SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
Rohmat Khoirul Sidiq
111910201039
PENDAHULUAN
Tiga poin penting yang akan dibahas adalah perbaikan
faktor daya, pengurangan harmonik, dan filter,
sebagaimana berlaku untuk konverter, dijelaskan. Tiga
skema untuk perbaikan faktor daya yang dibahas.
Kemudian, penggunaan berbagai filter untuk mengurangi
harmonisa pada tegangan output dan gelombang saat
ini, disajikan. Terakhir, teknik pengurangan harmonik
yang diambil, secara singkat. Dalam semua kasus ini,
rangkaian fase penuh setengah gelombang tunggal
(semi) dikendalikan converter bridge (ac-dc) digunakan
terutama sebagai contoh.
PERBAIKAN FAKTOR DAYA
Untuk operasi tahap - dikontrol di kedua fase
penuh setengah gelombang tunggal dan konverter
jembatan dikendalikan penuh seperti yang dibahas dalam
modul ini ( # 2 ) , faktor perpindahan ( atau faktor daya,
yang tertinggal ) menurun, dengan nilai rata-rata
tegangan output ( VDC ) menurun, dengan meningkatnya
menembak delay sudut α. Ini juga berlaku untuk kedua
tiga fasa setengah gelombang dan gelombang penuh (
bridge ) konverter. Tiga skema yang digunakan untuk
faktor daya ( pf ) perbaikan adalah :
1. kontrol sudut Extinction
2. kontrol sudut simetris
3. Pulse width modulation ( PWM ) Kontrol
KEPUNAHAN ANGLE KONTROL
Diagram rangkaian satu fasa gelombang penuh
setengah - dikontrol (semi ) kekuatan - commutated
bridge converter ditunjukkan pada Gambar 16.1 (a).
Thyristor, T1 & T2, diganti dengan switch,
perangkat self-commutated, seperti transistor daya
atau setara. Transistor daya dihidupkan dengan
menerapkan sinyal di dasar, dan dimatikan dengan
menarik sinyal di pangkalan. Sebuah gerbang turnoff thyristor (GTO) juga dapat digunakan, dalam hal
ini, mungkin dimatikan dengan menggunakan pulsa
negatif pendek ke pintu gerbang, tetapi dihidupkan
oleh pulsa positif pendek, seperti thyristor.
SIMETRIS ANGLE KONTROL
Kontrol ini dapat diterapkan untuk hal yang sama
setengah - dikendalikan kekuatan commutated bridge
converter dengan dua switch, S1 dan S2 seperti ditunjukkan
pada Gambar . 16.1 (a) . Switch, S1 diaktifkan pada ( ) tω = π β dan kemudian dimatikan pada ( ) tω = π + β . Saklar lain , S2
diaktifkan pada ( ) t3ω = π - β dan kemudian dimatikan pada (
) t3ω = π + β . Tegangan keluaran bervariasi dengan
memvariasikan sudut konduksi , β
Sinyal gerbang yang dihasilkan dengan membandingkan
gelombang setengah sinus dengan sinyal dc seperti
ditunjukkan pada Gambar . 16.2 ( b ) . Gelombang setengah
sinus dapat diperoleh dengan menggunakan gelombang dioda
penuh ( tidak terkendali ) bridge converter .
Sinyal gerbang juga dapat dihasilkan dengan
membandingkan gelombang segitiga dengan sinyal dc seperti
ditunjukkan pada Gambar. 16.2 (c). Dalam kasus kedua, sudut
konduksi bervariasi secara linear dengan sinyal DC, tetapi
dalam rasio terbalik, yaitu, ketika sinyal DC adalah nol,
konduksi penuh ( ) β = π berlangsung , dan sinyal DC yang sama
dengan puncak sinyal referensi segitiga, tidak ada konduksi ( )
0β = berlangsung.
Gambar 16.2 (a) menunjukkan bentuk gelombang untuk
tegangan input, tegangan output, arus masukan dan arus
melalui switch. Komponen fundamental dari arus masukan
dalam fase dengan tegangan input, dan faktor perpindahan
adalah kesatuan (1.0). Oleh karena itu, faktor daya
ditingkatkan.
PULSE WIDTH MODULATION (
PWM ) KONTROL
Jika pada konverter satu fase terkendali setengah
tegangan output oleh keterlambatan sudut, sudut
kepunahan atau simetris, hanya ada satu pulsa per
setengah siklus arus input dari konverter, dan sebagai
hasilnya, harmonik urutan terendah ketiga. Sulit untuk
menyaring urutan yang lebih rendah arus harmonik.
Dalam Pulse Width Modulation (PWM) kontrol,
switch converter yang dihidupkan dan dimatikan
beberapa kali selama siklus setengah, dan tegangan
output dikontrol dengan memvariasikan lebar pulsa.
Sinyal gerbang yang dihasilkan dengan membandingkan
gelombang segitiga dengan sinyal dc seperti ditunjukkan pada
Gambar 16.3c. Dalam hal ini, semua lebar pulsa yang diperoleh
adalah sama. Gambar 16.3a menunjukkan tegangan input,
tegangan output, dan arus masukan. Urutan terendah
harmonik dapat dihilangkan atau dikurangi dengan memilih
jumlah pulsa per setengah siklus.
Namun, meningkatkan jumlah pulsa juga akan
meningkatkan besarnya harmonik orde tinggi, yang dengan
mudah bisa disaring. Kasus sebelumnya kontrol sudut simetris
dapat dianggap sebagai PWM pulsa tunggal. Untuk rincian
lebih lanjut dari metode PWM yang digunakan, para siswa
diminta untuk mempelajari dua pelajaran ( # 5,4-5,5 ) dalam
modul 5(DC - AC converter, atau inverter).
SINUSOIDAL PULSE WIDTH
MODULATION ( SPWM ) KONTROL
Berbagai jenis modifikasi dalam teknik PWM telah diusulkan
. Salah satu metode penting adalah sinusoidal modulasi lebar
pulsa ( SPWM ) kontrol, lebar pulsa yang dihasilkan dengan
membandingkan vr tegangan referensi segitiga amplitudo Ar dan
frekuensi fr , dengan pembawa vc tegangan setengah sinusoidal
amplitudo variabel Ac dan 2fs frekuensi .
Lebar dari pulsa ( dan tegangan output) yang bervariasi
dengan mengubah amplitudo Ar atau indeks modulasi M dari 0 ke
1 . Indeks modulasi , M adalah Ac / Ar . Dapat dicatat bahwa
lebar pulsa yang diperoleh adalah variabel . Lebar lebih kecil di
tengah sinyal pembawa ( sinusoidal ) , dan meningkat sebagai
salah satu pergi ke awal dan akhir sinyal di bawah . Gambar . 16.4
menunjukkan berbagai bentuk gelombang , termasuk arus melalui
thyristor dan arus input dan arus beban ( diasumsikan kontinu) .
FILTER
Untuk sederhana filter, kapasitor (C) dihubungkan
secara paralel di output dari konverter dioda dengan
resistif (R) beban. Reaktansi kapasitor harus rendah,
sehingga harmonik arus melewatinya. Jadi, harmonik
dalam penurunan tegangan output. Nilai kapasitor yang
dipilih bervariasi dengan frekuensi harmonik dominan
hadir. Dengan demikian, kapasitor nilai yang lebih tinggi
diperlukan untuk menyaring frekuensi harmonik yang
lebih rendah , misalnya 100 Hz , sedangkan nilai yang
lebih rendah dari C bisa dipilih untuk mengatakan, tiga
fase konverter.
LOW PASS ( L - C ) FILTER
• Sebuah low pass filter pasif adalah pilihan ideal. Tapi
dua masalah muncul, salah satunya adalah tingkat
tegangan, yang lainnya adalah kekuatan atau tingkat saat
ini. Semua elemen yang digunakan, LC atau R harus dinilai
dengan benar untuk tegangan atau tingkat saat ini yang
diperlukan .
• Sebuah filter satu tahap (LC) digunakan untuk
mengurangi komponen harmonik di kedua gelombang
tegangan dan arus dari satu fasa jembatan diode
gelombang penuh converter dengan resistif ( RL ) beban
seperti ditunjukkan pada Gambar 16,5 ( a) .
DUA TAHAP FILTER
• Sebuah filter dua tahap (Gambar 16.5 (b)) dapat
digunakan, bukan satu tahap satu yang diberikan
sebelumnya. Dalam hal ini, yang pertama adalah hanya
kapasitif ( C1 ) untuk mengurangi kandungan harmonik
dalam bentuk gelombang tegangan, diikuti dengan tahap
kedua (RC), bukan LC. Ukurannya dapat dikurangi sebagai
ukuran R adalah lebih kecil dari L, seperti yang diberikan
sebelumnya. Sirkuit ini menawarkan operasi yang
memuaskan pada beban ringan, tetapi pengaturan
tegangan cukup miskin karena penurunan R , sehingga
konten riak yang lebih tinggi, pada beban berat.
• Untuk faktor riak yang dipilih, nilai C1 dapat dihitung,
jika nilai-nilai tegangan output dan arus untuk converter
diketahui atau diberikan .
PENGURANGAN HARMONIC
Skema pengurangan harmonik disajikan secara
singkat. Yang penting untuk dicatat adalah bahwa, barubaru ini karena meningkatnya penggunaan unit listrik
elektronik, utilitas atau pasokan listrik lembaga (papan),
telah membatasi bahwa kekuasaan diambil oleh
konsumen, sehingga dapat menurunkan kandungan
harmonik pada arus input, atau membuatnya sinusoidal,
dan pada saat yang sama, peningkatan load factor daya
dicapai. Dua skema - (a) pasif (filter) sirkuit dan (b)
membentuk Aktif masukan baris saat ini, disajikan,
secara
singkat.
LOW PASS ( L - C ) RANGKAIAN
FILTER DI SISI AC
Arus masukan ditarik dalam rangkaian yang ditunjukkan
pada Gambar . 16.5a . Dengan asumsi bahwa output (beban)
saat ini adalah konstan (dc) tanpa riak apapun, input ac
(source) arus gelombang persegi di alam (Gambar 16.6a),
karena perubahan arus ini menandatangani, ketika perubahan
tegangan input menandatangani. Jika analisis Fourier arus di
atas dilakukan, ada komponen harmonik hadir di dalamnya.
Sama seperti filter telah digunakan pada output ( dc ) sisi,
lulus rendah (LC) menyaring (Gambar 16.6b) digunakan pada
input (source) sisi untuk mengurangi komponen harmonik pada
arus masukan. Induktor digunakan cenderung baik untuk
meningkatkan faktor daya dan juga mengurangi harmonik
seperti yang diberikan sebelumnya. Efisiensi energi secara
keseluruhan tetap sama, meskipun kerugian tambahan terjadi
pada induktor, namun kerugian konduksi dioda berkurang.
MEMBENTUK AKTIF INPUT ( LINE)
CURRENT
Dengan menggunakan konverter elektronik daya
untuk membentuk saat ini, seperti ditunjukkan pada
Gambar. 16.7a, adalah mungkin untuk membentuk arus
masukan yang ditarik oleh satu converter jembatan fase
(rectifier) menjadi sinusoidal dan juga dalam fase
dengan tegangan input. Pemilihan konverter daya
elektronik didasarkan pada pertimbangan sebagai
berikut :
1. Tidak perlu untuk isolasi listrik antara input ( dc ) dan
output (dc) sisi
2. aliran listrik selalu searah dari sisi utilitas untuk
peralatan
3. biaya, rugi daya dan ukuran sirkuit yang digunakan
harus kecil.
Power Factor Improvement Harmonic Reduction Filter

Contenu connexe

Tendances

Prinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah Terkendali
Prinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah TerkendaliPrinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah Terkendali
Prinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah TerkendaliUniv of Jember
 
Ppt elka 2 nof putria tenti topik 2
Ppt elka  2 nof putria tenti topik 2Ppt elka  2 nof putria tenti topik 2
Ppt elka 2 nof putria tenti topik 2nofputriatenti
 
Introduction To Cyclo Converter
Introduction To Cyclo ConverterIntroduction To Cyclo Converter
Introduction To Cyclo ConverterUniv of Jember
 
Phase Angle Control In Triac Based Single Phase AC Regulator
Phase Angle Control In Triac Based Single Phase AC RegulatorPhase Angle Control In Triac Based Single Phase AC Regulator
Phase Angle Control In Triac Based Single Phase AC RegulatorUniv of Jember
 
Makalah penguat daya kelas c
Makalah penguat daya kelas cMakalah penguat daya kelas c
Makalah penguat daya kelas cSwary Ella
 
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...Institut Teknologi Medan
 
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian FilterRangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian FilterToro Jr.
 
Three Phase To Three Phase Cyclo Converter
Three Phase To Three Phase Cyclo ConverterThree Phase To Three Phase Cyclo Converter
Three Phase To Three Phase Cyclo ConverterUniv of Jember
 
Three Phase To Single Phase Cyclo Converter
Three Phase To Single Phase Cyclo ConverterThree Phase To Single Phase Cyclo Converter
Three Phase To Single Phase Cyclo ConverterUniv of Jember
 
Single Phase Half Controlled Bridge Converter
Single Phase Half Controlled Bridge ConverterSingle Phase Half Controlled Bridge Converter
Single Phase Half Controlled Bridge ConverterUniv of Jember
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
 

Tendances (20)

Prinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah Terkendali
Prinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah TerkendaliPrinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah Terkendali
Prinsip Kerja Dan Analisa Konverter Tiga Fasa Setengah Terkendali
 
Ppt elka 2 nof putria tenti topik 2
Ppt elka  2 nof putria tenti topik 2Ppt elka  2 nof putria tenti topik 2
Ppt elka 2 nof putria tenti topik 2
 
Materi bab 3 hpf
Materi bab 3 hpfMateri bab 3 hpf
Materi bab 3 hpf
 
bab 4
bab 4bab 4
bab 4
 
Introduction To Cyclo Converter
Introduction To Cyclo ConverterIntroduction To Cyclo Converter
Introduction To Cyclo Converter
 
Phase Angle Control In Triac Based Single Phase AC Regulator
Phase Angle Control In Triac Based Single Phase AC RegulatorPhase Angle Control In Triac Based Single Phase AC Regulator
Phase Angle Control In Triac Based Single Phase AC Regulator
 
Makalah penguat daya kelas c
Makalah penguat daya kelas cMakalah penguat daya kelas c
Makalah penguat daya kelas c
 
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
 
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian FilterRangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
 
Laporan bab 5
Laporan bab 5Laporan bab 5
Laporan bab 5
 
Ppt modul 12
Ppt modul 12Ppt modul 12
Ppt modul 12
 
Ppt modul 14
Ppt modul 14Ppt modul 14
Ppt modul 14
 
Forward Type SMPS
Forward Type SMPSForward Type SMPS
Forward Type SMPS
 
Ppt modul 13
Ppt modul 13Ppt modul 13
Ppt modul 13
 
Three Phase To Three Phase Cyclo Converter
Three Phase To Three Phase Cyclo ConverterThree Phase To Three Phase Cyclo Converter
Three Phase To Three Phase Cyclo Converter
 
Three Phase To Single Phase Cyclo Converter
Three Phase To Single Phase Cyclo ConverterThree Phase To Single Phase Cyclo Converter
Three Phase To Single Phase Cyclo Converter
 
3 Phase PWM Inverter
3 Phase PWM Inverter3 Phase PWM Inverter
3 Phase PWM Inverter
 
Single Phase Half Controlled Bridge Converter
Single Phase Half Controlled Bridge ConverterSingle Phase Half Controlled Bridge Converter
Single Phase Half Controlled Bridge Converter
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
 
Rgl 2 ppt3
Rgl 2 ppt3Rgl 2 ppt3
Rgl 2 ppt3
 

Similaire à Power Factor Improvement Harmonic Reduction Filter

Similaire à Power Factor Improvement Harmonic Reduction Filter (20)

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
 
Ppt modul 17
Ppt modul 17Ppt modul 17
Ppt modul 17
 
Ppt modul 23
Ppt modul 23Ppt modul 23
Ppt modul 23
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
 
Ppt modul 23
Ppt modul 23Ppt modul 23
Ppt modul 23
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 
Ppt modul 18
Ppt modul 18Ppt modul 18
Ppt modul 18
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Ppt modul 20
Ppt modul 20Ppt modul 20
Ppt modul 20
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Ppt modul 14
Ppt modul 14Ppt modul 14
Ppt modul 14
 
Gambar less
Gambar lessGambar less
Gambar less
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
 
Ppt modul 32
Ppt modul 32Ppt modul 32
Ppt modul 32
 
Penyearah arus
Penyearah arusPenyearah arus
Penyearah arus
 

Plus de Univ of Jember

Sistem Kendali Cerdas Tenaga
Sistem Kendali Cerdas TenagaSistem Kendali Cerdas Tenaga
Sistem Kendali Cerdas TenagaUniv of Jember
 
Contoh Soal DC to DC Converter
Contoh Soal DC to DC ConverterContoh Soal DC to DC Converter
Contoh Soal DC to DC ConverterUniv of Jember
 
Contoh Soal AC to DC Converter
Contoh Soal AC to DC ConverterContoh Soal AC to DC Converter
Contoh Soal AC to DC ConverterUniv of Jember
 
Load Commutated Current Source Inverter
Load Commutated Current Source InverterLoad Commutated Current Source Inverter
Load Commutated Current Source InverterUniv of Jember
 
Current Source Inverter
Current Source InverterCurrent Source Inverter
Current Source InverterUniv of Jember
 
Other Popular PWM Techniques
Other Popular PWM TechniquesOther Popular PWM Techniques
Other Popular PWM TechniquesUniv of Jember
 
3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave Output
3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave Output3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave Output
3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave OutputUniv of Jember
 
Analysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source Inverter
Analysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source InverterAnalysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source Inverter
Analysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source InverterUniv of Jember
 
Introduction To Voltage Source Inverter
Introduction To Voltage Source InverterIntroduction To Voltage Source Inverter
Introduction To Voltage Source InverterUniv of Jember
 
Control Circuit For Three Phase Cyclo Converter
Control Circuit For Three Phase Cyclo ConverterControl Circuit For Three Phase Cyclo Converter
Control Circuit For Three Phase Cyclo ConverterUniv of Jember
 
Three Phase AC Regulator
Three Phase AC RegulatorThree Phase AC Regulator
Three Phase AC RegulatorUniv of Jember
 
AC To AC Voltage Converter
AC To AC Voltage ConverterAC To AC Voltage Converter
AC To AC Voltage ConverterUniv of Jember
 
Cuk And Sepic Converter
Cuk And Sepic ConverterCuk And Sepic Converter
Cuk And Sepic ConverterUniv of Jember
 
Introduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitIntroduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitUniv of Jember
 
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part II
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part IICommutation Of Thyristor Based Circuit Part II
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part IIUniv of Jember
 
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part I
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part ICommutation Of Thyristor Based Circuit Part I
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part IUniv of Jember
 
Analysis Buck Converter DC-DC Circuit
Analysis Buck Converter DC-DC CircuitAnalysis Buck Converter DC-DC Circuit
Analysis Buck Converter DC-DC CircuitUniv of Jember
 
Types Buck Converter DC-DC Circuit
Types Buck Converter DC-DC CircuitTypes Buck Converter DC-DC Circuit
Types Buck Converter DC-DC CircuitUniv of Jember
 

Plus de Univ of Jember (19)

Sistem Kendali Cerdas Tenaga
Sistem Kendali Cerdas TenagaSistem Kendali Cerdas Tenaga
Sistem Kendali Cerdas Tenaga
 
Contoh Soal DC to DC Converter
Contoh Soal DC to DC ConverterContoh Soal DC to DC Converter
Contoh Soal DC to DC Converter
 
Contoh Soal AC to DC Converter
Contoh Soal AC to DC ConverterContoh Soal AC to DC Converter
Contoh Soal AC to DC Converter
 
Load Commutated Current Source Inverter
Load Commutated Current Source InverterLoad Commutated Current Source Inverter
Load Commutated Current Source Inverter
 
Current Source Inverter
Current Source InverterCurrent Source Inverter
Current Source Inverter
 
Other Popular PWM Techniques
Other Popular PWM TechniquesOther Popular PWM Techniques
Other Popular PWM Techniques
 
3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave Output
3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave Output3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave Output
3 Phase Voltage Source Inverter With Square Wave Output
 
Analysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source Inverter
Analysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source InverterAnalysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source Inverter
Analysis Of 1 Phase, Square Wave Voltage Source Inverter
 
Introduction To Voltage Source Inverter
Introduction To Voltage Source InverterIntroduction To Voltage Source Inverter
Introduction To Voltage Source Inverter
 
Control Circuit For Three Phase Cyclo Converter
Control Circuit For Three Phase Cyclo ConverterControl Circuit For Three Phase Cyclo Converter
Control Circuit For Three Phase Cyclo Converter
 
Three Phase AC Regulator
Three Phase AC RegulatorThree Phase AC Regulator
Three Phase AC Regulator
 
AC To AC Voltage Converter
AC To AC Voltage ConverterAC To AC Voltage Converter
AC To AC Voltage Converter
 
Cuk And Sepic Converter
Cuk And Sepic ConverterCuk And Sepic Converter
Cuk And Sepic Converter
 
Fly Back Type SMPS
Fly Back Type SMPSFly Back Type SMPS
Fly Back Type SMPS
 
Introduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitIntroduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS Circuit
 
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part II
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part IICommutation Of Thyristor Based Circuit Part II
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part II
 
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part I
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part ICommutation Of Thyristor Based Circuit Part I
Commutation Of Thyristor Based Circuit Part I
 
Analysis Buck Converter DC-DC Circuit
Analysis Buck Converter DC-DC CircuitAnalysis Buck Converter DC-DC Circuit
Analysis Buck Converter DC-DC Circuit
 
Types Buck Converter DC-DC Circuit
Types Buck Converter DC-DC CircuitTypes Buck Converter DC-DC Circuit
Types Buck Converter DC-DC Circuit
 

Dernier

UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 

Dernier (19)

UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 

Power Factor Improvement Harmonic Reduction Filter

  • 2. PENDAHULUAN Tiga poin penting yang akan dibahas adalah perbaikan faktor daya, pengurangan harmonik, dan filter, sebagaimana berlaku untuk konverter, dijelaskan. Tiga skema untuk perbaikan faktor daya yang dibahas. Kemudian, penggunaan berbagai filter untuk mengurangi harmonisa pada tegangan output dan gelombang saat ini, disajikan. Terakhir, teknik pengurangan harmonik yang diambil, secara singkat. Dalam semua kasus ini, rangkaian fase penuh setengah gelombang tunggal (semi) dikendalikan converter bridge (ac-dc) digunakan terutama sebagai contoh.
  • 3. PERBAIKAN FAKTOR DAYA Untuk operasi tahap - dikontrol di kedua fase penuh setengah gelombang tunggal dan konverter jembatan dikendalikan penuh seperti yang dibahas dalam modul ini ( # 2 ) , faktor perpindahan ( atau faktor daya, yang tertinggal ) menurun, dengan nilai rata-rata tegangan output ( VDC ) menurun, dengan meningkatnya menembak delay sudut α. Ini juga berlaku untuk kedua tiga fasa setengah gelombang dan gelombang penuh ( bridge ) konverter. Tiga skema yang digunakan untuk faktor daya ( pf ) perbaikan adalah : 1. kontrol sudut Extinction 2. kontrol sudut simetris 3. Pulse width modulation ( PWM ) Kontrol
  • 4. KEPUNAHAN ANGLE KONTROL Diagram rangkaian satu fasa gelombang penuh setengah - dikontrol (semi ) kekuatan - commutated bridge converter ditunjukkan pada Gambar 16.1 (a). Thyristor, T1 & T2, diganti dengan switch, perangkat self-commutated, seperti transistor daya atau setara. Transistor daya dihidupkan dengan menerapkan sinyal di dasar, dan dimatikan dengan menarik sinyal di pangkalan. Sebuah gerbang turnoff thyristor (GTO) juga dapat digunakan, dalam hal ini, mungkin dimatikan dengan menggunakan pulsa negatif pendek ke pintu gerbang, tetapi dihidupkan oleh pulsa positif pendek, seperti thyristor.
  • 5.
  • 6. SIMETRIS ANGLE KONTROL Kontrol ini dapat diterapkan untuk hal yang sama setengah - dikendalikan kekuatan commutated bridge converter dengan dua switch, S1 dan S2 seperti ditunjukkan pada Gambar . 16.1 (a) . Switch, S1 diaktifkan pada ( ) tω = π β dan kemudian dimatikan pada ( ) tω = π + β . Saklar lain , S2 diaktifkan pada ( ) t3ω = π - β dan kemudian dimatikan pada ( ) t3ω = π + β . Tegangan keluaran bervariasi dengan memvariasikan sudut konduksi , β Sinyal gerbang yang dihasilkan dengan membandingkan gelombang setengah sinus dengan sinyal dc seperti ditunjukkan pada Gambar . 16.2 ( b ) . Gelombang setengah sinus dapat diperoleh dengan menggunakan gelombang dioda penuh ( tidak terkendali ) bridge converter .
  • 7. Sinyal gerbang juga dapat dihasilkan dengan membandingkan gelombang segitiga dengan sinyal dc seperti ditunjukkan pada Gambar. 16.2 (c). Dalam kasus kedua, sudut konduksi bervariasi secara linear dengan sinyal DC, tetapi dalam rasio terbalik, yaitu, ketika sinyal DC adalah nol, konduksi penuh ( ) β = π berlangsung , dan sinyal DC yang sama dengan puncak sinyal referensi segitiga, tidak ada konduksi ( ) 0β = berlangsung. Gambar 16.2 (a) menunjukkan bentuk gelombang untuk tegangan input, tegangan output, arus masukan dan arus melalui switch. Komponen fundamental dari arus masukan dalam fase dengan tegangan input, dan faktor perpindahan adalah kesatuan (1.0). Oleh karena itu, faktor daya ditingkatkan.
  • 8.
  • 9. PULSE WIDTH MODULATION ( PWM ) KONTROL Jika pada konverter satu fase terkendali setengah tegangan output oleh keterlambatan sudut, sudut kepunahan atau simetris, hanya ada satu pulsa per setengah siklus arus input dari konverter, dan sebagai hasilnya, harmonik urutan terendah ketiga. Sulit untuk menyaring urutan yang lebih rendah arus harmonik. Dalam Pulse Width Modulation (PWM) kontrol, switch converter yang dihidupkan dan dimatikan beberapa kali selama siklus setengah, dan tegangan output dikontrol dengan memvariasikan lebar pulsa.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Sinyal gerbang yang dihasilkan dengan membandingkan gelombang segitiga dengan sinyal dc seperti ditunjukkan pada Gambar 16.3c. Dalam hal ini, semua lebar pulsa yang diperoleh adalah sama. Gambar 16.3a menunjukkan tegangan input, tegangan output, dan arus masukan. Urutan terendah harmonik dapat dihilangkan atau dikurangi dengan memilih jumlah pulsa per setengah siklus. Namun, meningkatkan jumlah pulsa juga akan meningkatkan besarnya harmonik orde tinggi, yang dengan mudah bisa disaring. Kasus sebelumnya kontrol sudut simetris dapat dianggap sebagai PWM pulsa tunggal. Untuk rincian lebih lanjut dari metode PWM yang digunakan, para siswa diminta untuk mempelajari dua pelajaran ( # 5,4-5,5 ) dalam modul 5(DC - AC converter, atau inverter).
  • 13. SINUSOIDAL PULSE WIDTH MODULATION ( SPWM ) KONTROL Berbagai jenis modifikasi dalam teknik PWM telah diusulkan . Salah satu metode penting adalah sinusoidal modulasi lebar pulsa ( SPWM ) kontrol, lebar pulsa yang dihasilkan dengan membandingkan vr tegangan referensi segitiga amplitudo Ar dan frekuensi fr , dengan pembawa vc tegangan setengah sinusoidal amplitudo variabel Ac dan 2fs frekuensi . Lebar dari pulsa ( dan tegangan output) yang bervariasi dengan mengubah amplitudo Ar atau indeks modulasi M dari 0 ke 1 . Indeks modulasi , M adalah Ac / Ar . Dapat dicatat bahwa lebar pulsa yang diperoleh adalah variabel . Lebar lebih kecil di tengah sinyal pembawa ( sinusoidal ) , dan meningkat sebagai salah satu pergi ke awal dan akhir sinyal di bawah . Gambar . 16.4 menunjukkan berbagai bentuk gelombang , termasuk arus melalui thyristor dan arus input dan arus beban ( diasumsikan kontinu) .
  • 14.
  • 15. FILTER Untuk sederhana filter, kapasitor (C) dihubungkan secara paralel di output dari konverter dioda dengan resistif (R) beban. Reaktansi kapasitor harus rendah, sehingga harmonik arus melewatinya. Jadi, harmonik dalam penurunan tegangan output. Nilai kapasitor yang dipilih bervariasi dengan frekuensi harmonik dominan hadir. Dengan demikian, kapasitor nilai yang lebih tinggi diperlukan untuk menyaring frekuensi harmonik yang lebih rendah , misalnya 100 Hz , sedangkan nilai yang lebih rendah dari C bisa dipilih untuk mengatakan, tiga fase konverter.
  • 16. LOW PASS ( L - C ) FILTER • Sebuah low pass filter pasif adalah pilihan ideal. Tapi dua masalah muncul, salah satunya adalah tingkat tegangan, yang lainnya adalah kekuatan atau tingkat saat ini. Semua elemen yang digunakan, LC atau R harus dinilai dengan benar untuk tegangan atau tingkat saat ini yang diperlukan . • Sebuah filter satu tahap (LC) digunakan untuk mengurangi komponen harmonik di kedua gelombang tegangan dan arus dari satu fasa jembatan diode gelombang penuh converter dengan resistif ( RL ) beban seperti ditunjukkan pada Gambar 16,5 ( a) .
  • 17.
  • 18. DUA TAHAP FILTER • Sebuah filter dua tahap (Gambar 16.5 (b)) dapat digunakan, bukan satu tahap satu yang diberikan sebelumnya. Dalam hal ini, yang pertama adalah hanya kapasitif ( C1 ) untuk mengurangi kandungan harmonik dalam bentuk gelombang tegangan, diikuti dengan tahap kedua (RC), bukan LC. Ukurannya dapat dikurangi sebagai ukuran R adalah lebih kecil dari L, seperti yang diberikan sebelumnya. Sirkuit ini menawarkan operasi yang memuaskan pada beban ringan, tetapi pengaturan tegangan cukup miskin karena penurunan R , sehingga konten riak yang lebih tinggi, pada beban berat. • Untuk faktor riak yang dipilih, nilai C1 dapat dihitung, jika nilai-nilai tegangan output dan arus untuk converter diketahui atau diberikan .
  • 19. PENGURANGAN HARMONIC Skema pengurangan harmonik disajikan secara singkat. Yang penting untuk dicatat adalah bahwa, barubaru ini karena meningkatnya penggunaan unit listrik elektronik, utilitas atau pasokan listrik lembaga (papan), telah membatasi bahwa kekuasaan diambil oleh konsumen, sehingga dapat menurunkan kandungan harmonik pada arus input, atau membuatnya sinusoidal, dan pada saat yang sama, peningkatan load factor daya dicapai. Dua skema - (a) pasif (filter) sirkuit dan (b) membentuk Aktif masukan baris saat ini, disajikan, secara singkat.
  • 20. LOW PASS ( L - C ) RANGKAIAN FILTER DI SISI AC Arus masukan ditarik dalam rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar . 16.5a . Dengan asumsi bahwa output (beban) saat ini adalah konstan (dc) tanpa riak apapun, input ac (source) arus gelombang persegi di alam (Gambar 16.6a), karena perubahan arus ini menandatangani, ketika perubahan tegangan input menandatangani. Jika analisis Fourier arus di atas dilakukan, ada komponen harmonik hadir di dalamnya. Sama seperti filter telah digunakan pada output ( dc ) sisi, lulus rendah (LC) menyaring (Gambar 16.6b) digunakan pada input (source) sisi untuk mengurangi komponen harmonik pada arus masukan. Induktor digunakan cenderung baik untuk meningkatkan faktor daya dan juga mengurangi harmonik seperti yang diberikan sebelumnya. Efisiensi energi secara keseluruhan tetap sama, meskipun kerugian tambahan terjadi pada induktor, namun kerugian konduksi dioda berkurang.
  • 21.
  • 22. MEMBENTUK AKTIF INPUT ( LINE) CURRENT Dengan menggunakan konverter elektronik daya untuk membentuk saat ini, seperti ditunjukkan pada Gambar. 16.7a, adalah mungkin untuk membentuk arus masukan yang ditarik oleh satu converter jembatan fase (rectifier) menjadi sinusoidal dan juga dalam fase dengan tegangan input. Pemilihan konverter daya elektronik didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut : 1. Tidak perlu untuk isolasi listrik antara input ( dc ) dan output (dc) sisi 2. aliran listrik selalu searah dari sisi utilitas untuk peralatan 3. biaya, rugi daya dan ukuran sirkuit yang digunakan harus kecil.