SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Télécharger pour lire hors ligne
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________




http://riau-forest-fire.blogspot.com/                         1                               http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________


                                                                                       Pekanbaru.
    Setiap tahun terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kejadian
    ini sudah menjadi issu penting dan merupakan sebuah                                Dia menjelaskan kawasan hutan dan lahan yang sekarang terbakar,
    rutinitas yang menghabiskan APBN dan APBD yang cukup                               sebagian besar merupakan lahan yang tidak bertuan. Misalnya, lahan eks
                                                                                       HPH yang sudah lama tidak dikelola lagi. Di samping itu ada lahan semak
    besar jumlahnya untuk pemadaman kebakaran. Belum lagi
                                                                                       belukar yang tidak terjaga karena tidak ada pemiliknya.
    kalau dihitung dampak kesehatan terhadap jutaan
    masyarakat yang terkena dampak dari asap yang                                      quot;Jadi lahan seperti itulah yang terbakar saat ini. Dan kebakaran itu bukan
                                                                                       disengaja. Api yang menjalar di sana, hanya rembetan dari pembakaran
    ditimbulkan.
                                                                                       sampah yang dilakukan warga,quot; kata Mambang.

    Sampai Saat ini penanggulangan kebakaran hutan                                     Menurutnya, dari inventarisir yang dilakukan selama ini, ada 224 desa dari
                                                                                       1602 jumlah desa di Riau yang saban tahun menjadi langganan kebakaran
    sebatas upaya pemadaman api pada saat kebakaran
                                                                                       lahan. Di lahan desa itulah setiap musim kemarau selalu saja terjadi
    terjadi. Sedangkan perencanaan menyeluruh belum                                    kebakaran
    dilakukan bahkan dalam konfrensi pers yang dilakukan
                                                                                       quot;Agar tidak terjadi kebakaran lahan lagi, nantinya lahan-lahan tanpa pemilik
    wakil gubernur riau yang juga menjabat sebagai ketua
                                                                                       itu akan kita manfaatkan untuk dijadikan lahan perkebunan, pertanian.
    pusdalkarhutha (Pusat pengendalian kebakaran hutan dan                             Dengan demikian lahan itu ada pemiliknya dan tidak mungkin terbakar lagi
    lahan) baru baru ini tidak menggambarkan perencanaan                               karena sudah ada yang menjaga lahan tersebut,quot; kata Mambang Mit yang
                                                                                       juga menjabat sebagai Ketua Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan
    yang utuh dalam penaggulangan kebakaran hutan dan
                                                                                       Lahan Provinsi Riau.
    lahan.                                                                             http://www.detiknews.com/read/2009/02/18/154817/1086819/10/pemprov-riau-nilai-
                                                                                       kebakaran-hutan-tidak-disengaja
     Box 1 : Pernyataan Ketua Pusdalkarhutla terhadap kebakaran hutan dan
     lahan di riau Sebuah Pernyataan yang kontroversial.

     Pekanbaru - Kabakaran hutan dan lahan setiap tahun selalu terjadi di Riau.
                                                                                      Fakta Kebakaran Hutan dan lahan di Provinsi Riau.
     Namun Pemprov Riau berkilah, hal tersebut merupakan kejadian yang tidak
     memiliki unsur kesengajaan.

                                                                                      Berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua)
     quot;Tidak benar kebakaran lahan yang terjadi sekarang ini karena sengaja
                                                                                      Periode September 2000 sampai Juli 2008 di wilayah
     dibakar. Tapi api muncul karena ketidak sengajaan warga yang membakar
     sampah. Nah, percikan bunga api dari sampah ini terbawa angin yang
                                                                                      Provinsi Riau Dijumpai 57972 titik api yang terdistribusi ke
     selanjutnya menjalar ketempat lain. Jadi kebakaran bukan unsur
                                                                                      dalam 12 kabupaten/ kota. Kejadian ini hampir setiap
     kesengajaan,quot; kata Wakil Gubernur Riau, R Mambang Mit dalam jumpa pers,
     Rabu (18/02/2009) di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Riau, Jl Sudirman,



http://riau-forest-fire.blogspot.com/                                             2                                       http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

tahun berulang ditempat yang sama terutama pada
                                                                         Perbandingan frekwensi titik apa antara tanah
kawasan bergambut.
                                                                                  mineral dan lahan gambut
                                                                   80.00%
  Gambar 1 Distribusi Titik Api Periode September 2000                              69.76%
                   sampai Juli 2008
                                                                   60.00%

                                                                   40.00%                                   30.24%

                                                                   20.00%

                                                                    0.00%
                                                                                    Gambut              Tanah Mineral
                                                                Gambar 2. Perbandingan Jumlah Titik api pada tanah gambut dan
                                                                tanah Mineral

                                                                Titik api tersebar pada dua tipe tanah, yaitu tanah mineral
                                                                dan tanah gambut. Dari 57027 titik api yang ditemukan
                                                                17259 titik api ditemukan pada tanah mineral atau 30,24%
                                                                sedangkan 39813 atau 69,76% lainnya dijumpai pada
                                                                tanah bergambut dengan kedalaman bervariasi. Lihat
                                                                gambar 1 dan tabel 1




Sebaran Titik Api Berdasarkan Jenis Tanah



http://riau-forest-fire.blogspot.com/                       3                                    http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

Tabel 1. Distribusi titik api pada kawasan bergambut.               Dalam beberapa regulasi telah ditegaskan bahwa
                                                                    kawasan bergambut dengan kedalama 3 meter atau lebih
                                        Persentase
       Kedalaman           Jumlah
                                                                    harus dilindungi. Regulasi yang mengatur itu diantaranya:
 No                                   Terhadap Total
         Gambut            Titik api                                   1. Kepres No 32 tahun 1990 tentang kawasan lindung
                                         Titik api
                                                                       2. PP 26 tahun 2008 tentang rencana tata ruang
 1    Lebih dari 4          13909         24.37%
                                                                          wilayah nasional yang sebelumnya diatur dengan
      meter
                                                                          PP 47 tahun 1997.
 2    sampai         4      10471         18.35%
                                                                       3. SK.101/Menhut-II/2004       tentang      Percepatan
      meter
                                                                          Pembangunan Hutan Tanaman untuk Pemenuhan
 3    1 sampai 2            11747         20.58%
                                                                          Bahan Baku Industri Pulp dan Kertas.
      meter
                                                                       4. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 246/Kpts-
 4    0.5 sampai 1           3455          6.05%
                                                                          II/1996 tentang Pengaturan Tata Ruang Hutan
      meter
                                                                          Tanaman Industri
 5    Kurang dari             231          0.40%
                                                                       5. UU No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
      0.5 meter
                                                                          Tanaman
      Jumlah                39813         69.76%
 Sumber: Analisis Kabut Riau 2009
                                                                    Dalam implementasinya regulasi tentang perlindungan
 - Satelit Modis Terra dan Aqua dari September 2000
                                                                    kawasan bergambut ini tidak dijalankan dengan sungguh
    sampai Mei 2008
 - Data Kedalaman Gambut Wetland International 2002                 sungguh, yang terjadi adalah Baik mentri, guberbur
                                                                    maupun bupati berlomba menerbitkan izin pemanfaatan
                                                                    ruang    pada   kawasan      tersebut.    Jadi tidaklah
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa distribusi titik api
                                                                    mengherankan kalau kebakaran hutan dan lahan sudah
paling banyak terdapat pada gambut dengan kedalaman 4
                                                                    menjadi langganan tahunan di provinsi riau.
meter lebih dengan jumlah titik api ditemukan sebanyak
13909 atau 24,37%. Sedangkan paling kecil berada pada
                                                                    Kebakaran pada lahan gambut ini selalu berulang setiap
kawasan gambut dangkal dengan kedalaman kurang dari
                                                                    tahun pada lokasi yang sama, ini menunjukkan bahwa
0,5 meter dengan jumlah titik api sebanyak 239 buah atau
                                                                    pengelolaan lahan gambut memiliki resiko yang besar
0,4%.
                                                                    terhadap kebakaran. Hal ini dikarenakan oleh pembuatan
                                                                    kanal kanal sebagai drainase untuk pengeringan lahan


http://riau-forest-fire.blogspot.com/                           4                                http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

gambut tersebut. Sehingga terjadi penurunan muka air            Tabel 2. Distribusi Titik Api Berdasarkan      Penguasaan
tanah pada kawasan bergambut yang akhirnya                      Lahan
berdampak pada kekeringan yang tinggi dan mudah                          Pola Penguasaan         Jumlah        Persenta
                                                                 No
terbakar baik disengaja maupun tidak.                                          Lahan             Titik Api         se
                                                                 1   Kawasan             Kelola 22324          39.12%
                                                                     Masyarakat dan kawasan
Dibukanya lahan gambut oleh perusahaan besar                         lindung
berdampak nyata dengan kedatangan migran dan                     2   Kawasan yang telah 34748                  60,88%
masyarakat lokal yang juga berlomba membuka lahan                    diberikan             izin
yang berdekatan dengan konsesi perusahaan karena                     pemanfaatan ruang (HTI
telah dibuat akses jalan/ kanal sehingga memudahkan                  dan Perkebunan)
eksploitasi oleh masyarakat tempatan. Akibatnya terjadi
pergeseran pola penggunaan lahan yang biasanya arif             Dilihat dari pola penguasaan lahan maka distribusi titik api
dan bijaksana oleh masyarakat ke pola pola destruktif.          lebih banyak berada pada kawasan yang telah diberikan
                                                                izin pemanfaatan ruang (HTI dan Perkebunan). Sekitar
                                                                60,88% sedangkan pada kawasan kelola masyarakat dan
                                                                kawasan lindung hanya 39,12%

                                                                Dari porsi ini dapat secara jelas terlihat bahwa yang
                                                                berkontribusi besar dalam melakukan kebakaran hutan
                                                                adalah pemilik izin pemanfaatan ruang (HTI dan
Distribusi Titik api berdasarkan penguasaan lahan               Perkebunan). Karena ketika izin tersebut diberikan oleh
Berdasarkan Pola penguasaan lahan atau izin                     negara terhadap pemilik izin tersebut maka serta merta
pemanfaatan ruang maka titik api terdistribusi pada             tanggung jawab negara dalam mengelola kawasan
   1. Kawasan Kelola masyarakat dan kawasan lindung             tersebut berpindah ketangan penerima izin, beserta
   2. Kawasan yang telah diberikan hak pemanfaatan              dampak dampak yang ditimbulkannya. Posisi pemerintah
       ruang (HTI dan Perkebunan)                               dalam hal ini berada pada penegakan hukum lingkungan
                                                                baik itu atas kesengajaan maupun kelalaian.



http://riau-forest-fire.blogspot.com/                       5                                  http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

Fakta penegakan hukum yang dilakukan aleh aparat                Tabel 4. Sepuluh Konsesi HTI terbanyak yang terdeteksi
penegak hukum lebih cenderung pada petani skala kecil,          memiliki titik api dari 68 perizinan HTI.
yang melakukan pembakaran lahan utk bertani maupun                                               Jumlah
                                                                                                          Persentase dari
berkebun. Sedangkan penegakan hukum terhadap                                                    Titik Api
                                                                  No         Perusahaan
                                                                                                           Total Titik api
pelanggaran yang dilakukan oleh koorporasi atau                                                ditemukan
perusahaan sangat minim. Semenjak tahun 2000,                       1     PT Arara Abadi       2800              4.91%
Perusahaan yang divonis bersalah oleh pengadilan hanya              2     PT Tiara Cahaya      2518              4.41%
                                                                          Delima
2 perusahaan yaitu PT Jatim jaya Perkasa dan PT Adei
                                                                    3     PT Bukit Batu        1704              2.99%
Plantation. Sedangkan gugatan lingkungan yang dilakukan
                                                                          Hutani Alam
oleh para aktifis lingkungan selalu kalah di pengadilan             4     PT         Sakato    1450              2.54%
                                                                          Pratama Makmur
                                                                    5     PT Inhutani IV       1445              2.53%
Titik Api pada konsesi Perusahaan                                   6     PT RAPP              1132              1.98%
                                                                    7     PT Satria Perkasa    1106              1.94%
Tabel 3 Distribusi Titik Api pada jenis konsesi                           Agung
                                                                    8     PT Surya Dumai        984              1.72%
 No Konsesi              Jumlah Titik % dari total titik
                                                                          Agrindo
                              api               api
                                                                    9     CV       Geosilva     819              1.43%
  1 Perkebunan              14395            25.22%                       Prima
  2 HTI                     20353            35.66%                 10    PT Rimba Rokan        785              1.38%
                                                                          Lestari
      Jumlah                34748            60.88%

Dari tabel 3 dapat kita lihat bahwa titik api terbanyak
dijumpai pada konsesi HTI, yaitu sekitar 20.353 atau
sekitar 35,66% sedangkan pada konsesi perkebunan
sebanyak 14395 titik api atau 25,22%.




http://riau-forest-fire.blogspot.com/                       6                                 http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

                                                                Kebakaran berulang pada tempat yang sama (Studi
Tabel 5. Sepuluh titik api terbanyak pada konsesi
                                                                kasus PT Bukit Batu Hutani Alam)
perkebunan dari 157 perkebunan yang terdeteksi
mempunyai titik api
                                                                Jumlah titik api yang dijumpai Konsesi PT Bukit Batu
                                       Persentase
                           Jumlah
                                                                Hutani Alam pada periode september 2000 sampai Juli
 No      Perusahaan                  Dari Total Titik
                          Titik Api                             2008 adalah sebanyak 1704 atau 2,99% dari total titik api.
                                           api
                                                                Setiap tahun ditemukan titik api pada kawasan ini.
 1      PT. Guntung Hasrat       1679      2.94%
        Makmur
 2      PT. Bumi Reksa Nusa      1259      2.21%                Gambar 3 Frekwensi titik api periode 2002-2008 Pada PT Bukit
        Sejati                                                  Batu Hutani Alam
 3      PT. Budi Daksa Dwi       1139      2.00%
        Kusuma                                                    60

 4      PT. Mega Nusa Inti       543       0.95%
        Sawit                                                                        51
                                                                  50
 5      PT. Surya Inti Sari      523       0.92%
        Raya                                                                                                                                                                                    2002
                                                                  40                            40
 6      PT. Sawit Asahan         458       0.80%                                                                                                                                                2003
        Indah                                                                                                                                                                                   2004
 7      PT. Tumpuan              448       0.78%                  30                                                                                                                            2005
                                                                                     29
                                                                                                                                                                                                2006
                                                                                                                                                   26
 8      PT. Perkebunan V         343       0.60%
                                                                                                                                                                                                2007
 9      PT. Perdana Inti Sawit   302       0.53%                  20                                                                                                                            2008
                                                                            16
 10     PT. Sabira Negeri        294       0.52%                                                14
        Utama                                                     10
                                                                                     6                           5
                                                                                                4                4                                 4
                                                                                                        3
                                                                            2        2                                      2
                                                                                                1       1        1          1           1
                                                                  0         0        0          0       0        0          0           0          0           0        0          0        0




                                                                                                                                                                               r
                                                                                ri
                                                                                 i




                                                                                                                       ni


                                                                                                                                  li
                                                                                           et




                                                                                                                                                                                        r
                                                                                                  ril




                                                                                                                                                                   er
                                                                              ar




                                                                                                                                               s


                                                                                                                                                          r
                                                                                                            ei




                                                                                                                                                                            be
                                                                                                                                Ju




                                                                                                                                                                                       be
                                                                                                                                                       be
                                                                             ua




                                                                                                                                            tu
                                                                                                                     Ju
                                                                                                Ap
                                                                                         ar




                                                                                                            M




                                                                                                                                                                 ob
                                                                    nu




                                                                                                                                                                           m
                                                                                                                                         us




                                                                                                                                                                                    m
                                                                                                                                                   em
                                                                          br


                                                                                     M




                                                                                                                                                               kt


                                                                                                                                                                         ve
                                                                  Ja




                                                                                                                                                                                  se
                                                                       Fe




                                                                                                                                       Ag




                                                                                                                                                              O
                                                                                                                                                 pt




                                                                                                                                                                      No


                                                                                                                                                                               De
                                                                                                                                               Se
http://riau-forest-fire.blogspot.com/                       7                                                                     http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

Gambar 4 Distribusi Titik api pada PT Bukit Batu Hutani         kawasan gambut. Pada musim kemarau terjadi kekeringan
Alam                                                            pada permukaan gambut, sedangkan gambut dengan
                                                                kadar air rendah akan sifatnya sangat mudah terbakar
                                                                karena mempunya kandungan karbon yang cukup tinggi.




                                                                      Gambar 5 Plang Nama        Gambar 6 Lahan Gambut Bekas
                                                                           Perusahaan                      Terbakar
                                                                       Doc Kabut Riau 2005           Doc Kabut Riau 2005




Penyebab Kebakaran Lahan Gambut

Pengelolaan lahan gambut pada umumnya dilakukan
dengan cara membuat kanal sebagai upaya pengeringan
lahan tersebut untuk ditanami tanaman pertanain,                  Gambar 7Kanal Utama Sebagai       Gambar 8Gambut Kering
perkebunan maupun kehutanan. Akibat dari pembuatan                     Jalur Transportasi            Doc: Kabut Riau 2005
kanal ini maka akan terjadi penurunan muka air pada                  Doc: Kabut Riau 2005


http://riau-forest-fire.blogspot.com/                       8                                   http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

                                                                           3. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran
Kawasan Rawan Bencana
                                                                              pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa
                                                                              menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan
Kalau dilihat dari pemakaian istilah “kebakaran hutan”                        anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah
kuranglah tepat. Yang tepat adalah “pembakaran hutan”.                        penyakit para penderita TBC/asma.
Kenapa? karena istilah pertama cenderung menghasilkan                      4. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai
                                                                              segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama
perngertian ketidaksengajaan dalam kejadian kebakaran.
                                                                              dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada
Padahal dengan kondisinya yang seperti itu, hutan,
                                                                              saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya.
sangatlah tidak mungkin menciptakan kondisi dimana api                        Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan
dapat menyala secara alami. Olah karenanya,                                   mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan
“pembakaran hutan” merupakan istilah yang sangat tepat.                       mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan
                                                                              asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi
Dan yang dapat mengintervensi segitiga api adalah
                                                                              yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara
manusia.
                                                                              yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena
                                                                              jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi
Terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan                                   penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar
karakteristik lahan yang sama setiap tahun. Beberapa                          perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
                                                                        Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar
dampak yang ditimbulkan diantaranya:

                                                                        Kawasan bergambut yang setiap tahun terjadi kebakaran
 Box 2.
 Beberapa Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran lahan antara           hutan dan lahan menunjukkan bahwa kawasan tersebut
 lain:
                                                                        telah gagal dikelola sebagai kawasan budidaya. Melihat
     1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
                                                                        dari besarnya dampak yang ditimbulkan sudah
        Kebakaran hutan pada 1997 menimbulkan emisi /
                                                                        seharusnya dilakukan penanggulangan menyeluruh
        penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke
                                                                        terhadap kebakaran ini dalam rencana tata ruang provinsi
        atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai
        perbandingan total emisi karbon dioksida di seluruh dunia       dengan menetapkan kawasan rawan kebakaran ini
        pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
                                                                        sebagai kawasan rawan bencana.
     2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik
        karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat.
        Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies
        endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat
        dikenali/diteliti.



http://riau-forest-fire.blogspot.com/                               9                                   http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

Kesimpulan:                                                      Saran:
  1. Munculnya bencana asap di riau setiap tahun                    1. Kawasan bergambut dengan kedalaman 3 meter
     (periode 2000-2008) diakibatkan oleh izin                         atau lebih harus ditetapkan sebagai kawasan
     pemanfaatan ruang yang diberikan terhadap                         lindung dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
     perusahaan besar yang ada di provinsi riau dengan                 Provinsi (RTRWP) maupun Rencana Tata Ruang
     kontribusi titik api berjumlah sekitar 34748 atau                 Wilayah Kabupaten (RTRWK) sebagaimana yang
     60,88%.                                                           diamanatkan Kepres No 32 Tahun 1990 dan PP 26
  2. Kebakaran Terjadi Akibat degradasi lingkungan                     tahun 2008.
     sebagai akibat dari pemberian izin pemanfaatan                 2. Kawasan Bergambut yang rawan terbakar atau
     ruang pada kawasan yang berkategori lindung                       terjadi kebakaran berulang setiap tahun sebaiknya
     menurut kepres 32 tahun 1990, PP 47 tahun 1997                    ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana dalam
     dan PP 26 tahun 2008.                                             Rencana tata ruang Provinsi maupun kabupaten,
  3. Jumlah Titik api yang menimbulkan asap berada                     serta dilakukan pemulihan fungsi hidrologi dengan
     pada kawasan bergambut pada periode 200-2008                      menutup kanal kanal yang terdapat pada kawasan
     dengan jumlah titik api 39.813 atau 69,76% dari                   tersebut.
     total titik api.                                               3. Seluruh Izin Pemanfaatan ruang yang berada pada
  4. Penyebab         dari kebakaran  pada     kawasan                 kawasan bergambut dengan kedalaman 3 meter
     bergambut terjadi karena pembuatan drainase                       atau lebih harus dicabut perizinannya sesuai
     skala besar, sehingga mengganggu keseimbangan                     dengan amanat UU no 26 tahun 2007.
     hidrologi pada kawasan gambut pada musim                       4. Kawasan budidaya yang berada pada kawasan
     kemarau.                                                          bergambut yang kurang dari 3 meter, harus dikelola
  5. Terjadinya kebakaran berulang setiap tahun                        dan diawasi dengan ketat.
     mengindikasikan bahwa pengelolaan kawasan                      5. Melakukan      penegakan       hukum     terhadap
     bergambut gagal dikelola sebagai kawasan                          perusahaan yang melakukan pembakaran lahan
     budidaya.                                                         baik secara sengaja ataupun akibat dari kelalaian
                                                                       pengelolaan.
                                                                    6. Menghentikan sementara (moratorium) aktifitas
                                                                       konversi lahan gambut serta melakukan riset dan
                                                                       pembuatan peta lahan gambut yang boleh


http://riau-forest-fire.blogspot.com/                       10                                http://yas-kabut.blogspot.com
Kabut Riau
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau :
Penyebab, Dampak dan Solusi bagi                                             Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau
Penetapan Kawasan Rawan Bencana                                              (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau)
______________________________________________________________________________________________________________

       dikonversi atau harus dilindungi sebagai kawasan
       bergambut atau kawasan rawan bencana.

   Daftar Pustaka:
   1.      http://www.detiknews.com/read/2009/02/18/15
           4817/1086819/10/pemprov-riau-nilai-
           kebakaran-hutan-tidak-disengaja
   2.      Kepres No 32 tahun 1990 tentang
           Pengelolaan Kawasan Lindung
   3.      PP No 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
           Ruang Wilayah Nasional
   4.      UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan
           ruang
   5.      http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar
   6.      Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
           Riau 2001-2015
   7.      Data Hotspot November 2000 sampai Juli
           2008 satelit Modis (terra dan Aqua)




http://riau-forest-fire.blogspot.com/                       11                                http://yas-kabut.blogspot.com

Contenu connexe

Tendances

Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editYayasan CAPPA
 
Pencegahan kebakaran
Pencegahan kebakaranPencegahan kebakaran
Pencegahan kebakaranRohaya Rasmin
 
Mitigasi iklim
Mitigasi iklimMitigasi iklim
Mitigasi iklimnury4nt0
 
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimkebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimInstansi
 
Kebakaran Hutan
Kebakaran HutanKebakaran Hutan
Kebakaran Hutaninasfthnh
 
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambiMitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambihenny ferniza
 

Tendances (9)

Presentasi kebakaran hutan
Presentasi kebakaran hutanPresentasi kebakaran hutan
Presentasi kebakaran hutan
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Pencegahan kebakaran
Pencegahan kebakaranPencegahan kebakaran
Pencegahan kebakaran
 
Mitigasi iklim
Mitigasi iklimMitigasi iklim
Mitigasi iklim
 
Bencana kabut asap
Bencana kabut asapBencana kabut asap
Bencana kabut asap
 
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimkebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
 
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan LahanPolicy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan
 
Kebakaran Hutan
Kebakaran HutanKebakaran Hutan
Kebakaran Hutan
 
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambiMitigasi bencana kebakaran hutan jambi
Mitigasi bencana kebakaran hutan jambi
 

En vedette

Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karAnalisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karaad_subaru
 
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3okMaman Asep
 

En vedette (6)

Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karAnalisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
 
kebakaran hutan
kebakaran hutankebakaran hutan
kebakaran hutan
 
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
 
etika profesi
etika profesietika profesi
etika profesi
 
Kebakaran hutan
Kebakaran hutanKebakaran hutan
Kebakaran hutan
 
Power Point Kebakaran Hutan
Power Point Kebakaran HutanPower Point Kebakaran Hutan
Power Point Kebakaran Hutan
 

Plus de Raflis Ssi

Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Raflis Ssi
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaRaflis Ssi
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Raflis Ssi
 
Kejahatan peta
Kejahatan petaKejahatan peta
Kejahatan petaRaflis Ssi
 
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Raflis Ssi
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutRaflis Ssi
 
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Raflis Ssi
 
Analisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauAnalisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauRaflis Ssi
 
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRaflis Ssi
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanRaflis Ssi
 
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanRaflis Ssi
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangRaflis Ssi
 
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutananFenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutananRaflis Ssi
 
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaBagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaRaflis Ssi
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis Ssi
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanRaflis Ssi
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Raflis Ssi
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one mapRaflis Ssi
 
Munkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamMunkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamRaflis Ssi
 
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRaflis Ssi
 

Plus de Raflis Ssi (20)

Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan peta
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
 
Kejahatan peta
Kejahatan petaKejahatan peta
Kejahatan peta
 
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambut
 
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015
 
Analisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauAnalisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riau
 
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
 
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
 
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutananFenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan
 
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesiaBagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
Bagaimana negara dan korporasi mengurus hutan indonesia
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one map
 
Munkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamMunkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelam
 
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
 

Dernier

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Dernier (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Kebakaran Hutan Riau

  • 1. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 1 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 2. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ Pekanbaru. Setiap tahun terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kejadian ini sudah menjadi issu penting dan merupakan sebuah Dia menjelaskan kawasan hutan dan lahan yang sekarang terbakar, rutinitas yang menghabiskan APBN dan APBD yang cukup sebagian besar merupakan lahan yang tidak bertuan. Misalnya, lahan eks HPH yang sudah lama tidak dikelola lagi. Di samping itu ada lahan semak besar jumlahnya untuk pemadaman kebakaran. Belum lagi belukar yang tidak terjaga karena tidak ada pemiliknya. kalau dihitung dampak kesehatan terhadap jutaan masyarakat yang terkena dampak dari asap yang quot;Jadi lahan seperti itulah yang terbakar saat ini. Dan kebakaran itu bukan disengaja. Api yang menjalar di sana, hanya rembetan dari pembakaran ditimbulkan. sampah yang dilakukan warga,quot; kata Mambang. Sampai Saat ini penanggulangan kebakaran hutan Menurutnya, dari inventarisir yang dilakukan selama ini, ada 224 desa dari 1602 jumlah desa di Riau yang saban tahun menjadi langganan kebakaran sebatas upaya pemadaman api pada saat kebakaran lahan. Di lahan desa itulah setiap musim kemarau selalu saja terjadi terjadi. Sedangkan perencanaan menyeluruh belum kebakaran dilakukan bahkan dalam konfrensi pers yang dilakukan quot;Agar tidak terjadi kebakaran lahan lagi, nantinya lahan-lahan tanpa pemilik wakil gubernur riau yang juga menjabat sebagai ketua itu akan kita manfaatkan untuk dijadikan lahan perkebunan, pertanian. pusdalkarhutha (Pusat pengendalian kebakaran hutan dan Dengan demikian lahan itu ada pemiliknya dan tidak mungkin terbakar lagi lahan) baru baru ini tidak menggambarkan perencanaan karena sudah ada yang menjaga lahan tersebut,quot; kata Mambang Mit yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan yang utuh dalam penaggulangan kebakaran hutan dan Lahan Provinsi Riau. lahan. http://www.detiknews.com/read/2009/02/18/154817/1086819/10/pemprov-riau-nilai- kebakaran-hutan-tidak-disengaja Box 1 : Pernyataan Ketua Pusdalkarhutla terhadap kebakaran hutan dan lahan di riau Sebuah Pernyataan yang kontroversial. Pekanbaru - Kabakaran hutan dan lahan setiap tahun selalu terjadi di Riau. Fakta Kebakaran Hutan dan lahan di Provinsi Riau. Namun Pemprov Riau berkilah, hal tersebut merupakan kejadian yang tidak memiliki unsur kesengajaan. Berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua) quot;Tidak benar kebakaran lahan yang terjadi sekarang ini karena sengaja Periode September 2000 sampai Juli 2008 di wilayah dibakar. Tapi api muncul karena ketidak sengajaan warga yang membakar sampah. Nah, percikan bunga api dari sampah ini terbawa angin yang Provinsi Riau Dijumpai 57972 titik api yang terdistribusi ke selanjutnya menjalar ketempat lain. Jadi kebakaran bukan unsur dalam 12 kabupaten/ kota. Kejadian ini hampir setiap kesengajaan,quot; kata Wakil Gubernur Riau, R Mambang Mit dalam jumpa pers, Rabu (18/02/2009) di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Riau, Jl Sudirman, http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 2 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 3. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ tahun berulang ditempat yang sama terutama pada Perbandingan frekwensi titik apa antara tanah kawasan bergambut. mineral dan lahan gambut 80.00% Gambar 1 Distribusi Titik Api Periode September 2000 69.76% sampai Juli 2008 60.00% 40.00% 30.24% 20.00% 0.00% Gambut Tanah Mineral Gambar 2. Perbandingan Jumlah Titik api pada tanah gambut dan tanah Mineral Titik api tersebar pada dua tipe tanah, yaitu tanah mineral dan tanah gambut. Dari 57027 titik api yang ditemukan 17259 titik api ditemukan pada tanah mineral atau 30,24% sedangkan 39813 atau 69,76% lainnya dijumpai pada tanah bergambut dengan kedalaman bervariasi. Lihat gambar 1 dan tabel 1 Sebaran Titik Api Berdasarkan Jenis Tanah http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 3 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 4. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ Tabel 1. Distribusi titik api pada kawasan bergambut. Dalam beberapa regulasi telah ditegaskan bahwa kawasan bergambut dengan kedalama 3 meter atau lebih Persentase Kedalaman Jumlah harus dilindungi. Regulasi yang mengatur itu diantaranya: No Terhadap Total Gambut Titik api 1. Kepres No 32 tahun 1990 tentang kawasan lindung Titik api 2. PP 26 tahun 2008 tentang rencana tata ruang 1 Lebih dari 4 13909 24.37% wilayah nasional yang sebelumnya diatur dengan meter PP 47 tahun 1997. 2 sampai 4 10471 18.35% 3. SK.101/Menhut-II/2004 tentang Percepatan meter Pembangunan Hutan Tanaman untuk Pemenuhan 3 1 sampai 2 11747 20.58% Bahan Baku Industri Pulp dan Kertas. meter 4. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 246/Kpts- 4 0.5 sampai 1 3455 6.05% II/1996 tentang Pengaturan Tata Ruang Hutan meter Tanaman Industri 5 Kurang dari 231 0.40% 5. UU No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya 0.5 meter Tanaman Jumlah 39813 69.76% Sumber: Analisis Kabut Riau 2009 Dalam implementasinya regulasi tentang perlindungan - Satelit Modis Terra dan Aqua dari September 2000 kawasan bergambut ini tidak dijalankan dengan sungguh sampai Mei 2008 - Data Kedalaman Gambut Wetland International 2002 sungguh, yang terjadi adalah Baik mentri, guberbur maupun bupati berlomba menerbitkan izin pemanfaatan ruang pada kawasan tersebut. Jadi tidaklah Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa distribusi titik api mengherankan kalau kebakaran hutan dan lahan sudah paling banyak terdapat pada gambut dengan kedalaman 4 menjadi langganan tahunan di provinsi riau. meter lebih dengan jumlah titik api ditemukan sebanyak 13909 atau 24,37%. Sedangkan paling kecil berada pada Kebakaran pada lahan gambut ini selalu berulang setiap kawasan gambut dangkal dengan kedalaman kurang dari tahun pada lokasi yang sama, ini menunjukkan bahwa 0,5 meter dengan jumlah titik api sebanyak 239 buah atau pengelolaan lahan gambut memiliki resiko yang besar 0,4%. terhadap kebakaran. Hal ini dikarenakan oleh pembuatan kanal kanal sebagai drainase untuk pengeringan lahan http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 4 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 5. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ gambut tersebut. Sehingga terjadi penurunan muka air Tabel 2. Distribusi Titik Api Berdasarkan Penguasaan tanah pada kawasan bergambut yang akhirnya Lahan berdampak pada kekeringan yang tinggi dan mudah Pola Penguasaan Jumlah Persenta No terbakar baik disengaja maupun tidak. Lahan Titik Api se 1 Kawasan Kelola 22324 39.12% Masyarakat dan kawasan Dibukanya lahan gambut oleh perusahaan besar lindung berdampak nyata dengan kedatangan migran dan 2 Kawasan yang telah 34748 60,88% masyarakat lokal yang juga berlomba membuka lahan diberikan izin yang berdekatan dengan konsesi perusahaan karena pemanfaatan ruang (HTI telah dibuat akses jalan/ kanal sehingga memudahkan dan Perkebunan) eksploitasi oleh masyarakat tempatan. Akibatnya terjadi pergeseran pola penggunaan lahan yang biasanya arif Dilihat dari pola penguasaan lahan maka distribusi titik api dan bijaksana oleh masyarakat ke pola pola destruktif. lebih banyak berada pada kawasan yang telah diberikan izin pemanfaatan ruang (HTI dan Perkebunan). Sekitar 60,88% sedangkan pada kawasan kelola masyarakat dan kawasan lindung hanya 39,12% Dari porsi ini dapat secara jelas terlihat bahwa yang berkontribusi besar dalam melakukan kebakaran hutan adalah pemilik izin pemanfaatan ruang (HTI dan Distribusi Titik api berdasarkan penguasaan lahan Perkebunan). Karena ketika izin tersebut diberikan oleh Berdasarkan Pola penguasaan lahan atau izin negara terhadap pemilik izin tersebut maka serta merta pemanfaatan ruang maka titik api terdistribusi pada tanggung jawab negara dalam mengelola kawasan 1. Kawasan Kelola masyarakat dan kawasan lindung tersebut berpindah ketangan penerima izin, beserta 2. Kawasan yang telah diberikan hak pemanfaatan dampak dampak yang ditimbulkannya. Posisi pemerintah ruang (HTI dan Perkebunan) dalam hal ini berada pada penegakan hukum lingkungan baik itu atas kesengajaan maupun kelalaian. http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 5 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 6. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ Fakta penegakan hukum yang dilakukan aleh aparat Tabel 4. Sepuluh Konsesi HTI terbanyak yang terdeteksi penegak hukum lebih cenderung pada petani skala kecil, memiliki titik api dari 68 perizinan HTI. yang melakukan pembakaran lahan utk bertani maupun Jumlah Persentase dari berkebun. Sedangkan penegakan hukum terhadap Titik Api No Perusahaan Total Titik api pelanggaran yang dilakukan oleh koorporasi atau ditemukan perusahaan sangat minim. Semenjak tahun 2000, 1 PT Arara Abadi 2800 4.91% Perusahaan yang divonis bersalah oleh pengadilan hanya 2 PT Tiara Cahaya 2518 4.41% Delima 2 perusahaan yaitu PT Jatim jaya Perkasa dan PT Adei 3 PT Bukit Batu 1704 2.99% Plantation. Sedangkan gugatan lingkungan yang dilakukan Hutani Alam oleh para aktifis lingkungan selalu kalah di pengadilan 4 PT Sakato 1450 2.54% Pratama Makmur 5 PT Inhutani IV 1445 2.53% Titik Api pada konsesi Perusahaan 6 PT RAPP 1132 1.98% 7 PT Satria Perkasa 1106 1.94% Tabel 3 Distribusi Titik Api pada jenis konsesi Agung 8 PT Surya Dumai 984 1.72% No Konsesi Jumlah Titik % dari total titik Agrindo api api 9 CV Geosilva 819 1.43% 1 Perkebunan 14395 25.22% Prima 2 HTI 20353 35.66% 10 PT Rimba Rokan 785 1.38% Lestari Jumlah 34748 60.88% Dari tabel 3 dapat kita lihat bahwa titik api terbanyak dijumpai pada konsesi HTI, yaitu sekitar 20.353 atau sekitar 35,66% sedangkan pada konsesi perkebunan sebanyak 14395 titik api atau 25,22%. http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 6 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 7. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ Kebakaran berulang pada tempat yang sama (Studi Tabel 5. Sepuluh titik api terbanyak pada konsesi kasus PT Bukit Batu Hutani Alam) perkebunan dari 157 perkebunan yang terdeteksi mempunyai titik api Jumlah titik api yang dijumpai Konsesi PT Bukit Batu Persentase Jumlah Hutani Alam pada periode september 2000 sampai Juli No Perusahaan Dari Total Titik Titik Api 2008 adalah sebanyak 1704 atau 2,99% dari total titik api. api Setiap tahun ditemukan titik api pada kawasan ini. 1 PT. Guntung Hasrat 1679 2.94% Makmur 2 PT. Bumi Reksa Nusa 1259 2.21% Gambar 3 Frekwensi titik api periode 2002-2008 Pada PT Bukit Sejati Batu Hutani Alam 3 PT. Budi Daksa Dwi 1139 2.00% Kusuma 60 4 PT. Mega Nusa Inti 543 0.95% Sawit 51 50 5 PT. Surya Inti Sari 523 0.92% Raya 2002 40 40 6 PT. Sawit Asahan 458 0.80% 2003 Indah 2004 7 PT. Tumpuan 448 0.78% 30 2005 29 2006 26 8 PT. Perkebunan V 343 0.60% 2007 9 PT. Perdana Inti Sawit 302 0.53% 20 2008 16 10 PT. Sabira Negeri 294 0.52% 14 Utama 10 6 5 4 4 4 3 2 2 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 r ri i ni li et r ril er ar s r ei be Ju be be ua tu Ju Ap ar M ob nu m us m em br M kt ve Ja se Fe Ag O pt No De Se http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 7 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 8. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ Gambar 4 Distribusi Titik api pada PT Bukit Batu Hutani kawasan gambut. Pada musim kemarau terjadi kekeringan Alam pada permukaan gambut, sedangkan gambut dengan kadar air rendah akan sifatnya sangat mudah terbakar karena mempunya kandungan karbon yang cukup tinggi. Gambar 5 Plang Nama Gambar 6 Lahan Gambut Bekas Perusahaan Terbakar Doc Kabut Riau 2005 Doc Kabut Riau 2005 Penyebab Kebakaran Lahan Gambut Pengelolaan lahan gambut pada umumnya dilakukan dengan cara membuat kanal sebagai upaya pengeringan lahan tersebut untuk ditanami tanaman pertanain, Gambar 7Kanal Utama Sebagai Gambar 8Gambut Kering perkebunan maupun kehutanan. Akibat dari pembuatan Jalur Transportasi Doc: Kabut Riau 2005 kanal ini maka akan terjadi penurunan muka air pada Doc: Kabut Riau 2005 http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 8 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 9. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ 3. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran Kawasan Rawan Bencana pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan Kalau dilihat dari pemakaian istilah “kebakaran hutan” anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah kuranglah tepat. Yang tepat adalah “pembakaran hutan”. penyakit para penderita TBC/asma. Kenapa? karena istilah pertama cenderung menghasilkan 4. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama perngertian ketidaksengajaan dalam kejadian kebakaran. dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada Padahal dengan kondisinya yang seperti itu, hutan, saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. sangatlah tidak mungkin menciptakan kondisi dimana api Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan dapat menyala secara alami. Olah karenanya, mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan “pembakaran hutan” merupakan istilah yang sangat tepat. mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi Dan yang dapat mengintervensi segitiga api adalah yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara manusia. yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi Terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar karakteristik lahan yang sama setiap tahun. Beberapa perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar dampak yang ditimbulkan diantaranya: Kawasan bergambut yang setiap tahun terjadi kebakaran Box 2. Beberapa Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran lahan antara hutan dan lahan menunjukkan bahwa kawasan tersebut lain: telah gagal dikelola sebagai kawasan budidaya. Melihat 1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. dari besarnya dampak yang ditimbulkan sudah Kebakaran hutan pada 1997 menimbulkan emisi / seharusnya dilakukan penanggulangan menyeluruh penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke terhadap kebakaran ini dalam rencana tata ruang provinsi atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon dioksida di seluruh dunia dengan menetapkan kawasan rawan kebakaran ini pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton. sebagai kawasan rawan bencana. 2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti. http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 9 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 10. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ Kesimpulan: Saran: 1. Munculnya bencana asap di riau setiap tahun 1. Kawasan bergambut dengan kedalaman 3 meter (periode 2000-2008) diakibatkan oleh izin atau lebih harus ditetapkan sebagai kawasan pemanfaatan ruang yang diberikan terhadap lindung dalam Rencana Tata Ruang Wilayah perusahaan besar yang ada di provinsi riau dengan Provinsi (RTRWP) maupun Rencana Tata Ruang kontribusi titik api berjumlah sekitar 34748 atau Wilayah Kabupaten (RTRWK) sebagaimana yang 60,88%. diamanatkan Kepres No 32 Tahun 1990 dan PP 26 2. Kebakaran Terjadi Akibat degradasi lingkungan tahun 2008. sebagai akibat dari pemberian izin pemanfaatan 2. Kawasan Bergambut yang rawan terbakar atau ruang pada kawasan yang berkategori lindung terjadi kebakaran berulang setiap tahun sebaiknya menurut kepres 32 tahun 1990, PP 47 tahun 1997 ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana dalam dan PP 26 tahun 2008. Rencana tata ruang Provinsi maupun kabupaten, 3. Jumlah Titik api yang menimbulkan asap berada serta dilakukan pemulihan fungsi hidrologi dengan pada kawasan bergambut pada periode 200-2008 menutup kanal kanal yang terdapat pada kawasan dengan jumlah titik api 39.813 atau 69,76% dari tersebut. total titik api. 3. Seluruh Izin Pemanfaatan ruang yang berada pada 4. Penyebab dari kebakaran pada kawasan kawasan bergambut dengan kedalaman 3 meter bergambut terjadi karena pembuatan drainase atau lebih harus dicabut perizinannya sesuai skala besar, sehingga mengganggu keseimbangan dengan amanat UU no 26 tahun 2007. hidrologi pada kawasan gambut pada musim 4. Kawasan budidaya yang berada pada kawasan kemarau. bergambut yang kurang dari 3 meter, harus dikelola 5. Terjadinya kebakaran berulang setiap tahun dan diawasi dengan ketat. mengindikasikan bahwa pengelolaan kawasan 5. Melakukan penegakan hukum terhadap bergambut gagal dikelola sebagai kawasan perusahaan yang melakukan pembakaran lahan budidaya. baik secara sengaja ataupun akibat dari kelalaian pengelolaan. 6. Menghentikan sementara (moratorium) aktifitas konversi lahan gambut serta melakukan riset dan pembuatan peta lahan gambut yang boleh http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 10 http://yas-kabut.blogspot.com
  • 11. Kabut Riau Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau : Penyebab, Dampak dan Solusi bagi Khasanah Alam dan Budaya Tropis Riau Penetapan Kawasan Rawan Bencana (Treasury of Nature and Tropical Culture of Riau) ______________________________________________________________________________________________________________ dikonversi atau harus dilindungi sebagai kawasan bergambut atau kawasan rawan bencana. Daftar Pustaka: 1. http://www.detiknews.com/read/2009/02/18/15 4817/1086819/10/pemprov-riau-nilai- kebakaran-hutan-tidak-disengaja 2. Kepres No 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung 3. PP No 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 4. UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang 5. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar 6. Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau 2001-2015 7. Data Hotspot November 2000 sampai Juli 2008 satelit Modis (terra dan Aqua) http://riau-forest-fire.blogspot.com/ 11 http://yas-kabut.blogspot.com