Teks tersebut membahas pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi. Zaman dibagi menjadi zaman batu (terdiri dari zaman batu tua, tengah, dan besar), zaman logam (tembaga, perunggu, dan besi), dan zaman neolitikum. Masing-masing zaman dikarakterisasi oleh jenis alat yang digunakan, gaya hidup, dan kemajuan teknologi manusia.
2. KELOMPOK 2:
1. BAIQ SHANAZT QUAMILLA (08)
2. ELITA DWI SURYANTI (14)
3. HANAN BAGIS (17)
4. LALU GALEH INGGIL F. (21)
3. 1. PENGERTIAN ARKEOLOGI
Arkeologi berasal dari bahasa Yunani archaeo yang
berarti "kuno" dan logos "ilmu". Nama alternatif
arkeologi adalah ilmu sejarah kebudayaan material.
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan
(manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data
bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi
penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data
berupa artefak (budaya bendawi, seperti kapak batu
dan bangunan candi) dan ekofak (benda lingkungan,
seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil) maupun
fitur (artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari
tempatnya (situs arkeologi).
4. 2. TUJUAN ARKEOLOGI
Tujuan arkeologi beragam dan menjadi
perdebatan yang panjang. Di antaranya adalah
yang disebut dengan paradigma arkeologi, yaitu
menyusun sejarah kebudayaan, memahami
perilaku manusia, serta mengerti proses
perubahan budaya. Karena bertujuan untuk
memahami budaya manusia, maka ilmu ini
termasuk ke dalam kelompok ilmu humaniora.
Meskipun demikian, terdapat berbagai ilmu
bantu yang digunakan, antara lain sejarah,
antropologi, geologi, geografi, arsitektur,
paleoantropologi dan bioantropologi.
5. 3. PEMBAGIAN ZAMAN
1. Zaman Batu
- alat penunjang hidup dari batu
- daya pikir manusia rendah
a. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian
sebab alat-alat batu buatan manusia masih
dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis.
Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya,
periode ini disebut masa food gathering
(mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup
secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu
bercocok tanam.
6. Dua kebudayaan yang menjadi patokan zaman ini :
- Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
- Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis
dan Homo Soloensis)
Zaman Palaeolithikum:
- 600.000 tahun silam (Kala Pleistocen / Dilluvium)
- nomaden (berpindah-pindah), tergantung kesediaan
bahan makanan, terutama binatang buruan
- berburu, mengumpulkan makanan, menangkap ikan
Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak
genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong),
Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan
Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan
7.
8. 1. Zaman batu tengah
Ciri zaman Mesolithikum :
- Nomaden dan masih melakukan food gathering
(mengumpulkan makanan)
- Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman
palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu
kasar.
- Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai
yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
- Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
9. - Alat-alat zaman mesolithikum antara lain:
Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek
(hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling)
dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
- Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang
ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur
yang disebut Abris Sous Roche antara lain:
Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan,
kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
10.
11. 2. Tiga bagian penting kebudayaan
Mesolithikum :
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak
genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari
Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan
Mesolithikum adalah bangsa Papua--
Melanosoid
12. ZAMAN BATU BESAR
Zaman ini disebut juga sebagai zaman
megalithikum. Hasil kebudayaan
Megalithikum, antara lain:
- Menhir: tugu batu yang dibangun untuk
pemujaan terhadap arwah-arwah nenek
moyang.
- Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji
untuk upacara pemujaan roh nenek moyang.
13. - Sarchopagus/keranda atau peti mati
(berbentuk lesung bertutup)
- Punden berundak: tempat pemujaan
bertingkat.
- Kubur batu : peti mati yang terbuat dari batu
besar yang dapat dibuka-tutup.
- Arca/patung batu : simbol untuk
mengungkapkan kepercayaan mereka.
14.
15. ZAMAN LOGAM
Pada zaman Logam orang sudah dapat
membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat
dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur
logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang
diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua
macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut
bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin
yang disebut a cire perdue. Periode ini juga
disebut masa perundagian karena dalam
masyarakat timbul golongan undagi yang terampil
melakukan pekerjaan tangan.
16.
17. ZAMAN PERUNGGU
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga
dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat
kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat
mencampur tembaga dengan timah dengan
perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang
lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini antara
lain :
- Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan
alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-
Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
18. - Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang
yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan
di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti,
Selayar, Leti.
- Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan
Sumatera.
- Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang
(Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor
(Jawa Barat)
19.
20. ZAMAN BESI
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari
bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang
diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari
teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab
melebur besi membutuhkan panas yang sangat
tinggi, yaitu ±3500 °C. Alat-alat besi yang dihasilkan
antara lain :
- Mata Kapak bertungkai kayu
- Mata Pisau
- Mata Sabit
- Mata Pedang
- Cangkul
21.
22. • Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul
(Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung
(Jawa Timur) Zaman logam di Indonesia didominasi
oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam
juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang
ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan
bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab
kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman
sejarah.
• Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah
berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu
kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar
sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan
megalitikum justru pada zaman logam.