SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
dr. Rifalisanto
 Kulit adalah suatu organ tubuh yang terletak
  paling luar, strukturnya cukup kompleks dan
  memiliki berbagai fungsi vital.
 Luas kulit orang dewasa 1,5 m² dengan berat
  kira-kira 15 % berat badan.
 Kulit mempunyai variasi pada keadaan iklim,
  umur, seks, ras dan lokasi tubuh.
 Warna kulit berbeda – beda, lembut, tipis dan
  tebalnya
1. Lapisan epidermis atau kutikel
2. Lapisan dermis ( korium, kutis vera, true
   skin )
3. Lapisan subkutis
Adalah bagian kulit luar yang tipis terdiri dari
    jaringan epitel berlapis gepeng yang terdiri dari 5
    lapisan :

a. Stratum basalis : terdiri atas sel – sel berbentuk
    columnar yang tersusun vertikal pada perbatasan
    demoepidermal berbaris seperti pagar (palisade).
    selalu mengadakan mitosis, selnya terus menerus
    memproduksi sel epidermis baru, hasil mitosis
    kemudian didorong keatas menjadi lapisan² sel
    diatas str. Basalis. Terdiri dari 2 jenis sel : sel – sel yg
    berbentuk kolumnar dan sel pembentuk melanin.
b. Stratum Spinosum ( stratum malphigi ) atau prickle
  cell layer : terdiri dari beberapa lapis sel yang
  berbentuk poligonal, besarnya berbeda – beda, makin
  kepermukaan makin gepeng bentuknya dan
  mengandung banyak glikogen.

c. Stratum Granulosum atau lapisan keratohialin : terdiri
  dari 2 atau 3 lapis sel – sel gepeng dengan sitoplasma
  berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Mukosa
  biasanya tidak mempunya lapisan ini. Terlihat jelas
  ditelapak tangan dan kaki.
d. Stratum Lucidum : terdapat langsung dibawah
  lap. korneum. Lapisan sel – sel gepeng tanpa inti
  dengan protoplasma yg berubah menjadi protein
  (eleidin) . bag. ini hanya terdapat pada kulit yang
  tebal spt telapak kaki dan tangan.

e. Stratum Korneum : merupakan lapisan permukan
  epidermis, terdiri dari puluhan lapis sel yang
  sudah mati berbentuk pipih dan penuh dng
  keratin. bag ini membentuk lap. kedap air yang
  dapat menahan serangan
  mikroorganisme, cahaya, zat kimia dll.
Ditinjau dari jenis sel penyusunnya epidermis
mengandung 3 jenis sel :

1.   Keratinosit : dimulai dari sel basal mengadakan
     pembelahan sel, sel basal yang lain akan berpindah
     ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel
     spinosum,makin ke atas menjadi makin gepeng dan
     bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti
     menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk
     yang amorf.
2. Sel Langerhans : Spt magrofag yang berasal dari
  sumsum tulang yang penting dalam pembentukan
  imunitas.

3 Melanosit : sel pembentuk pigmen melanin, suatu
 pigmen yang berperan dalam pembentukan warna
 kulit.
 Dermis tersusun atas jaringan fibrous dan jaringan
    ikat yang elastik.
   Pada permukaan dermis tersusun papil² kecil yang
    berisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler
   Ujung syaraf sensorik yaitu puting peraba terdapat
    dalam dermis
   Kelenjar keringat yg berbentuk tabung berbelit dan
    banyak jumlahnya terletak disini
   Terbagi menjadi 2 bagian : pars papilare ( bag. Yg
    menonjol ke epidermis ) dan pars retikulare ( bag. Yg
    menonjol ke subcutan ).
 Terletak dibawah kulit terdiri dari jaringan ikat
  longgar berisi sel – sel lemak. Sel lemak merupakan
  sel bulat, besar , dengan inti teresak ke pinggir
  sitoplasma lemak yang bertambah.
 Serat-serat dari dermis menembus masuk ke dalam
  lap. Subkutan dgn demikian kulit menempel erat
  kelapisan subkutan
 Lapisan subkutan melekat lagi kejaringan dibawahnya
  misal pada fasia otot dan periosteum tulang
 Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung
  pada lokasinya.
Warna kulit tergantung pada 3 faktor yang
berinteraksi ;
1. Kapiler darah : yg berada didalam dermis akan
    menyebabkabn kulit berwarna semu merah

2.   Pigmen karoten : utama dlm dermis akan
     menyebabkan kulit berwarna kuning
     kejinggaan. Pigmen karoten banyak terdapat
     pada orang ras asia
3. Pigmen melanin ;
- Terutama pada lap. Epidermis (spinosum dan basalis)
  menyebabkan kulit berwarna hitam gelap
- Sel pembentuk melanin disebut melanosit terdapat
  pada str. Basalis
- Sinar ultraviolet dan MSH dari hypopisis akan
  mengaktifkan enzim² pembentuk melanin, sehingga
  seseorang yg sering berjemur kulitnya akan
  menghitam.
1.   Rambut
a.   Batang rambut : bagian yang berada diluar kulit
b.   Akar rambut : bagian rambut yang tertanam dlm lap
     epidermis. Ujung folikel membentuk suatu lekukan
     disebut papila. Akar rambut berisi pembuluh darah
     yang memberi nutrien pada rambut yang sedang
     tumbuh.
c.   3 macam tipe rambut : lanugo ( pd bayi merupakan
     rambut halus dan tidak berpigmen) , rambut
     terminal ( pd dewasa, lebih kasar, berpigmen dan
     mempunyai medula )dan rambut velus ( halus &
     berpigmen)
 Pada beberapa tempat tidak terdapat rambut spt pada
 telapak tangan dan kaki

c. Warna rambut : Tergantung dari pigmen melanin yg
  dikandungnya, melanin terbentuk oleh bantuan
  melanosit yg terdapat pada lap germinal folikel dgn
  bantuan enzym tyrosinase
d. Otot penegak rambut : suatu otot muskulus erektor
  pilli yg menhub. akar rambut dengan papila dermis.
  Otot ini akan berkontraksi bila kita kedinginan atau
  takut.

e. Kelenjar sebasea : merupakan kelenjar yang
  mengsekresi lemak untuk membilas rambut dan kulit.
  Bermuara pada akar rambut bisa juga bermuara
  langsung kekulit.
Kelenjar ini terdapat paling banyak diatas kepala dan
muka, sekitar hidung, mulut dan telinga dan sama
sekali tidak terdapat pada telapak tangan dan kaki.

Kel. Ini mengeluarkan sekret yg disebut sebum yg
memelihara kulit agar empuk dan halus serta rambut
mengkilat.
e. Pertumbuhan rambut : tumbuh karena lap. Epidermis
  pada akar bermitosis, sedangkan pada bagian atas
  biasanya sudah mati. Umumnya rambut tumbuh 1
  cm perbulan sampai berapa waktu kemudian tidak
  tumbuh dan rontok.
 Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk (st.
  korneum yg menebal) yang terdapat pada ujung
  jari, spt rambut dapat tumbuh karena terdapat lap.
  Germinal pada akar kuku. Kuku tumbuh kira –
  kira 1 mm / minggu. Bagian – bagian kuku :
 Matriks kuku : pembentuk jaringan kuku yang
  baru
 Dinding kuku ( nail wall ) : lipatan – lipatan kulit
  yang menutupi bagian pinggir dan atas.
 Dasar kuku ( nail bed ) : bagian kulit yang ditutupi
  kuku
 Alur kuku ( nail groove ) : celah antara dinding dan
    dasar kuku.
   Akar kuku ( nail root ) : bagian proksimal kuku.
   Lempeng kuku ( nail plate ) : bagian tengah kuku
    yang dikelilingi dinding kuku .
   Lunula : bagian lempeng kuku yang berbentuk warna
    putih di dekat akar kuku berbentuk bulan
    sabit, sering tertutup oleh kulit.
   Eponikium : dinding kuku bagian proksimal, kulit
    arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
   Hiponikium : dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang
    bebas ( free edge ) menebal.
1. Lipatan kuku
   posterior
2. Eponikium
3. Lunula
4.Lempeng kuku
1.   Kelenjar keringat ( kelenjar sudorifera ) :
a.   Kelenjar ekrin : kelenjar yg kecil – kecil, terletak
     dangkal di dermis dengan sekret yg encer .
     Saluran kelenjar ini berbentuk spiral dan
     bermuara langsung dipermukaan kulit. Terdapat
     di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di
     telapak tangan dan kaki, dahi dan aksila.
b.   Kelenjar apokrin : lebih besar , lebih dalam dan
     sekretnya lebih tebal. Terdapat di aksila, areola
     mammae, pubis, labia mayora dan telinga luar.
2. Kelenjar sebasea

- Terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali
 di telapak tangan dan kaki. Biasanya terdapat
 disamping akar rambut dan bermuara pada lumen
 akar (folikel) rambut. Sebum yang dihasilkan
 mengandung trigliserida, as. lemak
 bebas, skualen, wax ester dan kolesterol.
1.   Fungsi Proteksi
2.   Fungsi Absorsi
3.   Fungsi Eksreksi
4.   Fungsi Persepsi
5.   Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh
6.   Fungsi Pembentukan Pigmen
7.   Fungsi Keratinasi
8.   Fungsi Pembentukan vit D
1.   Ruffini : reseptor penerima panas di dermis dan
     subcutis
2.   Badan Krause : reseptor penerima dingin di dermis
3.   Badan taktil Meisner : reseptor dipapil dermis untuk
     rangsangan perabaan
4.   Merkel ranvier reseptor epidermis untuk
     rangsangan perabaan
5.   Badan Paccini : reseptor di epidermis untuk
     rangsangan penekanan
Sistem integumen (1)

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Anatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulitAnatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulit
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Anatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrinAnatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrin
 
Kel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrinKel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrin
 
2. sistem pencernaan
2. sistem pencernaan2. sistem pencernaan
2. sistem pencernaan
 
Anatomi sistem perkemihan
Anatomi sistem perkemihanAnatomi sistem perkemihan
Anatomi sistem perkemihan
 
Tumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliahTumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliah
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 

En vedette

Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenocto zulkarnain
 
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletalellyannur asmar
 
fisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comfisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comEnni Qanita
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumenmateri-x2
 
Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)Fitri Riza
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenf' yagami
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi  dan  fisiologi Anatomi  dan  fisiologi
Anatomi dan fisiologi difabakrie
 
Sistem integumentari(kulit)
Sistem integumentari(kulit)Sistem integumentari(kulit)
Sistem integumentari(kulit)enab dan kesum
 
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULITANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULITMuhammad Nasrullah
 
Kel i paruh kaki sayap paruh aves
Kel i paruh kaki sayap paruh avesKel i paruh kaki sayap paruh aves
Kel i paruh kaki sayap paruh avesAbror Abrori
 
92688560 anatomi-sistem-integumen
92688560 anatomi-sistem-integumen92688560 anatomi-sistem-integumen
92688560 anatomi-sistem-integumenRofan Theminho
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akutdeky akbar
 

En vedette (20)

Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
 
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
 
fisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comfisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.com
 
Anatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akperAnatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akper
 
Sistem Integumen
Sistem Integumen Sistem Integumen
Sistem Integumen
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Pengkajian sistem integumen
Pengkajian sistem integumenPengkajian sistem integumen
Pengkajian sistem integumen
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA 3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi  dan  fisiologi Anatomi  dan  fisiologi
Anatomi dan fisiologi
 
Sistem integumentari(kulit)
Sistem integumentari(kulit)Sistem integumentari(kulit)
Sistem integumentari(kulit)
 
Kulit rambut dan kuku
Kulit rambut dan kukuKulit rambut dan kuku
Kulit rambut dan kuku
 
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULITANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
 
Kel i paruh kaki sayap paruh aves
Kel i paruh kaki sayap paruh avesKel i paruh kaki sayap paruh aves
Kel i paruh kaki sayap paruh aves
 
92688560 anatomi-sistem-integumen
92688560 anatomi-sistem-integumen92688560 anatomi-sistem-integumen
92688560 anatomi-sistem-integumen
 
Integumen kulit
Integumen kulitIntegumen kulit
Integumen kulit
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
 

Similaire à Sistem integumen (1)

Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenarniwianti
 
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docxanatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docxAnyapinkcorn
 
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgINDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgariefpradana07
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptMeilanySasti
 
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2Langgeng Archer
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumennurdinz
 
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTXdbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTXPuteriKhairunnisaIkh
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenBetaKatsuragi
 
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan MuskuloskeletalSistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan Muskuloskeletalpjj_kemenkes
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaRiski Eka
 
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptxSISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptxChristwaruwu
 

Similaire à Sistem integumen (1) (20)

Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumen
 
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docxanatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
 
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgINDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
 
Sph
SphSph
Sph
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
 
Adneksa kulit
Adneksa kulitAdneksa kulit
Adneksa kulit
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
ANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.pptANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.ppt
 
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTXdbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumen
 
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan MuskuloskeletalSistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptxSISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 

Dernier

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 

Dernier (20)

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 

Sistem integumen (1)

  • 2.  Kulit adalah suatu organ tubuh yang terletak paling luar, strukturnya cukup kompleks dan memiliki berbagai fungsi vital.  Luas kulit orang dewasa 1,5 m² dengan berat kira-kira 15 % berat badan.  Kulit mempunyai variasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras dan lokasi tubuh.  Warna kulit berbeda – beda, lembut, tipis dan tebalnya
  • 3. 1. Lapisan epidermis atau kutikel 2. Lapisan dermis ( korium, kutis vera, true skin ) 3. Lapisan subkutis
  • 4. Adalah bagian kulit luar yang tipis terdiri dari jaringan epitel berlapis gepeng yang terdiri dari 5 lapisan : a. Stratum basalis : terdiri atas sel – sel berbentuk columnar yang tersusun vertikal pada perbatasan demoepidermal berbaris seperti pagar (palisade). selalu mengadakan mitosis, selnya terus menerus memproduksi sel epidermis baru, hasil mitosis kemudian didorong keatas menjadi lapisan² sel diatas str. Basalis. Terdiri dari 2 jenis sel : sel – sel yg berbentuk kolumnar dan sel pembentuk melanin.
  • 5. b. Stratum Spinosum ( stratum malphigi ) atau prickle cell layer : terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal, besarnya berbeda – beda, makin kepermukaan makin gepeng bentuknya dan mengandung banyak glikogen. c. Stratum Granulosum atau lapisan keratohialin : terdiri dari 2 atau 3 lapis sel – sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Mukosa biasanya tidak mempunya lapisan ini. Terlihat jelas ditelapak tangan dan kaki.
  • 6. d. Stratum Lucidum : terdapat langsung dibawah lap. korneum. Lapisan sel – sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yg berubah menjadi protein (eleidin) . bag. ini hanya terdapat pada kulit yang tebal spt telapak kaki dan tangan. e. Stratum Korneum : merupakan lapisan permukan epidermis, terdiri dari puluhan lapis sel yang sudah mati berbentuk pipih dan penuh dng keratin. bag ini membentuk lap. kedap air yang dapat menahan serangan mikroorganisme, cahaya, zat kimia dll.
  • 7. Ditinjau dari jenis sel penyusunnya epidermis mengandung 3 jenis sel : 1. Keratinosit : dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan sel, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum,makin ke atas menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf.
  • 8. 2. Sel Langerhans : Spt magrofag yang berasal dari sumsum tulang yang penting dalam pembentukan imunitas. 3 Melanosit : sel pembentuk pigmen melanin, suatu pigmen yang berperan dalam pembentukan warna kulit.
  • 9.  Dermis tersusun atas jaringan fibrous dan jaringan ikat yang elastik.  Pada permukaan dermis tersusun papil² kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler  Ujung syaraf sensorik yaitu puting peraba terdapat dalam dermis  Kelenjar keringat yg berbentuk tabung berbelit dan banyak jumlahnya terletak disini  Terbagi menjadi 2 bagian : pars papilare ( bag. Yg menonjol ke epidermis ) dan pars retikulare ( bag. Yg menonjol ke subcutan ).
  • 10.  Terletak dibawah kulit terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel – sel lemak. Sel lemak merupakan sel bulat, besar , dengan inti teresak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah.  Serat-serat dari dermis menembus masuk ke dalam lap. Subkutan dgn demikian kulit menempel erat kelapisan subkutan  Lapisan subkutan melekat lagi kejaringan dibawahnya misal pada fasia otot dan periosteum tulang  Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung pada lokasinya.
  • 11.
  • 12. Warna kulit tergantung pada 3 faktor yang berinteraksi ; 1. Kapiler darah : yg berada didalam dermis akan menyebabkabn kulit berwarna semu merah 2. Pigmen karoten : utama dlm dermis akan menyebabkan kulit berwarna kuning kejinggaan. Pigmen karoten banyak terdapat pada orang ras asia
  • 13. 3. Pigmen melanin ; - Terutama pada lap. Epidermis (spinosum dan basalis) menyebabkan kulit berwarna hitam gelap - Sel pembentuk melanin disebut melanosit terdapat pada str. Basalis - Sinar ultraviolet dan MSH dari hypopisis akan mengaktifkan enzim² pembentuk melanin, sehingga seseorang yg sering berjemur kulitnya akan menghitam.
  • 14. 1. Rambut a. Batang rambut : bagian yang berada diluar kulit b. Akar rambut : bagian rambut yang tertanam dlm lap epidermis. Ujung folikel membentuk suatu lekukan disebut papila. Akar rambut berisi pembuluh darah yang memberi nutrien pada rambut yang sedang tumbuh. c. 3 macam tipe rambut : lanugo ( pd bayi merupakan rambut halus dan tidak berpigmen) , rambut terminal ( pd dewasa, lebih kasar, berpigmen dan mempunyai medula )dan rambut velus ( halus & berpigmen)
  • 15.  Pada beberapa tempat tidak terdapat rambut spt pada telapak tangan dan kaki c. Warna rambut : Tergantung dari pigmen melanin yg dikandungnya, melanin terbentuk oleh bantuan melanosit yg terdapat pada lap germinal folikel dgn bantuan enzym tyrosinase
  • 16. d. Otot penegak rambut : suatu otot muskulus erektor pilli yg menhub. akar rambut dengan papila dermis. Otot ini akan berkontraksi bila kita kedinginan atau takut. e. Kelenjar sebasea : merupakan kelenjar yang mengsekresi lemak untuk membilas rambut dan kulit. Bermuara pada akar rambut bisa juga bermuara langsung kekulit.
  • 17. Kelenjar ini terdapat paling banyak diatas kepala dan muka, sekitar hidung, mulut dan telinga dan sama sekali tidak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Kel. Ini mengeluarkan sekret yg disebut sebum yg memelihara kulit agar empuk dan halus serta rambut mengkilat.
  • 18. e. Pertumbuhan rambut : tumbuh karena lap. Epidermis pada akar bermitosis, sedangkan pada bagian atas biasanya sudah mati. Umumnya rambut tumbuh 1 cm perbulan sampai berapa waktu kemudian tidak tumbuh dan rontok.
  • 19.  Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk (st. korneum yg menebal) yang terdapat pada ujung jari, spt rambut dapat tumbuh karena terdapat lap. Germinal pada akar kuku. Kuku tumbuh kira – kira 1 mm / minggu. Bagian – bagian kuku :  Matriks kuku : pembentuk jaringan kuku yang baru  Dinding kuku ( nail wall ) : lipatan – lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.  Dasar kuku ( nail bed ) : bagian kulit yang ditutupi kuku
  • 20.  Alur kuku ( nail groove ) : celah antara dinding dan dasar kuku.  Akar kuku ( nail root ) : bagian proksimal kuku.  Lempeng kuku ( nail plate ) : bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku .  Lunula : bagian lempeng kuku yang berbentuk warna putih di dekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.  Eponikium : dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.  Hiponikium : dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas ( free edge ) menebal.
  • 21. 1. Lipatan kuku posterior 2. Eponikium 3. Lunula 4.Lempeng kuku
  • 22. 1. Kelenjar keringat ( kelenjar sudorifera ) : a. Kelenjar ekrin : kelenjar yg kecil – kecil, terletak dangkal di dermis dengan sekret yg encer . Saluran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung dipermukaan kulit. Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi dan aksila. b. Kelenjar apokrin : lebih besar , lebih dalam dan sekretnya lebih tebal. Terdapat di aksila, areola mammae, pubis, labia mayora dan telinga luar.
  • 23. 2. Kelenjar sebasea - Terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak tangan dan kaki. Biasanya terdapat disamping akar rambut dan bermuara pada lumen akar (folikel) rambut. Sebum yang dihasilkan mengandung trigliserida, as. lemak bebas, skualen, wax ester dan kolesterol.
  • 24. 1. Fungsi Proteksi 2. Fungsi Absorsi 3. Fungsi Eksreksi 4. Fungsi Persepsi 5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh 6. Fungsi Pembentukan Pigmen 7. Fungsi Keratinasi 8. Fungsi Pembentukan vit D
  • 25. 1. Ruffini : reseptor penerima panas di dermis dan subcutis 2. Badan Krause : reseptor penerima dingin di dermis 3. Badan taktil Meisner : reseptor dipapil dermis untuk rangsangan perabaan 4. Merkel ranvier reseptor epidermis untuk rangsangan perabaan 5. Badan Paccini : reseptor di epidermis untuk rangsangan penekanan