Sistem penyaluran energi listrik terdiri dari sistem transmisi dan distribusi. Sistem transmisi menyalurkan energi dari pusat pembangkit ke gardu induk menggunakan saluran udara atau kabel tanah. Sistem distribusi kemudian menyalurkan energi dari gardu induk ke konsumen menggunakan jaringan tegangan menengah dan rendah. Kedua sistem ini harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah untuk mencegah gangguan estetika.
1. MENGENAL SISTEM PENYALURAN ENERGI LISTRIK
Energi listrik yang dihasilkan dari pusat – pusat pembangkit disalurkan melalui penghantar menuju
gardu induk/pusat – pusat beban untuk disalurkan lagi ke konsumen. Dimana penyaluran energy
listrik tersebut dikenal dengan istilah sistem transmisi dan sistem distribusi. Dalam penyalurannya,
kedua sistem ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada, namun yang sudah sering kita
lihat dan umum pada saluran transmisi ini adalah menggunakan jenis saluran udara. Tetapi macam
dikota - kota besar kini penyaluran energy listrik selain menggunakan saluran udara juga sudah ada
yang menggunakan jenis saluran kabel tanah (SKT)/Under Ground Cable (UGC) yang mana kabel
penghantar ditanam didalam tanah dengan kedalaman disesuaikan. Penyaluran jenis Under Ground
Cable (UGC) dengan menggunakan kabel tanah ini dilaksanakan berkaitan dengan susahnya
mendapatkan lahan untuk pendirian tapak tower atau adanya kebijakan pemerintah setempat yang
mengatur pola Tata Ruang Wilayah sehingga tidak mengganggu estetika. Untuk itu tim perencanaan
harus jeli dan mampu menganalisa Rencana Tata Ruang Wilayah suatu daerah sebelum
melaksanakan pekerjaan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik, dengan cara
berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Macam – macam istilah Saluran Transmisi dan Distribusi yang ada di Sistem Ketenagalistrikan PLN
saat ini antara lain :
1. Saluran Transmisi :
a. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV
b. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV - 275 kV
c. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV
d. Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLTT) 150 kV
e. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV
f. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 70 kV
2. Saluran Distribusi :
a. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV
b. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 20 kV
c. Saluran/Jaringan Udara Tegangan Rendah (SUTR/JTR) 220 V – 380 V
2. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) maupun SKTM 20 kV dan Saluran/Jaringan Udara
Tegangan Rendah (SUTR/JTR) 220 V – 380 V adalah merupakan sistem jaringan distribusi. Kedua
jenis sistem distribusi ini terdiri dari Jaringan Distribusi Primer dan Jaringan Distribusi
Sekunder. Jaringan distribusi primer adalah jaringan kabel penghantar dari Gardu Induk (GI) ke
Gardu Distribusi, sedangkan sekunder adalah jaringan saluran dari trafo gardu ditribusi hingga
konsumen atau beban.
Jaringan distribusi primer lebih dikenal dengan jaringan tegangan menengah (JTM 20kV)
sedangkan jarimgan distribusi sekunder adalah jaringan tegangan rendah ( JTR 220/380V ).
Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang langsung terhubung ke
pelanggan.