SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  117
Kurikulum 2013
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah
2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum
• Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang
berjalan
• Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik
• Kurang sosialisasi
• Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan
global (Bahasa Inggris dan TIK)
• Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan
silabus
• Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik
• Berkembangnya stigma negatif terhadap guru
• Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum
• Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang
• Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR
• Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui
2
Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013
DASAR HUKUM:
Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem
pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum
pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran.
Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang
diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014.
KRONOLOGI:
31 Juli 2012
Rapat Sidang Terbatas
Arahan Presiden RI
“Penguatan Kurikulum
dengan penekanan
memasukkan pendidikan
karakter”
4 Agustus 2012
Komite Pendidikan
Laporan awal :
Penataan dan Penyempurnaan
(Pengembangan) Kurikulum
 Komite Pendidikan Menyetujui
19 September 2012
Rapat Koordinasi Menghadapi Panja
Belanja Pemerintah Pusat Banggar DPR RI
Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi
Anggaran Pendidikan :
“Program telah dibahas dan disetujui
oleh Komite Pendidikan Nasional”
22 November 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“sepakat pembahasan
pengembangan kurikulum dalam
panja Kurikulum”
14 Desember 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“menyetujui anggaran
Kurikulum untuk Satker
Dikdas dan Dikmen”
3
18 Februari 2013
Sidkab Paripurna
Arahan Presiden:
“kurikulum 2013 lebih
disosialisasikan secara
masif untuk
pelaksanaannya mulai
TA 2013/2014”
RPJMN 2010-
2014
INPRES 1/2010
3
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013
‘Kurikulum 2013’
4
Materi pengetahuan Produk
Kurikulum Sebagai Materi
• Planning oriented, mewakili pandangan teoritis
• Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000
• Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan
(knowledge transmission) dari guru ke siswa
• Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat
berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran
• Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa
yang diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang
telah ditentukan
• Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi
pengetahuan oleh siswa terhadap rencana materi
pengetahuan yang tertuang dalam silabus
5
Kurikulum Sebagai Produk
• Result oriented, mewakili pandangan produktif
• Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an
• Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus
dikuasai oleh lulusan (produk) program pendidikan
• Berkembang dari Inggris (sejak 1980an)
• Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting
hasil akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi
sebagaimana dirumuskan.
• Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat)
sejalan dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada
hasil akhir yang harus sesuai standar
• Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan
modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang
harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar
isi
6
Kurikulum Sebagai Proses
• Action Oriented, mewakili pandangan praktis
• Tidak pernah digunakan di Indonesia
• Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat
diseragamkan
• Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an)
• Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan
nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan
(guru, siswa, pengelola)
• Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan
proses dan capaiannya secara ketat
• Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran
(relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya)
• Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat
dan minatnya
7
Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual
• Pengertian baru dalam Kurikulum
• Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan
penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar
pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai
bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target
tertentu yang telah ditetapkan.
• Pendekatan sistem: materi  proses  produk
(konsep: teoritispraktisproduktif)
• Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi
dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection)
• Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari
siswa untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan
• Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema
pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk
memastikan praksisnya relevan
Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized.8
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
9
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampilan,
Pengetahuan)
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian
Dokumen
Kurikulum
UU Sisdiknas
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
Sikap, Pengetahuan,
Keterampilan
Proses
Pembelajaran
KI-KD Mapel
Bervariasi Standar
(produk)
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
Standar
(materi dan proses)
Konteks
Standar
Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa
No Kurikulum .... – 1994 Kurikulum 2004 – 2006 Kurikulum 2013
1 Basis materi Basis produk Basis praksis
2 Fokus pada ranah
pengetahuan
Mapel berkontribusi pada
kompetensi tertentu
Mapel berkontribusi pada
semua ranah kompetensi
2 Produk dan proses
ditentukan dari materi
Produk ditentukan dari
materi, proses ditentukan
terpisah
Materi dan proses
diturunkan dari produk
2 Penekanan pada rencana Penekanan pada hasil Penekanan keselarasan
rencana, kegiatan, hasil
3 Keseragaman materi Keseragaman hasil Keseragaman materi,
proses dan hasil
4 Pemantauan pelaksanaan
silabus dan RPP standar
Penilaian hasil yang sangat
ketat (harusnya), mis. UN
Penilaian proses dan hasil
secara utuh
5 Menggunakan materi
sebagai konteks
Menggunakan materi sebagai
konteks
Menggunakan tema
populer sebagai konteks
Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual10
Manajemendan
Kepemimpinan
IklimAkademikdan
BudayaSekolah
Kesiapan:
-Fisik
-Emosional
-Intelektual
- Spiritual
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
PesertaDidik
Pembelajaran
Lulusanyang
Kompeten
Kurikulum
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan
Penilaian)
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak
muliaPembelajar yang Sukses *
Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
* tidak pernah berhenti belajar
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Peradaban
Kelayakan:
-Materi
-Metode Penyampaian
-Metode Penilaian
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan
Guru
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural
11
1.
Kebutuhan
Akademis
3.
Kebutuhan
Aspirasi
2.
Kebutuhan
Operasional
Pengembang
Kurikulum
Toleransi
Pertimbangan Dalam Pengembangan Kurikulum
Tetap Prioritas Utama
12
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis
Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
13
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaa
n
15
8SNP
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
16
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Sumber Daya Alam
sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya
Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan
Kesejahteraan
Berbasis Peradaban
Peradaban sebagai
Modal Pembangunan
SDM Beradab
sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an
Pendidikan
Kekayaan
Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya
jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis
untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai
Kreator/Disiminator
Pergeseran Paradigma Pembangunan
17
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Pengetahuan
Pengetahuan sebagai
Modal Pembangunan
SDM Berpengetahuan
sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 1990an-2010an
Penduduk Sebagai
Pelaku/Kontributor
Kekayaan
Pengetahuan
Kekayaan
Pengetahuan Pendidikan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial-
Budaya
Modal Individu
Modal
Pengetahuan/
Keterampilan
Modal
Peradaban
Modal
SDM
-Sikap
-Keterampilan
-pengetahuan
Pembangunan
Kesejahteraan
18
Terwujud Melalui
Keutuhan ASK
Modal Sistem
Pemerintahan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada
urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati
urutan ke 27
men
• Komunikasi
• Etika kerja
• Kemampuan memahami prosedur (dan membuat)
• Kerjasama
• Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
(5 dengan skor tertinggi dari 28 kompetensi generik yang diteliti Farkas (2010))
Implementasinya dalam Rancangan Kurikulum 2013:
1. Kemampuan komunikasi tulis, lisan, visual dilatihkan pada tiap muatan
pembelajaran
2. Kompetensi sikap adalah bagian dari tiap muatan pembelajaran
3. Kemampuan prosedural dikenalkan sejak SD, sebagai kompetensi lulusan SLTP
dan SLTA
4. Kemampuan kerjasama dilatihkan sejak SD (penugasan proyek pada tiap
tema/bab)
Informasi (Kurtzweil)
(tak dibatasi jumlah, lokasi, dan
waktu)
Komputasi (Moore-Koomey)
(lebih cepat & hemat memakai
mesin)
Otomasi (Ford)
(pekerjaan rutin dapat diotomasi)
Komunikasi (Metcalfe)
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir prosedural dan metakognitif bukan
melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
membentuk jejaring untuk bekerjasama dan
berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah
Tantangan: Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model PembelajaranCiri Abad 21
20
Pengetahuan (Ackoff)
(dibentuk melalui data  informasi)
Pembelajaran berbasis aktivitas melalui
pengamatan dan pengolahan hasilnya
Diseminasi (Horowitz)
(Nilai informasi = sebarannya)
Pembelajaran menekankan pentingnya
kemampuan komunikasi lisan, tulis untuk
menyebarkan ide
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan
bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja
tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran,
produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes standar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
•Menciptakan latihan
pembelajaran, dukungan SDM
dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi
pengalaman dan integrasinya di
kelas
•Memungkinkan peserta didik
untuk belajar yang relevan
dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan
keterlibatan komunitas dalam
pembelajaran, baik langsung
maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
22
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Pemahaman Lama Pemahaman Baru
Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran
Murni bakat Keterampilan yang dapat
dipelajari
Originalitas Originalitas dan nilai (asas
manfaat)
Tidak perlu pengetahuan
pendukung
Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi
dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan
discovery
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan
dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
23
24
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]
- Questioning [menanya]
- Experimenting [mencoba]
- Associating [menalar]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan
pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
[observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu,
dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
24
Pembelajaran berbasis
kecerdasan tidak akan
memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s
creativity: what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif
melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap
informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait
pengetahuan/kejadian,
25
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
[discovery learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat
komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis,
sistematis, dan kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai
tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
Arah Pengembangan: Penguatan
Proses
26
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100% Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
bahwa semua manusia diciptakan sama,
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan
zaman  penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
27
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
ChineseTaipei
Singapore
Korea,Rep.of
Japan
Turkey
Malaysia
Thailand
Iran
SaudiArabia
Morocco
Indonesia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
ChineseTaipei
Korea,Rep.of
Singapore
Japan
Turkey
Thailand
Malaysia
Iran
Indonesia
Morocco
SaudiArabia
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
28
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Japan
Korea,Rep.of
Malaysia
Thailand
Turkey
Iran
Indonesia
Morocco
SaudiArabia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Korea,Rep.of
Japan
Turkey
Iran
Malaysia
Thailand
SaudiArabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
29
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Iran
SaudiArabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Iran
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih
dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan
bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
30
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi
empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level
applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning
with incomplete information
Model Soal TIMSS
31
Contoh Soal PISA
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter
2. Energy forms, transformations, heat, and temperature
3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth
Science
1. Earth’s structure and physical features
2. Earth’s processes, cycles, and history
3. Earth’s resources, their use, and conservation
4. Earth in the solar system and the universe
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
34
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations)
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas,
surface areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data &
Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
35
Domain Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractions
4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences
8. Number patterns
Geometry
Shapes
and
Measu-
rement
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
4. Elementary properties of common geometric shapes
5. Reflections and rotations
6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data
Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
36
Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA)
Source: TIMSS 2011 International Science Report.
All Science
(20 Topics)
Biology
(7 Topics)
Chemistry
(4 Topics)
Physics
(5 Topics)
Earth Science
(4 Topics)
Iran 91 82 98 98 91
Turkey 89 93 99 97 63
Saudi Arabia 88 86 91 85 92
Thailand 74 69 92 67 72
Chinese Taipei 68 92 98 59 5
Indonesia 67 73 82 79 27
Singapore 65 63 80 83 31
Malaysia 63 61 80 72 38
Morocco 57 56 59 55 62
Japan 57 35 86 76 41
Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh
pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini
sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka
pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham
37
Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS
(Matematika)
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
All
Mathematics
(19 Topics)
Number
(5 Topics)
Algebra
(5 Topics)
Geometry
(6 Topics)
Data and
Chance
(3 Topics)
Turkey 94 100 92 89 98
Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81
Saudi Arabia 92 99 85 93 88
Japan 91 99 92 93 75
Singapore 88 99 94 75 83
Malaysia 84 98 73 93 63
Iran 80 100 74 81 58
Chinese Taipei 79 99 97 84 4
Thailand 77 98 62 80 65
Indonesia 69 97 84 61 12
Morocco 62 97 61 46 35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar
apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
38
PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan desa dan pem. kecamatan
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan
pemerintah kecamatan
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
• Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan
tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil
Presiden dan para Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya
• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Pengertian dan pentingnya peraturan
perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
• Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi
• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 39
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak
relevan bagi siswa
– Mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan siswa
– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional
• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d
reasoning]
• Menyusun kompetensi dasar yang sesuai
dengan materi yang dibutuhkan
Arah Pengembangan: Penguatan Materi
40
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap
Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
41
Pembelajaran
Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem
Nilai
Kompetensi:
-Sikap
-keterampilan
-Pengetahuan
Aktualisasi
(Action)
Internalisasi
(Reflection)
Watak/
Perilaku
Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain:
SarPras,...
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
Watak/Perilaku Kolektif
42
Peran Pendidikan dan KebudayaanPendidikan
BangsayangCerdas
Intelektual
Spiritual
Sosial
Kinestesis
Produktif
Inovatif
Bangsayang
Kolaboratif-Kompetitif
BangsaBerpengetahuandanBerbudaya
BangsayangBeradab
Kebudayaan
Kultural Afektif
43
Kreatif
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
44
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
Creative
Pedagogy
Creative
Teaching
Creative
Learning
Teaching
for
Creativity
Peran Guru
Peran
Kurikulum
Peran Buku
(Sarpras) dan
Budaya Sekolah
Dukungan Pembelajaran Kreatif
45
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
46
Mapel 1
SKL Mapel 1
SK-KD Mapel
1
Mapel 2
SKL Mapel 2
SK-KD Mapel
2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel
3
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel
n
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan
Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Lengan Kiri
Muka Kiri
Kerah
Lengan Kanan
Muka Kanan
Saku
Belakang
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
47
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan
58 cm)
58 cm
38 cm
83 cm
92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang
saku
kerah
Pola Pikir Kurikulum 2013
48
Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata
pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari SKL,
SI, Proses, Penilaian
49
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas
Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu dengan
adanya buku
Beban Berat Ringan
Efektivitas waktu untuk
kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu
untuk persiapan]
Tinggi
Buku
Peran penerbit Besar Kecil
Variasi materi dan proses Tinggi Rendah
Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
Siswa
Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya
pada guru
Tidak sepenuhnya tergantung
guru, tetapi juga buku yang
disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pengawasan Sulit, hampir tidak
mungkin
Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
50
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan
Silabus
Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya
oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang
sudah disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan
Penyediaan
Buku
Penerbit Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan
Pemerintah Kecil, untuk kelayakan
penggunaan di sekolah
Mutlak untuk buku teks
Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan
dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan
pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan
pemantauan
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian
dengan rencana [variatif]
Pemantauan kesesuaian
dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan
Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu
besar
Mudah, karena mengarah
pada pedoman yang sama
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
51
Penyesuaian PP 19/2005  PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No.
54/2013)
Standar Isi
(No.
64/2013)
Standar
Proses
(No. 65/2013)
Standar
Penilaian
(No. 66/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013)
Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013)
52Implementasi Kurikulum 81 A (No. 71/2013)
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP
Applying
Under-
standing
Knowing/
Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/
Internalizing
Characterizing/
Actualizing
Experi-
menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge
(Bloom)
Skill
(Dyers)
Attitude
(Krathwohl)
S
D
SMP
SMA/K
PT
Creating
53
Applying
Under-
standing
Knowing/
Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge
(Bloom)
2006 2013
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana
-lisis
Mengeva
-luasi
Mencipta
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-
kognitif
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/
SMK/MAK
54
Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA
DUNIA DAN PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH KONKRET DAN ABSTRAK
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
55
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
Keteram-
pilan
Sikap
Pembelajaran  K-S-A
Pemanfaatan  A-S-K
Belajar
Mengap
a
Belajar Apa
Belajar
Bagaimana
56
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Inti
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KL
SD/MI
KL
SMP/MTs
KL
SMA/K
/MA/MAK
KL
PT/PTA
ProsesPembentukan
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang
Pendidikan
Tujuan
Pendidikan
Nasional
ProsesPerumusan
KL : Kompetensi Lulusan
57
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
ProsesPembentukan
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar
dan Matapelajaran untuk SD
Kompetensi
Lulusan
ProsesPerumusan
KI : Kompetensi Inti
Kompetensi
LulusanKompetensi
Lulusan
58
.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
lulusan
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
59
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi
Lulusan
• Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
berimbang
Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
• Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang
Pendekatan
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif
dalam semua
mata pelajaran
•Mata pelajaran
IPA dan IPS
masing-
masingnya
adalah terpadu
•Mata pelajaran
wajib, peminatan,
lintas minat, dan
pendalaman
minat
•Kompetensi
keterampilan
yang sesuai
dengan standar
industri
Proses
pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar,
Menyajikan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan60
Elemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil
belajar
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib)
• UKS
• PMR
• Bahasa Inggris
• Pramuka (wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
Elemen Perubahan
61
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
[sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri
sendiri dan memiliki standar
kompetensi lulusan sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain
dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar dengan
mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan
keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait
dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau
integrated curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya
Tematik untuk kelas I – III [belum
integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI
62
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus Disediakan buku
pegangan guruMencari buku yang sesuai
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan
cara berbeda
Pendekatan tematik
terpadu menggunakan
satu buku untuk semua
mata pelajaran sehingga
dapat selaras dengan
kemampuan Bahasa
Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of
knowledge
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai
penghela mata pelajaran yang lain sehingga
selaras
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai
penggerak pembahasan
Murid
Mempelajari banyak mapel
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerahMembeli lembar kerja siswa
Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa
SD
63
Agama
Pancasila &
Kewarganegaraan
Bahasa
Indonesia
IPA
IPS
Seni Budaya &
Prakarya
Olahraga &
Kesehatan
Matematika
Sumber Kompetensi
Pend. Agama
& Budi Pekerti
Buku
Tema
(Tematik
Terpadu
)
Guru PJOK
Siswa
Sekolah
Dasar
Buku Aktivitas Guru
Sikap,Pengetahuan,Keterampilan
Guru
Kelas
Guru PA&BP
Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013
Buku
Tema
(Tematik
Terpadu
)
Buku
Tema
(Tematik
Terpadu
)
Buku
Tema
Terpadu
:
-Dalam Mapel
(Intra-disiplin)
-Antar Mapel
(Inter-disiplin)
-Luar Mapel
/Kontekstual
(Trans-disiplin)
(Bahasa Indonesia sebagai
penghela mapel lain) 64
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
[sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang
berdiri sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
carrier of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang
berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik
melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Kurangnya penekanan pada
kemampuan prosedural
Semua mata pelajaran menekankan pentingnya
prosedur rinci dalam penyelesaian masalah
TIK adalah mata pelajaran
sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan
sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
65
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
Mapel dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap
kelas
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of
knowledge
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Untuk SMA, ada
penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib,
peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penjurusan di SMK sangat
detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi],
didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan
pendalaman
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
66
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat
dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung,
bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi
kompetensi yang berbeda menghasilkan banyak
keluaran yang sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel
sekolah dasar menyebabkan keterpaduan konten
pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk
mengaitkan antar mapel akan meningkatkan hasil
pembelajaran siswa.
Pentingnya Tematik Terpadu
67
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah
terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah
dan lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil
penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi
bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan
merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan
secara holistik terpadu adalah sejalan dengan
bagaimana otak anak mengolah informasi.
68
Manfaat Tematik Terpadu
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM Buku
(+SarPras
Lain)
Sistem Implementasi Kurikulum
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
69
PesertaDidik
Lulusanyang
Kompeten
Penguatan peran
pemerintah dalam
pembinaan dan
pengawasan
Penguatan
manajemen dan
budaya sekolah
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
70
Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber
belajar yang
mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum
Faktor Penentu
Faktor
Pendukung
Budaya Sekolah
• Budaya sekolah sejajar juga dengan budaya
organisasi. Oleh karena itu, budaya organisasi
banyak didefinisikan juga sebagai spirit dan
keyakinan sebuah organisasi yang mendasari
lahirnya aturan-aturan, norma-norma, dan nilai-
nilai yang mengatur bagaimana seseorang harus
bekerja, bagaimana seorang anggota organisasi
berhubungan secara formal maupun informal
dengan orang lain, bagaimana kebiasaan kerja
seharusnya dimiliki seorang pemimpin maupun
anggota organisasi.
Budaya Sekolah Yang efektif
• Menekankan pada usaha akademik dan
prestasi
• Percaya bahwa semua siswa bisa mencapainya
• Pengembangan dan inovasi berkelanjutan
• Lingkungan belajar yang aman dan tertib
No Jenjang
Satuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I 2% 100% 100%
II 100% 100%
III 100%
IV 2% 100% 100%
V 100% 100%
VI 100%
2 SMP VII 4% 100% 100%
VIII 100% 100%
IX 100%
3 SMA/SMK X 10% 100% 100%
XI 100% 100%
XII 100%
Skala Implementasi
73
Model Buku Kurikulum 2013
• Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang
sekolah, terutama untuk SD/MI
• Tiap pembahasan menggunakan pendekatan
kontekstual (idealnya transdisipliner)
• Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan
konteks pembahasannya
• Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-
IPS SMP/MTs
• Tiap pembahasan mencakup tiga ranah
kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap
• Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek
untuk dikerjakan dan disajikan siswa
Pemerintah
Mencetak
Buku
Siswa:
Terjamin
capaian
minimal
Guru:
Persiapan
mengajar lebih
mudah,
pelatihan
lebih terarah
Orang Tua:
Menghemat
pendanaan
sekolah
anaknya
Percetakan:
tetap dapat
mencetak buku
pemerintah atau
pengayaan
Penerbit:
Tetap dapat
menerbitkan
buku
pengayaan
Nasional:
Efiensi nasional
hampir 60% dari
penurunan
harga buku
wajib
ManfaatBukuTeksPelajaranWajib
1.Kualitas
lebih baik
2.Harga lebih
wajar
(public
awareness)
75
Hirarki Peran Dalam Implementasi Kurikulum 2013
76
PENGAWAS
INTI
KEPALA
SEKOLAH
INTI
GURU INTI
PENGAWAS
KEPALA
SEKOLAH
GURU KELAS/
GURU MAPEL
PENGAWAS SENIOR
Kegiatan Pembelajaran
Ekstra
Kurikuler
Kurikuler Ko
Kurikuler
• Pramuka (Wajib)
• UKS
• PMR
• ...
77
SMA/SMK
• Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam:
– Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan
(bila ada) bagi siswa
– Mengantispasi perubahan minat
– Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum
2013
• Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk:
– Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai
Kelas XI padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006
– Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013
padahal selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK
• Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk
keterlibatan aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial
• Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat,
pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar
mandiri, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
• Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas
XII SMK melakukan praktek industri
• Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran
walaupun buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran
78
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.
3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran
4 Ulangan harian (dapat berbentuk
penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses
pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir
Semester
Guru (di bawah koord.
satuan pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari
Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak
bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan
metode survei)
Tiap akhir tingkat kompetensi
(yang bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sebagai Ujian
Tingkat Kompetensi pada akhir
jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Sekolah
Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi
(yang bukan UN)
Waktu: Tiap tingkat
kompetensi
2. Ujian Sekolah
Waktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Penilaian Diri
Waktu: Sebelum ulangan
harian
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus
2. Penilaian Projek
Waktu: Akhir Bab/Tema
3. Ulangan Harian
Waktu: Sesuai rencana
4. UTS/AUS
Waktu: Semesteran
80
Pemerintah
Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan
Pengetahuan untuk Membangun
Soft Skills dan Hard Skills1
SD
SMP
SMA/SMK
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
81
81
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Permendikbud 54 Tahun 2013
• Sikap
SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMK/MAK/SMAL
B/Paket C
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
orang beriman,
berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam di lingkungan
rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
orang beriman,
berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
orang beriman,
berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Permendikbud 54 Tahun 2013
• Pengetahuan
SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMK/MAK/SMAL
B/Paket C
Memiliki pengetahuan
faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian
di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat
bermain.
Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian
yang tampak mata.
Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Permendikbud 54 Tahun 2013
• Keterampilan
SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMK/MAK/SMAL
B/Paket C
Memiliki
kemampuan pikir
dan tindak yang
produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai
dengan yang
ditugaskan
kepadanya.
Memiliki
kemampuan pikir
dan tindak yang
efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai
dengan yang
dipelajari disekolah
dan sumber lain
sejenis.
Memiliki
kemampuan pikir
dan tindak yang
efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak
dan konkret sebagai
pengembangan dari
yang dipelajari di
sekolah secara
mandiri.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Kompetensi Inti SMA
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Kompetensi Inti SMA
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
3. Memahami,menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
Memahami, menerapkan,
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
Memahami, menerapkan,
menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti SMA
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan
4. Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
Keterkaitan SKL, KI, dan KD
SKL
Kompetensi
Inti
Kompetensi
dasar
SIKAP
Pengetahuan
Keterampilan
KI 1
KI 2
KD 1.1.
KD1.2. dst
KD 2.1.
KD 2.2. dst
KI 3
KI 4
KD 3.1.
KD 3.2.
KD 3.3. dst
KD 4.1.
KD 4.2.
KD 4.3. dst
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Alur berpikir/bekerja menjabarkan KD
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
KD 3
Indikator
Tujuan
KD 4
Tujuan
Indikator KD2/KD1
Indikator
Tujuan
Penilaian
Penilaian
Penilaian
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Permendikbud 81 A
tahun 2013 tentang
Implementasi
Kurikulum
Lampiran IV
Acuan Pelaksanan Pembelajaran
PELAKSAANAAN
PEMBELAJARAN
Permendikbud 65
tahun 2013
tentang Standar
Proses
Buku Guru &
Buku Siswa
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
• Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar
agar peserta didik “tahu mengapa.”
• Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
• Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu apa.”
• Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup
secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Pendekatan Ilmiah
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Langkah-Langkah Pembelajaran
Observing
(mengamati)
Questioning
(menanya)
Associating
(menalar)
Experimen-
ting
(mencoba)
Networking
(membentuk
Jejaring)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan
Kegiatan Belajar dan Maknanya.
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI
YANG
DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau
dengan alat)
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu,
Kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar
sepanjang hayat
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI
YANG
DIKEMBANGKAN
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen
 melakukan eksperimen
 membaca sumber lain selain buku
teks
 mengamati objek/ kejadian/ aktivitas
 wawancara dengan nara sumber
Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
- Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/ eksperimen
mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan
Kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam
menyimpulkan .
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI
YANG
DIKEMBANGKAN
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau
media lainnya
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi,
Kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan
jelas, dan mengembangkan
Kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Acuan Penyusunan RPP
RPP
Permendikbud 54
tahun 2013
tentang SKL
Permendikbud
67,68,69, 70 tahun
2013 tentang
Kerangka
Dasar dan KI -KD
Permendikbud 81 A
tahun 2013 tentang
Implementasi
Kurikulum
Lampiran IV
Permendikbud
65 tahun 2013
tentang Standar
Proses
Permendikbud
66 tahun 2013
tentang
Stnadar
PenilaianBuku Guru &
Buku Siswa
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
• Pengukuran adalah kegiatan membandingkan
hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau
ukuran.
• Penilaian adalah proses mengumpulkan
informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan
menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran.
• Evaluasi adalah proses mengambil keputusan
berdasarkan hasil-hasil penilaian.
Penilaian Pembelajaran
• Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Penilaian Otentik
• Memandang penilaian dan pembelajaran secara
terpadu.
• Penilaian otentik harus mencerminkan masalah
dunia nyata,bukan dunia sekolah.
• Menggunakan berbagai cara dan kriteria
• holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
• Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang
diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan
oleh peserta didik.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Acuan Penilaian
PENILAIAN
HASIL
BELAJAR
Permendikbud 66
tahun 2013
tentang Standar
Penilaian
Permendikbud 81 A
tentang
Implementasi
Kurikulum
Lampiran IV
Model Penilaian
dan Model
Rapor
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang penilaian
(Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Lampiran IV)
• 1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.
• 2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu
berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
• 3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD
yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan peserta didik.
• 4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak
lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi ketuntasan.
• 5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman
belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan
baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun
produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
Penilaian Pengetahuan
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru (Pendidik)
b. Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
 Nilai Proses atau Nilai Harian (NP)
 Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
 Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
c. Nilai Proses (NP) atau Nilai Harian (NH) diperoleh dari
hasil ulangan harian yang terdiri atas: tes tulis, tes
lisan, dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap
akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
d. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari
hasil tes tulis yang dilaksanakan pada tengah semester.
Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh
kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan
saat pelaksanaan UTS.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
e. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil
tes tulis yang dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS
mencakup seluruh kompetensi pada semester tersebut.
f. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata
Nilai Proses (NP), Ulangan Tengah Semester (UTS),
Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan.
g. Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan
penilaian kuantitatif 1 – 4:
Sangat Baik = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1
dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di
belakang koma
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
h. Penghitungan nilai pengetahuan adalah
dengan cara :
 Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
 Menetapkan pembobotan.
 Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan
peserta didik.
 Nilai harian/nilai proses disarankan untuk diberi bobot
lebih besar dari pada UTS dan UAS karena lebih
mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi
peserta didik.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Keterampilan
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru (Pendidik).
b. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang
terdiri atas:
 Nilai Praktik
 Nilai Portofolio
 Nilai Proyek
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan
satu KD.
d. Pengolahan Nilai untuk Keterampilan menggunakan penilaian
kuantitatif 1 – 4:
a. Sangat Baik = 4
b. Baik = 3
c. Cukup = 2
d. Kurang = 1
dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma
seperti sebagai berikut: tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
e. Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:
 Menetapkan pembobotan.
 Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
 Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta
didik.
 Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar
daripada Nilai Portofolio dan Proyek karena lebih
mencerminkan proses perkembangan pencapaian
kompetensi peserta didik.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Sikap
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Sikap
a. Penilaian sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh
guru (pendidik).
b. Penilaian sikap diperoleh menggunakan instrumen:
Penilaian observasi (Penilaian Proses)
Penilaian diri sendiri
Penilaian antarteman
Jurnal catatan guru
c. Nilai observasi diperoleh dari hasil pengamatan
terhadap proses sikap tertentu pada sepanjang
proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
d. Untuk penilaian sikap spiritual dan sosial (KI 1 dan KI 2)
menggunakan nilai kualitatif sebagai berikut:
 SB = Sangat Baik = 80 - 100
 B = Baik = 70 - 79
 C = Cukup = 60 - 69
 K = Kurang = < 60
e. Penghitungan nilai sikap adalah dengan cara :
 Menetapkan pembobotan.
 Pembobotan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta
didik.
 Nilai proses atau nilai observasi disarankan diberi bobot
lebih besar dari pada penilaian diri sendiri, Nilai
antarteman, dan nilai jurnal guru karena lebih lebih
mencerminkan proses perkembangan perilaku peserta
didik yang otentik.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id

Contenu connexe

Tendances

(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013muriokryan
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013imamhidayat21
 
Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 ahmad akhyar
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Bambang Giwank
 
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Donny kurnianto
 
07. struktur dan isi kurikulum 2013
07. struktur  dan isi  kurikulum 201307. struktur  dan isi  kurikulum 2013
07. struktur dan isi kurikulum 2013Jati Mulyahadi
 
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Yang Dibuang
 
Sosialisasi Kurikulum 2013
Sosialisasi Kurikulum 2013Sosialisasi Kurikulum 2013
Sosialisasi Kurikulum 2013Marfuah My
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpNandang Sukmara
 
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 Nia Piliang
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Rizki Amaliyah
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Setiawan Wibowo
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Falid Valid
 
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013hasanah sn
 

Tendances (17)

(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013
 
Pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013Pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013
 
Sosialisasi implementasi kurikulum 2013
Sosialisasi implementasi kurikulum 2013Sosialisasi implementasi kurikulum 2013
Sosialisasi implementasi kurikulum 2013
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
 
Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013
 
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
 
07. struktur dan isi kurikulum 2013
07. struktur  dan isi  kurikulum 201307. struktur  dan isi  kurikulum 2013
07. struktur dan isi kurikulum 2013
 
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
 
Sosialisasi Kurikulum 2013
Sosialisasi Kurikulum 2013Sosialisasi Kurikulum 2013
Sosialisasi Kurikulum 2013
 
10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
 
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013
 
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
STANDAR PROSES KURIKULUM 2013
 

Similaire à 1. kurikulum 2013

1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)Iepank Iep
 
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013PGSD-S1
 
Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Wahyu Windarti
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxFebriHenni1
 
modul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptxmodul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptxAgung683983
 
117368473 kurikulum-2013
117368473 kurikulum-2013117368473 kurikulum-2013
117368473 kurikulum-2013Slamet Achwandy
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkapotek agam farma
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR RBT10620RebeccaAnakM
 
Teori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulumTeori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulumchenta miamor
 
Lesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan guru
Lesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan guruLesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan guru
Lesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan gurulutfi251064
 
Kurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-strukturKurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-strukturJulak Laraw
 
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoPengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoSMK Kesehatan Purworejo
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...tihahhhnazmahhh09
 
ppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptx
ppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptxppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptx
ppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptxNida911416
 
KURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptx
KURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptxKURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptx
KURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptxPuthutHudiPurnomo
 

Similaire à 1. kurikulum 2013 (20)

1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
 
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
 
Minggu 8
Minggu 8Minggu 8
Minggu 8
 
Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
 
modul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptxmodul ajar rpp PAI madrasah.pptx
modul ajar rpp PAI madrasah.pptx
 
117368473 kurikulum-2013
117368473 kurikulum-2013117368473 kurikulum-2013
117368473 kurikulum-2013
 
Modul Ajar.pptx
Modul Ajar.pptxModul Ajar.pptx
Modul Ajar.pptx
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
 
Teori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulumTeori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulum
 
Minggu 9
Minggu 9Minggu 9
Minggu 9
 
Lesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan guru
Lesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan guruLesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan guru
Lesson Study sebagai upaya peningkatan pembelajaran yang dilakukan guru
 
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientificImplementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
 
Kurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-strukturKurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-struktur
 
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoPengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
 
ppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptx
ppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptxppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptx
ppk demonstrasi konsep bahan video (2).pptx
 
KURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptx
KURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptxKURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptx
KURIKULUM DAN BAHAN BELAJAR TK.pptx
 

Dernier

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

1. kurikulum 2013

  • 1. Kurikulum 2013 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • 2. Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum • Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan • Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik • Kurang sosialisasi • Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global (Bahasa Inggris dan TIK) • Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus • Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik • Berkembangnya stigma negatif terhadap guru • Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum • Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang • Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR • Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui 2
  • 3. Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013 DASAR HUKUM: Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran. Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014. KRONOLOGI: 31 Juli 2012 Rapat Sidang Terbatas Arahan Presiden RI “Penguatan Kurikulum dengan penekanan memasukkan pendidikan karakter” 4 Agustus 2012 Komite Pendidikan Laporan awal : Penataan dan Penyempurnaan (Pengembangan) Kurikulum  Komite Pendidikan Menyetujui 19 September 2012 Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja Pemerintah Pusat Banggar DPR RI Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi Anggaran Pendidikan : “Program telah dibahas dan disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional” 22 November 2012 Raker Komisi X DPR RI: “sepakat pembahasan pengembangan kurikulum dalam panja Kurikulum” 14 Desember 2012 Raker Komisi X DPR RI: “menyetujui anggaran Kurikulum untuk Satker Dikdas dan Dikmen” 3 18 Februari 2013 Sidkab Paripurna Arahan Presiden: “kurikulum 2013 lebih disosialisasikan secara masif untuk pelaksanaannya mulai TA 2013/2014” RPJMN 2010- 2014 INPRES 1/2010 3
  • 4. Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1984 Kurikulum 1984 1994 Kurikulum 1994 1997 Revisi Kurikulum 1994 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1945 1965 20151955 1975 20051985 1995 2013 ‘Kurikulum 2013’ 4 Materi pengetahuan Produk
  • 5. Kurikulum Sebagai Materi • Planning oriented, mewakili pandangan teoritis • Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000 • Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan (knowledge transmission) dari guru ke siswa • Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran • Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa yang diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang telah ditentukan • Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang tertuang dalam silabus 5
  • 6. Kurikulum Sebagai Produk • Result oriented, mewakili pandangan produktif • Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an • Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan (produk) program pendidikan • Berkembang dari Inggris (sejak 1980an) • Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi sebagaimana dirumuskan. • Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil akhir yang harus sesuai standar • Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi 6
  • 7. Kurikulum Sebagai Proses • Action Oriented, mewakili pandangan praktis • Tidak pernah digunakan di Indonesia • Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat diseragamkan • Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an) • Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan (guru, siswa, pengelola) • Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan proses dan capaiannya secara ketat • Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran (relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya) • Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat dan minatnya 7
  • 8. Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual • Pengertian baru dalam Kurikulum • Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan. • Pendekatan sistem: materi  proses  produk (konsep: teoritispraktisproduktif) • Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection) • Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari siswa untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan • Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk memastikan praksisnya relevan Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized.8
  • 9. Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis 9 Kebutuhan: -Individu -Masyarakat -Bangsa dan Negara -Peradaban Kompetensi lulusan (Sikap, Keterampilan, Pengetahuan) Materi Inti Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Penilaian Dokumen Kurikulum UU Sisdiknas Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik) Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Proses Pembelajaran KI-KD Mapel Bervariasi Standar (produk) Variasi (normal, pengayaan, remedi) Standar (materi dan proses) Konteks Standar
  • 10. Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa No Kurikulum .... – 1994 Kurikulum 2004 – 2006 Kurikulum 2013 1 Basis materi Basis produk Basis praksis 2 Fokus pada ranah pengetahuan Mapel berkontribusi pada kompetensi tertentu Mapel berkontribusi pada semua ranah kompetensi 2 Produk dan proses ditentukan dari materi Produk ditentukan dari materi, proses ditentukan terpisah Materi dan proses diturunkan dari produk 2 Penekanan pada rencana Penekanan pada hasil Penekanan keselarasan rencana, kegiatan, hasil 3 Keseragaman materi Keseragaman hasil Keseragaman materi, proses dan hasil 4 Pemantauan pelaksanaan silabus dan RPP standar Penilaian hasil yang sangat ketat (harusnya), mis. UN Penilaian proses dan hasil secara utuh 5 Menggunakan materi sebagai konteks Menggunakan materi sebagai konteks Menggunakan tema populer sebagai konteks Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual10
  • 11. Manajemendan Kepemimpinan IklimAkademikdan BudayaSekolah Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum PesertaDidik Pembelajaran Lulusanyang Kompeten Kurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak muliaPembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif * tidak pernah berhenti belajar Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural 11
  • 13. -Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku Kurikulum 2013 -BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan 13
  • 14.
  • 15. 100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi" Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 SDM Usia Produktif Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Beban Pembangunan Modal Pembangunan Transformasi Melalui Pendidikan -Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaa n 15 8SNP
  • 16. Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) ....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan 16
  • 17. Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Peradaban sebagai Modal Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an Pendidikan Kekayaan Peradaban Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator Pergeseran Paradigma Pembangunan 17 Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan Dekade 1990an-2010an Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Pengetahuan Pendidikan
  • 18. Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Modal Sosial- Budaya Modal Individu Modal Pengetahuan/ Keterampilan Modal Peradaban Modal SDM -Sikap -Keterampilan -pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan 18 Terwujud Melalui Keutuhan ASK Modal Sistem Pemerintahan Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27
  • 19. men • Komunikasi • Etika kerja • Kemampuan memahami prosedur (dan membuat) • Kerjasama • Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan (5 dengan skor tertinggi dari 28 kompetensi generik yang diteliti Farkas (2010)) Implementasinya dalam Rancangan Kurikulum 2013: 1. Kemampuan komunikasi tulis, lisan, visual dilatihkan pada tiap muatan pembelajaran 2. Kompetensi sikap adalah bagian dari tiap muatan pembelajaran 3. Kemampuan prosedural dikenalkan sejak SD, sebagai kompetensi lulusan SLTP dan SLTA 4. Kemampuan kerjasama dilatihkan sejak SD (penugasan proyek pada tiap tema/bab)
  • 20. Informasi (Kurtzweil) (tak dibatasi jumlah, lokasi, dan waktu) Komputasi (Moore-Koomey) (lebih cepat & hemat memakai mesin) Otomasi (Ford) (pekerjaan rutin dapat diotomasi) Komunikasi (Metcalfe) (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir prosedural dan metakognitif bukan melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin] Pembelajaran menekankan pentingnya membentuk jejaring untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah Tantangan: Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Model PembelajaranCiri Abad 21 20 Pengetahuan (Ackoff) (dibentuk melalui data  informasi) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui pengamatan dan pengolahan hasilnya Diseminasi (Horowitz) (Nilai informasi = sebarannya) Pembelajaran menekankan pentingnya kemampuan komunikasi lisan, tulis untuk menyebarkan ide
  • 21. Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kerangka Kompetensi Abad 21 Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 21
  • 22. Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kerangka Kompetensi Abad 21 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa •Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai 22
  • 23. Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training Pemahaman Lama Pemahaman Baru Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat) Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif 23
  • 24. 24 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamat] - Questioning [menanya] - Experimenting [mencoba] - Associating [menalar] - Networking [Membentuk jejaring] Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 24 Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
  • 25. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: - mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, 25
  • 26. Proses Karakteristik Penguatan Pembelajaran Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Penilaian Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa Arah Pengembangan: Penguatan Proses 26
  • 27. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Refleksi dari Hasil PISA 2009 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum Matematika IPA Bahasa 27
  • 28. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ChineseTaipei Singapore Korea,Rep.of Japan Turkey Malaysia Thailand Iran SaudiArabia Morocco Indonesia Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ChineseTaipei Korea,Rep.of Singapore Japan Turkey Thailand Malaysia Iran Indonesia Morocco SaudiArabia Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 28
  • 29. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Japan Korea,Rep.of Malaysia Thailand Turkey Iran Indonesia Morocco SaudiArabia Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Korea,Rep.of Japan Turkey Iran Malaysia Thailand SaudiArabia Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 29
  • 30. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Iran SaudiArabia Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Iran Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 30
  • 31. TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information Model Soal TIMSS 31
  • 33.
  • 34. Domain Topics Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms 2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process 3. Reproduction and heredity 4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. 5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem 6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment 7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) 2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) 3. Properties and uses of common acids and bases 4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physics 1. Physical states and changes in matter 2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound 4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets 5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earth Science 1. Earth’s structure and physical features 2. Earth’s processes, cycles, and history 3. Earth’s resources, their use, and conservation 4. Earth in the solar system and the universe Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 34
  • 35. Domain Topics Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations) 5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 35
  • 36. Domain Topics Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering 2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers 3. Concepts of fractions 4. Adding and subtracting with fractions 5. Concepts of decimals, including place value and ordering 6. Adding and subtracting with decimals 7. Number sentences 8. Number patterns Geometry Shapes and Measu- rement 1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines 2. Comparing and drawing angles 3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane 4. Elementary properties of common geometric shapes 5. Reflections and rotations 6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes 7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes Data Display 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV 36
  • 37. Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA) Source: TIMSS 2011 International Science Report. All Science (20 Topics) Biology (7 Topics) Chemistry (4 Topics) Physics (5 Topics) Earth Science (4 Topics) Iran 91 82 98 98 91 Turkey 89 93 99 97 63 Saudi Arabia 88 86 91 85 92 Thailand 74 69 92 67 72 Chinese Taipei 68 92 98 59 5 Indonesia 67 73 82 79 27 Singapore 65 63 80 83 31 Malaysia 63 61 80 72 38 Morocco 57 56 59 55 62 Japan 57 35 86 76 41 Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64 Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham 37
  • 38. Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika) Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. All Mathematics (19 Topics) Number (5 Topics) Algebra (5 Topics) Geometry (6 Topics) Data and Chance (3 Topics) Turkey 94 100 92 89 98 Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81 Saudi Arabia 92 99 85 93 88 Japan 91 99 92 93 75 Singapore 88 99 94 75 83 Malaysia 84 98 73 93 63 Iran 80 100 74 81 58 Chinese Taipei 79 99 97 84 4 Thailand 77 98 62 80 65 Indonesia 69 97 84 61 12 Morocco 62 97 61 46 35 Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah 38
  • 39. PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama • Mematuhi keputusan bersama Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 39 Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
  • 40. • Evaluasi ulang ruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional • Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan Arah Pengembangan: Penguatan Materi 40
  • 41. Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif 41
  • 42. Pembelajaran Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan Sistem Nilai Kompetensi: -Sikap -keterampilan -Pengetahuan Aktualisasi (Action) Internalisasi (Reflection) Watak/ Perilaku Individu Kurikulum PTK dan dukungan lain: SarPras,... -Produktif -Inovatif -Peduli -... Watak/Perilaku Kolektif 42
  • 43. Peran Pendidikan dan KebudayaanPendidikan BangsayangCerdas Intelektual Spiritual Sosial Kinestesis Produktif Inovatif Bangsayang Kolaboratif-Kompetitif BangsaBerpengetahuandanBerbudaya BangsayangBeradab Kebudayaan Kultural Afektif 43 Kreatif
  • 44. Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi Produktif Kreatif Inovatif Afektif 44 Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003)
  • 46. Standar Isi Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 46 Mapel 1 SKL Mapel 1 SK-KD Mapel 1 Mapel 2 SKL Mapel 2 SK-KD Mapel 2 Mapel 3 SKL Mapel 3 SK-KD Mapel 3 Mapel n SKL Mapel n SK-KD Mapel n .... .... .... Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
  • 47. Lengan Kiri Muka Kiri Kerah Lengan Kanan Muka Kanan Saku Belakang Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 47
  • 48. Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 58 cm 38 cm 83 cm 92 cm 86 cm Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang saku kerah Pola Pikir Kurikulum 2013 48
  • 49. Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari SKL, SI, Proses, Penilaian 49
  • 50. Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013 Guru Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Tinggi Buku Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan proses Tinggi Rendah Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah Siswa Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah Pemantauan Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Tinggi Rendah Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum 50
  • 51. Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013 Penyusunan Silabus Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penyediaan Buku Penerbit Kuat Lemah Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Mutlak Hampir mutlak Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Penjaminan Mutu Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum 51
  • 52. Penyesuaian PP 19/2005  PP 32/2013 Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013) Standar Isi (No. 64/2013) Standar Proses (No. 65/2013) Standar Penilaian (No. 66/2013) KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013) KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013) Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013) 52Implementasi Kurikulum 81 A (No. 71/2013)
  • 53. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP Applying Under- standing Knowing/ Remembering Analyzing Evaluating Valuing Responding Accepting Organizing/ Internalizing Characterizing/ Actualizing Experi- menting Questioning Observing Associating Communicating Knowledge (Bloom) Skill (Dyers) Attitude (Krathwohl) S D SMP SMA/K PT Creating 53 Applying Under- standing Knowing/ Remembering Analyzing Evaluating Knowledge (Bloom) 2006 2013 Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
  • 54. Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana -lisis Mengeva -luasi Mencipta Faktual Konseptual Prosedural Meta- kognitif SD/MI SMP/MTs SMA/MA/ SMK/MAK 54 Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI
  • 55. Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN 55
  • 56. Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Pengetahuan Sikap Keterampilan Pengetahuan Keteram- pilan Sikap Pembelajaran  K-S-A Pemanfaatan  A-S-K Belajar Mengap a Belajar Apa Belajar Bagaimana 56
  • 57. Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Inti KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KL SD/MI KL SMP/MTs KL SMA/K /MA/MAK KL PT/PTA ProsesPembentukan Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional ProsesPerumusan KL : Kompetensi Lulusan 57
  • 58. Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI ProsesPembentukan Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD Kompetensi Lulusan ProsesPerumusan KI : Kompetensi Inti Kompetensi LulusanKompetensi Lulusan 58 .. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) lulusan
  • 59. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 59
  • 60. Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan • Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: • Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran •Mata pelajaran IPA dan IPS masing- masingnya adalah terpadu •Mata pelajaran wajib, peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat •Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri Proses pembelajaran • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. • Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan60
  • 61. Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Penilaian hasil belajar • Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • UKS • PMR • Bahasa Inggris • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka) Elemen Perubahan 61
  • 62. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki standar kompetensi lulusan sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa} Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum] Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Tematik untuk kelas I – III [belum integratif] Tematik Integratif untuk Kelas I – VI Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI 62
  • 63. Pelaku Beban Penyelesaian Guru Menyusun Silabus Disediakan buku pegangan guruMencari buku yang sesuai Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Mengajar banyak mata pelajaran Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaras Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan Murid Mempelajari banyak mapel Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda Membeli buku Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerahMembeli lembar kerja siswa Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD 63
  • 64. Agama Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia IPA IPS Seni Budaya & Prakarya Olahraga & Kesehatan Matematika Sumber Kompetensi Pend. Agama & Budi Pekerti Buku Tema (Tematik Terpadu ) Guru PJOK Siswa Sekolah Dasar Buku Aktivitas Guru Sikap,Pengetahuan,Keterampilan Guru Kelas Guru PA&BP Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013 Buku Tema (Tematik Terpadu ) Buku Tema (Tematik Terpadu ) Buku Tema Terpadu : -Dalam Mapel (Intra-disiplin) -Antar Mapel (Inter-disiplin) -Luar Mapel /Kontekstual (Trans-disiplin) (Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain) 64
  • 65. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Kurangnya penekanan pada kemampuan prosedural Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur rinci dalam penyelesaian masalah TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain Perbedaan Esensial Kurikulum SMP 65
  • 66. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian] Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K 66
  • 67. • Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah. • Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama. • Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Pentingnya Tematik Terpadu 67
  • 68. • Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa • Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi. 68 Manfaat Tematik Terpadu
  • 69. IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH KURIKULUM Buku (+SarPras Lain) Sistem Implementasi Kurikulum Pendidik dan Tenaga Kependidikan MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN 69
  • 70. PesertaDidik Lulusanyang Kompeten Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan Penguatan manajemen dan budaya sekolah Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum dan buku teks Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 70 Kurikulum Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum Faktor Penentu Faktor Pendukung
  • 71. Budaya Sekolah • Budaya sekolah sejajar juga dengan budaya organisasi. Oleh karena itu, budaya organisasi banyak didefinisikan juga sebagai spirit dan keyakinan sebuah organisasi yang mendasari lahirnya aturan-aturan, norma-norma, dan nilai- nilai yang mengatur bagaimana seseorang harus bekerja, bagaimana seorang anggota organisasi berhubungan secara formal maupun informal dengan orang lain, bagaimana kebiasaan kerja seharusnya dimiliki seorang pemimpin maupun anggota organisasi.
  • 72. Budaya Sekolah Yang efektif • Menekankan pada usaha akademik dan prestasi • Percaya bahwa semua siswa bisa mencapainya • Pengembangan dan inovasi berkelanjutan • Lingkungan belajar yang aman dan tertib
  • 73. No Jenjang Satuan Kelas Tahun 2013 2014 2015 1 SD I 2% 100% 100% II 100% 100% III 100% IV 2% 100% 100% V 100% 100% VI 100% 2 SMP VII 4% 100% 100% VIII 100% 100% IX 100% 3 SMA/SMK X 10% 100% 100% XI 100% 100% XII 100% Skala Implementasi 73
  • 74. Model Buku Kurikulum 2013 • Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI • Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner) • Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya • Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA- IPS SMP/MTs • Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap • Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan siswa
  • 75. Pemerintah Mencetak Buku Siswa: Terjamin capaian minimal Guru: Persiapan mengajar lebih mudah, pelatihan lebih terarah Orang Tua: Menghemat pendanaan sekolah anaknya Percetakan: tetap dapat mencetak buku pemerintah atau pengayaan Penerbit: Tetap dapat menerbitkan buku pengayaan Nasional: Efiensi nasional hampir 60% dari penurunan harga buku wajib ManfaatBukuTeksPelajaranWajib 1.Kualitas lebih baik 2.Harga lebih wajar (public awareness) 75
  • 76. Hirarki Peran Dalam Implementasi Kurikulum 2013 76 PENGAWAS INTI KEPALA SEKOLAH INTI GURU INTI PENGAWAS KEPALA SEKOLAH GURU KELAS/ GURU MAPEL PENGAWAS SENIOR
  • 77. Kegiatan Pembelajaran Ekstra Kurikuler Kurikuler Ko Kurikuler • Pramuka (Wajib) • UKS • PMR • ... 77
  • 78. SMA/SMK • Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam: – Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan (bila ada) bagi siswa – Mengantispasi perubahan minat – Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 • Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk: – Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai Kelas XI padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006 – Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 padahal selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK • Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk keterlibatan aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial • Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat, pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar mandiri, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler • Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas XII SMK melakukan praktek industri • Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran walaupun buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran 78
  • 79. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 No Jenis Penilaian Pelaku Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian. 3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran 4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan) Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran 5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru (di bawah koord. satuan pendidikan) Semesteran 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah) Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei) Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah) 8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah 9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan. Pemerintah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
  • 80. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 Sekolah Siswa 1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah Guru Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran 80 Pemerintah
  • 81. Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills1 SD SMP SMA/SMK PT Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 81 81
  • 82. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Permendikbud 54 Tahun 2013 • Sikap SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMK/MAK/SMAL B/Paket C Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 83. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Permendikbud 54 Tahun 2013 • Pengetahuan SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMK/MAK/SMAL B/Paket C Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 84. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Permendikbud 54 Tahun 2013 • Keterampilan SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/MA/SMK/MAK/SMAL B/Paket C Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 85. Kompetensi Inti SMA KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
  • 86. Kompetensi Inti SMA KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
  • 87. Kompetensi Inti SMA KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
  • 88. Keterkaitan SKL, KI, dan KD SKL Kompetensi Inti Kompetensi dasar SIKAP Pengetahuan Keterampilan KI 1 KI 2 KD 1.1. KD1.2. dst KD 2.1. KD 2.2. dst KI 3 KI 4 KD 3.1. KD 3.2. KD 3.3. dst KD 4.1. KD 4.2. KD 4.3. dst tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 89. Alur berpikir/bekerja menjabarkan KD tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id KD 3 Indikator Tujuan KD 4 Tujuan Indikator KD2/KD1 Indikator Tujuan Penilaian Penilaian Penilaian
  • 91. Permendikbud 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Acuan Pelaksanan Pembelajaran PELAKSAANAAN PEMBELAJARAN Permendikbud 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Buku Guru & Buku Siswa tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 92. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 93. • Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” • Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. • Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” • Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 95. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya. LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, Kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 96. LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Mengumpulkan informasi/ eksperimen  melakukan eksperimen  membaca sumber lain selain buku teks  mengamati objek/ kejadian/ aktivitas  wawancara dengan nara sumber Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengasosiasikan/ mengolah informasi - Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan Kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan . tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 97. LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, Kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan Kemampuan berbahasa yang baik dan benar. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 99. Acuan Penyusunan RPP RPP Permendikbud 54 tahun 2013 tentang SKL Permendikbud 67,68,69, 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan KI -KD Permendikbud 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Permendikbud 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Stnadar PenilaianBuku Guru & Buku Siswa tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 101. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi • Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran. • Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. • Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian.
  • 102. Penilaian Pembelajaran • Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
  • 103. Penilaian Otentik • Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. • Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata,bukan dunia sekolah. • Menggunakan berbagai cara dan kriteria • holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). • Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 104. Acuan Penilaian PENILAIAN HASIL BELAJAR Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Permendikbud 81 A tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Model Penilaian dan Model Rapor tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 105. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian (Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Lampiran IV) • 1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4. • 2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. • 3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
  • 106. • 4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. • 5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
  • 108. Penilaian Pengetahuan a. Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru (Pendidik) b. Penilaian Pengetahuan terdiri atas:  Nilai Proses atau Nilai Harian (NP)  Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)  Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) c. Nilai Proses (NP) atau Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan harian yang terdiri atas: tes tulis, tes lisan, dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD). d. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan pada tengah semester. Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan saat pelaksanaan UTS. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 109. e. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS mencakup seluruh kompetensi pada semester tersebut. f. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses (NP), Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan. g. Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif 1 – 4: Sangat Baik = 4 Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1 dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 110. h. Penghitungan nilai pengetahuan adalah dengan cara :  Menggunakan skala nilai 0 sd 100.  Menetapkan pembobotan.  Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.  Nilai harian/nilai proses disarankan untuk diberi bobot lebih besar dari pada UTS dan UAS karena lebih mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 112. Penilaian Keterampilan a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru (Pendidik). b. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:  Nilai Praktik  Nilai Portofolio  Nilai Proyek c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD. d. Pengolahan Nilai untuk Keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif 1 – 4: a. Sangat Baik = 4 b. Baik = 3 c. Cukup = 2 d. Kurang = 1 dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma seperti sebagai berikut: tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 113. e. Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:  Menetapkan pembobotan.  Menggunakan skala nilai 0 sd 100.  Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.  Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar daripada Nilai Portofolio dan Proyek karena lebih mencerminkan proses perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 115. Penilaian Sikap a. Penilaian sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh guru (pendidik). b. Penilaian sikap diperoleh menggunakan instrumen: Penilaian observasi (Penilaian Proses) Penilaian diri sendiri Penilaian antarteman Jurnal catatan guru c. Nilai observasi diperoleh dari hasil pengamatan terhadap proses sikap tertentu pada sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD) tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
  • 116. d. Untuk penilaian sikap spiritual dan sosial (KI 1 dan KI 2) menggunakan nilai kualitatif sebagai berikut:  SB = Sangat Baik = 80 - 100  B = Baik = 70 - 79  C = Cukup = 60 - 69  K = Kurang = < 60 e. Penghitungan nilai sikap adalah dengan cara :  Menetapkan pembobotan.  Pembobotan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.  Nilai proses atau nilai observasi disarankan diberi bobot lebih besar dari pada penilaian diri sendiri, Nilai antarteman, dan nilai jurnal guru karena lebih lebih mencerminkan proses perkembangan perilaku peserta didik yang otentik. tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id