SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
REFORMASI TATA PEMERINTAHAN DESA
      MENUJU DEMOKRASI


      kurdimatin@yahoo.com
           0813 8606 3358
DATA DESA/ KELURAHAN
                     PROVINSI BANTEN
TAHUN        KECAMATAN   DESA             KELURAHAN       JUMLAH
2008         154         1242             262             1504
2010         154         1273             262             1535
2012         155         1273             278             1551


                    DESA/ KELURAHAN
                   MENURUT KLASIFIKASI
 TAHUN   SWADAYA    SWAKARSA    SWASEMBADA        BELUM          JUMLAH
                                                 TERKLASI
                                                  FIKASI
  2008     1229        275            -               -            1504
  2010     1229        275            -               31           1535

 KABUPATEN (4)                  DATA TERAKHIR BELUM MASUK
 KOTA (4)
PENGATURAN DESA
                DALAM PRIODISASI PEMERINTAHAN

     HINDIA BELANDA                       JEPANG
     • 1854- Cikal Bakal Pengaturan        • OSAME SERAI No. 71 Tahun
       Daerah/ Desa                          1944 “ Diangkat Melalui
        “Otonomi pemilihan dan               Pemilihan (4 Tahun)
        pengaturan sendiri”

          IGO-IGOB

                               KEMERDEKAAN
ORDE LAMA                              ORBA          ORDE REFORMASI
• 1945-1965 (pasal 18 UUD              • UU No. 05
                                      ORDE BARU /
                                                      • UU No. 22/ 1999
  1945)                               • UU No. 05
                                          1979          Demokratisasi desa
• UU No. 01/ 1945                        /Keseragaman
                                           1979
                                                        (BPD)
• UU No.2 / 1948                         Keseraga
                                          Desa        • UU No. 32/ 2004 ( PP
• UU No. 19/ 1965 Desa Praja             man Desa
                                                        72/ 2005)
• UU No. 06/ 1964

        PERPU                                           RUU-DESA
SPIRIT PENGATURAN DESA
                 PADA TIAP PRIODE PEMERINTAHAN


ORDONANSI      ORDONANSI JEPANG
HINDIA                                ORDONANSI KEMERDEKAAN
BELANDA             • Pemilihan diatur    • Kemerdekaan, asas
                      sangat ketat          OTDES tetap
Desa diikat                                 dipertahankan
dalam sistem                                beragam
pengaturan                                       • ORBA,
untuk                                              Sentralisik dan
kelanggengan         • Kepala Desa di              Keseragaman
koloni                 fungsikan sebagai           Desa
                      pengawas
                      rakyatnya              • OREF, Reduksi aturan
                                               Desa dari UU menjadi
                                               PP.
POLA STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA PADA
             TIAP PERIODE
 PRIODE KOLONIAL
   Sudah Ada Ketegasan Fungsi Desa Sebagai Bahan Hukum Otonom
    Lebih Dari Kesatuan Komunal Masyarakat
   Kedudukan Desa Sebagai Pemilik Harta Benda, Dan Menghargai
    Keragaman
 PRIODE JEPANG
  Ada Struktur Perangkat Desa
  Ada Batasan Priode (4 Tahun)
  Otonomi Desa di Batasi
 PRIODE KEMERDEKAAN
  ORLA, Peraturan Desa Selalu Terkait dengan Aturan Pemda
  ORBA, Otonomi Desa Bias
  OREF, Revitalisasi Konsep Desa, Disorientasi Sistem Pemerintahan
   Desa, Pola Pengaturan Sistem Dan Masa Tuga Kades (Ada
   Kecenderungan Merubah Otonomi Desa)
PENYELENGGARAAN PEMDES ERA OTDA

 Cenderung Mengikuti Pola Pemekaran Daerah

 Ada Disorientasi Filosofis

 Ada Spirit Kompetitif

 Mengikuti Pola Rekrutmen Politik

 Pada Tataran Administratif Ada “ Bendsmark” Pada
   Sistem Administrasi Negara

 Permasalahan Yang Stereotip Secara Nasional
PERMASALAHAN AKSES PROVINSI KE PROGRAM DESA



 OTDA, UU No. 32/ 2004-PP No.72/ 2005, Menempatkan Provinsi
  Pada Posisi Terbatas Terhadap Desa.

 Ada banyak aturan yang tidak sinkron terutama peran antar
  pemerintah pada desa.

 Paradigma pemikiran yang terlalu modern tentang fungsi desa,
  sehingga peran desa tercabut dari akar filosofisnya

 Aksesbilitas fiskal desa, belum memenuhi harapan aturan dan
  rakyat desa.
DEFINISI
 PEMERINTAH DAERAH, ADALAH PENYELENGGARA URUSAN PEMERINTAHAN OLEH
  PEMERINTAH DAERAH DAN DPRD MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS
  PEMBANTU DENGAN PRINSIP NKRI
 KECAMATAN, ADALAH WILAYAH KERJA CAMAT SEBAGAI PERANGKAT DAERAH
  KABUPATEN/KOTA
 DESA, ATAU DISEBUT NAMA LAIN ADALAH KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG
  MEMILIKI BATAS WILAYAH YANG BERWENANG MENGATUR, MENGURUS
  KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT, BERDASARKAN ADAT ISTIADAT YANG
  DIAKUI DAN DIHORMATI OLEH SISTEM NKRI
 PEMDES, ADALAH PENYELENGGARA URPEM OLEH PEMDES DAN BPD DALAM
  MENGATUR      DAN   MENGURUS    KEPENTINGAN   MASYARAKAT   SETEMPAT
  BERDASARKAN ADAT ISTIADAT SETEMPAT YANG DIAKUI DAN DIHORMATI DALAM
  SISTEM NKRI
URUSAN DESA - KEWENANGAN
 URPEM, YANG SUDAH ADA DI DESA

 URPEM, YANG DISERAHKAN KAB/KOTA

 TUGAS PEMBANTUAN DARI HIERARKI PEMERINTAHAN

 URPEM LAIN, YANG MENURUT UNDANG-UNDANG DISERAHKAN PADA
   DESA


URUSAN YANG SECARA LANGSUNG DAPAT MENINGKATKAN PELAYANAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (DIATUR DENGAN PERATURAN DAERAH –
DISERTAI PENYERAHAN 3M)
REFORMASI TATA KELOLA PEMDES
TATA KELEMBAGAAN
 PEMDES (PERANGKAT DESA) DIATUR DENGAN PERDA
 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DIPILIH DARI MASYARAKAT
 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA


MITRA, DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


TATA LAKSANA
 PERDES, ADALAH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG DIBUAT BPD
  BERSAMA KEPALA DESA
 PEMBINAAN,       ADALAH       PEMBERIAN       PEDOMAN,      STANDAR
  PELAKSANAAN, PERENCANAAN, LITBANG, DIKLAT, MONEV, KONSULTASI, PENGAW
  ASAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMDES
Lanjutan...

TATA KELOLA KEUANGAN

 ALOKASI DANA DESA

   BERSUMBER DARI BAGIAN DANA PERIMBANGAN KEUANGAN, PUSAT DAN
   DAERAH YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA

 APB-DESA

   RENCANA TAHUNAN KEUANGAN DESA YANG DIBAHAS DAN DISETUJUI BPD,
   DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DESA

 SISTEM PELAPORAN

   -   LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMDES KEPADA BUPATI MELALUI CAMAT

   -   LKPJ KEPADA BPD

   -   INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DESA
KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA

 (PASAL 27) KADES DIBERIKAN PENGHASILAN TETAP/BULANAN
  SESUAI KEMAMPUAN DESA, MINIMUM SAMA DENGAN UMR
  KAB/KOTA – DIATUR DENGAN PERDA



 DITETAPKAN DALAM APB-DESA MEMUAT :

  - RINCIAN JENIS PENGHASILAN

  - RINCIAN JENIS TUNJANGAN

  - PEMBEBANAN PEMBERIAN PENGHASILAN
SUMBER PENDAPATAN

 PENDAPATAN ASLI - DESA
 10 % DARI BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI – DIATUR DENGAN
  PERDA – DIBAGI BERDASARKAN PERKADA
 10 % DARI DANA PERIMBANGAN
 BANTUAN KEUANGAN DARI PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA – MASUK KAS DESA

 HIBAH TAK MENGIKAT


    KADES, ADALAH PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLA KEUANGAN DESA
    DAPAT DILIMPAHKAN PADA PERANGKAT DESA
    HARUS ADA PERDES TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN
    PERKADA PENGELOLAAN KEUANGAN - DESA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
 PEMERINTAH
  -   MEMBERI PEDOMAN NSPK
  -   DIKLAT
  -   PENGHARGAAN
  -   PENETAPAN BANTUAN KEUANGAN
  -   AKSELERASI PEMBANGUNAN DESA
  -   MEMFASILITASI KEBERAGAMAN DESA


 PROVINSI
  -   PEDOMAN TP – BANTUAN KEUANGAN
  -   MEMFASILITASI KEBERAGAMAAN DESA
  -   PENGHARGAAN
  -   PELATIHAN
  -   PERCEPATAN PEMBANGUNAN
Lanjutan...

 KABUPATEN/KOTA

  -   PENGATURAN OPERASIONAL

  -   EVALUASI PERDES

  -   PENGHARGAAN

  -   FASILITASI KEBERAGAMAAN

  -   SANKSI PELANGGARAN

  -   PERCEPATAN PEMBANGUNAN



       BINWAS CAMAT

  TIDAK MEMBUAT ATURAN, TETAPI MEMFASILITASI TATA KELOLA PEMDES
KESIMPULAN

 Otonomi Desa, harus dikembalikan pada khittahnya sebagi
  perekat NKRI
 Perubahan status desa dan kelurahan harus seimbang
 Azas Keadilan Fiskal Desa Harus Diperhatikan
 Fasilitasi yang sistemik dalam penguatan Pemdes, melalui :
   • Penguatan Administrasi
   • Penguatan Kompetensi Aparat Desa
   • Penguatan Tata Hubungan Lembaga Desa
LANJUTAN KESIMPULAN
 Rekrutmen calon Kepala Desa, harus memenuhi kriteria minimal :

   •   Pendidikan

   •   Usia

   •   Rekam Jejak

   •   Bukan Partisan



 Produk Perundang-Undangan Desa, harus memenuhi 2 aspek pokok :

   •   Pengejawantahan dari produk-produk hukum diatasnya

   •   Perwujudan hasil musyawarah dan mufakat elemen desa yang
       diformalkan dan tidak berbenturan dengan kaidah kearifan lokal.

Contenu connexe

Tendances

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana TidungHeru Suprapto
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
1.pengelola keuangan desa 2017
1.pengelola  keuangan desa 20171.pengelola  keuangan desa 2017
1.pengelola keuangan desa 2017kodri .
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaFormasi Org
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaUmi Arifah
 
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015Galih Putro
 
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Dodik Mer
 
14. inspektorat-materi-pengawasan-desa
14. inspektorat-materi-pengawasan-desa14. inspektorat-materi-pengawasan-desa
14. inspektorat-materi-pengawasan-desasayaperempuan
 
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambasOrientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambashoyin rizmu
 
Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017
Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017
Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017Dhonie Osmond
 
Sesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desaSesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desaFormasi Org
 
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasiPotensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasiSumardi Arahbani
 

Tendances (20)

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014
Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014
Kemendagri indonesia anti korupsi forum 2014
 
Sukasmanto ire potensi penyalahgunaan dana desa
Sukasmanto ire potensi penyalahgunaan dana desaSukasmanto ire potensi penyalahgunaan dana desa
Sukasmanto ire potensi penyalahgunaan dana desa
 
1.pengelola keuangan desa 2017
1.pengelola  keuangan desa 20171.pengelola  keuangan desa 2017
1.pengelola keuangan desa 2017
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Presentasi uu desa versi terbaru
Presentasi uu desa versi terbaruPresentasi uu desa versi terbaru
Presentasi uu desa versi terbaru
 
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
 
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desaSpb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
 
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
 
14. inspektorat-materi-pengawasan-desa
14. inspektorat-materi-pengawasan-desa14. inspektorat-materi-pengawasan-desa
14. inspektorat-materi-pengawasan-desa
 
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambasOrientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
 
Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017
Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017
Materi pelaksanaan&penatausahaan apb kam 2017
 
Sesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desaSesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desa
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Format perdes tentang apb des
Format perdes tentang apb desFormat perdes tentang apb des
Format perdes tentang apb des
 
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasiPotensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
 
Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
 

En vedette

Permendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan
Permendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahanPermendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan
Permendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahanRatih Astuti Widyawati
 
Permen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahan
Permen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahanPermen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahan
Permen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahanRatih Astuti Widyawati
 
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHOperator Komputer
 
What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016Andrew Chen
 
The Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post FormatsThe Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post FormatsBarry Feldman
 
The Outcome Economy
The Outcome EconomyThe Outcome Economy
The Outcome EconomyHelge Tennø
 
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your BusinessBarry Feldman
 

En vedette (7)

Permendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan
Permendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahanPermendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan
Permendagri no. 13 th 2007 ttg _ penyelenggaraan perlombaan desa dan kelurahan
 
Permen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahan
Permen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahanPermen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahan
Permen no.13 th_2012 tentang monografi desa dan kelurahan
 
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006  PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
 
What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016What's Next in Growth? 2016
What's Next in Growth? 2016
 
The Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post FormatsThe Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
The Six Highest Performing B2B Blog Post Formats
 
The Outcome Economy
The Outcome EconomyThe Outcome Economy
The Outcome Economy
 
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
32 Ways a Digital Marketing Consultant Can Help Grow Your Business
 

Similaire à REFORMASI PEMERINTAHAN DESA

Gambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desaGambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desaFormasi Org
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSiti Sahati
 
Bahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiBahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiTedi Harun
 
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptx
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptxPenataan Desa 2020.pptx copy.pptx
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptxaparaturpemdes
 
Menata desa, menyembuhkan indonesia r. yando zakaria
Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakariaMenata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria
Menata desa, menyembuhkan indonesia r. yando zakariakeuangandesa
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaYudhi Aldriand
 
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptxSistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptxrobisaiful
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)agus raharjo
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriAdelfios Andyka Fatra
 
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desaIsu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desadyzas
 
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan DaerahSistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan DaerahDadang Solihin
 
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editPrin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editMohammad Subhan
 
Review. desentoda.kp
Review. desentoda.kpReview. desentoda.kp
Review. desentoda.kpZeus Kang
 
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprdAdelfios Andyka Fatra
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesibnu istiawan
 

Similaire à REFORMASI PEMERINTAHAN DESA (20)

Gambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desaGambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desa
 
UU desa no 6 th 2014 Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM.UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
UU desa no 6 th 2014 Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Bahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiBahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasi
 
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptx
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptxPenataan Desa 2020.pptx copy.pptx
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptx
 
Menata desa, menyembuhkan indonesia r. yando zakaria
Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakariaMenata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria
Menata desa, menyembuhkan indonesia r. yando zakaria
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desa
 
Lppd
LppdLppd
Lppd
 
Kebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uangKebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uang
 
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptxSistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
Sistem-Pemerintahan-Desa-dalam-NKRI.pptx
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
 
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desaIsu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
Isu isu kritis-pembahasan_tentang_desa
 
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan DaerahSistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
 
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editPrin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
 
Materi .pptx
Materi .pptxMateri .pptx
Materi .pptx
 
Review. desentoda.kp
Review. desentoda.kpReview. desentoda.kp
Review. desentoda.kp
 
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
 
Peran Legislatif Daerah
Peran Legislatif DaerahPeran Legislatif Daerah
Peran Legislatif Daerah
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdes
 

REFORMASI PEMERINTAHAN DESA

  • 1. REFORMASI TATA PEMERINTAHAN DESA MENUJU DEMOKRASI kurdimatin@yahoo.com 0813 8606 3358
  • 2. DATA DESA/ KELURAHAN PROVINSI BANTEN TAHUN KECAMATAN DESA KELURAHAN JUMLAH 2008 154 1242 262 1504 2010 154 1273 262 1535 2012 155 1273 278 1551 DESA/ KELURAHAN MENURUT KLASIFIKASI TAHUN SWADAYA SWAKARSA SWASEMBADA BELUM JUMLAH TERKLASI FIKASI 2008 1229 275 - - 1504 2010 1229 275 - 31 1535  KABUPATEN (4)  DATA TERAKHIR BELUM MASUK  KOTA (4)
  • 3. PENGATURAN DESA DALAM PRIODISASI PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA JEPANG • 1854- Cikal Bakal Pengaturan • OSAME SERAI No. 71 Tahun Daerah/ Desa 1944 “ Diangkat Melalui “Otonomi pemilihan dan Pemilihan (4 Tahun) pengaturan sendiri” IGO-IGOB KEMERDEKAAN ORDE LAMA ORBA ORDE REFORMASI • 1945-1965 (pasal 18 UUD • UU No. 05 ORDE BARU / • UU No. 22/ 1999 1945) • UU No. 05 1979 Demokratisasi desa • UU No. 01/ 1945 /Keseragaman 1979 (BPD) • UU No.2 / 1948 Keseraga Desa • UU No. 32/ 2004 ( PP • UU No. 19/ 1965 Desa Praja man Desa 72/ 2005) • UU No. 06/ 1964 PERPU RUU-DESA
  • 4. SPIRIT PENGATURAN DESA PADA TIAP PRIODE PEMERINTAHAN ORDONANSI ORDONANSI JEPANG HINDIA ORDONANSI KEMERDEKAAN BELANDA • Pemilihan diatur • Kemerdekaan, asas sangat ketat OTDES tetap Desa diikat dipertahankan dalam sistem beragam pengaturan • ORBA, untuk Sentralisik dan kelanggengan • Kepala Desa di Keseragaman koloni fungsikan sebagai Desa pengawas rakyatnya • OREF, Reduksi aturan Desa dari UU menjadi PP.
  • 5. POLA STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA PADA TIAP PERIODE  PRIODE KOLONIAL  Sudah Ada Ketegasan Fungsi Desa Sebagai Bahan Hukum Otonom Lebih Dari Kesatuan Komunal Masyarakat  Kedudukan Desa Sebagai Pemilik Harta Benda, Dan Menghargai Keragaman  PRIODE JEPANG  Ada Struktur Perangkat Desa  Ada Batasan Priode (4 Tahun)  Otonomi Desa di Batasi  PRIODE KEMERDEKAAN  ORLA, Peraturan Desa Selalu Terkait dengan Aturan Pemda  ORBA, Otonomi Desa Bias  OREF, Revitalisasi Konsep Desa, Disorientasi Sistem Pemerintahan Desa, Pola Pengaturan Sistem Dan Masa Tuga Kades (Ada Kecenderungan Merubah Otonomi Desa)
  • 6. PENYELENGGARAAN PEMDES ERA OTDA  Cenderung Mengikuti Pola Pemekaran Daerah  Ada Disorientasi Filosofis  Ada Spirit Kompetitif  Mengikuti Pola Rekrutmen Politik  Pada Tataran Administratif Ada “ Bendsmark” Pada Sistem Administrasi Negara  Permasalahan Yang Stereotip Secara Nasional
  • 7. PERMASALAHAN AKSES PROVINSI KE PROGRAM DESA  OTDA, UU No. 32/ 2004-PP No.72/ 2005, Menempatkan Provinsi Pada Posisi Terbatas Terhadap Desa.  Ada banyak aturan yang tidak sinkron terutama peran antar pemerintah pada desa.  Paradigma pemikiran yang terlalu modern tentang fungsi desa, sehingga peran desa tercabut dari akar filosofisnya  Aksesbilitas fiskal desa, belum memenuhi harapan aturan dan rakyat desa.
  • 8. DEFINISI  PEMERINTAH DAERAH, ADALAH PENYELENGGARA URUSAN PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DAN DPRD MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTU DENGAN PRINSIP NKRI  KECAMATAN, ADALAH WILAYAH KERJA CAMAT SEBAGAI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA  DESA, ATAU DISEBUT NAMA LAIN ADALAH KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MEMILIKI BATAS WILAYAH YANG BERWENANG MENGATUR, MENGURUS KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT, BERDASARKAN ADAT ISTIADAT YANG DIAKUI DAN DIHORMATI OLEH SISTEM NKRI  PEMDES, ADALAH PENYELENGGARA URPEM OLEH PEMDES DAN BPD DALAM MENGATUR DAN MENGURUS KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT BERDASARKAN ADAT ISTIADAT SETEMPAT YANG DIAKUI DAN DIHORMATI DALAM SISTEM NKRI
  • 9. URUSAN DESA - KEWENANGAN  URPEM, YANG SUDAH ADA DI DESA  URPEM, YANG DISERAHKAN KAB/KOTA  TUGAS PEMBANTUAN DARI HIERARKI PEMERINTAHAN  URPEM LAIN, YANG MENURUT UNDANG-UNDANG DISERAHKAN PADA DESA URUSAN YANG SECARA LANGSUNG DAPAT MENINGKATKAN PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (DIATUR DENGAN PERATURAN DAERAH – DISERTAI PENYERAHAN 3M)
  • 10. REFORMASI TATA KELOLA PEMDES TATA KELEMBAGAAN  PEMDES (PERANGKAT DESA) DIATUR DENGAN PERDA  BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DIPILIH DARI MASYARAKAT  LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA MITRA, DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TATA LAKSANA  PERDES, ADALAH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG DIBUAT BPD BERSAMA KEPALA DESA  PEMBINAAN, ADALAH PEMBERIAN PEDOMAN, STANDAR PELAKSANAAN, PERENCANAAN, LITBANG, DIKLAT, MONEV, KONSULTASI, PENGAW ASAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMDES
  • 11. Lanjutan... TATA KELOLA KEUANGAN  ALOKASI DANA DESA BERSUMBER DARI BAGIAN DANA PERIMBANGAN KEUANGAN, PUSAT DAN DAERAH YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA  APB-DESA RENCANA TAHUNAN KEUANGAN DESA YANG DIBAHAS DAN DISETUJUI BPD, DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DESA  SISTEM PELAPORAN - LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMDES KEPADA BUPATI MELALUI CAMAT - LKPJ KEPADA BPD - INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DESA
  • 12. KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA  (PASAL 27) KADES DIBERIKAN PENGHASILAN TETAP/BULANAN SESUAI KEMAMPUAN DESA, MINIMUM SAMA DENGAN UMR KAB/KOTA – DIATUR DENGAN PERDA  DITETAPKAN DALAM APB-DESA MEMUAT : - RINCIAN JENIS PENGHASILAN - RINCIAN JENIS TUNJANGAN - PEMBEBANAN PEMBERIAN PENGHASILAN
  • 13. SUMBER PENDAPATAN  PENDAPATAN ASLI - DESA  10 % DARI BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI – DIATUR DENGAN PERDA – DIBAGI BERDASARKAN PERKADA  10 % DARI DANA PERIMBANGAN  BANTUAN KEUANGAN DARI PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA – MASUK KAS DESA  HIBAH TAK MENGIKAT  KADES, ADALAH PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLA KEUANGAN DESA  DAPAT DILIMPAHKAN PADA PERANGKAT DESA  HARUS ADA PERDES TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN  PERKADA PENGELOLAAN KEUANGAN - DESA
  • 14. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN  PEMERINTAH - MEMBERI PEDOMAN NSPK - DIKLAT - PENGHARGAAN - PENETAPAN BANTUAN KEUANGAN - AKSELERASI PEMBANGUNAN DESA - MEMFASILITASI KEBERAGAMAN DESA  PROVINSI - PEDOMAN TP – BANTUAN KEUANGAN - MEMFASILITASI KEBERAGAMAAN DESA - PENGHARGAAN - PELATIHAN - PERCEPATAN PEMBANGUNAN
  • 15. Lanjutan...  KABUPATEN/KOTA - PENGATURAN OPERASIONAL - EVALUASI PERDES - PENGHARGAAN - FASILITASI KEBERAGAMAAN - SANKSI PELANGGARAN - PERCEPATAN PEMBANGUNAN BINWAS CAMAT TIDAK MEMBUAT ATURAN, TETAPI MEMFASILITASI TATA KELOLA PEMDES
  • 16. KESIMPULAN  Otonomi Desa, harus dikembalikan pada khittahnya sebagi perekat NKRI  Perubahan status desa dan kelurahan harus seimbang  Azas Keadilan Fiskal Desa Harus Diperhatikan  Fasilitasi yang sistemik dalam penguatan Pemdes, melalui : • Penguatan Administrasi • Penguatan Kompetensi Aparat Desa • Penguatan Tata Hubungan Lembaga Desa
  • 17. LANJUTAN KESIMPULAN  Rekrutmen calon Kepala Desa, harus memenuhi kriteria minimal : • Pendidikan • Usia • Rekam Jejak • Bukan Partisan  Produk Perundang-Undangan Desa, harus memenuhi 2 aspek pokok : • Pengejawantahan dari produk-produk hukum diatasnya • Perwujudan hasil musyawarah dan mufakat elemen desa yang diformalkan dan tidak berbenturan dengan kaidah kearifan lokal.