SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  192
PENGANTAR PENDIDIKAN
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 5
NAMA : RETNO TRIZA
RONI IRAWAN
HEZI HERDIKA PUTRA
KELAS : 3B (B.INGGRIS)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN DHARMA BAKTI
LUBUK ALUNG
2013
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pengantar pendidikan ini.
Tugas ini berisikan tentang semua materi yang telah dipelajari mulai dari Bab pertama hingga Bab terakhir.
Diharapkan tugas ini dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan tugas ini
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
informasinya. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan jalan dan usaha kita.. Amin
5 januari 2013
Retno Triza
BIODATA
• Nama : Retno Triza
• Kelas : 3B (English)
• NMP : 11.10.010.745.061
• Tempat/tgl lahir : Binjai, 9 November 1992
• Alamat : Sikapak timur kec.
Pariaman Utara
• No. HP : 087748842679
• Hobby : Menggambar, Membaca
mendengarkan musik.
• Cita-cita : Menjadi seorang akuntan dan guru
B.inggris yang mempunyai skill
unggul
• Kutipan : Tidak ada senyuman yang paling indah selain senyuman ibu
• Tugas yang di buat : BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV
BAB I
HAKEKAT MANUSIA DAN
DIMENSI-DIMENSINYA
HAKIKAT MANUSIA
Perbedaan Manusia dan Hewan
Hewan Manusia
1. Memiliki kemampuan
siap pakai ketika lahir
2. Makhluk biologis
3. Punya instik
4. Bertindak menurut
instink
5. Tidak mengenal etika,
estetika dan agama
1. Ketika dilahirkan tidak
berdaya sama sekali
2. Makhluk biologis,
individu dan sosial
3. Potensi yang
berkembang
4. Bertanggung jawab
5. Punya etika, estetika,
dan agama
A. Sifat Hakekat Manusia
Terminologi
1. Istilah term dan hakikat berasal dari bahasa arab
dengan kata dasarnya “haq” yang berarti kebenaran
yang sesungguhnya [mendasar].
2. Istilah manusia juga berasal dari bahasa arab yaitu
dari kata “man” yang artinya manusia. Selanjutnya
penggalan kata yang kedua yaitu “nasia” yang
artinya pelupa. Jadi, istilah manusia berarti orang
yang sering lupa tentang aturan atau peringatan-
peringatan Tuhan.
Beberapa istilah lain yang digunakan untuk manusia
adalah:
1) Al insane : manusia yang punya hati “insane
kamil :nurani”
2) Al basyar : manusia dalam bentuk lahiriah
3) Annas : manusia secara umum (people)
4) Baniadam : turunan atau anak cucu nabi adam.
Wujud Sifat Hakekat Manusia
• Kemampuan Menyadari diri
• Kemampuan bereksistensi
• Memiliki kata hati
• Memiliki moral
• Kemampuan bertanggung jawab
• Memiliki rasa kekebasan
• Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
• Kemampuan menghayati kebahagiaan
1). Pandangan Islam
Pandangan yang berdasarkan atas ayat-ayat Tuhan yang
terkandung di dalam Al Qur’an atau pandangan yang disampaikan
nabi Muhammad SAW. Atas pandangan tersebut, hakikat manusia
dalam islam dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Tuhan sebagai pencipta (khaliq) dan selain Tuhan disebut
makhluk. Setiap makhluk harus mematuhi aturan Tuhan.
b) Hakikat manusia sebagai khalifah “manager”.
Tuhan YME memposisikan manusia pada tempat paling tinggi dari
semua makhluknya yaitu sebagai khalifah “pemimpin” untuk
mengatur alam ini, berdasarkan aturan Tuhan.
B. Hakekat Manusia Menurut Beberapa
Pandangan
2). Pandangan ilmuan Barat
a). Pandangan Pisiko Analitik S. Freud
Menurut Freud dalam Akta Mangajar V oleh Universiats Terbuka, secara hakiki
kepribadian manusia ada 3 komponen :
 Id atau Das Es ialah peliputan berbagai jenis
keinginan, dorongan, kehendak, instink manusia yang mendasari
perkembangan individu, yang sering juga disebut libido sexsual atau
dorongan untuk mencapai kenikmatan hidup.
 Ego atau Das Ich ialah jembatan Id dengan dunia luar dari individu itu.
 Superego atau Uber Ich ialah pengawas tingkah laku individu dalam
interaksi dengan lingkungan.
b). Pandangan Humanistik
Pandangan humanistic ditokohi oleh:
Roger, Hansen, Adlet, dan Martin Buber (UT 1985). Human
artinya manusia yaitu memahami secara hakiki keberadaan
manusia, oleh manusia dari manusia berdasarkan
ratio (pemikiran manusia). Pandangan tersebut ialah :
•Dalam batas tertentu manusia punya otonomi untuk
menentukan nasibnya.
•Manusia bukan makhluk jahat atau baik, tetapi memiliki
potensi untuk ke2nya.
•Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas
perbuatannya.
•Manusia makhluk yang senantiasa akan menjadi dan tak
pernah sempurna.
c). Pandangan Behavioristik
Pandangan ini menjelaskan bahwa Behavior (tingkah laku)
ditentukan oleh pengaruh lingkungan yang dialami oleh individu
yang bersangkutan. Lingkungan adalah penentu tunggal dari
Behavior manusia. Jika ingin merubah tingkah laku manusia, perlu
di persiapkan kondisi lingkungan yang mendukung kearah itu.
1. Dimensi Keindividualan
Manusia sebagai makhluk individu dimaksudkan sebagai
orang yang utuh (individual; in-devide : tidak terbagi)
yang terdiri dari kesatuan fisik dan psikis. Keberadaan ini
bersifat unik (unique), artinya berbeda antara yang satu
dari yang lainnya.
B. Dimensi-dimensi kemanusiaan
2. Dimensi Kesosialan
Seseorang akan menemukan “akunya”
manakala berada ditengah aku yang lainnya.
Artinya manusia tidak akan mengenali dirinya
dan dapat mewujudkan potensinya sebelum dia
berinteraksi dengan manusia yang lain.
Manusia adalah makhluk social sekaligus
adalah makhluk individu.
3. Dimensi Kesusilaan
Istilah susila berasal dari dua kata, yaitu Su berarti Baik
dan Sila berarti Dasar. Jadi kesusilaan merupakan ukuran baik
buruk. Driyarkara memandang bahwa manusia susila adalah
manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati dan melaksanakan
nilai-nilai tersebut dalam perbuatannya. Nilai-nilai mengandung
Makna keluhuran , kebaikan dan kemuliaan. Nilai dapat
dibedakan atas nilai otonom “nilai yang dimiliki atau dianut oleh
orang perorangan” dan nilai theonom “nilai keagamaan yang
berasal dari pencipta”.
4. Dimensi Keberagamaan
Manusia memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya
dimasa kini maupun akan datang. Agama merupakan
sandaran vertical dalam kehidupan. Agar manusia menjadi
makhluk yang tunduk dan patuh pada Tuhannya maka perlu
diberikan pendidikan agama sejak dini. Dalam hal ini
pendidikan agama bukan hanya tanggung jawab guru
agama, tetapi tanggung jawab semua guru disekolah dan
tanggung jawab setiap orang untuk saling menesehati pada
kebenaran terutama tanggung jawab orang tua.
C. Pengembangan Dimensi
Kemanusiaan
Manusia secara individual terlahir dimuka bumi dengan
segenap potensinya untuk dikembangkan. Agar potensi
yang dimiliki manusia berkembang optimal maka
manusia memerlukan orang lain dalam kehidupannya
melalui proses sosialisasi. Manusia terdiri dari
aspek jasmani dan rohaniah yang memerlukan sandaran
vertical dalam hidupnya. Hubungan tersebut dapat
dibina melalui kepatuhan terhadap ajaran-ajaran dari
tuhannya.
D. Sosok Manusia Indonesia
Seutuhnya
Manusia yang seutuhnya adalah manusia yang tidak
hanya mengejar kemajuan lahiriah atau pun batiniah,
melainkan keserasian dan keselarasan antar keduanya.
Sehingga manusia seutuhnya adalah manusia yang
Memiliki panca indra yang baik, sehat jasmani dan
rohani, mental spiritual dan mampu menggunakannya
secara positif.
BAB II
HAKEKAT PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani
“paedagogie” yang akar katanya “pais” yang berarti
anak dan “again” yang artinya bimbingan. Jadi
“paedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada
anak. Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan
menjadi “Education”. Education berasal dari bahasa
Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang
tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh
dan berkembang.
Definisi pendidikan menurut para ahli
• a. Langeveld, pendidikan adalah : “bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan
tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
• b. John Dewey, pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk
membantu pertumbuhan dalam proses hidup tersebut dengan
membentukan kecakapan fundamental atau kecakapan dasar
yang mencakup aspek intelektual dan emosional yang berguna
atau bermanfaat bagi manusia terutama bagi dirinya sendiri
dan bagi alam sekitar.
c. Driyarkara, Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan
“tri tunggal” ayah, ibu dan anak di mana terjadi pemanusiaan
anak dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia
sendiri sebagai purnawan.
d. Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan
bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup ,
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan
dunianya”.
Definisi Pendidikan Menurut Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 Bab I, pasal 1
menggariskan pengertian:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
B. Hakikat Pendidikan
Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan dengan hakikat
pendidikan dinyatakan oleh Raka Joni sebagai berikut.
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan
pendidikan.
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Perbedaan Pendidikan dan
Pengajaran
• Pengajaran lebih
mengutamakan pada
penguasaan
pengetahuan dan
ketrampilan
• Memakan waktu reltif
pendek
• Metodenya lebih
teknis, rasional dan
praktis
• Pendidikan lebih
mengutamakan
pembentukan
manusianya (nilai dan
sikap
• Waktunya relatif
panjang
• Metodenya bersifat
psikologis dan
pendekatan manusiawi
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan
kesatuan dari bermacam-macam komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya
dalam mempengaruhi perkembangan peserta
didik menuju kedewasaannya
D. Faktor – Faktor Pendidikan
1. Faktor Tujuan
2. Faktor Pendidik
3. Faktor Subjek Didik
4. Faktor Isi / Materi Pendidikan
5. Faktor Cara/Metode dan Alat
6. Faktor Situasi Lingkungan
1. Faktor Tujuan
Tujuan merupakan faktor pendidikan yang
memiliki posisi penting dalam proses pendidikan.
Makna tujuan pendidikan nasional itu adalah
membentuk manusia indonesia yang bisa mandiri
dalam konteks kehidupan pribadinya, kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
Berkehidupan sebagai makhluk yang beragama.
2. Faktor Pendidik
Pendidik ialah orang yang mempunyai
tanggung jawab dalam melaksanakan
pendidikan.
Pendidik dibagi menjadi 2 kategori:
a. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang
tua
b. Pendidik menurut jabatan, yaitu guru
Subjek didik ialah manusia yang memiliki
potensi yang selalu mengalami
perkembangan sejak terciptanya sampai
meninggal dunia dan perubahan-perubahan
terjadi secara bertahap, tetapi secara wajar.
3. Subjek Didik
4. Isi/materi Pendidikan
Kriteria atau syarat yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan isi/materi pendidikan yaitu :
1) Bahan/materi harus sesuai dan menunjang
tercapainya tujuan.
2) Bahan/materi harus sesuai dengan karakteristik
perkembangan subyek didik.
5. Metode dan Alat
pendidikan
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
Alat Pendiddikan dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Alat pendidikan yang bersifat tindakan, yaitu berupa atau
siasat yang berkaitan dengan kewibawaan. Alat ini berfungsi
sebagai preventif (pencegahan).
2. Alat pendidikan yang berupa keberadaan yaitu sebagai alat
bantu yang lazim yang disebut sebagai sarana pengajaran
seperti alat pengajaran.
Alat pendidikan
• mikroskop
6. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan
sesuatu yang ada diluar diri
individu, walaupun ada juga yang
mengatakan bahwa ada lingkungan
yang terdapat dalam diri individu.
a. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah segala
sesuatu yang ada di dunia yang berada
diluar diri anak yang bukan
manusia, seperti binatang, tumbuh-
tumbuhan, iklim, air, gedung, dan
rumah.
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah semua
manusia yang berada di luar diri
seseorang yang dapat mempengaruhi
diri orang tersebut, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Contohnya seperti program-program
pada televisi, radio, surat kabar atau
media cetak lainnya.
BAB III
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang
ada di luar diri anak yang memberikan pengaruh
terhadap perkembangannya, baik berupa benda-
benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan
peristiwa-peristiwa yang ada disekitar peserta didik.
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Fungsi lingkungan pendidikan menurut
Tirtarahardja (2000) adalah untuk membantu
peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya (fisik/sosial/budaya) dan
mengajarkan tingkah laku umum serta menyeleksi
atau mempersiapkan individu untuk peranan-
peranan tertentu.
C. Jenis-jenis Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang mula-mula dan terpenting. Sering juga disebut sebagai
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena
memang orang tua dalam keluargalah yang terutama memiliki
tanggung jawab atas pendidikan anak kandungnya. Menurut
kodratnya orang tua harus mendidik anak-anaknya, terdorong
oleh suatu insting, yaitu rasa cinta yang asli terhadap
keturunannya.
Gambar Lingkungan Keluarga
Pendidikan keluarga berfungsi:
• Sebagai pengalaman pertama masa kanak-
kanak
• Menjamin kehidupan emosional anak
• Menanamkan dasar pendidikan moral
• Memberikan dasar pendidikan sosial.
• Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama
bagi anak-anak.
b. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah disebut juga lingkungan kedua yang
didirikan oleh masyarakat atau negara untuk membantu
memenuhi kebutuhan keluarga yang sudah tidak mampu lagi
memberi bekal persiapan hidup bagi anaknya. Sehingga
pendidikan di sekolah berperan sebagai bagian dan lanjutan
dari pendidikan keluarga, serta merupakan jembatan yang
menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan
dalam masyarakat kelak (Indrakusuma, 1978).
Pengaruh Lingkungan Sekolah
c. Lingkungan
Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu
lingkungan pendidikan yang besar
pengaruhnya terhadap perkembangan
pribadi seseorang. Masyarakat
mempunyai peranan yang penting
dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Pengaruh Lingkungan Masyarakat
Biodata Diri
• nama : Hezi Herdika Putra
• NPM : 11.10.010.745.048
• TTL : Kampung Aro, 25 06 1991
• Telp : 085376719765
• Hoby : dengarin musik ajj
• Cita-cita : Profesinal teacher
• Bab yang dikerjakan : Bab 4, Bab 6, dan Bab 7
BAB iv
A. Aliran Klasik
1. Aliran Empirisme
Empirsme berasal dari bahasa latin,asal katanya: empiri yang berarti
pengalaman. Aliran ini dipelopori oleh Jhon locke ( 1632-1704).
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah :
a) Pendidkan harus diberikan sejak awal mungkin
b) Pembiasaan dan pelatihan lebih penting dari pada peraturan,perintah atau
nasehat
c) Anak didik harus di amati dari dekat.
d) Anak harus di anggap sebagai makhluk rasional
e) Pelajaran disekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak
2. Aliran Nativisme
Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer. Aliran
nativisme menyatakan bahwa perkembangan seseorang
merupakan produk dari pembawaan yang berupa bakat.
Bakat yang merupakan pembawaan seseorang akan
menentukan nasibnya. Aliran ini merupakan kebalikan
dari aliran empirisme. Orang yang “berbakat tidak baik”
akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu dididik untuk
menjadi baik. Orang yang “berbakat baik” akan tetap baik
dan tidak perlu dididik, karena ia tidak mungkin akan
terjerumus menjadi tidak baik.
3. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J. Rousseau. Aliran
Naturalisme menyatakan bahwa semua anak yang
dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anak
menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan
manusia (masyarakat). Pendidikan hanya memiliki
kewajiban untuk memberikan kesempatan kepada anak
untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya
diserahkan kepada alam. Dalam mendidik seorang anak
hendaknya dikembalikan kepada alam agar pembawaan
yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
Aliran ini dipelopori oleh William Stern. Aliran
ini menyatakan bahwa bakat, pembawaan dan
lingkungan atau pengalamanlah yang
menentukan pembentukan pribadi seseorang.
Pendidikan dijadikan sebagai penolong kepada
anak untuk mengembangkan potensinya. Yang
membatasi hasil pendidikan anak adalah
pembawan dan lingkungannya. Aliran ini lebih
realitis, sehingga banyak diikuti oleh pakar
pendidikan.
4. Aliran
Konvergensi
GERAKAN-GERAKAN BARU DALAM
PENDIDIKAN
1. Pembelajaran alam sekitar
Dalam pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman,
apresiasi, pemanfaatan lingkungan alami dan sumber –sumber
pengetahuan di luar sekolah yang semuanya penting bagi
perkembangan peserta didik sehingga peserta didik akan mendapatkan
kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata.
Melali penjelajahan alam yang dlakukan, maka peserta didik akan
menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar, belajar
sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta memanfaatkan waktu
senggangnya.
Keuntungan pengajaran Alam Sekitar
a. Menentang verbalisme dan intelektualisme.
b. Dapat membangkitkan perhatian spontan dari
anak-anak.
c.. Didorong untuk aktif dan kreatif .
d. Memiliki nilai praktis
e. Disajikan subjek bagi alam sekitar.
2. Pengajaran pusat perhatian (Centres
D’interet)
Ditemukan oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun
menurut pusat perhatian anak. Dari pusat perhatian
ini kemudian diambil pelajaran-pelajaran lain. Dalam
pengajaran ini anak selalu bekerja sendiri tanpa
ditolong dan dilayani.
ASAS-ASAS PENGAJARAN PUSAT
PERHATIAN
a. Di dasarkan atas kebutuhan anak
b. Bahan pengajaran keseluruhan(totalitas)
c. Hubungan keseluruhan
d. Didorong dan dirangsang untuk selalu aktif
e. Harus ada huubungan kerja sama
Tujuan Sekolah Kerja
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak memiliki kemampuan dan
kemahiran tertentu.
c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan.
Dasar-dasar sekolah kerja
a. Anak aktif
b. Pusat pendidikan hanyalah anak
c. Mendidik anak menjadi berani
d. Minat dan perhatian anak
e. Pengetahuan
f. Kecerdasan
g. Sekolah kerja
Macam-macam sekolah kerja.
• Sekolah sosiologis
• Sekolah kerja psikologis
• Sekolah kerja sosiologis-psikologis
• Sekolah kerja kepribadian
4. Pengajaran proyek
Dikembangkan oleh W.H. Kilpatrick. Ia
menanamkan pengajaran proyek sebagai satu
kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan dikerjakan bersama-sama
dengan kawan-kawannya. Menurut Kilpatrick,
dengan tetap duduk di bangku masing-masing,
maka pembentukan watak para peserta didik
tidak dapat terlaksana.
Langkah-langkah Pokok Pengajaran
Proyek
 Persiapan
 Kegiatan belajar
 Penilaian
1. Perguruan Taman Siswa
2. Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam
3. Perguruan Muhammadiyah
4. Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang
Lembaga Pendidikan yang berjiwa
Nasional di Indonesia
Taman siswa didirikan pada tanggal 3 juli tahun
1992 oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta.
Perguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan.
1. Perguruan Taman Siswa
1) Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri
2) Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah dapat dijadikan
manusia yang merdeka batinnya, fikirannya, dan tenaganya serta
bermanfaat untuk kepentingan bersama.
3) Pendidikan hendaklah didasarkan atas keadaan dan budaya Indonesia.
4) Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali
5) Bekerja sesuai kemampuan sendiri
6) Memikul semua beban belanja dengan uang sendiri
7) Pendidik hendaknya mendidik anak dengan sepenuh hati
a) Azas Taman Siswa (1922)
Dasar ini disebut dengan “Panca Darma” yang
terdiri dari:
1) Kebudayaan
2) Kemerdekaan
3) Kodrat alam
4) Kemanusiaan
5) Kebangsaan
b) Dasar Taman Siswa (1947)
Menciptakan manusia merdeka lahir dan batin
yakni manusia yang mampu untuk senantiasa
membudayakan dirinya demi kebahagiaan dan
kedamaian kesejahteraan masyarakat secara adil
dan merata.
c) Tujuan perguruan Taman Siswa
1) Suci Tata Ngesti Tunggal
2) Bibit, Bebet, Bobot
3) Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, Tut Wuri
Handayani
4) Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista
5) Rawe-rawe rantas malang-malang putung
6) Neng-Ning-Nung-Nang.
d) Semboyan Taman Siswa
1. Taman Indriya (Taman Kanak-kanak, umur
sekitar 5 tahun)
2. Taman Anak (Kelas 1-3 SD, umur 8-10 thn)
3. Taman Muda (Kelas IV-VI SD, umur 11-14 thn)
4. Taman Dewasa ( SLTP, umur 15-18 thn)
5. Taman Dewasa Raya/ Taman Madya
(SLTA, umur 19-21 thn)
6. Taman Guru (B1, B2, B3, dan Taman Guru
Indriya)
e) Jenis-jenis Pendidikan Taman Siswa
A. Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah.
Karena adanya beberapa gejala yang menonjol yang muncul
ketika itu, yakni:
1) Kerusakan dibidang kepercayan / agama akidah umat
islam
2) Kebekuan dalam bidang hukum fiqih
3) Kemunduran dalam pendidikan islam
4) Kemajuan zending kristen dan misi khatolik
2. Perguruan Muhammadiyah
B. Azas Pendidikan Muhammadiyah
Azas pendidikan muhammadiyah adalah islam yang berpedoman kepada alqur’an dan sunnah
C. Tujuan dan target pendidikan Muhammadiyah
Tujuan nya adalah membentuk manusia yang muslim,berakhlak mulia,cakap,percaya kepada diri
sendiri,dan berguna untuk masyarakat dan negara
 Target nya yaitu ;
1. Aqidah yang lurus
2. Akhlakul karimah (budi pekerti yang terpuji)
3. Akal sehat dan cerdas
4. Keterampilan
5. Pengabdian kepada masyarakat
D. Cita – cita pendidikan
1. baik budi,alim dan beragama
2. Luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia
3. Bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat nya
E. Dasar Pendidikan Muhammadiyah
1. Tajdid
2. Kemasyarakatn
3. Aktivitas
4. Kreativitas
5. Optimisme
F. FUNGSI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
1. Alat dakwah
2. Tempat pembibitan kader
3. Gerakkan amal anggota penyelenggara
pendidikan diatur secara berkewajiban
G. Hasil-hasil yang dicapai Pendidikan
Muhammadiyah
• Gagasan tentang pembaharuan pendidikan
• Lembaga-lembaga pendidikan dari TK samapi
Pasca Sarjana
• Sejumlah alumni telah menjadi tokoh nasional.
3. RUANG INS KAYU TANAM
Merupakan sekolah yang didirikan oleh
Mohammad Syafei di Kayutanam (Padang
Panjang, Sumbar). Sekolah ini mempunyai
rencana pelajaran dan metode sendiri yang
hampir mirip dengan Sekolah Kerjanya
Kershensteiner.
A. AZAS RUANG PENDIDIKAN KAYU TANAM
1. Berfikir logis dan rasional
2. Keaktifan atau kegiatan
3. Pendidikan masyarakat
4. Memperhatikan pembawaan anak
5. Menentang intelektualisme
B. TUJUAN RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM
1. Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
2. Memberi pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3. Mendidik pemuda agar berguna bagi masyarakat
4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri
5. Mengusahakan mandiri
3. RUANG INS KAYU TANAM
A. Tujuan pendidikan Diniyah Putri Padang panjang
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa islam
dan ibu pendidikan yang cakap,aktif,serta bertanggung jawab
B. DASAR PENDIDIKAN DINIYAH PUTRI
Didasarkan pada ajaran islam dengan berpedoman pada alqur’an dan sunnah
C. CARA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN
1. Program pendidikan umum
2. Program pendidikan yang bertujuan agar anak didik memilki cabang ilmu pengetahuan bidang keahlian agama
islam
3. Pendidikan yang mengarah pada tujuan untuk menjadi ibu yang baik
4. Program pendidikan keterampilan
4. PERGURUAN DINIYAH PUTRI PADANG
PANJANG
D. JENIS PENDIDIKAN
1. Sekolah menyesal
2. Sekolah taman kanak kanak
3. Sekolah diniyah putri rendah
4. Sekolah diniyah putri bagian A
5. Sekolah diniyah putri bagian B
6. Sekolah diniyah putri menengah pertama (DPM) bagian C
7. Sekolah kulliyatul Mu’alimat Al-islamiyah (KMI)
8. Perguruan tinggi diniyah putri
BAB V
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Permasalahan pendidikan adalah perbedaan
program-program pendidikan antara yang
diharapkan dengan kenyataan yang terlaksana
di lapangan.
MASALAH POKOK PENDIDIKAN
1. Pemerataan pendidikan
2. Mutu pendidikan
3. Efisiensi pendidikan
4. Relevansi pendidikan
• Ideal : Pendidikan Nasional dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya
bagi seluruh warga negara Indonesia untuk
memperoleh pendidikan.
• Realita : Masih banyak warga negara
khususnya warga usia sekolah tidak
tertampung di lembaga pendidikan
1. Masalah Pemerataan Pendidikan
SOLUSI
• Cara Konvensional
- Pembangunan gedung sekolah
- Pergantian jam belajar
• Cara Inovatif
- Sistem guru kunjung dan sekolah terbuka.
Gambar Masalah Pemerataan Pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil
pendidikan belum mencapai seperti taraf
yang diharapkan.
2. Masalah Mutu Pendidikan
Komputer merupakan alat pendidikan yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan
3. Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan : Bagaimana
suatu sistem pendidikan mendayagunakan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan.
4. Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah relevansi pendidikan mencakup
sejauh mana sistem pendidikan dapat
menghasilkan tamatan yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan.
Keterkaitan Antara Jenis Masalah
Masalah – masalah tersebut saling berkaitan
dan muncul secara serempak meskipun dalam
bobot yang berbeda.
Contoh : sebuah Negara ingin pendidikan itu
merata, maka pada saat itu mutu terabaikan
(bermasalah) efisiensi akan bermasalah
demikian pula relevansi pendidikan akan
mengalami penurunan (bermasalah juga).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
berkembangnya permasalahan
pendidikan
I. Perkembangan IPTEK dan Seni
II. Laju Pertumbuhan Penduduk
III.Aspirasi Masyarakat
IV.Keterbelakangan Budaya dan Sarana
I. Perkembangan IPTEK dan Seni
• Ilmu Pengetahuan : Hasil eksplorasi secara
sistem dan terorganisasi mengenai alam
semesta.
• Teknologi : Penerapan yang direncanakan dari
ilmu pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.
• Seni : Aktivitas berkreasi manusia, secara
individual ataupun kelompok yang
menghasilkan sesuatu yang indah.
II. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat
menyebabkan berkembangnya masalah
pendidikan misalnya Masalah
Pemerataan.
III. Aspirasi Masyarakat
Kecenderungan aspirasi masyarakat
terhadap pendidikan dari tahun ke tahun
makin meningkat karena dengan
pendidikan akan menjamin pekerjaan
yang layak dan meningkatkan status
sosial mereka.
Masyarakat yang berada di daerah
terpencil, ekonomi yang lemah, dan pendidikan
yang kurang akan mengalami keterbelakangan
budaya dan sarana kehidupan.
IV. Keterbelakangan Budaya
dan Sarana Kehidupan
Penanggulangan Permasalahan
Pendidikan
Permasalahan pendidikan dapat ditanggulangi dengan cara :
1. Pendidikan harus senantiasa di perbaharui sesuai dengan
perkembangan yang terjadi diluar bidang pendidikan itu
sendiri.
2. Harus ada usaha dari masyarakat dan pemerintah dalam
menahan laju pertumbuhan penduduk.
3. Harus ada aspirasi dari masyarakat terhadap pendidikan
4. Pendidikan harus meningkatkan peran dan fungsinya hingga
ke pelosok tanah air karena ini berkaitan erat dengan
keterisolasian masyarakat yang berada didaerah pedalaman.
BAB VI
UPAYA PEMBAHARUAN
PENDIDIKAN NASIONAL
USAHA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Pendidikan adalah suatu usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam
hidupnya sekarang dan yang akan
datang,
Pengelolahan pendidikan berawal dari inovasi pendidikan. Inovasi
pendidikan adalah suatu ide , barang, metode, yang dirasakan atau di
amati orang(masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau
discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untukmencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar –besarnya
(menurut kreteria kebutuhan perserta didik , masyarakat dan
pembangunan),dengan menggunakan sumber tenaga, uang alat,dan dan
waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya.
A. Pengelolaan Pendidikan
B. ketenagaan Pendidikan
Tenaga kependidikan adalah tenaga yang
bertugas menyelenggarakan kegiatan
mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan
, mengelola, dan memberikan pelayanan
teknis dalam bidang pendidikan.
C. Dana Pendidikan
Kebutuhan dan penyelenggaraan pendidikan
kelihatannya semakin meningkat, karena biaya
pendidikan semakin mahal. Tingkat implasi yang
semakin tinggi memerlukan penyesuaian di
bidang pendanaan tersebut.
D. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non formal merupakan pendidikan
yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat
sebagai lembaga pendidikannya. Pendidikan non
formal dikelola oleh masyarakat dibawah
pengawasan pemerintah.
1. Kurikulum 1968
Kurikulum pada orde lama (sebelum 1966) masih
dalam mencaribentuk yang khas nasional.
2.Kurikulum 1975,
Kurikulum 1975 disetujui oleh menteri pendidikan
dan kebudayanaan untuk secara nasional dilaksanakan
bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan
bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian
kepala perwakilan telah mampu,diperkenankan
melaksanakan mulai tahun 1975.
3. Kurikulum 1984,
• pengembangan kurikulum dilaksanakan secara
bertahap, dalam arti bahwa upaya pemantapan tetap
diadakan secara terus menerus.
4. Kurikulum 1994,
• kurikulum 1994 yang disempurnakan, disederhanakan
dan disesuaikan. Semua ini mempunyai ciri-ciri dan
pendekatan yang berbeda.
5. Kurikulum Suplemen,
• tanggapan masyarakat tentang kurikuler juga semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran dan
kebutuhan masyarakat
Kurikulum 1984
Karakteristik
a. Landasan pengembangan
1. nilai dasar pancasila dan UUD 1945.
2. fakta empiris dapat di cari dari GBHN.
3. segi teoritis berarti mengembangkan kurikulum
mempertimbangkan teori ilmu pengetahuan dan teknoli
b. Prinsip pengembangan
1. prinsip relevansi mengacu penyesusaian kurikulum dengan kebutuhan
anak dan lingkungan baik fisik maupun sosial.
2. pendekatan pengembangan mengharuskan adanya penilaian
kurikulum secara terus menerus
3. pengembangan masarakat ilmu pengetahuan dan teknologi, berjalan
dan berubah.
Kurikulum 1994
Ciri-cirinya
1. Adanya 3 kemampuan dasar yaitu membaca, menulis, da menghitung.
2. Adanya kurikulum muatan lokal yaitu suatu program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya di kaitkan dengan alam, lingkungan sosial, budaya, dan pola
kehidupan.
Kurikulum suplement
Tujuan
1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa.
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum merupakan serangkaian pemberian
pengalaman belajar secara autentik kepada setiap
siswa sepanjang hayatnya, baik yang diberikan dari
sekolah maupun luar sekolah.
Pendekatan kurikulum in disebut “KBK”.
Kompetensi adalah kemampuan yang harus dicapai
oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum ini meningkatkan potensi, kemampuan,
kecepatan belajar dan minat.
F. SISTEM PERSEKOLAHAN
1.SD Pamong,
• proyek ini merupakan pendidikan bersama antara pemerintah
indonesiadan innotech; lembaga yang didirikan oleh badan kerja
sama menteri-menteri pendidikan seasia tenggara. PAMONG
singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang
tua, danguru.
2.SD Kecil,
• realisasi UU wajib belajar dan pemerataan pendidikan anak-anak
usia 7-12th, terutama bagi daerah-daerah terpencil, pemerintah
melaksanakan SD kecil dan sistemguru kunjung.
3.SMP Terbuka,
• adalah sekolah menengah umum tingkat pertama yag kegiatan
belajarnya sebagian besar diselenggarakan diluar gedung sekolah
dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media.
4. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan,
sistem sekolah pembangunan ini banyak
tersebar di indonesia.
5. Universitas Terbuka,
merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
menerapkan sistem belajar jarak jauh.
6. Sekolah Unggul
yaitu sekolah yang dikembangkan untuk
mencapai keunggulan dalam keluaran
pendidikannya.
SD pamong
Pamong singkatan dari pendidikan anak, masyarakat, orang tua
dan guru.
Tujuan SD pamong
1. Membantu anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti
pendidikan sekolah.
2. Membantu anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu
dalam belajar.
3. Mengurangi penggunaan tenaga guru.
4. Meningkatan pemerataan kesempatan belajar.
SMP terbuka
1. Kurangnya fasilitas pendidikan dan tempat belajar
2. Tenaga pendidik yang tidak cukup
3. Memperluas kesempatan belajar.
4. Mengurangi anak terlantar yang tidak di terima di SMP negeri.
Ciri-ciri
1. Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umum dan sarat
akademic.
2. Terbuka dalam memilih program belajar.
3. Terbuka dalam keluar masuk kelas.
4. Terbuka dalam pengelolaan sekolah.
Universitas terbuka
Universitas Terbuka adalah lembaga pendidikan tinggi
yang menerapkan sistem belajar jarak jauh.
• Tujuan utama
Meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dari 5%
menjadi 8,2%.
• Tujuan dan sasaran
Bertujuan melaksanakan tridharma perguruan tinggi
dengan cara yang lebih terbuka yaitu melalui sistem
belajar jarak jauh.
Sekolah Unggul
Pengertian
Sekolah yang di kembangkan untuk mencapai keunggulan
untuk mencapai keunggulan dalam keluaran pendidikannya.
Karakteristik
1. layanan khusus akan diberikaan dengan intensif dan
ektensif kepada 5% anak-anak yang “gifted” karena
anak tersebut mengalami underechievement.
2. anak –anak gifted tersebut merupakan aset bangsa yang
mampu merespon tantangan persaingan global.
Pendidikan Pesantren.
Pengertian
Lembaga pendidkan tradisional islam untuk mempelajari
memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam.
Tujuan
Menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang beriman
bertaqwa berakhlak mulia dan bermamfaat bagi masarakat.
Fungsi
1. Sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama.
2. Menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal secara
khusus.
3. Mempelajari kitab-kitab
G. Inovasi dalam pendekatan dalam belajar
mengajar.
1. Belajar tuntas
suatu cara dalam proses belajar yang menuntut siswa menguasai materi
pelajaran secara tuntas dengan hasil yang memuaskan.
Tujuan
agar siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan
menguasai bahan pembelajaran secara tuntas.
Karakteristik
1. siswa belajar secara individual
2. siswa belajar dengan kecepatan masing-masing.
3. setiap pokok bahasan di akhiri dengan tes.
4. hasil tes langsung diketahui oleh siswa.
5. tidak mengenal adanya tinggal kelas.
Penerapan
1. siswa mempelajari kegiatan belajar.
2. siswa mengerjakan lembaran kerja dan mencocokannya
dengan kunci jawaban yang tersedia.
3. siswa mengerjakan tes.
Peranan Guru dan Siswa
1. Guru
 Memberika pengarahan dengan sistem modul
 Memberikan penjelasan
2. Siswa
 Mengerjakan tugas individual
 Melaksanakan tes setiap akhir kegiatan
2. Cara Belajar Siswa Aktif
Pengertian
Suatu cara untuk mempertinggi atau mengoptimalisasikan kegiatan siswa dalam
proses belajar.
Tujuan
Agar siswa aktif dalam proses belajar sehingga mampu mengubah prilaku secara lebih
efektif dan efisien.
Karakteristik
1. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi
terkendali.
2. Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan
ransangan pemikiran.
3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
4. Kegiatan belajar siswa bervariasi dan kegiatan yang dilakukan secara
kelompok dalam bentuk diskusi dan individual.
Penerapan
1. Guru merumuskan tujuan pengajaran.
2. Keaktifan siswa dalam proses belajar
3. Siswa melakukan tanya jawab diskusi dramatisasi
dan sebagainya.
4. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku.
5. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi
hasil yang di capai siswa, tapi juga dilihat dan di
ukur dari proses belajar.
6. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya.
7. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa.
1. Peranan guru dan siswa
Guru
1. mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi secara aktif.
2. tidak medominasi kegiatan proses belajar siswa.
3. memberi kesempatan siswa belajar menurut cara dan keadaannya
masing- masing.
4. menggunakan berbagai metode dan teknik mengajar.
Siswa
1. kegiatan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisispsi dalam
kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar.
2. menampilkan berbagai kreatifitas sampai mencapai keberhasilan.
3. keluasan melakukan sesuatu hal tanpa adanya tekanan dari pihak lain
Keterampilan proses
Suatu pendekatan yang mengacu pada bagaimana siswa belajar dan apa yang dia
pelajari.
Tujuan
untuk memberikan keterampilan practis yang akan di hadapi orang dalam
kehidupan sekaligus untuk mengembangkan pemahaman nya tentang konsep
yang di pelajarinya.
Karakterisik
1. mengajak para guru serta pembina pendidikan untuk turut aktif
mengembangkan CBSA.
2. mendorog siswa untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah yang
dirasakan bersama dalam rangka pengembangan CBSA.
3. menyiapakan situasi siswa untuk bertanya, mengamati, berexperimen serta
menemukan fakta dan konsep sendiri.
Penerapan
1. Siswa aktif melakukan observasi untuk meneliti suatu permasalan.
2. Siswa merencanakan penelitian guna memperoleh fakta yang valid.
3. Siswa berusaha mencari hubungan sebab akibat pada hasil penelitiannya.
Peranan guru dan siswa
Peranan guru
1. menyusun tujuan pengajaran, khususnya merencanakan dan merumuskan
tujuan instruksional khusus.
2. memberi pengaturan waktu yang di butuhkan
3. pengaturan ruang belajar
4. pengaturan siswa dalam belajar.
Peranan siswa
1. saling memberikan informasi.
2. berperan aktif dalam berbagai diskusi.
3. berpikir kritis .
Contoh inovasi dalam penggunaan teknologi
Komputer
Menurut buku komputer annual [ Robert H. Blissmer]
Komputer adalah suatu alat elekronik yang mampu melalukan berbagai tugas
1. Menerima input.
2. Memproses input sesuai dengan programnya.
3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan.
4. Menyediakan output dalam bentuk informasi.
Kesimpulannya komputer adalah
1. Alat elektronik.
2. Dapat menerima input data.
3. Dapat mengolah data.
4. Dapat memberikan informasi.
5. Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer.
6. Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan.
7. Bekerja secara otomatis.
Biodata
• Nama : RONI IRAWAN
• Kelas : 3B (ENGLISH)
• NPM : 11.10.010.745.065
• Hobby : Travelling dan Cooking
• TTL : Sungai Sarik,3 Mei 1990
• Hp : 085274485072
• Cita Cita : Memiliki Resto dan Cheff
• Kata mutiara : Hal Yang Paling Indah Berdiri
dibawah Cahaya Bintang yaitu
melihat Bunda Tersenyum Atas
sukses Ku
BAB VII
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pengertian Sistem Pendidikan menurut Sunarya
A. Sistem Pendidikan Nasional
.
Pendidikan Nasional ialah pendidikan bangsa yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar
pada nilai-niai agama,kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Tujuan dan Fungsi Sistem Pendidikan
, 1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
Beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
2. Fungsi sistem pendidikan nasional
Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
manusia Indonesia dalam rangka upaya
mewujudkan tujuan nasional.
,
Visi dan Misi Sistem
Pendidikan Nasional
 VISI
Pendidikan nasional itu mempunyai visi yaitu terwujudnya sistem
pendidikan nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan prokatif
memjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
 MISI
• Mengupayakan peluasan dan pemerataan kesempatan memperolel
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh sejak dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar.
• Meningkatkan kualitas proses pendidikan untuk megoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral.
• Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga
pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, pegalaman, siakap dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global
• Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara
Kesatuan RI.
1) Pendidikan diselenggarakan secara demokkratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan,nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem
terbuka dan multi makna.
3) Pendidikan diselenggarakansebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaraan.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat .
6) Pendidikan diselenggarakan ddengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan
B. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional
sebagai penyelenggara dari satuan pendidikan
tersebut,dilaksanakan melalui
dua jalur yaitu:
1. Jalur pendidikan sekolah dan
2. Jalur pendidikan luar sekolah
2. Kelembagaan Jenjang dan Program Pendidikan
1) Pendidikan dasar
2) Pendidikan menengah
3) Pendidikan tinggi
4) Pendidikan khusus:
1. Satuan dan Jalur Pendidikan
1. Pendidikan Dasar
Pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat dan mempersiapkan
peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan
menengah
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik
untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya
dan alam sekitar serta dapat mengembangakan kemampuan lebih lanjut
dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi
3. Pendidikan Tinggi
,
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan
menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik, dan proffesional yang dapat
menerapkan ,mengembangkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan,teknologi serta kesenian .
4. Pendidikan Khusus
a) Pendidikan Luar Biasa
b) Pendidikan kedinasan
c) Pendidikan khusus teknis
d) Pendidikan khusus keagamaan
a) Pendidikan luar biasa
Program ini diselenggarakan untuk peserta didik yang
menyandang kelainan fisik dan / atau mental
seperti:Sekolah Dasar Luar Biasa(SDLB),dan
Pendidikan Luar Biasa( PLB) untuk jenjang pendidikan
menengah masing-masing memiliki program anak
tunanetra ,tunarungu, tunadaksa dan
tunagrahita.Gurunya merupakan lulusan dari Pendidikan
Guru Luar Biasa dari pendidikan /perguruan tinggi.
b). Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan ini
diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan bagi pegawai atau calon
pegawai suatu Departemen
Pemerintah atau Lembaga non
Departemen.Pendidikan khusus
kedinasan dilaksanakan disekolah
kedinasan atau pusat-pusat
latihan(PUSDIKLAT) dan lembaga
pendidikan yang diselenggarakan
baik oleh pemerintah maupun oleh
swasta.
c). Pendidikan Khusus Teknis
Dilaksanakan dipusat-pusat
atau lembaga pendidikan
khusus yang diselenggarakan
baik oleh pemerintah maupun
oleh swasta.
d). Pendidikan Khusus Keagamaan
Diselenggarakan oleh pemerintah atau
masyarakat seperti:Madrasah Ibtidayah ,Institut
Agama Islam Negeri,Pendidikan Guru
Agama,seminari,Biara, fungsi dari pendidikan ini
adalah untuk mempersiapkan peserta didik untuk
dapat melaksanakan peranan yang menuntut
khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan
3. Hak dan Kewajiban Peserta Didik dan
Pendidik
a. Peserta Didik
Peserta didik adalah mereka
yang menuntut ilmu.
Dalam UUSPN dinyatakan
bahwa “Pendidikan nasional
bersifat terbuka dan
memberikan keluasan gerak
kepada peserta didik yang
dalam pelaksanaannya diatur
oleh Menteri
Hak Peserta Didik
a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat,minat dan
kemampuannya
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang
berprestasi yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya
d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi
mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
e. Pindah ke program pendidikan pada jalur
dan satuan pendidikan lain yang setara
f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing
dan tidak menyimpang dari ketentuan
batas waktu yang ditetapkan.
‘
a.Menjaga norma-norma pendidikan untuk
menjamin keberlangsungan proses dan
keberhasilan pendidikan
b.Ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan,kecuali bagi peserta didik
yang dibebaskan dari kewajiban tersebut
sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku.
Tenaga kependidikan ialah pengelola satuan
pendidikan, pemilik, pengawas, peneliti dan
pengembang di bidang pendidikan,
pustakawan, laboran dan teknisi sumber
belajar.
HAK PENDIDIK
a. Penghasilan dan jaminan
kesejahteraan sosial yang pantas
dan memadai
b.Penghargaan sesuai dengan tugas
dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier,sesuai dengan
tuntuttan pengembangan kualitas
d.Perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual,dan
e. Kesempatan untuk menggunakan
sarana,prasarana,dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang
kelancaraan pelaksanaan tugas
KEWAJIBAN PENDIDIK
a.Menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna
menyenangkan
kreatif,dinamis,dan dialogis
b.Mempunyai komitmen secara
professional untuk
meningkatkan mutu pendidikan
dan
c.Memberi teladan dan menjaga
nama baik lembaga,profesi,dan
kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan
kepadanya
BAB VIII
LANDASAN DAN ASAS-ASAS
PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA
A. Landasan Pendidikan Indonesia
Landasan pendidikan adalah tempat bertumpu
atau dasar dalam melakukan analisis kritis
terhadap dan kenyataan tentang kebijakan dan
praktik pendidikan
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan
dengan makna atau hakekat pendidikan, yang menelaah
masalah-masalah pokok dalam pendidikan.
2. Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang
berlangsung dalam latar interaksi sosial karena
pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan
proses saling pengaruh mempengaruhi antara individu
yang terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu Landasan Sosiologis merupakan
tempat bertumpu dalam menentukan, mengarahkan dan
mengembangkan kebijakan serta praktek pendidikan.
3. Landasan Kultural ( Kebudayaan )
• Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya.
Hal tersebut di karenakan pendidikan dan kebudayaan
mempunyai hubungan timbal balik.
• kebudayaan dapat dilestarikan atau di kembangkan dengan
jalan mewariskannya dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan
informal, non formal maupun formal. Sebaliknya , ciri –ciri
dan pelaksanaan pendidikan ikut ditentukan oleh
kebudayaan masyarakat tempat proses pendidikan
berlangsung. Oleh sebab itu langakah-langkah
pengembangan pendidikan tidak boleh bebas dari
kebudayaan tempat pendidikan tersebut di selengarakan
dan di kembangkan
4. Landasan Psikologi
Merupakan salah satu landasan yang penting.Landasan psikologis
terutama tertuju pada pemahaman proses belajar mengajar
peserta didik.
Psikologi sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan
pendidikan berorientasi pada tiga hal yaitu:
- hakikat siswa
- proses belajar
- peranan guru
Karena guru merupakan sentral pengendalian proses belajar-
mengajar, maka dalam penyampaian pesan, guru harus mampu
mendasarkan pada:
- perbedaan individu siswa
- prinsip-prinsip belajar
Salah satu misi pendidikan adalah membekali
peserta didik agar dapat mengembangkan iptek.
Hubungan antara pendidikan dan iptek adalah
saling timbal balik, yaitu:
• Kemajuan pendidikan diarahkan untuk
kemajuan iptek
• Perkembangan iptek akan berpengaruh pada
perkembangan pendidikan
5. Landasan Ilmiah dan Teknologi
6. Landasan legalistik
Landasan legalistik berhubungan
dengan peraturan yang mengatur hak dan
kewajiban dalam pendidikan. Dengan
berlandaskan
legalistik, kebijakan, penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan dapat terhindar
dari berbagai benturan.
B. ASAS ASAS POKOK PENDIDIKAN
INDONESIA
Asas pendidikan merupakan tumpuan cara
berfikir yang memberikan corak terhadap
pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa asas pendidikan lebih menfokuskan
perhatian kepada cara penyelenggaraan
pendidikan yang dilandasi oleh pemikiran-
pemikiran tentang bagaimana layaknya
pendidikan diselenggarakan.
1. Asas Tutwuri Handayani
• Asas tutwuri handayani bermakna bahwa setiap
orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan
berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang
umum.
2. Asas Sepanjang Hayat
• Implikasi dari konsep asas belajar sepanjang
hayat adalah manusia harus belajar sepanjang
hayat, sehingga dia dapat mempelajari dan
menyesuaikan diri sesuai dengan perubahan yang
berlangsung.
3. Asas Kemandirian Dalam belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedapat
mungkin dikembangkan kemandirian dalam
belajar itu dengan menghindari campur tangan
pendidik, namun selalu siap untuk membantu
apabila diperlukan.
C. Penerapan Asas-asas Pendidikan dalam
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendekatan Komunikasi oleh guru
2. Peranan pendidik
3. Masalah tujuan belajar
BAB XI
PENDIDIKAN DAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
A. Konsep Pembangunan Sebagai Usaha
Perubahan yang Terencana
• Menurut GBHN
Pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia, yang
dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tantangan global. Dalam
pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai
luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa
yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan
kokoh kekuatan moral dan etikanya serta religius.
• Fuad Hasan dalam Umar Tirtarhardja
dkk., menyatakan
“Manusia adalah makhluk yang terentang antara
potensi dengan aktualisasi”.
• Manusia sebagai subjek pembangunan diarahkan
kepada kemampuan untuk mengelola dan
memanfaatkan lingkungan secara dinamis, kreatif
dan manusiawi, usaha inilah yang disebut
pembangunan.
B. Peranan Manusia Dalam
Pembangunan
• Immanuel Kant :
“Bayi bisa menjadi manusia bila berada di
tengah-tengah manusia”.
Oleh karena itu pembangunan harus diarahkan
pada pembangunan manusianya sebagai satu-
satunya makhluk di bumi ini yang dikarunia
potensi untuk menyempurnakan diri walaupun
tidak akan pernah tercapai.
• Dr. Emil Salim (1987) menyatakan bahwa pembangunan harus
didasarkan atas prinsip moral dan memuat pokok-pokok
sebagai berikut:
 Pembangunan adalah ibadah kepada Allah SWT sehingga
perkembangan setiap penglihatan dan perilaku harus
bersumber pada pengabdian diri kepada Allah SWT.
Pembangunan memuat kegiatan mengejar kemajuan
lahiriah seperti : pendidikan, kebebasan dan keadilan.
 Dalam melaksanakan pembangunan manusia memiliki
tanggung jawab selaku pengelola di muka bumi, sehingga
perbuatannya dapat diperhitungkan.
• Pembangunan tertuju pada pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya yang memuat
ciri keselarasan hubungan antara manusia
dengan masyarakat lingkungannya.
• Pembangunan adalah pembebasan diri manusia
dari berbagai hambatan perbuatan manusia
seperti kemiskinan, ketidak tahuan, ketidak
adilan, ketidak bebasan dan ketimpangan
social agar tercapai kualitas dan martabat
manusia setinggi-tingginya.
C. Peranan Pendidikan Dalam
Pembangunan Nasional
1. Segi sasaran pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang diarahkan
kepada peserta didik agar memiliki kepribadian
yang kuat dan utuh serta memiliki moral yang
tinggi.
2. Lingkungan Pendidikan
Dalam lingkungan keluarga, anak sebagai
calon manusia pembangunan harus ditempa
dengan baik tentang keterampilan, etika dan
moral serta nilai-nilai agama.
• Lingkungan Sekolah
Dalam pendidikan formal (sekolah) peserta didik
dibekali beberapa keterampilan dan pengetahuan
sebagai bekal untuk kemampuan kerja, bekal ini
merupakan sarana penunjang pembangunan dalam
berbagai bidang.
• Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat peserta didik memperoleh
bekal praktis dalam berbagai jenis pekerjaan, khususnya
bagi yang tidak memiliki kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
hal ini bertalian erat dengan perkembangan sector
swasta dalam masyarakat sehingga mampu menunjang
pembangunan.
• Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi
memberikan bekal bagi peserta didik secara terus menerus
sekaligus merupakan basis pendidikan yang berkualitas.
2. Peranan Pendidikan Dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia, diantaranya:
 Mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Membangun manusia sebagai pelaksanan
transformasi.
 Membina manusia menjadi tenaga produktif.
 Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada
prestasi.
 Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia
dan pengembangan lapangan kerja.
 Merubah pola pikir masyarakat yang masih pada
taraf rendah.
3. Peranan pendidikan dalam pembangunan
lingkungan hidup, sbb:
• Memberi arahan pada manusia bahwa
memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan
hidup adalah suatu keharusan
• Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam
harus bersifat rasional dan tidak merusak tata
lingkungan hidup manusia.
• Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat
menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
• Untuk mengolah sumber daya alam manusia dapat
memberikan manfaat bagi manusia.
• Untuk menyelaraskan antara kebutuhan manusia
dengan daya dukung alam yang ada.
• Membudayakan pola hidup yang serasi dengan
ekosistemnya.
BAB X
MASYARAKAT MASA DEPAN
A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar
kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Seperti yang
dikemukakan sebelumnya masyarakat Indonesia dan kebudayaan
nasional merupakan Landasan Sistem Pendidikan Nasional. Di
sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat.
Dalam UU No 2 tahun 1989 juga dijelaskan bahwa “ dalam
kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang
amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan
kehidupan suatu bangsa.”
1. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum,
sehingga bumi ini seakan – akan sebagai satu kesatuan
tanpa batas administrasi negara, dunia menjadi amat
transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di
dunia.
Budaya yang kuat dan agresif adalah yang kuat dan
agresif adalah budaya yang bersifat progresif yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai cara berfikir yang rasional dan realistis
b. Mempunyai kebiasaan membaca yag tinggi
c. Mempunyai kemampuan menyerap dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cepat dan
banyak
d. Terbuka terhadap inovasi, berusaha mencari hal-hal
baru
e. Mampu memprediksi dan merencanakan masa depan
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ( IPTEK )
Perkembangan Iptek yang semakin cepat dalam
era globalisasi ini merupakan salah satu ciri
utama dari masyarakat masa depan. Percepataan
perkembangan iptek tersebut terkait dengan
landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis
( Filsafat ilmu, 1981: 9-15 ).
kegiatan pengembangan dan pemanfaatan
iptek, yakni :
1. Penelitian dasar ( basic research )
2. Penelitian terapan ( applied research )
3. Pengembangan teknologi ( technological
development )
4. Penerapan teknologi
3. Perkembangan Arus komunikasi dan
Informasi yang Semakin Cepat
Pada umumnya bentuk komunikai langsung (verbal atau non
verbal) di kenal sebagai komunikasi antar pribadi
(interpersonal communication), baik komunikasi antar orang
(Dyadic communication), maupunu komunikasi dalam kelompok
kecil (small group communication) dengan ciri pokok adanya
dialog diantara pihak pihak yang berkomunikasi. Sedangkan
bentuk komunikasi yang bercirikan monolog adalah komunikasi
publik, yang dibedakan atas komunikasi pembicara-pendengar
(speker audience communication).
4. Tuntutan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan
adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional
dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena
perkembangan iptek yang semakin cepat serta
perkembangan arus informasi yang semakin padat dan
cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin
luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang
semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan
dengan persyaratan tertentu, yang mempunyai keahlian,
tanggung jawab, dan kesejawatan.
Ciri-ciri Profesi
B. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi
Masa Depan
Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan
iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang cepat
tetntulah memerlukan warga yang mau dan mampu
menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan
diri dengan situasi yang baru tersebut. Untuk itu pendidikan
berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu
menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Yang
melahirkan generasi yang “ think globally but act locally”.
Sehingga diperlukan pula penggarapan pendidikan yang
baru yang harus menyeluruh mulai dari lapis
sistem/nasional, lapis institusional, sampai pada lapis
individual ( Charter dan Jones, 1973 dari Raka Joni 1983 :
24 ).
1. Tuntutan Masyarakat Masa Depan
Tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan
kepada pembekalan kemampuan yang sangat
diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
dimasa depan tersebut. Beberapa diantaranya seperti:
1. Ketanggapan terhadap berbagai masalah
social,politik,cultural, dan lingkungan.
2. Kreativitas didalam menemukan alternative
pemecahannya.
3. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
a. Perubahan Nilai dan Sikap.
Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam
menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan
norma, acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan
menjadi rujukan perilaku. Nilai-nilai tersebut dapat
bersumber dari berbagai hal, seperti
agama, hukum, adatistiadat, moral, dan sebagainya, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis.
b. b. Pengembangan Kebudayaan.
Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan
adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan
kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan
dengan sarana kehidupan manusia.
c. Pengembangan Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
mengan tisipasi masa depan, karena pendidikan selalu
berorientasi pada penyiapan peserta didik untuk
berperan di masa yang akan datang. Oleh karena
itu, pengembangan sarana pendidikan sebagai salah
satu prasyarat utama untuk menjemput masa depan
dengan segala kesempatan dan tantangannya.
BAB XI
PERANAN GURU DALAM MENYIKAPI KEMAJUAN
TEKNOLOGI DAN MENGANTISIPASI DAMPAK BURUK
KEMAJUAN TEKNOLOGI
Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan
definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan
otak manusia.
A. Perkembangan Teknologi Menurut
Para Ahli
B. Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.
TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai
tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang
cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu
manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK
adalah teknologi internet. Internet sebagai media
informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang
C. Implementasi TIK dalam dunia
pendidikan
1. Memperluas kesempatan belajar,
2. Meningkatkan efisiensi,
3. Meningkatkan kualitas belajar,
4. Meningkatkan kualitas mengajar,
5. Memfasilitasi pembentukan keterampilan,
6. Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan,
7. Meningkatkan perencanaan kebijakan dan
manajemen,
8. Mengurangi kesenjangan digital.
Beberapa fasilitas yang ditawarkan internet sebagai alat
komunikasi, antara lain:
aa. Email
Email atau electronik mail (surat elektronik) memiliki persamaan fungsi dengan pos atau giro.
Perbedaan antara keduanya teretak pada media penyimpanan pesan.
b. Mailing List (milis)
• Mailing list merupakan perluasan penggunaan email dengan fasilitas ini pengguna yang telah
memiliki alamat email bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi. Komunikasi melalui
milis ini memiliki sifat yang sama dengan email yaitu bersifat un-real time.
c. Chatting
• Internet Relay Chat atau IRC yang sering disebut dengan Chat atau Chatting adalah forum
diskusi online para pengguna internet dengan menggunakan tulisan sebagai alat untuk
berdiskusi. Program yang sering digunakan untuk chatting ini adalah mIRC atau Yahoo
Messenger.
d. Jejaring sosial
• Jejaring sosial merupakan sebuah trobosan baru dalam mencari teman atau relasi baru. Ada
beberapa bentuk jejaring sosial yang sering digunakan pada saat ini. Misal : facebook, twitter
friendster, BBM, WhatsUp.
Dampak Buruk Dari Teknologi
Dampak Negatif
1) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet
identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan
kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki
internet, pornografi pun merajalela.
2) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun.
Internet pun tidak luput dari serangan penipu.
3) Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang
menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena
hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
II. Dampak dari perkembangan teknologi informasi
terhadap masyarakat
• a. Dampak Teknologi Informasi Sosial & Psikologis
1. Ketergantungan
• Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon
segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu
atraktifnya, membuat penggunanya seakan-akan menemukan
dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau
melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas
stress dengan bermain games yang ada.
2. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer.
Agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan
dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang
dilihatnya (meniru adegan kekerasan
3. PORNOGRAFI
Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak
kriminal.
4. Antisocial Behavior
Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah
antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada
lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu,
pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-
satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja.
b. Dampak Teknologi Informasi Bagi Pendidikan
1. Malas belajar dan mengerjakan tugas
anak-anak yang terbiasa menggunakan komputer, cenderung
menjadi malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain
komputer dari pada mengerjakan tugas atau belajar.
2. Perubahan Tulisan Tangan
• Dengan kemudahan dan kepraktian yang diberikan oleh
komputer, terutama dalam hal menuliskan suatu text, membuat
seseorang cenderung memilih untuk mengetik daripada harus
menulis secara manual. Akibatnya, lama kelamaan seseorang akan
mengalami
• perubahan tulisan, dari yang dulunya rapih, sampai akhirnya
menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut
karena mereka tidak lagi terbiasa untuk menulis secara manual.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru guna menghadapi era global yaitu:
1. Kemampuan antisipasi
2. Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah
3. Kemampuan mengakomodasi
4. Kemampuan melakukan reorientasi
5. Kompetensi generic (generic competences)
6. Keterampilan mengatur diri (managing self skills),
7. keterampilan berkomunikasi (communicating skills),
8. Kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of
managing people and tasks)
9. Kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan
(mobilizing innovation and change).
Peran guru dalam menyikapi tantangan globalisasi
adalah berusaha secara sadar untuk
membimbing, mengajar dan melatih siswa agar dapat:
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkugan
keluarga
2. Menangkal dan mencegah pengaruh negatif dari
kepercayaan paham atau budaya lain yang
membahayakan dan menghambat perkembangan pola
pikir dan keyakinan siswa
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sesuai
dengan ajaran islam.
4. Menjadikan ajaran islam sebagai pedoman hidup
mencapai kebahagian hidup didunia dan akhirat
5. Menyalurkan bakat dan minatnya dalam mendalami bidang
agama serta mengembangkannya secara optimal, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi
orang lain.[7]
6. guru hendaknya memperkenalkan secara transparan contoh
positif negative dari pengaruh Iptek kepada anak
7. guru aktif dalam menajarkan kepada anak secara mendalam
menggunakan Iptek
8. guru selalu mengontrol kepada anak didik dan sekali gus
senagai agent of change dalam mengunakan Iptek
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikMitha Ye Es
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangandonawidiya
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkbaiq wulan
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slbiwan Alit
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaandindaa99
 
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanSejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanIwan Syahril
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswadian_meylisha4d
 
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)aji ali mabruri
 
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruMitha Ye Es
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI WidiaFungkisari
 
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanperkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanRisa Octaviani
 

Tendances (20)

Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
 
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikalMetode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
Metode evaluasi kegiatan bimbingan klasikal
 
3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp
 
Paper agama
Paper agamaPaper agama
Paper agama
 
Keragaman siswa
Keragaman  siswaKeragaman  siswa
Keragaman siswa
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slb
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaanBagaimana agama menjamin kebahagiaan
Bagaimana agama menjamin kebahagiaan
 
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanSejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
 
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
 
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
 
Konselor
KonselorKonselor
Konselor
 
Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanperkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
 

En vedette

PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANmellisaimell
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikanibnusofyan
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALcithaquuen
 
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )Hary Alam Shalat Alam
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanMustofa Thovids
 
Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Made Rai Adnyana
 
MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN
MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN
MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN Rahmatullah Muhammad
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikanfitriantianna
 
Power point sosbud epy
Power point sosbud epyPower point sosbud epy
Power point sosbud epyPahlepy2013
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanMumun Mulyana
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaMuhammad Hafizh Annur
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Pujiati Puu
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanovindaaa
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranRisa Lestari
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuisman12345
 

En vedette (20)

PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
 
Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN
MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN
MAKALAH MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
makalah pancasila
makalah pancasilamakalah pancasila
makalah pancasila
 
Power point sosbud epy
Power point sosbud epyPower point sosbud epy
Power point sosbud epy
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaran
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmu
 

Similaire à Pengantar Pendidikan

Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikanPowerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikannhiiyylhakirei
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaninilarahmadhani
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaninellianjelli
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikantrisca
 
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdfHakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdfPutriAnjelani
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan febrywenny
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidemutia123
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyaMerlinda Ambinari
 
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab ManusiaHakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusiapjj_kemenkes
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarmrlakmono
 
Hakikat manusia dan pengembangan
Hakikat manusia dan pengembanganHakikat manusia dan pengembangan
Hakikat manusia dan pengembanganDhea Pratiwi
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKANMANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKANIstiqomah .
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 

Similaire à Pengantar Pendidikan (20)

Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikanPowerpoint tgz akhir peng.pendidikan
Powerpoint tgz akhir peng.pendidikan
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
Afdha hidayat pp
Afdha hidayat ppAfdha hidayat pp
Afdha hidayat pp
 
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdfHakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
 
22222
2222222222
22222
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
 
hakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannyahakikat manusia dan pengembangannya
hakikat manusia dan pengembangannya
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Tugas mandiri filsafat
Tugas mandiri filsafatTugas mandiri filsafat
Tugas mandiri filsafat
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab ManusiaHakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Hakikat manusia dan pengembangan
Hakikat manusia dan pengembanganHakikat manusia dan pengembangan
Hakikat manusia dan pengembangan
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKANMANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
 
Hakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannyaHakikat manusia dan pengembangannya
Hakikat manusia dan pengembangannya
 

Plus de retnoza triee

Plus de retnoza triee (18)

Group 6
Group 6Group 6
Group 6
 
Vocabulary
Vocabulary Vocabulary
Vocabulary
 
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
Penganta Pendidikan (Tugas Akhir)
 
Lexical Relationship
Lexical RelationshipLexical Relationship
Lexical Relationship
 
Modernisasi
ModernisasiModernisasi
Modernisasi
 
Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk Perubahan SosialBentuk Perubahan Sosial
Bentuk Perubahan Sosial
 
Bakat khusus
Bakat khusus Bakat khusus
Bakat khusus
 
Some Foods for Smoker
Some Foods for SmokerSome Foods for Smoker
Some Foods for Smoker
 
Profil
ProfilProfil
Profil
 
Writing
WritingWriting
Writing
 
Retno triza
Retno trizaRetno triza
Retno triza
 
Vocabulary retno, roni, and zakiah
Vocabulary retno, roni, and zakiahVocabulary retno, roni, and zakiah
Vocabulary retno, roni, and zakiah
 
New vocabulary (retno triza)
New vocabulary (retno triza)New vocabulary (retno triza)
New vocabulary (retno triza)
 
Semantics and pragmatics
Semantics and pragmaticsSemantics and pragmatics
Semantics and pragmatics
 
Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk Perubahan SosialBentuk Perubahan Sosial
Bentuk Perubahan Sosial
 
Bakat khusus
Bakat khusus Bakat khusus
Bakat khusus
 
Writing
WritingWriting
Writing
 
Retno triza
Retno trizaRetno triza
Retno triza
 

Pengantar Pendidikan

  • 1. PENGANTAR PENDIDIKAN DISUSUN O L E H KELOMPOK 5 NAMA : RETNO TRIZA RONI IRAWAN HEZI HERDIKA PUTRA KELAS : 3B (B.INGGRIS) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG 2013
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pengantar pendidikan ini. Tugas ini berisikan tentang semua materi yang telah dipelajari mulai dari Bab pertama hingga Bab terakhir. Diharapkan tugas ini dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca. Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan tugas ini Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan informasinya. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan jalan dan usaha kita.. Amin 5 januari 2013 Retno Triza
  • 3. BIODATA • Nama : Retno Triza • Kelas : 3B (English) • NMP : 11.10.010.745.061 • Tempat/tgl lahir : Binjai, 9 November 1992 • Alamat : Sikapak timur kec. Pariaman Utara • No. HP : 087748842679 • Hobby : Menggambar, Membaca mendengarkan musik. • Cita-cita : Menjadi seorang akuntan dan guru B.inggris yang mempunyai skill unggul • Kutipan : Tidak ada senyuman yang paling indah selain senyuman ibu • Tugas yang di buat : BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV
  • 6. HAKIKAT MANUSIA Perbedaan Manusia dan Hewan Hewan Manusia 1. Memiliki kemampuan siap pakai ketika lahir 2. Makhluk biologis 3. Punya instik 4. Bertindak menurut instink 5. Tidak mengenal etika, estetika dan agama 1. Ketika dilahirkan tidak berdaya sama sekali 2. Makhluk biologis, individu dan sosial 3. Potensi yang berkembang 4. Bertanggung jawab 5. Punya etika, estetika, dan agama
  • 7. A. Sifat Hakekat Manusia Terminologi 1. Istilah term dan hakikat berasal dari bahasa arab dengan kata dasarnya “haq” yang berarti kebenaran yang sesungguhnya [mendasar]. 2. Istilah manusia juga berasal dari bahasa arab yaitu dari kata “man” yang artinya manusia. Selanjutnya penggalan kata yang kedua yaitu “nasia” yang artinya pelupa. Jadi, istilah manusia berarti orang yang sering lupa tentang aturan atau peringatan- peringatan Tuhan.
  • 8. Beberapa istilah lain yang digunakan untuk manusia adalah: 1) Al insane : manusia yang punya hati “insane kamil :nurani” 2) Al basyar : manusia dalam bentuk lahiriah 3) Annas : manusia secara umum (people) 4) Baniadam : turunan atau anak cucu nabi adam.
  • 9. Wujud Sifat Hakekat Manusia • Kemampuan Menyadari diri • Kemampuan bereksistensi • Memiliki kata hati • Memiliki moral • Kemampuan bertanggung jawab • Memiliki rasa kekebasan • Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak • Kemampuan menghayati kebahagiaan
  • 10. 1). Pandangan Islam Pandangan yang berdasarkan atas ayat-ayat Tuhan yang terkandung di dalam Al Qur’an atau pandangan yang disampaikan nabi Muhammad SAW. Atas pandangan tersebut, hakikat manusia dalam islam dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Tuhan sebagai pencipta (khaliq) dan selain Tuhan disebut makhluk. Setiap makhluk harus mematuhi aturan Tuhan. b) Hakikat manusia sebagai khalifah “manager”. Tuhan YME memposisikan manusia pada tempat paling tinggi dari semua makhluknya yaitu sebagai khalifah “pemimpin” untuk mengatur alam ini, berdasarkan aturan Tuhan. B. Hakekat Manusia Menurut Beberapa Pandangan
  • 11. 2). Pandangan ilmuan Barat a). Pandangan Pisiko Analitik S. Freud Menurut Freud dalam Akta Mangajar V oleh Universiats Terbuka, secara hakiki kepribadian manusia ada 3 komponen :  Id atau Das Es ialah peliputan berbagai jenis keinginan, dorongan, kehendak, instink manusia yang mendasari perkembangan individu, yang sering juga disebut libido sexsual atau dorongan untuk mencapai kenikmatan hidup.  Ego atau Das Ich ialah jembatan Id dengan dunia luar dari individu itu.  Superego atau Uber Ich ialah pengawas tingkah laku individu dalam interaksi dengan lingkungan.
  • 12. b). Pandangan Humanistik Pandangan humanistic ditokohi oleh: Roger, Hansen, Adlet, dan Martin Buber (UT 1985). Human artinya manusia yaitu memahami secara hakiki keberadaan manusia, oleh manusia dari manusia berdasarkan ratio (pemikiran manusia). Pandangan tersebut ialah : •Dalam batas tertentu manusia punya otonomi untuk menentukan nasibnya. •Manusia bukan makhluk jahat atau baik, tetapi memiliki potensi untuk ke2nya. •Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas perbuatannya. •Manusia makhluk yang senantiasa akan menjadi dan tak pernah sempurna.
  • 13. c). Pandangan Behavioristik Pandangan ini menjelaskan bahwa Behavior (tingkah laku) ditentukan oleh pengaruh lingkungan yang dialami oleh individu yang bersangkutan. Lingkungan adalah penentu tunggal dari Behavior manusia. Jika ingin merubah tingkah laku manusia, perlu di persiapkan kondisi lingkungan yang mendukung kearah itu.
  • 14. 1. Dimensi Keindividualan Manusia sebagai makhluk individu dimaksudkan sebagai orang yang utuh (individual; in-devide : tidak terbagi) yang terdiri dari kesatuan fisik dan psikis. Keberadaan ini bersifat unik (unique), artinya berbeda antara yang satu dari yang lainnya. B. Dimensi-dimensi kemanusiaan
  • 15. 2. Dimensi Kesosialan Seseorang akan menemukan “akunya” manakala berada ditengah aku yang lainnya. Artinya manusia tidak akan mengenali dirinya dan dapat mewujudkan potensinya sebelum dia berinteraksi dengan manusia yang lain. Manusia adalah makhluk social sekaligus adalah makhluk individu.
  • 16. 3. Dimensi Kesusilaan Istilah susila berasal dari dua kata, yaitu Su berarti Baik dan Sila berarti Dasar. Jadi kesusilaan merupakan ukuran baik buruk. Driyarkara memandang bahwa manusia susila adalah manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatannya. Nilai-nilai mengandung Makna keluhuran , kebaikan dan kemuliaan. Nilai dapat dibedakan atas nilai otonom “nilai yang dimiliki atau dianut oleh orang perorangan” dan nilai theonom “nilai keagamaan yang berasal dari pencipta”.
  • 17. 4. Dimensi Keberagamaan Manusia memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya dimasa kini maupun akan datang. Agama merupakan sandaran vertical dalam kehidupan. Agar manusia menjadi makhluk yang tunduk dan patuh pada Tuhannya maka perlu diberikan pendidikan agama sejak dini. Dalam hal ini pendidikan agama bukan hanya tanggung jawab guru agama, tetapi tanggung jawab semua guru disekolah dan tanggung jawab setiap orang untuk saling menesehati pada kebenaran terutama tanggung jawab orang tua.
  • 18. C. Pengembangan Dimensi Kemanusiaan Manusia secara individual terlahir dimuka bumi dengan segenap potensinya untuk dikembangkan. Agar potensi yang dimiliki manusia berkembang optimal maka manusia memerlukan orang lain dalam kehidupannya melalui proses sosialisasi. Manusia terdiri dari aspek jasmani dan rohaniah yang memerlukan sandaran vertical dalam hidupnya. Hubungan tersebut dapat dibina melalui kepatuhan terhadap ajaran-ajaran dari tuhannya.
  • 19. D. Sosok Manusia Indonesia Seutuhnya Manusia yang seutuhnya adalah manusia yang tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah atau pun batiniah, melainkan keserasian dan keselarasan antar keduanya. Sehingga manusia seutuhnya adalah manusia yang Memiliki panca indra yang baik, sehat jasmani dan rohani, mental spiritual dan mampu menggunakannya secara positif.
  • 22. A. Pengertian Pendidikan Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya “pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan menjadi “Education”. Education berasal dari bahasa Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
  • 23. Definisi pendidikan menurut para ahli • a. Langeveld, pendidikan adalah : “bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain. • b. John Dewey, pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk membantu pertumbuhan dalam proses hidup tersebut dengan membentukan kecakapan fundamental atau kecakapan dasar yang mencakup aspek intelektual dan emosional yang berguna atau bermanfaat bagi manusia terutama bagi dirinya sendiri dan bagi alam sekitar.
  • 24. c. Driyarkara, Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan “tri tunggal” ayah, ibu dan anak di mana terjadi pemanusiaan anak dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai purnawan. d. Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup , kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.
  • 25. Definisi Pendidikan Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 Bab I, pasal 1 menggariskan pengertian: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
  • 26. B. Hakikat Pendidikan Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan dengan hakikat pendidikan dinyatakan oleh Raka Joni sebagai berikut. 1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidikan. 2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat. 3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat. 4. Pendidikan berlangsung seumur hidup. 5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
  • 27. Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran • Pengajaran lebih mengutamakan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan • Memakan waktu reltif pendek • Metodenya lebih teknis, rasional dan praktis • Pendidikan lebih mengutamakan pembentukan manusianya (nilai dan sikap • Waktunya relatif panjang • Metodenya bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi
  • 28. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari bermacam-macam komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dalam mempengaruhi perkembangan peserta didik menuju kedewasaannya
  • 29. D. Faktor – Faktor Pendidikan 1. Faktor Tujuan 2. Faktor Pendidik 3. Faktor Subjek Didik 4. Faktor Isi / Materi Pendidikan 5. Faktor Cara/Metode dan Alat 6. Faktor Situasi Lingkungan
  • 30. 1. Faktor Tujuan Tujuan merupakan faktor pendidikan yang memiliki posisi penting dalam proses pendidikan. Makna tujuan pendidikan nasional itu adalah membentuk manusia indonesia yang bisa mandiri dalam konteks kehidupan pribadinya, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta Berkehidupan sebagai makhluk yang beragama.
  • 31. 2. Faktor Pendidik Pendidik ialah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan. Pendidik dibagi menjadi 2 kategori: a. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua b. Pendidik menurut jabatan, yaitu guru
  • 32. Subjek didik ialah manusia yang memiliki potensi yang selalu mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal dunia dan perubahan-perubahan terjadi secara bertahap, tetapi secara wajar. 3. Subjek Didik
  • 33. 4. Isi/materi Pendidikan Kriteria atau syarat yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan isi/materi pendidikan yaitu : 1) Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan. 2) Bahan/materi harus sesuai dengan karakteristik perkembangan subyek didik.
  • 34. 5. Metode dan Alat pendidikan Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Alat Pendiddikan dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Alat pendidikan yang bersifat tindakan, yaitu berupa atau siasat yang berkaitan dengan kewibawaan. Alat ini berfungsi sebagai preventif (pencegahan). 2. Alat pendidikan yang berupa keberadaan yaitu sebagai alat bantu yang lazim yang disebut sebagai sarana pengajaran seperti alat pengajaran.
  • 36. 6. Lingkungan Pendidikan Lingkungan pendidikan merupakan sesuatu yang ada diluar diri individu, walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada lingkungan yang terdapat dalam diri individu.
  • 37. a. Lingkungan Alam Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di dunia yang berada diluar diri anak yang bukan manusia, seperti binatang, tumbuh- tumbuhan, iklim, air, gedung, dan rumah.
  • 38. b. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah semua manusia yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya seperti program-program pada televisi, radio, surat kabar atau media cetak lainnya.
  • 41. Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak yang memberikan pengaruh terhadap perkembangannya, baik berupa benda- benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan peristiwa-peristiwa yang ada disekitar peserta didik. A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
  • 42. B. Fungsi Lingkungan Pendidikan Fungsi lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja (2000) adalah untuk membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik/sosial/budaya) dan mengajarkan tingkah laku umum serta menyeleksi atau mempersiapkan individu untuk peranan- peranan tertentu.
  • 43. C. Jenis-jenis Lingkungan a. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang mula-mula dan terpenting. Sering juga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena memang orang tua dalam keluargalah yang terutama memiliki tanggung jawab atas pendidikan anak kandungnya. Menurut kodratnya orang tua harus mendidik anak-anaknya, terdorong oleh suatu insting, yaitu rasa cinta yang asli terhadap keturunannya.
  • 45. Pendidikan keluarga berfungsi: • Sebagai pengalaman pertama masa kanak- kanak • Menjamin kehidupan emosional anak • Menanamkan dasar pendidikan moral • Memberikan dasar pendidikan sosial. • Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
  • 46. b. Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah disebut juga lingkungan kedua yang didirikan oleh masyarakat atau negara untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang sudah tidak mampu lagi memberi bekal persiapan hidup bagi anaknya. Sehingga pendidikan di sekolah berperan sebagai bagian dan lanjutan dari pendidikan keluarga, serta merupakan jembatan yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak (Indrakusuma, 1978).
  • 48. c. Lingkungan Masyarakat Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
  • 50. Biodata Diri • nama : Hezi Herdika Putra • NPM : 11.10.010.745.048 • TTL : Kampung Aro, 25 06 1991 • Telp : 085376719765 • Hoby : dengarin musik ajj • Cita-cita : Profesinal teacher • Bab yang dikerjakan : Bab 4, Bab 6, dan Bab 7
  • 52. A. Aliran Klasik 1. Aliran Empirisme Empirsme berasal dari bahasa latin,asal katanya: empiri yang berarti pengalaman. Aliran ini dipelopori oleh Jhon locke ( 1632-1704). hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah : a) Pendidkan harus diberikan sejak awal mungkin b) Pembiasaan dan pelatihan lebih penting dari pada peraturan,perintah atau nasehat c) Anak didik harus di amati dari dekat. d) Anak harus di anggap sebagai makhluk rasional e) Pelajaran disekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak
  • 53. 2. Aliran Nativisme Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer. Aliran nativisme menyatakan bahwa perkembangan seseorang merupakan produk dari pembawaan yang berupa bakat. Bakat yang merupakan pembawaan seseorang akan menentukan nasibnya. Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran empirisme. Orang yang “berbakat tidak baik” akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu dididik untuk menjadi baik. Orang yang “berbakat baik” akan tetap baik dan tidak perlu dididik, karena ia tidak mungkin akan terjerumus menjadi tidak baik.
  • 54. 3. Aliran Naturalisme Aliran ini dipelopori oleh J.J. Rousseau. Aliran Naturalisme menyatakan bahwa semua anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). Pendidikan hanya memiliki kewajiban untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam. Dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar pembawaan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
  • 55. Aliran ini dipelopori oleh William Stern. Aliran ini menyatakan bahwa bakat, pembawaan dan lingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan pribadi seseorang. Pendidikan dijadikan sebagai penolong kepada anak untuk mengembangkan potensinya. Yang membatasi hasil pendidikan anak adalah pembawan dan lingkungannya. Aliran ini lebih realitis, sehingga banyak diikuti oleh pakar pendidikan. 4. Aliran Konvergensi
  • 56. GERAKAN-GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN 1. Pembelajaran alam sekitar Dalam pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman, apresiasi, pemanfaatan lingkungan alami dan sumber –sumber pengetahuan di luar sekolah yang semuanya penting bagi perkembangan peserta didik sehingga peserta didik akan mendapatkan kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata. Melali penjelajahan alam yang dlakukan, maka peserta didik akan menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar, belajar sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta memanfaatkan waktu senggangnya.
  • 57. Keuntungan pengajaran Alam Sekitar a. Menentang verbalisme dan intelektualisme. b. Dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak-anak. c.. Didorong untuk aktif dan kreatif . d. Memiliki nilai praktis e. Disajikan subjek bagi alam sekitar.
  • 58. 2. Pengajaran pusat perhatian (Centres D’interet) Ditemukan oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak. Dari pusat perhatian ini kemudian diambil pelajaran-pelajaran lain. Dalam pengajaran ini anak selalu bekerja sendiri tanpa ditolong dan dilayani.
  • 59. ASAS-ASAS PENGAJARAN PUSAT PERHATIAN a. Di dasarkan atas kebutuhan anak b. Bahan pengajaran keseluruhan(totalitas) c. Hubungan keseluruhan d. Didorong dan dirangsang untuk selalu aktif e. Harus ada huubungan kerja sama
  • 60. Tujuan Sekolah Kerja a. Menambah pengetahuan anak b. Agar anak memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu. c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan.
  • 61. Dasar-dasar sekolah kerja a. Anak aktif b. Pusat pendidikan hanyalah anak c. Mendidik anak menjadi berani d. Minat dan perhatian anak e. Pengetahuan f. Kecerdasan g. Sekolah kerja
  • 62. Macam-macam sekolah kerja. • Sekolah sosiologis • Sekolah kerja psikologis • Sekolah kerja sosiologis-psikologis • Sekolah kerja kepribadian
  • 63. 4. Pengajaran proyek Dikembangkan oleh W.H. Kilpatrick. Ia menanamkan pengajaran proyek sebagai satu kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dikerjakan bersama-sama dengan kawan-kawannya. Menurut Kilpatrick, dengan tetap duduk di bangku masing-masing, maka pembentukan watak para peserta didik tidak dapat terlaksana.
  • 64. Langkah-langkah Pokok Pengajaran Proyek  Persiapan  Kegiatan belajar  Penilaian
  • 65. 1. Perguruan Taman Siswa 2. Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 3. Perguruan Muhammadiyah 4. Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang Lembaga Pendidikan yang berjiwa Nasional di Indonesia
  • 66. Taman siswa didirikan pada tanggal 3 juli tahun 1992 oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta. Perguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. 1. Perguruan Taman Siswa
  • 67. 1) Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri 2) Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah dapat dijadikan manusia yang merdeka batinnya, fikirannya, dan tenaganya serta bermanfaat untuk kepentingan bersama. 3) Pendidikan hendaklah didasarkan atas keadaan dan budaya Indonesia. 4) Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali 5) Bekerja sesuai kemampuan sendiri 6) Memikul semua beban belanja dengan uang sendiri 7) Pendidik hendaknya mendidik anak dengan sepenuh hati a) Azas Taman Siswa (1922)
  • 68. Dasar ini disebut dengan “Panca Darma” yang terdiri dari: 1) Kebudayaan 2) Kemerdekaan 3) Kodrat alam 4) Kemanusiaan 5) Kebangsaan b) Dasar Taman Siswa (1947)
  • 69. Menciptakan manusia merdeka lahir dan batin yakni manusia yang mampu untuk senantiasa membudayakan dirinya demi kebahagiaan dan kedamaian kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. c) Tujuan perguruan Taman Siswa
  • 70. 1) Suci Tata Ngesti Tunggal 2) Bibit, Bebet, Bobot 3) Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, Tut Wuri Handayani 4) Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista 5) Rawe-rawe rantas malang-malang putung 6) Neng-Ning-Nung-Nang. d) Semboyan Taman Siswa
  • 71. 1. Taman Indriya (Taman Kanak-kanak, umur sekitar 5 tahun) 2. Taman Anak (Kelas 1-3 SD, umur 8-10 thn) 3. Taman Muda (Kelas IV-VI SD, umur 11-14 thn) 4. Taman Dewasa ( SLTP, umur 15-18 thn) 5. Taman Dewasa Raya/ Taman Madya (SLTA, umur 19-21 thn) 6. Taman Guru (B1, B2, B3, dan Taman Guru Indriya) e) Jenis-jenis Pendidikan Taman Siswa
  • 72. A. Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah. Karena adanya beberapa gejala yang menonjol yang muncul ketika itu, yakni: 1) Kerusakan dibidang kepercayan / agama akidah umat islam 2) Kebekuan dalam bidang hukum fiqih 3) Kemunduran dalam pendidikan islam 4) Kemajuan zending kristen dan misi khatolik 2. Perguruan Muhammadiyah
  • 73. B. Azas Pendidikan Muhammadiyah Azas pendidikan muhammadiyah adalah islam yang berpedoman kepada alqur’an dan sunnah C. Tujuan dan target pendidikan Muhammadiyah Tujuan nya adalah membentuk manusia yang muslim,berakhlak mulia,cakap,percaya kepada diri sendiri,dan berguna untuk masyarakat dan negara  Target nya yaitu ; 1. Aqidah yang lurus 2. Akhlakul karimah (budi pekerti yang terpuji) 3. Akal sehat dan cerdas 4. Keterampilan 5. Pengabdian kepada masyarakat D. Cita – cita pendidikan 1. baik budi,alim dan beragama 2. Luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia 3. Bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat nya
  • 74. E. Dasar Pendidikan Muhammadiyah 1. Tajdid 2. Kemasyarakatn 3. Aktivitas 4. Kreativitas 5. Optimisme F. FUNGSI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH 1. Alat dakwah 2. Tempat pembibitan kader 3. Gerakkan amal anggota penyelenggara pendidikan diatur secara berkewajiban
  • 75. G. Hasil-hasil yang dicapai Pendidikan Muhammadiyah • Gagasan tentang pembaharuan pendidikan • Lembaga-lembaga pendidikan dari TK samapi Pasca Sarjana • Sejumlah alumni telah menjadi tokoh nasional.
  • 76. 3. RUANG INS KAYU TANAM Merupakan sekolah yang didirikan oleh Mohammad Syafei di Kayutanam (Padang Panjang, Sumbar). Sekolah ini mempunyai rencana pelajaran dan metode sendiri yang hampir mirip dengan Sekolah Kerjanya Kershensteiner.
  • 77. A. AZAS RUANG PENDIDIKAN KAYU TANAM 1. Berfikir logis dan rasional 2. Keaktifan atau kegiatan 3. Pendidikan masyarakat 4. Memperhatikan pembawaan anak 5. Menentang intelektualisme B. TUJUAN RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM 1. Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan 2. Memberi pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat 3. Mendidik pemuda agar berguna bagi masyarakat 4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri 5. Mengusahakan mandiri 3. RUANG INS KAYU TANAM
  • 78. A. Tujuan pendidikan Diniyah Putri Padang panjang Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa islam dan ibu pendidikan yang cakap,aktif,serta bertanggung jawab B. DASAR PENDIDIKAN DINIYAH PUTRI Didasarkan pada ajaran islam dengan berpedoman pada alqur’an dan sunnah C. CARA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN 1. Program pendidikan umum 2. Program pendidikan yang bertujuan agar anak didik memilki cabang ilmu pengetahuan bidang keahlian agama islam 3. Pendidikan yang mengarah pada tujuan untuk menjadi ibu yang baik 4. Program pendidikan keterampilan 4. PERGURUAN DINIYAH PUTRI PADANG PANJANG
  • 79. D. JENIS PENDIDIKAN 1. Sekolah menyesal 2. Sekolah taman kanak kanak 3. Sekolah diniyah putri rendah 4. Sekolah diniyah putri bagian A 5. Sekolah diniyah putri bagian B 6. Sekolah diniyah putri menengah pertama (DPM) bagian C 7. Sekolah kulliyatul Mu’alimat Al-islamiyah (KMI) 8. Perguruan tinggi diniyah putri
  • 81. PERMASALAHAN PENDIDIKAN Permasalahan pendidikan adalah perbedaan program-program pendidikan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang terlaksana di lapangan.
  • 82. MASALAH POKOK PENDIDIKAN 1. Pemerataan pendidikan 2. Mutu pendidikan 3. Efisiensi pendidikan 4. Relevansi pendidikan
  • 83. • Ideal : Pendidikan Nasional dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. • Realita : Masih banyak warga negara khususnya warga usia sekolah tidak tertampung di lembaga pendidikan 1. Masalah Pemerataan Pendidikan
  • 84. SOLUSI • Cara Konvensional - Pembangunan gedung sekolah - Pergantian jam belajar • Cara Inovatif - Sistem guru kunjung dan sekolah terbuka.
  • 86. Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai seperti taraf yang diharapkan. 2. Masalah Mutu Pendidikan
  • 87. Komputer merupakan alat pendidikan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan
  • 88. 3. Masalah Efisiensi Pendidikan Masalah efisiensi pendidikan : Bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan.
  • 89. 4. Masalah Relevansi Pendidikan Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan tamatan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
  • 90. Keterkaitan Antara Jenis Masalah Masalah – masalah tersebut saling berkaitan dan muncul secara serempak meskipun dalam bobot yang berbeda. Contoh : sebuah Negara ingin pendidikan itu merata, maka pada saat itu mutu terabaikan (bermasalah) efisiensi akan bermasalah demikian pula relevansi pendidikan akan mengalami penurunan (bermasalah juga).
  • 91. Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya permasalahan pendidikan I. Perkembangan IPTEK dan Seni II. Laju Pertumbuhan Penduduk III.Aspirasi Masyarakat IV.Keterbelakangan Budaya dan Sarana
  • 92. I. Perkembangan IPTEK dan Seni • Ilmu Pengetahuan : Hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai alam semesta. • Teknologi : Penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. • Seni : Aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah.
  • 93. II. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan berkembangnya masalah pendidikan misalnya Masalah Pemerataan.
  • 94. III. Aspirasi Masyarakat Kecenderungan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan dari tahun ke tahun makin meningkat karena dengan pendidikan akan menjamin pekerjaan yang layak dan meningkatkan status sosial mereka.
  • 95. Masyarakat yang berada di daerah terpencil, ekonomi yang lemah, dan pendidikan yang kurang akan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. IV. Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan
  • 96. Penanggulangan Permasalahan Pendidikan Permasalahan pendidikan dapat ditanggulangi dengan cara : 1. Pendidikan harus senantiasa di perbaharui sesuai dengan perkembangan yang terjadi diluar bidang pendidikan itu sendiri. 2. Harus ada usaha dari masyarakat dan pemerintah dalam menahan laju pertumbuhan penduduk. 3. Harus ada aspirasi dari masyarakat terhadap pendidikan 4. Pendidikan harus meningkatkan peran dan fungsinya hingga ke pelosok tanah air karena ini berkaitan erat dengan keterisolasian masyarakat yang berada didaerah pedalaman.
  • 99. Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang,
  • 100. Pengelolahan pendidikan berawal dari inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan adalah suatu ide , barang, metode, yang dirasakan atau di amati orang(masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untukmencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar –besarnya (menurut kreteria kebutuhan perserta didik , masyarakat dan pembangunan),dengan menggunakan sumber tenaga, uang alat,dan dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya. A. Pengelolaan Pendidikan
  • 101. B. ketenagaan Pendidikan Tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan , mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
  • 102. C. Dana Pendidikan Kebutuhan dan penyelenggaraan pendidikan kelihatannya semakin meningkat, karena biaya pendidikan semakin mahal. Tingkat implasi yang semakin tinggi memerlukan penyesuaian di bidang pendanaan tersebut.
  • 103. D. Pendidikan Non-Formal Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikannya. Pendidikan non formal dikelola oleh masyarakat dibawah pengawasan pemerintah.
  • 104. 1. Kurikulum 1968 Kurikulum pada orde lama (sebelum 1966) masih dalam mencaribentuk yang khas nasional. 2.Kurikulum 1975, Kurikulum 1975 disetujui oleh menteri pendidikan dan kebudayanaan untuk secara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu,diperkenankan melaksanakan mulai tahun 1975.
  • 105. 3. Kurikulum 1984, • pengembangan kurikulum dilaksanakan secara bertahap, dalam arti bahwa upaya pemantapan tetap diadakan secara terus menerus. 4. Kurikulum 1994, • kurikulum 1994 yang disempurnakan, disederhanakan dan disesuaikan. Semua ini mempunyai ciri-ciri dan pendekatan yang berbeda. 5. Kurikulum Suplemen, • tanggapan masyarakat tentang kurikuler juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat
  • 106. Kurikulum 1984 Karakteristik a. Landasan pengembangan 1. nilai dasar pancasila dan UUD 1945. 2. fakta empiris dapat di cari dari GBHN. 3. segi teoritis berarti mengembangkan kurikulum mempertimbangkan teori ilmu pengetahuan dan teknoli b. Prinsip pengembangan 1. prinsip relevansi mengacu penyesusaian kurikulum dengan kebutuhan anak dan lingkungan baik fisik maupun sosial. 2. pendekatan pengembangan mengharuskan adanya penilaian kurikulum secara terus menerus 3. pengembangan masarakat ilmu pengetahuan dan teknologi, berjalan dan berubah.
  • 107. Kurikulum 1994 Ciri-cirinya 1. Adanya 3 kemampuan dasar yaitu membaca, menulis, da menghitung. 2. Adanya kurikulum muatan lokal yaitu suatu program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya di kaitkan dengan alam, lingkungan sosial, budaya, dan pola kehidupan. Kurikulum suplement Tujuan 1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa.
  • 108. Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum merupakan serangkaian pemberian pengalaman belajar secara autentik kepada setiap siswa sepanjang hayatnya, baik yang diberikan dari sekolah maupun luar sekolah. Pendekatan kurikulum in disebut “KBK”. Kompetensi adalah kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar. Kurikulum ini meningkatkan potensi, kemampuan, kecepatan belajar dan minat.
  • 109. F. SISTEM PERSEKOLAHAN 1.SD Pamong, • proyek ini merupakan pendidikan bersama antara pemerintah indonesiadan innotech; lembaga yang didirikan oleh badan kerja sama menteri-menteri pendidikan seasia tenggara. PAMONG singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua, danguru. 2.SD Kecil, • realisasi UU wajib belajar dan pemerataan pendidikan anak-anak usia 7-12th, terutama bagi daerah-daerah terpencil, pemerintah melaksanakan SD kecil dan sistemguru kunjung. 3.SMP Terbuka, • adalah sekolah menengah umum tingkat pertama yag kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan diluar gedung sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media.
  • 110. 4. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, sistem sekolah pembangunan ini banyak tersebar di indonesia. 5. Universitas Terbuka, merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh. 6. Sekolah Unggul yaitu sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran pendidikannya.
  • 111. SD pamong Pamong singkatan dari pendidikan anak, masyarakat, orang tua dan guru. Tujuan SD pamong 1. Membantu anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah. 2. Membantu anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam belajar. 3. Mengurangi penggunaan tenaga guru. 4. Meningkatan pemerataan kesempatan belajar.
  • 112. SMP terbuka 1. Kurangnya fasilitas pendidikan dan tempat belajar 2. Tenaga pendidik yang tidak cukup 3. Memperluas kesempatan belajar. 4. Mengurangi anak terlantar yang tidak di terima di SMP negeri. Ciri-ciri 1. Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umum dan sarat akademic. 2. Terbuka dalam memilih program belajar. 3. Terbuka dalam keluar masuk kelas. 4. Terbuka dalam pengelolaan sekolah.
  • 113. Universitas terbuka Universitas Terbuka adalah lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh. • Tujuan utama Meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dari 5% menjadi 8,2%. • Tujuan dan sasaran Bertujuan melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan cara yang lebih terbuka yaitu melalui sistem belajar jarak jauh.
  • 114. Sekolah Unggul Pengertian Sekolah yang di kembangkan untuk mencapai keunggulan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran pendidikannya. Karakteristik 1. layanan khusus akan diberikaan dengan intensif dan ektensif kepada 5% anak-anak yang “gifted” karena anak tersebut mengalami underechievement. 2. anak –anak gifted tersebut merupakan aset bangsa yang mampu merespon tantangan persaingan global.
  • 115. Pendidikan Pesantren. Pengertian Lembaga pendidkan tradisional islam untuk mempelajari memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam. Tujuan Menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang beriman bertaqwa berakhlak mulia dan bermamfaat bagi masarakat. Fungsi 1. Sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama. 2. Menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal secara khusus. 3. Mempelajari kitab-kitab
  • 116. G. Inovasi dalam pendekatan dalam belajar mengajar. 1. Belajar tuntas suatu cara dalam proses belajar yang menuntut siswa menguasai materi pelajaran secara tuntas dengan hasil yang memuaskan. Tujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan pembelajaran secara tuntas. Karakteristik 1. siswa belajar secara individual 2. siswa belajar dengan kecepatan masing-masing. 3. setiap pokok bahasan di akhiri dengan tes. 4. hasil tes langsung diketahui oleh siswa. 5. tidak mengenal adanya tinggal kelas.
  • 117. Penerapan 1. siswa mempelajari kegiatan belajar. 2. siswa mengerjakan lembaran kerja dan mencocokannya dengan kunci jawaban yang tersedia. 3. siswa mengerjakan tes. Peranan Guru dan Siswa 1. Guru  Memberika pengarahan dengan sistem modul  Memberikan penjelasan 2. Siswa  Mengerjakan tugas individual  Melaksanakan tes setiap akhir kegiatan
  • 118. 2. Cara Belajar Siswa Aktif Pengertian Suatu cara untuk mempertinggi atau mengoptimalisasikan kegiatan siswa dalam proses belajar. Tujuan Agar siswa aktif dalam proses belajar sehingga mampu mengubah prilaku secara lebih efektif dan efisien. Karakteristik 1. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi terkendali. 2. Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan ransangan pemikiran. 3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa. 4. Kegiatan belajar siswa bervariasi dan kegiatan yang dilakukan secara kelompok dalam bentuk diskusi dan individual.
  • 119. Penerapan 1. Guru merumuskan tujuan pengajaran. 2. Keaktifan siswa dalam proses belajar 3. Siswa melakukan tanya jawab diskusi dramatisasi dan sebagainya. 4. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku. 5. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi hasil yang di capai siswa, tapi juga dilihat dan di ukur dari proses belajar. 6. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya. 7. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa.
  • 120. 1. Peranan guru dan siswa Guru 1. mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi secara aktif. 2. tidak medominasi kegiatan proses belajar siswa. 3. memberi kesempatan siswa belajar menurut cara dan keadaannya masing- masing. 4. menggunakan berbagai metode dan teknik mengajar. Siswa 1. kegiatan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisispsi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar. 2. menampilkan berbagai kreatifitas sampai mencapai keberhasilan. 3. keluasan melakukan sesuatu hal tanpa adanya tekanan dari pihak lain
  • 121. Keterampilan proses Suatu pendekatan yang mengacu pada bagaimana siswa belajar dan apa yang dia pelajari. Tujuan untuk memberikan keterampilan practis yang akan di hadapi orang dalam kehidupan sekaligus untuk mengembangkan pemahaman nya tentang konsep yang di pelajarinya. Karakterisik 1. mengajak para guru serta pembina pendidikan untuk turut aktif mengembangkan CBSA. 2. mendorog siswa untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah yang dirasakan bersama dalam rangka pengembangan CBSA. 3. menyiapakan situasi siswa untuk bertanya, mengamati, berexperimen serta menemukan fakta dan konsep sendiri.
  • 122. Penerapan 1. Siswa aktif melakukan observasi untuk meneliti suatu permasalan. 2. Siswa merencanakan penelitian guna memperoleh fakta yang valid. 3. Siswa berusaha mencari hubungan sebab akibat pada hasil penelitiannya. Peranan guru dan siswa Peranan guru 1. menyusun tujuan pengajaran, khususnya merencanakan dan merumuskan tujuan instruksional khusus. 2. memberi pengaturan waktu yang di butuhkan 3. pengaturan ruang belajar 4. pengaturan siswa dalam belajar. Peranan siswa 1. saling memberikan informasi. 2. berperan aktif dalam berbagai diskusi. 3. berpikir kritis .
  • 123. Contoh inovasi dalam penggunaan teknologi Komputer Menurut buku komputer annual [ Robert H. Blissmer] Komputer adalah suatu alat elekronik yang mampu melalukan berbagai tugas 1. Menerima input. 2. Memproses input sesuai dengan programnya. 3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan. 4. Menyediakan output dalam bentuk informasi. Kesimpulannya komputer adalah 1. Alat elektronik. 2. Dapat menerima input data. 3. Dapat mengolah data. 4. Dapat memberikan informasi. 5. Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer. 6. Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan. 7. Bekerja secara otomatis.
  • 124. Biodata • Nama : RONI IRAWAN • Kelas : 3B (ENGLISH) • NPM : 11.10.010.745.065 • Hobby : Travelling dan Cooking • TTL : Sungai Sarik,3 Mei 1990 • Hp : 085274485072 • Cita Cita : Memiliki Resto dan Cheff • Kata mutiara : Hal Yang Paling Indah Berdiri dibawah Cahaya Bintang yaitu melihat Bunda Tersenyum Atas sukses Ku
  • 126. Pengertian Sistem Pendidikan menurut Sunarya A. Sistem Pendidikan Nasional
  • 127. . Pendidikan Nasional ialah pendidikan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-niai agama,kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
  • 128. Tujuan dan Fungsi Sistem Pendidikan , 1. Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang Beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
  • 129. 2. Fungsi sistem pendidikan nasional Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
  • 130. , Visi dan Misi Sistem Pendidikan Nasional  VISI Pendidikan nasional itu mempunyai visi yaitu terwujudnya sistem pendidikan nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan prokatif memjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
  • 131.  MISI • Mengupayakan peluasan dan pemerataan kesempatan memperolel pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia. • Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar. • Meningkatkan kualitas proses pendidikan untuk megoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. • Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pegalaman, siakap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global • Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.
  • 132. 1) Pendidikan diselenggarakan secara demokkratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan,nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. 2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multi makna. 3) Pendidikan diselenggarakansebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaraan. 5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat . 6) Pendidikan diselenggarakan ddengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan B. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional
  • 133. sebagai penyelenggara dari satuan pendidikan tersebut,dilaksanakan melalui dua jalur yaitu: 1. Jalur pendidikan sekolah dan 2. Jalur pendidikan luar sekolah 2. Kelembagaan Jenjang dan Program Pendidikan 1) Pendidikan dasar 2) Pendidikan menengah 3) Pendidikan tinggi 4) Pendidikan khusus: 1. Satuan dan Jalur Pendidikan
  • 134. 1. Pendidikan Dasar Pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat dan mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah 2. Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangakan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi
  • 135. 3. Pendidikan Tinggi , Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, dan proffesional yang dapat menerapkan ,mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,teknologi serta kesenian .
  • 136. 4. Pendidikan Khusus a) Pendidikan Luar Biasa b) Pendidikan kedinasan c) Pendidikan khusus teknis d) Pendidikan khusus keagamaan
  • 137. a) Pendidikan luar biasa Program ini diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan / atau mental seperti:Sekolah Dasar Luar Biasa(SDLB),dan Pendidikan Luar Biasa( PLB) untuk jenjang pendidikan menengah masing-masing memiliki program anak tunanetra ,tunarungu, tunadaksa dan tunagrahita.Gurunya merupakan lulusan dari Pendidikan Guru Luar Biasa dari pendidikan /perguruan tinggi.
  • 138. b). Pendidikan Kedinasan Pendidikan kedinasan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai suatu Departemen Pemerintah atau Lembaga non Departemen.Pendidikan khusus kedinasan dilaksanakan disekolah kedinasan atau pusat-pusat latihan(PUSDIKLAT) dan lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. c). Pendidikan Khusus Teknis Dilaksanakan dipusat-pusat atau lembaga pendidikan khusus yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta.
  • 139. d). Pendidikan Khusus Keagamaan Diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat seperti:Madrasah Ibtidayah ,Institut Agama Islam Negeri,Pendidikan Guru Agama,seminari,Biara, fungsi dari pendidikan ini adalah untuk mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan yang menuntut khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan
  • 140. 3. Hak dan Kewajiban Peserta Didik dan Pendidik a. Peserta Didik Peserta didik adalah mereka yang menuntut ilmu. Dalam UUSPN dinyatakan bahwa “Pendidikan nasional bersifat terbuka dan memberikan keluasan gerak kepada peserta didik yang dalam pelaksanaannya diatur oleh Menteri Hak Peserta Didik a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat dan kemampuannya c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
  • 141. ‘ a.Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan b.Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan,kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundangan- undangan yang berlaku.
  • 142. Tenaga kependidikan ialah pengelola satuan pendidikan, pemilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran dan teknisi sumber belajar.
  • 143. HAK PENDIDIK a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai b.Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja c. Pembinaan karier,sesuai dengan tuntuttan pengembangan kualitas d.Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual,dan e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,prasarana,dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaraan pelaksanaan tugas KEWAJIBAN PENDIDIK a.Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna menyenangkan kreatif,dinamis,dan dialogis b.Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan c.Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,profesi,dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
  • 144. BAB VIII LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA
  • 145. A. Landasan Pendidikan Indonesia Landasan pendidikan adalah tempat bertumpu atau dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap dan kenyataan tentang kebijakan dan praktik pendidikan
  • 146. 1. Landasan Filosofis Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan dengan makna atau hakekat pendidikan, yang menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan. 2. Landasan Sosiologis Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi sosial karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan proses saling pengaruh mempengaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu Landasan Sosiologis merupakan tempat bertumpu dalam menentukan, mengarahkan dan mengembangkan kebijakan serta praktek pendidikan.
  • 147. 3. Landasan Kultural ( Kebudayaan ) • Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut di karenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik. • kebudayaan dapat dilestarikan atau di kembangkan dengan jalan mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan informal, non formal maupun formal. Sebaliknya , ciri –ciri dan pelaksanaan pendidikan ikut ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tempat proses pendidikan berlangsung. Oleh sebab itu langakah-langkah pengembangan pendidikan tidak boleh bebas dari kebudayaan tempat pendidikan tersebut di selengarakan dan di kembangkan
  • 148. 4. Landasan Psikologi Merupakan salah satu landasan yang penting.Landasan psikologis terutama tertuju pada pemahaman proses belajar mengajar peserta didik. Psikologi sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan pendidikan berorientasi pada tiga hal yaitu: - hakikat siswa - proses belajar - peranan guru Karena guru merupakan sentral pengendalian proses belajar- mengajar, maka dalam penyampaian pesan, guru harus mampu mendasarkan pada: - perbedaan individu siswa - prinsip-prinsip belajar
  • 149. Salah satu misi pendidikan adalah membekali peserta didik agar dapat mengembangkan iptek. Hubungan antara pendidikan dan iptek adalah saling timbal balik, yaitu: • Kemajuan pendidikan diarahkan untuk kemajuan iptek • Perkembangan iptek akan berpengaruh pada perkembangan pendidikan 5. Landasan Ilmiah dan Teknologi
  • 150. 6. Landasan legalistik Landasan legalistik berhubungan dengan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban dalam pendidikan. Dengan berlandaskan legalistik, kebijakan, penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dapat terhindar dari berbagai benturan.
  • 151. B. ASAS ASAS POKOK PENDIDIKAN INDONESIA Asas pendidikan merupakan tumpuan cara berfikir yang memberikan corak terhadap pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa asas pendidikan lebih menfokuskan perhatian kepada cara penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi oleh pemikiran- pemikiran tentang bagaimana layaknya pendidikan diselenggarakan.
  • 152. 1. Asas Tutwuri Handayani • Asas tutwuri handayani bermakna bahwa setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang umum. 2. Asas Sepanjang Hayat • Implikasi dari konsep asas belajar sepanjang hayat adalah manusia harus belajar sepanjang hayat, sehingga dia dapat mempelajari dan menyesuaikan diri sesuai dengan perubahan yang berlangsung.
  • 153. 3. Asas Kemandirian Dalam belajar Dalam kegiatan belajar mengajar, sedapat mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan pendidik, namun selalu siap untuk membantu apabila diperlukan.
  • 154. C. Penerapan Asas-asas Pendidikan dalam Kegiatan Pembelajaran 1. Pendekatan Komunikasi oleh guru 2. Peranan pendidik 3. Masalah tujuan belajar
  • 156. A. Konsep Pembangunan Sebagai Usaha Perubahan yang Terencana • Menurut GBHN Pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya serta religius.
  • 157. • Fuad Hasan dalam Umar Tirtarhardja dkk., menyatakan “Manusia adalah makhluk yang terentang antara potensi dengan aktualisasi”. • Manusia sebagai subjek pembangunan diarahkan kepada kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan lingkungan secara dinamis, kreatif dan manusiawi, usaha inilah yang disebut pembangunan.
  • 158. B. Peranan Manusia Dalam Pembangunan • Immanuel Kant : “Bayi bisa menjadi manusia bila berada di tengah-tengah manusia”. Oleh karena itu pembangunan harus diarahkan pada pembangunan manusianya sebagai satu- satunya makhluk di bumi ini yang dikarunia potensi untuk menyempurnakan diri walaupun tidak akan pernah tercapai.
  • 159. • Dr. Emil Salim (1987) menyatakan bahwa pembangunan harus didasarkan atas prinsip moral dan memuat pokok-pokok sebagai berikut:  Pembangunan adalah ibadah kepada Allah SWT sehingga perkembangan setiap penglihatan dan perilaku harus bersumber pada pengabdian diri kepada Allah SWT. Pembangunan memuat kegiatan mengejar kemajuan lahiriah seperti : pendidikan, kebebasan dan keadilan.  Dalam melaksanakan pembangunan manusia memiliki tanggung jawab selaku pengelola di muka bumi, sehingga perbuatannya dapat diperhitungkan.
  • 160. • Pembangunan tertuju pada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang memuat ciri keselarasan hubungan antara manusia dengan masyarakat lingkungannya. • Pembangunan adalah pembebasan diri manusia dari berbagai hambatan perbuatan manusia seperti kemiskinan, ketidak tahuan, ketidak adilan, ketidak bebasan dan ketimpangan social agar tercapai kualitas dan martabat manusia setinggi-tingginya.
  • 161. C. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional 1. Segi sasaran pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar yang diarahkan kepada peserta didik agar memiliki kepribadian yang kuat dan utuh serta memiliki moral yang tinggi. 2. Lingkungan Pendidikan Dalam lingkungan keluarga, anak sebagai calon manusia pembangunan harus ditempa dengan baik tentang keterampilan, etika dan moral serta nilai-nilai agama.
  • 162. • Lingkungan Sekolah Dalam pendidikan formal (sekolah) peserta didik dibekali beberapa keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal untuk kemampuan kerja, bekal ini merupakan sarana penunjang pembangunan dalam berbagai bidang.
  • 163. • Lingkungan Masyarakat Di lingkungan masyarakat peserta didik memperoleh bekal praktis dalam berbagai jenis pekerjaan, khususnya bagi yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, hal ini bertalian erat dengan perkembangan sector swasta dalam masyarakat sehingga mampu menunjang pembangunan. • Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi memberikan bekal bagi peserta didik secara terus menerus sekaligus merupakan basis pendidikan yang berkualitas.
  • 164. 2. Peranan Pendidikan Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia, diantaranya:  Mencerdaskan kehidupan bangsa.  Membangun manusia sebagai pelaksanan transformasi.  Membina manusia menjadi tenaga produktif.  Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada prestasi.  Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia dan pengembangan lapangan kerja.  Merubah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf rendah.
  • 165. 3. Peranan pendidikan dalam pembangunan lingkungan hidup, sbb: • Memberi arahan pada manusia bahwa memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidup adalah suatu keharusan • Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam harus bersifat rasional dan tidak merusak tata lingkungan hidup manusia. • Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
  • 166. • Untuk mengolah sumber daya alam manusia dapat memberikan manfaat bagi manusia. • Untuk menyelaraskan antara kebutuhan manusia dengan daya dukung alam yang ada. • Membudayakan pola hidup yang serasi dengan ekosistemnya.
  • 168. A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Seperti yang dikemukakan sebelumnya masyarakat Indonesia dan kebudayaan nasional merupakan Landasan Sistem Pendidikan Nasional. Di sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Dalam UU No 2 tahun 1989 juga dijelaskan bahwa “ dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa.”
  • 169. 1. Kecenderungan Globalisasi Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum, sehingga bumi ini seakan – akan sebagai satu kesatuan tanpa batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di dunia.
  • 170. Budaya yang kuat dan agresif adalah yang kuat dan agresif adalah budaya yang bersifat progresif yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Mempunyai cara berfikir yang rasional dan realistis b. Mempunyai kebiasaan membaca yag tinggi c. Mempunyai kemampuan menyerap dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cepat dan banyak d. Terbuka terhadap inovasi, berusaha mencari hal-hal baru e. Mampu memprediksi dan merencanakan masa depan
  • 171. 2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) Perkembangan Iptek yang semakin cepat dalam era globalisasi ini merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepataan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis ( Filsafat ilmu, 1981: 9-15 ).
  • 172. kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, yakni : 1. Penelitian dasar ( basic research ) 2. Penelitian terapan ( applied research ) 3. Pengembangan teknologi ( technological development ) 4. Penerapan teknologi
  • 173. 3. Perkembangan Arus komunikasi dan Informasi yang Semakin Cepat Pada umumnya bentuk komunikai langsung (verbal atau non verbal) di kenal sebagai komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), baik komunikasi antar orang (Dyadic communication), maupunu komunikasi dalam kelompok kecil (small group communication) dengan ciri pokok adanya dialog diantara pihak pihak yang berkomunikasi. Sedangkan bentuk komunikasi yang bercirikan monolog adalah komunikasi publik, yang dibedakan atas komunikasi pembicara-pendengar (speker audience communication).
  • 174. 4. Tuntutan Layanan Profesional Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang semakin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu, yang mempunyai keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan.
  • 176. B. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang cepat tetntulah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi yang baru tersebut. Untuk itu pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Yang melahirkan generasi yang “ think globally but act locally”. Sehingga diperlukan pula penggarapan pendidikan yang baru yang harus menyeluruh mulai dari lapis sistem/nasional, lapis institusional, sampai pada lapis individual ( Charter dan Jones, 1973 dari Raka Joni 1983 : 24 ).
  • 177. 1. Tuntutan Masyarakat Masa Depan Tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dimasa depan tersebut. Beberapa diantaranya seperti: 1. Ketanggapan terhadap berbagai masalah social,politik,cultural, dan lingkungan. 2. Kreativitas didalam menemukan alternative pemecahannya. 3. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
  • 178. 2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan a. Perubahan Nilai dan Sikap. Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma, acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku. Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari berbagai hal, seperti agama, hukum, adatistiadat, moral, dan sebagainya, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. b. b. Pengembangan Kebudayaan. Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia.
  • 179. c. Pengembangan Sarana Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengan tisipasi masa depan, karena pendidikan selalu berorientasi pada penyiapan peserta didik untuk berperan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pengembangan sarana pendidikan sebagai salah satu prasyarat utama untuk menjemput masa depan dengan segala kesempatan dan tantangannya.
  • 180. BAB XI PERANAN GURU DALAM MENYIKAPI KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN MENGANTISIPASI DAMPAK BURUK KEMAJUAN TEKNOLOGI
  • 181. Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia. A. Perkembangan Teknologi Menurut Para Ahli
  • 182. B. Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang
  • 183. C. Implementasi TIK dalam dunia pendidikan 1. Memperluas kesempatan belajar, 2. Meningkatkan efisiensi, 3. Meningkatkan kualitas belajar, 4. Meningkatkan kualitas mengajar, 5. Memfasilitasi pembentukan keterampilan, 6. Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, 7. Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, 8. Mengurangi kesenjangan digital.
  • 184. Beberapa fasilitas yang ditawarkan internet sebagai alat komunikasi, antara lain: aa. Email Email atau electronik mail (surat elektronik) memiliki persamaan fungsi dengan pos atau giro. Perbedaan antara keduanya teretak pada media penyimpanan pesan. b. Mailing List (milis) • Mailing list merupakan perluasan penggunaan email dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat email bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi. Komunikasi melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan email yaitu bersifat un-real time. c. Chatting • Internet Relay Chat atau IRC yang sering disebut dengan Chat atau Chatting adalah forum diskusi online para pengguna internet dengan menggunakan tulisan sebagai alat untuk berdiskusi. Program yang sering digunakan untuk chatting ini adalah mIRC atau Yahoo Messenger. d. Jejaring sosial • Jejaring sosial merupakan sebuah trobosan baru dalam mencari teman atau relasi baru. Ada beberapa bentuk jejaring sosial yang sering digunakan pada saat ini. Misal : facebook, twitter friendster, BBM, WhatsUp.
  • 185. Dampak Buruk Dari Teknologi Dampak Negatif 1) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. 2) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. 3) Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
  • 186. II. Dampak dari perkembangan teknologi informasi terhadap masyarakat • a. Dampak Teknologi Informasi Sosial & Psikologis 1. Ketergantungan • Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain games yang ada. 2. Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer. Agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan
  • 187. 3. PORNOGRAFI Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. 4. Antisocial Behavior Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu- satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja.
  • 188. b. Dampak Teknologi Informasi Bagi Pendidikan 1. Malas belajar dan mengerjakan tugas anak-anak yang terbiasa menggunakan komputer, cenderung menjadi malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain komputer dari pada mengerjakan tugas atau belajar. 2. Perubahan Tulisan Tangan • Dengan kemudahan dan kepraktian yang diberikan oleh komputer, terutama dalam hal menuliskan suatu text, membuat seseorang cenderung memilih untuk mengetik daripada harus menulis secara manual. Akibatnya, lama kelamaan seseorang akan mengalami • perubahan tulisan, dari yang dulunya rapih, sampai akhirnya menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut karena mereka tidak lagi terbiasa untuk menulis secara manual.
  • 189. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru guna menghadapi era global yaitu: 1. Kemampuan antisipasi 2. Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah 3. Kemampuan mengakomodasi 4. Kemampuan melakukan reorientasi 5. Kompetensi generic (generic competences) 6. Keterampilan mengatur diri (managing self skills), 7. keterampilan berkomunikasi (communicating skills), 8. Kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of managing people and tasks) 9. Kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan (mobilizing innovation and change).
  • 190. Peran guru dalam menyikapi tantangan globalisasi adalah berusaha secara sadar untuk membimbing, mengajar dan melatih siswa agar dapat: 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkugan keluarga 2. Menangkal dan mencegah pengaruh negatif dari kepercayaan paham atau budaya lain yang membahayakan dan menghambat perkembangan pola pikir dan keyakinan siswa 3. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sesuai dengan ajaran islam. 4. Menjadikan ajaran islam sebagai pedoman hidup mencapai kebahagian hidup didunia dan akhirat
  • 191. 5. Menyalurkan bakat dan minatnya dalam mendalami bidang agama serta mengembangkannya secara optimal, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.[7] 6. guru hendaknya memperkenalkan secara transparan contoh positif negative dari pengaruh Iptek kepada anak 7. guru aktif dalam menajarkan kepada anak secara mendalam menggunakan Iptek 8. guru selalu mengontrol kepada anak didik dan sekali gus senagai agent of change dalam mengunakan Iptek

Notes de l'éditeur

  1. Sistem adalah suatu totalitas yang terbentuk dari elemen-elemen yang mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil yang diharapkan