Ideologi Pancasila, liberalisme, sosialisme, dan komunisme memiliki perbedaan dalam pendekatan terhadap hubungan antara individu, masyarakat, dan negara. Pancasila menekankan keseimbangan antara kepentingan individu dan negara, sedangkan liberalisme memberi prioritas kepada individu, sosialisme kepada negara, dan komunisme menghapus kelas sosial.
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
IDEOLOGI
1. Perbedaan Ideologi Pancasila,Liberalisme, Sosialisme, dan KomunismePendidikan Pancasila
PENGERTIAN IDEOLOGI
1. Liberalisme
Mengenai konsep liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran yang terkandung di
dalamnya, sebagai berikut:
1. inti pemikiran : kebebasan individu
2. perkembangan : berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara yang
absolut, pada tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan ketat melalui
berbagai undang-undang dan peraturan terhadap warganegara
3. landasan pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi-
pekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan bersifat memaksa
terhadapnya.
4. system pemerintahan (harus): demokrasi.
2. Komunisme
Gelombang komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Partai
Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international yang tumbuh sampai sekarang
boleh dikatakan merupakan perkembangan dari Partai Bolshevik yang didirikan oleh Lenin
1. inti pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga
negara hanya sasaran antara.
2. landasan pemikiran : a. penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas
ataupun tidak, b. analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, c.
berisi resep perbaikan untuk masa depan dan, d. rencana-rencana tindakan jangka pendek
yang memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang berbeda-beda.
3. system pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator.
3. Sosialisme
Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme, adalah:
1. inti pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong royong)
2. filsafatnya : pemerataan dan kesederajatan bahwa pengaturan agar setiap orang
diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja,
pemerataan kesempatan berusaha,dll)
2. 3. landasan pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan
bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak
kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
4. Pancasila
Ideologi Pancasila memiliki arti bahwa pancasila adalah penjelmaan filsafat pancasila itu
sendiri. Maka pancasila sebagai ideologi negara dalam arti cita-cita negara, atau cita-cita
yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa
Indonesia pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian, yakni asas yang memiliki derajat
tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Maka dengan demikian Pancasila yang merupakan asas kerokhanian harus menjadi
pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikan, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban.
PERBEDAANIDEOLOGI
Perbedaan Pancasila dan Ideologi Lain Di dunia , terdapat 2 ideologi yang terkenal , yaitu
ideology Liberalisme dan ideology Sosialisme . adapun Negara-negara yang menganuti
deology Liberalisme dan ideology Sosialisme.
Negara yang menganut ideology Liberalisme adalah Negara-Negara bagian Barat seperti
, Amerika serikatdan Negara-Negara Eropa seperti , Inggris , Belanda ,Spanyol , Italia dll
.Sedangkan , Negara yang menganut ideology Sosialisme adalah Uni Soviet ( sekarang
Rusia ) , Cina , Korea Utara, Vietnam .
1. Ideologi Liberalisme
1. Negara sebagai penjaga malam . Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk
berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tata tertib hukum .
2. Kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakan daripada kepentingan Negara .
Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga Negara.
3. Negara tidak mencampuri urusan agama . Agama menjadi urusan pribadi setiap
warganegaranya .Negara terpisah dengan agama . Warganegara bebas beragama , tetapi bebas
juga tidak beragama.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1. Seorang warga Negara bebas melakukan hubungan intim dengan syarat mereka telah
berumur 18 tahun keatas(karena orang tersebut dianggap sudah dewasa setelah berumur 18
tahun).
3. 2. Seorang warga Negara di perbolehkan memakai/menyimpan senjata berbahaya seperti
pistol dengan tujuan untuk berjaga jaga/untuk melindungi diri mereka.terkecuali mereka
berada di dalam tempat keramayan seperti di pesawat terbang(bandara),didalam kereta
api,dll.
3. Seorang warganegara bebas untuk berkreasi sesuai dengan kemauan meraka walaupun
hal itu jika di Indonesia tergolong perbuatan yang sangat dilarang, sebagai contoh seseorang
membuat website tentang video2 porno online yang sangat banyak kita temui di situs-situs
luar negri seperti Negara amerika, namun hal tersebut di Negara mereka tidak dilarang karena
menurut pandangan Negara pekerjaan tersebut tidak melanggar undang-undang dan tidak
pernah yang merasa rugi dengan adanya situs tersebut.
2. Ideologi Sosialisme
1. Mementingkan kekuasaan dari kepentingan Negara
2. Kepentingan Negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga Negara.
3. Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan Negara
4. Kehidupan agama juga terpisah dengan Negara .warga negara bebas beragama , bebas
tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda (anti-agama) .
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1. Apabila seorang warga Negara merasa tidak yakin akan semua agama karena mereka
lebih meyakini kepercayaan mereka bebas untuk tidak beragama karena disini Negara tidak
mengurus seorang warga Negara untuk harus memiliki satu agama.
2. Apabila dalam ada suatu warga Negara yang keadaannya terpuruk karena kemiskinan
dan mereka menderita penyakit parah Negara bisa menolong dengan program berobat gratis
tapi Negara tersebut akan mempertimbangkan apakah ada kepentingan Negara yang lebih
dianggap penting untuk mengeluarkan dana,jika ada maka Negara akan di utamakan terlebih
dahulu setelah itu baru suatu warga Negara.
3. Ideologi Pancasila
1. Hubungan antara warga Negara dengan Negara adalah seimbang Artimya, tidak
mengutamakan Negara tetapi juga tidak mengutamakan warganegara.
2. Kepentingan Negara dan warganegara sama-sama di pentingkan.
4. 3. Agama erat hubungannya dengan Negara. Setiap warganegara dijamin pula
kebebasannya untuk memilih salah satu agama yang ada dan di akui oleh pemerintah .Setiap
orang harus beragama, tetapi agama yang dipilih di serahkan kepada masing-masing
warganegara. Atheis atau tidak mengaku adanya tuhan tidak diperbolehkan.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1. Seorang warga Negara di Indonesia harus memiliki agama sesuai dengan agama yang
telah di akui oleh pemerintah.
2. Setiap warganegara diberikan jaminan keamanan dan hak untuk hidup tentram dengan
syarat setiap warganegara tersebut juga harus memenuhi apa yang telah di programkan atau
peraturan-peraturan pemerintah seperti setiap warganegara wajib untuk membayar pajak
bumi dan bangaunan.
4. IdeologyLiberalisme
1. Politik liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi dan
nasionalisme atas bangsa-bangsa di dunia. Setiap individu mempunyai hak untuk
menjalankan kepentingan yang diwujudkan dalam sistem demokrasi liberal sehingga
melahirkan fungsi parlemen sebagai lembaga pemerintahan rakyat. Seterusnya, pemilihan
umum dilakukan untuk memilih para anggota parlemen, dan setiap orang berhak memberikan
satu suara. Dalam pemilu sering terjadi persaingan mencari kekuasaan politik. Masuknya
seseorang menjadi anggota parlemen otomatis akan berpengaruh terhadap penetapan undang-
undang atau jatuh bangunnya sebuah kabinet.
2. Bagi bangsa yang sedang terjajah, liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham
nasionalisme yang sama-sama menginginkan terbentuknya negara yang berpemerintahan
sendiri. Kesadaran tersebut tumbuh karena setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan
nasibnya sendiri.
3. Dalam bidang agama, penerapan paham liberalisme berarti bahwa setiap individu bebas
memilih dan menentukan agamanya sendiri. Hal ini sangat berbeda, misalnya situasi pada
masa sebelum terjadinya Reformasi Gereja masyarakat Eropa diwajibkan untuk memeluk
agama yang dianut rajanya. Selain itu, liberalisme di bidang agama ini menghendaki adanya
kebebasan berfikir individu. Artinya, individu mempunyai hak untuk mengungkapkan
ekspresinya dan bukan berdasar atas kehendak gereja. Gejala tersebut pada akhirnya
melahirkan Reformasi Gereja yang kemudian memunculkan agama baru, yaitu Kristen
Protestan.
4. Di bidang pers, politik liberalis memungkinkan seorang wartawan bebas memuat berita
apa pun yang ia ketahui, sementara para sastrawan bebas mengeluarkan pendapat dan
ungkapan hatinya. Masyarakat umum berhak membaca dan menilai sendiri tulisan-tulisan
para wartawan dan sastrawan tersebut. Demikian artikel yang menjelaskan definisi, ciri-ciri
dan perkembangan paham liberalisme di dunia.
5. Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
1. Apabila sekumpulan warganegara atau disuatu daerah merasa pemerintahan tidak
memperhatikan mereka maka mereka berhak untuk membentuk suatu Negara baru atau untuk
memisah dengan Negara tersebut dan menyatu dengan Negara lain dengan syarat penduduk
di daerah tersebut menyetujui dan Negara yang akan di jadikan Negara baru mereka juga
menerima mereka.
2. seorang wartawan/pers bebas memuat suatu berita baik itu berita yang berbau porno
maupun berita-berita yang bohong sebagai contoh di amerik serikat ada seorang yang
memuat berita-berita bohong seperti mengabarkan tentang hidup kembali raja pop dunia yaitu
micheal Jackson dan banyak lagi dimuat hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan dan situs
web itu sangat popular dinegaranya dan bahkan di Indonesia juga sering membuka situs itu
dengan tidak disengaja maupun disengaja dan membaca berita bohong tersebut,namun dalam
Negara tersebut tidak pernah membatasi apa yang mereka muat tersebut.