MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS X PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
3. PENGERTIAN ALAT OPTIK
Alat
optik merupakan alat yang
bekerja berdasarkan pembiasan dan
pemantulan cahaya
Alat optik dibedakan atas dua jenis,
yaitu :
1. Alat optik alami, contoh : mata
2. Alat optik buatan, contoh : kamera,
lup, mikroskop, teropong, dll.
5. MATA
Bagian-bagian pada Mata
Lensa
iris retina
Bintik kuning
Bintik buta
pupil
kornea
Syaraf mata
Otot akomodasi
6. FUNGSI DARI BAGIAN-BAGIAN PADA MATA
Lensa, berfungsi untuk membentuk bayangan
pada retina.
Iris, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya
pupil.
Pupil, berfungsi untuk mengatur banyaknya
cahaya yang masuk ke dalam bola mata
Kornea, berfungsi untuk melindungi mata dan
membantu terjadinya pembiasan pada lensa
mata.
7. Otot akomodasi, berfungsi untuk menarik dan mendorong
lensa mata sehingga lensa mata dapat menebal dan menipis.
Retina, berfungsi untuk layar pada mata untuk menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
Bintik kuning adalah bagian yang paling peka terhadap cahaya.
Bila bayangan suatu benda jatuh pada bintik kuning benda
akan terlihat sangat jelas.
Bintik buta merupakan bagian yang tidak peka terhadap
cahaya. Bila bayangan suatu benda jatuh tepat di bintik buta,
maka benda tidak terlihat oleh mata.
9. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA
MATA
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan
oleh lensa mata ke bagian belakang mata
yang disebut retina.
Untuk mengatur agar bayangan selalu
jatuh pada retina, lensa dapat menebal
dan menipis disesuaikan dengan jarak
benda terhadap mata.
Bayangan yang terbentuk pada retina
bersifat nyata, terbalik diperkecil
10. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA
MATA
Bentuk bayangan benda yang jatuh di
retina seolah-olah direkam dan
disampaikan ke otak melalui saraf optik.
Bayangan inilah yang sampai ke otak
dan memberikan kesan melihat benda
kepada mata. Jadi, mata dapat melihat
objek dengan jelas apabila bayangan
benda terbentuk tepat di retina.
11. DAYA AKOMODASI MATA
Daya akomodasi mata adalah kemampuan
lensa mata untuk menebal dan menipis.
Saat mata melihat objek yang dekat,
lensa mata akan berakomodasi menjadi
lebih cembung agar bayangan yang
terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya,
saat melihat objek yang jauh, lensa mata
akan menjadi lebih pipih untuk
memfokuskan bayangan tepat di retina.
13. TITIK TERDEKAT MATA
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata
dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum
proximum/PP).
Pada saat melihat benda yang berada di titik
dekatnya, mata dikatakan berakomodasi
maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan
jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat
dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk
membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca
normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
14. TITIK TERJAUH MATA
Titik terjauh yang dapat dilihat
oleh mata dengan jelas disebut titik
jauh mata (punctum remotum/PR).
Pada saat melihat benda yang
berada di titik jauhnya, mata berada
dalam kondisi tidak berakomodasi.
Jarak titik jauh mata normal adalah
di titik tak hingga (~)
15. RABUN JAUH ( MIOPI)
Rabun jauh adalah kelainan
mata karena bayangan benda-
benda yang jauh jatuh di depan
retina. Hal ini terjadi karena lensa
mata tidak dapat menipis dengan
baik.
Rabun jauh dapat dibantu
dengan menggunakan kaca mata
dengan lensa negatif.
17. RABUN JAUH ( MIOPI )
Mata tidak dapat melihat benda-benda yang
jauh dengan jelas
PP =25 cm
PR = (tak terhingga)
Bayangan benda jatuh di belakang retina
Dapat dibantu dengan kacamata yang bersifat
menyebarkan berkas sinar (Lensa Cekung)
F = - PR cm
18. RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
Rabun dekat adalah kelainan
mata karena bayangan benda-benda
yang dekat jatuh di belakang retina.
Hal ini disebabkan karena lensa
mata tidak dapat menebal dengan
baik.
Rabun dekat dapat dibantu
dengan menggunakan kaca mata
dengan lensa positif.
20. RABUN DEKAT
Rabun Dekat( HIPERMETROPI )
Mata tidak dapat melihat benda-benda
yang dekat dengan jelas
PP ≠ 25 cm,
PR = (tak terhingga)
Bayangan benda jatuh di depan retina
Dapat dibantu dengan kacamata yang
bersifat mengumpulkan berkas sinar
(Lensa Cembung)
22. MATA TUA ( PRESBIOPI )
Mata tidak dapat melihat benda-benda yang jauh
maupun dekat dengan jelas
PP ≠ 25 cm
PR ≠ (tak hingga)
Untuk melihat benda yang jauh, bayangan benda
jatuh di belakang retina
Untuk melihat benda yang dekat, bayangan
benda jatuh di depan retina
Disebabkan oleh daya akomodasi mata yang
melemah
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa ganda
(Lensa Cekung dan Lensa Cembung )
23. MATA TUA ( PRESBIOPI )
•Untuk lensa cekung yang diperlukan :
•Untuk lensa cembung yang diperlukan :
25. FUNGSI DARI BAGIAN-BAGIAN PADA
KAMERA
Lensa pada kamera berfungsi untuk
membentuk bayangan pada film.
Bayangan yang terbentuk bersifat nyata,
terbalik, diperkecil.
Apertur berfungsi mengatur banyaknya
cahaya yang masuk kedalam kamera.
26. Film berfungsi untuk menangkap dan merekam gambar
bayangan benda yang dibentuk oleh lensa.
Range finder berfungsi mengatur jarak lensa agar
bayangan selalu jatuh tepat pada film
Diafragma berfungsi mengatur besar kecilnya apertur
28. PERSAMAAN MATA DENGAN KAMERA
Mata dan kamera memiliki persamaan
sebagai berikut:
memiliki satu lensa
memiliki pengatur cahaya, yaitu :
pada mata retina dan pupil
pada kamera diafragma dan apertur
memiliki layar penangkap bayangan
pada mata retina
pada kamera film
30. LUP
Alat optik yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang kecil agar
tampak lebih besar atau jelas.
Terdiri dari sebuah lensa positif
Benda yang diamati dengan Lup
diletakkan di ruang I, sehingga sifat-
sifat bayangannya : MAYA, TEGAK,
DIPERBESAR.
31. Lup atau kaca pembesar merupakan alat
optik yang paling sederhana yang
berfungsi untuk melihat benda-benda
yang kecil.
Lup terdiri dari sebuah lensa cembung.
Bayangan yang dibentuk oleh lup
bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Untuk mendapatkan bayangan semacam
ini objek harus berada di depan lensa
dan terletak diantara titik pusat O dan
titik fokus F lensa.
33. PERBESARAN LINEAR LUP
Pengamatan Tanpa Akomodasi
M=
•Benda yang hendak diamati diletakkan di titik
fokus lensa Lup
•Bayangan benda yang terjadi letaknya di titik tak
terhingga
34. PERBESARAN LINEAR LUP
Pengamatan Dengan Akomodasi
M=
•Benda yang hendak diamati diletakkan di
ruang I lensa Lup
•Bayangan benda yang terjadi letaknya di titik
jarak baca mata normal
36. Mikroskop adalah alat optik yang digunakan
untuk melihat benda-benda mikroskopis (sangat
kecil)
Mikroskop menggunakan dua buah lensa
cembung, yaitu lensa okuler dan lensa objektif.
Lensa dekat benda = lensa obyektif
Lensa dekat mata = lensa okuler
Fokus Lensa Okuler > Fokus Lensa Obyektif
37. MIKROSKOP
Alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
amat kecil agar tampak besar atau jelas.
Milroskop terdiri dari dua buah lensa positif, yaitu lensa
Obyektif dekat benda/obyek dan lensa Okuler dekat dengan
mata pengamat
Benda yang diamati dengan Mikroskop diletakkan di ruang II
lensa obyektifnya, sehingga sifat-sifat bayangan benda yang
dihasilkan :
Oleh lensa Obyektif : Nyata, Terbalik, dan Diperbesar
Oleh lensa Okuler : Maya, Tegak, dan Diperbesar
Bayangan benda oleh mikroskop akhir : MAYA, TERBALIK,
DIPERBESAR.
Perbesaran total oleh mikroskop adalah hasil kali perbesaran
oleh lensa obyektif dengan lensa okulemya.
MTOTAL = MOB X MOK
39. FUNGSI DARI BAGIAN-BAGIAN
MIKROSKOP
Meja preparat digunakan untuk meletakkan
objek yang akan dilihat. Objek diletakkan
dalam kaca preparat dan dijepit di meja
preparat.
Cermin cekung digunakan untuk
mengumpulkan cahaya yang diperlukan untuk
menerangi objek yang akan dilihat.
40. Lensa obyektif merupakan lensa positif dengan
jarak fokus yang kecil. Lensa obyektif diarahkan
ke objek yang diamati.
Lensa okuler adalah lensa positif dengan jarak
fokus lebih besar dari lensa objektif, sehingga
berfungsi sebagai lup (memperbesar
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
Tombol berfungsi untuk mengatur jarak benda
agar fokus.
42. Benda ditempatkan di ruang 2 lensa
obyektif
Bayangan yang terbentuk akan
berada dibelakang lensa obyektif di
ruang tiga
Bayangan ini bersifat nyata, terbalik,
diperbesar
43. Bayangan yang dibentuk oleh lensa
obyektif dijadikan benda untuk lensa
okuler, sehingga bayangan ini ditempatkan
di ruang satunya lensa okuler. Bayangan
kedua yang dibentuk oleh lensa okuler
akan bersifat maya, tegak diperbesar,
didepan lensa okuler.
44. PERBESARAN MIKROSKOP
Pengamatan Tanpa Akomodasi :
•Perbesaran yang dihasilkan :
•MTA =
•Panjang mikroskop :
d = S’OB +F0K
•Bayangan akhir benda jatuh di titik tak
hingga
45. PERBESARAN MIKROSKOP
Pengamatan Dengan Akomodasi :
•Perbesaran yang dihasilkan :
•MDA =
•Panjang mikroskop :
d = S’OB +S0K
•Bayangan akhir benda jatuh di titik dekat
mata pengamat
47. TEROPONG
Alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang letaknya jauh agar terlihat dekat, besar dan jelas
Terdiri dari dua buah lensa positif, yaitu lensa Obyektif
dekat benda/obyek dan lensa Okuler dekat dengan mata
pengamat
Benda yang diamati dengan Teleskop berada di ruang III
lensa obyektiknya, sehingga sifat--sifat bayangan akhir
benda olehTeleskop : MAYA, TERBALIK,
DIPERBESAR
Ada 2 jenis teleskop yaitu teleskop/teropong bias (terdiri
dari beberapa lensa) dan teropong pantul (terdiri dari
beberapa cermin dan lensa).
48. TEROPONG
Teropong disebut juga dengan teleskop
Teropong merupakan alat optik yang
digunakan sebagai alat untuk melihat
benda yang letaknya jauh.
Teropong dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Teropong bias ( tersusun atas beberapa
lensa)
2. Teropong pantul ( tersusun atas
beberapa cermin dan lensa)
49. TEROPONG BINTANG
Sesuai namanya, teroong ini digunakan untuk
melihat benda-benda langit yang sangat jauh
jaraknya
Lensa okuler
Lensa objektif
50. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA
TEROPONG BINTANG
+ +
fob fok
fob fok
Ob Ok
Sifat bayangan:
- Maya
-Terbalik
- lebih dekat
51. Prinsip kerja teropong sama dengan
prinsip kerja pada mikroskop
Teropong menggunakan dua buah lensa,
yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Oleh karena benda berada di tempat yang
jauh, berarti jaraknya lebih dari 2f sehingga
bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
52. Kemudian, oleh lensa okuler
bayangan tersebut diperbesar
sehingga menghasilkan bayangan
maya, tegak, dan diperbesar.
55. TEROPONG BUMI
Terdiri dari tiga buah lensa positif,
yaitu lensa Obyektif dekat
benda/obyek, lensa Pembalik letaknya
diantara lensa Obyektif dan lensa
Okuler, dan lensa Okuler dekat dengan
mata pengamat
Sifat bayangan akhir benda : MAYA,
TEGAK, DIPERBESAR
58. TEROPONG PANGGUNG
Terdiridari dua buah lensa, yaitu
sebuah lensa positif sebagai lensa
Obyektif dekat benda/obyek dan
sebuah lensa negatif sebagai lensa
Okuler dekat dengan mata
pengamat
Sifat bayangan akhir benda : MAYA,
TEGAK, DIPERBESAR
59. PERBESARAN TEROPONG
PANGGUNG
•Perbesaran angulemya :
M=
• Panjang teropong :
d = FOB + FOK cm
60. TEROPONG PRISMA
Terdiridad sepasang lensa positif dan 2
pasang prisma sama kaki
Keuntungan teropong prisma
dibandingkan dengan teropong Bumi, sbb
:
Bayangan yang dihasilkan lebih jelas
Memberi gambar yang strereokospis (
efek 3 dimensi )
Praktis karena pendek
61. TEROPONG PANTUL
Menggunakan cermin cekung sebagai
obyektif yang berfungsi sebagai pemantul
cahaya.
Mempunyai keuntungan dibanding
penggunaan dengan lensa, sbb :
Cermin lebih mudah dibuat
Cermin lebih murah dibandingkan dengan
lensa
Cermin tidak mengalami aberasi kromatik
Cermin lebih ringan dibandingkan dengan
lensa
65. Ketika kamu melihat dari ujung bawah,
cahaya sejajar masuk lewat ujung atas
mengenai cermin. Oleh cermin akan
dipantulkan membentuk sudut 45° ke
cermin bawah yang juga akan
membentuk sudut 45°. Sinar-sinar pantul
sejajar tadi dipantulkan kembali ke
matamu yang melihat dari ujung bawah
sehingga kamu dapat melihat benda-
benda yang berada di ujung atas.