SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
KATA PENTING BAGI KITA

Afektif. Berkaitan dengan sikap, perasaan, dan nilai.

Anggaran pendidikan. Alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui
kementerian negara/lembaga dan alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah,
termasuk gaji pendidik, namun tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai
penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

Alokasi anggaran pendidikan. Alokasi yang melalui belanja pemerintah pusat dan transfer ke
daerah. Untuk yang melalui belanja pemerintah pusat dialokasikan kepada Departemen Pendidikan
Nasional, Departemen Agama, dan dua belas Kementerian Negara/Lembaga lainnya (Departemen
PU, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan Nasional, Departemen Keuangan,
Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian, Departemen ESDM, Departemen Perhubungan,
Departemen Kesehatan, Departemen Kehutanan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Badan
Pertanahan Nasional, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Bagian
Anggaran 69).
Sementara anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah adalah DBH Pendidikan, DAK (Dana
Alokasi Khusus) Pendidikan, DAU (Dana Alokasi Umum) Pendidikan, Dana Tambahan DAU, dan
Dana Otonomi Khusus Pendidikan.

Autistik. Suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial
dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai tampak sebelum anak berusia 3 tahun.

Anak autis. Anak yang mengalami hambatan dalam proses interaksi sosial, komunikasi, perilaku,
dan bahasa.

Anak berkebutuhan khusus. Anak yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.

Anak Berkesulitan Belajar. Anak yang mengalami berbagai kesulitan dalam melakukan
pembelajaran seperti membaca, menulis, dan berhitung.

Anak-anak berkelainan. Anak-anak yang memiliki perbedaan secara fisik dari anak-anak normal
lainnya.

Belajar Aktif. Kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara mendnegar,
membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksi rangsangan, dan memecahkan masalah.

Belajar Mandiri. Kegiatan atas prakarsa sendiri dalam menginternalisasi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan, tanpa tergantung atau mendapat bimbingan langsung dari orang lain.

Biaya investasi. Biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia,
dan modal kerja tetap.

Biaya operasi. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya operasi pendidikan tak langsung berupa
daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan srana dan orasarana, uang lembur, transportasi,
konsumsi, pajak, asuransi.

Biaya personal. Biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa
mengikurit proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

BOS adalah Bantuan Operasional Sekolah yang menggantikan program JPS

BOS Bantuan Operasional Sekolah, merupakan dana kompensasi pendidikan yang pola
distribusinya langsung ke sekolah. Keberadaannya membuka peluang bagi anak-anak kurang
mampu untuk bisa meneruskan pendidikan. BOS juga memberi sumbangan besar bagi
bertahannya sekolah/madrasah dalam penyelenggaraan sekolah akibat masih terasanya krisis
ekonomi.

BOS Buku adalah program untuk penyediaan buku teks pelajaran. Program BOS Buku digulirkan
karena salah satu komponen penting dalam pembiayaan pendidikan adalah buku. Masyarakat
kadang harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan buku paket pelajaran yang bermutu.

Career Center. Pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi tamatan Sekolah Lanjutan
Atas (SMA, SMK, MA). Semula bernama Community College.

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu, dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.

DIPA adalah Daftar Isian Pelaksana Anggaran

EFA adalah Education for All (EFA) yang diprakarsai UNESCO. EFA menargetkan pada tahun
2015 semua penduduk dunia mempunyai akses yang sama dalam memperoleh pendidikan dasar
berkualitas.

FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) adalah kegiatan akbar di bidang seni dan budaya
yang melibatkan seluruh siswa-siswi jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, sekali
dalam satu tahun. Para pesertanya adalah siswa-siswi yang lolos seleksi melalui kompetisi ketat
dan fair mulai tingkat sekolah, kecamatan dan provinsi. Para juara FLS2N nantinya akan dibina
dalam pusat pelatihan nasional dan diupayakan bisa mengikuti kejuaran seni internasional tingkat
pelajar.

GBPP adalah Garis-garis Besar Program Pengajaran

Indikator Kompetensi. Bukti yang menunjukkan telah dikuasainya kompetensi dasar.

IPA Terpadu. Pengintegrasian antara dua atau lebih bidang kajian IPA (Fisika, Kimia, Biologi)
secara tematik dalam satu pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu dapat dilakukan
oleh guru tunggal atau team teaching.

IPS Terpadu. Pengintegrasian antara dua atau lebih bidang kajian IPS (sejarang, Geografi,
Ekonomi, Sosiologi) secara tematik dalam satu pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran IPS
terpadu dapat dilakukan oleh guru tunggal atau team teaching.
Jaring Pengaman Sosial (JPS) adalah program pemerintah untuk menuntaskan program Wajib
Belajar Sembilan Tahun saat krisis moneter pada tahun 1997. Program JPS ini berupa pemberian
beasiswa anak-anak miskin dan kucuran dana bantuan operasional ke sekolah-sekolah, JPS
berlangsung dari 1998 hingga 2003.

Kalender Pendidikan. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran.
KBK adalah kurikulum yang lebih banyak memberi ruang pada pemerintah daerah. Pemerintah
pusat hanya menyusun kompetensi standar minimal, sementara elaborasi sylabus-nya diserahkan
pada daerah, yang selanjutnya diserahkan kepada sekolah dan para guru.

Kecakapan Hidup (Life Skills). Kecakapan-kecakapan yang diperlukan peserta didik dalam
mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan.

Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan yang melibatkan peserta didik dakam proses mental dan fisik
melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Kegiatan pembelajaran harus mengembangkan kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Ketuntasan Belajar. Tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran.

Komite Sekolah/Madrasah. Lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali peserta didik,
komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

Klasikal. Cara mengelola kegiatan belajar dengan sejumlah peserta didik dalam suatu kelas, yang
memungkinkan belajar bersama, berkelompok, dan individual.

Kognitif. Berkaitan dengan atau meliputi proses rasional untuk mengausai pengetahuan dan
pemahaman konseptual.

Kolaboratif. Kerjasama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian suatu tugas di mana
tiap anggota melaksanakan fungsi yang saling mengisi dan melengkapi.

Kolokium. Suatu kegiatan akademik di mana seseorang mempresentasikan apa yang telah
dipelajari kepada suatu kelompok atau kelas, dan menjawab pertanyaan mengenai presentasinya
dari anggota kelompok atau kelas.

KOMITE SEKOLAH adalah unsur-unsur masyarakat yang diharapkan memberikan masukan
dalam pengembangan program sekolah, peningkatan fundrising, dan pengembangan kurikulum.
Mereka juga berhak memperoleh laporan kerja meski tidak berada dalam struktur birokrasi
sekolah, sehingga akuntabilitas manajemen sekolah dapat diketahui oleh publik. Keanggotaan
komite sekolah bervariasi, ada yang hanya terdiri dari ahli pendidikan dan tokoh masyarakat
setempat, tapi ada pula yang memasukkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hingga
pengusaha.

Kompetensi. Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
bidang pekerjaan tertentu.

Kompetensi Dasar (KD). Kemampuan minimal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan efektif.

Kooperatif. Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok demi kepentingan bersama.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek
penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. KTSP ini merupakan perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah,
yang dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor
Departemen Agama tingkat kabupaten/kota untuk pendidikan dasar, dan provinsi untuk
pendidikan menengah. KTSP berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Kurikulum. Seperangkat rencana dan pengaturan mennegai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KURIKULUM 1994 merupakan kurikulum yang disusun oleh pemerintah pusat dan hanya
memberi kewenangan pada pemerintah daerah sebesar 20% untuk menyusun kurikulum muatan
lokal

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
Metakognisi. Kognisi yang lebih komprehensif, meliputi pengetahuan strategik (mampu membuat
ringkasan, menyusun struktur pengetahuan), pengetahuan tentang tugas kognitif (mengetahui
tintutan kognitif untuk berbagai keperluan), dan pengetahuan tentang diri.

MBS adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini
kepala sekolah/madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah dalam mengelola
kegiatan pendidikan. MBS ini bertujuan; 1) mencapai mutu (quality) dan relevansi pendidikan yang
setinggi-tingginya, dengan tolok ukur penilaian pada hasil (output dan outcome) bukan pada
metodologi atau prosesnya; 2) menjamin keadilan bagi setiap anak untuk memperoleh layanan
pendidikan yang bermutu di sekolah yang bersangkutan; 3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi;
dan 4) meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua stake holders.

Medali Aviciena adalah penghargaan dari UNESCO terhadap keberhasilan                    Indonesia
melaksanakn wajib belajar enam tahun. Penghargaan ini diberikan pada tahun 1993.

Minggu Efektif Belajar. Jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan, yaitu 34-38 minggu.

Misi Sekolah. Tindakan strategis yang akan dilaskanakan untuk mencapai visi sekolah.

Muatan Lokal. Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata poelajaran keterampilan.

O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) adalah kegiatan akbar di bidang olahraga yang
melibatkan seluruh siswa-siswi jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, sekali dalam
satu tahun. Para pesertanya adalah siswa-siswi yang lolos seleksi melalui kompetisi ketat dan fair
mulai tingkat sekolah, kecamatan dan provinsi. Para juara O2SN nantinya akan dibina dalam pusat
pelatihan nasional dan diupayakan bisa mengikuti kejuaran olahraga internasional tingkat pelajar.

OSN (Olimpiade Sains Nasional) adalah kegiatan akbar di bidang sains dan tekhnologi yang
melibatkan seluruh siswa-siswi jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia—kecuali SMK
yang memiliki konsentrasi berbeda—sekali dalam satu tahun. Siswa yang mengikuti OSN adalah
siswa yang telah lolos seleksi tingkat sekolah, kabupaten dan provinsi. Para juara OSN nantinya
akan dibimbing dan diikutsertakan pada olimpiade-olimpiade tingkat internasional seperti; IPhO,
IBO, IMO, IChO dan lainya.

Pembelajaran. Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.

Pembelajaran Berbasis Masalah. Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan dengan
masalah konkret yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan atau mata pelajaran.

Pembelajaran Berbasis Proyek. Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan dengan suatu
objek konkret yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan atau mata pelajaran.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikann lebih lanjut.

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global. Pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi
peserta didik agar mampu bersaing di tingkat global, nasional, dan internasional.

Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa
pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas
Pendidikan Inklusif. Program pendidikan yang mengakomodasi semua peserta didik baik anak
normal maupun anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.

Pendidikan Khusus. Pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Pembiayaan pendidikan. Suatu analisa tentang sumber-sumber dan penggunaan biaya yang
diperuntukkan bagi pengelolaan pendidikan secara efisien guna mencapai tujuan.

Pendidik. Tenaga kependidikan yang berkualifukasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, isntruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Pendidikan Layanan Khusus (PLK). Pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau
terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial,
dan tidak mampu dari segi ekonomi.

Pengangguran Terdidik. Orang-orang yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang
cukup namun masih belum memiliki pekerjaan. Mereka antara lain terdiri dari lulusan SMA, SMK,
program Diploma, dan Universitas.

Penilaian Otentik. Usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan atas kemampuan
seseirang yang benar-benar menggambarkan apa yang dikuasainya. Penilaian ini dilakukan
dengan berbagai cara seperti tes tertulis, kolokium, portofolio unjuk kerja, unjuk tindak
(berdiskusi, berargumentasi, dll), observasi, dll.

Permulaan Tahun Pelajaran. Waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahunn
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Perpustakaan. Tempat, gedung, atau ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan
penggunaan koleksi buku. Berisi koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang
disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan dibicarakan.

Perpustakaan Digital (Digital Library). Perpustakaan yang menyimpan data baik buku
(tulisan), gambar, maupun suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan
menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Ia merupakan gabungan ICT
(Information and Communication Technology) dengan isi dan program yang dibutuhkan untuk
mereproduksi dan mengembangkan layanan yang biasa disediakan oleh perpustakaan
konvensional yang berbasis kertas atau material lainnya.

Perpustakaan Elektronik (Electronic Library). Sebuah sistem perpustakaan yang
menggunakan media elektronik dalam menyampaikan informasi dan sumber daya yang dimilikinya.
Media elektronik yang digunakan ini diartikan secara luas bisa melalui komputer, telepon, internet,
web, dan lain-lain.

Perpustakaan Modern. Perpustakaan yang menggunakan komputer dan jaringan komputer
sebagai alat bantu layanan perpustakaan dan pengelolaannya.

Perpustakaan Semi Modern. Perpustakaan yang sudah memiliki sistem katalog, peng-index-an,
dan klasifikasi secara manual dan automasi (disebut hybrid library).

Perpustakaan Tradisional. Perpustakaan yang memiliki koleksi buku tetapi tidak ada sistem
katalog.

Perpustakaan Virtual. Perpustakaan yang seluruh koleksinya dalam bentuk digital (edocument)
dan diakses melalui internet serta intranet (dalam suatu jaringan).

Persentase anggaran pendidikan. Perbandingan alokasi anggaran pendidikan terhadap total
anggaran belanja negara.
Peningkatan Mutu Pendidikan adalah suatu proses yang sistematis, yang dilakukan secara
terus-menerus dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan sekolah. Peningkatan mutu
ini terkait dengan tiga aspek yang perlu dicermati, yaitu: peningkatan kualitas lulusan,
peningkatan kualitas proses belajar-mengajar, dan penciptaan kultur sekolah

Portofolio. Suatu berkas karya yang disusun berdasarkan sistematika tertentu, sebagai bukti
penguasaan atas tujuan belajar.

Program Pengayaan. Program pendalaman kompetensi yang diberikan kepada peserta didik
yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal agar peserta didik yang bersangkutan memiliki
kompetensi yang lebih luas dna tinggi.

Program Remedial. Kegiatan pembelajaran yang ditujukan untuk membantu peserta didik
mencapai atau menguasai kompetensi dasar dengan KKM yang ditetapkan. Program Remedial
dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun di luar jam efektif. Penialaian
kegiatan remedial dapat dilakukan melalui tes maupun penugasan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penjabaran silabus yang menggambarkan
rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan.

RKB adalah Ruang Kelas Baru. Pembangunan RKB digulirkan karena masih banyak sekolah yang
belum punya ruangan cukup untuk menampung siswa. Selain itu masih banyak ditemukan sekolah
yang menyelenggarakan pendidikan double shift; siswa bergantian menggunakan ruang belajar
menurut jadual siang-sore. Melalui pembangunan RKB diharapkan proses belajar-mengajar
berjalan baik dan lancar. Pola pelaksanaan pembangunan RKB melalui metode imbal swadaya dan
block grant. Sekolah yang tergolong mampu, sistem yang digunakan adalah imbal swadaya. Jadi,
ada kesepakatan lebih dulu dengan pemerintah daerah, berapa persen yang ditanggung
pemerintah pusat dan yang ditanggung sekolah atau pemerintah daerah, misalnya pola 70:30.
Sebaliknya pemerintah daerah yang belum mampu, boleh menggunakan pola block grant.

RKKL adalah Rencana Kerja Kementrian dan Lembaga. Dalam pengajuan RKKL APBN 2010 nanti,
kementrian dan lembaga (K/L) harus mengajukan usulan yang juga mengkover r rencana kerja
tahun berikutnya termasuk pekerjaan carryover

SBI adalah sekolah yang telah menyelenggarakan pendidikan sesuai standar nasional pendidikan
(SNP) dan memenuhi indikator kinerja kunci minimal (IKKM), serta indikator kinerja kunci
tambahan (IKKT), sehingga lulusannya memiliki mutu/kualitas bertaraf internasional. SBI berbeda
dengan Sekolah Intenasional, yang merupakan sekolah yang mengadopsi sistem, kurikulum dan
tenaga pangajar dari negara asing. Pada Sekolah Intenasional, siswa sama sekali tidak mengenal
pelajaran yang sifatnya lokal-nasional seperti Kebudayaan, Bahasa Indonesia dan
Kewarganegaraan. Jenis mata pelajaran yang berlaku benar-benar mata pelajaran dari negara
asal. Sementara SBI tetap mempertahankan kurikulum lokal-nasional, agar tamatan SBI
senantiasa mengenal jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

SD-SMP SATU ATAP adalah program pemerintah untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa-
siswi tingkat SMP yang tinggal di daerah terpencil, terpencar, dan terisolasi dalam mengakses
sekolah yang rata-rata berdiri di daerah perkotaan dan jauh dari tempat tinggal mereka. Model
sekolah ini merupakan implementasi konsep to reach the unreach (menjangkau mereka yang tidak
terjangkau) yang digulirkan UNESCO.

Sekolah Inpres adalah progam pembangunan sekolah pada tahun 1973/1974, secara besar-
besaran dari kota hingga pelosok desa. Pembangunan sekolah inpres juga diikuti dengan
rekrutmen guru besar-besaran.

Sekolah Inklusif. Sekolah yang menerapkan program pendidikan inklusif.
Silabus. Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Silabus mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, panilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

SMP TERBUKA adalah bentuk pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh, yang diperuntukkan
melayani anak-anak dari daerah pedalaman dan anak-anak yang bekerja membantu orangtuanya.
Metode belajar SMP Terbuka mandiri. Kendati demikian, tatap muka guru-siswa tetap ada walau
frekuensinya tidak terlalu sering. Pada intinya, proses pembelajarannya tidak terikat tempat dan
waktu. SMP terbuka digulirkan pertama kali pada tahun 1979/1980. Saat itu, SMP Terbuka
pertama adalah; Kalianda (Lampung), Plumbon (Cirebon), Adiwerna (Tegal), Kalisat (Jember), dan
Terara (Lombok) Timur.

SNP adalah standar minimal pendidikan

Standar Isi. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria
tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional.

Standar Kompetensi. Ketentuan pokok untuk dijabarkan lebih lanjut dalam serangkaian
kemampuan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan secara efektif.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan
oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.

Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang didukung oleh standar-stanar:
pengelolaan, kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, dan penilaian.

Standar Pembiayaan. Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Kriteria pendidkan prajabatan dan kelayakan
fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh
BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.

Standar Pengelolaan Pendidikan untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Standar pengelolaan pendidikan untuk sekolah/madrasah yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaskanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.

Standar Penilaian Pendidikan. Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur , dan instrumen penialaian hasil belajar peserta didik. Standar ini disusun
dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.

Standar Proses. Standar nasional pendidikan yang bekaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar ini disusun dan
dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.

Standar Sarana dan Prasarana. Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, pepustakaan, laboratorium,

bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan utnuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional.

Sumber Belajar. Segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang sengaja dikembangkan
atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang
memungkinkan terjadinya belajar. Sumber balajar dapat berupa narasumber, buku, media non-
buku, teknik dan lingkungan.

Struktur Kurikulum. Pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada
setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuaii
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

Tenaga Kependidikan. Anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Tunadaksa. Mereka yang memiliki kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang,
otot, sendi, dan pada sisstem saraf pusat).

Tunagrahita. Mereka yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan
mental disertai ketidakmampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri.

Tunanetra. Mereka yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh
atau sebagian.

Tunarungu. Mereka yang mengalami kehilangan kemampuan pendengaran menyeluruh atau
sebagian.

Tunawicara. Mereka yang mengalami            gangguan    dalam   berbicara   diakibatkan   oleh
kelainan/kerusakan pada organ bicara.

Tunalaras. Mereka yang mengalami gangguan emosi dan perilaku sehingga mengalami kesulitan
dalam bertingkah laku.

Tunaganda. Mereka yang memiliki dua atau lebih kelainan.

UJIAN NASIONAL adalah evaluasi yang dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan
secara nasional yang berpedoman pada standar nasional pendidikan (SNP) sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

USB adalah Unit Sekolah Baru. USB ini bagian dari tahapan-tahapan program Penuntasan Wajib
Belajar Sembilan Tahun. Pembangunan USB diperuntukkan bagi anak-anak usia pendidikan dasar
di daerah-daerah terpencil, terisolir, dan daerah yang termasuk kantong kemiskinan, agar bisa
dijangkau semua anak usia pendidikan dasar. Pola pembangunan USB menggunakan mekanisme
block grant, dan melibatkan peran serta masyarakat secara langsung. Mereka dapat menentukan
sendiri keperluan yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah gedung sekolah yang baik. Mereka
pun dapat mengawasi pembangunannya sehingga kualitas bangunan terjaga, dan penyimpangan
dana di lapangan relatif rendah. Pembangunan USB juga melibatkan Pemerintah Daerah, sebab
merekalah nantinya yang bertanggung jawab atas keberlangsungan sekolah di daerahnya.

Visi Sekolah. Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan. Ia merupakan rumusan
umum mengenai keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang. Visi sekolah harus
berorientasi pada tujuan pendidikan dasar dan tujuan pendidikan nasional.

WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN adalah program pendidikan yang
bertujuan memperluas dan memeratakan akses pendidikan untuk warga negara usia 7 s/d 15
tahun (SD/MI/pendidikan setara dan SMP/MTs/pendidikan setara). Program ini digulirkan pertama
kali pada tanggal 2 Mei 1994, dan merupakan realisasi dari komitmen pemerintah Indonesia
terhadap Deklarasi Dakar, Sinegal, (1994?) yang menyatakan bahwa pada tahun 2015 negara di
semua dunia harus menyelesaikan pendidikan wajar 9 tahun.
Waktu Libur. Waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjawal pada
satuan pendidikan yang dimakud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besra nasional, dan hari libu khusus.

Waktu Pembelajaran Efektif. Jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, yaitu 32-36 jam
pembelajaran.

Web Catalogue (sistem informasi perpustakaan melalui web). Sebuah sistem informasi
dan transaksi perpustakaan melalui interface berbasis web.


                                                           Wadaslintang, 6 Januari 2013
                                                                Purdiyanto, S. Pd.
                                                           NIP 19600903 198201 1 009

Contenu connexe

Tendances

EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)Stephanie Unsil
 
kebijakan penguatan pendidikan karkter
kebijakan penguatan pendidikan karkterkebijakan penguatan pendidikan karkter
kebijakan penguatan pendidikan karkterkecuktp
 
15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajar15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajarLinda Yius
 
Pedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompok
Pedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompokPedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompok
Pedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompokFazidah Abd Ghani
 
problematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanproblematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanRatih31
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosendng_srg
 
Kepelbagaian pelajar dalam etnik write up
Kepelbagaian pelajar dalam etnik write upKepelbagaian pelajar dalam etnik write up
Kepelbagaian pelajar dalam etnik write upRadziah Mokhtar
 
Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011
Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011
Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011Rainne Lee
 
Pip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanPip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanDwiAlfiani2000
 
Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6dewiarianiaja
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOFKIP UHO
 

Tendances (20)

Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
 
kebijakan penguatan pendidikan karkter
kebijakan penguatan pendidikan karkterkebijakan penguatan pendidikan karkter
kebijakan penguatan pendidikan karkter
 
15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajar15 konsep kepelbagaian pelajar
15 konsep kepelbagaian pelajar
 
Pedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompok
Pedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompokPedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompok
Pedagogi relevan budaya dan kepelbagaian kelompok
 
problematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanproblematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikan
 
Mulookk
MulookkMulookk
Mulookk
 
Uu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosenUu no 14 2005 guru dan dosen
Uu no 14 2005 guru dan dosen
 
Kepelbagaian pelajar dalam etnik write up
Kepelbagaian pelajar dalam etnik write upKepelbagaian pelajar dalam etnik write up
Kepelbagaian pelajar dalam etnik write up
 
Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011
Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011
Format suruhanjaya perkhidmatan_pelajaran_terbaharu_2011
 
Points
PointsPoints
Points
 
Assignment edu 2
Assignment edu 2Assignment edu 2
Assignment edu 2
 
Pip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanPip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikan
 
Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6
 
4. kurikulum min snd 2014
4. kurikulum min snd  20144. kurikulum min snd  2014
4. kurikulum min snd 2014
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
pendidikan
pendidikanpendidikan
pendidikan
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Sukatan Moral Kbsr
Sukatan Moral KbsrSukatan Moral Kbsr
Sukatan Moral Kbsr
 
56073879 1-docx-lakaran
56073879 1-docx-lakaran56073879 1-docx-lakaran
56073879 1-docx-lakaran
 

En vedette

Sony wx 5000mdx-mounting
Sony wx 5000mdx-mountingSony wx 5000mdx-mounting
Sony wx 5000mdx-mountingguestdab75a6
 
Tutorial computación básica ii
Tutorial computación básica iiTutorial computación básica ii
Tutorial computación básica iidanielitaguzman
 
Abolire i vitalizi dei consiglieri regionali di Basilicata
Abolire i vitalizi dei consiglieri regionali di BasilicataAbolire i vitalizi dei consiglieri regionali di Basilicata
Abolire i vitalizi dei consiglieri regionali di Basilicatanellaspina
 
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika AldabaLightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldabaux singapore
 
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsStudy: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsLinkedIn
 

En vedette (8)

Pantai baron yogyakarta
Pantai baron yogyakartaPantai baron yogyakarta
Pantai baron yogyakarta
 
Sony wx 5000mdx-mounting
Sony wx 5000mdx-mountingSony wx 5000mdx-mounting
Sony wx 5000mdx-mounting
 
Tutorial computación básica ii
Tutorial computación básica iiTutorial computación básica ii
Tutorial computación básica ii
 
Abolire i vitalizi dei consiglieri regionali di Basilicata
Abolire i vitalizi dei consiglieri regionali di BasilicataAbolire i vitalizi dei consiglieri regionali di Basilicata
Abolire i vitalizi dei consiglieri regionali di Basilicata
 
Leansanity final 2013 berkeley
Leansanity final 2013 berkeleyLeansanity final 2013 berkeley
Leansanity final 2013 berkeley
 
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job? Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
 
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika AldabaLightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
Lightning Talk #9: How UX and Data Storytelling Can Shape Policy by Mika Aldaba
 
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsStudy: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
 

Similaire à Kata penting bagi kita

_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerak
_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerak_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerak
_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerakLianHudq
 
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014 Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014 KKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakterBudi Suwarno
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...ZainulHasan13
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulumechan_vega
 
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanLampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanGilang Asri Devianty
 
Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014 Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014 boyhokage
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulumshahrul93
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokalsmpbudiagung
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokalTeguh Sasmito
 
Silabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjja
Silabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjjaSilabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjja
Silabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjja1TAdisuryaPratama
 
SILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.docSILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.docsmpn1pamut
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruAgus Hariyatno
 
6. SISTEM DUKUNGAN.pdf
6. SISTEM DUKUNGAN.pdf6. SISTEM DUKUNGAN.pdf
6. SISTEM DUKUNGAN.pdfEvaaCahyaa
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususDedy Wiranto
 
02 PROKER KESISWAAN.docx
02 PROKER KESISWAAN.docx02 PROKER KESISWAAN.docx
02 PROKER KESISWAAN.docxneniliana1
 

Similaire à Kata penting bagi kita (20)

Ktsp farmasi
Ktsp farmasiKtsp farmasi
Ktsp farmasi
 
_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerak
_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerak_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerak
_AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf guru penggerak
 
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014 Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
 
Assingment fpm
Assingment fpmAssingment fpm
Assingment fpm
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanLampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
 
Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014 Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal
 
Silabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjja
Silabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjjaSilabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjja
Silabus kelas 1 usjsjsh jsjsjsjjs jsjsjsjhshshs sjjsjsjsjsjjs sjjsjsjsjja
 
Pendidikan Pebagai Sistem
Pendidikan Pebagai SistemPendidikan Pebagai Sistem
Pendidikan Pebagai Sistem
 
SILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.docSILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.doc
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
 
6. SISTEM DUKUNGAN.pdf
6. SISTEM DUKUNGAN.pdf6. SISTEM DUKUNGAN.pdf
6. SISTEM DUKUNGAN.pdf
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
 
02 PROKER KESISWAAN.docx
02 PROKER KESISWAAN.docx02 PROKER KESISWAAN.docx
02 PROKER KESISWAAN.docx
 

Plus de purdiyanto -

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 purdiyanto -
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk gurupurdiyanto -
 
Alur proses pelaksanaan nuptk
Alur proses pelaksanaan nuptkAlur proses pelaksanaan nuptk
Alur proses pelaksanaan nuptkpurdiyanto -
 
Rasional kurikulum 2013 rev
Rasional kurikulum 2013 revRasional kurikulum 2013 rev
Rasional kurikulum 2013 revpurdiyanto -
 
Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013purdiyanto -
 
Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13purdiyanto -
 
Pedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-psPedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-pspurdiyanto -
 
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librePedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librepurdiyanto -
 
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libreEdit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-librepurdiyanto -
 
Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02
Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02
Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02purdiyanto -
 
Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02
Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02
Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02purdiyanto -
 
Pendampingan kur 2013 sd
Pendampingan kur 2013 sdPendampingan kur 2013 sd
Pendampingan kur 2013 sdpurdiyanto -
 
Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02
Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02
Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02purdiyanto -
 
1penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp02
1penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp021penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp02
1penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp02purdiyanto -
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14purdiyanto -
 
Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14purdiyanto -
 
Skoring akreditasi sd
Skoring akreditasi sdSkoring akreditasi sd
Skoring akreditasi sdpurdiyanto -
 
Form Kepala Sekolah
Form Kepala SekolahForm Kepala Sekolah
Form Kepala Sekolahpurdiyanto -
 
Form Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Form Pendidik dan Tenaga KependidikanForm Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Form Pendidik dan Tenaga Kependidikanpurdiyanto -
 

Plus de purdiyanto - (20)

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guru
 
Alur proses pelaksanaan nuptk
Alur proses pelaksanaan nuptkAlur proses pelaksanaan nuptk
Alur proses pelaksanaan nuptk
 
Rasional kurikulum 2013 rev
Rasional kurikulum 2013 revRasional kurikulum 2013 rev
Rasional kurikulum 2013 rev
 
Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013
 
Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13
 
Pedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-psPedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-ps
 
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librePedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
 
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libreEdit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
 
Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02
Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02
Monstersofinfluence 141022140200-conversion-gate02
 
Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02
Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02
Caramenghitungangkakreditgurutahun2013 140309015522-phpapp02
 
Pendampingan kur 2013 sd
Pendampingan kur 2013 sdPendampingan kur 2013 sd
Pendampingan kur 2013 sd
 
Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02
Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02
Penyesuaianpenetapanangkakreditpermendikbudno4tahun2014 140224211933-phpapp02
 
1penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp02
1penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp021penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp02
1penilaian kinerja-copy-140416092747-phpapp02
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14
 
Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14
 
Skoring akreditasi sd
Skoring akreditasi sdSkoring akreditasi sd
Skoring akreditasi sd
 
Kaldik 2013
Kaldik 2013Kaldik 2013
Kaldik 2013
 
Form Kepala Sekolah
Form Kepala SekolahForm Kepala Sekolah
Form Kepala Sekolah
 
Form Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Form Pendidik dan Tenaga KependidikanForm Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Form Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Kata penting bagi kita

  • 1. KATA PENTING BAGI KITA Afektif. Berkaitan dengan sikap, perasaan, dan nilai. Anggaran pendidikan. Alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui kementerian negara/lembaga dan alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, termasuk gaji pendidik, namun tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Alokasi anggaran pendidikan. Alokasi yang melalui belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Untuk yang melalui belanja pemerintah pusat dialokasikan kepada Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, dan dua belas Kementerian Negara/Lembaga lainnya (Departemen PU, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan Nasional, Departemen Keuangan, Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian, Departemen ESDM, Departemen Perhubungan, Departemen Kesehatan, Departemen Kehutanan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Badan Pertanahan Nasional, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Bagian Anggaran 69). Sementara anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah adalah DBH Pendidikan, DAK (Dana Alokasi Khusus) Pendidikan, DAU (Dana Alokasi Umum) Pendidikan, Dana Tambahan DAU, dan Dana Otonomi Khusus Pendidikan. Autistik. Suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai tampak sebelum anak berusia 3 tahun. Anak autis. Anak yang mengalami hambatan dalam proses interaksi sosial, komunikasi, perilaku, dan bahasa. Anak berkebutuhan khusus. Anak yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Anak Berkesulitan Belajar. Anak yang mengalami berbagai kesulitan dalam melakukan pembelajaran seperti membaca, menulis, dan berhitung. Anak-anak berkelainan. Anak-anak yang memiliki perbedaan secara fisik dari anak-anak normal lainnya. Belajar Aktif. Kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara mendnegar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksi rangsangan, dan memecahkan masalah. Belajar Mandiri. Kegiatan atas prakarsa sendiri dalam menginternalisasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, tanpa tergantung atau mendapat bimbingan langsung dari orang lain. Biaya investasi. Biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya operasi. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan srana dan orasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi. Biaya personal. Biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikurit proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. BOS adalah Bantuan Operasional Sekolah yang menggantikan program JPS BOS Bantuan Operasional Sekolah, merupakan dana kompensasi pendidikan yang pola distribusinya langsung ke sekolah. Keberadaannya membuka peluang bagi anak-anak kurang mampu untuk bisa meneruskan pendidikan. BOS juga memberi sumbangan besar bagi
  • 2. bertahannya sekolah/madrasah dalam penyelenggaraan sekolah akibat masih terasanya krisis ekonomi. BOS Buku adalah program untuk penyediaan buku teks pelajaran. Program BOS Buku digulirkan karena salah satu komponen penting dalam pembiayaan pendidikan adalah buku. Masyarakat kadang harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan buku paket pelajaran yang bermutu. Career Center. Pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi tamatan Sekolah Lanjutan Atas (SMA, SMK, MA). Semula bernama Community College. Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu, dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. DIPA adalah Daftar Isian Pelaksana Anggaran EFA adalah Education for All (EFA) yang diprakarsai UNESCO. EFA menargetkan pada tahun 2015 semua penduduk dunia mempunyai akses yang sama dalam memperoleh pendidikan dasar berkualitas. FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) adalah kegiatan akbar di bidang seni dan budaya yang melibatkan seluruh siswa-siswi jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, sekali dalam satu tahun. Para pesertanya adalah siswa-siswi yang lolos seleksi melalui kompetisi ketat dan fair mulai tingkat sekolah, kecamatan dan provinsi. Para juara FLS2N nantinya akan dibina dalam pusat pelatihan nasional dan diupayakan bisa mengikuti kejuaran seni internasional tingkat pelajar. GBPP adalah Garis-garis Besar Program Pengajaran Indikator Kompetensi. Bukti yang menunjukkan telah dikuasainya kompetensi dasar. IPA Terpadu. Pengintegrasian antara dua atau lebih bidang kajian IPA (Fisika, Kimia, Biologi) secara tematik dalam satu pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu dapat dilakukan oleh guru tunggal atau team teaching. IPS Terpadu. Pengintegrasian antara dua atau lebih bidang kajian IPS (sejarang, Geografi, Ekonomi, Sosiologi) secara tematik dalam satu pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran IPS terpadu dapat dilakukan oleh guru tunggal atau team teaching. Jaring Pengaman Sosial (JPS) adalah program pemerintah untuk menuntaskan program Wajib Belajar Sembilan Tahun saat krisis moneter pada tahun 1997. Program JPS ini berupa pemberian beasiswa anak-anak miskin dan kucuran dana bantuan operasional ke sekolah-sekolah, JPS berlangsung dari 1998 hingga 2003. Kalender Pendidikan. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. KBK adalah kurikulum yang lebih banyak memberi ruang pada pemerintah daerah. Pemerintah pusat hanya menyusun kompetensi standar minimal, sementara elaborasi sylabus-nya diserahkan pada daerah, yang selanjutnya diserahkan kepada sekolah dan para guru. Kecakapan Hidup (Life Skills). Kecakapan-kecakapan yang diperlukan peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan yang melibatkan peserta didik dakam proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran harus mengembangkan kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
  • 3. Ketuntasan Belajar. Tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Komite Sekolah/Madrasah. Lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Klasikal. Cara mengelola kegiatan belajar dengan sejumlah peserta didik dalam suatu kelas, yang memungkinkan belajar bersama, berkelompok, dan individual. Kognitif. Berkaitan dengan atau meliputi proses rasional untuk mengausai pengetahuan dan pemahaman konseptual. Kolaboratif. Kerjasama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian suatu tugas di mana tiap anggota melaksanakan fungsi yang saling mengisi dan melengkapi. Kolokium. Suatu kegiatan akademik di mana seseorang mempresentasikan apa yang telah dipelajari kepada suatu kelompok atau kelas, dan menjawab pertanyaan mengenai presentasinya dari anggota kelompok atau kelas. KOMITE SEKOLAH adalah unsur-unsur masyarakat yang diharapkan memberikan masukan dalam pengembangan program sekolah, peningkatan fundrising, dan pengembangan kurikulum. Mereka juga berhak memperoleh laporan kerja meski tidak berada dalam struktur birokrasi sekolah, sehingga akuntabilitas manajemen sekolah dapat diketahui oleh publik. Keanggotaan komite sekolah bervariasi, ada yang hanya terdiri dari ahli pendidikan dan tokoh masyarakat setempat, tapi ada pula yang memasukkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hingga pengusaha. Kompetensi. Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi Dasar (KD). Kemampuan minimal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan efektif. Kooperatif. Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok demi kepentingan bersama. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP ini merupakan perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah, yang dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama tingkat kabupaten/kota untuk pendidikan dasar, dan provinsi untuk pendidikan menengah. KTSP berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum. Seperangkat rencana dan pengaturan mennegai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KURIKULUM 1994 merupakan kurikulum yang disusun oleh pemerintah pusat dan hanya memberi kewenangan pada pemerintah daerah sebesar 20% untuk menyusun kurikulum muatan lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
  • 4. Metakognisi. Kognisi yang lebih komprehensif, meliputi pengetahuan strategik (mampu membuat ringkasan, menyusun struktur pengetahuan), pengetahuan tentang tugas kognitif (mengetahui tintutan kognitif untuk berbagai keperluan), dan pengetahuan tentang diri. MBS adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah/madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan. MBS ini bertujuan; 1) mencapai mutu (quality) dan relevansi pendidikan yang setinggi-tingginya, dengan tolok ukur penilaian pada hasil (output dan outcome) bukan pada metodologi atau prosesnya; 2) menjamin keadilan bagi setiap anak untuk memperoleh layanan pendidikan yang bermutu di sekolah yang bersangkutan; 3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi; dan 4) meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua stake holders. Medali Aviciena adalah penghargaan dari UNESCO terhadap keberhasilan Indonesia melaksanakn wajib belajar enam tahun. Penghargaan ini diberikan pada tahun 1993. Minggu Efektif Belajar. Jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu 34-38 minggu. Misi Sekolah. Tindakan strategis yang akan dilaskanakan untuk mencapai visi sekolah. Muatan Lokal. Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata poelajaran keterampilan. O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) adalah kegiatan akbar di bidang olahraga yang melibatkan seluruh siswa-siswi jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, sekali dalam satu tahun. Para pesertanya adalah siswa-siswi yang lolos seleksi melalui kompetisi ketat dan fair mulai tingkat sekolah, kecamatan dan provinsi. Para juara O2SN nantinya akan dibina dalam pusat pelatihan nasional dan diupayakan bisa mengikuti kejuaran olahraga internasional tingkat pelajar. OSN (Olimpiade Sains Nasional) adalah kegiatan akbar di bidang sains dan tekhnologi yang melibatkan seluruh siswa-siswi jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia—kecuali SMK yang memiliki konsentrasi berbeda—sekali dalam satu tahun. Siswa yang mengikuti OSN adalah siswa yang telah lolos seleksi tingkat sekolah, kabupaten dan provinsi. Para juara OSN nantinya akan dibimbing dan diikutsertakan pada olimpiade-olimpiade tingkat internasional seperti; IPhO, IBO, IMO, IChO dan lainya. Pembelajaran. Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran Berbasis Masalah. Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan dengan masalah konkret yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan atau mata pelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek. Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan dengan suatu objek konkret yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan atau mata pelajaran. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikann lebih lanjut. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global. Pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat global, nasional, dan internasional. Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas
  • 5. Pendidikan Inklusif. Program pendidikan yang mengakomodasi semua peserta didik baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Pendidikan Khusus. Pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pembiayaan pendidikan. Suatu analisa tentang sumber-sumber dan penggunaan biaya yang diperuntukkan bagi pengelolaan pendidikan secara efisien guna mencapai tujuan. Pendidik. Tenaga kependidikan yang berkualifukasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, isntruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan Layanan Khusus (PLK). Pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. Pengangguran Terdidik. Orang-orang yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup namun masih belum memiliki pekerjaan. Mereka antara lain terdiri dari lulusan SMA, SMK, program Diploma, dan Universitas. Penilaian Otentik. Usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan atas kemampuan seseirang yang benar-benar menggambarkan apa yang dikuasainya. Penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara seperti tes tertulis, kolokium, portofolio unjuk kerja, unjuk tindak (berdiskusi, berargumentasi, dll), observasi, dll. Permulaan Tahun Pelajaran. Waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahunn pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Perpustakaan. Tempat, gedung, atau ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Berisi koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan dibicarakan. Perpustakaan Digital (Digital Library). Perpustakaan yang menyimpan data baik buku (tulisan), gambar, maupun suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Ia merupakan gabungan ICT (Information and Communication Technology) dengan isi dan program yang dibutuhkan untuk mereproduksi dan mengembangkan layanan yang biasa disediakan oleh perpustakaan konvensional yang berbasis kertas atau material lainnya. Perpustakaan Elektronik (Electronic Library). Sebuah sistem perpustakaan yang menggunakan media elektronik dalam menyampaikan informasi dan sumber daya yang dimilikinya. Media elektronik yang digunakan ini diartikan secara luas bisa melalui komputer, telepon, internet, web, dan lain-lain. Perpustakaan Modern. Perpustakaan yang menggunakan komputer dan jaringan komputer sebagai alat bantu layanan perpustakaan dan pengelolaannya. Perpustakaan Semi Modern. Perpustakaan yang sudah memiliki sistem katalog, peng-index-an, dan klasifikasi secara manual dan automasi (disebut hybrid library). Perpustakaan Tradisional. Perpustakaan yang memiliki koleksi buku tetapi tidak ada sistem katalog. Perpustakaan Virtual. Perpustakaan yang seluruh koleksinya dalam bentuk digital (edocument) dan diakses melalui internet serta intranet (dalam suatu jaringan). Persentase anggaran pendidikan. Perbandingan alokasi anggaran pendidikan terhadap total anggaran belanja negara.
  • 6. Peningkatan Mutu Pendidikan adalah suatu proses yang sistematis, yang dilakukan secara terus-menerus dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan sekolah. Peningkatan mutu ini terkait dengan tiga aspek yang perlu dicermati, yaitu: peningkatan kualitas lulusan, peningkatan kualitas proses belajar-mengajar, dan penciptaan kultur sekolah Portofolio. Suatu berkas karya yang disusun berdasarkan sistematika tertentu, sebagai bukti penguasaan atas tujuan belajar. Program Pengayaan. Program pendalaman kompetensi yang diberikan kepada peserta didik yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal agar peserta didik yang bersangkutan memiliki kompetensi yang lebih luas dna tinggi. Program Remedial. Kegiatan pembelajaran yang ditujukan untuk membantu peserta didik mencapai atau menguasai kompetensi dasar dengan KKM yang ditetapkan. Program Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun di luar jam efektif. Penialaian kegiatan remedial dapat dilakukan melalui tes maupun penugasan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penjabaran silabus yang menggambarkan rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan. RKB adalah Ruang Kelas Baru. Pembangunan RKB digulirkan karena masih banyak sekolah yang belum punya ruangan cukup untuk menampung siswa. Selain itu masih banyak ditemukan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan double shift; siswa bergantian menggunakan ruang belajar menurut jadual siang-sore. Melalui pembangunan RKB diharapkan proses belajar-mengajar berjalan baik dan lancar. Pola pelaksanaan pembangunan RKB melalui metode imbal swadaya dan block grant. Sekolah yang tergolong mampu, sistem yang digunakan adalah imbal swadaya. Jadi, ada kesepakatan lebih dulu dengan pemerintah daerah, berapa persen yang ditanggung pemerintah pusat dan yang ditanggung sekolah atau pemerintah daerah, misalnya pola 70:30. Sebaliknya pemerintah daerah yang belum mampu, boleh menggunakan pola block grant. RKKL adalah Rencana Kerja Kementrian dan Lembaga. Dalam pengajuan RKKL APBN 2010 nanti, kementrian dan lembaga (K/L) harus mengajukan usulan yang juga mengkover r rencana kerja tahun berikutnya termasuk pekerjaan carryover SBI adalah sekolah yang telah menyelenggarakan pendidikan sesuai standar nasional pendidikan (SNP) dan memenuhi indikator kinerja kunci minimal (IKKM), serta indikator kinerja kunci tambahan (IKKT), sehingga lulusannya memiliki mutu/kualitas bertaraf internasional. SBI berbeda dengan Sekolah Intenasional, yang merupakan sekolah yang mengadopsi sistem, kurikulum dan tenaga pangajar dari negara asing. Pada Sekolah Intenasional, siswa sama sekali tidak mengenal pelajaran yang sifatnya lokal-nasional seperti Kebudayaan, Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan. Jenis mata pelajaran yang berlaku benar-benar mata pelajaran dari negara asal. Sementara SBI tetap mempertahankan kurikulum lokal-nasional, agar tamatan SBI senantiasa mengenal jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. SD-SMP SATU ATAP adalah program pemerintah untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa- siswi tingkat SMP yang tinggal di daerah terpencil, terpencar, dan terisolasi dalam mengakses sekolah yang rata-rata berdiri di daerah perkotaan dan jauh dari tempat tinggal mereka. Model sekolah ini merupakan implementasi konsep to reach the unreach (menjangkau mereka yang tidak terjangkau) yang digulirkan UNESCO. Sekolah Inpres adalah progam pembangunan sekolah pada tahun 1973/1974, secara besar- besaran dari kota hingga pelosok desa. Pembangunan sekolah inpres juga diikuti dengan rekrutmen guru besar-besaran. Sekolah Inklusif. Sekolah yang menerapkan program pendidikan inklusif.
  • 7. Silabus. Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Silabus mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, panilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. SMP TERBUKA adalah bentuk pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh, yang diperuntukkan melayani anak-anak dari daerah pedalaman dan anak-anak yang bekerja membantu orangtuanya. Metode belajar SMP Terbuka mandiri. Kendati demikian, tatap muka guru-siswa tetap ada walau frekuensinya tidak terlalu sering. Pada intinya, proses pembelajarannya tidak terikat tempat dan waktu. SMP terbuka digulirkan pertama kali pada tahun 1979/1980. Saat itu, SMP Terbuka pertama adalah; Kalianda (Lampung), Plumbon (Cirebon), Adiwerna (Tegal), Kalisat (Jember), dan Terara (Lombok) Timur. SNP adalah standar minimal pendidikan Standar Isi. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Standar Kompetensi. Ketentuan pokok untuk dijabarkan lebih lanjut dalam serangkaian kemampuan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan secara efektif. Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang didukung oleh standar-stanar: pengelolaan, kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, dan penilaian. Standar Pembiayaan. Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Kriteria pendidkan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Standar Pengelolaan Pendidikan untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar pengelolaan pendidikan untuk sekolah/madrasah yang berkaitan dengan perencanaan, pelaskanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan. Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur , dan instrumen penialaian hasil belajar peserta didik. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Standar Proses. Standar nasional pendidikan yang bekaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Standar Sarana dan Prasarana. Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, pepustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan utnuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
  • 8. komunikasi. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Sumber Belajar. Segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber balajar dapat berupa narasumber, buku, media non- buku, teknik dan lingkungan. Struktur Kurikulum. Pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuaii dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Tenaga Kependidikan. Anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tunadaksa. Mereka yang memiliki kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, otot, sendi, dan pada sisstem saraf pusat). Tunagrahita. Mereka yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental disertai ketidakmampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri. Tunanetra. Mereka yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian. Tunarungu. Mereka yang mengalami kehilangan kemampuan pendengaran menyeluruh atau sebagian. Tunawicara. Mereka yang mengalami gangguan dalam berbicara diakibatkan oleh kelainan/kerusakan pada organ bicara. Tunalaras. Mereka yang mengalami gangguan emosi dan perilaku sehingga mengalami kesulitan dalam bertingkah laku. Tunaganda. Mereka yang memiliki dua atau lebih kelainan. UJIAN NASIONAL adalah evaluasi yang dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional yang berpedoman pada standar nasional pendidikan (SNP) sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. USB adalah Unit Sekolah Baru. USB ini bagian dari tahapan-tahapan program Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun. Pembangunan USB diperuntukkan bagi anak-anak usia pendidikan dasar di daerah-daerah terpencil, terisolir, dan daerah yang termasuk kantong kemiskinan, agar bisa dijangkau semua anak usia pendidikan dasar. Pola pembangunan USB menggunakan mekanisme block grant, dan melibatkan peran serta masyarakat secara langsung. Mereka dapat menentukan sendiri keperluan yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah gedung sekolah yang baik. Mereka pun dapat mengawasi pembangunannya sehingga kualitas bangunan terjaga, dan penyimpangan dana di lapangan relatif rendah. Pembangunan USB juga melibatkan Pemerintah Daerah, sebab merekalah nantinya yang bertanggung jawab atas keberlangsungan sekolah di daerahnya. Visi Sekolah. Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan. Ia merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang. Visi sekolah harus berorientasi pada tujuan pendidikan dasar dan tujuan pendidikan nasional. WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN adalah program pendidikan yang bertujuan memperluas dan memeratakan akses pendidikan untuk warga negara usia 7 s/d 15 tahun (SD/MI/pendidikan setara dan SMP/MTs/pendidikan setara). Program ini digulirkan pertama kali pada tanggal 2 Mei 1994, dan merupakan realisasi dari komitmen pemerintah Indonesia terhadap Deklarasi Dakar, Sinegal, (1994?) yang menyatakan bahwa pada tahun 2015 negara di semua dunia harus menyelesaikan pendidikan wajar 9 tahun.
  • 9. Waktu Libur. Waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjawal pada satuan pendidikan yang dimakud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari- hari besra nasional, dan hari libu khusus. Waktu Pembelajaran Efektif. Jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, yaitu 32-36 jam pembelajaran. Web Catalogue (sistem informasi perpustakaan melalui web). Sebuah sistem informasi dan transaksi perpustakaan melalui interface berbasis web. Wadaslintang, 6 Januari 2013 Purdiyanto, S. Pd. NIP 19600903 198201 1 009