SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
ANALYSIS TOOLS : DFD & ERD
putu.sundika@gmail.com
facebook.com/putu.sundika
Tools of Analysis : DFD & ERD
Konsep Physical World dan Logical Equivalent
         Physical world atau dunia fisik adalah dunia yang nyata terjadi dan dapat kita lihat di
kehidupan sehari-hari. Dunia fisik ini sangat rumit dan kompleks dengan segala hal yang terjadi
di dalamnya. Faktor-faktor subyektivitas juga sangat kuat keberadaan dan pengaruhnya dalam
dunia fisik. Proses pengurusan KTP adalah contoh yang sederhana sebuah proses yang terjadi di
dalam sebuah dunia fisik. Masyarakat jika ingin mengurus sebuah KTP maka harus datang ke
kelurahan kemudian mengisi form data diri. Selanjutnya form tersebut akan dikirim ke
Kecamatan dan terus begitu sampai KTP tersebut jadi.


                                       Surat Pengantar RT/RW


                                             Kelurahan


                      KSK                  Formulir KTP              Membayar ADM


                                             Kecamatan


                Bayar Restribusi             Legalisasi                    Foto


                                                                    Pengambilan KTP

                            Gambar 1 Contoh proses pembuatan KTP


         Contoh proses pengurusan KTP secara manual dapat dilihat seperti gambar di atas. Setiap
tahapan harus betul-betul dilalui dengan menghadiri langsung ke tempatnya masing-masing.
Proses ini bisa memakan waktu lebih dari 1 (satu) hari. Ini adalah contoh yang terjadi di dunia
fisik.
         Untuk membuat proses-proses bisnis di dunia fisik ini menjadi lebih efisien maka
dibuatlah sebuah program komputer yang akan menangani keseluruhan proses tersebut dalam
waktu yang jauh lebih singkat. E-KTP adalah contoh nyata dari implementasi sistem komputer
tersebut. Program komputer ini disebut sebagai logical world. Jadi untuk membuat physical


putu.sundika@gmail.com                                                                      2
Tools of Analysis : DFD & ERD
world menjadi lebih efisien maka physical world tersebut akan diterjemahkan / dicarikan
ekivalennya ke dalam logical world, contohnya adalah dengan membuat program komputer.


Analogi Logical Equivalent
       Analogi menterjemahkan physical world ke dalam logical equivalent membutuhkan
teknik khusus. Hal tersebut disebabkan karena logival equivalent tidak boleh bersifat ambiguous
atau rancu. Sifatnya harus betul-betul standard dan terlepad dari faktor-faktor seubjektifitas
sehingga setiap orang yang capable di bidangnya dapat membaca dan mengartikannya dalam
sebuah pemahaman yang sama.




             Keluarga                       Arsitek                     Developer

                          Gambar 2 Proses membangun sebuah rumah


       Gambar 2 menggambarkan proses pembangunan rumah. Proses ini dapat digunakan
untuk penggambaran sederhana tentang logical equivalent. Untuk membangun sebuah rumah
kita akan membeli tanah tempat rumah kita akan didirikan. Kemudian kita akan menghubungi
Arsitek. Pertanyaan pertama dari seorang Arsitek biasanya adalah “rumah seperti apa yang Anda
inginkan ?”. Kita akan mulai menggambarkan rumah yang kita inginkan. Misalkan kita
menginginkan halaman yang luar, pintu pagar yang tinggi, ada kolam renang dan sebagainya.
       Proses yang kita lakukan ini sebenarnya adalah proses menggambarkan physical world
yang kita inginkan kepada Arsitek. Arsitek akan menterjemahkan semua penggambaran kita
tersebut ke dalam sebuah gambar (prototype). Gambaran physical world tadi akan kita lihat dan
mungkin kita revisi lagi sehingga terjadi diskusi interaktif antara kita dan Arsitek. Sampai suatu
saat tercapai kata sepakat maka Arsitek dengan tool yang dimilikinya akan membuat sebuah
gambar teknis atau blueprint. Gambar teknis ini lah yang disebut sebagai logical ekuivalent dari
physical world. Blueprint ini tidak dapat dibaca oleh kita sebagai customer, tetapi sangat jelas
dapat dibaca oleh kontraktor pemangun rumah. Blueprint tersebut berisikan seluruh spesifikasi


putu.sundika@gmail.com                                                                        3
Tools of Analysis : DFD & ERD
teknis dari rumah yang harus dibangun. Blueprint tidak mengandung informasi yang ambiguous /
rancu. Hal ini menyebabkan seorang kontraktor tidak perlu berdiskusi dengan customer / pemilik
rumah. Kontraktor cukup berdiskusi dengan Arsitek. Dan itupun dilakukan dengan frekuensi
yang minimal. Hal ini dikarenakan semua informasi yang diperlukan sudah ada di dalam
blueprint. Setelah rumah selesai dibangun, blueprint ini sebagai dokumentasi teknis dari rumah
akan diberikan kepada customer.
       Penggambaran proses di atas dapat kita samakan dengan dunia komputer. Dimana
seorang customer yang memesan program dapat dipandang sebagai keluarga pemesan rumah
tadi. Arsitek dapat dipandang sebagai System Analyst. Kontraktor pembangun rumah dapat
dipandang sebagai seorang software developer.




            Customer                  System Analyst                 Software Developer

                        Gambar 3 Proses membangun sebuah program


       System analyst akan menanyakan sedetil-detilnya tentang kebutuhan dan keinginan dari
customer. Setelah diskusi interaktif dan menemukan kesepatan, System Analyst akan membuat
sebuah bisnis flow serta dokumen teknis lainnya. Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relation
Diagran (ERD) adalah salah satu tool yang dapat digunakan untuk membuat logical ekuivalent
ini. Seorang programmer komputer atau software developer tidak akan merasa perlu lagi
bertanya dan berdiskusi kepada customer. Hal ini dikarenakan semua hal teknis yang terkait
dengan keperluan pembuatan software sudah ada dan diberikan oleh Analyst. Walaupun physical
world penuh dengan subyektivitas, dokumen teknis tetap dibuat dengan pendekatan matematika.


Dokumentasi Teknis
       Data Flow Diagram selain merupakan diagram yang menterjemahkan physical world ke
logical equivalent, DFD juga adalah dokumentasi dari software. Dokumentasi teknis ini sangat
sangat penting dikarenakan sifat standard dan non ambiguous nya. Contoh pentingnya


putu.sundika@gmail.com                                                                    4
Tools of Analysis : DFD & ERD
dokumentasi ini dapat kita lihat pada contoh kasus pembuatan rumah di atas. Blueprint rumah
yang sudah dibuatkan oleh Arsitek adalah dokumentasi teknis dari rumah. Jika setelah beberapa
waktu, rumah yang sudah berdiri dan ditempati ingin diubah / renovasi maka tentunya kita akan
menghubungi Arsitek yang sama saat pertama kita bangun rumah. Semisal Arsitek tersebut
sudah tidak ada, misalkan pensiun atau sejenisnya, maka dengan memanfaatkan dokumentasi
(blueprint) yang sudah ada, kita cukup menghubungi Arsitek yang lain dengan membawa
dokumen tadi. Arsitek yang baru tidak perlu lagi menghubungi Arsitek sebelumnya karena
dokumentasi teknisnya sudah jelas.
       Demikian juga halnya dengan Data Flow Diagram yang sudah dimiliki, cukup diberikan
kepada System Analyst yang baru untuk revisi atau mungkin langsung ke software developer
untuk dibuatkan perubahannya.


Simbol Data Flow Diagram
       Untuk membuat sebuah Data Flow Diagram, dibutuhkan setidaknya 4 simbol logical
equivalent yaitu symbol yang menggambarkan proses, entitas luar, data flow dan data store.




      Entitas luar                Proses             Data Flow               Data Store


                                     Gambar 4 Simbol DFD


       Entitas luar / external adalah entitas yang tidak dapat dikontrol. Data Flow dan Data Store
adalah 2 hal yang berlawanan. Data Flow adalah data yang bergerak atau aliran data dari dan ke.
Sedangkan Data Store tidak bergerak alias menetap, biasanya Data Store adalah representative
dari database. Contoh yang sederhana yang dapat dibuatkan logical equivalentnya adalah proses
pembayaran dari pembelian barang. Proses yang terjadi di physical world adalah sebagai berikut.
Vendor atau supplier akan mengirimkan invoice kepada customer. Customer setelah menerima
invoice tersebut akan menyimpannya di buku kas. Setelah 30 hari kerja invoice tersebut akan
diterbitkan.


putu.sundika@gmail.com                                                                        5
Tools of Analysis : DFD & ERD


                                                 1.0
                                             Mencatat
                                 invoice                    cek
                   Supplier                    dan                       Supplier
                                             Membayar

                                            mencatat dan melihat
                                  Buku Kas

                          Gambar 5 Data Flow Diagram pembayaran invoice


           Gambar 5 adalah logical equivalent dari physical world invoice di atas tadi. Data Flow
Diagram pada gambar 5 terbentuk dari 2 eksternal, 1 proses, 2 data flow dan 1 data store. Jika
dilihat lagi maka proses 1.0 terdiri dari 2 proses yaitu proses mencatat dan proses membayar.
Artinya proses 1.0 ini masih bisa kita breakdown lagi menjadi proses kecil. Peristiwa memecah
ke proses yang lebih detil lagi disebut sebagai decomposisi atau lebih dikenal dengan leveling.



                                     1.1                           1.2
                      invoice                                                   cek
       Supplier                  mencatat                     membayar                Supplier


                                   menyimpan                membaca
                                                 Buku Kas

                              Gambar 6 Data Flow Diagram yang lebih detil


           Hasil leveling dari gambar 5 menjadi gambar 6. Terlihat jelas bahwa pada physical world
tentang invoice tadi setelah di logival equivalent mendapatkan 2 proses dengan 2 eksternal yang
terkait.
           Perbedaan pasti dari physical dan logical adalah bahwa logical merupakan hal yang tidak
mengandung kerancuan lagi, sehingga DFD sebagai logical quivalent merupakan sebuah
informasi standard yang dapat dimengerti oleh seluruh system analyst, programmer atau software
developer sebagai sebuah gambaran proses physical world.


putu.sundika@gmail.com                                                                           6
Tools of Analysis : DFD & ERD
LOGIC MODELLING
       Setelah membuat logical equivalent yaitu Data Flow Diagram, maka selanjutnya adalah
melakukan pemodelan dari logic tadi. Hal ini sangat erat berhubungan dengan desain dari sebuah
database yang akan digunakan. Logic modeling mempunyai tujuan akhir yaitu menentukan
hubungan terbaik / relasi yang paling tepat untuk diterapkan di database.



       Order No           : _________________________________               ORDER FORM
       Order Date         : _________________________________
       Customer No        : _________________________________
       Customer Name      : _________________________________
       Customer Addres    : _________________________________
        Item No     Item Qty       Item Price           Item Name           Item Amount



                                                                    TOTAL


                              Gambar 7 Contoh sebuah order form


       Gambar 7 adalah sebuah contoh dari order form yang sering digunakan di restoran atau di
tempat perbelanjaan umum. Ketika customer membeli beberapa barang dari sebuah toko maka
form order ini akan diisi. Jika diperhatikan lagi makan order form di atas terdiri dari 2 bagian
besar yaitu bagian header dan bagian detil. Bagian header adalah bagian yang berisikan
informasi Order No, Order Date sampai Customer Address. Sedangkan bagian detil berisikan
barang-barang yang dibeli. Order form pada gambar 7 ini akan digunakan sebagai contoh desain
database yang baik.


Logic Data Model
       Setidaknya ada 3 (tiga) hal pokok yang harus dilakukan dalam membuat sebuah model
data logic. Inilah nanti yang akan membentuk Entity Relation Diagram (ERD).
1. Mengindentifikasi Candidate Key
2. Memilih Primary Key
3. Melakukan normalisasi



putu.sundika@gmail.com                                                                      7
Tools of Analysis : DFD & ERD
Candidate Key dan Primary Key
       Key seperti jika ditermahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti kunci. Key adalah
sesuatu yang unik yang bisa digunakan untuk mewakili sesuatu. Contoh seorang mahasiswa.
Yang dapat mewakili seorang mahasiswa tertentu adalah bukan namanya sebab nama mungkin
saja sama antara mahasiswa satu dengan lainnya. Yang dapat digunakan sebagai key adalah
Nomor Induk Mahasiswanya (NIM). NIM tidak mungkin sama untuk lebih dari seorang
mahasiswa. Jika key adalah NIM maka artinya cukup dengan memanggil NIM saja maka kita
bisa mengetahui data dari mahasiswa tersebut, misalkan nama, umur, kelas, alamat dan yang
lainnya. Key juga berhubungan dengan pencarian. Jadi jika ingin mencari data mahasiswa, cukup
digunakan NIM nya untuk key pencarian.
       Ternyata NIM bukanlah satu-satunya key yang mungkin digunakan pada data mahasiswa.
Ada No KTP yang juga bisa digunakan sebagai key. Sehingga sekarang kita punya 2 (dua) key.
Inilah yang disebut sebagai candidate key. Salah satu dari candidate key ini harus dipilih sebagai
pemenang. Pemenang akan disebut sebagai Primary Key. Sisanya disebut secondary key. Cara
memilihnya adalah dengan mempertimbangkan yang mana yang akan paling sering digunakan.
Jika data mahasiswa, maka tentunya yang akan paling sering digunakan adalah NIM nya.
Sehingga Primary Key yang digunakan adalah NIM.


Normalisasi
       Konsep normalisasi adalah konsep yang harus dipatuhi dalam membuat desain relasi dari
sebuah database. Dengan memenuhi semua konsep normalisasi ini maka desain relasi database
akan membuat sebuah hubungan terbaik sehingga integritas dari database dapat terjaga dalam
kondisi yang sempurna. Konsep dasar dari normalisasi adalah menghilangkan redundansi atau
perulangan pada desain database. Contoh yang paling sederhana adalah ketika kita mempunyai 3
(tiga) field yaitu quantity, price dan amount. Amount dalam hal ini isinya adalah hasil perkalian
dari quantiy dan price. Hal ini adalah contoh sederhana bahwa telah terjadi redundansi yang
tidak perlu. Dengan konsep normalisasi maka seharusnya kita cukup mempunyai 2 (dua) field
saja yaitu quantity dan price.




putu.sundika@gmail.com                                                                        8
Tools of Analysis : DFD & ERD
Normal Form (NF)
       Sebelum lebih jauh masuk ke dalam normalisasi, maka istilah di bawah ini adalah konsesi
yang digunakan dalam desain database.
Entity adalah logic equivalent dari sebuah file / table / database. Dalam contoh di atas, entitas
yang dimaksud adalah entitas order.
Atribut adalah elemen dari sebuah entitas. Dalam contoh di atas, atribut dari entitas order adalah
order no, order date dan seterusnya.


Aturan Dasar dari NF
   1st NF : tidak ada pengulangan atribut
   2nd NF : tidak ada ketergantungan secara partial pada Primary Key
   3th NF : tidak ada non key atribut yang tergantung terhadap non key atribut lainnya


Menggunakan contoh kasus form order di atas maka dapat kita buatkan entitas dan atribut seperti
di bawah ini :

                  Item No                                                 Order Date

                 Item Qty                                                Customer No
                                        Entitas : Order
                 Item Price             Order No (PK)                   Customer Name

                 Item Total                                           Customer Address

                 Item Name


                        Gambar 8 Entitas, Primary Key dan non key attribute


       Gambar 8 menunjukkan bahwa entitas order memiliki 9 non key attribute (field) dengan
sebuah field sebagai Primary Key yaitu Order No. Gambar awal ini harus dianalisa
menggunakan konsep normalisasi untuk mendapatkan hubungan terbaik dalam databasenya.




putu.sundika@gmail.com                                                                        9
Tools of Analysis : DFD & ERD
1st NF
         Normalisasi pertama menyatakan bahwa tidak boleh ada perulangan atribut. Jika kita
lihat kembali gambar 7 maka ternyata ada perulangan di sana. Satu form order bisa menangani
banyak item yang dibeli oleh customer. Sehingga jika desain seperti gambar 8 digunakan data
order hanya bisa menangani 1 item yang terbeli. Jika membeli banyak item maka akan jelas
terlihat terjadi perulangan yaitu dengan order no yang sama berulang untuk item yang berbeda.
Efek dari perulangan ini adalah kita harus mendefinisikan item maksimal yang harus dibeli
dalam sebuah order no. Hal ini tentunya sangat tidak masuk akal. Dalam dunia nyata hal ini
seperti membuatkan nota baru untuk setiap kali berbelanja lebih dari sekian item. Untuk itu
perlu dinormalisasi.


                       Entitas : Order Items              Entitas : Order

                       Order No Item No (PK)              Order No (PK)

                           Item Qty                           Order Date

                           Item Price                        Customer No

                           Item Total                       Customer Name

                          Item Name                        Customer Address

                                    Gambar 9 Hasil setelah 1st NF


         Aturan yang dapat digunakan dalam membuat 1st NF adalah setiap kali terjadi kegagalan
di 1st NF maka harus dibuat sebuah entitas baru dengan menggunakan key bersambung atau
concatenated key seperti terlihat pada entitas baru Order Items yang menggunakan concatenated
key dari Item No dan Order No.


2nd NF
         Setelah 1st NF tercapai maka perlu dianalisa menggunakan aturan 2nd NF bahwa non key
attribute yang ada pada concatenated key, tidak boleh ada ketergantungan secara partial. Jika kita
lihat kembali gambar 9 pada entitas Order Items, non key attribute Item Name hanya bergantung


putu.sundika@gmail.com                                                                     10
Tools of Analysis : DFD & ERD
pada concatenated Item No. Item Name tidak bergantung pada Order No. Hal ini dikatakan
bahwa ada non key attribute yang tergantung secara partial terhadap concatenated key.


          Entitas : Order Items          Entitas : Items             Entitas : Order
          Order No Item No (PK)          Item No (PK)                Order No (PK)

               Item Qty                         Item Price               Order Date

              Item Total                     Item Name                  Customer No

                                                                      Customer Name

                                                                     Customer Address

                                    Gambar 10 Hasil setelah 2nd NF


3rd NF
         Terakhir adalah melakukan analisa terhadap kepatuhan aturan normalisasi 3rd NF yaitu
tidak boleh ada non key attribute yang saling tergantung. Jika dilihat pada gmabar 10 di atas
maka dapat dilihat bahwa Customer No, Customer Name dan Customer Address semuanya
saling tergantung. Untuk itu perlu dibuatkan sebuah entitas baru.

                              Entitas : Order Items          Entitas : Items

                              Order No Item No (PK)          Item No (PK)

                                     Item Qty                     Item Price

                                    Item Total                   Item Name


                              Entitas : Customer             Entitas : Order

                              Customer No (PK)               Order No (PK)

                                  Customer Name                  Order Date

                                  Customer Address
                                    Gambar 12 Hasil setelah 3th NF


putu.sundika@gmail.com                                                                  11
Tools of Analysis : DFD & ERD
       Gambar 12 menunjukkan bahwa seluruh proses sudah di normalisasi. Item Total pada
entitas Order Item bisa dihilangkan karena total merupakan hasil perkalian dari Item Quantity
dan Item Price.


Entity Relation Diagram (ERD)
       Setelah memastikan desain database sudah normal maka hubungannya antar entitas akan
dibuatkan sebuah diagram hubungan yang disebut sebagai Entity Relational Diagram (ERD).
Jenis hubungan yang dimungkinakan terjadi dalam ERD adalah one to many, one to one dan zero
to many. Hubungan ini sering juga disebut sebagai cardinality. Simbolnya dapat dilihat pada
gambar ERD dibawah ini.



    Order                                                      Item
     Order No                                                  Item No

    Order Date                                                 Item Price
    Customer No (FK)              Item Order                   Item Name
                                   Order No Item No
    Cust                           Item Qty
    Customer No

    Customer Name
    Customer Address

                            Gambar 13 Entity Relational Diagram


       Gambar 13 merupakan hasil akhir dari penggambaran ERD. Cara mendapatkan gambaran
seperti itu adalah dengan cara memulai melihat hubungan per entitas. Misalkan dimulai dari
entitas Order terhadap entitas Item Order. Digambarkan sebagai one to many. Dikarenakan
sebuah order no memiliki minimal sebuah item yang di order atau banyak.Sedangkan sebaliknya
entitas Item Order ke Order hubungannya adalah one to one. Untuk entitas Item terhadap Item
Order hubungannya adalah zero to many. Hal ini dikarenakan bahwa sebuah item yang ada tidak
pernah diorder atau sebuah item justru bisa banyak diorder. Sebaliknya, hubunga antara entitas
Item Order terhadap Items adalah one to one. Hubungan entitas Order terhadap Customer adalah


putu.sundika@gmail.com                                                                  12
Tools of Analysis : DFD & ERD
one to one mengingat sebuah no order pastilah kepunyaan seorang customer saja. Sebaliknya
adalah hubungan one to many karena seorang customer bisa memiliki banyak order.


Penutup
       Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relational Diagram (ERD) adalah tools yang bisa
digunakan untuk melakukan dokumentasi teknis dari physical world ke logic equivalent.
Hasilnya adalah sebuah dokumentasi teknis yang standard yang dapat dimengerti oleh orang-
orang yang terkait dalah sofwater life cyle seperti system anlyst dan software developer.




putu.sundika@gmail.com                                                                      13

More Related Content

Viewers also liked

ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案
ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案 ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案
ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案 Yuhei Hirose
 
Enterprise 20/20 Volume 1
Enterprise 20/20 Volume 1Enterprise 20/20 Volume 1
Enterprise 20/20 Volume 1Nicole Walker
 
неРЕЗЮМЕ
неРЕЗЮМЕнеРЕЗЮМЕ
неРЕЗЮМЕk_anastasia
 
Bourne preview day2012-ppt (1)
Bourne preview day2012-ppt (1)Bourne preview day2012-ppt (1)
Bourne preview day2012-ppt (1)drumdon
 
Tai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chuc
Tai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chucTai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chuc
Tai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chucconankiz
 
Michelle's Portfolio
Michelle's PortfolioMichelle's Portfolio
Michelle's Portfoliomich811
 
Title here
Title hereTitle here
Title hereiasf
 
Colombo Performance Test Meetup - 2016 April
Colombo Performance Test Meetup - 2016 AprilColombo Performance Test Meetup - 2016 April
Colombo Performance Test Meetup - 2016 Aprilnmadusanka
 
Introduction to Database system
Introduction to Database systemIntroduction to Database system
Introduction to Database systemPutu Sundika
 
OneR vs Naive Bayes vs Decision Tree
OneR vs Naive Bayes vs Decision TreeOneR vs Naive Bayes vs Decision Tree
OneR vs Naive Bayes vs Decision TreePutu Sundika
 
Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...
Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...
Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...bwhowell1
 
Klasterisasi Menggunakan k-Means
Klasterisasi Menggunakan k-MeansKlasterisasi Menggunakan k-Means
Klasterisasi Menggunakan k-MeansPutu Sundika
 
Diagram erd restaurant
Diagram erd restaurantDiagram erd restaurant
Diagram erd restaurantRistaMeytasari
 
Tugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSI
Tugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSITugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSI
Tugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSISherly Sundiawati
 
Zaha hadid pp
Zaha hadid ppZaha hadid pp
Zaha hadid ppjaroxvad
 

Viewers also liked (18)

ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案
ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案 ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案
ユーザーリサーチを用いた デザインコンセプト創造に関する研究 デザインジャンプ法(DJ 法)の提案
 
лекция нтс 1
лекция нтс 1лекция нтс 1
лекция нтс 1
 
Enterprise 20/20 Volume 1
Enterprise 20/20 Volume 1Enterprise 20/20 Volume 1
Enterprise 20/20 Volume 1
 
неРЕЗЮМЕ
неРЕЗЮМЕнеРЕЗЮМЕ
неРЕЗЮМЕ
 
Bourne preview day2012-ppt (1)
Bourne preview day2012-ppt (1)Bourne preview day2012-ppt (1)
Bourne preview day2012-ppt (1)
 
Tai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chuc
Tai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chucTai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chuc
Tai lieutonghop.com --xay-dung_phan_mem_quan_ly_tuyen_sinh_dai_hoc_tai_chuc
 
Michelle's Portfolio
Michelle's PortfolioMichelle's Portfolio
Michelle's Portfolio
 
Title here
Title hereTitle here
Title here
 
Colombo Performance Test Meetup - 2016 April
Colombo Performance Test Meetup - 2016 AprilColombo Performance Test Meetup - 2016 April
Colombo Performance Test Meetup - 2016 April
 
Tugas si kelompok 8
Tugas si kelompok 8Tugas si kelompok 8
Tugas si kelompok 8
 
Introduction to Database system
Introduction to Database systemIntroduction to Database system
Introduction to Database system
 
OneR vs Naive Bayes vs Decision Tree
OneR vs Naive Bayes vs Decision TreeOneR vs Naive Bayes vs Decision Tree
OneR vs Naive Bayes vs Decision Tree
 
Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...
Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...
Developing Sustainable Conservation Finance Strategies for Coral Reef Restora...
 
Klasterisasi Menggunakan k-Means
Klasterisasi Menggunakan k-MeansKlasterisasi Menggunakan k-Means
Klasterisasi Menggunakan k-Means
 
C45 sample case
C45 sample caseC45 sample case
C45 sample case
 
Diagram erd restaurant
Diagram erd restaurantDiagram erd restaurant
Diagram erd restaurant
 
Tugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSI
Tugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSITugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSI
Tugas perancangan basis data pertemuan 1 semester 2 BSI
 
Zaha hadid pp
Zaha hadid ppZaha hadid pp
Zaha hadid pp
 

Similar to Data Flow Diagram dan Entity Relational Diagram

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEB
APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEBAPLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEB
APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEBGina Rizzo
 
Vol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufik
Vol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufikVol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufik
Vol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufikDidik Purwiyanto Vay
 
IF4198_04_093843.ppt
IF4198_04_093843.pptIF4198_04_093843.ppt
IF4198_04_093843.pptTazkyaKamila
 
Analisa masukan dan keluaran 2
Analisa masukan dan keluaran 2Analisa masukan dan keluaran 2
Analisa masukan dan keluaran 2Fera Aghvor
 
Uml pertemuan 2 activity diagram
Uml pertemuan 2 activity diagramUml pertemuan 2 activity diagram
Uml pertemuan 2 activity diagramadie_oxide
 
DATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).ppt
DATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).pptDATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).ppt
DATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).ppt20144JosafatChristMa
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...kairunnisa
 
manajemen proyek sistem informasi _3.ppt
manajemen proyek sistem informasi _3.pptmanajemen proyek sistem informasi _3.ppt
manajemen proyek sistem informasi _3.pptMuhammadRamadhan830670
 
Project charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksiProject charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksiMiftakhul Akhyar
 
Perencanaan proyek
Perencanaan proyekPerencanaan proyek
Perencanaan proyekmoryku
 
Pertemuan 5 desain sistem
Pertemuan 5 desain sistemPertemuan 5 desain sistem
Pertemuan 5 desain sistemAhmadFauzi531
 
Project charter-Contoh
Project charter-ContohProject charter-Contoh
Project charter-ContohFajar Baskoro
 

Similar to Data Flow Diagram dan Entity Relational Diagram (20)

Sad
SadSad
Sad
 
APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEB
APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEBAPLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEB
APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGINAPAN PADA HOTEL BERBASIS WEB
 
Slide apsi
Slide apsiSlide apsi
Slide apsi
 
Vol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufik
Vol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufikVol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufik
Vol2 no12 desain sistem akuntansi pokok berbasis komputer, ekka pujo, m.taufik
 
Sad
SadSad
Sad
 
EASMPPL
EASMPPLEASMPPL
EASMPPL
 
IF4198_04_093843.ppt
IF4198_04_093843.pptIF4198_04_093843.ppt
IF4198_04_093843.ppt
 
Analisa masukan dan keluaran 2
Analisa masukan dan keluaran 2Analisa masukan dan keluaran 2
Analisa masukan dan keluaran 2
 
Uml pertemuan 2 activity diagram
Uml pertemuan 2 activity diagramUml pertemuan 2 activity diagram
Uml pertemuan 2 activity diagram
 
DATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).ppt
DATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).pptDATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).ppt
DATA FLOW DIAGRAM jddbshsjshssgshbsg(M4).ppt
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, ppt uas analisis dan perancang...
 
EAS - MPPL
EAS - MPPLEAS - MPPL
EAS - MPPL
 
manajemen proyek sistem informasi _3.ppt
manajemen proyek sistem informasi _3.pptmanajemen proyek sistem informasi _3.ppt
manajemen proyek sistem informasi _3.ppt
 
Project charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksiProject charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksi
 
design database
design databasedesign database
design database
 
Perencanaan proyek
Perencanaan proyekPerencanaan proyek
Perencanaan proyek
 
Pertemuan 5 desain sistem
Pertemuan 5 desain sistemPertemuan 5 desain sistem
Pertemuan 5 desain sistem
 
Project charter-Contoh
Project charter-ContohProject charter-Contoh
Project charter-Contoh
 
EAS MPPL E 2019
EAS MPPL E 2019EAS MPPL E 2019
EAS MPPL E 2019
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 

Recently uploaded

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 

Data Flow Diagram dan Entity Relational Diagram

  • 1. ANALYSIS TOOLS : DFD & ERD putu.sundika@gmail.com facebook.com/putu.sundika
  • 2. Tools of Analysis : DFD & ERD Konsep Physical World dan Logical Equivalent Physical world atau dunia fisik adalah dunia yang nyata terjadi dan dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari. Dunia fisik ini sangat rumit dan kompleks dengan segala hal yang terjadi di dalamnya. Faktor-faktor subyektivitas juga sangat kuat keberadaan dan pengaruhnya dalam dunia fisik. Proses pengurusan KTP adalah contoh yang sederhana sebuah proses yang terjadi di dalam sebuah dunia fisik. Masyarakat jika ingin mengurus sebuah KTP maka harus datang ke kelurahan kemudian mengisi form data diri. Selanjutnya form tersebut akan dikirim ke Kecamatan dan terus begitu sampai KTP tersebut jadi. Surat Pengantar RT/RW Kelurahan KSK Formulir KTP Membayar ADM Kecamatan Bayar Restribusi Legalisasi Foto Pengambilan KTP Gambar 1 Contoh proses pembuatan KTP Contoh proses pengurusan KTP secara manual dapat dilihat seperti gambar di atas. Setiap tahapan harus betul-betul dilalui dengan menghadiri langsung ke tempatnya masing-masing. Proses ini bisa memakan waktu lebih dari 1 (satu) hari. Ini adalah contoh yang terjadi di dunia fisik. Untuk membuat proses-proses bisnis di dunia fisik ini menjadi lebih efisien maka dibuatlah sebuah program komputer yang akan menangani keseluruhan proses tersebut dalam waktu yang jauh lebih singkat. E-KTP adalah contoh nyata dari implementasi sistem komputer tersebut. Program komputer ini disebut sebagai logical world. Jadi untuk membuat physical putu.sundika@gmail.com 2
  • 3. Tools of Analysis : DFD & ERD world menjadi lebih efisien maka physical world tersebut akan diterjemahkan / dicarikan ekivalennya ke dalam logical world, contohnya adalah dengan membuat program komputer. Analogi Logical Equivalent Analogi menterjemahkan physical world ke dalam logical equivalent membutuhkan teknik khusus. Hal tersebut disebabkan karena logival equivalent tidak boleh bersifat ambiguous atau rancu. Sifatnya harus betul-betul standard dan terlepad dari faktor-faktor seubjektifitas sehingga setiap orang yang capable di bidangnya dapat membaca dan mengartikannya dalam sebuah pemahaman yang sama. Keluarga Arsitek Developer Gambar 2 Proses membangun sebuah rumah Gambar 2 menggambarkan proses pembangunan rumah. Proses ini dapat digunakan untuk penggambaran sederhana tentang logical equivalent. Untuk membangun sebuah rumah kita akan membeli tanah tempat rumah kita akan didirikan. Kemudian kita akan menghubungi Arsitek. Pertanyaan pertama dari seorang Arsitek biasanya adalah “rumah seperti apa yang Anda inginkan ?”. Kita akan mulai menggambarkan rumah yang kita inginkan. Misalkan kita menginginkan halaman yang luar, pintu pagar yang tinggi, ada kolam renang dan sebagainya. Proses yang kita lakukan ini sebenarnya adalah proses menggambarkan physical world yang kita inginkan kepada Arsitek. Arsitek akan menterjemahkan semua penggambaran kita tersebut ke dalam sebuah gambar (prototype). Gambaran physical world tadi akan kita lihat dan mungkin kita revisi lagi sehingga terjadi diskusi interaktif antara kita dan Arsitek. Sampai suatu saat tercapai kata sepakat maka Arsitek dengan tool yang dimilikinya akan membuat sebuah gambar teknis atau blueprint. Gambar teknis ini lah yang disebut sebagai logical ekuivalent dari physical world. Blueprint ini tidak dapat dibaca oleh kita sebagai customer, tetapi sangat jelas dapat dibaca oleh kontraktor pemangun rumah. Blueprint tersebut berisikan seluruh spesifikasi putu.sundika@gmail.com 3
  • 4. Tools of Analysis : DFD & ERD teknis dari rumah yang harus dibangun. Blueprint tidak mengandung informasi yang ambiguous / rancu. Hal ini menyebabkan seorang kontraktor tidak perlu berdiskusi dengan customer / pemilik rumah. Kontraktor cukup berdiskusi dengan Arsitek. Dan itupun dilakukan dengan frekuensi yang minimal. Hal ini dikarenakan semua informasi yang diperlukan sudah ada di dalam blueprint. Setelah rumah selesai dibangun, blueprint ini sebagai dokumentasi teknis dari rumah akan diberikan kepada customer. Penggambaran proses di atas dapat kita samakan dengan dunia komputer. Dimana seorang customer yang memesan program dapat dipandang sebagai keluarga pemesan rumah tadi. Arsitek dapat dipandang sebagai System Analyst. Kontraktor pembangun rumah dapat dipandang sebagai seorang software developer. Customer System Analyst Software Developer Gambar 3 Proses membangun sebuah program System analyst akan menanyakan sedetil-detilnya tentang kebutuhan dan keinginan dari customer. Setelah diskusi interaktif dan menemukan kesepatan, System Analyst akan membuat sebuah bisnis flow serta dokumen teknis lainnya. Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relation Diagran (ERD) adalah salah satu tool yang dapat digunakan untuk membuat logical ekuivalent ini. Seorang programmer komputer atau software developer tidak akan merasa perlu lagi bertanya dan berdiskusi kepada customer. Hal ini dikarenakan semua hal teknis yang terkait dengan keperluan pembuatan software sudah ada dan diberikan oleh Analyst. Walaupun physical world penuh dengan subyektivitas, dokumen teknis tetap dibuat dengan pendekatan matematika. Dokumentasi Teknis Data Flow Diagram selain merupakan diagram yang menterjemahkan physical world ke logical equivalent, DFD juga adalah dokumentasi dari software. Dokumentasi teknis ini sangat sangat penting dikarenakan sifat standard dan non ambiguous nya. Contoh pentingnya putu.sundika@gmail.com 4
  • 5. Tools of Analysis : DFD & ERD dokumentasi ini dapat kita lihat pada contoh kasus pembuatan rumah di atas. Blueprint rumah yang sudah dibuatkan oleh Arsitek adalah dokumentasi teknis dari rumah. Jika setelah beberapa waktu, rumah yang sudah berdiri dan ditempati ingin diubah / renovasi maka tentunya kita akan menghubungi Arsitek yang sama saat pertama kita bangun rumah. Semisal Arsitek tersebut sudah tidak ada, misalkan pensiun atau sejenisnya, maka dengan memanfaatkan dokumentasi (blueprint) yang sudah ada, kita cukup menghubungi Arsitek yang lain dengan membawa dokumen tadi. Arsitek yang baru tidak perlu lagi menghubungi Arsitek sebelumnya karena dokumentasi teknisnya sudah jelas. Demikian juga halnya dengan Data Flow Diagram yang sudah dimiliki, cukup diberikan kepada System Analyst yang baru untuk revisi atau mungkin langsung ke software developer untuk dibuatkan perubahannya. Simbol Data Flow Diagram Untuk membuat sebuah Data Flow Diagram, dibutuhkan setidaknya 4 simbol logical equivalent yaitu symbol yang menggambarkan proses, entitas luar, data flow dan data store. Entitas luar Proses Data Flow Data Store Gambar 4 Simbol DFD Entitas luar / external adalah entitas yang tidak dapat dikontrol. Data Flow dan Data Store adalah 2 hal yang berlawanan. Data Flow adalah data yang bergerak atau aliran data dari dan ke. Sedangkan Data Store tidak bergerak alias menetap, biasanya Data Store adalah representative dari database. Contoh yang sederhana yang dapat dibuatkan logical equivalentnya adalah proses pembayaran dari pembelian barang. Proses yang terjadi di physical world adalah sebagai berikut. Vendor atau supplier akan mengirimkan invoice kepada customer. Customer setelah menerima invoice tersebut akan menyimpannya di buku kas. Setelah 30 hari kerja invoice tersebut akan diterbitkan. putu.sundika@gmail.com 5
  • 6. Tools of Analysis : DFD & ERD 1.0 Mencatat invoice cek Supplier dan Supplier Membayar mencatat dan melihat Buku Kas Gambar 5 Data Flow Diagram pembayaran invoice Gambar 5 adalah logical equivalent dari physical world invoice di atas tadi. Data Flow Diagram pada gambar 5 terbentuk dari 2 eksternal, 1 proses, 2 data flow dan 1 data store. Jika dilihat lagi maka proses 1.0 terdiri dari 2 proses yaitu proses mencatat dan proses membayar. Artinya proses 1.0 ini masih bisa kita breakdown lagi menjadi proses kecil. Peristiwa memecah ke proses yang lebih detil lagi disebut sebagai decomposisi atau lebih dikenal dengan leveling. 1.1 1.2 invoice cek Supplier mencatat membayar Supplier menyimpan membaca Buku Kas Gambar 6 Data Flow Diagram yang lebih detil Hasil leveling dari gambar 5 menjadi gambar 6. Terlihat jelas bahwa pada physical world tentang invoice tadi setelah di logival equivalent mendapatkan 2 proses dengan 2 eksternal yang terkait. Perbedaan pasti dari physical dan logical adalah bahwa logical merupakan hal yang tidak mengandung kerancuan lagi, sehingga DFD sebagai logical quivalent merupakan sebuah informasi standard yang dapat dimengerti oleh seluruh system analyst, programmer atau software developer sebagai sebuah gambaran proses physical world. putu.sundika@gmail.com 6
  • 7. Tools of Analysis : DFD & ERD LOGIC MODELLING Setelah membuat logical equivalent yaitu Data Flow Diagram, maka selanjutnya adalah melakukan pemodelan dari logic tadi. Hal ini sangat erat berhubungan dengan desain dari sebuah database yang akan digunakan. Logic modeling mempunyai tujuan akhir yaitu menentukan hubungan terbaik / relasi yang paling tepat untuk diterapkan di database. Order No : _________________________________ ORDER FORM Order Date : _________________________________ Customer No : _________________________________ Customer Name : _________________________________ Customer Addres : _________________________________ Item No Item Qty Item Price Item Name Item Amount TOTAL Gambar 7 Contoh sebuah order form Gambar 7 adalah sebuah contoh dari order form yang sering digunakan di restoran atau di tempat perbelanjaan umum. Ketika customer membeli beberapa barang dari sebuah toko maka form order ini akan diisi. Jika diperhatikan lagi makan order form di atas terdiri dari 2 bagian besar yaitu bagian header dan bagian detil. Bagian header adalah bagian yang berisikan informasi Order No, Order Date sampai Customer Address. Sedangkan bagian detil berisikan barang-barang yang dibeli. Order form pada gambar 7 ini akan digunakan sebagai contoh desain database yang baik. Logic Data Model Setidaknya ada 3 (tiga) hal pokok yang harus dilakukan dalam membuat sebuah model data logic. Inilah nanti yang akan membentuk Entity Relation Diagram (ERD). 1. Mengindentifikasi Candidate Key 2. Memilih Primary Key 3. Melakukan normalisasi putu.sundika@gmail.com 7
  • 8. Tools of Analysis : DFD & ERD Candidate Key dan Primary Key Key seperti jika ditermahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti kunci. Key adalah sesuatu yang unik yang bisa digunakan untuk mewakili sesuatu. Contoh seorang mahasiswa. Yang dapat mewakili seorang mahasiswa tertentu adalah bukan namanya sebab nama mungkin saja sama antara mahasiswa satu dengan lainnya. Yang dapat digunakan sebagai key adalah Nomor Induk Mahasiswanya (NIM). NIM tidak mungkin sama untuk lebih dari seorang mahasiswa. Jika key adalah NIM maka artinya cukup dengan memanggil NIM saja maka kita bisa mengetahui data dari mahasiswa tersebut, misalkan nama, umur, kelas, alamat dan yang lainnya. Key juga berhubungan dengan pencarian. Jadi jika ingin mencari data mahasiswa, cukup digunakan NIM nya untuk key pencarian. Ternyata NIM bukanlah satu-satunya key yang mungkin digunakan pada data mahasiswa. Ada No KTP yang juga bisa digunakan sebagai key. Sehingga sekarang kita punya 2 (dua) key. Inilah yang disebut sebagai candidate key. Salah satu dari candidate key ini harus dipilih sebagai pemenang. Pemenang akan disebut sebagai Primary Key. Sisanya disebut secondary key. Cara memilihnya adalah dengan mempertimbangkan yang mana yang akan paling sering digunakan. Jika data mahasiswa, maka tentunya yang akan paling sering digunakan adalah NIM nya. Sehingga Primary Key yang digunakan adalah NIM. Normalisasi Konsep normalisasi adalah konsep yang harus dipatuhi dalam membuat desain relasi dari sebuah database. Dengan memenuhi semua konsep normalisasi ini maka desain relasi database akan membuat sebuah hubungan terbaik sehingga integritas dari database dapat terjaga dalam kondisi yang sempurna. Konsep dasar dari normalisasi adalah menghilangkan redundansi atau perulangan pada desain database. Contoh yang paling sederhana adalah ketika kita mempunyai 3 (tiga) field yaitu quantity, price dan amount. Amount dalam hal ini isinya adalah hasil perkalian dari quantiy dan price. Hal ini adalah contoh sederhana bahwa telah terjadi redundansi yang tidak perlu. Dengan konsep normalisasi maka seharusnya kita cukup mempunyai 2 (dua) field saja yaitu quantity dan price. putu.sundika@gmail.com 8
  • 9. Tools of Analysis : DFD & ERD Normal Form (NF) Sebelum lebih jauh masuk ke dalam normalisasi, maka istilah di bawah ini adalah konsesi yang digunakan dalam desain database. Entity adalah logic equivalent dari sebuah file / table / database. Dalam contoh di atas, entitas yang dimaksud adalah entitas order. Atribut adalah elemen dari sebuah entitas. Dalam contoh di atas, atribut dari entitas order adalah order no, order date dan seterusnya. Aturan Dasar dari NF  1st NF : tidak ada pengulangan atribut  2nd NF : tidak ada ketergantungan secara partial pada Primary Key  3th NF : tidak ada non key atribut yang tergantung terhadap non key atribut lainnya Menggunakan contoh kasus form order di atas maka dapat kita buatkan entitas dan atribut seperti di bawah ini : Item No Order Date Item Qty Customer No Entitas : Order Item Price Order No (PK) Customer Name Item Total Customer Address Item Name Gambar 8 Entitas, Primary Key dan non key attribute Gambar 8 menunjukkan bahwa entitas order memiliki 9 non key attribute (field) dengan sebuah field sebagai Primary Key yaitu Order No. Gambar awal ini harus dianalisa menggunakan konsep normalisasi untuk mendapatkan hubungan terbaik dalam databasenya. putu.sundika@gmail.com 9
  • 10. Tools of Analysis : DFD & ERD 1st NF Normalisasi pertama menyatakan bahwa tidak boleh ada perulangan atribut. Jika kita lihat kembali gambar 7 maka ternyata ada perulangan di sana. Satu form order bisa menangani banyak item yang dibeli oleh customer. Sehingga jika desain seperti gambar 8 digunakan data order hanya bisa menangani 1 item yang terbeli. Jika membeli banyak item maka akan jelas terlihat terjadi perulangan yaitu dengan order no yang sama berulang untuk item yang berbeda. Efek dari perulangan ini adalah kita harus mendefinisikan item maksimal yang harus dibeli dalam sebuah order no. Hal ini tentunya sangat tidak masuk akal. Dalam dunia nyata hal ini seperti membuatkan nota baru untuk setiap kali berbelanja lebih dari sekian item. Untuk itu perlu dinormalisasi. Entitas : Order Items Entitas : Order Order No Item No (PK) Order No (PK) Item Qty Order Date Item Price Customer No Item Total Customer Name Item Name Customer Address Gambar 9 Hasil setelah 1st NF Aturan yang dapat digunakan dalam membuat 1st NF adalah setiap kali terjadi kegagalan di 1st NF maka harus dibuat sebuah entitas baru dengan menggunakan key bersambung atau concatenated key seperti terlihat pada entitas baru Order Items yang menggunakan concatenated key dari Item No dan Order No. 2nd NF Setelah 1st NF tercapai maka perlu dianalisa menggunakan aturan 2nd NF bahwa non key attribute yang ada pada concatenated key, tidak boleh ada ketergantungan secara partial. Jika kita lihat kembali gambar 9 pada entitas Order Items, non key attribute Item Name hanya bergantung putu.sundika@gmail.com 10
  • 11. Tools of Analysis : DFD & ERD pada concatenated Item No. Item Name tidak bergantung pada Order No. Hal ini dikatakan bahwa ada non key attribute yang tergantung secara partial terhadap concatenated key. Entitas : Order Items Entitas : Items Entitas : Order Order No Item No (PK) Item No (PK) Order No (PK) Item Qty Item Price Order Date Item Total Item Name Customer No Customer Name Customer Address Gambar 10 Hasil setelah 2nd NF 3rd NF Terakhir adalah melakukan analisa terhadap kepatuhan aturan normalisasi 3rd NF yaitu tidak boleh ada non key attribute yang saling tergantung. Jika dilihat pada gmabar 10 di atas maka dapat dilihat bahwa Customer No, Customer Name dan Customer Address semuanya saling tergantung. Untuk itu perlu dibuatkan sebuah entitas baru. Entitas : Order Items Entitas : Items Order No Item No (PK) Item No (PK) Item Qty Item Price Item Total Item Name Entitas : Customer Entitas : Order Customer No (PK) Order No (PK) Customer Name Order Date Customer Address Gambar 12 Hasil setelah 3th NF putu.sundika@gmail.com 11
  • 12. Tools of Analysis : DFD & ERD Gambar 12 menunjukkan bahwa seluruh proses sudah di normalisasi. Item Total pada entitas Order Item bisa dihilangkan karena total merupakan hasil perkalian dari Item Quantity dan Item Price. Entity Relation Diagram (ERD) Setelah memastikan desain database sudah normal maka hubungannya antar entitas akan dibuatkan sebuah diagram hubungan yang disebut sebagai Entity Relational Diagram (ERD). Jenis hubungan yang dimungkinakan terjadi dalam ERD adalah one to many, one to one dan zero to many. Hubungan ini sering juga disebut sebagai cardinality. Simbolnya dapat dilihat pada gambar ERD dibawah ini. Order Item Order No Item No Order Date Item Price Customer No (FK) Item Order Item Name Order No Item No Cust Item Qty Customer No Customer Name Customer Address Gambar 13 Entity Relational Diagram Gambar 13 merupakan hasil akhir dari penggambaran ERD. Cara mendapatkan gambaran seperti itu adalah dengan cara memulai melihat hubungan per entitas. Misalkan dimulai dari entitas Order terhadap entitas Item Order. Digambarkan sebagai one to many. Dikarenakan sebuah order no memiliki minimal sebuah item yang di order atau banyak.Sedangkan sebaliknya entitas Item Order ke Order hubungannya adalah one to one. Untuk entitas Item terhadap Item Order hubungannya adalah zero to many. Hal ini dikarenakan bahwa sebuah item yang ada tidak pernah diorder atau sebuah item justru bisa banyak diorder. Sebaliknya, hubunga antara entitas Item Order terhadap Items adalah one to one. Hubungan entitas Order terhadap Customer adalah putu.sundika@gmail.com 12
  • 13. Tools of Analysis : DFD & ERD one to one mengingat sebuah no order pastilah kepunyaan seorang customer saja. Sebaliknya adalah hubungan one to many karena seorang customer bisa memiliki banyak order. Penutup Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relational Diagram (ERD) adalah tools yang bisa digunakan untuk melakukan dokumentasi teknis dari physical world ke logic equivalent. Hasilnya adalah sebuah dokumentasi teknis yang standard yang dapat dimengerti oleh orang- orang yang terkait dalah sofwater life cyle seperti system anlyst dan software developer. putu.sundika@gmail.com 13