Konsultan Manajemen, Konsultan Manajemen, Consultant manajemen bisnis, Consultant bisnis, Feasibility Study Consultant, Konsultan Manajemen, Consultant Marketing, Konsultan Manajemen Produksi, Konsultasi Bisnis, Konsultan Manajemen Bisnis, Bisnis Manajemen Consultant, Konsultan Business Plan, Konsultan Marketing Strategy, Konsultan Brand, Seminar ISO, Konsultan WRAP, konsultasi iso 22000, Konsultan Food Safety, Konsultan Manajemen Mutu, Konsultan Audit, Konsultan IT, Konsultan Audit Internal. CALL REKO HANDOYO, 081389411679, 081932985325
Anda sering bertanya apakah fungsi konsultan manajemen?
Ada beberapa interpretasi begitu orang mendengar nama konsultan manajemen. Interpretasi pertama konsultan manajemen adalah orang yang membantu kita untuk memecahkan persoalan seputar manajemen perusahaan atau organisasi. Dia dianggap sebagai problem solver yang hanya duduk di meja dan berdiskuasi berjam-jam dengan owner atau manajer. Apapun masalah anda konsultan manajemen akan memecahkan dengan baik. Interpretasi kedua, konsultan manajemen dianggap sebagai outsider yang hanya memberikan advise atau solusi dan juga ikut terjun memecahkan persoalan yang ada dilapangan. Disini konsultan manajemen berfungsi sebagai konsultan dan teknisi lapangan.
Fungsi konsultan manajemen di atas sering kita jumpai dilapangan. Mana yang akan anda pilih adalah keputusan anda dan konsultan manajemen yang bersangkutan. Namun dalam kondisi tertentu konsultan manajemen sering dianggap juga sebagai trouble maker. Nah, mengapa demikian? Sering kali konsultan manajemen selain keahlian ide untuk memecahkan masalah ada hal yang kurang difahami yaitu soal sikap dan tingkah laku. Seorang konsultan manajemen sering adalah seorang karyawan di perusahaan dimana mereka bekerja. Karakteristik perusahaan atau corporate culture sering tidak dipahami oleh seorang konsultan manajemen. Memang pada akhirnya harus ada saling pengertian antara konsultan manajemen dan perusahaan atau pemilik perusahaan. Kesalahfahaman ini sering kali menyebabkan adanya putus kontrak atau tidak puasnya perusahaan yang menyewa konsultan manajemen.
Apakah yang seharusnya ada sehingga tidak terjadi kesalahfahaman ini?
Pemilik perusahaan merasa bahwa manajemen yang dia terapkan atau bayangan akan sistem manajemen yang dia harapkan dari seorang konsultan ternyata berbeda jauh dengan apa yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya justru membuat perusahaan semakin tidak efisien dan efektif. Pemilik perusahaan, apalagi kalau perusahaan yang dibangun dari nol dan tanpa bermodalkan pendidikan tinggi, merasa bahwa dengan ’six sense” dia mampu memecahkan persoalan atau ‘cocok-cocokan” dengan konsultan manajemen yang dia sewa.
Di sisi lain konsultan manajemen merasa bahwa ilmu yang dia dapat di bangku kuliah dan sedikit praktek lapangan sudah cukup menjadi “obat” untuk “penyakit” di perusahaan. Di ini seringkali muncul debat mengenai bagaimana suatu masalah manajemen dapat dipecahkan dengan baik, efektif dan efisien bagi pemilik perusahaan.
Selain kerendahan hati yang diperlukan oleh konsultan manajemen, standard mengenai kriteria konsultan manajemen juga harus menjadi standard baku di perusahaan di mana seorang konsultan manajemen bekerja. Selain standard skill akademis dan teknis, skill yang bersifat emosional harus diasah dan menjadi standard di perusahaan. Dengan demikian persoalan gap culture antara konsultan dan pemilik perusahaan atau corporate culture bisa diatasi sejak dini.
Di Sien Consultant, kami memiliki standard untuk mengatasi persoalan yang muncul seperti di atas sehingga selain soft skill yang dibutuhkan, sisi emosional konsultan manajemen juga diasah dan distandarisasi. Dengan bermodalkan hal tersebut, sampai saat ini sien consultant sebagai konsultan manajemen berhasil membawa lebih dari 200 perusahan asing dan lokal untuk mencapai problem solving dan eksis menjadi pemenang.
Untuk menjadi konsulan manajemen di perusahan anda silahkan hubungi kami. Lihat juga metode kerja kon