2. PROSES PENDIDIKAN
Proses pendidikan → semua upaya yang harus dilakukan untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dilihat dari
segi pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyampaikan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Tingkat-tingkat tujuan pendidikan antara lain tujuan pendidikan
nasional, tujuan institusional, tujuan kurikulum, tujuan pembelajaran.
Peserta didik ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain
pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan
edukatif/ pedagogis.
Tenaga kependidikan merupakan komponen yang penting dalam
penyelenggaraan pendidikan yang bertugas menyelenggarakan
kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, dan
memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
Pendekatan baru dalam pengajaran : prinsip-prinsip belajar
mengajar, aspek-aspek perkembangan peserta didik, menghormati
individu peserta didik, perkembangan pribadi, metode dan teknik
mengajar, konsep masalah disiplin, pengukuran dan evaluasi,
penggunaan alat-alat audio visual.
3. REPLEKSI
PROSES PENDIDIKAN
Proses pendidikan jika diterapkan secara baik dan benar akan
mencapai tujuan pendidikan yang kita harapkan sebab proses
pendidikan merupakan pengembangan diri atau pengembangan
sumber daya manusia yang dilihat dari segi pendidikan msing-
masing manusia. Proses pendidikan dimulai dengan adanya
peserta didik, pengertian pendidikan itu apa, tujuan pendidikan itu
apa, prinsip-prinsip belajar mengajar, aspek-aspek perkembangan
peserta didik, menghormati individu peserta didik, perkembangan
pribadi, metode dan teknik mengajar, konsep masalah disiplin,
pengukuran dan evaluasi, penggunaan alat-alat audio visual. Jika
semuanya tersusun/terprogram dengan rapih serta telah dicapai,
maka proses pendidikan pun akan berjalan dengan lancar tanpa
ada kendala apa pun yang menghambat yang menghambat proses
pendidikan itu sendiri.
4. DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran, sebagai rencana
pembelajaran, sebagai pengalaman belajar. Landasan
pengembangan kurikulum antara lain filsafat dan tujuan pendidikan,
keadaan lingkungan, kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum terdiri dari berorientasi pada tujuan, relevansi denagna
kebutuhan, efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan, fleksibilitas,
berkesinambungan, keterpaduan, dan bermutu.
Komponen-komponen pengembangan kurikulum : Tujuan
kurikulum; Materi kurikulum terdiri dari teori, konsep, generalisasi,
prinsip, prosedur, fakta, istilah, contoh dan illustrasi, definisi,
preposisi; Metode merupakan cara untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikkulum; Organisasi
kurikulum antara lain mata pelajaran terpisah, mata pelajaran
berkolerasi, bidang studi, program yang berpusat pada anak, core
program, dan electic program; Evaluasi kurikulum
5. REFLEKSI
DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dalam kegiatan belajar mengajar kita tidak serta merta atau
melakukan proses pengajaran begitu saja tanpa mengetahui dasar
pedoman pegangan sebab kita mengajar itu harus punya dasar
sebagai pegangan, salah satunya adalah kurikulum. Kurikulum
merupakan pedoman dasar proses pembelajaran yang memuat isi
dan materi pelajaran, sebagai rencana pembelajaran, serta sebagai
pengalaman belajar. Kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan
keadaan sekolah yang bersangkutan. Tetapi pengembangan
tersebut harus mematuhi beberapa tata cara pengembangannya,
diantaranya landasan pengembangan, komponen pengembangan
serta prinsip pengembangan. Itulah yang menjadi tolak ukur kita
dalam melakukan pengembangan kurikulum serta dalam melakukan
proses belajar mengajar.
6. HAKIKAT BELAJAR
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
iteraksi dengan lingkungannya. Belajar menurut psikologi klasik
adalah suatu proses pengembangan dan latihan jiwa, belajar
menurut psikologi daya adalah melatih daya-daya agar dapat
berfungsi dengan baik, belajar menurut psikologi behavioristik
adalah membentuk hubungan stimulus dengan latihan, belajar
menurut psikologi kognitif adalah proses pusat otak atas struktur
kognitif (fakta) dalam bentuk pemahaman dan pemecahan masalah,
belajar menurut psikologi gestalt adalah akibat interaksi antara
individu dengan lingkungan berdasarkan keseluruhan dan
pemahaman.
Teori belajar Conectionisme menerangkan hubungan antara
stimulus dengan respons. Hukum-hukum belajar antara lain hukum
pengaruh, hukum latihan, dan hukum kesediaan. Ciri-ciri belajar
diantaranya belajar berbeda dengan kematangan, belajar
dibedakan dari perubahan fisik dan mental, dan ciri belajar yang
hasilnya relative menetap. Unsur-unsur dinamis dalam proses
belajar terdiri dari motivasi siswa, bahan belajar, alat bantu belajar,
suasana belajar, kondisi subjek yang belajar.
7. REFLEKSI
HAKIKAT BELAJAR
Hakikat belajar disini menerangkan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku individu melalui iteraksi dengan
lingkungannya, proses pengembangan dan latihan jiwa, melatih
daya fikir kita agar berfungsi dengan baik, membentuk hubungan
stimulus dengan latihan, bentuk pemahaman dan pemecahan
masalah, serta interaksi antara individu dengan lingkungan
berdasarkan keseluruhan dan pemahaman. Selain dari pengertian
itu sendiri, belajar mempunyai beberapa hukum-hukum belajar, ciri-
ciri belajar serta unsure-unsur dinamis belajar. Jika melihat secara
nyata dan diterapkan dengan baik, maka penjelasan diatas
mengenai hakikat belajar dalam kehidupan sehari-hari sudah terasa
oleh kita semua dan mempunyai tingkat keunggulan yang sangat
banyak.
8. HAKIKAT PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Teori-teori pembelajaran antara lain mengajar adalah
upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik di
sekolah, mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada
generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah, pembelajaran
adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan
kondisi belajar bagi peserta didik, pembelajaran adalah upaya
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat
yang baik, pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa
menghadapi masyarakat sehari-hari.
Ciri-ciri pembelajaran terdiri dari rencana, kesalingtergantungan,
dan tujuan. Unsur-unsur pembelajaran yakni unsur dinamis
pembelajaran pada diri guru antara lain motivasi membelajarkan
siswa, kondisi guru siap membelajarkan siswa ; unsur pembelajaran
konkruen dengan unsur belajar antara lain motivasi belajar, sumber
bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, dan subjek
belajar.
9. REFLEKSI
HAKIKAT PEMBELAJARAN
Jika kita melihat secara sepintas memang bagi kita pengertian
hakikat belajar dan hakikat pembelajaran itu sama saja. Tetapi jika
kita melihat penerapannya, antara hakikat belajar dan hakikan
pembelajaran itu sangat berbeda. Hakikat belajar lebih menekankan
kepada manfaat serta keuntungan belajar itu sendiri apa, tetapi jika
hakikat pembelajaran lebih menekankan kepada unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran yang
mendukung tercapainya pembelajaran. Jika hakikat belajar tidak
didukung oleh hakikat pembelajaran, maka pembelajaran tidak akan
bisa berjalan sesuai dengan harapan kita.
10. TUJUAN BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN
Komponen-komponen tujuan belajar terdiri dari tingkah laku
terminal yaitu menentukan tingkah laku siswa setelah belajar,
kondisi-kondisi tes, standar/ukuran perilaku. Pentingnya tujuan
belajar dan pembelajaran untuk menilai hasil pembelajaran,
membimbing siswa belajar, merancang sistem pembelajaran,
komunikasi dengan guru lain, mengontrol pelaksanaan dan
keberhasilan program pembelajaran. Tujuan pembelajaran sebagai
instrumen pengukuran untuk mengukur hasil pembelajaran,
menentukan isi pelajaran dan metode mengajar
Klasifikasi tujuan pendidikan berdasarkan pendekatan langsung/
jangka panjang, jenis perilaku, dan sumber. Taksonomi tujuan
pendidikan merupakan suatu kategorisasi tujuan pendidikan,
umumnya digunakan sebagai dasar merumuskan tujuan kurikulum
dan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri dari matra
kognitif, afektif, dan psikomotor.
11. REFLEKSI
TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Setelah kita mengetahui apa itu hakikat belajar dan hakikat
pembelajaran, maka selanjutnya yang harus kita capai adalah
tujuan belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh kita itu apa.
Tujuan belajar dan pembelajaran disini merupakan instrumen
proses penilaian hasil pembelajaran, membimbing siswa belajar,
merancang sistem pembelajaran, komunikasi dengan guru lain,
mengontrol pelaksanaan dan keberhasilan program pembelajaran
serta menentukan isi pelajaran dan metode mengajar. Sebab dalam
proses pembelajaran harus ada timbal balik antara guru dengan
muridnya, seperti contoh pemberian nilai tingkat kecerdasan anak
didiknya. Ini merupakan elemen yang sangat penting, jika tidak
seperti itu maka anak didik yang sudah menuntut ilmu tinggi akan
terbuang percuma hasil belajarnya tersebut.
12. DASAR PEMBELAJARAN
Asas-asas belajar terdiri dari tujuan belajar, motivasi belajar
(suasana lingkungan kelas, keterlibatan langsung kelas, menjamin
keberhasilan), umpan balik hasil belajar, transfer hasil belajar.
Upaya pelaksanaan aktivitas pembelajaran diantaranya
pembelajaran dalam kelas, pembelajaran sekolah masyarakat,
pembelajaran dengan pendekatan CBSA.
Perbedaan individual berdasarkan kecerdasan, bakat, keadaan
jasmani, penyesuaian sosial dan emosional, keadaan keluarga,
prestasi belajar. Upaya pendayagunaan latihan dalam pembelajaran
: ulangan, latihan otomatis, review, practice, review dan practice.
Manfaat mempelajari lingkungan masyarakat yaitu latihan berpikir
ilmiah berdasarkan fakta. Upaya pembelajaran berdasarkan
lingkungan yaitu membawa lingkungan ke dalam kelas dan
membawa siswa ke masyarakat.
13. REFLEKSI
DASAR PEMBELAJARAN
Dasar pembelajaran merupakan pedoman dasar kita dalam
menerapkan pembelajaran kepada anak didik kita sebab
individu/anak didik yang kita ajar memiliki kepribadian yang
berbeda-beda. Disini kita dilatih agar dalam menerapkan metode
pembelajaran tidak salh pilih, jika sudah salah pilih maka
pembelajaran akan sangat tidak karuan. Dasar pembelajaran lebih
menekankan kita agar supaya kita sebagai pendidik mengetahui
kepribadian serta taingak kecerdasan masing-masing anak didik
kita. Jika kita telah mengetahui apa yang harus dilakukan kepada
anak didik kita dalam setiap pertemuan dikelas, maka kita telah
mencapai satu tingkat proses pembelajaran yaitu dasar
pembelajaran.
14. MOTIVASI BELAJAR
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Komponen-komponen motivasi komponen dalam yakni
perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas,
ketegangan psikologis; komponen luar yakni keinginan dan tujuan
yang mengarahkan perbuatan seseorang. Analisis motivasi antara
kebutuhan - motivasi - perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan
kepuasan terdapat kaitan yang erat. Fungsi motivasi antara lain
mendorong timbulnya tingkah laku, sebagai pengarah, sebagai
penggerak. Pendekatan jenis motivasi yakni pendekatan kebutuhan,
fungsional, dan deskriptif.
Upaya meningkatkan motivasi belajar yakni menggerakkan
motivasi, pemberian harapan, pemberian insentif, pengaturan
tingkah laku siswa. Prinsip untuk mendorong motivasi belajar
pemberian pujian, kepuasan kebutuhan psikologis, instrinsik,
penguatan, penjalaran, pemahaman atas tujuan, tugas yang
dibebankan oleh diri sendiri
15. REFLEKSI
MOTIVASI BELAJAR
Motivasi belajar merupakan suatu reaksi bathin yang timbul secara
spontanitas dari dalam diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan
yang telah direncanakan sebelumnya atau cita-cita yang belum
tercapai. Memang sangat berat untuk menumbuhkan kembali
motivasi belajar jika sudah tidak ada dan timbul secara alamim
dalam diri siswa yang bersangkutan. Dalam motivasi belajar
terdapat komponen-komponen motivasi, fungsi motivasi,
pendekatan-pendekatan motivasi, upaya meningkatkan motivasi
belajar serta prinsip motivasi belajar. Jika semuanya telah ada,
maka belajarpun akan lebih berwarna dan akan tercapailah cita-cita
yang diinginkannya.
16. PENDEKATAN
DALAM PEMBELAJARAN
Konsep pengajaran yakni pengajaran sama artinya dengan kegiatan
mengajar, pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar,
pengajaran sebagai suatu sistem. Pendekatan sistem pembelajaran
sesuai dengan psikologi belajar sistematik, meliputi aspek filosofis
dan proses dengan ciri sebagai proses pembelajaran dan
menggunakan metode untuk merancang sistem serta mengikuti
pola pikir tertentu. Model pembelajaran antara lain model interaksi
sosial, model proses informasi, model personal, model modifikasi
tingkah laku.
Bentuk strategi pembelajaran antara lain belajar penerimaan
atau proses informasi dengan strategi ekspositif, belajar penemuan
atau proses pengalaman dengan strategi inquirydiscovery, belajar
penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan strategi
belajar tuntas, pembelajaran terpadu berdasarkan pendekatan
integrasi dengan strategi pengajaran unit.
17. REFLEKSI
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh seorang
pendidik harus sesuai dengan psikologi belajar sistematik anak
yang meliputi aspek filosofis dan proses dengan ciri sebagai proses
pembelajaran dan menggunakan metode untuk merancang sistem
serta mengikuti pola pikir tertentu dan memakai model-model
tertentu dalm proses pendektannya. Secara singkatnya, pendekatan
dalam pembelajaran menitikberatkan kepada apa yang harus
dilakukan pendidik kepada anak didiknya sesuai dengn aturan yang
tidak berasal dari tinjauan keseharian anak didiknya tersebut. Jika
mungkin dipaksakan diterapkan pun pendekatan ini tidak akan
berjalan lancar sebab tidak melihat perkembangan anak tersebut.
18. PENDEKATAN CBSA
DALAM PEMBELAJARAN
Cara Belajar Siswa Aktif adalah pendekatan dalam pembelajaran
yang menitikberatkan keaktifan siswa secara fisik, mental,
intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang
berupa perpaduan matra kognitif, afektif, dan psikomotor, yang
merupakan inti kegiatan belajar. Kadar CBSA ditandai keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar dilihat dari segi
masukan, proses, dan produk. Penerapan CBSA dalam
pembelajaran yakni pemanfaatan waktu luang, pembelajaran
individual, belajar kelompok, bertanya jawab, belajar belajar mandiri,
pengajaran unit.
Kebaikan CBSA antara lain siswa mengemukakan pendapat,
keterlibatan mental, peran guru sebagai fasilitator, belajar dengan
pengalaman langsung, variasi bentuk dan alat pembelajaran,
kualitas interaksi antar siswa. Kelemahan CBSA menurunnya CBSA
pada siswa, metode kurang bervariasi, kemampuan guru masih
kurang, kurangnya bacaan. Kemampuan dalam keterampilan
proses yakni mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan,
meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian,
mengkomunikasikan.
19. REFLEKSI
PENDEKATAN CBSA DALAM PEMBELAJARAN
Cara Belajar Siswa Aktif yang lebih dikenal dengan CBSA memiliki
beberapa cara dalam melakukan pendekatan terhadap anak
didiknya. Pendekatan CBSA dalam pembelajaran merupakan
pendekatan yang dilakukan oleh pendidik kepada anak didiknya
dalam proses pembelajaran yang menitikberatkan keaktifan siswa
secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna memperoleh
hasil belajar yang berupa perpaduan matra kognitif, afektif, dan
psikomotor yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Sekarang
pendekatan inilah yang efektif dipakai oleh hampir seluruh pendidik
di Nusantara karena pendekatan inilah yang merangsang keaktifan
belajar siswa dikelas agar lebih aktif dalam menanggapi materi yang
disampaikan. Adapun keunggulan dan kelemahan pendekatan ini,
tetapi mungkin sudah tidak dihiraukan lagi.
20. EVALUASI BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN
Penilaian meliputi tujuan pembelajaran, metode pembelajaran,
penilaian hasil belajar. Penilaian merupakan upaya memeriksa
sejauh mana siswa mencapai tujuan pendidikan dan memenuhi
syarat validitas, reliabilitas, objektivitas, efisien dan praktis. Tujuan
evaluasi memberikan informasi tentang kemajuan siswa,
pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan
kesulitan, mendorong motivasi belajar, membantu perkembangan
tingkah laku dan membimbing.
Prosedur hasil belajar persiapan kisi-kisi alat uji, menyusun alat
ukur berdasarkan pola penilaian dengan tes atau bukan tes. Jenis
pelaksanaan penilaian evaluasi sumatif, formatif, reflektif dan
kombinasi pelaksanaan evaluasi. Sasaran evaluasi hasil
pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, unsur dinamis
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum/ GBPP.
Evaluasi berfungsi untuk pengembangan program, perencanaan
dan pengembangan kurikulum, akreditasi program dan
kelembagaan.
21. REFLEKSI
EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Di akhir proses pembelajaran haruslah diadakan evaluasi atau
penilaian untuk mengukur bagaimana kemajuan siswa dikelas,
pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan
kesulitan, mendorong motivasi belajar siswa, membantu
perkembangan tingkah laku dan membimbing. Selain itu, evaluasi
merupakan upaya memeriksa sejauh mana siswa mencapai tujuan
pendidikan dan memenuhi syarat validitas, reliabilitas, objektivitas,
efisien dan praktis dari pendidik. Jika semua itu telah dilaksanakn
dengan baik dan benar serta telah memenuhi standar yang telah
ditentukan, maka selanjutnya pendidik dapat mengembangkan
program yang kurang baik atau tidak dipakai sebelunnya,
merencanakan dan mengembangkan kurikulum, serta melakukan
akreditasi program dan kelembagaan. Itulah yang harus dicapai
semuanya oleh pendidik dalam mensukseskan proses
pembelajaran.