SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  45
Presentation By:
Elvira Khori Ulni
Hasanah Zaili
Febriyanti Partiwi
Melisa
Winda Sherly Utami
Shabrina Aniza Putri
Susi Pebrianti
Gustia Aisyah
Azimatul Rahmi
Shinta Safenia Anisah
Regina Putri Rahayu
“Psikologi Keluarga:
Penanaman Nilai dan
Penanganan Konflik
dalam Keluarga”
Keluarga
2
Defenisi Keluarga
• Murdock (1965), keluarga
 kelompok sosial yang
memiliki karakteristik
tinggal bersama, terdapat
kerjasama ekonomi, dan
terjadi proses reproduksi
• Weigert dan Thomas
(1971), keluarga  tatanan
utama yang
mengkomunikasikan pola
nilai simbolik kepada
generasi baru
3
Ira Reiss (1965), keluarga  kelompok kecil
yang terstruktur dalam pertalian keluarga dan
memiliki fungsi utama berupa sosialisasi
pemeliharaan terhadap generasi baru
• Defenisi Struktural  mengacu pada
siapa yang menjadi bagian dalam
keluarga
• Defenisi Fungsional  mengacu pada
tugas yang di lakukan keluarga
• Defenisi Transaksional  mengacu
pada bagaimana keluarga melakukan
fungsi
4
• Keluarga inti  suami-ayah,
istri-ibu, dan anak
• Keluarga batin  keluarga
yang di dalamnya
menyertakan posisi lain
selain 3 posisi di ayah, ibu
dan anak
5
Relasi pasangan
suami istri
6
Relasi orang tua-
anak
Relasi antar saudara
• Reproduksi  mempertahankan populasi dalam
masyarakat.
• Sosialisasi/edukasi  sarana untuk transmisi
nilai, keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan
dan teknik.
• Penugasan peran sosial  memberikan identitas
pada anggotanya
• Dukungan ekonomi  tempat berlindung,
makanan dan jaminan kehidupan.
• Dukungan emosi/pemeliharaan  pengalaman
interaksi sosial pertama bagi anak
7
Fungsi Keluarga (Berns, 2004)
8
Keberfungsian Keluarga
Kelentingan Keluarga
• untuk mengenali dan membentengi proses interaksi
• Tiga faktor kunci kelentingan keluarga : kemampuan
memperjelas pesan, kemampuan mengungkapkan
perasaan, kesediaan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Kekukuhan Keluarga
• Memiliki komitmen
• kesediaan mengungkapkan apresiasi
• Terdapat waktu berkumpul
• Mengembangkan spiritualitas
• Menyelesaikan konflik
• Memiliki ritme
Praktik
Pengasuhan
Anak
(Parenting)
9
Defenisi
Sebelumnya: Parenthood (masa menjadi orang
tua)
Menjadi: Parenting (Amerika)  melakukan
sesuatu pada anak seolah orang tua yang
membuat anak menjadi manusia
Indonesia: Parenting  Pengasuhan.
KBBI (2008)  (cara, perbuatan, dsb) mengasuh.
Mengasuh asah, asih, asuh (tanggung jawab
orang tua)
10
Kesadaran Pengasuhan
 sarana mengoptimalkan potensi anak,
mengarahkan anak pada kesejahteraan
dan membantu anak menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan dalam tahap
kehidupan dengan baik
11
Stress Pengasuhan
(Parenting Stress)
reaksi psikologis
muncul dalam
beradaptasi dengan
tuntutan peran
sebagai orang tua
12
proses yang
membawa pada
kondisi psikologis
yang tidak disukai
Gaya Pengasuhan dan Interaksi
antara Orang tua dan Anak
• Pendekatan tipologi (parenting style)
• Pendekatan interaksi sosial (social
interaction)
13
Empat Gaya Pengasuhan
• Otoritatif/Authoritative : orang tua memberikan tuntutan
kepada anak dengan masuk akal, memberikan penguatan
yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak.
• Otoriter/authoritarian: banyak aturan dan tuntutan sedikit
penjelasan dan kurang peka terhadap kebutuhan dan
pemahaman anak.
• Permisif/permisive: orang tua memberikan sedikit aturan dan
tuntutan , dan anak terlalu dibiarkan bebas menuruti
kemauanya.
• Tak peduli/rejecting_neglecting: orang tua memberikan
sedikit aturan dan tuntutan kepada anak, dan tidak peduli
peka pada kebutuhan anak.
14
Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam
Pengasuhan
(Shaffer, 2002)
15
Penerimaan/Ketanggapan
Tinggi Rendah
Kontrol/
Tuntutan
Tinggi (1) Otoritatif
Tuntutan yang masuk akal,
penguatan yang konsisten,
disertai kepekaan dan
penerimaan pada anak
(2) Otoriter
Banyak aturan dan
tuntutan, sedikit
penjelasan, dan kurang
peka terhadap kebutuhan
dan pemahaman anak
Rendah (3) Permisif
Sedikit aturan dan tuntutan;
anak terlalu dibiarkan bebas
menuruti kemauannya
(4) Tak Peduli
Sedikit aturan dan
tuntutan; orang tua tidak
peduli dan peka pada
kebutuhan anak
Model Proses Penentu Pengasuhan
(Belsky, 1984, hlm. 84)
16
Riwayat
Perkembangan
Perkembangan
Anak
Jejaring Sosial
Kepribadian Parenting
Pekerjaan
Relasi
Perkawinan
Karakteristik
Anak
Pengasuhan dalam Lintas
Budaya
• Farver, Welles-Nystrom, Fronsch, Wimbarti dan
Hoppe-Graff (1997)  anak-anak indonesia
(Jawa) mengungkapkan narasi mainan yang
bermuatan agresi lebih rendah dibandingkan
dengan anak-anak Amerika Serikat, karena anak-
anak indonesia dilatih mengembangkan atribut
pribadi yang mendukung harmoni kelompok,
rasa hormat kepada otoritas, pengendalian
emosi dan kerja sama melalui sosialisasi yang
mereka alami
17
• pengasuhan anak yang dilakukan orang tua
dipengaruhi oleh konteks budaya tempat
keluarga berasal maupun lingkungan tempat
tinggal.
Perilaku dan Praktik Pengasuhan
sebagai sistem interelasi dinamis mencakup
pemantauan, pengelolaan perilakudan kognisi
sosial dengan kualitas relasi orang tua – anak
sebagai pondasinya (Dishion & McMaho,1998)
bentuk-bentuk perilaku pengasuhan: kontrol dan
pemantauan, dukungan dan keterlibatan,
komunikasi, kedekatan, pendisiplinan.
18
Pengasuhan Bersama
• ada lima faktor yang memengaruhi yaitu
status perkawinan, konteks, ibu, ayah dan
anak.
• Faktor ayah dan ibu yang memengaruhi
pelaksanaan pengasuhan bersama :
kondisi psikologis, asal usul keluarga,
pengharapan terhadap pengasuhan
bersama dan karakteristik pekerjaan
19
Nilai dan
Pendidikan
Nilai
20
21
Defenisi Nilai
• Nilai kualitas atau belief yang
diinginkan atau dianggap penting.
• Nilai representasi sosial atau keyakinan
moral yang diinternalisasi dan digunakan
orang sebagai dasar rasional terakhir dari
tindakan-tindakannya.
22
Konsep Nilai Rokeach
• Nilai bersifat stabil
• Nilai sebagai daya yang dapat
menggerakan perilaku
• Dua tipe nilai : instrumental dan nilai
terminal
23
Konsep Nilai Schwartz
• nilai merepresentasikan respons individu
terhadap tiga kebutuhan dasar 
kebutuhan fisiologis, kebutuhan interaksi
sosial,dan kebutuhan akan institusi sosial
yang menjamin keberlangsungan hidup
akan kesejahterahaan kelompok.
24
Transmisi Nilai
• nilai merepresentasikan respons individu
terhadap tiga kebutuhan dasar 
kebutuhan fisiologis, kebutuhan interaksi
sosial,dan kebutuhan akan institusi sosial
yang menjamin keberlangsungan hidup
akan kesejahterahaan kelompok.
25
Metode Sosialisasi Nilai
• Metode afektif  merujuk pada munculnya perasaan atau
emosi
• Metode pengkondisian  upaya melakukan tindakan
untuk menimbulkan dampak tertentu.
• Metode mengamati-meniru figur model
• Metode kognitif  mendorong individu memproses
informasi dari pengalaman
• Metode sosiokultural  mengandalkan proses
penyesuaian diri individu terhadap tuntunan lingkungan
• Metode magang  menularkan suaturaktivitas yang
menuntut keahlian terstruktur dengan cara partisipasi
terbimbing
26
Pendidikan Nilai
• upaya untuk mengajarkan nilai-nilai dan
melatih keterampilan melakukan
penilaian.
• Pendekatan dalam pelaksanaan 
penanaman, perkembanganmoral,
analisis, klarifikasi niai-nilai, dan belajar
tindakan
• Pendidikan nilai dalam keluarga
menggunakan perspektif searah.
27
Nilai Kearifan Lokal
bagian esensial dalam suatu
budaya mempengaruhi pola
kehidupan dalam
bermasyarakat
28
Pembentukan Karakter
Menyayangi anak
Orang tua menjadikan dirinya model
Hubungan yang hangat bagi orang tua
Kasih sayang
Konflik
Dalam
Keluarga
29
30
Defenisi Konflik
• Thomas (1992), konflik  proses yang
menganggap pihak lain menggagalkan atau
berupaya menggagalkan kepentingannya.
• Mc Collum (2009), konflik  perilaku seseorang
dalam rangka beroposisi dengan pikiran,
perasaan, dan tindakan orang lain. demikian,
• Kesimpulan, konflik  peristiwa sosial yang
mengandung penentangan (oposisi) atau
ketidaksetujuan.
31
Karakteristik Konflik dalam Keluarga
• Terjadi karena adanya perilaku oposisi atau
ketidaksetujuan antara anggota keluarga
• Benci Tapi Rindu, karena adanya emosi positif
• Hubungan bersifat kekal: tidak ada kata mantan
• Dampak konflik: bersifat jangka panjang
• Konflik keluarga lebih mendalam dibanding
konflik lain
32
Konflik Orang Tua - Anak
• Konflik pada masa kanak-kanak
33
• Konflik pada masa Remaja
Konflik Pada Masa Kanak-kanak
• Terjadi sejak anak masih berupa janin (fetal
conflict)
• Konflik pada masa penyapihan (weaning conflict)
• Konflik pada masa toddler
34
Konflik Pada Masa Remaja
• Masa remaja  masa strom dan stress
• Konflik orang tua dengan remaja  memancing
tindakan koersif,
• Orang tua menganggap konflik terselesaikan
ketika remaja sudah menyetujui dan mengikuti
pendapat orang tua.
• Mematuhi atau menurut pendapat orang tua
setelah terjadi perbedaan, pertentangan, atau
konflik tidak selalu konflik telah selesai.
35
Pengelolaan Konflik (Rubin, 1994)
• penguasaan (domination)
• penyerahan (capitulation)
• penarikan diri (withdrawal)
• tawar menawar (negotiation)
• campur tangan pihak ketiga (third party
intervention)
36
Strategi Orang tua Ketika Menghadapi
Pesan yang Menimbulkan Konflik
• Cocooning  melindungi anak dari pengaruh
masyarakat luas
• Pre arming orang tua mengantisipasi konflik
nilai dan menyiapkan anak untuk
menghadapinya
• Compromise memberikan kesempatan anak
untuk terpapar konflik nilai, namun tetap
mempertahankan elemen nilai keluarga dan
control sebagai orang tua.
• Deference orang tua mengalah demi
kebutuhan anak dan membiarkan anak
mengambil keputusan sendiri
37
Potret
Konflik
Orang tua-
Anak
38
Gambaran Konflik Orang tua-Anak
• Kedekatan Remaja dengan Orang tuanya
• Area Konflik Remaja dengan Orang tua
• Respons Orang tua terhadap Konflik
39
Kedekatan Remaja dengan Orang tua
• Remaja yang tinggal dengan rasa nyaman 
perasaan dekat dengan orang tua
• Remaja bermasalah di sekolah  dari
keluarga bermasalah
• Harapan remaja: tidak ada pemberian
hukuman fisik
• Respons psikologis remaja: tidak betah di
rumah
40
Area Konflik Remaja dengan Orang tua
• Terlambat pulang sekolah ataupun bermain
• Penampilan (cara berpakaian - modelnya – gaya
rambut)
• Karakteristik teman sepergaulan
• Prestasi Belajar
• Keterlibatan dalam tugas pekerjaan rumah
• Penggunaan telepon/ponsel
• Keterlibatan dalam hubungan romantis/ pacaran
41
Respons Orang tua terhadap Konflik
dengan Remaja
• Marah nada bicara tinggi, membentak,
pemberian hukuman fisik (menjewer, mencubit,
memukul, menyabet, dll)
• Pemberian nasehat (memberitahu dan meminta
perjanjian)
42
Strategi Pengelolaan Konflik
Orang tua-Anak
• Strategis yang Konstruktif
• Metode Penalaran penalaran moral, pendisiplinan,
dll
• Pemberian teguran, peringatan, dan nasihat
• Mediator dalam menghadapi dunia sosial
Membentengi (cocooning)
Menyiagakan (pre-arming)
Berkompromi (compromise)
Membolehkan (deference)
43
BUKU SUMBER
44
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: penanaman nilai dan
pengembangan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Thank
you 
45

Contenu connexe

Tendances

remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnya
haqiemisme
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
Andhika Pratama
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
Afra Balqis
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
imamgazpada
 
Membangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diriMembangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diri
muhammad hamdi
 

Tendances (20)

Psikologi cinta
Psikologi cintaPsikologi cinta
Psikologi cinta
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnya
 
Memahami Gender
Memahami GenderMemahami Gender
Memahami Gender
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
Modul 4 angket dan skala psikologis
Modul 4 angket dan skala psikologisModul 4 angket dan skala psikologis
Modul 4 angket dan skala psikologis
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digital
 
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
 
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMateri pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
 
Who am i
Who am iWho am i
Who am i
 
Fungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluargaFungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluarga
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
 
Peran ibu dalam keluarga
Peran ibu dalam keluargaPeran ibu dalam keluarga
Peran ibu dalam keluarga
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Membangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diriMembangun kepercayaan diri
Membangun kepercayaan diri
 
Peran orang tua
Peran orang tuaPeran orang tua
Peran orang tua
 

En vedette

Ppt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargaPpt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluarga
mayaleztary581
 
5 manajemen konflik dalam keluarga
5   manajemen konflik dalam keluarga5   manajemen konflik dalam keluarga
5 manajemen konflik dalam keluarga
audhie senas
 
Visualisasi ketahanan keluarga
Visualisasi ketahanan keluargaVisualisasi ketahanan keluarga
Visualisasi ketahanan keluarga
Febrika Setiyawan
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
Nur Arifaizal Basri
 

En vedette (20)

Manejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluargaManejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluarga
 
Teori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluargaTeori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluarga
 
Problem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga pptProblem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga ppt
 
Komunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawanKomunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawan
 
Ppt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargaPpt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluarga
 
5 manajemen konflik dalam keluarga
5   manajemen konflik dalam keluarga5   manajemen konflik dalam keluarga
5 manajemen konflik dalam keluarga
 
Ppt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaPpt konseling keluarga
Ppt konseling keluarga
 
Spiritualitas Pernikahan
Spiritualitas PernikahanSpiritualitas Pernikahan
Spiritualitas Pernikahan
 
PERNIKAHAN
PERNIKAHANPERNIKAHAN
PERNIKAHAN
 
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
 
Visualisasi ketahanan keluarga
Visualisasi ketahanan keluargaVisualisasi ketahanan keluarga
Visualisasi ketahanan keluarga
 
Materi Seminar SD
Materi Seminar SDMateri Seminar SD
Materi Seminar SD
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
 
Konsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanKonsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-risman
 
Panggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluargaPanggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluarga
 
masalah keluarga
masalah keluargamasalah keluarga
masalah keluarga
 
Smart family
Smart familySmart family
Smart family
 
Seminar parenting di tuban
Seminar parenting di tubanSeminar parenting di tuban
Seminar parenting di tuban
 
Halangan Komunikasi dalam keluarga
Halangan Komunikasi dalam keluarga Halangan Komunikasi dalam keluarga
Halangan Komunikasi dalam keluarga
 
Power poin khulafaur rasyidin
Power poin khulafaur rasyidinPower poin khulafaur rasyidin
Power poin khulafaur rasyidin
 

Similaire à Psikologi Keluarga

Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Tyaseta Sardjono
 
School and socialization
School and socializationSchool and socialization
School and socialization
marfyza
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Novianita Novianita
 

Similaire à Psikologi Keluarga (20)

Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
 
K3 Teori-teori Perkahwinan dan Keluarga Sem A211 (1).pdf
K3 Teori-teori Perkahwinan dan Keluarga Sem A211 (1).pdfK3 Teori-teori Perkahwinan dan Keluarga Sem A211 (1).pdf
K3 Teori-teori Perkahwinan dan Keluarga Sem A211 (1).pdf
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Mengatasi pertengkaran anak (sd)
Mengatasi pertengkaran anak (sd)Mengatasi pertengkaran anak (sd)
Mengatasi pertengkaran anak (sd)
 
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...
 
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxPsikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
 
KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER.ppt
KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER.pptKESETARAAN DAN KEADILAN GENDER.ppt
KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER.ppt
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
 
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptxasuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
 
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.pptTerapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
 
School and socialization
School and socializationSchool and socialization
School and socialization
 
Remaja Sebagai Calon Pasutri
Remaja Sebagai Calon PasutriRemaja Sebagai Calon Pasutri
Remaja Sebagai Calon Pasutri
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
 
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
Pengenalan Teori dan Tahapan perkembangan sosial dan emosional Modul 4
 
Paparan-Pola-Asuh-Daring-edit-1.pptx
Paparan-Pola-Asuh-Daring-edit-1.pptxPaparan-Pola-Asuh-Daring-edit-1.pptx
Paparan-Pola-Asuh-Daring-edit-1.pptx
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

Psikologi Keluarga

  • 1. Presentation By: Elvira Khori Ulni Hasanah Zaili Febriyanti Partiwi Melisa Winda Sherly Utami Shabrina Aniza Putri Susi Pebrianti Gustia Aisyah Azimatul Rahmi Shinta Safenia Anisah Regina Putri Rahayu “Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga”
  • 3. Defenisi Keluarga • Murdock (1965), keluarga  kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerjasama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi • Weigert dan Thomas (1971), keluarga  tatanan utama yang mengkomunikasikan pola nilai simbolik kepada generasi baru 3 Ira Reiss (1965), keluarga  kelompok kecil yang terstruktur dalam pertalian keluarga dan memiliki fungsi utama berupa sosialisasi pemeliharaan terhadap generasi baru
  • 4. • Defenisi Struktural  mengacu pada siapa yang menjadi bagian dalam keluarga • Defenisi Fungsional  mengacu pada tugas yang di lakukan keluarga • Defenisi Transaksional  mengacu pada bagaimana keluarga melakukan fungsi 4
  • 5. • Keluarga inti  suami-ayah, istri-ibu, dan anak • Keluarga batin  keluarga yang di dalamnya menyertakan posisi lain selain 3 posisi di ayah, ibu dan anak 5
  • 6. Relasi pasangan suami istri 6 Relasi orang tua- anak Relasi antar saudara
  • 7. • Reproduksi  mempertahankan populasi dalam masyarakat. • Sosialisasi/edukasi  sarana untuk transmisi nilai, keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan dan teknik. • Penugasan peran sosial  memberikan identitas pada anggotanya • Dukungan ekonomi  tempat berlindung, makanan dan jaminan kehidupan. • Dukungan emosi/pemeliharaan  pengalaman interaksi sosial pertama bagi anak 7 Fungsi Keluarga (Berns, 2004)
  • 8. 8 Keberfungsian Keluarga Kelentingan Keluarga • untuk mengenali dan membentengi proses interaksi • Tiga faktor kunci kelentingan keluarga : kemampuan memperjelas pesan, kemampuan mengungkapkan perasaan, kesediaan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah Kekukuhan Keluarga • Memiliki komitmen • kesediaan mengungkapkan apresiasi • Terdapat waktu berkumpul • Mengembangkan spiritualitas • Menyelesaikan konflik • Memiliki ritme
  • 10. Defenisi Sebelumnya: Parenthood (masa menjadi orang tua) Menjadi: Parenting (Amerika)  melakukan sesuatu pada anak seolah orang tua yang membuat anak menjadi manusia Indonesia: Parenting  Pengasuhan. KBBI (2008)  (cara, perbuatan, dsb) mengasuh. Mengasuh asah, asih, asuh (tanggung jawab orang tua) 10
  • 11. Kesadaran Pengasuhan  sarana mengoptimalkan potensi anak, mengarahkan anak pada kesejahteraan dan membantu anak menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dalam tahap kehidupan dengan baik 11
  • 12. Stress Pengasuhan (Parenting Stress) reaksi psikologis muncul dalam beradaptasi dengan tuntutan peran sebagai orang tua 12 proses yang membawa pada kondisi psikologis yang tidak disukai
  • 13. Gaya Pengasuhan dan Interaksi antara Orang tua dan Anak • Pendekatan tipologi (parenting style) • Pendekatan interaksi sosial (social interaction) 13
  • 14. Empat Gaya Pengasuhan • Otoritatif/Authoritative : orang tua memberikan tuntutan kepada anak dengan masuk akal, memberikan penguatan yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak. • Otoriter/authoritarian: banyak aturan dan tuntutan sedikit penjelasan dan kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak. • Permisif/permisive: orang tua memberikan sedikit aturan dan tuntutan , dan anak terlalu dibiarkan bebas menuruti kemauanya. • Tak peduli/rejecting_neglecting: orang tua memberikan sedikit aturan dan tuntutan kepada anak, dan tidak peduli peka pada kebutuhan anak. 14
  • 15. Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam Pengasuhan (Shaffer, 2002) 15 Penerimaan/Ketanggapan Tinggi Rendah Kontrol/ Tuntutan Tinggi (1) Otoritatif Tuntutan yang masuk akal, penguatan yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak (2) Otoriter Banyak aturan dan tuntutan, sedikit penjelasan, dan kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak Rendah (3) Permisif Sedikit aturan dan tuntutan; anak terlalu dibiarkan bebas menuruti kemauannya (4) Tak Peduli Sedikit aturan dan tuntutan; orang tua tidak peduli dan peka pada kebutuhan anak
  • 16. Model Proses Penentu Pengasuhan (Belsky, 1984, hlm. 84) 16 Riwayat Perkembangan Perkembangan Anak Jejaring Sosial Kepribadian Parenting Pekerjaan Relasi Perkawinan Karakteristik Anak
  • 17. Pengasuhan dalam Lintas Budaya • Farver, Welles-Nystrom, Fronsch, Wimbarti dan Hoppe-Graff (1997)  anak-anak indonesia (Jawa) mengungkapkan narasi mainan yang bermuatan agresi lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak Amerika Serikat, karena anak- anak indonesia dilatih mengembangkan atribut pribadi yang mendukung harmoni kelompok, rasa hormat kepada otoritas, pengendalian emosi dan kerja sama melalui sosialisasi yang mereka alami 17 • pengasuhan anak yang dilakukan orang tua dipengaruhi oleh konteks budaya tempat keluarga berasal maupun lingkungan tempat tinggal.
  • 18. Perilaku dan Praktik Pengasuhan sebagai sistem interelasi dinamis mencakup pemantauan, pengelolaan perilakudan kognisi sosial dengan kualitas relasi orang tua – anak sebagai pondasinya (Dishion & McMaho,1998) bentuk-bentuk perilaku pengasuhan: kontrol dan pemantauan, dukungan dan keterlibatan, komunikasi, kedekatan, pendisiplinan. 18
  • 19. Pengasuhan Bersama • ada lima faktor yang memengaruhi yaitu status perkawinan, konteks, ibu, ayah dan anak. • Faktor ayah dan ibu yang memengaruhi pelaksanaan pengasuhan bersama : kondisi psikologis, asal usul keluarga, pengharapan terhadap pengasuhan bersama dan karakteristik pekerjaan 19
  • 21. 21 Defenisi Nilai • Nilai kualitas atau belief yang diinginkan atau dianggap penting. • Nilai representasi sosial atau keyakinan moral yang diinternalisasi dan digunakan orang sebagai dasar rasional terakhir dari tindakan-tindakannya.
  • 22. 22 Konsep Nilai Rokeach • Nilai bersifat stabil • Nilai sebagai daya yang dapat menggerakan perilaku • Dua tipe nilai : instrumental dan nilai terminal
  • 23. 23 Konsep Nilai Schwartz • nilai merepresentasikan respons individu terhadap tiga kebutuhan dasar  kebutuhan fisiologis, kebutuhan interaksi sosial,dan kebutuhan akan institusi sosial yang menjamin keberlangsungan hidup akan kesejahterahaan kelompok.
  • 24. 24 Transmisi Nilai • nilai merepresentasikan respons individu terhadap tiga kebutuhan dasar  kebutuhan fisiologis, kebutuhan interaksi sosial,dan kebutuhan akan institusi sosial yang menjamin keberlangsungan hidup akan kesejahterahaan kelompok.
  • 25. 25 Metode Sosialisasi Nilai • Metode afektif  merujuk pada munculnya perasaan atau emosi • Metode pengkondisian  upaya melakukan tindakan untuk menimbulkan dampak tertentu. • Metode mengamati-meniru figur model • Metode kognitif  mendorong individu memproses informasi dari pengalaman • Metode sosiokultural  mengandalkan proses penyesuaian diri individu terhadap tuntunan lingkungan • Metode magang  menularkan suaturaktivitas yang menuntut keahlian terstruktur dengan cara partisipasi terbimbing
  • 26. 26 Pendidikan Nilai • upaya untuk mengajarkan nilai-nilai dan melatih keterampilan melakukan penilaian. • Pendekatan dalam pelaksanaan  penanaman, perkembanganmoral, analisis, klarifikasi niai-nilai, dan belajar tindakan • Pendidikan nilai dalam keluarga menggunakan perspektif searah.
  • 27. 27 Nilai Kearifan Lokal bagian esensial dalam suatu budaya mempengaruhi pola kehidupan dalam bermasyarakat
  • 28. 28 Pembentukan Karakter Menyayangi anak Orang tua menjadikan dirinya model Hubungan yang hangat bagi orang tua Kasih sayang
  • 30. 30
  • 31. Defenisi Konflik • Thomas (1992), konflik  proses yang menganggap pihak lain menggagalkan atau berupaya menggagalkan kepentingannya. • Mc Collum (2009), konflik  perilaku seseorang dalam rangka beroposisi dengan pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain. demikian, • Kesimpulan, konflik  peristiwa sosial yang mengandung penentangan (oposisi) atau ketidaksetujuan. 31
  • 32. Karakteristik Konflik dalam Keluarga • Terjadi karena adanya perilaku oposisi atau ketidaksetujuan antara anggota keluarga • Benci Tapi Rindu, karena adanya emosi positif • Hubungan bersifat kekal: tidak ada kata mantan • Dampak konflik: bersifat jangka panjang • Konflik keluarga lebih mendalam dibanding konflik lain 32
  • 33. Konflik Orang Tua - Anak • Konflik pada masa kanak-kanak 33 • Konflik pada masa Remaja
  • 34. Konflik Pada Masa Kanak-kanak • Terjadi sejak anak masih berupa janin (fetal conflict) • Konflik pada masa penyapihan (weaning conflict) • Konflik pada masa toddler 34
  • 35. Konflik Pada Masa Remaja • Masa remaja  masa strom dan stress • Konflik orang tua dengan remaja  memancing tindakan koersif, • Orang tua menganggap konflik terselesaikan ketika remaja sudah menyetujui dan mengikuti pendapat orang tua. • Mematuhi atau menurut pendapat orang tua setelah terjadi perbedaan, pertentangan, atau konflik tidak selalu konflik telah selesai. 35
  • 36. Pengelolaan Konflik (Rubin, 1994) • penguasaan (domination) • penyerahan (capitulation) • penarikan diri (withdrawal) • tawar menawar (negotiation) • campur tangan pihak ketiga (third party intervention) 36
  • 37. Strategi Orang tua Ketika Menghadapi Pesan yang Menimbulkan Konflik • Cocooning  melindungi anak dari pengaruh masyarakat luas • Pre arming orang tua mengantisipasi konflik nilai dan menyiapkan anak untuk menghadapinya • Compromise memberikan kesempatan anak untuk terpapar konflik nilai, namun tetap mempertahankan elemen nilai keluarga dan control sebagai orang tua. • Deference orang tua mengalah demi kebutuhan anak dan membiarkan anak mengambil keputusan sendiri 37
  • 39. Gambaran Konflik Orang tua-Anak • Kedekatan Remaja dengan Orang tuanya • Area Konflik Remaja dengan Orang tua • Respons Orang tua terhadap Konflik 39
  • 40. Kedekatan Remaja dengan Orang tua • Remaja yang tinggal dengan rasa nyaman  perasaan dekat dengan orang tua • Remaja bermasalah di sekolah  dari keluarga bermasalah • Harapan remaja: tidak ada pemberian hukuman fisik • Respons psikologis remaja: tidak betah di rumah 40
  • 41. Area Konflik Remaja dengan Orang tua • Terlambat pulang sekolah ataupun bermain • Penampilan (cara berpakaian - modelnya – gaya rambut) • Karakteristik teman sepergaulan • Prestasi Belajar • Keterlibatan dalam tugas pekerjaan rumah • Penggunaan telepon/ponsel • Keterlibatan dalam hubungan romantis/ pacaran 41
  • 42. Respons Orang tua terhadap Konflik dengan Remaja • Marah nada bicara tinggi, membentak, pemberian hukuman fisik (menjewer, mencubit, memukul, menyabet, dll) • Pemberian nasehat (memberitahu dan meminta perjanjian) 42
  • 43. Strategi Pengelolaan Konflik Orang tua-Anak • Strategis yang Konstruktif • Metode Penalaran penalaran moral, pendisiplinan, dll • Pemberian teguran, peringatan, dan nasihat • Mediator dalam menghadapi dunia sosial Membentengi (cocooning) Menyiagakan (pre-arming) Berkompromi (compromise) Membolehkan (deference) 43
  • 44. BUKU SUMBER 44 Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: penanaman nilai dan pengembangan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Notes de l'éditeur

  1. In additoin, gingival anatomic problems, such as lack of attached gingiva , can arise during development and may necessitate early management.
  2. In additoin, gingival anatomic problems, such as lack of attached gingiva , can arise during development and may necessitate early management.
  3. In additoin, gingival anatomic problems, such as lack of attached gingiva , can arise during development and may necessitate early management.
  4. Contour –shape of teeth , their alignment in arch, location n size of area of proximal contact, facial & lingual gingival embrassure. Consistency- gingiva is firm and resilient , wih exception of free marginal gingiva,tightly bound to the underlying bon. collagenous nature of lamina propria and its contiguity with the mucoperiousteum of the alveolar bone determine the firmness of attached Stippling- Best view in dried gingiva, produced by rounded protubence n depressions in gingival surface. Papillary layer of connective tissue projects into elevation, and the elevated n depressed area are covered by strat. Squamous epi.
  5. Younger children have less plaque, and gingiva appear to be less reactive to the same amount of plaque. Uncommon in early primary dentition. Orthodontic applainces r associated with incresed plaque retention and incresed bleeding on probing.
  6. When gingivitis is establilshed, initial acute response is accompnied by chronic inflammation with lymphocytic and plasma cell accumulaiton, capilary formation, and collagen destruction. This too can be reversed by initial therepy but will require a longer period for gingival tissue to heal and restore lost collagen fibers.
  7. In some patients gingivitis proceeds to periodontitis , which is more difficult to treat. Therefore clinician must be vgilant to detect the early stage of gingivitis and carry out effective measures to prevent the progression of disease.
  8. moniliasis
  9. Remain letent untill reactivated, HSV-1 in trigeminal ganglion, HSV-2 in lumbosacral
  10. With varying degree of edema and gingival bleeding So that parting of lip during speech n swallowing become extreemly painful and difficult. Diagnosis:Rise in serum antibodies HSV-1,in cytologic study ballooning degenrtion of cells, multinucleated gaint cells, hisotpahtological finding- lipschutxz bodies. Lesion culture
  11. neutropenia of childhood is diagnosed between 6 and 24 months of age and is characterized by frequent and multiple pyogenic infections of the skin and mucous membranes.
  12. IgG IgM bind to the mucosal surface of pts suffering from