berwenang untuk
   berbuat;
 Mengenai suatu hal tertentu;
 Atas suatu sebab yang dibenarkan oleh UU/hukum.
Catatan:
 1 dan/atau 2 tidak terpenuhi, dapat dibatalkan
 3 dan/atau 4 tidak terpenuhi, batal demi hukum
   Suatu kontrak sah dan mengikat manakala tercapai kata
    sepakat dan memenuhi syarat-syarat sah lainnya.
   Secara umum tidak ada kewajiban untuk membuat kontrak
    secara tertulis. Perjanjian yang dibuat secara lisan pun dapat
    dianggap sah dan berlaku mengikat para pihak.
   Secara khusus ada beberapa jenis kontrak yang dikecualikan
    dan harus dibuat secara tertulis, sebagai contoh:
     Perjanjian/Kontrak perdamaian dalam suatu sengketa hukum;
     Perjanjian hibah
     Perjanjian Pertanggungan
     Perjanjian Pengalihan Paten/HKI
 Suatu kontrak hanya sah dan mengikat bagi pihak-pihak yang
  telah sepakat.
 Biasanya ditunjukkan dengan adanya offer dan acceptance.
Syarat kesepakatan bisa dianggap tidak dipenuhi manakala
pihak-pihak ketika mengikatkan diri dalam Perjanjian/Kontrak
dipengaruhi unsur-unsur berikut:
 Paksaan, di mana pihak tersebut sepakat untuk mengikatkan
   diri karena berada di bawah ancaman;
 Tipu muslihat yang bersifat substansial, yang menyebabkan
   suatu pihak mau sepakat untuk mengikatkan dirinya; atau
 Kekhilafan/Kesalah pahaman, di mana suatu pihak sepakat
   untuk mengikatkan dirinya berdasarkan kesan yang tidak
   sesuai dengan kenyataan.
 Pihak dalam suatu Kontrak/Perjanjian haruslah pihak yang
  cakap atau memiliki kewenangan untuk mengikatkan diri
  secara hukum.
 Pihak-pihak yang dinyatakan tidak cakap adalah sebagai
  berikut:
  Orang yang belum dewasa;
  Orang yang berada di bawah pengampuan;
  Orang yang oleh Undang-Undang dilarang untuk
    melakukan perbuatan tertentu
 Obyek dari suatu Perjanjian/Kontrak haruslah disebutkan
  dengan jelas untuk dapat menimbulkan ikatan di antara
  pihak-pihak.
 Apabila berbentuk barang, harus barang yang dapat
  diperdagangkan dan minimal sudah dapat ditentukan
  jenisnya pada saat kontrak dibuat.
 Bisa mencakup objek yang baru ada di kemudian hari.
  Contoh: hak atas paten yang masih berupa permohonan.
 Perjanjian/Kontrak haruslah memiliki kausa/obyek yang
  halal/tidak dilarang oleh UU;
 Contoh: Narkoba, Pelanggaran HKI
 Perlu diperhatikan bahwa kausa tidak sama dengan motif.
  Motif yang bertentangan dengan UU tidak relevan dengan
  Perjanjian/Kontrak, sehingga Perjanjian/Kontrak bisa tetap
  sah.
   Tidak tertulis
   Tertulis:
     Akta Bawah Tangan
     Akta Notaris
 Bentuk bebas sesuai kepentingan para pihak yang
  bersepakat;
 Apabila diakui/tidak disangkal oleh pihak yang
  menanda-tangani, maka akta memiliki kekuatan
  pembuktian sempurna seperti halnya akta otentik;
 Apabila   tidak   diakui/disangkal,  pihak     yang
  mengajukan sebagai bukti harus membuktikan
  kebenarannya (melalui bukti/saksi).
 Bentuk sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
 Dibuat oleh atau di hadapan pejabat publik yang
  berwenang (misalnya Notaris);
 Memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna;
 Apabila disangkal, pihak yang menyangkal harus
  membuktikan ketidak-benaran dari akta tersebut.
   Perjanjian Pendahuluan, contoh: Nota Kesepahaman
    (Memorandum of Understanding); Letter of Intent;
   Perjanjian Utama/Pokok: contoh: Perjanjian Lisensi
    Paten/Hak Cipta, Perjanjian Waralaba;
   Perjanjian Pelaksanaan/Lanjutan, contoh: Perjanjian
    Bantuan Teknis Pelaksanaan Lisensi/Waralaba; Adendum;
    Annex; Protocol; Amandemen
   Jika kata-kata dalam suatu Perjanjian/Kontrak sudah jelas,
    tidak diperkenankan menyimpang dan melakukan
    penafsiran lain (Pasal 1342 KUH Perdata)
   Jika kata-kata dalam suatu Perjanjian/Kontrak tidak/kurang
    jelas / ambigu atau memiliki beberapa penafsiran, harus
    ditafsirkan dengan mengacu pada maksud para pihak dalam
    membuat perjanjian dan tidak memegang penafsiran secara
    literal. (Pasal 1343 KUH Perdata)
   Jika mengandung pengertian ganda, harus dipilih pengertian
    yang paling memungkinkan bagi pelaksanaan perjanjian
    (Pasal 1344 KUH Perdata), dan/atau pengertian yang paling
    masuk akal dengan sifat dari perjanjian tersebut (Pasal 1345
    KUH Perdata).
   Memahami materi/substansi dari objek yang akan
    diperjanjikan;
   Memahami prinsip-prinsip dasar hukum perjanjian;
   Memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan objek
    yang akan diperjanjikan, serta terkait dengan subjek
    perjanjian;
   Memahami kebiasaan yang berlaku.
   Menentukan Kepemilikan Hak: Inventorship/Ownership
    Agreement
   Menjaga/Memelihara Hak: Confidentiality Agreement;
    Technical Assistance Agreement; Know-How Agreement
   Menggunakan Hak: Licensing Agreement; Franchising
    Agreement
   Melepaskan Hak: Rights Waiver Agreement
   Mengalihkan Hak: Assignment/Transfer of Rights
Collaborative Projects/Research di mana beberapa orang
bekerja-sama dan menghasilkan Ciptaan/Invensi:
 Hak atas invensi yang dihasilkan bersama-sama dimiliki secara
   bersama-sama (co-inventorship);
 Co-Author/Co-Inventor harus terlibat aktif dalam proses di
   mana ciptaan/invensi dihasilkan. Sekedar dukungan materiil
   saja tidak cukup.
Masalah potensial:
 Misjoinder: Bukan inventor, tapi dicantumkan sebagai
    inventor
 Nonjoinder.: Inventor, tapi tidak dicantumkan sebagai
    inventor
Invensi/Ciptaan yang dihasilkan dalam hubungan kerja:
 Doktrin Hired to Invent: HKI dimiliki pemberi kerja, namun
   tetap diperlukan instrumen Pengalihan Hak;
 Doktrin Shop's Rights: HKI dimiliki oleh inventor, namun
   pemberi kerja punya hak/privilese khusus (hak
   memakai/bebas royalti). Perlu diperjanjikan secara khusus.
   (Wommack v. Durham Pecan Co., Inc., 715 F.2d 962,965)
 Dapat dituangkan sebagai bagian dari Perjanjian Kerja, atau
   dibuat terpisah. Instrumen Pengalihan Hak dibuat terpisah.
Inventor mengalihkan haknya lebih lanjut:
 Lazimnya untuk kepentingan pengembalian investasi,
   atau untuk komersialisasi.
 Dari inventor selaku pengalih Hak (assignor) kepada
   penerima Hak (assignee).
 Hak Ekonomi inventor berpindah seluruhnya/sebagian,
   Hak Moral tetap.
 Harus dicatatkan.
Pemegang HKI selaku pihak pemberi lisensi, memberikan lisensi
(ijin) kepada pihak lain sebagai penerima lisensi, untuk
mempergunakan HKI-nya.
Contoh Lisensi:
 Music Licensing: penggunaan lagu untuk RBT, karaoke,
     dalam film; pemutaran musik di tempat umum, untuk
     kepentinham komersil;
 Patent Licensing: Lembaga riset memberikan lisensi kepada
     perusahaan Farmasi untuk memproduksi obat.
Konsep lain: Cross-Licensing/Patent Pooling; Lisensi Wajib.
 Brand Licensing: Penggunaan merek oleh pihak lain untuk
     memproduksi barang derivatif. Contoh: iPod Socks untuk
     iPod.
Hal-hal yang perlu diatur secara spesifik dalam perjanjian lisensi:
 Sifat lisensi: eksklusif/non-eksklusif;
 Ruang lingkup lisensi: hak-hak apa saja yang boleh
   dipergunakan oleh penerima lisensi;
 Wilayah: mencakup area tertentu;
 Jangka waktu: masa berlakunya lisensi.
Ketentuan yang perlu diperhatikan terkait Lisensi:
 Tidak memuat klausul yang bersifat monopolistik/anti
   persaingan sehat di luar pengecualian yang diberikan untuk
   monopoli HKI;
 Tidak memuat klausul yang dapat merugikan perekonomian
   Indonesia, atau bertentangan dengan hukum yang berlaku;
 Harus dicatatkan agar dapat memiliki kekuatan mengikat bagi
   pihak ketiga.
 PP mengenai Lisensi HKI masih dalam proses pengesahan.
"Hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan/badan
usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam
rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti
berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau pihak lain
berdasarkan perjanjian waralaba" (PP no. 24/2007)

Contoh waralaba:
 Internasional: McDonalds, Seven-Eleven; Hertz
 Lokal: Indomaret, Es Teler 77
Esensi dari waralaba adalah lisensi HKI, dimana pewaralaba
(franchisor) memberi ijin kepada terwaralaba (franchisee) untuk
menggunakan merek/brand miliknya, berikut HKI lainnya, untuk
menjalankan usaha yang sama dengan standar dan syarat-syarat
lain yang ditentukan oleh si pewaralaba.
HKI yang mungkin terkandung dalam waralaba:
 Merek atas brand-brand yang dipergunakan.
 Hak Cipta atas material-material pendukung;
 Paten atas teknologi yang ikut tercakup di dalamnya;
 Desain Industri.
 Rahasia-rahasia Dagang.
Perjanjian Kerahasiaan (Confidentiality Agreement) ditujukan
untuk menjamin kerahasiaan dari informasi-informasi esensial
yang dibuka (disclosure) oleh salah satu pihak kepada pihak
lainnya.

Jenis-jenis Perjanjian Kerahasiaan:
 Trade Secrets Agreement;
 Non-Disclosure/Confidentiality Agreement;
 No-Competition Agreement.
Copyright © 2012 Prayudi Setiadharma
E-mail:
-  psetiadharma@gmail.com
-  prayudi@pnp-ip.com

Blog:
http://marimengenalhki.com

LinkedIn: Prayudi Setiadharma

Twitter:
-  @kenal_HKI
-  @pnp_ip

Contenu connexe

Tendances

Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesianoviyulia2
 
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumenrianymonika
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataTopan Erlando
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal DraftingLeks&Co
 
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANHUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANFair Nurfachrizi
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Makalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagangMakalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagangrahayusoeta
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatIAIN Ponorogo
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaRoy Pangkey
 

Tendances (20)

Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
 
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai dtlst universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumen
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
 
Hukum kontrak
Hukum kontrakHukum kontrak
Hukum kontrak
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANHUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Desain industri
Desain industriDesain industri
Desain industri
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Makalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagangMakalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagang
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominat
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
 

Similaire à Hukum Perikatan

Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptMateri Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptSiumKarang
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxKukuhDt
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptxakhedy1
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianputrakarno
 
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,20191,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019An Nisa Rizki Yulianti
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianhylmihalim
 
Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisNikky Ningsih
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxFauziRusdianto1
 
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANGHukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANGnandianagustina
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanDin Haidiati
 
Tugas terstruktur ii
Tugas terstruktur iiTugas terstruktur ii
Tugas terstruktur iiFitry Yuliani
 
Kn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrak
Kn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrakKn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrak
Kn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrakAhmad Ridwan
 

Similaire à Hukum Perikatan (20)

Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptMateri Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptx
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,20191,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
PERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.pptPERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.ppt
 
Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnis
 
Makalah aspk hukum
Makalah aspk hukumMakalah aspk hukum
Makalah aspk hukum
 
Ahdb #3
Ahdb #3Ahdb #3
Ahdb #3
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Jenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrakJenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrak
 
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANGHukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 
Tugas terstruktur ii
Tugas terstruktur iiTugas terstruktur ii
Tugas terstruktur ii
 
Kn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrak
Kn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrakKn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrak
Kn 508 slide_syarat-syarat_sahnya_dan_momentum_terjadinya_kontrak
 

Plus de psetiadharma

Paten: Beberapa Konsep Dasar
Paten: Beberapa Konsep DasarPaten: Beberapa Konsep Dasar
Paten: Beberapa Konsep Dasarpsetiadharma
 
Paten: Pengajuan, Pemanfaatan dan Penegakan
Paten: Pengajuan, Pemanfaatan dan PenegakanPaten: Pengajuan, Pemanfaatan dan Penegakan
Paten: Pengajuan, Pemanfaatan dan Penegakanpsetiadharma
 
HKI dan Sumber Daya Hayati
HKI dan Sumber Daya HayatiHKI dan Sumber Daya Hayati
HKI dan Sumber Daya Hayatipsetiadharma
 
Aspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait PatenAspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait Patenpsetiadharma
 
Perlindungan Desain Industri di Indonesia
Perlindungan Desain Industri di IndonesiaPerlindungan Desain Industri di Indonesia
Perlindungan Desain Industri di Indonesiapsetiadharma
 

Plus de psetiadharma (6)

Paten: Beberapa Konsep Dasar
Paten: Beberapa Konsep DasarPaten: Beberapa Konsep Dasar
Paten: Beberapa Konsep Dasar
 
Paten: Pengajuan, Pemanfaatan dan Penegakan
Paten: Pengajuan, Pemanfaatan dan PenegakanPaten: Pengajuan, Pemanfaatan dan Penegakan
Paten: Pengajuan, Pemanfaatan dan Penegakan
 
Indonesian Patent
Indonesian PatentIndonesian Patent
Indonesian Patent
 
HKI dan Sumber Daya Hayati
HKI dan Sumber Daya HayatiHKI dan Sumber Daya Hayati
HKI dan Sumber Daya Hayati
 
Aspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait PatenAspek-aspek Hukum terkait Paten
Aspek-aspek Hukum terkait Paten
 
Perlindungan Desain Industri di Indonesia
Perlindungan Desain Industri di IndonesiaPerlindungan Desain Industri di Indonesia
Perlindungan Desain Industri di Indonesia
 

Hukum Perikatan

  • 1. Prayudi Setiadharma, S.H., M.IPL.
  • 2. S.H., Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, tahun 2002;  Master of Intellectual Property Laws, University of Melbourne, tahun 2004;  Oktober 2008 – Mei 2012: Partner di AMR PARTNERSHIP (d/h AMROOS & PARTNERS), General Representative sejak April 2010;  Juni 2012 – sekarang : Co-Founder & Managing Partner di P+P Consulting: Intellectual Property Management Services;  2007-sekarang: Patent Committee Member, Asian Patent Attorneys Association - Indonesian Group, sejak 2010 merangkap sebagai Sekretaris;  2007-sekarang: Foreign Affiliate Member, American Intellectual Property Law Association
  • 3. Perikatan:  Perjanjian (Agreement);  Kontrak (Contract);  Gentlemen’s Agreement;  Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding);  Konvensi (Convention);  Traktat (Treaty)
  • 4. Hukum Perikatan mengatur mengenai perikatan-perikatan yang timbul di antara subyek-subyek hukum;  Merupakan bagian dari hukum perdata, pengaturannya terdapat dalam Buku Ketiga Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (B.W. - Burgerlijke Wetboek);  Hukum Perikatan pada umumnya terbagi dua macam:  Hukum Perikatan yang berasal dari Undang-Undang  Hukum Perikatan yang berasal dari Perjanjian
  • 5. Contoh Hukum Perikatan yang berasal dari UU:  Perikatan perkawinan menimbulkan kewajiban mendidik anak (Pasal 104 KUH Perdata)  Perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 KUH Perdata)
  • 6.  "Suatu kesepakatan yang diperjanjikan di antara dua atau lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi, atau menghilangkan hubungan hukum." (Henry Campbell Black)  "Perjanjian di mana hukum memberikan ganti rugi terhadap wanprestasi terhadap kontrak tersebut, atau terhadap pelaksanaan kontrak tersebut oleh hukum dianggap sebagai suatu tugas." (Steven H. Gifis)  Suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih." (Pasal 1313 KUH Perdata)
  • 7. Merupakan kesepakatan hukum di antara dua pihak atau lebih yang memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak berdasarkan perjanjian tersebut. Contoh: Perjanjian Jual-Beli  Antara Pihak Penjual dan Pihak Pembeli  Pihak Penjual berkewajiban menyerahkan barang yang dibeli dan untuk itu berhak menerima pembayaran sesuai harga yang disepakati.  Pihak Pembeli berkewajiban membayar sesuai harga yang disepakati dan untuk itu berhak menerima barang yang telah dibeli.
  • 8.  Asas Pacta Sunt Servanda  Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract)  Asas Konsensual
  • 9.  Berasal dari Bahasa Latin, yang berarti: "Janji itu mengikat/harus ditepati“  Merupakan prinsip hukum yang fundamental, baik dalam hukum perdata maupun hukum internasional ("every treaty in force is binding upon the parties to it and it must be performed by them in good faith" - Vienna Convention on the Law of Treaties Art.26)  Dalam KUH Perdata prinsip ini dituangkan pada Pasal 1338, di mana perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak, tidak dapat dibatalkan tanpa kesepakatan para pihak atau tanpa alasan yang memadai secara hukum, dan harus dilaksanakan oleh para pihak dengan itikad baik.
  • 10. Para pihak bebas membuat dan mengatur sendiri isi dari suatu kontrak/perjanjian di antara mereka sepanjang memenuhi syarat-syarat (Pasal 1320 KUH Perdata):  Adanya kesepakatan di antara para pihak;  Dibuat oleh pihak-pihak yang cakap/berwenang untuk berbuat;  Mengenai suatu hal tertentu;  Atas suatu sebab yang dibenarkan oleh UU/hukum. Catatan:  1 dan/atau 2 tidak terpenuhi, dapat dibatalkan  3 dan/atau 4 tidak terpenuhi, batal demi hukum
  • 11. Suatu kontrak sah dan mengikat manakala tercapai kata sepakat dan memenuhi syarat-syarat sah lainnya.  Secara umum tidak ada kewajiban untuk membuat kontrak secara tertulis. Perjanjian yang dibuat secara lisan pun dapat dianggap sah dan berlaku mengikat para pihak.  Secara khusus ada beberapa jenis kontrak yang dikecualikan dan harus dibuat secara tertulis, sebagai contoh:  Perjanjian/Kontrak perdamaian dalam suatu sengketa hukum;  Perjanjian hibah  Perjanjian Pertanggungan  Perjanjian Pengalihan Paten/HKI
  • 12.  Suatu kontrak hanya sah dan mengikat bagi pihak-pihak yang telah sepakat.  Biasanya ditunjukkan dengan adanya offer dan acceptance.
  • 13. Syarat kesepakatan bisa dianggap tidak dipenuhi manakala pihak-pihak ketika mengikatkan diri dalam Perjanjian/Kontrak dipengaruhi unsur-unsur berikut:  Paksaan, di mana pihak tersebut sepakat untuk mengikatkan diri karena berada di bawah ancaman;  Tipu muslihat yang bersifat substansial, yang menyebabkan suatu pihak mau sepakat untuk mengikatkan dirinya; atau  Kekhilafan/Kesalah pahaman, di mana suatu pihak sepakat untuk mengikatkan dirinya berdasarkan kesan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
  • 14.  Pihak dalam suatu Kontrak/Perjanjian haruslah pihak yang cakap atau memiliki kewenangan untuk mengikatkan diri secara hukum.  Pihak-pihak yang dinyatakan tidak cakap adalah sebagai berikut:  Orang yang belum dewasa;  Orang yang berada di bawah pengampuan;  Orang yang oleh Undang-Undang dilarang untuk melakukan perbuatan tertentu
  • 15.  Obyek dari suatu Perjanjian/Kontrak haruslah disebutkan dengan jelas untuk dapat menimbulkan ikatan di antara pihak-pihak.  Apabila berbentuk barang, harus barang yang dapat diperdagangkan dan minimal sudah dapat ditentukan jenisnya pada saat kontrak dibuat.  Bisa mencakup objek yang baru ada di kemudian hari. Contoh: hak atas paten yang masih berupa permohonan.
  • 16.  Perjanjian/Kontrak haruslah memiliki kausa/obyek yang halal/tidak dilarang oleh UU;  Contoh: Narkoba, Pelanggaran HKI  Perlu diperhatikan bahwa kausa tidak sama dengan motif. Motif yang bertentangan dengan UU tidak relevan dengan Perjanjian/Kontrak, sehingga Perjanjian/Kontrak bisa tetap sah.
  • 17. Tidak tertulis  Tertulis:  Akta Bawah Tangan  Akta Notaris
  • 18.  Bentuk bebas sesuai kepentingan para pihak yang bersepakat;  Apabila diakui/tidak disangkal oleh pihak yang menanda-tangani, maka akta memiliki kekuatan pembuktian sempurna seperti halnya akta otentik;  Apabila tidak diakui/disangkal, pihak yang mengajukan sebagai bukti harus membuktikan kebenarannya (melalui bukti/saksi).
  • 19.  Bentuk sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;  Dibuat oleh atau di hadapan pejabat publik yang berwenang (misalnya Notaris);  Memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna;  Apabila disangkal, pihak yang menyangkal harus membuktikan ketidak-benaran dari akta tersebut.
  • 20. Perjanjian Pendahuluan, contoh: Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding); Letter of Intent;  Perjanjian Utama/Pokok: contoh: Perjanjian Lisensi Paten/Hak Cipta, Perjanjian Waralaba;  Perjanjian Pelaksanaan/Lanjutan, contoh: Perjanjian Bantuan Teknis Pelaksanaan Lisensi/Waralaba; Adendum; Annex; Protocol; Amandemen
  • 21. Jika kata-kata dalam suatu Perjanjian/Kontrak sudah jelas, tidak diperkenankan menyimpang dan melakukan penafsiran lain (Pasal 1342 KUH Perdata)  Jika kata-kata dalam suatu Perjanjian/Kontrak tidak/kurang jelas / ambigu atau memiliki beberapa penafsiran, harus ditafsirkan dengan mengacu pada maksud para pihak dalam membuat perjanjian dan tidak memegang penafsiran secara literal. (Pasal 1343 KUH Perdata)  Jika mengandung pengertian ganda, harus dipilih pengertian yang paling memungkinkan bagi pelaksanaan perjanjian (Pasal 1344 KUH Perdata), dan/atau pengertian yang paling masuk akal dengan sifat dari perjanjian tersebut (Pasal 1345 KUH Perdata).
  • 22. Memahami materi/substansi dari objek yang akan diperjanjikan;  Memahami prinsip-prinsip dasar hukum perjanjian;  Memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan objek yang akan diperjanjikan, serta terkait dengan subjek perjanjian;  Memahami kebiasaan yang berlaku.
  • 23. Menentukan Kepemilikan Hak: Inventorship/Ownership Agreement  Menjaga/Memelihara Hak: Confidentiality Agreement; Technical Assistance Agreement; Know-How Agreement  Menggunakan Hak: Licensing Agreement; Franchising Agreement  Melepaskan Hak: Rights Waiver Agreement  Mengalihkan Hak: Assignment/Transfer of Rights
  • 24. Collaborative Projects/Research di mana beberapa orang bekerja-sama dan menghasilkan Ciptaan/Invensi:  Hak atas invensi yang dihasilkan bersama-sama dimiliki secara bersama-sama (co-inventorship);  Co-Author/Co-Inventor harus terlibat aktif dalam proses di mana ciptaan/invensi dihasilkan. Sekedar dukungan materiil saja tidak cukup. Masalah potensial:  Misjoinder: Bukan inventor, tapi dicantumkan sebagai inventor  Nonjoinder.: Inventor, tapi tidak dicantumkan sebagai inventor
  • 25. Invensi/Ciptaan yang dihasilkan dalam hubungan kerja:  Doktrin Hired to Invent: HKI dimiliki pemberi kerja, namun tetap diperlukan instrumen Pengalihan Hak;  Doktrin Shop's Rights: HKI dimiliki oleh inventor, namun pemberi kerja punya hak/privilese khusus (hak memakai/bebas royalti). Perlu diperjanjikan secara khusus. (Wommack v. Durham Pecan Co., Inc., 715 F.2d 962,965)  Dapat dituangkan sebagai bagian dari Perjanjian Kerja, atau dibuat terpisah. Instrumen Pengalihan Hak dibuat terpisah.
  • 26. Inventor mengalihkan haknya lebih lanjut:  Lazimnya untuk kepentingan pengembalian investasi, atau untuk komersialisasi.  Dari inventor selaku pengalih Hak (assignor) kepada penerima Hak (assignee).  Hak Ekonomi inventor berpindah seluruhnya/sebagian, Hak Moral tetap.  Harus dicatatkan.
  • 27. Pemegang HKI selaku pihak pemberi lisensi, memberikan lisensi (ijin) kepada pihak lain sebagai penerima lisensi, untuk mempergunakan HKI-nya. Contoh Lisensi:  Music Licensing: penggunaan lagu untuk RBT, karaoke, dalam film; pemutaran musik di tempat umum, untuk kepentinham komersil;  Patent Licensing: Lembaga riset memberikan lisensi kepada perusahaan Farmasi untuk memproduksi obat. Konsep lain: Cross-Licensing/Patent Pooling; Lisensi Wajib.  Brand Licensing: Penggunaan merek oleh pihak lain untuk memproduksi barang derivatif. Contoh: iPod Socks untuk iPod.
  • 28. Hal-hal yang perlu diatur secara spesifik dalam perjanjian lisensi:  Sifat lisensi: eksklusif/non-eksklusif;  Ruang lingkup lisensi: hak-hak apa saja yang boleh dipergunakan oleh penerima lisensi;  Wilayah: mencakup area tertentu;  Jangka waktu: masa berlakunya lisensi.
  • 29. Ketentuan yang perlu diperhatikan terkait Lisensi:  Tidak memuat klausul yang bersifat monopolistik/anti persaingan sehat di luar pengecualian yang diberikan untuk monopoli HKI;  Tidak memuat klausul yang dapat merugikan perekonomian Indonesia, atau bertentangan dengan hukum yang berlaku;  Harus dicatatkan agar dapat memiliki kekuatan mengikat bagi pihak ketiga.  PP mengenai Lisensi HKI masih dalam proses pengesahan.
  • 30. "Hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan/badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba" (PP no. 24/2007) Contoh waralaba:  Internasional: McDonalds, Seven-Eleven; Hertz  Lokal: Indomaret, Es Teler 77
  • 31. Esensi dari waralaba adalah lisensi HKI, dimana pewaralaba (franchisor) memberi ijin kepada terwaralaba (franchisee) untuk menggunakan merek/brand miliknya, berikut HKI lainnya, untuk menjalankan usaha yang sama dengan standar dan syarat-syarat lain yang ditentukan oleh si pewaralaba. HKI yang mungkin terkandung dalam waralaba:  Merek atas brand-brand yang dipergunakan.  Hak Cipta atas material-material pendukung;  Paten atas teknologi yang ikut tercakup di dalamnya;  Desain Industri.  Rahasia-rahasia Dagang.
  • 32. Perjanjian Kerahasiaan (Confidentiality Agreement) ditujukan untuk menjamin kerahasiaan dari informasi-informasi esensial yang dibuka (disclosure) oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya. Jenis-jenis Perjanjian Kerahasiaan:  Trade Secrets Agreement;  Non-Disclosure/Confidentiality Agreement;  No-Competition Agreement.
  • 33. Copyright © 2012 Prayudi Setiadharma
  • 34. E-mail: - psetiadharma@gmail.com - prayudi@pnp-ip.com Blog: http://marimengenalhki.com LinkedIn: Prayudi Setiadharma Twitter: - @kenal_HKI - @pnp_ip