Dokumen tersebut membahas status ketahanan pangan rumah tangga petani di dua desa di Kabupaten Lebak, Banten. Hasilnya menunjukkan sekitar 25,7% rumah tangga rawan pangan berat, sementara 63,4% tahan pangan. Perilaku coping yang paling umum adalah membeli pangan lebih murah. Ibu rumah tangga cenderung menjadi pelaku utama dalam coping makanan. Sebagian besar rumah tangga memiliki skor coping yang rendah. Saran termasuk
Tugas PKO siang Dwi retno Ningsih (G34090057) Bab 19
Ekopang 3
1. FOOD COPING STRATEGY TERHADAP
KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA
PETANI DI KABUPATEN LEBAK BANTEN
Kelompok 9 :
Septian Suhandono
Tania Primarta
Yohanes
Ratia Yulizawaty
Noer Herlina Hanum
MK. Ekologi Pangan dan Gizi
2. Latar Belakang
Berdasarkan Penelitian oleh Rizki Herliana
Rawan Pangan terjadi di Desa Pasidangan dan
Banjarasari sebesar 25,7 %
Ketahanan Pangan masih Rendah
Perlu Adanya Pengetahuan Mengenai
Food Coping di Desa Pasidangan dan
Banjarsari
3. Tujuan
Mengetahui status ketahanan Mengetahui perilaku
pangan di Desa Pasindangan food coping di Desa
dan Desa Banjar Sari Pasindangan dan Desa
kabupaten Banten. Banjar Sari Kabupaten
Banten.
Mengetahui pelaku food
coping di Desa Pasindangan
dan Desa Banjar Sari
Kabupaten Banten.
5. Food Coping
• Menurut Sen
(2003);Anonymous(2004);Davies(1993) diacu
dalam Usfar (2002), coping strategy
merupakan upaya yang dilakukan seseorang
untuk mengatasi keadaan yang tidak
menguntungkan menurut kemampuan
fisik, biologi dan material.
6. Pengertian Food Coping Strategy
(menurut Maxwell 2001)
Mengurangi
Meminjam makanan
uang kesukaan
Food
coping
strategy
Membatasi Meminta
konsumsi bantuan
makan kepada
pribadi demi teman
anak
Mengurangi
Menjalani satu jenis
hari tanpa makanan
makan pada satu
hari
7. Skala Food Coping Strategy Berdasarkan
Golongan Perilaku
Tipe Skala Golongan Perilaku Perilaku
Skala 1 a. Meningkatkan 1. Mencari pekerjaan
Pendapatan sampingan
2. Menanam tanaman
yang dapat dimakan di
kebun
3. Membeli makanan
yang lebih murah
4. Ubah prioritas
b. Perubahan Kebiasaan
pembelian makan
Makan
5. Mengurangi jenis
pangan yang dikonsumsi
6. Menerima bantuan
pangan pemerintah
7. Kurangi frekuensi
pangan
8. Membeli pangan yang
kualitas rendah
9. Terima kupon Raskin
8. c,. Penambahan akses 10. Menerima bantuan
dengan segera pada pangan pemerintah
pangan
d. Perubahan distribusi dan 11. Kurangi frekuensi
frekuensi pangan makan
e. Menjalani hari-hari 12. Puasa
tanpa makan
9. Cont…..
Skala 2 a. Penambahan Akses 1. Ambil uan tabungan
segera untuk beli pangan untuk makan
2. Gadai aset untuk beli
pangan
3. Menjual aset tidak
produktif dan
produktif
4. Pinjam uang dari
sadara dekat dan jauh
5. Beli pangan dengan
berhutang
Skala 3 b. Langkah Drastis 6. Migrasi ke kota/desa dan
ke luar negeri
7. Memberikan anak pada
saudara
8. Bercerai
10.
11. Desa Pasindangan
• Desa di kecamatan Cileles Kabupaten Lebak
Provinsi Banten.
• Lahan yang cukup luas belum banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri.
• Pemanfaatan lahan : Perkebunan
Rakyat ( 11,78%)
Swasta ( 42,88 %)
12. Desa Banjar Sari
• Desa yang terletak di Kecamatan
Waranggunung Kabupaten Lebak Provinsi
Banten.
• Pemanfaatan lahan :
Pertanian ( sawah irigasi , sawah tadah hujan
dan perkebunan rakyat )
13. Ketahanan Pangan
• Status Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Status Ketahanan Pasindangan Banjarsari (%) Total (%)
Pangan (%)
Rawan Pangan Berat 22 29,4 25,7
Rawan Pangan Sedang 2 7,8 5
Rawan Pangan Ringan 6 5,9 5,9
Tahan Pangan 70 56,9 63,4
14. Sebaran Rumah Tangga Berdasarkan Status
Ketahanan Pangan dan Umur di Desa
Pasindangan
Kelompok RT Rawan RT Rawan RT Rawan RT Tahan Total
Umur pangan pangan pangan Pangan
berat sedang ringan
n % n % n % n % n %
18-39 thn 4 36,4 0 0 0 0 4 8 16
40-59 thn 7 63,6 1 100 2 66,7 27 37 74
60 thn ke 0 0 0 0 1 33,3 4 5 10
atas
Jumlah 11 100 1 100 3 100 35 50 100
15. Sebaran Rumah Tangga Berdasarkan Status
Ketahanan Pangan dan Umur di Desa Banjarsari
Kelompo RT Rawan RT Rawan RT Rawan RT tahan Total
k umur Pangan Pangan Pangan pangan
Berat sedang ringan
n % n % n % n % n %
18-39 5 33,3 2 50 0 0 12 41,4 19 376,3
thn
40-59 7 46,7 2 50 1 33,3 11 37,9 21 41,2
thn
60 thn ke 3 20 0 0 2 66,7 6 20,7 11 21,6
atas
Jumlah 15 100 4 100 3 100 29 100 51 100
16. Sebaran Rumah Tangga Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Gizi dan Ketahanan Pangan
Tingkat Ketahanan Pangan
Pengetahuan Rawan Rawan Rawan Tahan Pangan Total
Gizi Pangan Pangan Pangan
Berat Sedang Ringan
n % n % n % n % n %
Rendah 24 92,3 4 80 6 100 54 84,4 88 87,1
Sedang 2 7,7 1 20 0 0 6 9,4 9 8,9
Tinggi 0 0 0 0 0 0 4 6,3 4 4,0
Jumlah 26 100 5 100 6 100 64 100 101 100
17. Sebaran Rumah Tangga yang Melakukan
Tindakan Food Coping
Tindakan food coping Pasindangan Banjarsari Total
% %
Mengurangi pembelian 64 62.7 63.4
kebutuhan pangan(jenis dan
jumlah)
Membeli pangan lebih murah 84 70.6 77.2
Mengurangi jajan anak 46 33.3 39.6
Melewati hari-hari tanpa 4 1.96 2.97
makan
Anak berhenti sekolah 18 13.7 15.8
Menerima BLT dari 60 41.2 50.5
pemerintah
18. Tindakan food coping Pasindangan Banjarsari Total
% % %
Menggadaikan barang 2 0 0.99
untuk kebutuhan
sehari-hari
Migrasi ke kota atau ke 14 5.9 9.9
desa
Bercerai 0 0 0
Membeli pangan 58 54.9 56.4
dengan hutang
Mengurangi pembelian 16 17.6 16.8
rokok
Menggunakan jamu 14 9.8 11.9
dibanding obat-obatan
modern
24. Kesimpulan
• Berdasarkan klasifikasi ketahanan pangan
kuantitatif dari keseluruhan contoh diketahui
bahwa sebanyak 63,4% contoh merupakan
rumah tangga tahan pangan.
• Sejumlah 25,7% contoh merupakan rumah
tangga rawan pangan berat dan 5 % contoh
merupakan rawan pangan sedang sisanya
5,9% merupakan rawan pangan ringan.
25. • Perilaku food coping yang paling banyak beralih
pada pangan yang lebih murah dilakukan oleh
sebanyak 77,2% rumah tangga contoh.
• Hampir pada setiap tindakan coping ibu menjadi
pelaku paling dominan.
• Sebagian besar (53,5%) rumah tangga contoh
tergolong memiliki skor coping yang rendah
sebanyak 41,6% rumah tangga contoh memiliki
skor coping sedang dan hanya sebagian kecil
(5,0%) yang memiliki skor coping yang tinggi.
26. Saran
Untuk pemerintah agar ebih memperhatikan peningkatan
kualitas para ibu yang merupakan pelaku coping utama.
Perlu adanya pelatihan dan penyuluhan mengenai pangan
dan gizi untuk meningkatkan pengetahuan gizi ibu.
Membantu petani lepas dari tengkulak
Perlu penelitian lebih lanjut tentang pengaruh rumah
tangga terhadap ketahanan pangan rumah tangga