Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pandangan Islam dan Freud mengenai arti dan penafsiran mimpi;
(2) Menurut Freud, mimpi berkaitan dengan masalah seksual dan harapan yang tidak terpenuhi, sementara menurut Islam mimpi dapat berasal dari Allah, iblis, atau diri sendiri;
(3) Kedua pandangan sepakat bahwa mimpi dapat memberikan petunjuk tentang masa dep
2. PENDAHULUAN
Salah satu tokoh yang terkenal adalah Sigmund Freud yaitu,
tokoh sentral dari aliran Psikoanalisis. Namun dalam pembahasan
kali ini saya akan membahas salah satu teori penyembuhan
neurosa melalui analisis tafsir mimpi menurut freud. Dalam
karyanya “ the interpretation of dream ”.
3. PENGERTIAN
Menurut freud mimpi adalah “Via Agria” atau jalan yang
menghubungkan kita ke ketidaksadaran. Baginya mimpi adalah
expresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan
keinginan dilarang untuk di ungkapkan.
4. URAIAN TENTANG MIMPI :
1. Menurut Freud, mimpi seringkali berhubungan dengan
masalah2 seksual yang berasal dari masa kanak2.
2. Freud memandang semua mimpi sebagai ekspresi dari
pemenuhan harapan.
3. Setiap mimpi memiliki isi manifest (sadar) dan laten (Tidak
Sadar).
5. MIMPI MENURUT PANDANGAN ISLAM
Dalam pandangan mengenai mimpi ,Ibn Arabi
mengidentifikasinya sebagai bagian dari imajinasi. Bagi Ibnu Arabi,
karena mimpi adalah bagian dari imajinasi, maka untuk memahami
terminologi mimpi dalam khazanah pemikirannya, terlebih dahulu
mengacu pada makna imajinasi itu sendiri.
6. PENGERTIAN IMAJINASI
Imajinasi adalah tempat penampakan wujud2 spiritual, para
malaikat dan roh, tempat mereka memperoleh bentuk dan figur2
“rupa penampakan” mereka, dan karena disana konsep2 murni
(ma`ani) dan data indera (mahsusat). Selama jam-jam bangun
kecakapan ini juga disimpangkan oleh kesan2 indera (sense
impression) untuk melakukan pekerjaannya secara wajar, tapi
dalam keadan tidur, ketika indera2 dan kecakapan lainya sedang
istirahat, imajinasi terbangun semua.
7. KEMUNCULAN SEBUAH MIMPI ADA 4, YAITU:
1. External Sensory Stimuli
2. Internal (subjective) Sensory Excitations
3. Internal Organic Somatic Stimuli
4. Psychical Source of Stimulation
8. Karena timbulnya mimpi, mayoritas sebagai pengendapan
unsur libido dan id yang tak bisa terealisasi di dunia nyata, dan
pada ujungnya harapan itu mengendap di alam bawah sadar dan
muncul secara “tidak fair” via mimpi.
9. Setelah itu, tak dapat dipungkiri manusia, bahwa mimpi adalah
sebuah fenomena yang terkadang merupakan sebuah penjelasan
akan terjadinya suatu hal di masa mendatang (futuristik).
10. Problemnya kemudian, lebih daripada itu, mimpi juga ternyata
bisa berubah untuk melambangkan suatu infromasi yang jauh
dari tangkapan logika manusia, semisal sketsa alam ghaib yang
sulit dicerna, samar-samar, absurd, dan sulit untuk dipahami. Hal
ini coba dianalisa oleh berbagai pakar, khusunya ulama atau para
pengkaji mimpi dengan basis agamis.
11. DALAM HADIS ABU HURAIRAH ADA 3 JENIS
RU’YA, YAITU
1. Mimpi baik yang merupakan khabar gembira dari Allah.
2. Mimpi yang menyusahkan yang datang dari syaitan dan
3. Mimpi yang datang dari dirisendiri, dan telah tersimpan di alam
bawah sadar manusia.
12. Al Qur’an, sebagai kitab paripurna, mengisahkan banyak sekali
ru’ya yang menimpa para nabi. Misalnya tentang ru’ya nabi
Ibrahim AS, yang akhirnya sebab ru’ya itulah tiap tahun kita
bersama-sama merayakan idul adha. Hal ini tertera dalam surah
Ash-Shafat ayat 102-105 yang artinya:
13. “......(Ibrahim) berkata, ‘Wahai anakku yang kusayang,
sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah, bagaimana pendapatmu. ‘Dia (Isma’il)
menjawab,’Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan
Allah kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatkanku
termasuk orang yang bersabar. ‘Maka setelah keduanya bertekad
bulat dalam berserah diri (kepada Allah) dan dibaringkan pipi
(Isma’il) di atas tanah....”
14. Ru’ya yang dialami nabi Yusuf merupakan ru’ya tanda-tanda
turunnya kenabian kepada beliau.
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: Wahai ayahku,
sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang,
matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” Surat
Yusuf ayat 4
15. Riwayat dari Abdullah bin Mas’ud juga mengkuatkan hal lain
bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Mimpi itu datangnya dari Allah, sedangkan mimpi lamunan itu
datang dan setan.” (H.r. Bukhari).