SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  63
Company
LOGO
Mekanika dan Aerodinamika
Drs. HASAN MASUM, MT
Jurusan Teknik Otomotif
FT UNP PADANG
Aliran Kompresibel
Termodinamika Reviu :
 Udara mengalir melalui saluran pendek
dengan penampang konstan didinginkan
dengan Nitrogen cair. Tentukan : Entalpi,
energi dalam, dan entropi, jika diketaui :
T1= 440o
C, P1= 188 kPa (absolut), V1= 210
m/sec, T2= 351 o
K, P2 = 213 kPa (absolut)
dan m = 0.15 kg/sec.
Aliran Kompresibel
( ) ( )
( ) ( )
kg.K
kJ
5
5
kg.K
kJ
kg.K
kJ
1
2
1
2
kg.K
kJ
12
kg.K
kJ
12
262
1088.1
1013.2
ln.717.0
440
351
ln.1ln.ln.
kJ/kg-63K440351717.0
kJ/kg-89K4403511
−=











×
×
−











=−=∆
=−×=−=∆
=−×=−=∆
P
P
R
T
T
Cs
TTCu
TTCh
p
v
p
Ingat kembali :
Persamaan Termodinamika I dan II
Aliran Kompresibel
Kecepatan Suara
 Parameter untuk mengkarakteristikkan aliran
kompresible adalah ANGKA MACH “M”.
 ANGKA MACH : perbandingan kecepatan aliran lokal
(V) dengan kecepatan suara lokal (c) atau M = V/c.
 dengan :
TRkc ..=
Aliran Kompresibel
 ANGKA MACH :
 M < 0.3 : KOMPRESIBEL
 M < 1 : SUBSONIK
 M > 1 : SUPERSONIK
 0.9 < M < 1.1 : TRANSONIK
 M ≥ 5 : HYPERSONIK
Aliran Kompresibel
 Contoh :
FLOW
P02 = 385 kPa (abs)
T02 = 350o
K
M2 = 1.3
1 2
P1 = 350 kPa (abs)
T1 = 60o
C
V1 = 183 m/sec
Hitung : M1, P01, T01, P2 dan T2
Aliran Kompresibel
( )( )
( )( )
( )
( ) K350K33305.1
05.1
2
1
1
kPa415kPa350186.1
186.15.02.01
2
1
1
5.0
366
183
366K602732874.1..
o
1
2
1
1
01
1
5.322
1
1
01
1
sec
m
N.sec
kg.m
kg.K
N.m
1
1
1
1
1
2
=×=
=




 −
+=
=×=
=×+=




 −
+=
==
=×+××==
=
−
T
M
k
T
T
P
M
k
P
P
M
TRkc
c
V
M
k
k
Aliran Kompresibel
( )( )
K262
1.338
K350
338.1
2
1
1
(absolut)kPa139
2.77
kPa385
77.23.12.01
2
1
1
o
o
2
2
2
2
02
2
5.322
2
2
02
1
==
=




 −
+=
==
=×+=




 −
+=
−
T
M
k
T
T
P
M
k
P
P k
k
Aliran Kompresibel
Garis Fanno : ENTROPI selalu
bertambah searah dengan arah aliran
yang disebabkan oleh gesekan
sehingga sifat aliran berubah sepanjang
aliran.
 Garis Fanno digunakan untuk mengetahui
karakteristik aliran dan untuk menggambar
kan Ts diagram proses.
Aliran Kompresibel
 Garis Fanno :
M = 1
M > 1
M < 1
Aliran Kompresibel
Sifat Subsonik Supersonik Keterangan
Temperatur staknasi, To Konstan Konstan Persamaan energi
Entropi, s Bertambah Bertambah Hk. Termodinamika II
Tekanan staknasi, Po Berkurang Berkurang
Temperatur, T Berkurang Bertambah
Kecepatan, V Bertambah Berkurang Persamaan energi
Angka Mach, M Bertambah Berkurang
Densitas, ρ Berkurang Bertambah Persamaan kontinuitas
Tekanan, P Berkurang Bertambah Persamaan keadaan
Efek gesekan terhadap karakteristik aliran : Garis Fanno
Aliran Kompresibel
 Contoh : diketahui udara melalui tabung
yang diisolasi. Udara tersebut berasal dari
sumbu ruang besar yang dihisap melalui
converging nozzle yang permukaan sangat
halus. Hitung : M, Po2 dan gaya pada
dinding saluran.
Aliran Kompresibel
21
FLOW
P1 = 98.5 kPa (abs)
To = 296 K
Po = 101 kPa (abs)
T2 = 287 K
D = 7.16 mm
Aliran Kompresibel
( )
( ) 25
2232
1
11111
32
4
1
1
1
2
2
1
01
1
286.0
4
5
1
01
1
2
1
1
01
m1003.4
4
m1016.7
4
.
sec
m
3.65
N.sec
kg.m
K294
kg.K
N.m
1874.119.0..
m
kg
17.1
K294
1
N.m287
kg.K
m
N
1085.9
.
:idealgasUntuk
K294
0.1900.21
K296
2
1
1
190.01
1085.9
1001.1
4.0
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
−
−
×=
×
===
=





××××===
=×××==
=
×+
=
−
+
=
=
















−





×
×
=
















−





−
=





 −
+=
−
−
ππ
ρ
D
AA
TRkMcMV
TR
P
M
k
T
T
P
P
k
M
M
k
P
P
k
k
k
k
Aliran Kompresibel
Dari Persamaan Kontinuitas :
( )
sec
m
134
N.sec
kg.m
K287
kg.K
N.m
2874.1396.0..
396.01
287
296
4.0
2
1
1
2
2
1
1
:aselanjutny
K296
:jadikonstan,adalahTgesekan,idan terjadadiabatisAliran
sec
kg
1008.3m1003.4
sec
m
3.65
m
kg
17.1..
2
1
2
1
2
1
222222
2
02
2
2
2
2
02
0102
o
325
3111
=





×××===
=











−=













−
−
=
−
+=
==
×=×××== −−
TRkMcMV
T
T
k
M
M
k
T
T
TT
AVm ρ
Aliran Kompresibel
Dari Persamaan Kontinuitas :
( )( )
penampangsetiappadaformAliran Uni3.
SteadyAliran.2
0F1.
:Asumsi
.
:MomentumPersamaanDengan
(abs)kPa4.520.3960.21Pa1070.4
2
1
1
dan
m
kg
570.0
134
3.65
m
kg
17.1
..
Bx
5.3242
2202
33
2
1
12
2211
1
=
+
∂
∂
=+
=×+×=




 −
+=
=×==
=
∫ ∫
−
cv cs
xxBxsx VdVV
t
FF
M
k
PP
V
V
VV
k
k
ρ
ρρ
ρρ
Aliran Kompresibel
Selanjutnya :
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
kanan)(kearahN86.1
atau
kg.m
N.sec
sec
m
3.65134
sec
kg
1008.3m1003.4
m
N
1085.970.4
dan
2
325
2
4
1212
1222211121
=
×−×+×××−=−
−+−=−
−=+=−+−
−−
f
f
f
s
F
F
VVmAPPF
VVmAVVAVVAPAPF ρρ
Aliran Kompresibel
Garis REYLEIGHT :
sama dengan Garis
Fanno, untuk
mengetahui
karakteristik aliran
dan untuk
menggambar kan Ts
diagram proses
Aliran Kompresibel
GARIS RAYLEIGH
Aliran Kompresibel
Dari gambar :
 Temperatur maksimum (M = 1/√3)
 Entropi maksimum (M = 1)
 Untuk aliran M > 1 atau M < 1 pemanasan
menyebabkan T naik, pada proses pendinginan T
turun.
 Pada 1/√3 < M < 1, penambahan menyebabkan
temperatur aliran turun, sebaliknya pengeluaran
panas menyebabkan temperatur aliran naik
Aliran Kompresibel
Efek perpindahan panas terhadap karakteristik aliran :
Garis Rayleigh
Aliran Kompresibel
Berkurangnya Tekanan Staknasi disebabkan oleh
Pemanasan
Aliran Kompresibel
Contoh : udara mengalir tanpa gesekan
dalam suatu saluran yang berpenampang
konstant seperti pada gambar. Hitung :
Property di titik 2, δQ/dm, ∆s dan sketsa
diagram Ts.
21 δQ/dm
CV
Flow
x
y
T1 = 600 R
P1 = 20 psia
P2 = 10 psia
V1 = 360 ft/s A1
= A2 = 0.25 ft2
Aliran Kompresibel
( )
( )( )
psia9.17
1490
1760
psia10
R17600.9470.21R1490
2
1
1
947.0
1890
1790
;
sec
ft
1890..
R1490
ft.lbf53.3
lbm.R
0.0181
ft
ft
in
144
in
lbf
10
.
ft
lbm
0181.0
1790
360
ft
lbm
0901.0
sec
ft
1790
sec
ft
360
lbf.sec
slug.ft
slug
lbm
2.32
ft360
sec
0.0901
ft
ft
in
144
in
lbf
1020
ft
lbm
0901.0
R600
1
ft.lbf53.3
lbm.R
ft
in
144
in
lbf
20
.
5.3
2
02
202
22
2202
2
2
222
ft
lbm
3
2
2
2
2
2
2
33
2
1
12
2
ft
lbm
3
2
2
22
32
2
2
1
1
1
1
3
3
=





=





=
=+=




 −
+=
=====
=×××==
=





==
=+×××××−=
=×××==
−k
k
T
T
PP
M
k
TT
c
V
MTRkc
R
P
T
V
V
V
TR
P
ρ
ρρ
ρ
Aliran Kompresibel
( )
( ) ( )( )
( )
lbm
Btu
2766111760
lbm.R
Btu
240.0
R6113.02.01R600
3.0
1200
360
;
sec
ft
1200..
2
1
1
1
2
01
1
1
111
2
1101
0102
=−=
∂
=+=
=====





 −
+=
−==
∂
dm
Q
T
c
V
MTRkc
M
k
TT
TTcpQ
mdm
Q
Aliran Kompresibel
( )
lbm.R
Btu
266.0
20
10
ln
lbm.R
Btu
171.0240.0
600
1490
ln
lbm.R
Btu
240.0
psia3.21
600
611
psia20
5.3
1
01
101
1
=





×−−





×=∆
=





=





=
−
s
T
T
PP
k
k
T02
T
s
2
1
T01
P01
P02
Secara umum tekanan
staknasi berkurang
karena dipanaskan,
dan bertambah karena
pendinginan.
Company
LOGO
Company
LOGO
Mekanika Fluida II
Drs. Hasan Maksum, MTPertemuan: 6
Jurusan Teknik Otomotif
FT. UNP Padang
Drag dan Lift
Drag (Gaya Seret) : komponen gaya
aliran yang bekerja pada suatu body
yang sejajar dengan arah gerakan.
 Gaya seret yang terjadi pada suatu benda
dalam aliran fluida merupakan fungsi :
FD = f (d, V, µ, ρ)
 Tinjauan : friction drag, pressure drag,
friction and pressure drag.
Drag dan Lift
Friction Drag (gaya seret karena
gesekan).
Persamaan Umum :
AV
dAP
AV
F
C
dA
SD
D
w
..
.
..
:dan
.Drag
2
2
12
2
1
surfaceplate
ρρ
τ
==
= ∫
Drag dan Lift
Variasi CD dan angka Re
untuk bidang rata yang
halus dan sejajar aliran.
Drag dan Lift
Drag dan Lift
Pressure Drag.
 Untuk bidang yang tegak lurus arah aliran,
gaya geser tidak terjadi.
Persamaan Umum :
∫=
surface
.dAPFD
Drag dan Lift
Distribusi tekanan
sekeliling bola untuk
aliran laminar dan
turbulen dan
dibandingkan terhadap
aliran invisid.
Drag dan Lift
Drag dan Lift
Drag dan Lift
Data CD untuk beberapa objek :
Drag dan Lift
Drag dan Lift
Drag dan Lift
Drag dan Lift
Friction & Pressure Drag.
 Bentuk permukaan yang mengalami friction &
pressure drop adalah silinder dan permukaan
berbentuk bola.
Drag dan Lift
a. Laminar
b. Turbulen
Drag dan Lift
Contoh : cerobong asap dengan
dimensi D = 1m, L = 25 m terkena
tiupan angin dengan kecepatan 50
km/jam pada kondisi udara standar.
Hitung : bending momen yang terjadi
pada pangkal cerobong.
Drag dan Lift
L = 25 m
FD
L/2
D = 1 m
P = 101 kPa
T = 15o
C
Drag dan Lift
( ) ( ) N.m30.10.35m19.1323.125
4
1
...
42
:cerobongtengah
ditengahbekerjandiasumsikaanginresultanGaya
35.0C:gambarnBerdasarka
1061.9
101.78
m19.1323.1..
Re
m.sec
kg
101.78,
m
kg
1.23
:standarudaraUntuk
sec
m
9.13
3600
jam
km
m
10
jam
km
50
...
..
kg.m
N.sec2
sec
m
m
kg2
2
2
D
5
m.sec
kg5-
sec
m
m
kg
5-
3
3
2
2
1
2
2
1
2
3
3
×=×××××=
=×=
=
×=
×
××
==
×==
=××=
=⇒=
o
DDo
DD
D
D
M
CAV
LL
FM
DV
V
CAVF
AV
F
C
ρ
µ
ρ
µρ
ρ
ρ
Drag dan Lift
Contoh : sebuah mobil dengan berat
1600 lbf, bergerak dengan kecepatan
240 mph direm dengan menggunakan
parasut, dengan luas penampang
parasut 25 ft2
, CD = 1.2, pressure drag
diabaikan dan ρudara = 0.0024 slug/ft3
.
Hitung : waktu yang diperlukan mobil
untuk mencapai kecepatan 100 mph.
Drag dan Lift
( )
( )
sec49.5
jam
sec
3600
ft5280
mil
lbf.sec
slug.ft
ft2.32
sec
ft25
1
slug0.0024
ft
2
1
mil240
jam
mph100
1
lbf16002mph100240
.
2
2
2
2
3
=
××××
×××××××−=
××××
××−
=
t
t
gACVV
WVV
t
Dof
fo
ρ
Drag dan Lift
Lift (Gaya Angkat) : komponen gaya fluida
pada suatu body yang tegak lurus arah
gerakan fluida.
 Persamaan Umum :
P
L
L
AV
F
C
.. 2
2
1
ρ
=
Drag dan Lift
Drag dan Lift
Drag dan Lift
 CL dan CD untuk airfoil adalah fungsi dari
bilangan Reynolod dan sudut serang
(angle of attack - α), yaitu sudut antara
airfoil chord dengan vektor kecepatan
freestream.
 CL dan CD untuk mempersentasikan data
airfoil dalam bentuk 2D, yang diiriskan dari
sayap panjang tak terhingga.
 Untuk sayap panjang terbatas, efek ujung
akan mempengaruhi CL berkurang dan CD
meningkat.
Drag dan Lift
CD dan CL sebagai fungsi Re dengan 20 – 50%
thickness ratio
Drag dan Lift
 Parameter yang biasa dipakai untuk
menentukan pengaruh panjang sayap (span)
dari suatu airfoil adalah aspek rasio.
2c
A
ar P
=
AP : plan form area (luas bentuk datarnya) , c : panjang chord
Drag dan Lift
 Contoh :
• Pesawat glider, ar = 40 dan L/D = 40
• Pesawat ringan, ar = 12 dan L/D = 20
 Contoh alam :
• Burung yang senang terbang mengembara
antar benua (burung albatros) : mempunyai
sayap langsing (tipis tetapi panjang).
• Burung yang kebiasaannya bermanuver secara
cepat untuk dapat menangkap mangsa (burung
elang) mempunyai sayap pendek tetapi lebar.
Drag dan Lift
 Untuk airfoil yang terbatas, menurunnya
harga lift disebabkan karena terjadinya
perubahan bentuk aliran yang disebabkan
oleh efek ujung.
 Sebaliknya gaya seret bertambah karena
adanya kecepatan aliran udara secara
vertikal kebawah (downwash velocities)
yang disebabkan oleh induksi pusaran
ekor (trailing vortices).
Drag dan Lift
 Downwash velocities
(A) cenderung untuk
mengurangi lift dan
manaikkan drag
karena efektivitas
sudut serang
dikurangi.
A
Drag dan Lift
 Trailing vortex terjadi karena kebocoran
aliran sekitar ujung sayap, dari daerah
yang bertekanan tinggi pada permukaan
bawah sayap ke daerah yang bertekanan
rendah pada muka atas sayap.
 Trailing vortex bisa sangat kuat dan
menimbulkan pusaran berat pada pesawat
kecil yang terbang 5 – 10 mil dibelakang
pesawat yang besar.
Drag dan Lift
 Pesawat agar bisa terbang, maka liftnya
harus minimal sama dengan berat
pesawat.
AC
W
V
CC
AVCFW
L
LL
LL
.max.
2
max
:)(VminimalterbangKecepatan
...
min
min
2
2
1
ρ
ρ
=
=
==
 Kecepatan mendarat minimum dari pesawat
dikurangi dengan jalan manaikkan harga
CLmax atau membesarkan luas sayap.
Drag dan Lift
 Ada dua cara untuk mengatur ataupun
mengontrol kecepatan mendarat pesawat
terbang :
1. Mengontrol geometri sayap (dengan menggunakan
flaps)
2. Mengontrol boundary layer. Untuk mengurangi drag
dan menaikkan lift, maka keadaan separasi (pecahnya
boundary layer) harus diperlambat dengan cara :
momentum aliran ditambah dengan jalan peniupan
atau aliran boundary layer yang kecil momentum nya
ditarik searah permukaan airfoil dengan pengisapan.
Drag dan Lift
Pengaruh flaps pada
karakteristik aerodinamik
airfoil section.
Drag dan Lift
Contoh : sebuah pesawat mempunyai
spesifikasi sebagai berikut :
• Berat = 3000 lbf
• Luas sayap = 300 ft2
• Kecepatan take off = 100 ft/sec
∀ρudara = 0.00238 slug/ft3
• CL = 0.35 (1 + 0.2 α)
• CD = 0.008 (1 + α)
 Hitung : α dan daya untuk take off
Drag dan Lift
( )
( )
( )
( ) ( )
Hp41.5Daya
ft.lbf550
hp.sec
slug.ft
lbf.sec
sec
ft100
ft300
sec
ft100
ft
slug
00238.0064.0Daya
.....FDaya
064.071008.07untuk
...
..
.Foffuntuk takediperlukanyangDaya
7
2.0
1
1
35.0
:maka,0.2135.0C:karena
84.0
lbf.sec
slug.ft
ft3000
1
ft100
sec
slug0.00238
ftlbf3000
..
pesawatberatliftgayaoff,takebisaUntuk
2
2
2
2
32
1
2
2
1
D
o
2
2
1
2
2
1
D
L
222
23
2
12
2
1
=
××××







××=
==
=+=⇒=
=⇒=
=
=





×





−=
+=
=
××××==
=
VAVCV
C
AVCF
AV
F
C
V
C
C
AV
F
C
D
D
DD
D
D
oL
L
L
L
ρ
α
ρ
ρ
α
α
ρ
Company
LOGO

Contenu connexe

Tendances

Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkronNovia Putri
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, dayaarus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, dayamagdalena praharani
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Sistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSaoloan Naiborhu
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi IndustriOpi Sumardi
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosDewi Izza
 
Mekanika fluida dan hidrolika
Mekanika fluida dan hidrolikaMekanika fluida dan hidrolika
Mekanika fluida dan hidrolikadidik hariyadi
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)aji indras
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikToro Jr.
 

Tendances (20)

TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Contoh soal
Contoh soalContoh soal
Contoh soal
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, dayaarus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
Sistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumatic
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Perpan ii pertemuan 2 ok
Perpan ii pertemuan 2 okPerpan ii pertemuan 2 ok
Perpan ii pertemuan 2 ok
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi Industri
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Mekanika fluida dan hidrolika
Mekanika fluida dan hidrolikaMekanika fluida dan hidrolika
Mekanika fluida dan hidrolika
 
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
LAPORAN PRAKTEK HUKUM 1 NEWTON (KESETIMBANGAN)
 
Laporan transmisi
Laporan transmisiLaporan transmisi
Laporan transmisi
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada Pneumatik
 

En vedette

Basic Aerodynamics.Ppt
Basic Aerodynamics.PptBasic Aerodynamics.Ppt
Basic Aerodynamics.Pptazfa
 
Uas mekflu 2 - 5 januari 2010
Uas mekflu 2 - 5 januari 2010Uas mekflu 2 - 5 januari 2010
Uas mekflu 2 - 5 januari 2010Insan Al Amin
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapKatoning Wetan
 
A.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metalA.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metalKatoning Wetan
 
A/C Hardware chapter 5
A/C Hardware chapter 5A/C Hardware chapter 5
A/C Hardware chapter 5Katoning Wetan
 
instruments and equipments ( crown )
instruments and equipments ( crown )instruments and equipments ( crown )
instruments and equipments ( crown )Ahmed Elhlawany
 
Aircraft instruments
Aircraft instrumentsAircraft instruments
Aircraft instrumentsKamaraja AS
 
Aircraft instrumentsystems
Aircraft instrumentsystemsAircraft instrumentsystems
Aircraft instrumentsystemsMahnil
 
Basics on airfoils and lift generation
Basics on airfoils and lift generationBasics on airfoils and lift generation
Basics on airfoils and lift generationmayawwo
 
cara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulator
cara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulatorcara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulator
cara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulatorinternational profesional in HT
 
Basic aircraft structure
Basic aircraft structureBasic aircraft structure
Basic aircraft structurenyinyilay
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 

En vedette (20)

Aerodinamika
AerodinamikaAerodinamika
Aerodinamika
 
Basic aerodynamics
Basic aerodynamicsBasic aerodynamics
Basic aerodynamics
 
Flight Instrument .
Flight Instrument .Flight Instrument .
Flight Instrument .
 
Basic Aerodynamics.Ppt
Basic Aerodynamics.PptBasic Aerodynamics.Ppt
Basic Aerodynamics.Ppt
 
Uas mekflu 2 - 5 januari 2010
Uas mekflu 2 - 5 januari 2010Uas mekflu 2 - 5 januari 2010
Uas mekflu 2 - 5 januari 2010
 
Modul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics RakaModul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics Raka
 
Ndt in aviation 2016
Ndt in aviation 2016Ndt in aviation 2016
Ndt in aviation 2016
 
General Basic AP
General Basic APGeneral Basic AP
General Basic AP
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
 
A.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metalA.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metal
 
A/C Hardware chapter 5
A/C Hardware chapter 5A/C Hardware chapter 5
A/C Hardware chapter 5
 
Gaya Angkat Pesawat Terbang
Gaya Angkat Pesawat TerbangGaya Angkat Pesawat Terbang
Gaya Angkat Pesawat Terbang
 
instruments and equipments ( crown )
instruments and equipments ( crown )instruments and equipments ( crown )
instruments and equipments ( crown )
 
Aircraft instruments
Aircraft instrumentsAircraft instruments
Aircraft instruments
 
Aircraft instrumentsystems
Aircraft instrumentsystemsAircraft instrumentsystems
Aircraft instrumentsystems
 
Basics on airfoils and lift generation
Basics on airfoils and lift generationBasics on airfoils and lift generation
Basics on airfoils and lift generation
 
cara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulator
cara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulatorcara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulator
cara menghitung nilai akar kuadrat tanpa menggunakan kalkulator
 
Basic aircraft structure
Basic aircraft structureBasic aircraft structure
Basic aircraft structure
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 

Similaire à Optimized Aerodynamics and Compressible Flow

Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksiadhegokil
 
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptTransport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptssuser97aaa8
 
Desain awal lentur7
Desain awal lentur7Desain awal lentur7
Desain awal lentur7dinardinarr
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 04
Mekanika fluida 1 pertemuan 04Mekanika fluida 1 pertemuan 04
Mekanika fluida 1 pertemuan 04Marfizal Marfizal
 
Soal dan pembahasan UAM 2016
Soal dan pembahasan UAM  2016Soal dan pembahasan UAM  2016
Soal dan pembahasan UAM 2016Al Frilantika
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Solusi ukk fisika xi 2013 2014
Solusi ukk fisika xi 2013 2014Solusi ukk fisika xi 2013 2014
Solusi ukk fisika xi 2013 2014Al Frilantika
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKASulistiyo Wibowo
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMarfizal Marfizal
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
 
Mekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudaMekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudafirmanahyuda
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)gunawanzharfan
 

Similaire à Optimized Aerodynamics and Compressible Flow (20)

Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksi
 
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptTransport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
 
Desain awal lentur7
Desain awal lentur7Desain awal lentur7
Desain awal lentur7
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 04
Mekanika fluida 1 pertemuan 04Mekanika fluida 1 pertemuan 04
Mekanika fluida 1 pertemuan 04
 
Soal dan pembahasan UAM 2016
Soal dan pembahasan UAM  2016Soal dan pembahasan UAM  2016
Soal dan pembahasan UAM 2016
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Teori pascatarik
Teori pascatarikTeori pascatarik
Teori pascatarik
 
Fluida XII-IPA
Fluida XII-IPAFluida XII-IPA
Fluida XII-IPA
 
Solusi ukk fisika xi 2013 2014
Solusi ukk fisika xi 2013 2014Solusi ukk fisika xi 2013 2014
Solusi ukk fisika xi 2013 2014
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
 
Mekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyudaMekanika fluida firman ahyuda
Mekanika fluida firman ahyuda
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
 

Optimized Aerodynamics and Compressible Flow

  • 1. Company LOGO Mekanika dan Aerodinamika Drs. HASAN MASUM, MT Jurusan Teknik Otomotif FT UNP PADANG
  • 2. Aliran Kompresibel Termodinamika Reviu :  Udara mengalir melalui saluran pendek dengan penampang konstan didinginkan dengan Nitrogen cair. Tentukan : Entalpi, energi dalam, dan entropi, jika diketaui : T1= 440o C, P1= 188 kPa (absolut), V1= 210 m/sec, T2= 351 o K, P2 = 213 kPa (absolut) dan m = 0.15 kg/sec.
  • 3. Aliran Kompresibel ( ) ( ) ( ) ( ) kg.K kJ 5 5 kg.K kJ kg.K kJ 1 2 1 2 kg.K kJ 12 kg.K kJ 12 262 1088.1 1013.2 ln.717.0 440 351 ln.1ln.ln. kJ/kg-63K440351717.0 kJ/kg-89K4403511 −=            × × −            =−=∆ =−×=−=∆ =−×=−=∆ P P R T T Cs TTCu TTCh p v p Ingat kembali : Persamaan Termodinamika I dan II
  • 4. Aliran Kompresibel Kecepatan Suara  Parameter untuk mengkarakteristikkan aliran kompresible adalah ANGKA MACH “M”.  ANGKA MACH : perbandingan kecepatan aliran lokal (V) dengan kecepatan suara lokal (c) atau M = V/c.  dengan : TRkc ..=
  • 5. Aliran Kompresibel  ANGKA MACH :  M < 0.3 : KOMPRESIBEL  M < 1 : SUBSONIK  M > 1 : SUPERSONIK  0.9 < M < 1.1 : TRANSONIK  M ≥ 5 : HYPERSONIK
  • 6. Aliran Kompresibel  Contoh : FLOW P02 = 385 kPa (abs) T02 = 350o K M2 = 1.3 1 2 P1 = 350 kPa (abs) T1 = 60o C V1 = 183 m/sec Hitung : M1, P01, T01, P2 dan T2
  • 7. Aliran Kompresibel ( )( ) ( )( ) ( ) ( ) K350K33305.1 05.1 2 1 1 kPa415kPa350186.1 186.15.02.01 2 1 1 5.0 366 183 366K602732874.1.. o 1 2 1 1 01 1 5.322 1 1 01 1 sec m N.sec kg.m kg.K N.m 1 1 1 1 1 2 =×= =      − += =×= =×+=      − += == =×+××== = − T M k T T P M k P P M TRkc c V M k k
  • 8. Aliran Kompresibel ( )( ) K262 1.338 K350 338.1 2 1 1 (absolut)kPa139 2.77 kPa385 77.23.12.01 2 1 1 o o 2 2 2 2 02 2 5.322 2 2 02 1 == =      − += == =×+=      − += − T M k T T P M k P P k k
  • 9. Aliran Kompresibel Garis Fanno : ENTROPI selalu bertambah searah dengan arah aliran yang disebabkan oleh gesekan sehingga sifat aliran berubah sepanjang aliran.  Garis Fanno digunakan untuk mengetahui karakteristik aliran dan untuk menggambar kan Ts diagram proses.
  • 10. Aliran Kompresibel  Garis Fanno : M = 1 M > 1 M < 1
  • 11. Aliran Kompresibel Sifat Subsonik Supersonik Keterangan Temperatur staknasi, To Konstan Konstan Persamaan energi Entropi, s Bertambah Bertambah Hk. Termodinamika II Tekanan staknasi, Po Berkurang Berkurang Temperatur, T Berkurang Bertambah Kecepatan, V Bertambah Berkurang Persamaan energi Angka Mach, M Bertambah Berkurang Densitas, ρ Berkurang Bertambah Persamaan kontinuitas Tekanan, P Berkurang Bertambah Persamaan keadaan Efek gesekan terhadap karakteristik aliran : Garis Fanno
  • 12. Aliran Kompresibel  Contoh : diketahui udara melalui tabung yang diisolasi. Udara tersebut berasal dari sumbu ruang besar yang dihisap melalui converging nozzle yang permukaan sangat halus. Hitung : M, Po2 dan gaya pada dinding saluran.
  • 13. Aliran Kompresibel 21 FLOW P1 = 98.5 kPa (abs) To = 296 K Po = 101 kPa (abs) T2 = 287 K D = 7.16 mm
  • 14. Aliran Kompresibel ( ) ( ) 25 2232 1 11111 32 4 1 1 1 2 2 1 01 1 286.0 4 5 1 01 1 2 1 1 01 m1003.4 4 m1016.7 4 . sec m 3.65 N.sec kg.m K294 kg.K N.m 1874.119.0.. m kg 17.1 K294 1 N.m287 kg.K m N 1085.9 . :idealgasUntuk K294 0.1900.21 K296 2 1 1 190.01 1085.9 1001.1 4.0 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 − − ×= × === =      ××××=== =×××== = ×+ = − + = =                 −      × × =                 −      − =       − += − − ππ ρ D AA TRkMcMV TR P M k T T P P k M M k P P k k k k
  • 15. Aliran Kompresibel Dari Persamaan Kontinuitas : ( ) sec m 134 N.sec kg.m K287 kg.K N.m 2874.1396.0.. 396.01 287 296 4.0 2 1 1 2 2 1 1 :aselanjutny K296 :jadikonstan,adalahTgesekan,idan terjadadiabatisAliran sec kg 1008.3m1003.4 sec m 3.65 m kg 17.1.. 2 1 2 1 2 1 222222 2 02 2 2 2 2 02 0102 o 325 3111 =      ×××=== =            −=              − − = − += == ×=×××== −− TRkMcMV T T k M M k T T TT AVm ρ
  • 16. Aliran Kompresibel Dari Persamaan Kontinuitas : ( )( ) penampangsetiappadaformAliran Uni3. SteadyAliran.2 0F1. :Asumsi . :MomentumPersamaanDengan (abs)kPa4.520.3960.21Pa1070.4 2 1 1 dan m kg 570.0 134 3.65 m kg 17.1 .. Bx 5.3242 2202 33 2 1 12 2211 1 = + ∂ ∂ =+ =×+×=      − += =×== = ∫ ∫ − cv cs xxBxsx VdVV t FF M k PP V V VV k k ρ ρρ ρρ
  • 17. Aliran Kompresibel Selanjutnya : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) kanan)(kearahN86.1 atau kg.m N.sec sec m 3.65134 sec kg 1008.3m1003.4 m N 1085.970.4 dan 2 325 2 4 1212 1222211121 = ×−×+×××−=− −+−=− −=+=−+− −− f f f s F F VVmAPPF VVmAVVAVVAPAPF ρρ
  • 18. Aliran Kompresibel Garis REYLEIGHT : sama dengan Garis Fanno, untuk mengetahui karakteristik aliran dan untuk menggambar kan Ts diagram proses
  • 20. Aliran Kompresibel Dari gambar :  Temperatur maksimum (M = 1/√3)  Entropi maksimum (M = 1)  Untuk aliran M > 1 atau M < 1 pemanasan menyebabkan T naik, pada proses pendinginan T turun.  Pada 1/√3 < M < 1, penambahan menyebabkan temperatur aliran turun, sebaliknya pengeluaran panas menyebabkan temperatur aliran naik
  • 21. Aliran Kompresibel Efek perpindahan panas terhadap karakteristik aliran : Garis Rayleigh
  • 22. Aliran Kompresibel Berkurangnya Tekanan Staknasi disebabkan oleh Pemanasan
  • 23. Aliran Kompresibel Contoh : udara mengalir tanpa gesekan dalam suatu saluran yang berpenampang konstant seperti pada gambar. Hitung : Property di titik 2, δQ/dm, ∆s dan sketsa diagram Ts. 21 δQ/dm CV Flow x y T1 = 600 R P1 = 20 psia P2 = 10 psia V1 = 360 ft/s A1 = A2 = 0.25 ft2
  • 24. Aliran Kompresibel ( ) ( )( ) psia9.17 1490 1760 psia10 R17600.9470.21R1490 2 1 1 947.0 1890 1790 ; sec ft 1890.. R1490 ft.lbf53.3 lbm.R 0.0181 ft ft in 144 in lbf 10 . ft lbm 0181.0 1790 360 ft lbm 0901.0 sec ft 1790 sec ft 360 lbf.sec slug.ft slug lbm 2.32 ft360 sec 0.0901 ft ft in 144 in lbf 1020 ft lbm 0901.0 R600 1 ft.lbf53.3 lbm.R ft in 144 in lbf 20 . 5.3 2 02 202 22 2202 2 2 222 ft lbm 3 2 2 2 2 2 2 33 2 1 12 2 ft lbm 3 2 2 22 32 2 2 1 1 1 1 3 3 =      =      = =+=      − += ===== =×××== =      == =+×××××−= =×××== −k k T T PP M k TT c V MTRkc R P T V V V TR P ρ ρρ ρ
  • 25. Aliran Kompresibel ( ) ( ) ( )( ) ( ) lbm Btu 2766111760 lbm.R Btu 240.0 R6113.02.01R600 3.0 1200 360 ; sec ft 1200.. 2 1 1 1 2 01 1 1 111 2 1101 0102 =−= ∂ =+= =====       − += −== ∂ dm Q T c V MTRkc M k TT TTcpQ mdm Q
  • 28. Company LOGO Mekanika Fluida II Drs. Hasan Maksum, MTPertemuan: 6 Jurusan Teknik Otomotif FT. UNP Padang
  • 29. Drag dan Lift Drag (Gaya Seret) : komponen gaya aliran yang bekerja pada suatu body yang sejajar dengan arah gerakan.  Gaya seret yang terjadi pada suatu benda dalam aliran fluida merupakan fungsi : FD = f (d, V, µ, ρ)  Tinjauan : friction drag, pressure drag, friction and pressure drag.
  • 30. Drag dan Lift Friction Drag (gaya seret karena gesekan). Persamaan Umum : AV dAP AV F C dA SD D w .. . .. :dan .Drag 2 2 12 2 1 surfaceplate ρρ τ == = ∫
  • 31. Drag dan Lift Variasi CD dan angka Re untuk bidang rata yang halus dan sejajar aliran.
  • 33. Drag dan Lift Pressure Drag.  Untuk bidang yang tegak lurus arah aliran, gaya geser tidak terjadi. Persamaan Umum : ∫= surface .dAPFD
  • 34. Drag dan Lift Distribusi tekanan sekeliling bola untuk aliran laminar dan turbulen dan dibandingkan terhadap aliran invisid.
  • 37. Drag dan Lift Data CD untuk beberapa objek :
  • 41. Drag dan Lift Friction & Pressure Drag.  Bentuk permukaan yang mengalami friction & pressure drop adalah silinder dan permukaan berbentuk bola.
  • 42. Drag dan Lift a. Laminar b. Turbulen
  • 43. Drag dan Lift Contoh : cerobong asap dengan dimensi D = 1m, L = 25 m terkena tiupan angin dengan kecepatan 50 km/jam pada kondisi udara standar. Hitung : bending momen yang terjadi pada pangkal cerobong.
  • 44. Drag dan Lift L = 25 m FD L/2 D = 1 m P = 101 kPa T = 15o C
  • 45. Drag dan Lift ( ) ( ) N.m30.10.35m19.1323.125 4 1 ... 42 :cerobongtengah ditengahbekerjandiasumsikaanginresultanGaya 35.0C:gambarnBerdasarka 1061.9 101.78 m19.1323.1.. Re m.sec kg 101.78, m kg 1.23 :standarudaraUntuk sec m 9.13 3600 jam km m 10 jam km 50 ... .. kg.m N.sec2 sec m m kg2 2 2 D 5 m.sec kg5- sec m m kg 5- 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 3 ×=×××××= =×= = ×= × ×× == ×== =××= =⇒= o DDo DD D D M CAV LL FM DV V CAVF AV F C ρ µ ρ µρ ρ ρ
  • 46. Drag dan Lift Contoh : sebuah mobil dengan berat 1600 lbf, bergerak dengan kecepatan 240 mph direm dengan menggunakan parasut, dengan luas penampang parasut 25 ft2 , CD = 1.2, pressure drag diabaikan dan ρudara = 0.0024 slug/ft3 . Hitung : waktu yang diperlukan mobil untuk mencapai kecepatan 100 mph.
  • 47. Drag dan Lift ( ) ( ) sec49.5 jam sec 3600 ft5280 mil lbf.sec slug.ft ft2.32 sec ft25 1 slug0.0024 ft 2 1 mil240 jam mph100 1 lbf16002mph100240 . 2 2 2 2 3 = ×××× ×××××××−= ×××× ××− = t t gACVV WVV t Dof fo ρ
  • 48. Drag dan Lift Lift (Gaya Angkat) : komponen gaya fluida pada suatu body yang tegak lurus arah gerakan fluida.  Persamaan Umum : P L L AV F C .. 2 2 1 ρ =
  • 51. Drag dan Lift  CL dan CD untuk airfoil adalah fungsi dari bilangan Reynolod dan sudut serang (angle of attack - α), yaitu sudut antara airfoil chord dengan vektor kecepatan freestream.  CL dan CD untuk mempersentasikan data airfoil dalam bentuk 2D, yang diiriskan dari sayap panjang tak terhingga.  Untuk sayap panjang terbatas, efek ujung akan mempengaruhi CL berkurang dan CD meningkat.
  • 52. Drag dan Lift CD dan CL sebagai fungsi Re dengan 20 – 50% thickness ratio
  • 53. Drag dan Lift  Parameter yang biasa dipakai untuk menentukan pengaruh panjang sayap (span) dari suatu airfoil adalah aspek rasio. 2c A ar P = AP : plan form area (luas bentuk datarnya) , c : panjang chord
  • 54. Drag dan Lift  Contoh : • Pesawat glider, ar = 40 dan L/D = 40 • Pesawat ringan, ar = 12 dan L/D = 20  Contoh alam : • Burung yang senang terbang mengembara antar benua (burung albatros) : mempunyai sayap langsing (tipis tetapi panjang). • Burung yang kebiasaannya bermanuver secara cepat untuk dapat menangkap mangsa (burung elang) mempunyai sayap pendek tetapi lebar.
  • 55. Drag dan Lift  Untuk airfoil yang terbatas, menurunnya harga lift disebabkan karena terjadinya perubahan bentuk aliran yang disebabkan oleh efek ujung.  Sebaliknya gaya seret bertambah karena adanya kecepatan aliran udara secara vertikal kebawah (downwash velocities) yang disebabkan oleh induksi pusaran ekor (trailing vortices).
  • 56. Drag dan Lift  Downwash velocities (A) cenderung untuk mengurangi lift dan manaikkan drag karena efektivitas sudut serang dikurangi. A
  • 57. Drag dan Lift  Trailing vortex terjadi karena kebocoran aliran sekitar ujung sayap, dari daerah yang bertekanan tinggi pada permukaan bawah sayap ke daerah yang bertekanan rendah pada muka atas sayap.  Trailing vortex bisa sangat kuat dan menimbulkan pusaran berat pada pesawat kecil yang terbang 5 – 10 mil dibelakang pesawat yang besar.
  • 58. Drag dan Lift  Pesawat agar bisa terbang, maka liftnya harus minimal sama dengan berat pesawat. AC W V CC AVCFW L LL LL .max. 2 max :)(VminimalterbangKecepatan ... min min 2 2 1 ρ ρ = = ==  Kecepatan mendarat minimum dari pesawat dikurangi dengan jalan manaikkan harga CLmax atau membesarkan luas sayap.
  • 59. Drag dan Lift  Ada dua cara untuk mengatur ataupun mengontrol kecepatan mendarat pesawat terbang : 1. Mengontrol geometri sayap (dengan menggunakan flaps) 2. Mengontrol boundary layer. Untuk mengurangi drag dan menaikkan lift, maka keadaan separasi (pecahnya boundary layer) harus diperlambat dengan cara : momentum aliran ditambah dengan jalan peniupan atau aliran boundary layer yang kecil momentum nya ditarik searah permukaan airfoil dengan pengisapan.
  • 60. Drag dan Lift Pengaruh flaps pada karakteristik aerodinamik airfoil section.
  • 61. Drag dan Lift Contoh : sebuah pesawat mempunyai spesifikasi sebagai berikut : • Berat = 3000 lbf • Luas sayap = 300 ft2 • Kecepatan take off = 100 ft/sec ∀ρudara = 0.00238 slug/ft3 • CL = 0.35 (1 + 0.2 α) • CD = 0.008 (1 + α)  Hitung : α dan daya untuk take off
  • 62. Drag dan Lift ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Hp41.5Daya ft.lbf550 hp.sec slug.ft lbf.sec sec ft100 ft300 sec ft100 ft slug 00238.0064.0Daya .....FDaya 064.071008.07untuk ... .. .Foffuntuk takediperlukanyangDaya 7 2.0 1 1 35.0 :maka,0.2135.0C:karena 84.0 lbf.sec slug.ft ft3000 1 ft100 sec slug0.00238 ftlbf3000 .. pesawatberatliftgayaoff,takebisaUntuk 2 2 2 2 32 1 2 2 1 D o 2 2 1 2 2 1 D L 222 23 2 12 2 1 = ××××        ××= == =+=⇒= =⇒= = =      ×      −= += = ××××== = VAVCV C AVCF AV F C V C C AV F C D D DD D D oL L L L ρ α ρ ρ α α ρ