SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
Télécharger pour lire hors ligne
TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA
PENGAWAS MANGROVE
DI MANGROVE CENTER BALIKPAPAN
DOSEN PENGAMPU:
Mahfud, S.Pd, MT
NIDN. 0002116606
RESKI APRILIA
NIM : 120309180092
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah Manajemen Proyek ini.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini, baik secara material maupun
moril. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Mahfud, S.Pd, MT sebagai dosen pengampu.
2. Kedua orang tua yang mendukung secara material dan moril.
3. Teman – teman kelas 2 Teknik Sipil 2.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi penulis. Akhir
kata penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran
yang bersifat membangun akan diterima dengan senang hati.
Balikpapan, Maret 2014
Penulis
Reski Aprilia
iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum........................................................................................... 3
2.2 Macam-Macam Pondasi................................................................ 4
2.3 Pondasi Tiang Pancang Kayu....................................................... 6
2.4 Pondasi Tiang Pancang Kayu Ulin............................................... 8
2.5 Alat Tiang Pancang...................................................................... . 10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Kegiatan........................................................................... 12
3.2 Kondisi Lapangan...................................................................... . 16
3.3 Jenis dan Bahan yang Digunakan................................................ 17
3.4 Metode Pelaksanaan..................................................................... 18
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Macam-macam tipe pondasi 6
Gambar 2.2 Pondasi batang besar 9
Gambar 2.3 Pondasi batang kecil 10
Gambar 2.4 Pemukul jatuh 11
Gambar 2.4 Pemukul diesel 11
Gambar 3.1 Peta Kalimantan Timur 12
Gambar 3.2 Peta Kota Balikpapan 13
Gambar 3.3 Lokasi mangrove center ditinjau dari peta Balikpapan 13
Gambar 3.4 Peta kawasan mangrove center 14
Gambar 3.5 Denah lokasi mangrove center ditinjau dari 0 km
Kota Balikpapan 15
Gambar 3.6 Peta wilayah komplek perumahan Graha Indah 16
Gambar 3.7 Site plan gazebo/menara pengawas 17
Gambar 3.8 Kondisi Lapangan 18
Gambar 3.9 Kantor kontraktor dan gudang 20
Gambar 3.10 Kegiatan pematokan 21
Gambar 3.11 Papan bouwplank yang telah dipasang 23
Gambar 3.12 Tiang pancang yang telah diruncingi 23
Gambar 3.13 Drop hammer 24
Gambar 3.14 Drop hammer ditempatkan di as patok titik 24
Gambar 3.15 Denah lantai 1 25
Gambar 3.16 Titik-titik patok 25
v
Gambar 3.17 Penyetelan vertikal tiang 26
Gambar 3.18 Sunduk dan batang kayu galan yang telah dipasang 27
Gambar 3.19 Pemancangan tiang pertama 28
Gambar 3.20 Pemancangan tiang selesai 29
Gambar 3.21 Pemasangan sloof 29
Gambar 3.22 Balok silang ulin yang telah dipasang 30
Gambar 3.23 Gambar penampang tiang pancang 31
Gambar 3.24 Penyambungan bibir lurus terkait pada gazebo 32
Gambar 3.25 Sambungan bibir lurus terkait 33
Gambar 3.26 Gambar rencana gazebo yang akan dibangun 33
Gambar 3.27 Gazebo/menara pengawas yang telah selesai dikerjakan 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mangrove Center Balikpapan merupakan kawasan konservasi mangrove di
Teluk Balikpapan dengan kondisi tanah yang bersifat asam (gambut) tanah
berawa dengan kondisi daya dukung tanah rendah. Seiring dengan
perkembangannya sebagai kawasan konservasi mangrove, objek ekowisata lokal
maupun mancanegara serta sarana edukasi bagi sekolah-sekolah yang seringkali
membawa siswa-siswinya ke kawasan ini maka Mangrove Center Balikpapan
dituntut memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai untuk
menunjang aktivitas tersebut salah satunya yaitu Gazebo sebagai tempat
berkumpul, beristirahat, toliet serta menara pengawas mangrove. Untuk
menunjang kebutuhan akan infrastruktur tersebut, maka dibutuhkan lahan berdaya
dukung baik. Namun melihat kondisi geologis tanah yang ada di Mangrove Center
Balikpapan, kiranya hal tersebut sulit untuk dicapai.
Dalam perencanaan pembangunannya menimbulkan masalah tersendiri
bagi pengembangan konstruksi diatasnya. Mengingat Gazebo yang direncanakan
terdiri dari 3 lantai, untuk toilet, tempat berkumpul serta menara pengawas. Jenis
tanah rawa gambut yang akan didirikan bangunan diatasnya pada umumnya
adalah tanah lunak, yang memiliki kandungan lempung (clay) dan lanau (silt).
Seperti kita ketahui lempung/lanau bersifat kohesif plastis. Keistimewaan dari
tanah kohesif plastis adalah butirannya yang halus mempunyai kemampuan
menyesuaikan perubahan bentuk pada volume konstan (tanpa keretakan). Namun
keistimewaan tersebut membuat lempung/lanau menjadi tidak konsisten/labil
terhadap pembebanan, mempunyai daya dukung yang rendah sehingga
mengakibatkan penurunan yang tajam apabila diberi beban di atasnya
(instabilitas). Oleh karena itu, diperlukan konstruksi khusus terutama pada
bangunan bawah/sub struktur yakni pondasi tempat seluruh bangunan itu
bertumpu yang mampu menahan beban saat Gazebo digunakan.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan adalah:
1. Bagaimana jenis dan bahan pondasi yang sesuai dengan konstruksi Gazebo
yang akan dibangun?
2. Bagaimana teknik pemasangan pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah
rawa gambut?
1.3 Tujuan
Dari rumusan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka makalah
ini disusun dengan tujuan untuk mempelajari metode kerja pelaksanaan,
pengendalian mutu untuk pekerjaan pemancangan kayu ulin pada Gazebo 3 lantai
untuk jenis tanah rawa gambut yang mampu menahan beban diatasnya.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah:
1. Perencanaan pemasangan pondasi menggunakan tiang pancang dengan
material kayu ulin.
2. Tidak membahas pekerjaan upperstructure yaitu pekerjaan struktur yang
berada diatas level permukaan tanah.
3. Tidak membahas perbaikan daya dukung tanah.
4. Tidak membahas permasalahan dalam pemancangan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu,
beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan)
beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam
massa tanah (Bowles, 1991).
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila
tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung
(bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban yang
bekerja padanya (Sardjono HS, 1988).
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak
lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat
menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada
dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut
kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan
serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.
Tiang Pancang umumnya digunakan :
1. Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau
melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan
beban lateral boleh jadi terlibat.
2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang
kaki-kaki menara terhadap guling.
3. Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui
kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang
pancang ini dapat ditarik keluar kemudian.
4
4. Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak
berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang
kemampatannya tinggi.
5. Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol
amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
6. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau
pir, khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial.
7. Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas
permukaan air melalui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut.
Hal seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian
dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal (dan tekuk) maupun beban
lateral (Bowles, 1991).
2.2 Macam-macam Pondasi
Pondasi adalah bagian terendah bangunan yang meneruskan beban
bangunan ketanah atau batuan yang berada dibawahnya. Klasifikasi pondasi
dibagi 2 (dua) yaitu:
2.2.1 Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung
dengan kedalaman Df/B ≤ 1 seperti :
1. Pondasi telapak yaitu pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung
kolom.
2. Pondasi memanjang yaitu pondasi yang digunakan untuk mendukung
sederetan kolom yang berjarak dekat sehingga bila dipakai pondasi telapak
sisinya akan terhimpit satu sama lainnya.
3. Pondasi rakit (raft foundation) yaitu pondasi yang digunakan untuk
mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila
susunan kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat disemua arahnya,
sehingga bila dipakai pondsi telapak, sisi-sisinya berhimpit satu sama
lainnya.
5
2.2.2 Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah
keras atau batu yang terletak jauh dari permukaan dengan kedalaman Df/B ≥ 4,
seperti:
1. Pondasi sumuran (pier foundation) yaitu pondasi yang merupakan
peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang (Gambar 2.1d),
digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang
relatif dalam, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman (Df) dibagi
lebarnya (B) lebih besar 4 sedangkan pondasi dangkal Df/B ≤ 1.
2. Pondasi tiang (pile foundation), digunakan bila tanah pondasi pada
kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah
kerasnya terletak pada kedalaman yang sangat dalam (Gambar 2.1e).
Pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang
dibanding dengan pondasi sumuran (Bowles, 1991).
(b)(a)
6
Gambar 2.1 Macam-macam tipe pondasi : (a) Pondasi memanjang, (b) Pondasi
telapak, (c) Pondasi rakit, (d) Pondasi sumuran, (e) Pondasi tiang
(Hardiyatmo,H.C., 1996)
2.3 Pondasi Tiang Pancang Kayu
Tiang pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya
telah dipotong dengan hati-hati, biasanya diberi bahan pengawet dan didorong
dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing. Kadang-kadang
ujungnya yang besar didorong untuk maksud-maksud khusus, seperti dalam tanah
yang sangat lembek dimana tanah tersebut akan bergerak kembali melawan poros.
Kadang kala ujungnya runcing dilengkapi dengan sebuah sepatu pemancangan
yang terbuat dari logam bila tiang pancang harus menembus tanah keras atau
tanah kerikil.
Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan
tiang pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah
busuk apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah
muka air tanah. Tiang pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk
apabila dalam keadaan kering dan basah yang selalu berganti-ganti.
(d) (e)
(c)
7
Sedangkan pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu
hanya akan menunda atau memperlambat kerusakan dari pada kayu, akan tetapi
tetap tidak akan dapat melindungi untuk seterusnya. Pada pemakaian tiang
pancang kayu biasanya tidak diijinkan untuk menahan muatan lebih besar dari 25
sampai 30 ton untuk setiap tiang.
Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-
daerah dimana sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah Kalimantan,
sehingga mudah memperoleh balok/tiang kayu yang panjang dan lurus dengan
diameter yang cukup besar untuk di gunakan sebagai tiang pancang.
2.3.1 Keuntungan Pemakaian Tiang Pancang Kayu
1. Tiang pancang dari kayu relative lebih ringan sehingga mudah dalam
pengangkutan.
2. Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk
pemancangan tidak menimbulkan kesulitan seperti misalnya pada tiang
pancang beton precast.
3. Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat
masuk lagi ke dalam tanah.
4. Tiang pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end
bearing pile sebab tegangan tekanannya relative kecil.
5. Karena tiang kayu ini relative flexible terhadap arah horizontal di
bandingkan dengan tiang-tiang pancang selain dari kayu, maka apabila
tiang ini menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang pancang kayu
ini akan melentur dan segera kembali ke posisi setelah beban horizontal
tersebut hilang. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana
terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu.
2.3.2 Kerugian Pemakaian Tiang Pancang Kayu
1. Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah
yang terendah agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah
itu letaknya sangat dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
8
2. Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relative
kecil di bandingkan dengan tiang pancang yang di buat dari baja atau
beton, terutama pada daerah yang muka air tanahnya sering naik dan
turun.
3. Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu ( gravel ) ujung tiang
pancang kayu dapat dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung
tiang tersebut hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada
waktu dipancangkan akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah
yang telah ditentukan.
4. Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan
jamur yang menyebabkan kebusukan.
2.4 Pondasi Tiang Pancang Kayu Ulin
Kayu Ulin dalam bentuk balokan, sebagai bahan utama tiang dan tongkat
yang bertumpu di tanah sebagai pendukung bangunan. Antara tiang dan tongkat
dibedakan: Tiang adalah balok yang pangkalnya bertumpu dalam tanah dengan
ujungnya sampai pada dasar atap di atas bangunan. Tongkat adalah balok yang
pangkalnya bertumpu dalam tanah dengan ujungnya sampai pada dasar lantai.
Secara garis besar ada dua macam teknik pemasangan pondasi, yaitu
pondasi batang besar dan pondasi batang kecil. Pondasi ini merupakan
representasi dan kebudayaan masyarakat yang hidup di lingkungan lahan basah
(rawa), khususnya tentang bagaimana masyarakat lokal membuat teknologi
sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi geografis dimana ia tinggal.
Untuk menahan beratnya beban bangunan dan menyalurkan gaya berat
secara merata, pondasi menggunakan batang (log) kayu sebagai bantalan. Kayu
yang digunakan biasanya kayu Galam atau Kapur Naga dan kayu Ulin atau Belian
sebagai tiang pancangnya. Teknik pembuatan pondasi kayu ulin sebagai berikut:
9
2.4.1 Pondasi Batang Besar
Apabila pondasi yang dipilih adalah pondasi batang besar maka digunakan
teknik kalang pandal. Kayu yang digunakan biasanya berdiameter 40 cm lebih.
Caranya, kayu besar ditoreh bagian atasnya sampai rata kemudian bagian yang
ditoreh itu dilobangi untuk tempat menancapkan tiang dan tongkat. Setelah itu
bagian ini akan direndamkan ke dalam tanah dengan kedalaman 50 – 100 cm
tergantung kondisi tanah. Batang disusun berjejer sesuai dengan deretan tongkat
dan tiang bangunan yang akan dibangun. Untuk menahan tiang atau tongkat agar
tidak terus menurun maka dipakai sunduk.
Gambar 2.2 Pondasi batang besar
2.4.2 Pondasi Batang Kecil
Kayu galam yang digunakan dalam pondasi ini biasanya berdiameter minimal 15
cm untuk tampuk ujung dan sekitar 20 cm untuk tampuk tengahnya. Cara
pemasangannya agak berbeda dengan cara batang besar yang hanya satu lapis.
10
Untuk pondasi batang kecil ada dua lapis, bagian bawah disebut Kacapuri dan
lapisan atas disebut kalang sunduk, yaitu untuk penahan sunduk tiang atau sunduk
tongkat. Ujung tiang atau tongkat tertancap hingga kedalaman dua meter dari
permukaan tanah.
Gambar 2.3 Pondasi batang kecil (kacapuri)
2.5 Alat Tiang Pancang
2.5.1 Pemukul Jatuh (Drop Hammer)
Pemukul jatuh terdiri dari blok pemberat yang dijatuhkan dari atas.
Pemberat ditarik dengan tinggi jatuh tertentu kemudian dilepas dan menumbuk
tiang. Pemakaian alat tipe ini membuat pelaksanaan pemancangan berjalan
lambat, sehingga alat ini hanya dipakai pada volume pekerjaan pemancangan yang
kecil.
11
Gambar 2.4 Pemukul jatuh
2.5.2 Pemukul Diesel (Diesel Hammer)
Pemukul diesel terdiri dari silinder, ram, balok anvil dan sistem injeksi
bahan bakar. Pemukul tipe ini umumnya kecil, ringan dan digerakkan dengan
menggunakan bahan bakar minyak. Energi pemancangan total yang dihasilkan
adalah jumlah benturan dari ram ditambah energi hasil dari ledakan.
Gambar 2.5 Pemukul diesel
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Kegiatan
Pekerjaan ini dilaksanakan/dilakukan di kawasan Mangrove Center
Balikpapan RT 14 Kelurahan Graha Indah Kecamatan Balikpapan Utara, Provinsi
Kalimantan Timur dan merupakan kawasan konservasi mangrove di Teluk
Balikpapan yang berbatasan langsung dengan rumah-rumah penduduk di
Perumahan Graha Indah.
Gambar 3.1 Peta Kalimantan Timur
13
Gambar 3.2 Peta Kota Balikpapan
Gambar 3.3 Lokasi mangrove center ditinjau dari peta Balikpapan
14
Gambar 3.4 Peta kawasan mangrove center
15
Gambar 3.5 Denah lokasi mangrove center ditinjau dari 0 km Kota Balikpapan
16
Gambar 3.6 Peta wilayah komplek perumahan Graha Indah
Gazebo/
Menara
Pengawas
17
Gambar 3.7 Site plan gazebo/menara pengawas
18
3.2 Kondisi Lapangan
Kawasan Mangrove Center ini merupakan hutan bakau air payau tetapi
lebih menjurus ke air asin yang terendam dalam waktu yang lama oleh air payau
itu sendiri. Hutan ini berasosiasi dengan rawa-rawa pantai, memiliki kondisi tanah
lunak yang bersifat asam (gambut) tanah berawa dengan kondisi daya dukung
tanah (sigma tanah) rendah, tidak konsisten/labil terhadap pembebanan dan tanah
keras pada posisi sangat dalam, sehingga mengakibatkan penurunan yang tajam
apabila diberi beban di atasnya (instabilitas).
Gambar 3.8 Kondisi Lapangan
19
3.3 Jenis dan Bahan yang Digunakan
Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang
pancang pada tanah rawa. Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut
adalah: bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak
cacat, contohnya bambu, kayu bulian, belian, besi atau ulin. Dan pekerjaan
pondasi untuk menara pengawas ini menggunakan struktur pancang kayu ulin
untuk tanah rawa/bangunan atas air.
3.3.1 Pekerjaan Pondasi
1. Meruncing Tiang Kayu Ulin 12/12
2. Meruncing Tiang Kayu Ulin 10/10
3. Membuat Pen & Lubang pada Tiang/Balok
4. Mengebor lubang besi pengikat
5. Memasang & menempatkan besi
6. Pancang Ulin 10/10 kedalaman 4-8 m
7. Pancang Ulin 12/12 kedalaman 4-8 m
8. Tongkat Ulin 12/12 panjang 2 m
9. Tongkat Ulin 10/10 panjang 2m
10. Sunduk Ulin 3/8 panjang 50 cm
11. Galam/ Kaca puri penahan tanah ø 10x2 buah panjang 1 m
12. Balok Silang Ulin 5/10
13. Tongkat Ulin 10/10 untuk kenaikan dari tambatan perahu panjang 2,5 m
3.3.2 Pekerjaan Anti Rayap (Terminate Control)
Jenis pencegahan rayap yang digunakan
1. Ground treatment dan soil treatment yang bertujuan untuk membuat barier
pada pondasi dan permukaan tanah yang digunakan untuk bangunan
adalah jenis PRG contruction termite control.
2. Wood treatment/wood dranching, yang bertujuan untuk memberikan zat
kimia aktif yang bisa berfungsi sebagai termida (pembasmi rayap) untuk
seluruh bagian yang menggunakan kayu pada bangunan ini.
20
3. Terminte maintenance program, yang bertujuan untuk mencegah,
menghalau dan membasmi serangan rayap yang datang dari luar
bangunan.
Pelaksanaan anti rayap harus memenuhi dilakukan oleh tenaga kerja yang
telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan semacam ini dan dipimpin oleh
tenaga ahli yang berpengalaman.
3.4 Metode Pelaksanaan
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.
Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman,
sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi.
Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Tahapan pekerjaan pondasi tiang pancang adalah sebagai berikut:
3.4.1 Mobilisasi dan Demobilisasi Papan Proyek
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Transportasi peralatan konstruksi yang akan digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini.
2. Pembuatan kantor Kontraktor/ Pemborong, gudang dan lain-lain di lokasi
proyek untuk keperluan pekerjaan ini sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini berupa kantor administrasi lapangan, los kerja dan gudang.
Gambar 3.9 Kantor kontraktor dan gudang
21
3. Pemborong harus membuat papan nama pekerjaan ukuran 0.90 m x 1.80
m, sebanyak 1 (satu) buah, dengan bentuk standar yang dipasang di tepi
jalan masuk pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
4. Papan nama pekerjaan harus sudah dipasang sebelum fisik pekerjaan
dimulai
3.4.2 Pekerjaan Persiapan
1. Sebelum kegiatan fisik dimulai Pemborong harus :
a. Memangkas sebagian mangrove sesedikit mungkin dan memanfaatkan
mangrove untuk masuk konstruksi non struktural.
b. Melaksanakan uitzet dan pengukuran dengan pesawat ukur.
c. Memasang patok-patok tetap, patok-patok bantu, bouwplank profil
yang peil-peilnya diambil dari titik acuan (bench mark) yang
ditetapkan oleh Direksi.
Gambar 3.10 kegiatan pematokan
22
2. Patok titik tiap bangunan harus ditempatkan di lokasi yang aman dari
gangguan sehingga tidak berubah posisinya.
3. Patok as profil bouwplank yang dipasang harus kokoh tidak goyah/
berubah.
4. Tanda tetap itu dibuat dari patok kayu/galam 5x7x100cm, di ujung-ujung
bangunan yang tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Direksi
lapangan/pemberi tugas dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu
pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan
pekerjaan.
5. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan
pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal
minimal 2 cm dengan permukaan atasnya diserut sipat dasar (waterpass).
23
Gambar 3.11 Papan bouwplank yang telah dipasang
6. Selanjutnya dilakukan kegiatan meruncing Tiang Kayu Ulin 12/12,
meruncing Tiang Kayu Ulin 10/10, membuat pen & lubang pada
tiang/balok
Gambar 3.12 Tiang pancang yang telah diruncingi
3.4.3 Proses Pemancangan
Pelaksanaan pemancangan baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan
secara cermat dan disetujui oleh direksi lapangan/pemberi tugas. Berikut tahap-
tahapnya:
24
1. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh
pada patok titik pancang yang telah ditentukan.
Gambar 3.13 Drop hammer
Gambar 3.14 Drop hammer ditempatkan di as patok titik
2. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap patok.
25
Gambar 3.15 Denah lantai 1
Gambar 3.16 Titik-titik patok
26
3. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada
helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala
tiang.
4. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang
telah ditentukan.
Gambar 3.17 Penyetelan vertikal tiang
5. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay
sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul-
betul vertikal. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem
dengan center gate pada dasar driving lead agar posisi tiang tidak bergeser
selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama.
6. Sebelumnya terlebih dahulu dipasang Galam/Kaca puri penahan tanah ø
10x2 buah panjang 1 m setelah itu setiap balok ulin yang akan digunakan
sebagai pancang dipasang sunduk ulin 3/8 panjang 50 cm setinggi/sedalam
tanah keras yaitu 4m.
27
Gambar 3.18 Sunduk dan batang kayu galan yang telah dipasang
7. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer
secara kontiniu ke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang,
menggunakan pancang ulin 10/10 kedalaman 4-8 m, pancang ulin 12/12
kedalaman 4-8 m.
28
Gambar 3.19 Pemancangan tiang pertama
8. Lakukan kegiatan pemancangan yang sama pada tiang-tiang pancang
berikutnya dengan kedalaman yang sama.
29
Gambar 3.20 Pemancangan tiang selesai
9. Memasang balok ulin 12/12 sebagai sloof.
Gambar 3.21 Pemasangan sloof
30
10. Memasang balok silang ulin ukuran 5/10 dan agar tiang pancang tetap
diperoleh posisi yang betul-betul stabil dan vertical.
Gambar 3.22 Balok silang ulin yang telah dipasang
31
Gambar 3.23 Gambar penampang tiang pancang
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang,
memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan
membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang.
Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan
pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk
memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan
palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang
dalam posisi yang relatif pada tempatnya.
Apabila selama pelaksanaan pemancangan terjadi kelongsoran/ penurunan
tanah, pemborong harus mencegahnya misalkan dengan casing dan lain cara
sehingga pekerjaan tetap lancar tanpa menambah biaya pelaksanaan
3.4.4 Penyambungan
Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk peyambungan batang
berikutnya bila level kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan
level tanah keras yang diharapkan belum tercapai. Pada struktur bangunan atas air
kayu ulin ini menggunakan sambungan bibir lurus berkait dengan 2 baut.
32
Gambar 3.24 Penyambungan bibir lurus terkait pada gazebo
33
Gambar 3.25 Sambungan bibir lurus terkait
Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang
dilakukan pada batang pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai
kedalaman tanah keras yang ditentukan. Pemancangan tiang dapat dihentikan bila
ujung bawah tiang telah mencapai lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.
Gambar 3.26 Gambar rencana gazebo yang akan dibangun
34
Gambar 3.27 Gazebo/menara pengawas yang telah selesai dikerjakan
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan substructure yang dilakukan di tanah
lunak yanf bersifat asam (gambut) tanah berawa dengan kondisi daya
dukung tanah rendah dengan menggunakan pondasi tiang kayu ulin.
2. Tiang pancang kayu ulin yang digunakan harus cukup tua, berkualitas baik
dan tidak cacat dengan ukuran 10/10 pada kedalaman 4-8m dan 12/12
pada kedalaman 4-8m.
3. Menggunakan Galam/Kaca puri ø10 sebagai penahan tanah dan balok
silang ulin ukuran 5/10 agar tiang pancang tetap pada posisi yang betul-
betul stabil dan vertikal.
4. Untuk penyambungan, digunakan sambungan bibir lurus terkait dengan 2
baut.
5. Untuk pencegahan terhadap serangan rayap digunakan PRG construction
termite control dan wood dranching.
36
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E. (1991). Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah. Jakarta:
Erlangga.
E.S., Wahyu. 2012. Pondasi Rumah Adat Kalimantan Selatan. Diambil
pada 06 Juni 2014 dari http://www.wahyuesgroup.web.id/my-article/91-all-about-
civil-engineering/118-pondasi-rumah-adat-kalimantan-selatan.html.
Hardiyatmo, H.C.(1996).Teknik Fondasi I.Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.
Hardiyatmo, H.C.( 2002) Teknik Fondasi II. Yogyakarta: Beta Offset.
H.S., Sardjono.(1991). Pondasi Tiang Pancang. Surabaya: Sinar Wijaya

Contenu connexe

Tendances

21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
gaffarudin
 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
RizalYogaPrasetya
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
fianardi
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
WSKT
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 

Tendances (20)

21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
 
power.pptx
power.pptxpower.pptx
power.pptx
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
 
PPT JEMBATAN
PPT JEMBATANPPT JEMBATAN
PPT JEMBATAN
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton Bertulang
 
FILE.pptx
FILE.pptxFILE.pptx
FILE.pptx
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
 

En vedette

Presentasi bendung bambu sederhana tahan gempa
Presentasi bendung bambu sederhana tahan gempaPresentasi bendung bambu sederhana tahan gempa
Presentasi bendung bambu sederhana tahan gempa
Wa ode Sumartini
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Ayu Fatimah Zahra
 
A jenis tiang talian atas
A jenis tiang talian atasA jenis tiang talian atas
A jenis tiang talian atas
ahmadzahir
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
Reski Aprilia
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
perkasa45
 

En vedette (20)

Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 
metode kerja beton
metode kerja betonmetode kerja beton
metode kerja beton
 
Presentasi bendung bambu sederhana tahan gempa
Presentasi bendung bambu sederhana tahan gempaPresentasi bendung bambu sederhana tahan gempa
Presentasi bendung bambu sederhana tahan gempa
 
Power point tgl 16 12-2014 (2)
Power point tgl 16 12-2014 (2)Power point tgl 16 12-2014 (2)
Power point tgl 16 12-2014 (2)
 
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangBangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucuk
 
struktur kayu I
struktur kayu Istruktur kayu I
struktur kayu I
 
Pondasi Foot plan
Pondasi Foot planPondasi Foot plan
Pondasi Foot plan
 
1472 mk struktur kayu
1472 mk struktur kayu1472 mk struktur kayu
1472 mk struktur kayu
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Tiang tiang elektrik dan substation malaysia
Tiang  tiang elektrik dan substation malaysiaTiang  tiang elektrik dan substation malaysia
Tiang tiang elektrik dan substation malaysia
 
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton BertulangPerencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
 
A jenis tiang talian atas
A jenis tiang talian atasA jenis tiang talian atas
A jenis tiang talian atas
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
 
Tangga
TanggaTangga
Tangga
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 

Similaire à TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CENTER BALIKPAPAN

158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
Anwar267435
 
No. 1 materi tukang bangunan
No. 1 materi  tukang bangunanNo. 1 materi  tukang bangunan
No. 1 materi tukang bangunan
dekjon
 
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
riky irawan
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebing
Ketut Swandana
 

Similaire à TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CENTER BALIKPAPAN (20)

GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel Serbaguna
 
pondasi
pondasipondasi
pondasi
 
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
 
Heriyanto
HeriyantoHeriyanto
Heriyanto
 
No. 1 materi tukang bangunan
No. 1 materi  tukang bangunanNo. 1 materi  tukang bangunan
No. 1 materi tukang bangunan
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebingPp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
Pp evaluasi analisa retaining wall (dinding penahan tebing
 
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdfKONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
KONSTRUKSI PENAHAN TANAH.pdf
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebing
 
Contoh Artikel
Contoh Artikel Contoh Artikel
Contoh Artikel
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan
 
Modul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
Modul TKP M4KB2 - Perkeras JalanModul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
Modul TKP M4KB2 - Perkeras Jalan
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptxPertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
 

Plus de Reski Aprilia

Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
Reski Aprilia
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
Reski Aprilia
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
Reski Aprilia
 
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Reski Aprilia
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
Reski Aprilia
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
Reski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Reski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirLaboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Reski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Reski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Reski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahLaboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Reski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil BoringLaboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Reski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey GeoteknikLaboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Reski Aprilia
 

Plus de Reski Aprilia (20)

Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)
 
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Tinggal Tipe 193
 
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
 
Meranti putih
Meranti putihMeranti putih
Meranti putih
 
Struktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti PutihStruktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti Putih
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
 
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksa...
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirLaboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut Pasir
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahLaboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil BoringLaboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil Boring
 
Laboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey GeoteknikLaboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
Laboratorium Uji Tanah - Survey Geoteknik
 
Baku Mutu - AMDAL
Baku Mutu - AMDALBaku Mutu - AMDAL
Baku Mutu - AMDAL
 

Dernier

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 

Dernier (20)

Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 

TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CENTER BALIKPAPAN

  • 1. TEKNIK PEMASANGAN TIANG PANCANG ULIN MENARA PENGAWAS MANGROVE DI MANGROVE CENTER BALIKPAPAN DOSEN PENGAMPU: Mahfud, S.Pd, MT NIDN. 0002116606 RESKI APRILIA NIM : 120309180092 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2014
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah Manajemen Proyek ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini, baik secara material maupun moril. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Mahfud, S.Pd, MT sebagai dosen pengampu. 2. Kedua orang tua yang mendukung secara material dan moril. 3. Teman – teman kelas 2 Teknik Sipil 2. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi penulis. Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan diterima dengan senang hati. Balikpapan, Maret 2014 Penulis Reski Aprilia
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman JUDUL............................................................................................... i KATA PENGANTAR....................................................................... ii DAFTAR ISI...................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR......................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 2 1.3 Tujuan........................................................................................... 2 1.4 Batasan Masalah........................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum........................................................................................... 3 2.2 Macam-Macam Pondasi................................................................ 4 2.3 Pondasi Tiang Pancang Kayu....................................................... 6 2.4 Pondasi Tiang Pancang Kayu Ulin............................................... 8 2.5 Alat Tiang Pancang...................................................................... . 10 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Lokasi Kegiatan........................................................................... 12 3.2 Kondisi Lapangan...................................................................... . 16 3.3 Jenis dan Bahan yang Digunakan................................................ 17 3.4 Metode Pelaksanaan..................................................................... 18 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan................................................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. iv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Macam-macam tipe pondasi 6 Gambar 2.2 Pondasi batang besar 9 Gambar 2.3 Pondasi batang kecil 10 Gambar 2.4 Pemukul jatuh 11 Gambar 2.4 Pemukul diesel 11 Gambar 3.1 Peta Kalimantan Timur 12 Gambar 3.2 Peta Kota Balikpapan 13 Gambar 3.3 Lokasi mangrove center ditinjau dari peta Balikpapan 13 Gambar 3.4 Peta kawasan mangrove center 14 Gambar 3.5 Denah lokasi mangrove center ditinjau dari 0 km Kota Balikpapan 15 Gambar 3.6 Peta wilayah komplek perumahan Graha Indah 16 Gambar 3.7 Site plan gazebo/menara pengawas 17 Gambar 3.8 Kondisi Lapangan 18 Gambar 3.9 Kantor kontraktor dan gudang 20 Gambar 3.10 Kegiatan pematokan 21 Gambar 3.11 Papan bouwplank yang telah dipasang 23 Gambar 3.12 Tiang pancang yang telah diruncingi 23 Gambar 3.13 Drop hammer 24 Gambar 3.14 Drop hammer ditempatkan di as patok titik 24 Gambar 3.15 Denah lantai 1 25 Gambar 3.16 Titik-titik patok 25
  • 5. v Gambar 3.17 Penyetelan vertikal tiang 26 Gambar 3.18 Sunduk dan batang kayu galan yang telah dipasang 27 Gambar 3.19 Pemancangan tiang pertama 28 Gambar 3.20 Pemancangan tiang selesai 29 Gambar 3.21 Pemasangan sloof 29 Gambar 3.22 Balok silang ulin yang telah dipasang 30 Gambar 3.23 Gambar penampang tiang pancang 31 Gambar 3.24 Penyambungan bibir lurus terkait pada gazebo 32 Gambar 3.25 Sambungan bibir lurus terkait 33 Gambar 3.26 Gambar rencana gazebo yang akan dibangun 33 Gambar 3.27 Gazebo/menara pengawas yang telah selesai dikerjakan 34
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mangrove Center Balikpapan merupakan kawasan konservasi mangrove di Teluk Balikpapan dengan kondisi tanah yang bersifat asam (gambut) tanah berawa dengan kondisi daya dukung tanah rendah. Seiring dengan perkembangannya sebagai kawasan konservasi mangrove, objek ekowisata lokal maupun mancanegara serta sarana edukasi bagi sekolah-sekolah yang seringkali membawa siswa-siswinya ke kawasan ini maka Mangrove Center Balikpapan dituntut memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang aktivitas tersebut salah satunya yaitu Gazebo sebagai tempat berkumpul, beristirahat, toliet serta menara pengawas mangrove. Untuk menunjang kebutuhan akan infrastruktur tersebut, maka dibutuhkan lahan berdaya dukung baik. Namun melihat kondisi geologis tanah yang ada di Mangrove Center Balikpapan, kiranya hal tersebut sulit untuk dicapai. Dalam perencanaan pembangunannya menimbulkan masalah tersendiri bagi pengembangan konstruksi diatasnya. Mengingat Gazebo yang direncanakan terdiri dari 3 lantai, untuk toilet, tempat berkumpul serta menara pengawas. Jenis tanah rawa gambut yang akan didirikan bangunan diatasnya pada umumnya adalah tanah lunak, yang memiliki kandungan lempung (clay) dan lanau (silt). Seperti kita ketahui lempung/lanau bersifat kohesif plastis. Keistimewaan dari tanah kohesif plastis adalah butirannya yang halus mempunyai kemampuan menyesuaikan perubahan bentuk pada volume konstan (tanpa keretakan). Namun keistimewaan tersebut membuat lempung/lanau menjadi tidak konsisten/labil terhadap pembebanan, mempunyai daya dukung yang rendah sehingga mengakibatkan penurunan yang tajam apabila diberi beban di atasnya (instabilitas). Oleh karena itu, diperlukan konstruksi khusus terutama pada bangunan bawah/sub struktur yakni pondasi tempat seluruh bangunan itu bertumpu yang mampu menahan beban saat Gazebo digunakan.
  • 7. 2 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: 1. Bagaimana jenis dan bahan pondasi yang sesuai dengan konstruksi Gazebo yang akan dibangun? 2. Bagaimana teknik pemasangan pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah rawa gambut? 1.3 Tujuan Dari rumusan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka makalah ini disusun dengan tujuan untuk mempelajari metode kerja pelaksanaan, pengendalian mutu untuk pekerjaan pemancangan kayu ulin pada Gazebo 3 lantai untuk jenis tanah rawa gambut yang mampu menahan beban diatasnya. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah: 1. Perencanaan pemasangan pondasi menggunakan tiang pancang dengan material kayu ulin. 2. Tidak membahas pekerjaan upperstructure yaitu pekerjaan struktur yang berada diatas level permukaan tanah. 3. Tidak membahas perbaikan daya dukung tanah. 4. Tidak membahas permasalahan dalam pemancangan.
  • 8. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah (Bowles, 1991). Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya (Sardjono HS, 1988). Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya. Tiang Pancang umumnya digunakan : 1. Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan beban lateral boleh jadi terlibat. 2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang kaki-kaki menara terhadap guling. 3. Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini dapat ditarik keluar kemudian.
  • 9. 4 4. Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi. 5. Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut. 6. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir, khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial. 7. Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas permukaan air melalui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal (dan tekuk) maupun beban lateral (Bowles, 1991). 2.2 Macam-macam Pondasi Pondasi adalah bagian terendah bangunan yang meneruskan beban bangunan ketanah atau batuan yang berada dibawahnya. Klasifikasi pondasi dibagi 2 (dua) yaitu: 2.2.1 Pondasi Dangkal Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung dengan kedalaman Df/B ≤ 1 seperti : 1. Pondasi telapak yaitu pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom. 2. Pondasi memanjang yaitu pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat sehingga bila dipakai pondasi telapak sisinya akan terhimpit satu sama lainnya. 3. Pondasi rakit (raft foundation) yaitu pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat disemua arahnya, sehingga bila dipakai pondsi telapak, sisi-sisinya berhimpit satu sama lainnya.
  • 10. 5 2.2.2 Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu yang terletak jauh dari permukaan dengan kedalaman Df/B ≥ 4, seperti: 1. Pondasi sumuran (pier foundation) yaitu pondasi yang merupakan peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang (Gambar 2.1d), digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman (Df) dibagi lebarnya (B) lebih besar 4 sedangkan pondasi dangkal Df/B ≤ 1. 2. Pondasi tiang (pile foundation), digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah kerasnya terletak pada kedalaman yang sangat dalam (Gambar 2.1e). Pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang dibanding dengan pondasi sumuran (Bowles, 1991). (b)(a)
  • 11. 6 Gambar 2.1 Macam-macam tipe pondasi : (a) Pondasi memanjang, (b) Pondasi telapak, (c) Pondasi rakit, (d) Pondasi sumuran, (e) Pondasi tiang (Hardiyatmo,H.C., 1996) 2.3 Pondasi Tiang Pancang Kayu Tiang pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya telah dipotong dengan hati-hati, biasanya diberi bahan pengawet dan didorong dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing. Kadang-kadang ujungnya yang besar didorong untuk maksud-maksud khusus, seperti dalam tanah yang sangat lembek dimana tanah tersebut akan bergerak kembali melawan poros. Kadang kala ujungnya runcing dilengkapi dengan sebuah sepatu pemancangan yang terbuat dari logam bila tiang pancang harus menembus tanah keras atau tanah kerikil. Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaan kering dan basah yang selalu berganti-ganti. (d) (e) (c)
  • 12. 7 Sedangkan pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu hanya akan menunda atau memperlambat kerusakan dari pada kayu, akan tetapi tetap tidak akan dapat melindungi untuk seterusnya. Pada pemakaian tiang pancang kayu biasanya tidak diijinkan untuk menahan muatan lebih besar dari 25 sampai 30 ton untuk setiap tiang. Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah- daerah dimana sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah Kalimantan, sehingga mudah memperoleh balok/tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter yang cukup besar untuk di gunakan sebagai tiang pancang. 2.3.1 Keuntungan Pemakaian Tiang Pancang Kayu 1. Tiang pancang dari kayu relative lebih ringan sehingga mudah dalam pengangkutan. 2. Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk pemancangan tidak menimbulkan kesulitan seperti misalnya pada tiang pancang beton precast. 3. Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat masuk lagi ke dalam tanah. 4. Tiang pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end bearing pile sebab tegangan tekanannya relative kecil. 5. Karena tiang kayu ini relative flexible terhadap arah horizontal di bandingkan dengan tiang-tiang pancang selain dari kayu, maka apabila tiang ini menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang pancang kayu ini akan melentur dan segera kembali ke posisi setelah beban horizontal tersebut hilang. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. 2.3.2 Kerugian Pemakaian Tiang Pancang Kayu 1. Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang terendah agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
  • 13. 8 2. Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relative kecil di bandingkan dengan tiang pancang yang di buat dari baja atau beton, terutama pada daerah yang muka air tanahnya sering naik dan turun. 3. Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu ( gravel ) ujung tiang pancang kayu dapat dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada waktu dipancangkan akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah yang telah ditentukan. 4. Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur yang menyebabkan kebusukan. 2.4 Pondasi Tiang Pancang Kayu Ulin Kayu Ulin dalam bentuk balokan, sebagai bahan utama tiang dan tongkat yang bertumpu di tanah sebagai pendukung bangunan. Antara tiang dan tongkat dibedakan: Tiang adalah balok yang pangkalnya bertumpu dalam tanah dengan ujungnya sampai pada dasar atap di atas bangunan. Tongkat adalah balok yang pangkalnya bertumpu dalam tanah dengan ujungnya sampai pada dasar lantai. Secara garis besar ada dua macam teknik pemasangan pondasi, yaitu pondasi batang besar dan pondasi batang kecil. Pondasi ini merupakan representasi dan kebudayaan masyarakat yang hidup di lingkungan lahan basah (rawa), khususnya tentang bagaimana masyarakat lokal membuat teknologi sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi geografis dimana ia tinggal. Untuk menahan beratnya beban bangunan dan menyalurkan gaya berat secara merata, pondasi menggunakan batang (log) kayu sebagai bantalan. Kayu yang digunakan biasanya kayu Galam atau Kapur Naga dan kayu Ulin atau Belian sebagai tiang pancangnya. Teknik pembuatan pondasi kayu ulin sebagai berikut:
  • 14. 9 2.4.1 Pondasi Batang Besar Apabila pondasi yang dipilih adalah pondasi batang besar maka digunakan teknik kalang pandal. Kayu yang digunakan biasanya berdiameter 40 cm lebih. Caranya, kayu besar ditoreh bagian atasnya sampai rata kemudian bagian yang ditoreh itu dilobangi untuk tempat menancapkan tiang dan tongkat. Setelah itu bagian ini akan direndamkan ke dalam tanah dengan kedalaman 50 – 100 cm tergantung kondisi tanah. Batang disusun berjejer sesuai dengan deretan tongkat dan tiang bangunan yang akan dibangun. Untuk menahan tiang atau tongkat agar tidak terus menurun maka dipakai sunduk. Gambar 2.2 Pondasi batang besar 2.4.2 Pondasi Batang Kecil Kayu galam yang digunakan dalam pondasi ini biasanya berdiameter minimal 15 cm untuk tampuk ujung dan sekitar 20 cm untuk tampuk tengahnya. Cara pemasangannya agak berbeda dengan cara batang besar yang hanya satu lapis.
  • 15. 10 Untuk pondasi batang kecil ada dua lapis, bagian bawah disebut Kacapuri dan lapisan atas disebut kalang sunduk, yaitu untuk penahan sunduk tiang atau sunduk tongkat. Ujung tiang atau tongkat tertancap hingga kedalaman dua meter dari permukaan tanah. Gambar 2.3 Pondasi batang kecil (kacapuri) 2.5 Alat Tiang Pancang 2.5.1 Pemukul Jatuh (Drop Hammer) Pemukul jatuh terdiri dari blok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Pemberat ditarik dengan tinggi jatuh tertentu kemudian dilepas dan menumbuk tiang. Pemakaian alat tipe ini membuat pelaksanaan pemancangan berjalan lambat, sehingga alat ini hanya dipakai pada volume pekerjaan pemancangan yang kecil.
  • 16. 11 Gambar 2.4 Pemukul jatuh 2.5.2 Pemukul Diesel (Diesel Hammer) Pemukul diesel terdiri dari silinder, ram, balok anvil dan sistem injeksi bahan bakar. Pemukul tipe ini umumnya kecil, ringan dan digerakkan dengan menggunakan bahan bakar minyak. Energi pemancangan total yang dihasilkan adalah jumlah benturan dari ram ditambah energi hasil dari ledakan. Gambar 2.5 Pemukul diesel
  • 17. 12 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Lokasi Kegiatan Pekerjaan ini dilaksanakan/dilakukan di kawasan Mangrove Center Balikpapan RT 14 Kelurahan Graha Indah Kecamatan Balikpapan Utara, Provinsi Kalimantan Timur dan merupakan kawasan konservasi mangrove di Teluk Balikpapan yang berbatasan langsung dengan rumah-rumah penduduk di Perumahan Graha Indah. Gambar 3.1 Peta Kalimantan Timur
  • 18. 13 Gambar 3.2 Peta Kota Balikpapan Gambar 3.3 Lokasi mangrove center ditinjau dari peta Balikpapan
  • 19. 14 Gambar 3.4 Peta kawasan mangrove center
  • 20. 15 Gambar 3.5 Denah lokasi mangrove center ditinjau dari 0 km Kota Balikpapan
  • 21. 16 Gambar 3.6 Peta wilayah komplek perumahan Graha Indah Gazebo/ Menara Pengawas
  • 22. 17 Gambar 3.7 Site plan gazebo/menara pengawas
  • 23. 18 3.2 Kondisi Lapangan Kawasan Mangrove Center ini merupakan hutan bakau air payau tetapi lebih menjurus ke air asin yang terendam dalam waktu yang lama oleh air payau itu sendiri. Hutan ini berasosiasi dengan rawa-rawa pantai, memiliki kondisi tanah lunak yang bersifat asam (gambut) tanah berawa dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) rendah, tidak konsisten/labil terhadap pembebanan dan tanah keras pada posisi sangat dalam, sehingga mengakibatkan penurunan yang tajam apabila diberi beban di atasnya (instabilitas). Gambar 3.8 Kondisi Lapangan
  • 24. 19 3.3 Jenis dan Bahan yang Digunakan Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang pancang pada tanah rawa. Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah: bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya bambu, kayu bulian, belian, besi atau ulin. Dan pekerjaan pondasi untuk menara pengawas ini menggunakan struktur pancang kayu ulin untuk tanah rawa/bangunan atas air. 3.3.1 Pekerjaan Pondasi 1. Meruncing Tiang Kayu Ulin 12/12 2. Meruncing Tiang Kayu Ulin 10/10 3. Membuat Pen & Lubang pada Tiang/Balok 4. Mengebor lubang besi pengikat 5. Memasang & menempatkan besi 6. Pancang Ulin 10/10 kedalaman 4-8 m 7. Pancang Ulin 12/12 kedalaman 4-8 m 8. Tongkat Ulin 12/12 panjang 2 m 9. Tongkat Ulin 10/10 panjang 2m 10. Sunduk Ulin 3/8 panjang 50 cm 11. Galam/ Kaca puri penahan tanah ø 10x2 buah panjang 1 m 12. Balok Silang Ulin 5/10 13. Tongkat Ulin 10/10 untuk kenaikan dari tambatan perahu panjang 2,5 m 3.3.2 Pekerjaan Anti Rayap (Terminate Control) Jenis pencegahan rayap yang digunakan 1. Ground treatment dan soil treatment yang bertujuan untuk membuat barier pada pondasi dan permukaan tanah yang digunakan untuk bangunan adalah jenis PRG contruction termite control. 2. Wood treatment/wood dranching, yang bertujuan untuk memberikan zat kimia aktif yang bisa berfungsi sebagai termida (pembasmi rayap) untuk seluruh bagian yang menggunakan kayu pada bangunan ini.
  • 25. 20 3. Terminte maintenance program, yang bertujuan untuk mencegah, menghalau dan membasmi serangan rayap yang datang dari luar bangunan. Pelaksanaan anti rayap harus memenuhi dilakukan oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan semacam ini dan dipimpin oleh tenaga ahli yang berpengalaman. 3.4 Metode Pelaksanaan Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai. Tahapan pekerjaan pondasi tiang pancang adalah sebagai berikut: 3.4.1 Mobilisasi dan Demobilisasi Papan Proyek Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Transportasi peralatan konstruksi yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. 2. Pembuatan kantor Kontraktor/ Pemborong, gudang dan lain-lain di lokasi proyek untuk keperluan pekerjaan ini sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berupa kantor administrasi lapangan, los kerja dan gudang. Gambar 3.9 Kantor kontraktor dan gudang
  • 26. 21 3. Pemborong harus membuat papan nama pekerjaan ukuran 0.90 m x 1.80 m, sebanyak 1 (satu) buah, dengan bentuk standar yang dipasang di tepi jalan masuk pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk Direksi. 4. Papan nama pekerjaan harus sudah dipasang sebelum fisik pekerjaan dimulai 3.4.2 Pekerjaan Persiapan 1. Sebelum kegiatan fisik dimulai Pemborong harus : a. Memangkas sebagian mangrove sesedikit mungkin dan memanfaatkan mangrove untuk masuk konstruksi non struktural. b. Melaksanakan uitzet dan pengukuran dengan pesawat ukur. c. Memasang patok-patok tetap, patok-patok bantu, bouwplank profil yang peil-peilnya diambil dari titik acuan (bench mark) yang ditetapkan oleh Direksi. Gambar 3.10 kegiatan pematokan
  • 27. 22 2. Patok titik tiap bangunan harus ditempatkan di lokasi yang aman dari gangguan sehingga tidak berubah posisinya. 3. Patok as profil bouwplank yang dipasang harus kokoh tidak goyah/ berubah. 4. Tanda tetap itu dibuat dari patok kayu/galam 5x7x100cm, di ujung-ujung bangunan yang tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Direksi lapangan/pemberi tugas dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan. 5. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimal 2 cm dengan permukaan atasnya diserut sipat dasar (waterpass).
  • 28. 23 Gambar 3.11 Papan bouwplank yang telah dipasang 6. Selanjutnya dilakukan kegiatan meruncing Tiang Kayu Ulin 12/12, meruncing Tiang Kayu Ulin 10/10, membuat pen & lubang pada tiang/balok Gambar 3.12 Tiang pancang yang telah diruncingi 3.4.3 Proses Pemancangan Pelaksanaan pemancangan baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan secara cermat dan disetujui oleh direksi lapangan/pemberi tugas. Berikut tahap- tahapnya:
  • 29. 24 1. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh pada patok titik pancang yang telah ditentukan. Gambar 3.13 Drop hammer Gambar 3.14 Drop hammer ditempatkan di as patok titik 2. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap patok.
  • 30. 25 Gambar 3.15 Denah lantai 1 Gambar 3.16 Titik-titik patok
  • 31. 26 3. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang. 4. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang telah ditentukan. Gambar 3.17 Penyetelan vertikal tiang 5. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul- betul vertikal. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengan center gate pada dasar driving lead agar posisi tiang tidak bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama. 6. Sebelumnya terlebih dahulu dipasang Galam/Kaca puri penahan tanah ø 10x2 buah panjang 1 m setelah itu setiap balok ulin yang akan digunakan sebagai pancang dipasang sunduk ulin 3/8 panjang 50 cm setinggi/sedalam tanah keras yaitu 4m.
  • 32. 27 Gambar 3.18 Sunduk dan batang kayu galan yang telah dipasang 7. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara kontiniu ke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang, menggunakan pancang ulin 10/10 kedalaman 4-8 m, pancang ulin 12/12 kedalaman 4-8 m.
  • 33. 28 Gambar 3.19 Pemancangan tiang pertama 8. Lakukan kegiatan pemancangan yang sama pada tiang-tiang pancang berikutnya dengan kedalaman yang sama.
  • 34. 29 Gambar 3.20 Pemancangan tiang selesai 9. Memasang balok ulin 12/12 sebagai sloof. Gambar 3.21 Pemasangan sloof
  • 35. 30 10. Memasang balok silang ulin ukuran 5/10 dan agar tiang pancang tetap diperoleh posisi yang betul-betul stabil dan vertical. Gambar 3.22 Balok silang ulin yang telah dipasang
  • 36. 31 Gambar 3.23 Gambar penampang tiang pancang Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya. Apabila selama pelaksanaan pemancangan terjadi kelongsoran/ penurunan tanah, pemborong harus mencegahnya misalkan dengan casing dan lain cara sehingga pekerjaan tetap lancar tanpa menambah biaya pelaksanaan 3.4.4 Penyambungan Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk peyambungan batang berikutnya bila level kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan level tanah keras yang diharapkan belum tercapai. Pada struktur bangunan atas air kayu ulin ini menggunakan sambungan bibir lurus berkait dengan 2 baut.
  • 37. 32 Gambar 3.24 Penyambungan bibir lurus terkait pada gazebo
  • 38. 33 Gambar 3.25 Sambungan bibir lurus terkait Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada batang pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang ditentukan. Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung bawah tiang telah mencapai lapisan tanah keras/final set yang ditentukan. Gambar 3.26 Gambar rencana gazebo yang akan dibangun
  • 39. 34 Gambar 3.27 Gazebo/menara pengawas yang telah selesai dikerjakan
  • 40. 35 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan substructure yang dilakukan di tanah lunak yanf bersifat asam (gambut) tanah berawa dengan kondisi daya dukung tanah rendah dengan menggunakan pondasi tiang kayu ulin. 2. Tiang pancang kayu ulin yang digunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat dengan ukuran 10/10 pada kedalaman 4-8m dan 12/12 pada kedalaman 4-8m. 3. Menggunakan Galam/Kaca puri ø10 sebagai penahan tanah dan balok silang ulin ukuran 5/10 agar tiang pancang tetap pada posisi yang betul- betul stabil dan vertikal. 4. Untuk penyambungan, digunakan sambungan bibir lurus terkait dengan 2 baut. 5. Untuk pencegahan terhadap serangan rayap digunakan PRG construction termite control dan wood dranching.
  • 41. 36 DAFTAR PUSTAKA Bowles, J.E. (1991). Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah. Jakarta: Erlangga. E.S., Wahyu. 2012. Pondasi Rumah Adat Kalimantan Selatan. Diambil pada 06 Juni 2014 dari http://www.wahyuesgroup.web.id/my-article/91-all-about- civil-engineering/118-pondasi-rumah-adat-kalimantan-selatan.html. Hardiyatmo, H.C.(1996).Teknik Fondasi I.Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Hardiyatmo, H.C.( 2002) Teknik Fondasi II. Yogyakarta: Beta Offset. H.S., Sardjono.(1991). Pondasi Tiang Pancang. Surabaya: Sinar Wijaya