TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
Konsep biaya dan pola perilaku biaya
1. KONSEP BIAYA DAN POLA
PERILAKU BIAYA
OLEH :
Ridha Nurrahma Putri
115020200111114
2. Konsep Biaya
Biaya : pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh
manfaat.
Contoh : pembelian bahan baku
Beban : aliran keluar terukur dari barang atau jasa yang
kemudian ditandingkan dengan pendapatan
untuk menentukan laba atau semua biaya yang
sudah habis masa berlakunya yang dapat
dikurangkan dari pendapatan.
Jadi setiap beban adalah biaya, akan tetapi tidak setiap
biaya adalah (misal: aktiva adalah biaya akan tetapi
belum menjadi beban).
beban.
3. Objek Biaya
Merupakan unit, aktivitas, atau fenomena yang
dimana manajemen menginginkan pengukuran
biaya secara terpisah
“Biaya digunakan untuk apa?”
Pengukuran biaya dilakukan melalui
penelusuran biaya dari objek biaya yang dipilih.
Melalui penelusuran biaya dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu : biaya langsung dan biaya tidak
langsung.
6. • Perilaku Biaya: bagaimana biaya akan bereaksi
atau berubah dengan adanya perubahan
tingkat aktivitas bisnis.
7. MACAM-MACAM POLA PERILAKU
BIAYA
Biaya Tetap Biaya Variabel
(Fixed Cost) (Variable Cost)
Committed Engineered
Fixed Cost Variable Cost
Discretionary Discretionary
Fixed Cost Variable Cost
8. Fixed Cost
Biaya yang tidak berubah secara total walaupun
ada perubahan aktivitas perusahaan, baik
meningkat atau menurun.
Biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi jangka
panjang, teknologi, dan strategi manajemen.
Contoh : biaya gaji, biaya sewa gedung, biaya
depresiasi dan pemeliharaan, biaya telepon,
iklan, asuransi dll.
9. Committed Fixed Cost
Biaya yang timbul dari kepemilikan pabrik,
ekuipmen, dan pokok organisasi.
Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang
tetap dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna
mempertahankan kemampuan perusahaan di
dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya.
misalnya : biaya depresiasi, pajak bumi dan
bangunan, sewa, asuransi, dan gaji karyawan
utama.
10. Discretionary Fixed Cost
1)Biaya yang timbul dari keputusan penyediaan
anggaran secara berkala yang mencerminkan
kebijaksanaan manajemen puncak mengenai
jumlah maksimum yang diizinkan dikeluarkan.
2)Biaya yang tidak dapat menggambarkan
hubungan yang optimum antara input dan
output. Discretionary fixed cost tidak ada
hubungan tertentu dengan volume kegiatan.
Contoh: Biaya riset dan pengembangan, biaya
promosi penjualan, biaya program latihan
karyawan, dan biaya konsultan.
11. Variable Cost
Biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
• Engineered variable cost : biaya variabel yang
sudah diprogramkan/memiliki hubungan fisik
tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu.
Contoh : Biaya bahan baku, biaya TKL
• Discretionary variable cost : biaya variabel
yang tingkat variabilitasnya dipengaruhi oleh
kebijakan manajemen. Contoh: Biaya iklan
ditetapkan 2 % dari hasil penjualan (berubah
sebanding dengan perubahan volume
penjualan).
12. Engineered Variable Cost
• Engineered Cost adalah biaya yang
memiliki hubungan fisik tertentu dengan
ukuran kegiatan tertentu.
• Merupakan biaya yang antara masukan
dan keluarannya mempunyai hubungan
erat dan nyata.
Contoh : biaya bahan baku.
13. Discretionary Variable Cost
Biaya yang masukan dan keluarannya memiliki
hubungan yang erat namun tidak nyata
(bersifat artifisial).
• Jika keluaran berubah maka masukan akan
berubah sebanding dengan perubahan
keluaran tersebut. Namun jika masukan
berubah, keluaran belum tentu berubah
dengan adanya perubahan masukan tersebut.
Contoh biaya iklan.
14. • Sumbu vertikal Y (total cost), disebut “variabel terikat” (dependent variable)
faktor yang dipengaruhi
• Sumbu horizontal X (total activity), disebut “variabel bebas” (independent
variable) faktor yang mempengaruhi.
15. • Mixed cost (semivariable) : biaya yang terdiri dari biaya tetap
dan biaya variabel. Biaya dalam kategori ini tetap hingga titik
tertentu (porsi biaya tetap) dan meningkat seiring dengan
peningkatan aktivitas (porsi biaya variabel).
• Step cost (bertingkat) :
16. Metode Pemisahan Biaya Campuran
• Scatter Graph : Metode pemisahan dengan menggambarkan
semua titik koordinat dari data tersedia, kemudian ditarik
garis biaya yang paling mendekati.
• High-Low Method : Metode pemisahan dengan menggunakan
biaya tertinggi dan terendah dari sekolompok data yang
tersedia.
• Least Square : Metode pemisahan dengan menggunakan
kuadrat terkecil. Garis yang ditarik dengan menggunakan
scattergraph ditentukan berdasarkan visual sedangkan dengan
menggunakan least square garis tersebut ditentukan
berdasarkan rumus matematis dengan semua data yang ada.