Dokumen tersebut membahas tentang geografi ekonomi dan sistem informasi geografi (SIG). Geografi ekonomi mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan SIG adalah sistem yang menggunakan peta digital untuk menampilkan informasi spasial secara interaktif. SIG dapat digunakan untuk berbagai bidang seperti pengelolaan sumber daya, perencanaan, dan pengawasan bencana alam. Dengan
2. Apa itu…
GEOGRAFI…?
Geografi adalah pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala
geosfer) serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Geografi berasal dari
Bahasa Yunani (Geo) dan (Graph) yang berarti “Bumi” dan “tulisan atau lukisan”.
EKONOMI…?
Secara singkat ekonomi berasal dari kata Yunani (oikos) dan (nomos) yang berarti “Rumah tangga” dan “peraturan”.
Adalah pengetahuan tentang bagaimana manusia dalam kegiatan sehari-harinya dalam memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas dengan sumber daya yang terbatas dalam kegiatan dasar; produksi, distribusi, dan konsumsi atas barang dan jasa.
3. Apa itu Geografi Ekonomi…?
Geografi Ekonomi,
Ilmu yang objeknya mempelajari hubungan timbal balik antara manusia
dan lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup untuk
mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
Untuk mencapai tujuan itu ahli geografi Ekonomi mengajukan 3 pertanyaan;
(1) Di mana letak aktivitas ekonomi? (2) Bagaimana karakteristis aktivitas ekonomi tsb? (3) Fenomena lain apa yang berkaitan
dengan ekonomi tsb?
4. PENDEKATAN DALAM EKONOMI GEOGRAFI
1. Analisis sebab akibat (spasial)
◦ Pemahaman mengenai hubungan sebab untuk menjawab pertanyaan:
A. Mengapa Tarakan memiliki minyak bumi?
B. Bagaimanakah karakteristiknya?
◦ Pemahaman mengenai hubungan akibat memungkinkan untuk menjawab:
A. Bagaimana dampak produksi minyak bumi dengan lingkungan sekitar?
B. Peran apa yang dapat dimainkan produksi minyak bumi terhadap kehidupan ekonomi kota Tarakan?
5. PENDEKATAN DALAM EKONOMI GEOGRAFI
2. Hubungan antara fenomena fisik dan budaya (ekologikal)
◦ Fenomena fisik.
◦ Menyangkut lingkungan alam, merupakan jumlah total unsur-unsur fisik (tanah, air, lahan,
tumbuhan, iklim, hewan, udara, dsb).
◦ Budaya.
◦ Berarti jumlah keseluruhan prestasi manusia = pengetahuan, teknologi, sikap, seni, alat-
alat, institusi sosial, organisasi sosial, politik, keyakinan (agama), sistem untuk mengontrol
investasi modal dll.
6. PENDEKATAN DALAM EKONOMI GEOGRAFI
3. Hubungan antar wilayah (kompleks wilayah)
Menganalisis hubungan antara variable-variable ruang dengan meneliti variable-
variable yang melibatkan ciri-ciri di dalam suatu daerah dan variabel yang
menghubungkan daerah itu dengan daerah lain.
7. PENDEKATAN DALAM EKONOMI GEOGRAFI
4. Hubungan korelasi (Asosiatif)
Analisis korelasi, pendekatan yang terbaru menggunakan teknik
statistik untuk melihat derajat hub antara dua atau lebih fenomena.
8. MENJAWAB PERTANYAAN PARA AHLI
1. DIMANA
KEGIATAN EKONOMI DAPAT TUMBUH DAN BERKEMBANG DIMANA SAJA PADA TEMPAT YANG MEMILIKI SUMBER DAYA
BAIK MANUSIA (SDM) DAN ALAM (SDA).
2. BAGAIMANA
KARAKTERISTIK DARI KEGIATAN EKONOMI DITENTUKAN OLEH KONDISI (TEMPAT) KEGIATAN EKONOMI TERSEBUT
BERLANGSUNG. DALAM HAL INI MENYANGKUT (SDA, TEKNOLOGI, SOSBUD, GEOGRAFI, IKLIM, DLL)
3. FENOMENA
BERBAGAI FENOMENA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN EKONOMI SEPERTI; URBANISASI, URBAN BIAS, INFLASI,
HUBUNGAN INTERNASIONAL, PASAR BEBAS, KRISIS EKONOMI, BENCANA ALAM, DLL
9. Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu macam program
computer yang memungkinkan pengguna untuk bekerja dengan menggunakan
peta digital secara cepat dan fleksibel. SIG biasanya digunakan untuk
menampilkan informasi yang bersifat spasial, misalkan untuk menditeksi
penyebaran penyakit demam berdarah, untuk mengetahui penyebaran
penduduk, atau untuk melihat pemetaan cuaca. Dengan menggunakan SIG,
informasi yang ditampilkan lebih jelas dan interaktif karena ditampilkan dengan
menggunakan alat bantu peta digital.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber
daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute.
10. Komponen Sistem Informasi Geografis
PERANGKAT KERAS (HARDWARE)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-
perangkat fisik yang merupakan bagian dari
sistem komputer yang mendukung analisis
goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG
mempunyai kemampuan untuk menyajikan
citra dengan resolusi dan kecepatan yang
tinggi serta mendukung operasioperasi basis
data dengan volume data yang besar secara
cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari
beberapa bagian untuk menginput data,
mengolah data, dan mencetak hasil proses.
PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)
Perangkat lunak digunakan untuk melakukan
proses menyimpan, menganalisa,
memvisualkan data-data baik data spasial
maupun non-spasial.
11. Komponen Sistem Informasi Geografis
DATA
Data Spasial
Data spasial adalah gambaran
nyata suatu wilayah yang terdapat di
permukaan bumi. Umumnya
direpresentasikan berupa grafik, peta,
gambar dengan format digital dan
disimpan dalam bentuk koordinat x,y
(vektor) atau dalam bentuk image
(raster) yang memiliki nilai tertentu.
Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data
berbentuk tabel dimana tabel
tersebut berisi informasi- informasi
yang dimiliki oleh obyek dalam data
spasial. Data tersebut berbentuk data
tabular yang saling terintegrasi
dengan data spasial yang ada.
12. Komponen Sistem Informasi Geografis
MANUSIA
Manusia merupakan inti elemen dari SIG
karena manusia adalah perencana dan
pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai
tingkatan seperti pada sistem informasi
lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang
mendesain dan mengelola sistem sampai pada
pengguna yang menggunakan SIG untuk
membantu pekerjaannya sehari-hari.
METODE
Metode yang digunakan dalam SIG akan
berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang
baik tergantung pada aspek desain dan aspek
realnya.
13. SIG
Sistem Informasi Geografis mampu
mengintegrasikan, menyimpan, menyunting,
menganalisis, dan berbagi informasi geografis
untuk mengambil keputusan. SIG modern
menggunakan teknologi digital yang mampu
mengolah data dengan banyak metode.
Metode pengolahan data yang paling sering
digunakan adalah metode digitalisasi data,
yakni peta asli atau rencana survey ditransfer
menjadi peta digital menggunakan program
Computer-Aided Design (CAD) dengan
kemampuan geo-referencing.
Tingkat keakurasian Sistem Informasi Geografis
tergantung pada sumber data dan cara
mengkodekannya menjadi refernsi data.
Sistem informasi geografis yang bersumber
pada data yang tidak cukup akurat memiliki
tingkat akurasi yang rendah. Pada informasi
geografis yang konservatif. Peta kertas biasa
memiliki tingkat keakurasian yang tidak terlalu
tinggi. Seiring berjalannya waktu, saat ini,
pengguna sistem inrformasi geografis dapat
memperoleh keakurasian posisi yang tinggi
dengan menggunakan teknologi Geographics
Positioning System (GPS).
14. SIG PEMASUKAN DATA
MANIPULASI DATA
MANAJEMEN DATA
QUERY DAN ANALISIS
VISUALISASI
Proses Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari
berbagai sumber data
selanjutnya akan diproses
untuk ditampilkan dalam
peta digital. Terdapat enam
proses dalam pengolahan
data menjadi informasi.
Enam proses itu adalah
sebagai berikut:
15. SIG MANAJEMEN TATA GUNA LAHAN
INVENTARISASI SUMBER DAYA ALAM
PENGAWASAN DAERAH BENCANA ALAM
PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA KOTA
MANFAAT DI BERBAGAI
BIDANG
16. URBAN BIAS
YANG DIMAKSUD DENGAN URBAN BIAS ADALAH DIMANA SUATAU KEADAAN MENGUNTUNGKAN
SI KAYA DAN MERUGIKAN SI MISKIN YANG MENAMBAH KESENJANGAN SOSIAL DI ANTARA KEDUANYA
17. KESIMPULAN
Setiap keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang diperuntukan
untuk kemajuan perkekonomian bangsa ini haruslah berlandaskan data dan
fakta yang ada di lapangan. Oleh karena itu, diharapkan dengan ilmu ekonomi
geografi dan sig pemerintah dapat lebih bijak dalam mengambil setiap
keputusan demi keberlangsungan hidup rakyatnya menuju kesejahteraan.
Notes de l'éditeur
Ex:
Fisik:
Tarakan seperti 1) luas hutannya [sebagai ukuran udara]. 2) luas kota tarakan itu sendiri [untuk pemukiman maupun produksi]. 3) struktur tanah [tingkat keasaman untuk tumbuhan dan tambak]. 4) iklim [curah hujan di kota tarakan yang menentukan tanaman dll]
Budaya:
Tarakan seperti 1) jumlah sekolah dan perguruan tinggi. 2) teknologi berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi 3) sikap [adalah bagaimana masyarakat setempat menyikapi globalisasi. 4) dll
Yang dimaksud variable disini adalah factor-factor yang menghubungkan antara 1 daerang dengan daerah di sekitarnya.
Seperci contoh :
hubungan transportasi (akses) kota Tarakan dengan wilayah lainnya di kaltara karena Tarakan adalah jalan masuk utama orang luar yang ingin pergi ke wilayah utara Kalimantan. Tarakan juga yang memiliki bandara dan pelabuhan internasional nantinya.
Hubungan ekonomi :
Kebanyakan barang dari luar Kalimantan akan lewat tarakan terlebih dahulu.
Sudut pandang ekonomi dilihat dari
HUKUM, AGAMA, POLITIK, PENDIDIKAN, SIKAP MASYARAKAT, SENI
KARTOGRAFI Kartografi adalah merupakan ilmu yang khusus mempe.lajari segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan, DLL
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
HARDWARE
Input data: mouse, digitizer, scanner
Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
Output data: plotter, printer, screening.
SOFTWARE
Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
Data Base Management System (DBMS)
Alat untuk menganalisa data-data
Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa
Input Data
Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
Manipulasi Data
Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial.
Manajemen Data
Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.
Query dan Analisis
Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:
Analisis Proximity
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.
Analisis Overlay
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
1. Pemasukan Data
Tahap pemasukan data merupakan tahap memasukan data mentah yang baik berasal dari data analog yang diperoleh dari peta kertas biasa maupun berasal dari data digital. Untuk memasukan data analog, Sistem Informasi Geografis terlebih dahulu mengubahnya menjadi data digital. Proses pengubahan ini dibantu dengan menggunakan alat digitizer.
2. Manipulasi Data
Data yang telah digitalisasi dan dimasukan sistem akan direpresentasikan dalam suatu struktur data tertentu. Dalam tahap ini, SIG memanipulasi data agar selanjutnya dapat dioleh dengan lebih mudah.
3. Manajemen Data
Setelah data dimanipulasi, data tersebut disimpan ke dalam sistem penyimpanan data / DataBase Management System (DBMS). DBMS memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup besar untuk menyimpan data spasial SIG. SIG dapat sewaktu – waktu memuat kembali data yang telah disimpan di dalam DBMS.
4. Query dan Analisis
Proses ini merupakan proses pencarian dan penentuan keputusan. Pencarian dilakukan sesuai permintaan pengguna SIG. Data yang terkait dengan kata kunci yang diberikan akan dicari di DBMS. Kemudian hasil carian itu dianalisis, yang juga berdasar atas permintaan pengguna. Setelah dicari dan dianalisis data siap untuk ditampilkan.
5. Visualisasi
Tahapan terakhir ini adalah tahapan menampilkan informasi yang inginkan oleh pengguna SIG.
Manajemen Tata Guna Lahan
Tata lahan yang baik adalah tata lahan yang teratur penempatannya berdasarkan variabel – variabel tertentu tertentu mengenai penempatan lahan. SIG berperan untuk memetakan lahan agar pemerintah atau dinas yang terkait dapat mendapat informasi mengenai lahan tertentu yang akan digarap. Misalnya, pada perencanaan pembangunan rumah sakit. Rumah sakit akan dibangun pada lokasi yang merupakan lahan untuk perkantoran atau kedinasan, bukan lahan untuk pemukiman. Begitu juga lahan pembuangan sampah. Tidak pantas jika pemerintah menempatkan lahan sampah di dekat pemukiman penduduk.
Sistem Informasi Geografis membantu dalam hal memetakan lahan dengan petak – petak yang diwarnai berdasarkan jenis lahannya. Dalam SIG, digambarkan pula radius – radius suatu lahan. Dengan demikian terlihat jelas di sistem, lahan mana yang merupakan lahan perkantoran, lahan mana yang merupakan lahan pemukiman, dan sebagainya.
Inventarisasi Sumber Daya Alam
Sistem Informasi Geografis juga bisa dimanfaatkan untuk memetakan sumber daya alam. Pemerintah ataupun pihak swasta mampu melihat potensi kekayaan alam melalui sistem informasi geografis. SIG juga dapat dimanfaatkan untuk mendapat informasi mengenai kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan, dan rehabilitasi dan konservasi lahan.
Untuk Pengawasan Daerah Bencana Alam
Bencana Alam membutuhkan kakas bantu untuk keperluan prediksi dan rehabilitasi. Sistem Informasi Geografis mampu memetakan daerah bencana alam sesuai keterangan – keterangan tertentu. Contoh hal yang bisa dilakukan SIG dalam hal ini adalah memantau luas wilayah bencana alam, melakukan pencegahan terjadinya bencana alam pada masa dating (prediksi), menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana (rehabilitasi), atau menentukan tingkat bahaya erosi.