Dokumen tersebut merupakan kurikulum SD YPPI-1 Surabaya yang mencakup latar belakang, tujuan, prinsip pengembangan kurikulum, pengertian istilah terkait kurikulum, tujuan pendidikan dasar, visi dan misi sekolah, serta tujuan sekolah untuk membangun karakter siswa yang kreatif dan bertanya.
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya, SD YPPI-1 Surabaya telah dapat
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu
upaya mengimplementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menjadi kegiatan pembelajaran yang operasional, siap
dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah, dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum SD YPPI-1 Surabaya disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan
oleh BSNP dan model-model KTSP yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum. Namun demikian, kami menyadari bahwa kurikulum ini
masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan terbitnya standar-standar
lainnya, yaitu: standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang merupakan sumber acuan lainnya dalam menyusun KTSP.
KTSP ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2010/2011. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh
staf sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyusun kurikulum ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Surabaya,
Kepala SD YPPI-1 Surabaya
Rendra Prihandono, S.Sos
2
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Pengertian Istilah
BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi dan Sekolah
C. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur dan Muatan Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Pengaturan Beban Belajar
2. Ketuntasan Belajar
3. Kenaikan Kelas
4. Kelulusan
5. Penentuan kelulusan
6. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
3
4. LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum SD YPPI-1 Surabaya disahkan untuk
diberlakukan mulai tahun pelajaran 2010/2011
Ditetapkan di Surabaya
Tanggal ..........Nopember 2010
Menyetujui, Kepala SD YPPI-1 Surabaya
Ketua Komite Sekolah
Jane Elizabeth, S.H. Rendra Prihandono, S.Sos
Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kota Surabaya
(...............................)
NIP
4
5. BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan
otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada
sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga
adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaiang dengan hasil
pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera
dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah
untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
5
6. melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang
dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar
mengajar
B. Tujuan Pengembangan KTSP
Tujuan Pengembangan KTSP ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang
ada di sekolah dalam megembangkan program-program yang akan dilaksanakan.
Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
C. Prinsip Pengembangan KTSP
1.Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
6
7. dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2.Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6.Belajar sepanjang hayat
7
8. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
D. Pengertian Istilah
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat
pada lampiran
8
9. 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh rencana
pelaksanaan pembelajaran SD YPPI-1 Surabaya terdapat pada Lampiran
BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi Sekolah
“Membangun Institusi Pendidikan berkualitas dan menjadi panutan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa membentuk
manusia yang bermoral tinggi dan kompeten dalam menghadapi tantangan globalisasi”.
C. Misi Sekolah
1. Membantu Pemerintah dalam mencapai tujuan Pendidikan Nasional
2. Menghasilkan SDM yang kompeten dalam bidang masing-masing melalui pendidikan yang berkesinambungan.
D. Tujuan Sekolah
SD YPPI-1 berusaha membangun karakter anak melalui ekspektasi yang direpresentasikan melalui Profil Siswa SD YPPI-1. Profil
siswa ini pun didesain untuk menerjemahkan KTSP dan Kurikulum Abad 21 ke dalam implementasi yang lebih nyata. Adapun
profil siswa itu adalah:
9
10. Profil Ekspektasi
Creative Investigator - Memiliki dorongan untuk selalu bertanya dan mempertanyakan fenomena di
sekitarnya, baik natural, sosial, maupun nilai-nilai yang tercermin dalam sikap
dan perilaku
- Memiliki dorongan untuk mencari dan menggunakan berbagai cara untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benaknya serta memiliki
motivasi yang tinggi dan konsisten untuk mencari jawaban atau kebenaran atas
pertanyaan-pertanyaannya
Critical Thinker - Selalu melihat masalah dari berbagai sisi dan memiliki keterbukaan pikiran
untuk menerima kemungkinan-kemungkinan baru dalam pencarian jawaban
dan kebenaran suatu masalah
- Mendemonstrasikan keluasan berpikir dengan menggunakan berbagai
alternatif sebagai bahan pertimbangan dan membuat keputusan berdasarkan
prioritas atas suatu masalah
Self-directed Learner - Mampu memotivasi diri sendiri untuk menjalani proses belajar dan meraih
tujuan pembelajaran
- Mampu mengarahkan diri dan merencanakan proses belajar yang hendak ia
alami. Merencanakan berarti merancang sumber belajar yang diperlukan,
menentukan waktu belajar, serta merefleksikan hasil yang sedang ia jalani atau
yang sudah ia raih
Effective Communicator - Mampu mengekspresikan perasaan, pemikiran dan gagasan yang terkait dengan
proses belajarnya secara efektik kepada orang lain.
- Mampu bekerja dalam desain kolaboratif agar mampu berkomunikasi lebih
efisien dan efektif dengan orang lain
10
11. BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan
dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan
kesehatan.
Struktur kurikulum SD YPPI-1 Surabaya meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI.
Struktur kurikulum SD YPPI-1 Surabaya disusun berbasis pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun dengan
kesadaran untuk membangun ketrampilan, pengetahuan dan keahlian untuk sukses bertahan hidup di abad 21,yang referensinya
diambil dari Partnership for 21st Century Skills (www.21stcenturyskills.org)., serta membangun konsep belajar dengan referensi
dari Kate Murdoch,”The Classroom Connections: Strategies for Integrated Learning” (1998).
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berdasarkan KTSP inilah yang kemudian dikombinasikan dengan pengembangan
kurikulum abad 21, dimana intinya terletak pada implementasi ketrampilan abad 21 yang dipaparkan dalam bagian lanjut
dokumen ini. Setiap implementasi ketrampilan abad 21 memerlukan pengembangan pengetahuan mata pelajaran inti dan
pemahaman siswa. Kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif harus dibangun di dalam pengetahuan mata
pelajaran inti. Di dalam konteks mata pelajaran inti, siswa harus juga mempelajari ketrampilan esensial untuk sukses di
jaman ini, seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi dan berkolaborasi.
SD YPPI-1 mengkombinasikan keseluruhan desain belajar ini dengan sistem pendukung yang diperlukan, yaitu standar
kurikulum, assessment, kegiatan pengajaran, pengembangan keguruan dan lingkungan belajar. Diharapkan, dengan kombinasi ini,
siswa akan lebih terlibat dalam proses belajar dan lulus dengan lebih baik untuk bertahan hidup di dalam era ekonomi global
sekarang ini. Secara umum, desain kerja kurikulum abad 21 bisa digambarkan sebagai berikut:
11
12. SD YPPI-1 menerjemahkan standar kurikulum yang mengacu kepada kurikulum abad 21 dengan mengimplementasikan 4
cakupan dan kegiatan:
a. Tematik
b. Learning & Innovation Skills, Information, Media, & Technology Skills, Career & Life Skills
c. Inquiry
d. Stand Alone
12
13. a. Tematik: kegiatan belajar dipandu oleh tema yang sebelumnya telah disepakati dengan mengacu kepada Tema Besar Abad
21, yaitu:
• Kesadaran Global
- Menggunakan ketrampilan abad 21 untuk memahami dan membahas isu-isu global
- Belajar dari dan bekerja secara kolaboratif dengan berbagai pihak yang mewakili budaya, agama, dan gaya hidup yang
berbeda dengan semangat saling menghormati dan berdialog secara terbuka dalam konteks personal, pekerjaan dan
komunitas.
- Memahami bangsa dan budaya lain, termasuk penggunaan bahasa-bahasa selain bahasa Inggris.
• Literasi Finansial, Ekonomi, Bisnis, dan Kewirausahaan
- Paham bagaimana membuat pilihan ekonomis yang layak secara pribadi
- Memahami peran ekonomi dalam masyarakat
- Menggunakan ketrampilan kewirausahaan untuk memperkuat produktivitas pekerjaan dan pilihan-pilihan karir
• Literasi Berwarganegara
- Berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan berwarganegara melalui pengetahuan tentang cara agar selalu sadar informasi
dan memahami proses-proses kepemerintahan
- Mempraktikkan hak dan kewajiban sebagai warga negara di tingkat lokal, propinsi, nasional, dan global
- Memahami implikasi lokal dan global dari keputusan-keputusan bernegara/kepemerintahan
• Literasi Hidup Sehat
- Menyadari pentingnya pola hidup sehat dan kontribusinya terhadap produktivitas kerja.
- Secara sadar mampu membuat pilihan ketika ada kondisi apapun yang akan mengkompromikan pola hidup sehat.
13
14. b. Ketrampilan Belajar dan Berinovasi
Ketrampilan belajar dan berinovasi adalah faktor yang membedakan siswa yang siap menghadapi hidup dan lingkungan kerja yang
semakin rumit di abad 21.
1. Skill Berpikir Kritis & Memecahkan Masalah
Ekspektasi
1.1 Memberikan alasan secara efektif Menggunakan berbagai cara dalam memberikan alasan (induktif,
deduktif dsb)
1.2 Menggunakan sistem thinking Menganalisa bagaimana bagian-bagian dari sebuah seting atau hal
saling berinteraksi untuk menghasilkan produk/gagasan dalam sebuah
sistem yang kompleks.
1.3 Membuat penilaian dan keputusan Menganalisa dan mengevaluasi bukti, argument dan belief
Menganalisa dan mengevaluasi sudut pandang yang dapat dijadikan
alternatif
Mensintesa dan menghubungkan antara informasi dengan argumentasi
Interpretasi informasi dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil
analisa yang terbaik
Merefleksikan pengalaman dan proses belajar
1.4 Memecahkan masalah Memecahkan berbagai macam masalah yang tidak biasa dengan cara-
cara konvensional dan inovatif
Mengidentifikasi dan mempertanyakan hal-hal penting agar dapat
14
15. mengklairifikasi pandangan yang mengarah ke solusi yang lebih baik
2. Komunikasi & Kolaborasi
Ekspektasi
2.1 Berkomunikasi secara jelas Mengartikulasikan pemikiran dan ide-ide secara lisan, tertulis dan non
verbal dalam bentuk dan konteks yang bervariasi
Mendengar dan memaknai, pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan maksud
Menggunakan komunikasi untuk tujuan yang bervariasi
(mengifomasikan, menginstruksikan, memotivasi dsb)
Memanfaatkan media dan tekhnologi dan tahu bagaimana manfaat dan
dampaknya
Berkomunikasi secara efektif dalam konteks lingkungan yang berbeda
2.2 Berkolaborasi dengan orang lain Bekerja dengan tim yang berbeda-beda secara efektif dilandasi rasa
hormat
Berlatih untuk menjadi fleksibel dan mau berkompromi untuk
mencapai tujuan bersama
Berbagi tanggung jawab untuk kerja kolaborasi dan menghargai
kontribusi setiap anggota tim
15
16. 3. Kreatifitas & Inovasi
Ekspektasi
3.1 Berpikir secara kreatif Menggunakan berbagai teknik proses menciptakan, seperti curah
pendapat
Menemukan ide-ide orisinil yang baru baik secara radikal atau dengan
mengembangkan dari suatu yang sudah ada
Mengelaborasikan, mempertajam, menganalisa dan mengevaluasi ide
mereka sendiri untuk mengoptimalkan usaha kreatifnya.
3.2 Bekerja secara kreatif dengan orang Mengembangkan, menerapkan dan mengkomunikasikan ide baru ke
lain orang lain secara efektif
Terbuka dan responsif dengan perspektif baru yang berbeda;
mengakomodasikan masukan kelompok untuk hasil kerjanya.
Memperlihatkan keaslian dan hasil temuan melalui proses kerja dan
memahami kerterbatasan dunia riil dalam mengadopsi ide barunya.
Memandang kegagalan sebagai peluang untuk belajar, memahami
bahwa kreatifitas dan inovasi adalah proses yang panjang, siklus
proses dari keberhasilan kecil dan kesalahan yang sering
3.3 Menerapkan hasil inovasi Bertindak berdasarkan ide kreatif dan memberikan kontribusi nyata
dan berguna agar inovasi dapat menjadi kenyataan
c. Ketrampilan Informasi, Media dan Teknologi
Saat ini kita hidup di dalam lingkungan yang dikuasai media dan teknologi. Ditandai dengan akses luar biasa terhadap informasi,
perubahan yang sangat cepat dalam alat-alat teknologi, dan kemampuan berkolaborasi serta kontribusi individual dalam skala
apapun. Warga negara dan tenaga kerja yang efektif harus bisa menampilkan ketrampilan berpikir kritis dan fungsional,seperti:
1. Skill Informasi Literasi
Ekspektasi
1.1 Mengakses dan mengevaluasi Mengakses informasi sesuai dengan secara efisien (waktu) dan efektif
16
17. informasi (sumber daya)
Mengevaluasi informasi dengan mengunakan acuan nilai, fungsi dan
dampak serta mempertimbangkan dari sudut pandang standar isi.
1.2 Memakai dan mengelola informasi Menggunakan informasi atau referensi dari berbagai sumber untuk
merespon isu atau masalah yang dihadapi
Menerapkan standar etika dan isu-isu legal dalam proses mengakses
dan menggunakan informasi
2. Skill Media Literasi
Ekspektasi
2.1 Analisa Media Memahami mengapa dan bagaimana media berita dibuat dan apa
tujuannya.
Mempelajari: bagaimana cara individu memaknai berita secara
berbeda; bagaimana melibatkan dan mengabaikan nilai-nilai dan cara
pandang serta bagaimana media dapat mempengarui belief dan
perilaku.
Menerapkan pemahaman yang penting tentang isu-isu etika dan
hukum yang berhubungan dengan akses dan penggunaan media.
2.2 Menciptakan Produk Media Memahami karakteristik dan aturan untuk memanfaatkan alat atau
sarana yang tepat untuk menciptakan media.
Memahami dan memakai ungkapan-ungkapan yang dapat diterima di
lingkungan yang multicultural
3. Skill TIK Literasi
Ekspektasi
3.1 Memakai tekhnologi secara efektif Menggunakan tekhnologi sebagai alat untuk penelitian, mengatur,
mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi
Menggunakan alat komunikasi dan jejaring sosial digital (Computer,
PDA, HP, etc) untuk mengakses, mengelola, mengevaluasi dan
menciptakan informasi
17
18. d. Ketrampilan Hidup dan Karir
Lingkungan hidup dan pekerjaan di era ini membutuhkan lebih dari sekedar ketrampilan berpikir dan pengetahuan buku.
Kemampuan bernavigasi dalam lingkungan hidup dan pekerjaan yang kompleks dalam era informasi yang secara global kompetitif
mendorong para siswa kita untuk benar-benar memperhatikan pengembangan ketrampilan menata karir dan kehidupan,yaitu:
1. Fleksisibilitas & Adaptasi
Ekspektasi
1.1. Adaptasi Pada Perubahan Menjalani peran, tanggung jawab, jadwal dan konteks pekerjaan yang
bervariasi
Bekerja secara efektif dalam situasi iklim yang ambigu dan perubahan
1.2. Menjadi Fleksibel Mengelola umpan balik secara efektif
Mengelola penghargaan, kemunduran dan kritik secara positif
Memahami, mengelola perbedaan pandangan dan belief yang
seimbang, untuk mencapai solusi yang dapat dikerjakan di lingkungan
multicultural
2. Inisiatif & Arah Diri
Ekspektasi
18
19. 2.1. Mengelola tujuan dan Waktu Menentukan tujuan yang riil maupun tidak dengan disertai kriteria
kesuksesan
Membuat keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka
panjang
Mengelola waktu dan beban kerja secara efektif
2.2 Bekerja Secara Mandiri Memonitor, menetapkan, memprioritaskan dan menyelesaikan
pekerjaan tanpa campur tangan langsung dari pihak lain
2.3 Menjadi Pembelajar Mandiri Menjalani sesuatu melampaui bidang atau kurikulumnya untuk
mengekplorasi dan mengembangkan belajarnya dan perluang untuk
mencapai keahlian
Menunjukan inisiatif untuk mengembangkan tingkat kecakapan ke
arah profesionalisme
Menunjukan komitmen untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
Merefleksikan pengalaman sebelumnya untuk menjadi bahan
pertimbagan perkembangan masa depan.
3. Interaksi Sosial
Ekspektasi
3.1 Berinteraksi dengan Orang Lain Menentukan waktu yang tepat untuk mendengarkan dan berbicara
19
20. Menbawa diri dengan rasa hormat dan berperilaku profesional
3.2 Bekerja Secara Efektif dengan Menghormati perbedaan budaya dan bekerja secara efektif dengan
Berbagai Tim orang dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda
Berpikiran terbuka dengan ide dan nilai yang berbeda.
Memperhatikan perbedaan kultur dan sosial untuk menciptakan ide
baru serta meningkatkan inovasi dan kualitas kerja
4. Produktivitas dan Akuntabilitas
Ekspektasi
4.1 Mengelola Proyek Menetapkan dan memenuhi target, walaupun dengan hambatan dan
tekanan
Memprioritaskan, merencanakan dan mengelola kerja untuk mencapai
hasil yang dikehendaki
4.2 Menghasilkan Menunjukan perilaku (seperti dibawah) untuk menghasilkan nilai
tambah yang berhubungan dengan hasil yang berkualitas tinggi.
Bekerja secara etik dan positif
Mengelola waktu dan proyek secara positif
Multikerja (Multitask)
20
21. Berpartisipasi aktif, bertanggung jawab & tepat waktu
Membawa diri secara profesional dengan etis yang tepat
Berkolaborasi secara efektif dengan tim
Menghormati dan menghargai keberagaman tim
Mempertanggungjawabkan hasil
5. Kepemimpinan & Tanggung Jawab
Ekspektasi
5.1 Memimpin dan Membantu Sesama Menggunakan skil interpersonal dan problem solving untuk
mempengaruhi dan membantu orang lain agar dapat mencapai target
Memanfaatkan kekuatan orang lain untuk mencapai target bersama
Memberikan inspirasi pada orang lain untuk menunjukan keteladanan
dan keberbagian
Menunjukan integritas dan perilaku etis dalam menggunakan
pengaruh dan kekuatan
5.2 Bertanggungjawab Pada Sesama Berperilaku tanggung jawab demi komunitas yang lebih besar
21
22. 3. Inquiry: SD YPPI-1 mengadopsi model Inquiry dari Kate Murdoch dalam bukunya, Classroom Connections: Strategies for
Integrated Learning. Tahap-tahap yang dipaparkan Kate dalam bukunya ini diimplementasikan secara nyata di SD YPPI-1
sebagai Siklus Belajar SD YPPI-1, sebagaimana gambar di samping:
Siklus belajar di atas harus
diimplementasikan secara visual
dan bisa diidentifikasi bukti-
buktinya agar segenap civitas
sekolah termasuk para wali
murid bisa memahami secara
kongkrit bagaimana visi sekolah
terjabarkan sampai ke tingkat
yang paling kecil yaitu kegiatan
belajar di kelas. Siklus belajar ini
bisa dijabarkan sebagai berikut:
22
23. Siklus Belajar Tujuan Contoh Aktivitas/Pengalaman
Tuning In: - Mengikutsertakan siswa dalam 1. Mengajukan pertanyaan
a. Pengetahuan yang telah dimiliki topik (brainstorming)
b. Persiapan untuk mencari tahu - Mencari tahu apa yang menjadi 2. Membuat daftar pengalaman
keyakinan siswa (pemahaman 3. Narasumber
yang keliru) 4. Merencanakan riset
- Memberi kesempatan siswa 5. Game simulasi
berbagi apa yang mereka 6. Penggunaan multimedia
ketahui atau keyakinan (menonton film yang terkait topik)
masing-masing 7. Mengembangkan hipotesis dan
- Membantu perencanaan unit prediksi
guru
Finding Out: - Membawa siswa ke tahap yang 1. Ekskursi/Outing
a. Pengalaman langsung lebih dari apa yang telah 2. Narasumber
b. Berbagi pengalaman mereka ketahui 3. Pengalaman diri sendiri/orang
- Menantang ide, keyakinan dan lain/teman/orang tua
nilai-nilai yang dianut siswa 4. Film/video
- Memampukan siswa 5. Buku/Ensiklopedia
menggunakan ketrampilan 6. Survey
yang dimilikinya (contoh: 7. Websites
berfikir, berkomunikasi, 8. Pertunjukan langsung
bekerja sama, ketrampilan
riset) dan pengetahuan dalam
23
24. mengumpulkan informasi yang
baru
Sorting Out: - Menyortir, mengorganisir dan Mengorganisir data untuk:
a. Penggodokan mempresentasian informasi 1. Membuat grafik
b. Pengalaman yang dibagikan sampingan dari unit yang 2. Mengelompokkan dan melabeli
sedang dibahas 3. Membuat klarifikasi nilai yang
- Memberikan kesempatan bagi dianutnya
siswa menggunakan gaya 4. Simulasi komputer
belajarnya dalam 5. Konstruksi
mendemonstrasikan 6. Bermain peran
pembelajarannya 7. Representasi secara artistik
(pengetahuan, ketrampilan dan 8. Produksi video
nilai-nilai)
Going Further: - Menambah dan memperluas 1. Meninjau ulang pertanyaan-
a. Memperluas unit unit bila memungkinkan pertanyaan terdahulu
b. Aktivitas-aktivitas/pengalaman - Memberikan kesempatan 2. Kontrak kerja
yang berhubungan kepada siswa melakukan 3. Proyek riset mini bersifat
investigasi sesuai bidang yang individual atau kelompok
ia minati 4. Tugas-tugas sentra
- Menggunakan gaya belajar 5. Pameran
pilihannya 6. Proyek komunitas
- Mengemukakan perspektif lain
atau dimensi yang berbeda dari
topic yang sedang dibahas
Reflection: - Memberikan kesempatan bagi 1. Penilaian pribadi, oleh rekan, dan
a. Berfikir tentang unit siswa memikirkan tentang kelompok
b. Mencari hubungan yang ada pembelajarannya, bagaimana 2. Membandingkan ide-ide tuning in
24
25. c. Menarik kesimpulan mereka belajar, apa yang dan ide-ide terkini
mereka pelajari dan mengapa 3. Membuat tulisan
- Mengidentifikasi perubahan penggeneralisasian
dalam ketrampilan, 4. Jurnal (visual dan tertulis)
pengetahuan dan nilai-nilai
yang dianut
- Menarik kesimpulan dan
hubungan dari beberapa ide
Action: - Mengidentifikasi apa yang telah 1. Mempublikasikan temuan misalnya
Mengambil tindakan dipelajari siswa dan implikasi melalui newsletter
atas apapun tindakan (action) 2. Menghubungi organisasi yang
yang diambil oleh siswa berhubungan
- Memungkinkan siswa 3. Membuat suatu rancangan kerja
membuat pilihan dan 4. Pertunjukan bagi umum
mengaplikasikan ide-ide (performance)
mereka
- Menghubungkan apa yang
telah mereka pelajari dengan
situasi sebenarnya.
4. Stand Alone: mata pelajaran lain yang tidak bisa terintegrasikan ke dalam tema akan berjalan sendiri sesuai KTSP. Cara
belajar dan assessment tetap sesuai dengan standar kurikulum SD YPPI-1. Rencana pengajaran dan pembelajaran stand alone
ini terpetakan dalam silabus dan rencana pengajaran/RPP.
2. Pola Assessment
25
26. - Mendukung keseimbangan model assessments, di mana di dalamnya termasuk penilaian kelas formative dan summative yang
efektif. Wujud dari penilaian fomative bisa berupa: anecdotal records, quiz, penilaian observasional dan tugas terstruktur
lainnya. Sedangkan penilaian kelas summative difokuskan kepada project based-assessment, dengan menggunakan rubrik
penilaian sebagai acuan penilaian. Mata pelajaran Stand Alone juga mengacu kepada mainstream pola penilaian kelas ini,
meskipun untuk kepentingan UASBN maka ujian tulis tetap diakomodasi penggunaannya, asalkan tetap berpijak pada
kualitas soal yang memancing untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking).
- Menekankan pada masukan (feedback) yang berguna bagi performa siswa yang tergambarkan dalam pembelajaran sehari-
hari yang diwujudkan dalam deskripsi perkembangan siswa. Deskripsi perkembangan siswa ini akan memberikan
informasi kepada orang tua mengenai proses yang dialami sang anak di sekolah dan bagaimana si anak ini mengalami dan
menjalani proses tersebut. Penekanannya bukan pada pencapaian tetapi lebih kepada perbaikan diri secara sistematis
dengan kesadaran reflektif yang tinggi.
- Mengembangkan portofolio karya siswa yang mendemonstrasikan penguasaan ketrampilan abad 21 dalam jenjang
ekspektasi yang tinggi.
B. Struktur & Muatan Kurikulum SD YPPI 1
ALOKASI WAKTU
NO KOMPONEN KELAS
1 2 3 4 5 6
1 Agama 2 2 2 2 2 2
2 PPKN/Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 7 7
26
27. 4 Matematika 8 8 8 8 8 8
5 Sains 2 2 4 4 4 5
6 IPS 2 2 4 4 4 5
7 Ketrampilan dan Seni (Ketrampilan plus satu dari a-g)
a. Seni Suara dan Musik 2 2 2 2 2 2
b. Seni Lukis 2 2 2 2 2 2
c. Seni Tari 2 2 2 2
f. Sport Dance 2 2
g. Catur 2 2
h. Ketrampilan 2 2 2 2 2 2
8 Muatan Lokal
a. Bahasa Mandarin 2 2 2 2 2 2
b. Bahasa Daerah 1 1 1
9 Muatan Keunggulan Global
a. Bahasa Inggris 4 6 6 6 5 5
b. Komputer/Teknologi Informasi 2 2 2 2 2 2
c. Robotika 2 2 2 2 2 2
27
28. 10 Physical Education (PE)
a. Olah Raga + Taichi + Senam 3 3 3 4 4 4
11 Pengembangan Diri
a. Renang 2
b. Silent Reading 1 1 1
c. Exploring and Enrichment Session 4 4 5 7 7 7
Jumlah 45 45 50 55 55 55
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
STANDAR KETUNTASAN BELAJAR SD YPPI-1 SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2010 – 2011
NO KOMPONEN KETUNTASAN BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 70 %
2. Pendidikan kewarganegaraan dan kepribadian 65 %
3. Bahasa Indonesia 70 %
4. Matematika 60 %
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 %
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 %
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70 %
28
29. 8. Pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan 75 %
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Inggris 70 %
2. Bahasa Daerah 60 %
C. Muatan Keunggulan Global:
- Robotika
6. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria dan penentuan kenaikan kelas adalah sebagai berikut.
a. Kriteria kenaikan kelas
1) Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester dan nilai tes akhir
semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan
standart ketuntasan belajar (SKB) di SD YPPI-1 Surabaya.
2) Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan kelas
1) Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan
SKB, sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan.
2) Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas ...
3) Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.
29
30. 7. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. Lulus Ujian Nasional
Kriteria dan Penentuan kelulusan
a. Kriteria kelulusan
Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah
untuk penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
1) Memiliki rapor kelas VI.
2) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-
masing mata pelajaran 6,00
a. Penentuan kelulusan
1) Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai
rapor, nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/ budi pekerti siswa yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.
2) Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
3) Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir.
30
31. BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender
pendidikan YPPI dibuat secara sentral sehingga setiap tahun akan berubah menyesuaikan kebutuhan masing-masing sekolah YPPI.
31