2. Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pengantar pendidikan ini.
Tugas ini berisikan tentang semua materi yang telah dipelajari mulai dari Bab pertama hingga Bab terakhir.
Diharapkan tugas ini dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan tugas ini
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
informasinya. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan jalan dan usaha kita.. Amin
5 januari 2013
Retno Triza
3. BIODATA
• Nama : Retno Triza
• Kelas : 3B (English)
• NMP : 11.10.010.745.061
• Tempat/tgl lahir : Binjai, 9 November 1992
• Alamat : Sikapak timur kec.
Pariaman Utara
• No. HP : 087748842679
• Hobby : Menggambar, Membaca
mendengarkan musik.
• Cita-cita : Menjadi seorang akuntan dan guru
B.inggris yang mempunyai skill
unggul
• Kutipan : Tidak ada senyuman yang paling indah selain senyuman ibu
• Tugas yang di buat : BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV
6. HAKIKAT MANUSIA
Perbedaan Manusia dan Hewan
Hewan Manusia
1. Memiliki kemampuan
siap pakai ketika lahir
2. Makhluk biologis
3. Punya instik
4. Bertindak menurut
instink
5. Tidak mengenal etika,
estetika dan agama
1. Ketika dilahirkan tidak
berdaya sama sekali
2. Makhluk biologis,
individu dan sosial
3. Potensi yang
berkembang
4. Bertanggung jawab
5. Punya etika, estetika,
dan agama
7. A. Sifat Hakekat Manusia
Terminologi
1. Istilah term dan hakikat berasal dari bahasa arab
dengan kata dasarnya “haq” yang berarti kebenaran
yang sesungguhnya [mendasar].
2. Istilah manusia juga berasal dari bahasa arab yaitu
dari kata “man” yang artinya manusia. Selanjutnya
penggalan kata yang kedua yaitu “nasia” yang
artinya pelupa. Jadi, istilah manusia berarti orang
yang sering lupa tentang aturan atau peringatan-
peringatan Tuhan.
8. Beberapa istilah lain yang digunakan untuk manusia
adalah:
1) Al insane : manusia yang punya hati “insane
kamil :nurani”
2) Al basyar : manusia dalam bentuk lahiriah
3) Annas : manusia secara umum (people)
4) Baniadam : turunan atau anak cucu nabi adam.
9. Wujud Sifat Hakekat Manusia
• Kemampuan Menyadari diri
• Kemampuan bereksistensi
• Memiliki kata hati
• Memiliki moral
• Kemampuan bertanggung jawab
• Memiliki rasa kekebasan
• Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
• Kemampuan menghayati kebahagiaan
10. 1). Pandangan Islam
Pandangan yang berdasarkan atas ayat-ayat Tuhan yang
terkandung di dalam Al Qur’an atau pandangan yang disampaikan
nabi Muhammad SAW. Atas pandangan tersebut, hakikat manusia
dalam islam dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Tuhan sebagai pencipta (khaliq) dan selain Tuhan disebut
makhluk. Setiap makhluk harus mematuhi aturan Tuhan.
b) Hakikat manusia sebagai khalifah “manager”.
Tuhan YME memposisikan manusia pada tempat paling tinggi dari
semua makhluknya yaitu sebagai khalifah “pemimpin” untuk
mengatur alam ini, berdasarkan aturan Tuhan.
B. Hakekat Manusia Menurut Beberapa
Pandangan
11. 2). Pandangan ilmuan Barat
a). Pandangan Pisiko Analitik S. Freud
Menurut Freud dalam Akta Mangajar V oleh Universiats Terbuka, secara hakiki
kepribadian manusia ada 3 komponen :
Id atau Das Es ialah peliputan berbagai jenis
keinginan, dorongan, kehendak, instink manusia yang mendasari
perkembangan individu, yang sering juga disebut libido sexsual atau
dorongan untuk mencapai kenikmatan hidup.
Ego atau Das Ich ialah jembatan Id dengan dunia luar dari individu itu.
Superego atau Uber Ich ialah pengawas tingkah laku individu dalam
interaksi dengan lingkungan.
12. b). Pandangan Humanistik
Pandangan humanistic ditokohi oleh:
Roger, Hansen, Adlet, dan Martin Buber (UT 1985). Human
artinya manusia yaitu memahami secara hakiki keberadaan
manusia, oleh manusia dari manusia berdasarkan
ratio (pemikiran manusia). Pandangan tersebut ialah :
•Dalam batas tertentu manusia punya otonomi untuk
menentukan nasibnya.
•Manusia bukan makhluk jahat atau baik, tetapi memiliki
potensi untuk ke2nya.
•Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas
perbuatannya.
•Manusia makhluk yang senantiasa akan menjadi dan tak
pernah sempurna.
13. c). Pandangan Behavioristik
Pandangan ini menjelaskan bahwa Behavior (tingkah laku)
ditentukan oleh pengaruh lingkungan yang dialami oleh individu
yang bersangkutan. Lingkungan adalah penentu tunggal dari
Behavior manusia. Jika ingin merubah tingkah laku manusia, perlu
di persiapkan kondisi lingkungan yang mendukung kearah itu.
14. 1. Dimensi Keindividualan
Manusia sebagai makhluk individu dimaksudkan sebagai
orang yang utuh (individual; in-devide : tidak terbagi)
yang terdiri dari kesatuan fisik dan psikis. Keberadaan ini
bersifat unik (unique), artinya berbeda antara yang satu
dari yang lainnya.
B. Dimensi-dimensi kemanusiaan
15. 2. Dimensi Kesosialan
Seseorang akan menemukan “akunya”
manakala berada ditengah aku yang lainnya.
Artinya manusia tidak akan mengenali dirinya
dan dapat mewujudkan potensinya sebelum dia
berinteraksi dengan manusia yang lain.
Manusia adalah makhluk social sekaligus
adalah makhluk individu.
16. 3. Dimensi Kesusilaan
Istilah susila berasal dari dua kata, yaitu Su berarti Baik
dan Sila berarti Dasar. Jadi kesusilaan merupakan ukuran baik
buruk. Driyarkara memandang bahwa manusia susila adalah
manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati dan melaksanakan
nilai-nilai tersebut dalam perbuatannya. Nilai-nilai mengandung
Makna keluhuran , kebaikan dan kemuliaan. Nilai dapat
dibedakan atas nilai otonom “nilai yang dimiliki atau dianut oleh
orang perorangan” dan nilai theonom “nilai keagamaan yang
berasal dari pencipta”.
17. 4. Dimensi Keberagamaan
Manusia memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya
dimasa kini maupun akan datang. Agama merupakan
sandaran vertical dalam kehidupan. Agar manusia menjadi
makhluk yang tunduk dan patuh pada Tuhannya maka perlu
diberikan pendidikan agama sejak dini. Dalam hal ini
pendidikan agama bukan hanya tanggung jawab guru
agama, tetapi tanggung jawab semua guru disekolah dan
tanggung jawab setiap orang untuk saling menesehati pada
kebenaran terutama tanggung jawab orang tua.
18. C. Pengembangan Dimensi
Kemanusiaan
Manusia secara individual terlahir dimuka bumi dengan
segenap potensinya untuk dikembangkan. Agar potensi
yang dimiliki manusia berkembang optimal maka
manusia memerlukan orang lain dalam kehidupannya
melalui proses sosialisasi. Manusia terdiri dari
aspek jasmani dan rohaniah yang memerlukan sandaran
vertical dalam hidupnya. Hubungan tersebut dapat
dibina melalui kepatuhan terhadap ajaran-ajaran dari
tuhannya.
19. D. Sosok Manusia Indonesia
Seutuhnya
Manusia yang seutuhnya adalah manusia yang tidak
hanya mengejar kemajuan lahiriah atau pun batiniah,
melainkan keserasian dan keselarasan antar keduanya.
Sehingga manusia seutuhnya adalah manusia yang
Memiliki panca indra yang baik, sehat jasmani dan
rohani, mental spiritual dan mampu menggunakannya
secara positif.
22. A. Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani
“paedagogie” yang akar katanya “pais” yang berarti
anak dan “again” yang artinya bimbingan. Jadi
“paedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada
anak. Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan
menjadi “Education”. Education berasal dari bahasa
Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang
tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh
dan berkembang.
23. Definisi pendidikan menurut para ahli
• a. Langeveld, pendidikan adalah : “bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan
tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
• b. John Dewey, pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk
membantu pertumbuhan dalam proses hidup tersebut dengan
membentukan kecakapan fundamental atau kecakapan dasar
yang mencakup aspek intelektual dan emosional yang berguna
atau bermanfaat bagi manusia terutama bagi dirinya sendiri
dan bagi alam sekitar.
24. c. Driyarkara, Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan
“tri tunggal” ayah, ibu dan anak di mana terjadi pemanusiaan
anak dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia
sendiri sebagai purnawan.
d. Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan
bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup ,
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan
dunianya”.
25. Definisi Pendidikan Menurut Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 Bab I, pasal 1
menggariskan pengertian:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
26. B. Hakikat Pendidikan
Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan dengan hakikat
pendidikan dinyatakan oleh Raka Joni sebagai berikut.
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan
pendidikan.
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
27. Perbedaan Pendidikan dan
Pengajaran
• Pengajaran lebih
mengutamakan pada
penguasaan
pengetahuan dan
ketrampilan
• Memakan waktu reltif
pendek
• Metodenya lebih
teknis, rasional dan
praktis
• Pendidikan lebih
mengutamakan
pembentukan
manusianya (nilai dan
sikap
• Waktunya relatif
panjang
• Metodenya bersifat
psikologis dan
pendekatan manusiawi
28. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan
kesatuan dari bermacam-macam komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya
dalam mempengaruhi perkembangan peserta
didik menuju kedewasaannya
29. D. Faktor – Faktor Pendidikan
1. Faktor Tujuan
2. Faktor Pendidik
3. Faktor Subjek Didik
4. Faktor Isi / Materi Pendidikan
5. Faktor Cara/Metode dan Alat
6. Faktor Situasi Lingkungan
30. 1. Faktor Tujuan
Tujuan merupakan faktor pendidikan yang
memiliki posisi penting dalam proses pendidikan.
Makna tujuan pendidikan nasional itu adalah
membentuk manusia indonesia yang bisa mandiri
dalam konteks kehidupan pribadinya, kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
Berkehidupan sebagai makhluk yang beragama.
31. 2. Faktor Pendidik
Pendidik ialah orang yang mempunyai
tanggung jawab dalam melaksanakan
pendidikan.
Pendidik dibagi menjadi 2 kategori:
a. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang
tua
b. Pendidik menurut jabatan, yaitu guru
32. Subjek didik ialah manusia yang memiliki
potensi yang selalu mengalami
perkembangan sejak terciptanya sampai
meninggal dunia dan perubahan-perubahan
terjadi secara bertahap, tetapi secara wajar.
3. Subjek Didik
33. 4. Isi/materi Pendidikan
Kriteria atau syarat yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan isi/materi pendidikan yaitu :
1) Bahan/materi harus sesuai dan menunjang
tercapainya tujuan.
2) Bahan/materi harus sesuai dengan karakteristik
perkembangan subyek didik.
34. 5. Metode dan Alat
pendidikan
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
Alat Pendiddikan dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Alat pendidikan yang bersifat tindakan, yaitu berupa atau
siasat yang berkaitan dengan kewibawaan. Alat ini berfungsi
sebagai preventif (pencegahan).
2. Alat pendidikan yang berupa keberadaan yaitu sebagai alat
bantu yang lazim yang disebut sebagai sarana pengajaran
seperti alat pengajaran.
36. 6. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan
sesuatu yang ada diluar diri
individu, walaupun ada juga yang
mengatakan bahwa ada lingkungan
yang terdapat dalam diri individu.
37. a. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah segala
sesuatu yang ada di dunia yang berada
diluar diri anak yang bukan
manusia, seperti binatang, tumbuh-
tumbuhan, iklim, air, gedung, dan
rumah.
38. b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah semua
manusia yang berada di luar diri
seseorang yang dapat mempengaruhi
diri orang tersebut, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Contohnya seperti program-program
pada televisi, radio, surat kabar atau
media cetak lainnya.
41. Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang
ada di luar diri anak yang memberikan pengaruh
terhadap perkembangannya, baik berupa benda-
benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan
peristiwa-peristiwa yang ada disekitar peserta didik.
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
42. B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Fungsi lingkungan pendidikan menurut
Tirtarahardja (2000) adalah untuk membantu
peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya (fisik/sosial/budaya) dan
mengajarkan tingkah laku umum serta menyeleksi
atau mempersiapkan individu untuk peranan-
peranan tertentu.
43. C. Jenis-jenis Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang mula-mula dan terpenting. Sering juga disebut sebagai
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena
memang orang tua dalam keluargalah yang terutama memiliki
tanggung jawab atas pendidikan anak kandungnya. Menurut
kodratnya orang tua harus mendidik anak-anaknya, terdorong
oleh suatu insting, yaitu rasa cinta yang asli terhadap
keturunannya.
45. Pendidikan keluarga berfungsi:
• Sebagai pengalaman pertama masa kanak-
kanak
• Menjamin kehidupan emosional anak
• Menanamkan dasar pendidikan moral
• Memberikan dasar pendidikan sosial.
• Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama
bagi anak-anak.
46. b. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah disebut juga lingkungan kedua yang
didirikan oleh masyarakat atau negara untuk membantu
memenuhi kebutuhan keluarga yang sudah tidak mampu lagi
memberi bekal persiapan hidup bagi anaknya. Sehingga
pendidikan di sekolah berperan sebagai bagian dan lanjutan
dari pendidikan keluarga, serta merupakan jembatan yang
menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan
dalam masyarakat kelak (Indrakusuma, 1978).
48. c. Lingkungan
Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu
lingkungan pendidikan yang besar
pengaruhnya terhadap perkembangan
pribadi seseorang. Masyarakat
mempunyai peranan yang penting
dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional.
50. Biodata Diri
• nama : Hezi Herdika Putra
• NPM : 11.10.010.745.048
• TTL : Kampung Aro, 25 06 1991
• Telp : 085376719765
• Hoby : dengarin musik ajj
• Cita-cita : Profesinal teacher
• Bab yang dikerjakan : Bab 4, Bab 6, dan Bab 7
52. A. Aliran Klasik
1. Aliran Empirisme
Empirsme berasal dari bahasa latin,asal katanya: empiri yang berarti
pengalaman. Aliran ini dipelopori oleh Jhon locke ( 1632-1704).
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah :
a) Pendidkan harus diberikan sejak awal mungkin
b) Pembiasaan dan pelatihan lebih penting dari pada peraturan,perintah atau
nasehat
c) Anak didik harus di amati dari dekat.
d) Anak harus di anggap sebagai makhluk rasional
e) Pelajaran disekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak
53. 2. Aliran Nativisme
Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer. Aliran
nativisme menyatakan bahwa perkembangan seseorang
merupakan produk dari pembawaan yang berupa bakat.
Bakat yang merupakan pembawaan seseorang akan
menentukan nasibnya. Aliran ini merupakan kebalikan
dari aliran empirisme. Orang yang “berbakat tidak baik”
akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu dididik untuk
menjadi baik. Orang yang “berbakat baik” akan tetap baik
dan tidak perlu dididik, karena ia tidak mungkin akan
terjerumus menjadi tidak baik.
54. 3. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J. Rousseau. Aliran
Naturalisme menyatakan bahwa semua anak yang
dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anak
menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan
manusia (masyarakat). Pendidikan hanya memiliki
kewajiban untuk memberikan kesempatan kepada anak
untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya
diserahkan kepada alam. Dalam mendidik seorang anak
hendaknya dikembalikan kepada alam agar pembawaan
yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
55. Aliran ini dipelopori oleh William Stern. Aliran
ini menyatakan bahwa bakat, pembawaan dan
lingkungan atau pengalamanlah yang
menentukan pembentukan pribadi seseorang.
Pendidikan dijadikan sebagai penolong kepada
anak untuk mengembangkan potensinya. Yang
membatasi hasil pendidikan anak adalah
pembawan dan lingkungannya. Aliran ini lebih
realitis, sehingga banyak diikuti oleh pakar
pendidikan.
4. Aliran
Konvergensi
56. GERAKAN-GERAKAN BARU DALAM
PENDIDIKAN
1. Pembelajaran alam sekitar
Dalam pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman,
apresiasi, pemanfaatan lingkungan alami dan sumber –sumber
pengetahuan di luar sekolah yang semuanya penting bagi
perkembangan peserta didik sehingga peserta didik akan mendapatkan
kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata.
Melali penjelajahan alam yang dlakukan, maka peserta didik akan
menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar, belajar
sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta memanfaatkan waktu
senggangnya.
57. Keuntungan pengajaran Alam Sekitar
a. Menentang verbalisme dan intelektualisme.
b. Dapat membangkitkan perhatian spontan dari
anak-anak.
c.. Didorong untuk aktif dan kreatif .
d. Memiliki nilai praktis
e. Disajikan subjek bagi alam sekitar.
58. 2. Pengajaran pusat perhatian (Centres
D’interet)
Ditemukan oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun
menurut pusat perhatian anak. Dari pusat perhatian
ini kemudian diambil pelajaran-pelajaran lain. Dalam
pengajaran ini anak selalu bekerja sendiri tanpa
ditolong dan dilayani.
59. ASAS-ASAS PENGAJARAN PUSAT
PERHATIAN
a. Di dasarkan atas kebutuhan anak
b. Bahan pengajaran keseluruhan(totalitas)
c. Hubungan keseluruhan
d. Didorong dan dirangsang untuk selalu aktif
e. Harus ada huubungan kerja sama
60. Tujuan Sekolah Kerja
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak memiliki kemampuan dan
kemahiran tertentu.
c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan.
61. Dasar-dasar sekolah kerja
a. Anak aktif
b. Pusat pendidikan hanyalah anak
c. Mendidik anak menjadi berani
d. Minat dan perhatian anak
e. Pengetahuan
f. Kecerdasan
g. Sekolah kerja
62. Macam-macam sekolah kerja.
• Sekolah sosiologis
• Sekolah kerja psikologis
• Sekolah kerja sosiologis-psikologis
• Sekolah kerja kepribadian
63. 4. Pengajaran proyek
Dikembangkan oleh W.H. Kilpatrick. Ia
menanamkan pengajaran proyek sebagai satu
kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan dikerjakan bersama-sama
dengan kawan-kawannya. Menurut Kilpatrick,
dengan tetap duduk di bangku masing-masing,
maka pembentukan watak para peserta didik
tidak dapat terlaksana.
65. 1. Perguruan Taman Siswa
2. Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam
3. Perguruan Muhammadiyah
4. Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang
Lembaga Pendidikan yang berjiwa
Nasional di Indonesia
66. Taman siswa didirikan pada tanggal 3 juli tahun
1992 oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta.
Perguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan.
1. Perguruan Taman Siswa
67. 1) Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri
2) Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah dapat dijadikan
manusia yang merdeka batinnya, fikirannya, dan tenaganya serta
bermanfaat untuk kepentingan bersama.
3) Pendidikan hendaklah didasarkan atas keadaan dan budaya Indonesia.
4) Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali
5) Bekerja sesuai kemampuan sendiri
6) Memikul semua beban belanja dengan uang sendiri
7) Pendidik hendaknya mendidik anak dengan sepenuh hati
a) Azas Taman Siswa (1922)
68. Dasar ini disebut dengan “Panca Darma” yang
terdiri dari:
1) Kebudayaan
2) Kemerdekaan
3) Kodrat alam
4) Kemanusiaan
5) Kebangsaan
b) Dasar Taman Siswa (1947)
69. Menciptakan manusia merdeka lahir dan batin
yakni manusia yang mampu untuk senantiasa
membudayakan dirinya demi kebahagiaan dan
kedamaian kesejahteraan masyarakat secara adil
dan merata.
c) Tujuan perguruan Taman Siswa
70. 1) Suci Tata Ngesti Tunggal
2) Bibit, Bebet, Bobot
3) Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, Tut Wuri
Handayani
4) Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista
5) Rawe-rawe rantas malang-malang putung
6) Neng-Ning-Nung-Nang.
d) Semboyan Taman Siswa
71. 1. Taman Indriya (Taman Kanak-kanak, umur
sekitar 5 tahun)
2. Taman Anak (Kelas 1-3 SD, umur 8-10 thn)
3. Taman Muda (Kelas IV-VI SD, umur 11-14 thn)
4. Taman Dewasa ( SLTP, umur 15-18 thn)
5. Taman Dewasa Raya/ Taman Madya
(SLTA, umur 19-21 thn)
6. Taman Guru (B1, B2, B3, dan Taman Guru
Indriya)
e) Jenis-jenis Pendidikan Taman Siswa
72. A. Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah.
Karena adanya beberapa gejala yang menonjol yang muncul
ketika itu, yakni:
1) Kerusakan dibidang kepercayan / agama akidah umat
islam
2) Kebekuan dalam bidang hukum fiqih
3) Kemunduran dalam pendidikan islam
4) Kemajuan zending kristen dan misi khatolik
2. Perguruan Muhammadiyah
73. B. Azas Pendidikan Muhammadiyah
Azas pendidikan muhammadiyah adalah islam yang berpedoman kepada alqur’an dan sunnah
C. Tujuan dan target pendidikan Muhammadiyah
Tujuan nya adalah membentuk manusia yang muslim,berakhlak mulia,cakap,percaya kepada diri
sendiri,dan berguna untuk masyarakat dan negara
Target nya yaitu ;
1. Aqidah yang lurus
2. Akhlakul karimah (budi pekerti yang terpuji)
3. Akal sehat dan cerdas
4. Keterampilan
5. Pengabdian kepada masyarakat
D. Cita – cita pendidikan
1. baik budi,alim dan beragama
2. Luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia
3. Bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat nya
74. E. Dasar Pendidikan Muhammadiyah
1. Tajdid
2. Kemasyarakatn
3. Aktivitas
4. Kreativitas
5. Optimisme
F. FUNGSI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
1. Alat dakwah
2. Tempat pembibitan kader
3. Gerakkan amal anggota penyelenggara
pendidikan diatur secara berkewajiban
75. G. Hasil-hasil yang dicapai Pendidikan
Muhammadiyah
• Gagasan tentang pembaharuan pendidikan
• Lembaga-lembaga pendidikan dari TK samapi
Pasca Sarjana
• Sejumlah alumni telah menjadi tokoh nasional.
76. 3. RUANG INS KAYU TANAM
Merupakan sekolah yang didirikan oleh
Mohammad Syafei di Kayutanam (Padang
Panjang, Sumbar). Sekolah ini mempunyai
rencana pelajaran dan metode sendiri yang
hampir mirip dengan Sekolah Kerjanya
Kershensteiner.
77. A. AZAS RUANG PENDIDIKAN KAYU TANAM
1. Berfikir logis dan rasional
2. Keaktifan atau kegiatan
3. Pendidikan masyarakat
4. Memperhatikan pembawaan anak
5. Menentang intelektualisme
B. TUJUAN RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM
1. Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
2. Memberi pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3. Mendidik pemuda agar berguna bagi masyarakat
4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri
5. Mengusahakan mandiri
3. RUANG INS KAYU TANAM
78. A. Tujuan pendidikan Diniyah Putri Padang panjang
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa islam
dan ibu pendidikan yang cakap,aktif,serta bertanggung jawab
B. DASAR PENDIDIKAN DINIYAH PUTRI
Didasarkan pada ajaran islam dengan berpedoman pada alqur’an dan sunnah
C. CARA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN
1. Program pendidikan umum
2. Program pendidikan yang bertujuan agar anak didik memilki cabang ilmu pengetahuan bidang keahlian agama
islam
3. Pendidikan yang mengarah pada tujuan untuk menjadi ibu yang baik
4. Program pendidikan keterampilan
4. PERGURUAN DINIYAH PUTRI PADANG
PANJANG
79. D. JENIS PENDIDIKAN
1. Sekolah menyesal
2. Sekolah taman kanak kanak
3. Sekolah diniyah putri rendah
4. Sekolah diniyah putri bagian A
5. Sekolah diniyah putri bagian B
6. Sekolah diniyah putri menengah pertama (DPM) bagian C
7. Sekolah kulliyatul Mu’alimat Al-islamiyah (KMI)
8. Perguruan tinggi diniyah putri
82. MASALAH POKOK PENDIDIKAN
1. Pemerataan pendidikan
2. Mutu pendidikan
3. Efisiensi pendidikan
4. Relevansi pendidikan
83. • Ideal : Pendidikan Nasional dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya
bagi seluruh warga negara Indonesia untuk
memperoleh pendidikan.
• Realita : Masih banyak warga negara
khususnya warga usia sekolah tidak
tertampung di lembaga pendidikan
1. Masalah Pemerataan Pendidikan
84. SOLUSI
• Cara Konvensional
- Pembangunan gedung sekolah
- Pergantian jam belajar
• Cara Inovatif
- Sistem guru kunjung dan sekolah terbuka.
88. 3. Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan : Bagaimana
suatu sistem pendidikan mendayagunakan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan.
89. 4. Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah relevansi pendidikan mencakup
sejauh mana sistem pendidikan dapat
menghasilkan tamatan yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan.
90. Keterkaitan Antara Jenis Masalah
Masalah – masalah tersebut saling berkaitan
dan muncul secara serempak meskipun dalam
bobot yang berbeda.
Contoh : sebuah Negara ingin pendidikan itu
merata, maka pada saat itu mutu terabaikan
(bermasalah) efisiensi akan bermasalah
demikian pula relevansi pendidikan akan
mengalami penurunan (bermasalah juga).
91. Faktor-faktor yang mempengaruhi
berkembangnya permasalahan
pendidikan
I. Perkembangan IPTEK dan Seni
II. Laju Pertumbuhan Penduduk
III.Aspirasi Masyarakat
IV.Keterbelakangan Budaya dan Sarana
92. I. Perkembangan IPTEK dan Seni
• Ilmu Pengetahuan : Hasil eksplorasi secara
sistem dan terorganisasi mengenai alam
semesta.
• Teknologi : Penerapan yang direncanakan dari
ilmu pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.
• Seni : Aktivitas berkreasi manusia, secara
individual ataupun kelompok yang
menghasilkan sesuatu yang indah.
93. II. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat
menyebabkan berkembangnya masalah
pendidikan misalnya Masalah
Pemerataan.
94. III. Aspirasi Masyarakat
Kecenderungan aspirasi masyarakat
terhadap pendidikan dari tahun ke tahun
makin meningkat karena dengan
pendidikan akan menjamin pekerjaan
yang layak dan meningkatkan status
sosial mereka.
95. Masyarakat yang berada di daerah
terpencil, ekonomi yang lemah, dan pendidikan
yang kurang akan mengalami keterbelakangan
budaya dan sarana kehidupan.
IV. Keterbelakangan Budaya
dan Sarana Kehidupan
96. Penanggulangan Permasalahan
Pendidikan
Permasalahan pendidikan dapat ditanggulangi dengan cara :
1. Pendidikan harus senantiasa di perbaharui sesuai dengan
perkembangan yang terjadi diluar bidang pendidikan itu
sendiri.
2. Harus ada usaha dari masyarakat dan pemerintah dalam
menahan laju pertumbuhan penduduk.
3. Harus ada aspirasi dari masyarakat terhadap pendidikan
4. Pendidikan harus meningkatkan peran dan fungsinya hingga
ke pelosok tanah air karena ini berkaitan erat dengan
keterisolasian masyarakat yang berada didaerah pedalaman.
99. Pendidikan adalah suatu usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam
hidupnya sekarang dan yang akan
datang,
100. Pengelolahan pendidikan berawal dari inovasi pendidikan. Inovasi
pendidikan adalah suatu ide , barang, metode, yang dirasakan atau di
amati orang(masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau
discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untukmencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar –besarnya
(menurut kreteria kebutuhan perserta didik , masyarakat dan
pembangunan),dengan menggunakan sumber tenaga, uang alat,dan dan
waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya.
A. Pengelolaan Pendidikan
101. B. ketenagaan Pendidikan
Tenaga kependidikan adalah tenaga yang
bertugas menyelenggarakan kegiatan
mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan
, mengelola, dan memberikan pelayanan
teknis dalam bidang pendidikan.
102. C. Dana Pendidikan
Kebutuhan dan penyelenggaraan pendidikan
kelihatannya semakin meningkat, karena biaya
pendidikan semakin mahal. Tingkat implasi yang
semakin tinggi memerlukan penyesuaian di
bidang pendanaan tersebut.
103. D. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non formal merupakan pendidikan
yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat
sebagai lembaga pendidikannya. Pendidikan non
formal dikelola oleh masyarakat dibawah
pengawasan pemerintah.
104. 1. Kurikulum 1968
Kurikulum pada orde lama (sebelum 1966) masih
dalam mencaribentuk yang khas nasional.
2.Kurikulum 1975,
Kurikulum 1975 disetujui oleh menteri pendidikan
dan kebudayanaan untuk secara nasional dilaksanakan
bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan
bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian
kepala perwakilan telah mampu,diperkenankan
melaksanakan mulai tahun 1975.
105. 3. Kurikulum 1984,
• pengembangan kurikulum dilaksanakan secara
bertahap, dalam arti bahwa upaya pemantapan tetap
diadakan secara terus menerus.
4. Kurikulum 1994,
• kurikulum 1994 yang disempurnakan, disederhanakan
dan disesuaikan. Semua ini mempunyai ciri-ciri dan
pendekatan yang berbeda.
5. Kurikulum Suplemen,
• tanggapan masyarakat tentang kurikuler juga semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran dan
kebutuhan masyarakat
106. Kurikulum 1984
Karakteristik
a. Landasan pengembangan
1. nilai dasar pancasila dan UUD 1945.
2. fakta empiris dapat di cari dari GBHN.
3. segi teoritis berarti mengembangkan kurikulum
mempertimbangkan teori ilmu pengetahuan dan teknoli
b. Prinsip pengembangan
1. prinsip relevansi mengacu penyesusaian kurikulum dengan kebutuhan
anak dan lingkungan baik fisik maupun sosial.
2. pendekatan pengembangan mengharuskan adanya penilaian
kurikulum secara terus menerus
3. pengembangan masarakat ilmu pengetahuan dan teknologi, berjalan
dan berubah.
107. Kurikulum 1994
Ciri-cirinya
1. Adanya 3 kemampuan dasar yaitu membaca, menulis, da menghitung.
2. Adanya kurikulum muatan lokal yaitu suatu program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya di kaitkan dengan alam, lingkungan sosial, budaya, dan pola
kehidupan.
Kurikulum suplement
Tujuan
1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa.
108. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum merupakan serangkaian pemberian
pengalaman belajar secara autentik kepada setiap
siswa sepanjang hayatnya, baik yang diberikan dari
sekolah maupun luar sekolah.
Pendekatan kurikulum in disebut “KBK”.
Kompetensi adalah kemampuan yang harus dicapai
oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum ini meningkatkan potensi, kemampuan,
kecepatan belajar dan minat.
109. F. SISTEM PERSEKOLAHAN
1.SD Pamong,
• proyek ini merupakan pendidikan bersama antara pemerintah
indonesiadan innotech; lembaga yang didirikan oleh badan kerja
sama menteri-menteri pendidikan seasia tenggara. PAMONG
singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang
tua, danguru.
2.SD Kecil,
• realisasi UU wajib belajar dan pemerataan pendidikan anak-anak
usia 7-12th, terutama bagi daerah-daerah terpencil, pemerintah
melaksanakan SD kecil dan sistemguru kunjung.
3.SMP Terbuka,
• adalah sekolah menengah umum tingkat pertama yag kegiatan
belajarnya sebagian besar diselenggarakan diluar gedung sekolah
dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media.
110. 4. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan,
sistem sekolah pembangunan ini banyak
tersebar di indonesia.
5. Universitas Terbuka,
merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
menerapkan sistem belajar jarak jauh.
6. Sekolah Unggul
yaitu sekolah yang dikembangkan untuk
mencapai keunggulan dalam keluaran
pendidikannya.
111. SD pamong
Pamong singkatan dari pendidikan anak, masyarakat, orang tua
dan guru.
Tujuan SD pamong
1. Membantu anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti
pendidikan sekolah.
2. Membantu anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu
dalam belajar.
3. Mengurangi penggunaan tenaga guru.
4. Meningkatan pemerataan kesempatan belajar.
112. SMP terbuka
1. Kurangnya fasilitas pendidikan dan tempat belajar
2. Tenaga pendidik yang tidak cukup
3. Memperluas kesempatan belajar.
4. Mengurangi anak terlantar yang tidak di terima di SMP negeri.
Ciri-ciri
1. Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umum dan sarat
akademic.
2. Terbuka dalam memilih program belajar.
3. Terbuka dalam keluar masuk kelas.
4. Terbuka dalam pengelolaan sekolah.
113. Universitas terbuka
Universitas Terbuka adalah lembaga pendidikan tinggi
yang menerapkan sistem belajar jarak jauh.
• Tujuan utama
Meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dari 5%
menjadi 8,2%.
• Tujuan dan sasaran
Bertujuan melaksanakan tridharma perguruan tinggi
dengan cara yang lebih terbuka yaitu melalui sistem
belajar jarak jauh.
114. Sekolah Unggul
Pengertian
Sekolah yang di kembangkan untuk mencapai keunggulan
untuk mencapai keunggulan dalam keluaran pendidikannya.
Karakteristik
1. layanan khusus akan diberikaan dengan intensif dan
ektensif kepada 5% anak-anak yang “gifted” karena
anak tersebut mengalami underechievement.
2. anak –anak gifted tersebut merupakan aset bangsa yang
mampu merespon tantangan persaingan global.
115. Pendidikan Pesantren.
Pengertian
Lembaga pendidkan tradisional islam untuk mempelajari
memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam.
Tujuan
Menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang beriman
bertaqwa berakhlak mulia dan bermamfaat bagi masarakat.
Fungsi
1. Sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama.
2. Menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal secara
khusus.
3. Mempelajari kitab-kitab
116. G. Inovasi dalam pendekatan dalam belajar
mengajar.
1. Belajar tuntas
suatu cara dalam proses belajar yang menuntut siswa menguasai materi
pelajaran secara tuntas dengan hasil yang memuaskan.
Tujuan
agar siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan
menguasai bahan pembelajaran secara tuntas.
Karakteristik
1. siswa belajar secara individual
2. siswa belajar dengan kecepatan masing-masing.
3. setiap pokok bahasan di akhiri dengan tes.
4. hasil tes langsung diketahui oleh siswa.
5. tidak mengenal adanya tinggal kelas.
117. Penerapan
1. siswa mempelajari kegiatan belajar.
2. siswa mengerjakan lembaran kerja dan mencocokannya
dengan kunci jawaban yang tersedia.
3. siswa mengerjakan tes.
Peranan Guru dan Siswa
1. Guru
Memberika pengarahan dengan sistem modul
Memberikan penjelasan
2. Siswa
Mengerjakan tugas individual
Melaksanakan tes setiap akhir kegiatan
118. 2. Cara Belajar Siswa Aktif
Pengertian
Suatu cara untuk mempertinggi atau mengoptimalisasikan kegiatan siswa dalam
proses belajar.
Tujuan
Agar siswa aktif dalam proses belajar sehingga mampu mengubah prilaku secara lebih
efektif dan efisien.
Karakteristik
1. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi
terkendali.
2. Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan
ransangan pemikiran.
3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
4. Kegiatan belajar siswa bervariasi dan kegiatan yang dilakukan secara
kelompok dalam bentuk diskusi dan individual.
119. Penerapan
1. Guru merumuskan tujuan pengajaran.
2. Keaktifan siswa dalam proses belajar
3. Siswa melakukan tanya jawab diskusi dramatisasi
dan sebagainya.
4. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku.
5. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi
hasil yang di capai siswa, tapi juga dilihat dan di
ukur dari proses belajar.
6. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya.
7. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa.
120. 1. Peranan guru dan siswa
Guru
1. mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi secara aktif.
2. tidak medominasi kegiatan proses belajar siswa.
3. memberi kesempatan siswa belajar menurut cara dan keadaannya
masing- masing.
4. menggunakan berbagai metode dan teknik mengajar.
Siswa
1. kegiatan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisispsi dalam
kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar.
2. menampilkan berbagai kreatifitas sampai mencapai keberhasilan.
3. keluasan melakukan sesuatu hal tanpa adanya tekanan dari pihak lain
121. Keterampilan proses
Suatu pendekatan yang mengacu pada bagaimana siswa belajar dan apa yang dia
pelajari.
Tujuan
untuk memberikan keterampilan practis yang akan di hadapi orang dalam
kehidupan sekaligus untuk mengembangkan pemahaman nya tentang konsep
yang di pelajarinya.
Karakterisik
1. mengajak para guru serta pembina pendidikan untuk turut aktif
mengembangkan CBSA.
2. mendorog siswa untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah yang
dirasakan bersama dalam rangka pengembangan CBSA.
3. menyiapakan situasi siswa untuk bertanya, mengamati, berexperimen serta
menemukan fakta dan konsep sendiri.
122. Penerapan
1. Siswa aktif melakukan observasi untuk meneliti suatu permasalan.
2. Siswa merencanakan penelitian guna memperoleh fakta yang valid.
3. Siswa berusaha mencari hubungan sebab akibat pada hasil penelitiannya.
Peranan guru dan siswa
Peranan guru
1. menyusun tujuan pengajaran, khususnya merencanakan dan merumuskan
tujuan instruksional khusus.
2. memberi pengaturan waktu yang di butuhkan
3. pengaturan ruang belajar
4. pengaturan siswa dalam belajar.
Peranan siswa
1. saling memberikan informasi.
2. berperan aktif dalam berbagai diskusi.
3. berpikir kritis .
123. Contoh inovasi dalam penggunaan teknologi
Komputer
Menurut buku komputer annual [ Robert H. Blissmer]
Komputer adalah suatu alat elekronik yang mampu melalukan berbagai tugas
1. Menerima input.
2. Memproses input sesuai dengan programnya.
3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan.
4. Menyediakan output dalam bentuk informasi.
Kesimpulannya komputer adalah
1. Alat elektronik.
2. Dapat menerima input data.
3. Dapat mengolah data.
4. Dapat memberikan informasi.
5. Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer.
6. Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan.
7. Bekerja secara otomatis.
124. Biodata
• Nama : RONI IRAWAN
• Kelas : 3B (ENGLISH)
• NPM : 11.10.010.745.065
• Hobby : Travelling dan Cooking
• TTL : Sungai Sarik,3 Mei 1990
• Hp : 085274485072
• Cita Cita : Memiliki Resto dan Cheff
• Kata mutiara : Hal Yang Paling Indah Berdiri
dibawah Cahaya Bintang yaitu
melihat Bunda Tersenyum Atas
sukses Ku
127. .
Pendidikan Nasional ialah pendidikan bangsa yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar
pada nilai-niai agama,kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
128. Tujuan dan Fungsi Sistem Pendidikan
, 1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
Beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
129. 2. Fungsi sistem pendidikan nasional
Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
manusia Indonesia dalam rangka upaya
mewujudkan tujuan nasional.
130. ,
Visi dan Misi Sistem
Pendidikan Nasional
VISI
Pendidikan nasional itu mempunyai visi yaitu terwujudnya sistem
pendidikan nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan prokatif
memjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
131. MISI
• Mengupayakan peluasan dan pemerataan kesempatan memperolel
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh sejak dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar.
• Meningkatkan kualitas proses pendidikan untuk megoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral.
• Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga
pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, pegalaman, siakap dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global
• Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara
Kesatuan RI.
132. 1) Pendidikan diselenggarakan secara demokkratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan,nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem
terbuka dan multi makna.
3) Pendidikan diselenggarakansebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaraan.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat .
6) Pendidikan diselenggarakan ddengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan
B. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional
133. sebagai penyelenggara dari satuan pendidikan
tersebut,dilaksanakan melalui
dua jalur yaitu:
1. Jalur pendidikan sekolah dan
2. Jalur pendidikan luar sekolah
2. Kelembagaan Jenjang dan Program Pendidikan
1) Pendidikan dasar
2) Pendidikan menengah
3) Pendidikan tinggi
4) Pendidikan khusus:
1. Satuan dan Jalur Pendidikan
134. 1. Pendidikan Dasar
Pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat dan mempersiapkan
peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan
menengah
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik
untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya
dan alam sekitar serta dapat mengembangakan kemampuan lebih lanjut
dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi
135. 3. Pendidikan Tinggi
,
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan
menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik, dan proffesional yang dapat
menerapkan ,mengembangkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan,teknologi serta kesenian .
136. 4. Pendidikan Khusus
a) Pendidikan Luar Biasa
b) Pendidikan kedinasan
c) Pendidikan khusus teknis
d) Pendidikan khusus keagamaan
137. a) Pendidikan luar biasa
Program ini diselenggarakan untuk peserta didik yang
menyandang kelainan fisik dan / atau mental
seperti:Sekolah Dasar Luar Biasa(SDLB),dan
Pendidikan Luar Biasa( PLB) untuk jenjang pendidikan
menengah masing-masing memiliki program anak
tunanetra ,tunarungu, tunadaksa dan
tunagrahita.Gurunya merupakan lulusan dari Pendidikan
Guru Luar Biasa dari pendidikan /perguruan tinggi.
138. b). Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan ini
diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan bagi pegawai atau calon
pegawai suatu Departemen
Pemerintah atau Lembaga non
Departemen.Pendidikan khusus
kedinasan dilaksanakan disekolah
kedinasan atau pusat-pusat
latihan(PUSDIKLAT) dan lembaga
pendidikan yang diselenggarakan
baik oleh pemerintah maupun oleh
swasta.
c). Pendidikan Khusus Teknis
Dilaksanakan dipusat-pusat
atau lembaga pendidikan
khusus yang diselenggarakan
baik oleh pemerintah maupun
oleh swasta.
139. d). Pendidikan Khusus Keagamaan
Diselenggarakan oleh pemerintah atau
masyarakat seperti:Madrasah Ibtidayah ,Institut
Agama Islam Negeri,Pendidikan Guru
Agama,seminari,Biara, fungsi dari pendidikan ini
adalah untuk mempersiapkan peserta didik untuk
dapat melaksanakan peranan yang menuntut
khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan
140. 3. Hak dan Kewajiban Peserta Didik dan
Pendidik
a. Peserta Didik
Peserta didik adalah mereka
yang menuntut ilmu.
Dalam UUSPN dinyatakan
bahwa “Pendidikan nasional
bersifat terbuka dan
memberikan keluasan gerak
kepada peserta didik yang
dalam pelaksanaannya diatur
oleh Menteri
Hak Peserta Didik
a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat,minat dan
kemampuannya
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang
berprestasi yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya
d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi
mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
e. Pindah ke program pendidikan pada jalur
dan satuan pendidikan lain yang setara
f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing
dan tidak menyimpang dari ketentuan
batas waktu yang ditetapkan.
141. ‘
a.Menjaga norma-norma pendidikan untuk
menjamin keberlangsungan proses dan
keberhasilan pendidikan
b.Ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan,kecuali bagi peserta didik
yang dibebaskan dari kewajiban tersebut
sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku.
142. Tenaga kependidikan ialah pengelola satuan
pendidikan, pemilik, pengawas, peneliti dan
pengembang di bidang pendidikan,
pustakawan, laboran dan teknisi sumber
belajar.
143. HAK PENDIDIK
a. Penghasilan dan jaminan
kesejahteraan sosial yang pantas
dan memadai
b.Penghargaan sesuai dengan tugas
dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier,sesuai dengan
tuntuttan pengembangan kualitas
d.Perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual,dan
e. Kesempatan untuk menggunakan
sarana,prasarana,dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang
kelancaraan pelaksanaan tugas
KEWAJIBAN PENDIDIK
a.Menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna
menyenangkan
kreatif,dinamis,dan dialogis
b.Mempunyai komitmen secara
professional untuk
meningkatkan mutu pendidikan
dan
c.Memberi teladan dan menjaga
nama baik lembaga,profesi,dan
kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan
kepadanya
145. A. Landasan Pendidikan Indonesia
Landasan pendidikan adalah tempat bertumpu
atau dasar dalam melakukan analisis kritis
terhadap dan kenyataan tentang kebijakan dan
praktik pendidikan
146. 1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan
dengan makna atau hakekat pendidikan, yang menelaah
masalah-masalah pokok dalam pendidikan.
2. Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang
berlangsung dalam latar interaksi sosial karena
pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan
proses saling pengaruh mempengaruhi antara individu
yang terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu Landasan Sosiologis merupakan
tempat bertumpu dalam menentukan, mengarahkan dan
mengembangkan kebijakan serta praktek pendidikan.
147. 3. Landasan Kultural ( Kebudayaan )
• Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya.
Hal tersebut di karenakan pendidikan dan kebudayaan
mempunyai hubungan timbal balik.
• kebudayaan dapat dilestarikan atau di kembangkan dengan
jalan mewariskannya dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan
informal, non formal maupun formal. Sebaliknya , ciri –ciri
dan pelaksanaan pendidikan ikut ditentukan oleh
kebudayaan masyarakat tempat proses pendidikan
berlangsung. Oleh sebab itu langakah-langkah
pengembangan pendidikan tidak boleh bebas dari
kebudayaan tempat pendidikan tersebut di selengarakan
dan di kembangkan
148. 4. Landasan Psikologi
Merupakan salah satu landasan yang penting.Landasan psikologis
terutama tertuju pada pemahaman proses belajar mengajar
peserta didik.
Psikologi sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan
pendidikan berorientasi pada tiga hal yaitu:
- hakikat siswa
- proses belajar
- peranan guru
Karena guru merupakan sentral pengendalian proses belajar-
mengajar, maka dalam penyampaian pesan, guru harus mampu
mendasarkan pada:
- perbedaan individu siswa
- prinsip-prinsip belajar
149. Salah satu misi pendidikan adalah membekali
peserta didik agar dapat mengembangkan iptek.
Hubungan antara pendidikan dan iptek adalah
saling timbal balik, yaitu:
• Kemajuan pendidikan diarahkan untuk
kemajuan iptek
• Perkembangan iptek akan berpengaruh pada
perkembangan pendidikan
5. Landasan Ilmiah dan Teknologi
150. 6. Landasan legalistik
Landasan legalistik berhubungan
dengan peraturan yang mengatur hak dan
kewajiban dalam pendidikan. Dengan
berlandaskan
legalistik, kebijakan, penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan dapat terhindar
dari berbagai benturan.
151. B. ASAS ASAS POKOK PENDIDIKAN
INDONESIA
Asas pendidikan merupakan tumpuan cara
berfikir yang memberikan corak terhadap
pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa asas pendidikan lebih menfokuskan
perhatian kepada cara penyelenggaraan
pendidikan yang dilandasi oleh pemikiran-
pemikiran tentang bagaimana layaknya
pendidikan diselenggarakan.
152. 1. Asas Tutwuri Handayani
• Asas tutwuri handayani bermakna bahwa setiap
orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan
berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang
umum.
2. Asas Sepanjang Hayat
• Implikasi dari konsep asas belajar sepanjang
hayat adalah manusia harus belajar sepanjang
hayat, sehingga dia dapat mempelajari dan
menyesuaikan diri sesuai dengan perubahan yang
berlangsung.
153. 3. Asas Kemandirian Dalam belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedapat
mungkin dikembangkan kemandirian dalam
belajar itu dengan menghindari campur tangan
pendidik, namun selalu siap untuk membantu
apabila diperlukan.
154. C. Penerapan Asas-asas Pendidikan dalam
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendekatan Komunikasi oleh guru
2. Peranan pendidik
3. Masalah tujuan belajar
156. A. Konsep Pembangunan Sebagai Usaha
Perubahan yang Terencana
• Menurut GBHN
Pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia, yang
dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tantangan global. Dalam
pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai
luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa
yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan
kokoh kekuatan moral dan etikanya serta religius.
157. • Fuad Hasan dalam Umar Tirtarhardja
dkk., menyatakan
“Manusia adalah makhluk yang terentang antara
potensi dengan aktualisasi”.
• Manusia sebagai subjek pembangunan diarahkan
kepada kemampuan untuk mengelola dan
memanfaatkan lingkungan secara dinamis, kreatif
dan manusiawi, usaha inilah yang disebut
pembangunan.
158. B. Peranan Manusia Dalam
Pembangunan
• Immanuel Kant :
“Bayi bisa menjadi manusia bila berada di
tengah-tengah manusia”.
Oleh karena itu pembangunan harus diarahkan
pada pembangunan manusianya sebagai satu-
satunya makhluk di bumi ini yang dikarunia
potensi untuk menyempurnakan diri walaupun
tidak akan pernah tercapai.
159. • Dr. Emil Salim (1987) menyatakan bahwa pembangunan harus
didasarkan atas prinsip moral dan memuat pokok-pokok
sebagai berikut:
Pembangunan adalah ibadah kepada Allah SWT sehingga
perkembangan setiap penglihatan dan perilaku harus
bersumber pada pengabdian diri kepada Allah SWT.
Pembangunan memuat kegiatan mengejar kemajuan
lahiriah seperti : pendidikan, kebebasan dan keadilan.
Dalam melaksanakan pembangunan manusia memiliki
tanggung jawab selaku pengelola di muka bumi, sehingga
perbuatannya dapat diperhitungkan.
160. • Pembangunan tertuju pada pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya yang memuat
ciri keselarasan hubungan antara manusia
dengan masyarakat lingkungannya.
• Pembangunan adalah pembebasan diri manusia
dari berbagai hambatan perbuatan manusia
seperti kemiskinan, ketidak tahuan, ketidak
adilan, ketidak bebasan dan ketimpangan
social agar tercapai kualitas dan martabat
manusia setinggi-tingginya.
161. C. Peranan Pendidikan Dalam
Pembangunan Nasional
1. Segi sasaran pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang diarahkan
kepada peserta didik agar memiliki kepribadian
yang kuat dan utuh serta memiliki moral yang
tinggi.
2. Lingkungan Pendidikan
Dalam lingkungan keluarga, anak sebagai
calon manusia pembangunan harus ditempa
dengan baik tentang keterampilan, etika dan
moral serta nilai-nilai agama.
162. • Lingkungan Sekolah
Dalam pendidikan formal (sekolah) peserta didik
dibekali beberapa keterampilan dan pengetahuan
sebagai bekal untuk kemampuan kerja, bekal ini
merupakan sarana penunjang pembangunan dalam
berbagai bidang.
163. • Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat peserta didik memperoleh
bekal praktis dalam berbagai jenis pekerjaan, khususnya
bagi yang tidak memiliki kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
hal ini bertalian erat dengan perkembangan sector
swasta dalam masyarakat sehingga mampu menunjang
pembangunan.
• Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi
memberikan bekal bagi peserta didik secara terus menerus
sekaligus merupakan basis pendidikan yang berkualitas.
164. 2. Peranan Pendidikan Dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia, diantaranya:
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Membangun manusia sebagai pelaksanan
transformasi.
Membina manusia menjadi tenaga produktif.
Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada
prestasi.
Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia
dan pengembangan lapangan kerja.
Merubah pola pikir masyarakat yang masih pada
taraf rendah.
165. 3. Peranan pendidikan dalam pembangunan
lingkungan hidup, sbb:
• Memberi arahan pada manusia bahwa
memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan
hidup adalah suatu keharusan
• Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam
harus bersifat rasional dan tidak merusak tata
lingkungan hidup manusia.
• Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat
menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
166. • Untuk mengolah sumber daya alam manusia dapat
memberikan manfaat bagi manusia.
• Untuk menyelaraskan antara kebutuhan manusia
dengan daya dukung alam yang ada.
• Membudayakan pola hidup yang serasi dengan
ekosistemnya.
168. A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar
kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Seperti yang
dikemukakan sebelumnya masyarakat Indonesia dan kebudayaan
nasional merupakan Landasan Sistem Pendidikan Nasional. Di
sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat.
Dalam UU No 2 tahun 1989 juga dijelaskan bahwa “ dalam
kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang
amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan
kehidupan suatu bangsa.”
169. 1. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum,
sehingga bumi ini seakan – akan sebagai satu kesatuan
tanpa batas administrasi negara, dunia menjadi amat
transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di
dunia.
170. Budaya yang kuat dan agresif adalah yang kuat dan
agresif adalah budaya yang bersifat progresif yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai cara berfikir yang rasional dan realistis
b. Mempunyai kebiasaan membaca yag tinggi
c. Mempunyai kemampuan menyerap dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cepat dan
banyak
d. Terbuka terhadap inovasi, berusaha mencari hal-hal
baru
e. Mampu memprediksi dan merencanakan masa depan
171. 2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ( IPTEK )
Perkembangan Iptek yang semakin cepat dalam
era globalisasi ini merupakan salah satu ciri
utama dari masyarakat masa depan. Percepataan
perkembangan iptek tersebut terkait dengan
landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis
( Filsafat ilmu, 1981: 9-15 ).
172. kegiatan pengembangan dan pemanfaatan
iptek, yakni :
1. Penelitian dasar ( basic research )
2. Penelitian terapan ( applied research )
3. Pengembangan teknologi ( technological
development )
4. Penerapan teknologi
173. 3. Perkembangan Arus komunikasi dan
Informasi yang Semakin Cepat
Pada umumnya bentuk komunikai langsung (verbal atau non
verbal) di kenal sebagai komunikasi antar pribadi
(interpersonal communication), baik komunikasi antar orang
(Dyadic communication), maupunu komunikasi dalam kelompok
kecil (small group communication) dengan ciri pokok adanya
dialog diantara pihak pihak yang berkomunikasi. Sedangkan
bentuk komunikasi yang bercirikan monolog adalah komunikasi
publik, yang dibedakan atas komunikasi pembicara-pendengar
(speker audience communication).
174. 4. Tuntutan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan
adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional
dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena
perkembangan iptek yang semakin cepat serta
perkembangan arus informasi yang semakin padat dan
cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin
luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang
semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan
dengan persyaratan tertentu, yang mempunyai keahlian,
tanggung jawab, dan kesejawatan.
176. B. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi
Masa Depan
Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan
iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang cepat
tetntulah memerlukan warga yang mau dan mampu
menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan
diri dengan situasi yang baru tersebut. Untuk itu pendidikan
berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu
menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Yang
melahirkan generasi yang “ think globally but act locally”.
Sehingga diperlukan pula penggarapan pendidikan yang
baru yang harus menyeluruh mulai dari lapis
sistem/nasional, lapis institusional, sampai pada lapis
individual ( Charter dan Jones, 1973 dari Raka Joni 1983 :
24 ).
177. 1. Tuntutan Masyarakat Masa Depan
Tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan
kepada pembekalan kemampuan yang sangat
diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
dimasa depan tersebut. Beberapa diantaranya seperti:
1. Ketanggapan terhadap berbagai masalah
social,politik,cultural, dan lingkungan.
2. Kreativitas didalam menemukan alternative
pemecahannya.
3. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
178. 2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
a. Perubahan Nilai dan Sikap.
Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam
menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan
norma, acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan
menjadi rujukan perilaku. Nilai-nilai tersebut dapat
bersumber dari berbagai hal, seperti
agama, hukum, adatistiadat, moral, dan sebagainya, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis.
b. b. Pengembangan Kebudayaan.
Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan
adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan
kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan
dengan sarana kehidupan manusia.
179. c. Pengembangan Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
mengan tisipasi masa depan, karena pendidikan selalu
berorientasi pada penyiapan peserta didik untuk
berperan di masa yang akan datang. Oleh karena
itu, pengembangan sarana pendidikan sebagai salah
satu prasyarat utama untuk menjemput masa depan
dengan segala kesempatan dan tantangannya.
180. BAB XI
PERANAN GURU DALAM MENYIKAPI KEMAJUAN
TEKNOLOGI DAN MENGANTISIPASI DAMPAK BURUK
KEMAJUAN TEKNOLOGI
181. Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan
definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan
otak manusia.
A. Perkembangan Teknologi Menurut
Para Ahli
182. B. Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.
TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai
tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang
cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu
manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK
adalah teknologi internet. Internet sebagai media
informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang
183. C. Implementasi TIK dalam dunia
pendidikan
1. Memperluas kesempatan belajar,
2. Meningkatkan efisiensi,
3. Meningkatkan kualitas belajar,
4. Meningkatkan kualitas mengajar,
5. Memfasilitasi pembentukan keterampilan,
6. Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan,
7. Meningkatkan perencanaan kebijakan dan
manajemen,
8. Mengurangi kesenjangan digital.
184. Beberapa fasilitas yang ditawarkan internet sebagai alat
komunikasi, antara lain:
aa. Email
Email atau electronik mail (surat elektronik) memiliki persamaan fungsi dengan pos atau giro.
Perbedaan antara keduanya teretak pada media penyimpanan pesan.
b. Mailing List (milis)
• Mailing list merupakan perluasan penggunaan email dengan fasilitas ini pengguna yang telah
memiliki alamat email bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi. Komunikasi melalui
milis ini memiliki sifat yang sama dengan email yaitu bersifat un-real time.
c. Chatting
• Internet Relay Chat atau IRC yang sering disebut dengan Chat atau Chatting adalah forum
diskusi online para pengguna internet dengan menggunakan tulisan sebagai alat untuk
berdiskusi. Program yang sering digunakan untuk chatting ini adalah mIRC atau Yahoo
Messenger.
d. Jejaring sosial
• Jejaring sosial merupakan sebuah trobosan baru dalam mencari teman atau relasi baru. Ada
beberapa bentuk jejaring sosial yang sering digunakan pada saat ini. Misal : facebook, twitter
friendster, BBM, WhatsUp.
185. Dampak Buruk Dari Teknologi
Dampak Negatif
1) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet
identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan
kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki
internet, pornografi pun merajalela.
2) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun.
Internet pun tidak luput dari serangan penipu.
3) Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang
menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena
hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
186. II. Dampak dari perkembangan teknologi informasi
terhadap masyarakat
• a. Dampak Teknologi Informasi Sosial & Psikologis
1. Ketergantungan
• Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon
segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu
atraktifnya, membuat penggunanya seakan-akan menemukan
dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau
melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas
stress dengan bermain games yang ada.
2. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer.
Agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan
dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang
dilihatnya (meniru adegan kekerasan
187. 3. PORNOGRAFI
Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak
kriminal.
4. Antisocial Behavior
Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah
antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada
lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu,
pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-
satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja.
188. b. Dampak Teknologi Informasi Bagi Pendidikan
1. Malas belajar dan mengerjakan tugas
anak-anak yang terbiasa menggunakan komputer, cenderung
menjadi malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain
komputer dari pada mengerjakan tugas atau belajar.
2. Perubahan Tulisan Tangan
• Dengan kemudahan dan kepraktian yang diberikan oleh
komputer, terutama dalam hal menuliskan suatu text, membuat
seseorang cenderung memilih untuk mengetik daripada harus
menulis secara manual. Akibatnya, lama kelamaan seseorang akan
mengalami
• perubahan tulisan, dari yang dulunya rapih, sampai akhirnya
menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut
karena mereka tidak lagi terbiasa untuk menulis secara manual.
189. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru guna menghadapi era global yaitu:
1. Kemampuan antisipasi
2. Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah
3. Kemampuan mengakomodasi
4. Kemampuan melakukan reorientasi
5. Kompetensi generic (generic competences)
6. Keterampilan mengatur diri (managing self skills),
7. keterampilan berkomunikasi (communicating skills),
8. Kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of
managing people and tasks)
9. Kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan
(mobilizing innovation and change).
190. Peran guru dalam menyikapi tantangan globalisasi
adalah berusaha secara sadar untuk
membimbing, mengajar dan melatih siswa agar dapat:
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkugan
keluarga
2. Menangkal dan mencegah pengaruh negatif dari
kepercayaan paham atau budaya lain yang
membahayakan dan menghambat perkembangan pola
pikir dan keyakinan siswa
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sesuai
dengan ajaran islam.
4. Menjadikan ajaran islam sebagai pedoman hidup
mencapai kebahagian hidup didunia dan akhirat
191. 5. Menyalurkan bakat dan minatnya dalam mendalami bidang
agama serta mengembangkannya secara optimal, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi
orang lain.[7]
6. guru hendaknya memperkenalkan secara transparan contoh
positif negative dari pengaruh Iptek kepada anak
7. guru aktif dalam menajarkan kepada anak secara mendalam
menggunakan Iptek
8. guru selalu mengontrol kepada anak didik dan sekali gus
senagai agent of change dalam mengunakan Iptek
Sistem adalah suatu totalitas yang terbentuk dari elemen-elemen yang mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil yang diharapkan