SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
Télécharger pour lire hors ligne
MATA KULIAH:

BY: AYU ANGGRIANI H_092904010

ORGANISASI KOMPUTER
ORGANISASI
INPUT/OUTPUT
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013

1
CREATED BY:

FRANS RUMENGAN D.
1129040049
PTIK 02 2011
PENDAHULUAN
3

Salah satu fitur dasar suatu computer adalah kemampuannya untuk
mempertukarkan data dengan perangkat lain. Kemampuan komunikasi ini
memungkinkan operator manusia, misalnya, untuk menggunakan keyboard
dan layar display untuk mengolah teks dan grafik.
Berbagai cara operasi I/O dilakukan. Pertama-tama, kita akan
membahas persoalan tersebut dari sudut pandang programmer. Kemudian
kita akan membahas beberapa detil hardware yang berkaitan dengan bus
dan antar muka I/O dan memperkenalkan beberapa standar bus umum
yang telah digunakan.
ORGANISASI I/O
4

 Merupakan peralatan antarmuka (interface) bagisistem bus atau switch
sentral dan mengontrolsatu atau lebih perangkat peripheral.

 Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapisebuah piranti yang berisi
logika dalammelakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus
komputer.
MENGAKSES PERANGKAT I/O
5

Pengaturan sederhana untuk menghubungkan perangkat I/O ke suatu
computer adalah dengan menggunakan pengaturan bus tunggal, bus tersebut
meng-enable

semua

perangkat

yang

dihubungkan

padanya

untuk

mempertukarkan informasi. Biasanya, pengaturan tersebut terdiri dari tiga set

jalur yang digunakan untuk membawa alamat, data dan sinyal control. Tiap
perangkat I/O ditetapkan dengan satu set alamat yang unik. Pada saat
processor meletakkan suatu alamat pada jalur alamat, perangkat yang

mengenali alamat ini merespon perintah yang dinyatakan pada jalur kendali.
INTERRUPT
6

Suatu

interrupt

lebih

daripada

mekanisme

sederhana

untuk

mengkoordinasikan transfer I/O. secara umum, interrupr meng-enable
transfer control dari satu program ke program lain. Untuk dapat diinisiasi
dengan suatu event yang eksternal terhadap computer tersebut.
 INTERRUPT HARDWARE
Suatu

perangkat I/O meminta interrupt dengan mengaktifkan

jalur bus yang disebut interrupt-request. Kebanyakan computer tampaknya
memiliki beberapa perangkat I/O yang dapat meminta interrupt. Pada
saat perangkat meminta suatu interrupt dengan menutup switch-nya, maka
tegangan pada jalur interrupt-request INTR1 hingga INTR2 tidak aktif, yaitu
jika semua switch terbuka, maka tegangan pada jalur interrupt-request
akan setara dengan Vdd. Ini adalah keadaan jalur tidak aktif . pada saat
perangkat meminta suatu interrupt dengan menutup switch-nya, maka
tegangan pada jalur tersebut jatuh ke 0, menyebabkan sinyal interrupt
request, INTR, yang diterima oleh processor menjadi 1.
7
 ENABLING DAN DISABLING INTERRUPT
Dengan mengasumsikan bahwa interrupt di-enable, berikut ini adalah
skenario yang biasa:

Perangkat memunculkan interrupt request
Prosesor menginterupsi program yang sedang dieksekusi
Interrupt di-disable dengan mengubah bit control dalam PS(kecuali

dalam hal edge-triggered interrupt)
Perangkat diberitahu bahwa requestnya telah dikenali,dan sebagai
respon,perangkat tersebut menonaktifkan sinyal interrupt requestnya.
Tindakan yang dimina oleh interrupt tersebut dilakukan oleh routine
interrupt service.
Interrupt di-enable dan eksekusi program yang interupsi dimulai lagi.
8
 MENANGANI BANYAK PERANGKAT
Pada saat suatu request diterima melalui jalur interrupt request.

Informasi tambahan diperlukan untuk mengidentifikasi perangkat tertentu
yang mengaktifkan jalur tersebut.
Informasi

yang diperlukan

untuk menentukan

apakah suatu

perangkat meminta interrupt,teredia dalam status registernya. Pada saat
suatu perangkat memunculkan interrupt request, maka salah satu skema
poling mudah untuk di implementasikan .kerugian utamanya adalah waktu
yang di habiskan mengetahui bit IRQ semua perangkat yang mungkin
tidak meminta pelayanan apapun.

9
Pendekatan alternative adalah dengan menggunakan vectored interrupt,yang
akan kita deskripsikan berikutnya:

1. VECTORED INTERRUPT
2. INTERRUPT NESTING
3. REQUEST SERENTAK

10
 EXCEPTION
Suatu interrupt adalah event yang meyebabkan eksekusi satu program
ditunda dan eksekusi program lain dimulai. Sejauh ini kita hanya
menangani interrupt yang disebabkan oleh request yang diterima selama
transfer data I/O. akan tetapi, mekanisme interrupt digunakan dalam
sejumlah situasi lain.

1. PEMULIHAN DARI ERROR
2. DEBUGGING
3. PRIVILIGE EXCEPTION

11
 PENGGUNAAN INTERRUPT DALAM SISTEM OPERASI
Dalam suatu komputer yang memiliki mode supervisor dan user,
prosesor mengalihkan operasinya ke mode supervisor pada saat

menerima interrupt request. Prosesor melakukannya dengan men-set bit
dalam prosesor status register setelah menyimpan isi lama register
tersebut pada stack. Sehingga, pada saat program aplikasi memanggil
OS melalui instruksi software interrupt, prosesor secara otomatis beralih
ke mode supervisor, memberi OS akses penuh ke resourch computer.

12
CONTOH PROSESOR
13

 STRUKTUR INTERRUPT ARM

Posesor

ARM

memiliki

mekanisme

exception-handling

yang

sederhana tetapi sangat berguna. Terdapat lima source untuk
exception, hanya dua diantaranya merupakan jalur interruptrequest eksternal, IRQ dan FIQ(Fast Interrupt Request). Exception
tersebut adalah pembatalan eksternal karena error bus dan usaha

untuk mengeksekusi instruksi yang tak terdefinisikan
Exception ditangani menurut struktur prioritas berikut:
 Reset (prioritas tertinggi)
 Data abort

 FIQ
 IRQ
 Prefetch abort
 Undefined instruction (prioritas terendah)

14
 STUKTUR INTERRUPT 68000
68000 memiliki delapan tingkat prioritas interrupt. Prioritas yang
sedang digunakan prosesor dalam bekerja pada waktu tertentu di-encode

dalam tiga bit word status prosesor.
Prosesor secara otomatis menyimpan isi program counter dan word
status prosesor pada saat interupsi.PC push ke stack prosesor diikuti oleh PS,

menggunakan register A7 sebagai stack pointer.
Prosesor 68000 menggunakan vectored interrupt. Pada saat
menerima interrupt request, prosesor menerima alamat awal routine interruptservice dari interrupt vector yang disimpan dalam memori utama. Terdapat
256 interrupt vector, bernomor dari 0 hingga 255.

15
Tiap vector terdiri dari 32 bit yang membentuk alamat awal yang diminta.
Pada saat suatu perangkat meminta interrupt, maka perangkat tersebut dapat
menunjuk ke vector yang sebaiknya digunakan dengan mengirim bilangan
vector 8-bit ke prosesor sebagai respon yerhadap sinyal interrupt acknowledge.

16
 STRUKTUR INTERRUPT PENTIUM
Arsitektur

IA-32,

yang

merupakan

contoh

prosesor

Pentium,

menggunakan dua jalur interrupt request, nonmaskable interrupt(NMI)

dan maskable interrupt, yang juga disebut user interrupt request, INTR.
Interrupt request pada NMI selalu diterima oleh prosesor. Request
pada INTR hanya diterima jika memiliki tingkat privilege yang lebih
tinggi dari salah pada program yang sedang dieksekusi, sebagaimana
yang akan kita jelaskan dengan singkat. Interrupt INTR dapat juga dienable atau disable dengan men-set bit interrupt-enable dalam
prosesor ststus register.

17
Prosesor Pentium memiliki struktur privilege yang rumit, dengan bagian yang

berbeda dari system operasi melakukan eksekusi pada salah satu dari empat
privilige. Segmen yang berbeda dalam ruang alamat prosesor digunakan
pada tiap tingkat.

Pada saat interrupt request diterima atau saat terjadi exception, proseso
melakukan tindakan berikut:

1. Mem-push prosesor status register , current segmen register (CS) dan
instruction pointer (EIP) ke dalam stack prosesor yang ditunjuk oleh prosesor
stack pointer, ESP.
2. Dalam hal exception yang dihasilkan dari kondisi eksekusi abnormal,
prosesor mem-push suatu kode ke stack yang mendeskripsikan penyebab
exception tersebut.
18
3. Prosesor mengosongkan flag interrupt-enable, jika tepat, sehingga
interrupt lebih lanjut dari source yang sama di-disable.
4. Prosesor mengambil alamat awal routine interrupt-service dari interrupt
descriptor table berdasarkan bilangan vector interrupt dan me-load
nilai ini kedalam EIP, kemudian melanjutkan eksekusi.

19
DIRECT MEMORY ACCESS
20

Transfer DMA dilakukan oleh sirkuit kontrol yang merupakan bagian
dariantar muka perangkat I/O. kita menyebut sirkuit ini sebagai DMA.
Kontroler DMA melakukan fungsi yang biasanya dilakukan oleh prosesor
pada saat mengakses memori utama.
Sekalipun kontroler DMA dapat mentransfer data tanpa intervensi
prosesor, operasinya harus berada dibawah control program yang dieksekusi
oleh prosesor. Untuk menginisiasi transfer suatu blok word, prosesor mengirim

alamat awal, jumlah word dalam blok, dan arah transfer.
Akses memori oleh prosesor dan kontroler DMA saling berhubungan.
Request dari perangkat DMA untuk menggunakan bus selalu mendapat
prioritas lebih tinggi daripada request dari prosesor. Antar perangkat DMA
yang berbeda-beda, prioritas tertinggi diberikan untuk peripheral highspeed seperti disk, antar muka jaringan high-speed, atau perangkat display
grafik. Karena prosesor menghasilkan siklus akses memori yang paling
banyak, kontroler DMA dapat disebut “mencuri” siklus memori dari prosesor.
Karenanya, teknik interweaving ini biasanya disebut cycle stealing.

21
 BUS ARBITRATION
Perangkat yang diizinkan untuk menginisiasi transfer data pada bus
setiap saat disebut bus master. Pada saat master terakhir melepaskan control

bus, perangkat lain dapat menerima status ini. Bus arbitration adalah proses
memilih perangkat berikutnya sebagai bus master dan mentransfer bus
masterchip kepada perangkat tersebut.

Terdapat dua pendekatan untuk bus arbitration: centralized dan
distributed.
1. CENTRALIZED ARBITRATION
2. DISTRIBUTED ARBITRATION
22
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1

Contenu connexe

Tendances

Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Output
Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan OutputZulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Output
Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Outputbelajarkomputer
 
Pemahaman Dasar Mikrokontroler
Pemahaman Dasar MikrokontrolerPemahaman Dasar Mikrokontroler
Pemahaman Dasar MikrokontrolerAbel Tasfir
 
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran MikrokontrollerPresentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontrollerirsyadsyawal1
 
2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistemptsumaye
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiZifalaniasta
 
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3France Rhezhek
 
Tugas modul bab iii sistem operasi manajemen input output
Tugas modul bab iii sistem operasi   manajemen input outputTugas modul bab iii sistem operasi   manajemen input output
Tugas modul bab iii sistem operasi manajemen input outputYazid Albustomi
 
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantarModul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantarBeny Abdurrahman
 
Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16
Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16
Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16Beny Abdurrahman
 
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Outputbelajarkomputer
 
Modul 1 struktur sistem komputer
Modul 1   struktur sistem komputerModul 1   struktur sistem komputer
Modul 1 struktur sistem komputerHardiansyah S. Amel
 
Manajemen Keluar Masuk
Manajemen Keluar MasukManajemen Keluar Masuk
Manajemen Keluar MasukAnin Rodahad
 

Tendances (20)

Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Output
Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan OutputZulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Output
Zulyanti Megasari - Manajemen Sistem Input dan Output
 
Interupsi
InterupsiInterupsi
Interupsi
 
Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4
 
Pemahaman Dasar Mikrokontroler
Pemahaman Dasar MikrokontrolerPemahaman Dasar Mikrokontroler
Pemahaman Dasar Mikrokontroler
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Pert.6 organisasi input output
Pert.6 organisasi input outputPert.6 organisasi input output
Pert.6 organisasi input output
 
Chapter 3 bus system
Chapter 3 bus systemChapter 3 bus system
Chapter 3 bus system
 
Pert.9 input output
Pert.9 input outputPert.9 input output
Pert.9 input output
 
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran MikrokontrollerPresentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
 
Os ppt.11
Os ppt.11Os ppt.11
Os ppt.11
 
2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistem
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
PROYEK1
PROYEK1PROYEK1
PROYEK1
 
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
Pertemuan 4-set-instruksi-arm3
 
Tugas modul bab iii sistem operasi manajemen input output
Tugas modul bab iii sistem operasi   manajemen input outputTugas modul bab iii sistem operasi   manajemen input output
Tugas modul bab iii sistem operasi manajemen input output
 
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantarModul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
Modul dasar-mikrokontroler-bab-i-pengantar
 
Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16
Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16
Modul dasar-mikrokontroler-bab-ii-kebutuhan-hardware-at mega16
 
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
 
Modul 1 struktur sistem komputer
Modul 1   struktur sistem komputerModul 1   struktur sistem komputer
Modul 1 struktur sistem komputer
 
Manajemen Keluar Masuk
Manajemen Keluar MasukManajemen Keluar Masuk
Manajemen Keluar Masuk
 

Similaire à Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1

3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdfGardeniaLavenn
 
Pertemuan 9x manajemen sistem io
Pertemuan 9x manajemen sistem ioPertemuan 9x manajemen sistem io
Pertemuan 9x manajemen sistem ioSetyady Peace
 
Orkom - Modul 5
Orkom - Modul 5Orkom - Modul 5
Orkom - Modul 5beiharira
 
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputJakkKuort
 
Sistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptx
Sistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptxSistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptx
Sistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptxkuntaannapakaja
 
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputSistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputAdi Ginanjar Kusuma
 
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan outputHelen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan outputbelajarkomputer
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedFrance Rhezhek
 
TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9Eko Breq
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queenhaviedz21
 
Struktur Sistem Komputer
Struktur Sistem KomputerStruktur Sistem Komputer
Struktur Sistem Komputereddie Ismantoe
 
2.struktur sistemkomputer
2.struktur sistemkomputer2.struktur sistemkomputer
2.struktur sistemkomputernasib silaban
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 

Similaire à Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1 (20)

3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
 
Pertemuan 9x manajemen sistem io
Pertemuan 9x manajemen sistem ioPertemuan 9x manajemen sistem io
Pertemuan 9x manajemen sistem io
 
Siklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptxSiklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptx
 
Orkom - Modul 5
Orkom - Modul 5Orkom - Modul 5
Orkom - Modul 5
 
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
 
Modul io
Modul ioModul io
Modul io
 
Sistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptx
Sistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptxSistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptx
Sistem Operasi 2 Struktur Sistem Komputer.pptx
 
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input OutputSistem Operasi - Perangkat keras Input Output
Sistem Operasi - Perangkat keras Input Output
 
Cpu
CpuCpu
Cpu
 
Pertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkomPertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkom
 
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan outputHelen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
 
Kinerja io bus
Kinerja io busKinerja io bus
Kinerja io bus
 
struktur CPU
struktur CPUstruktur CPU
struktur CPU
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embedded
 
TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queen
 
Struktur Sistem Komputer
Struktur Sistem KomputerStruktur Sistem Komputer
Struktur Sistem Komputer
 
2.struktur sistemkomputer
2.struktur sistemkomputer2.struktur sistemkomputer
2.struktur sistemkomputer
 
57594452 io-modul
57594452 io-modul57594452 io-modul
57594452 io-modul
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 

Plus de France Rhezhek

Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanPertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanFrance Rhezhek
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganFrance Rhezhek
 
Pertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputPertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputFrance Rhezhek
 
Pertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesPertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesFrance Rhezhek
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputFrance Rhezhek
 
Pertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerPertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakPertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakFrance Rhezhek
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasPertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasFrance Rhezhek
 
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerPertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerFrance Rhezhek
 
Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1France Rhezhek
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaFrance Rhezhek
 
Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1France Rhezhek
 
Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1France Rhezhek
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1France Rhezhek
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2France Rhezhek
 
Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001France Rhezhek
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23France Rhezhek
 
Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3
Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3
Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3France Rhezhek
 

Plus de France Rhezhek (20)

Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemogramanPertemuan 12 dasar dasar pemograman
Pertemuan 12 dasar dasar pemograman
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilangan
 
Pertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat outputPertemuan 9 alat output
Pertemuan 9 alat output
 
Pertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat prosesPertemuan 7 alat proses
Pertemuan 7 alat proses
 
Pertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat inputPertemuan 6 alat input
Pertemuan 6 alat input
 
Pertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputerPertemuan 5 penggolongan komputer
Pertemuan 5 penggolongan komputer
 
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunakPertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
Pertemuan 3 perkembangan perangkat lunak
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputer
 
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat kerasPertemuan 2 perkembangan perangkat keras
Pertemuan 2 perkembangan perangkat keras
 
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputerPertemuan 1 gambaran umum komputer
Pertemuan 1 gambaran umum komputer
 
Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1Pertemuan 12-pipelining1
Pertemuan 12-pipelining1
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatika
 
Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1Pertemuan 9-sistem-memori1
Pertemuan 9-sistem-memori1
 
Pertemuan 8-mid-tes1
Pertemuan 8-mid-tes1Pertemuan 8-mid-tes1
Pertemuan 8-mid-tes1
 
Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1Pertemuan 7-sistem-bus1
Pertemuan 7-sistem-bus1
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2
 
Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
 
Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3
Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3
Pertemuan 2-instruksi-mesin-dan-program3
 

Dernier

Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 

Dernier (20)

Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 

Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1

  • 1. MATA KULIAH: BY: AYU ANGGRIANI H_092904010 ORGANISASI KOMPUTER ORGANISASI INPUT/OUTPUT PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013 1
  • 2. CREATED BY: FRANS RUMENGAN D. 1129040049 PTIK 02 2011
  • 3. PENDAHULUAN 3 Salah satu fitur dasar suatu computer adalah kemampuannya untuk mempertukarkan data dengan perangkat lain. Kemampuan komunikasi ini memungkinkan operator manusia, misalnya, untuk menggunakan keyboard dan layar display untuk mengolah teks dan grafik. Berbagai cara operasi I/O dilakukan. Pertama-tama, kita akan membahas persoalan tersebut dari sudut pandang programmer. Kemudian kita akan membahas beberapa detil hardware yang berkaitan dengan bus dan antar muka I/O dan memperkenalkan beberapa standar bus umum yang telah digunakan.
  • 4. ORGANISASI I/O 4  Merupakan peralatan antarmuka (interface) bagisistem bus atau switch sentral dan mengontrolsatu atau lebih perangkat peripheral.  Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapisebuah piranti yang berisi logika dalammelakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus komputer.
  • 5. MENGAKSES PERANGKAT I/O 5 Pengaturan sederhana untuk menghubungkan perangkat I/O ke suatu computer adalah dengan menggunakan pengaturan bus tunggal, bus tersebut meng-enable semua perangkat yang dihubungkan padanya untuk mempertukarkan informasi. Biasanya, pengaturan tersebut terdiri dari tiga set jalur yang digunakan untuk membawa alamat, data dan sinyal control. Tiap perangkat I/O ditetapkan dengan satu set alamat yang unik. Pada saat processor meletakkan suatu alamat pada jalur alamat, perangkat yang mengenali alamat ini merespon perintah yang dinyatakan pada jalur kendali.
  • 6. INTERRUPT 6 Suatu interrupt lebih daripada mekanisme sederhana untuk mengkoordinasikan transfer I/O. secara umum, interrupr meng-enable transfer control dari satu program ke program lain. Untuk dapat diinisiasi dengan suatu event yang eksternal terhadap computer tersebut.
  • 7.  INTERRUPT HARDWARE Suatu perangkat I/O meminta interrupt dengan mengaktifkan jalur bus yang disebut interrupt-request. Kebanyakan computer tampaknya memiliki beberapa perangkat I/O yang dapat meminta interrupt. Pada saat perangkat meminta suatu interrupt dengan menutup switch-nya, maka tegangan pada jalur interrupt-request INTR1 hingga INTR2 tidak aktif, yaitu jika semua switch terbuka, maka tegangan pada jalur interrupt-request akan setara dengan Vdd. Ini adalah keadaan jalur tidak aktif . pada saat perangkat meminta suatu interrupt dengan menutup switch-nya, maka tegangan pada jalur tersebut jatuh ke 0, menyebabkan sinyal interrupt request, INTR, yang diterima oleh processor menjadi 1. 7
  • 8.  ENABLING DAN DISABLING INTERRUPT Dengan mengasumsikan bahwa interrupt di-enable, berikut ini adalah skenario yang biasa: Perangkat memunculkan interrupt request Prosesor menginterupsi program yang sedang dieksekusi Interrupt di-disable dengan mengubah bit control dalam PS(kecuali dalam hal edge-triggered interrupt) Perangkat diberitahu bahwa requestnya telah dikenali,dan sebagai respon,perangkat tersebut menonaktifkan sinyal interrupt requestnya. Tindakan yang dimina oleh interrupt tersebut dilakukan oleh routine interrupt service. Interrupt di-enable dan eksekusi program yang interupsi dimulai lagi. 8
  • 9.  MENANGANI BANYAK PERANGKAT Pada saat suatu request diterima melalui jalur interrupt request. Informasi tambahan diperlukan untuk mengidentifikasi perangkat tertentu yang mengaktifkan jalur tersebut. Informasi yang diperlukan untuk menentukan apakah suatu perangkat meminta interrupt,teredia dalam status registernya. Pada saat suatu perangkat memunculkan interrupt request, maka salah satu skema poling mudah untuk di implementasikan .kerugian utamanya adalah waktu yang di habiskan mengetahui bit IRQ semua perangkat yang mungkin tidak meminta pelayanan apapun. 9
  • 10. Pendekatan alternative adalah dengan menggunakan vectored interrupt,yang akan kita deskripsikan berikutnya: 1. VECTORED INTERRUPT 2. INTERRUPT NESTING 3. REQUEST SERENTAK 10
  • 11.  EXCEPTION Suatu interrupt adalah event yang meyebabkan eksekusi satu program ditunda dan eksekusi program lain dimulai. Sejauh ini kita hanya menangani interrupt yang disebabkan oleh request yang diterima selama transfer data I/O. akan tetapi, mekanisme interrupt digunakan dalam sejumlah situasi lain. 1. PEMULIHAN DARI ERROR 2. DEBUGGING 3. PRIVILIGE EXCEPTION 11
  • 12.  PENGGUNAAN INTERRUPT DALAM SISTEM OPERASI Dalam suatu komputer yang memiliki mode supervisor dan user, prosesor mengalihkan operasinya ke mode supervisor pada saat menerima interrupt request. Prosesor melakukannya dengan men-set bit dalam prosesor status register setelah menyimpan isi lama register tersebut pada stack. Sehingga, pada saat program aplikasi memanggil OS melalui instruksi software interrupt, prosesor secara otomatis beralih ke mode supervisor, memberi OS akses penuh ke resourch computer. 12
  • 13. CONTOH PROSESOR 13  STRUKTUR INTERRUPT ARM Posesor ARM memiliki mekanisme exception-handling yang sederhana tetapi sangat berguna. Terdapat lima source untuk exception, hanya dua diantaranya merupakan jalur interruptrequest eksternal, IRQ dan FIQ(Fast Interrupt Request). Exception tersebut adalah pembatalan eksternal karena error bus dan usaha untuk mengeksekusi instruksi yang tak terdefinisikan
  • 14. Exception ditangani menurut struktur prioritas berikut:  Reset (prioritas tertinggi)  Data abort  FIQ  IRQ  Prefetch abort  Undefined instruction (prioritas terendah) 14
  • 15.  STUKTUR INTERRUPT 68000 68000 memiliki delapan tingkat prioritas interrupt. Prioritas yang sedang digunakan prosesor dalam bekerja pada waktu tertentu di-encode dalam tiga bit word status prosesor. Prosesor secara otomatis menyimpan isi program counter dan word status prosesor pada saat interupsi.PC push ke stack prosesor diikuti oleh PS, menggunakan register A7 sebagai stack pointer. Prosesor 68000 menggunakan vectored interrupt. Pada saat menerima interrupt request, prosesor menerima alamat awal routine interruptservice dari interrupt vector yang disimpan dalam memori utama. Terdapat 256 interrupt vector, bernomor dari 0 hingga 255. 15
  • 16. Tiap vector terdiri dari 32 bit yang membentuk alamat awal yang diminta. Pada saat suatu perangkat meminta interrupt, maka perangkat tersebut dapat menunjuk ke vector yang sebaiknya digunakan dengan mengirim bilangan vector 8-bit ke prosesor sebagai respon yerhadap sinyal interrupt acknowledge. 16
  • 17.  STRUKTUR INTERRUPT PENTIUM Arsitektur IA-32, yang merupakan contoh prosesor Pentium, menggunakan dua jalur interrupt request, nonmaskable interrupt(NMI) dan maskable interrupt, yang juga disebut user interrupt request, INTR. Interrupt request pada NMI selalu diterima oleh prosesor. Request pada INTR hanya diterima jika memiliki tingkat privilege yang lebih tinggi dari salah pada program yang sedang dieksekusi, sebagaimana yang akan kita jelaskan dengan singkat. Interrupt INTR dapat juga dienable atau disable dengan men-set bit interrupt-enable dalam prosesor ststus register. 17
  • 18. Prosesor Pentium memiliki struktur privilege yang rumit, dengan bagian yang berbeda dari system operasi melakukan eksekusi pada salah satu dari empat privilige. Segmen yang berbeda dalam ruang alamat prosesor digunakan pada tiap tingkat. Pada saat interrupt request diterima atau saat terjadi exception, proseso melakukan tindakan berikut: 1. Mem-push prosesor status register , current segmen register (CS) dan instruction pointer (EIP) ke dalam stack prosesor yang ditunjuk oleh prosesor stack pointer, ESP. 2. Dalam hal exception yang dihasilkan dari kondisi eksekusi abnormal, prosesor mem-push suatu kode ke stack yang mendeskripsikan penyebab exception tersebut. 18
  • 19. 3. Prosesor mengosongkan flag interrupt-enable, jika tepat, sehingga interrupt lebih lanjut dari source yang sama di-disable. 4. Prosesor mengambil alamat awal routine interrupt-service dari interrupt descriptor table berdasarkan bilangan vector interrupt dan me-load nilai ini kedalam EIP, kemudian melanjutkan eksekusi. 19
  • 20. DIRECT MEMORY ACCESS 20 Transfer DMA dilakukan oleh sirkuit kontrol yang merupakan bagian dariantar muka perangkat I/O. kita menyebut sirkuit ini sebagai DMA. Kontroler DMA melakukan fungsi yang biasanya dilakukan oleh prosesor pada saat mengakses memori utama. Sekalipun kontroler DMA dapat mentransfer data tanpa intervensi prosesor, operasinya harus berada dibawah control program yang dieksekusi oleh prosesor. Untuk menginisiasi transfer suatu blok word, prosesor mengirim alamat awal, jumlah word dalam blok, dan arah transfer.
  • 21. Akses memori oleh prosesor dan kontroler DMA saling berhubungan. Request dari perangkat DMA untuk menggunakan bus selalu mendapat prioritas lebih tinggi daripada request dari prosesor. Antar perangkat DMA yang berbeda-beda, prioritas tertinggi diberikan untuk peripheral highspeed seperti disk, antar muka jaringan high-speed, atau perangkat display grafik. Karena prosesor menghasilkan siklus akses memori yang paling banyak, kontroler DMA dapat disebut “mencuri” siklus memori dari prosesor. Karenanya, teknik interweaving ini biasanya disebut cycle stealing. 21
  • 22.  BUS ARBITRATION Perangkat yang diizinkan untuk menginisiasi transfer data pada bus setiap saat disebut bus master. Pada saat master terakhir melepaskan control bus, perangkat lain dapat menerima status ini. Bus arbitration adalah proses memilih perangkat berikutnya sebagai bus master dan mentransfer bus masterchip kepada perangkat tersebut. Terdapat dua pendekatan untuk bus arbitration: centralized dan distributed. 1. CENTRALIZED ARBITRATION 2. DISTRIBUTED ARBITRATION 22