Lidah terdiri atas otot dan dilapisi epitelium yang mengandung kelenjar lendir dan reseptor pengecap. Reseptor ini dapat membedakan empat rasa dan terletak di papila-papila lidah.
2. 1. Dwi Rexy Akbar (05)
2. Khamalat Azizatul U (15)
3. M.Munif (19)
4. Risfa Jenia A (24)
5. Roqi Andrianus D.D (28)
6. Wahyu Durrotur R (34)
3. Lidah merupakan sepotong daging tidak bertulang
yang terdapat di dalam rongga mulut manusia dan
hewan yang berfungsi utama sebagai indera
pengecap dan organ komunikasi yang amat penting.
Ia terLetak di dalam rongga mulut warnanya merah
dan dipagari dua baris gigi
Lidah tersusun dari otot-otot dan dipemukaannya
dilapisi lapisan epitelium yang banyak mengandung
kelenjer lendir. Selain itu terdapat reseptor pengecap
berupa kuncup.
Kuncup pengecap pada lidah dapat membedakan
empat macam rasa yaitu rasa manis, asin, asam dan
pahit
Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi
bagian atas lidah
4. membantu meletakkan makanan dalam
rongga mulut
membantu penelanan
membersihkan mulut
membantu bersuara
memiliki indra pengecap rasa : manis, asin,
asam, dan pahit
5. Secara garis besar lidah dapat terbagi
menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang
disebut apeks) dan 1/3 belakang (yang
disebut dorsum)
6.
7.
8. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan
dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ
yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung
kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok
sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila).
Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran
yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas
pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk
dataran, di bagian samping dari papila berbentuk
jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
9.
10. Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot
intrinsik yang berfungsi untuk melakukan semua
gerakan lidah dan otot ekstrinsik. Otot ekstrinsik
ini mengaitkan lidah pada bagian-bagian
sekitarnya serta melakukan gerakan-gerakan kasar
yang sangat menekannya pada langit-langit dan
gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring.
Permukaan atas lidah manusia seperti beludru
karena dilapisi oleh beberpa lapisan. Pada manusia
reseptor bagi stimulus rasa berada pada kuncup
pengecap (Taste bud) yang tersebar di lidah.
Permukaan lidah manusia seperti beludru, karena
ditutupi oleh beberapa lapiisan. Pada penampang
lidah kuncup pengecap mengalami penjuluran yang
biasa disebut dengan papila. Papila bermacam-
macam sesuai bentuk dan lokasi banyaknya papila
tersebut ditemukan.
11. Papila filiformis
Papila filiformis banyak dan menyebar pada
seluruh permukaan lidah yang berfungsi
untuk menerima rasa sentuh dari rasa
pengecapan.
12. Papila sirkumvalata
Papila sirkumvalata memiliki bentuk V dan
terdapat 8–12 jenis yang terletak di bagian
dasar lidah. Papila ini berukuran paling besar
daripada yang lain.
13. Papila fungiformis
Papila fungiformis menyebar pada permukaan
ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.
14. papila foliata
papila foliata ini umumnya banyak
terletak pada bagian sisi lidah.
16. 1. Nervus Trigeminus : Saraf ini berfungsi menghantarkan
rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah dan selaput lendir
mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya
mempersarafi otot-otot pengunyah dan mempersarafi juga
kelenjar ludah submaksilaris dan sublingualis
2. Nervus Facialis : cabang motorik saraf ini mempersarafi
otot wajah. Saraf ini juga berfungsi menghantarkan rasa
pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga
mempersarafi kelenjar ludah sublingalis
3. Nervus Glossopharyngeus:
Serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus, serabut
sensorik menghantarkan sensasi umum dari
pharyng, palatum mole, sepertiga belakang lidah, bagian atas
tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum tymphani.
Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah
parotis.
4. Nervus Hypoglossus : saraf ini mempersarafi otot-otot
intrinsik lidah
17. Masing-masing papilla pengecap dipersarafi
50 serat saraf dan setiap serat saraf
menerima masukan dari rata-rata 5 papilla
pengecap. Papilla circumvalata yang lebih
besar masing-masing mengandung sampai
100 papilla pengecap, biasanya terletak di
sisi papilla, tetapi karena terbatasnya data
maka disebutkan ada sekitar 200-250 taste
buds per papilla circumvalata pada setiap
individu dibawah usia 20 tahun, dan menurun
hingga 200 taste buds atau kurang
menjelang maturitas, dan kurang lebih 100
taste buds menjelang usia 75 tahun
18. Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan
terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada
sedikitnya 11 reseptor kimia yang ada pada sel-
sel pengecapan, antara lain:
2 reseptor natrium,
2 reseptor kalium
1 reseptor klorida
1 resptor adenosine
1 reseptor inosin
1 reseptor manis
1 reseptor pahit
1 reseptor glutamate
1 reseptor ion hydrogen.
19. Sel reseptor pengecap adalah sel epitel
termodifikasi dengan banyak lipatan permukaan
atau mikrovili, sedikit menonjol melalui poripori
pengecap untuk meningkatkan luas permukaan
sel yang terpajan dalam mulut. Membran plasma
mikrovili mengandung reseptor yang berikatan
secara selektif dengan molekul zat kimia. Hanya
zat kimia dalam larutan atau zat padat yang telah
larut dalam air liur yang dapat berikatan dengan
sel reseptor. Sensasi rasa pengecap timbul akibat
deteksi zat kimia oleh resepor khusus di ujung
sel pengecap (taste buds) yang terdapat di
permukaan lidah dan palatum molle. Sel
pengecap tetap mengalami perubahan pada
pertumbuhan, mati dan regenerasi. Proses ini
bergantung pada pengaruh saraf sensoris karena
jika saraf tersebut dipotong maka akan terjadi
degenerasi pada pengecap
20. Silahkan klik pada data dibawah ini untuk
melihat animasi tentang lidah
21. pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu.
Dalam hal mampu membedakan kelezatan makanan tersebut
karena ada stimulasi kimiawi. Pada manusia, ujung saraf
pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah.
Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu,
terletak pada lidah di bagian depan hingga ke belakang.
Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste
bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari
2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap
sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-
tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud
melalui taste pore (lubang).
22. Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut
dalam cairan ludah akan mengadakan kontak
dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah
impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan
syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus
dan berakhir di daerah pengecap primer di
lobus parietalis untuk kemudian
diinterpretasikan. Makanan yang dikunyah
bersama air liur memasuki kuncup pengecap
melalui pori-pori bagian atas. Di dalam
makanan akan merangsang ujung saraf yang
mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung
tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian
diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita
dapat mengecap makanan yang masuk ke
dalam mulut kita.
23.
24.
25. 1. Pahit : ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan.
Alkaloid ialah zat-zat organik yang aktif dalam
kegiatan fisiologis yang terdapat dalam
tumbuhan. Contohnya ialah
kina, cafein, nikotin, morfin dan lain-lain. Banyak
dari zat-zat ini bersifat racun.
2. Asin : ditimbulkan oleh kation Na+, K+ dan
Ca+
3.Manis : ditimbulkan oleh gugus OH- dalam
molekul organik. Gugus ini terdapat pada
gula, keton dan asam amino tertentu.
4. Asam : ditimbulkan oleh ion H+
26. Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran
mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat
berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan
menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari
makanan yang kita makan.
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang
sensitif.
Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup
pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan
yang terlalu panas, dapat menyebabkan „tongue burning‟ dan biasanya baru akan
pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat
menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang
terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan
menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak
bekerja maksimal.
Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena
lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh
lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan
makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang
kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
27. Tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat”
pada saat kita tidur sehingga produksi saliva
menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun
kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke
tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini
menguntungkan, karena kalau tidak di bantal
akan terbentuk pulau-pulau besar setiap kali
kita tidur.
28. Lidah (bagian bawah ) terletak pada mulut manusia
berfungsi untuk menelan, merasakan, dan berbicara
Lingual vein: urat darah halus
protuberance: penonjolan pada bagian bawah gigi
Openings of the ducts of the submandibular and
sublingual salivary glands: papila yang terletak pada
bagian bawah lidah dan untuk mengeluarkan air
ludah
Frenulum of the tongue: membran yang berfungsi
untuk mencegah seseorang menelan lidahnya sendiri
gambar
30. Ageusia
Ageusia merupakan berkurangnya atau
hilangnya kemampuan pengecapan.
Penyebabnya adalah berbagai keadaan yang
mempengaruhi lidah:
◦ Mulut yang sangat kering
◦ Perokok berat
◦ Terapi penyinaran pada kepala dan leher
◦ Efek samping dari obat (misalnya vinkristin-obat
antikanker atau amitriptilin-obat antidepresi).
31. Dysgeusia of Phantogeusia
Dysgeusia of Phantogeusia adalah adanya
persepsi rasa walaupun papilla tidak
terstimulasi oleh makanan atau minuman.
Hypergeusia
Hypergeusia adalah kepekaan yang
berlebihan terhadap segala rasa.
Hypogeusia
Hypogeusia adalah berkurangnya
kemampuan untuk merasakan rasa
manis, asam, pahit, dan asin.
32. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur
yang disebut candida albicans.. gejalanya
lidah akan tampak tertutup lapisan putih
yang dapat dikerok.
33. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering
ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan
mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun
hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling
sering biasanya adalah kekurangan zat besi.
Jadi banyak didapatkan pada penderita
anemia.
34. Geografic tongue. Lidah seperti
peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun
sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan
lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita
putih tebal.
35. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-
pecah. Kadang garis hanya satu
ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
36. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan
pada lidah dimana lidah terasa sakit dan
panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan
gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini
kebanyakan karena psikosomatis
dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
37. SARIAWAN
Sariawan atau canker sores atau ulkus aftosa
merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni di
bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab
dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan
vitamin C, alregi, mengkonsumsi makanan /
minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan
zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan
daya tahan tubuh. Pada dasarnya sariawan
merupakan luka terbuka yang bisa menimbulkan
rasa nyeri. Dalam ukuran kecil dengan diameter
kurang dari 1 cm, sariawan bisa muncul dalam satu
kelompok yang terdiri dari 2 - 3 luka yang
biasanya akan sembuh dalam waktu kurleb 10 hari
tanpa meninggalkan bekas
38.
39. GLOSOPTOSIS
Glosoptosis merupakan penyakit
pada lidah yang berupa lidah yang
tertarik ke belakang. Pada bayi
baru lahir atau pada anak-anak
kondisi glosoptosis sangan
berbahaya karena bisa saja
sewaktu-waktu lidahnya menutup
saluran nafas yang bila tidak
segera ditangani dengan benar
bisa menyebabkan kematian.
40.
41. MIKROGLOSIA
Bila makroglosia merupak penyakit
pada lidah yang berupa pembesaran
lidah, maka mikroglosia adalah
kebalikannya. Mirkoglosia merupakan
penyakit pada lidah yang berupa
pengecilan ukuran dan bentul lidah
42. MAKROGLOSIA
Makroglosia merupakan penyakit sebagai
akibat dari pembesaran lidah yang mungkin
merupakan bagian dari suatu sindroma yang
ditemukan dalam keadaan tumbuh -
kembang seperti sindroma dowm.
Pembesaran lidah ini bisa juga sebagai akibat
dari tumor (hernangioma atau limfangioma),
penyakit metabolik (seperti amilodosis
primer) atau gangguan endokrin (seperti
halnya akromegali ataupun kretinisme)
43.
44. KANKER LIDAH
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak
setelah kanker bibir sebagai tempat kanker
primer. Tembakau dan alkohol merupakan
dua hal yang disinyalir sebagai pemicu
semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker
lidah. Keganasan kanker lidah terjadi paling
sering pada bagian tengah lateral lidah dan
seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker
ini bisa meluas melalui submukosa ke basal
lidah dan menyerang garis tengah atau ke
lateral menuju dasar mulut.