SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN
   KEMAMPUAN DAN KREATIFITAS SISWA DALAM BELAJAR
 MICROSOFT EXCEL DI KELAS VIII B SMP NEGERI 1 JAKENAN.




                       Proposal PTK
  Disusun sebagai bahan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
                          (PLPG)




                            Oleh
                         Suhartono
            NOMOR PESERTA : 11031822411274




                             1
1. Judul Penelitian
        Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan
dan Kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel di Kelas VIII B SMP
Negeri 1 Jakenan.




2. Pendahuluan
   a. Latar Belakang Masalah
        Microsoft Excel adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas
VIII. Pada setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan
cara membagi dua kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer
yang tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 40 siswa sementara
komputer yang ada berkisar 20 unit dan itupun terkadang sering terjadi
kemacetan saat sedang digunakan. Karena alasan tertentu juga pembelajaran
komputer diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar
sekaligus sehingga siswa menggunakan satu unit komputer berdua.
        Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan,
pertama, siswa belajar haya satu jam pelajaran untuk setiap kelompok sehingga
pengerjaan latihan dibutuhkan beberapa kali pertemuan dan terbatasnya
kesempatan untuk siswa mengembangkan kreatifitasnya, kedua, karena ruang
menjadi sempit oleh meja dan komputer maka jika ada siswa yang bertanya
terasa sulit untuk dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan,
ketiga, hasil belajar pada setiap pengerjaan latihan tidak tercapai tepat waktu,
keempat, penyampaian materi dengan menggunakan OHP cukup membantu guru
dalam menjelaskan materi tetapi itu juga belum maksimal karena sifat
penyampaian yang berbentuk gambar-gambar perintah yang terbatas sehingga
penyampian materi kurang jelas, kelima siswa selalu lupa materi pelajaran (teori,
perintah, gambar dan cara-cara melakukan) , keenam karena siswa dibagi dalam



                                     2
dua kelompok maka menerangkan materi pelajaran menjadi dua kali juga dan itu
secara psikologis memberikan pengaruh kepada pengajar, ketujuh hasil
pembelajaran sangat kurang memuaskan karena dari pengamatan siswa yang
benar-benar dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan benar berkisar dibawah
20% (8 orang) dari 40 siswa.
        Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan
melakukan inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun
metode penyampaian sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif,
efektif, dan menyenangkan.
        Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor
internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan
kreatifitas siswa kelas VIII-B SMPN 1 Jakenan, dalam mempraktek latihan kerja
siswa, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan
pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton
dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu
mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan adalah pendekatan dengan metode tutor sebaya.
        Menurut    Sudjana     (1989:30)   yang   termasuk   dalam   komponen
pembelajaran adalah “tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian“. Melalui
tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi
subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar
dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang menjadi
tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi lebih
memahaminya.




                                     3
b. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah dari PTK ini adalah :

1. Apakah dengan penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan
      kemampuan dan kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel?

2. Sejauh manakah penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan
      kemampuan dan kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel?

c. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal
yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas
siswa kelas VIII-B SMPN 1 Jakenan, semester genap tahun 2010/2011 dalam
penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan dan
kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel. Penyampaian materi dengan
menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan dan
kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel yang cukup membantu dalam
menjelaskan materi, serta menambah inovasi dan kreativitas guru dalam
menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung monoton dan membosankan.


d. Perumusan Masalah
 Perumusan masalah dari PTK ini adalah :
 a.    Bagaimanakah pengembangan dan Langkah-langkah yang perlu
       dilakukan dalam menggunakan metode tutor sebaya pada pembelajaran
       Microsoft Excel?
 b.    Sejauh manakah penggunaan tutor sebaya dapat meningkatkan
       kemampuan siswa dalam belajar Microsoft Excel?




                                   4
c.   Apakah penggunaan tutor sebaya dapat meningkatkan kreatifitas siswa
          dalam belajar Microsoft Excel?
e.   Pemecahan Masalah
              Sebagaimana yang telah dijelaskan di latar belakang bahwa yang
     menjadi masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan
     dan kreatifitas siswa kelas VIII-B SMPN 1 Jakenan dalam mempraktek
     latihan kerja siswa pada materi Microsoft Excel.
              Berdasakan identifikasi masalah dan pengamatan yang dilakukan
     pada setiap mengevaluasi hasil belajar, siswa yang dinilai menguasai dan
     dapat mengerjakan latihan dengan benar dan tepat sesuai dengan ketentuan
     dan cara-caranya berkisar 20% (8 orang) dari 40 siswa.
              Berdasarkan     kepada     masalah   yang   telah   diuraikan   pada
     pendahuluan maka salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan
     metode Tutor Sebaya hal ini didasarkan juga kepada beberapa alasan,
     sebagai mana yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979 : 184)
     bahwa memilih metode mengajar tidak bisa sembarang hal ini disesuaikan
     dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti :
     a.   Tujuan
     b.   Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya.
     c.   Situasi
     d.   Fasilitas : Kualitas dan kuantitas.
     e.   Pribadi guru.
              Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil
     langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
     a.   Menyusun rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang lebih
          efektif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
     b.   Melakukan tes untuk mengelompokan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk
          mengetahui kemampuan siswa dan kreatifitas siswa dalam cara
          mengerjakan tes.



                                        5
c.   Membuat kelompok siswa yang dijadikan sebagai tutor (siswa yang
          dianggap sudah mengerti/pandai) dan kelompok siswa yang menjadi
          teman sebaya dalam pembelajaran. Pembagian kelompok berdasarkan
          kemampuan siswa ini dilakukan untuk beberapa kali pertemuan atau
          beberapa siklus yang selanjutnya akan dikelompokan secara acak pada
          siklus terakhir.
     d.   Menggunakan media pembelajaran (LCD Proyektor) sebagai alat bantu
          untuk menjelaskan materi pelajaran.
f.   Tujuan Penelitian
     a.   Untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan dan
          mengembangkan pembelajaran dengan metode tutor sebaya pada
          pembelajaran microsoft excel.
     b.   Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar Microsoft Excel.
     c.   Meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar Microsoft Excel.
g.   Manfaat Penelitian
     1.   Bagi Guru
          Melalui PTK ini Guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang
          bervariasi khususnya metode tutor sebaya untuk memperbaiki dan
          meningkatkan sistem pembelajaran serta meminimalkan kesalahan
          siswa pada pembelajaran Microsoft Excel.
     2.   Bagi siswa
          Hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua siswa karena terjadi
          pembelajaran mandiri.
     3.   Bagi Sekolah
          Hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran TIK di
          sekolah.




                                      6
3.   Kajian Teori
     1.   Microsoft Excel
                      Sebagaimana yang terkandung dalam Standar kompetesi dan
          Kompetensi dasar mata pelajaran TIK, bahwa untuk siswa kelas VIII
          diberikan materi pelajaran pengolah angka, dengan Komptensi sebagai
          berikut :
                      “Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan
          Informasi”
          1.1 Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah
              angka
          1.2 Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah
              angka
          1.3 Menggunakan menu dan ikon pokok pada perangka lunak pengolah
              angka
          1.4 Membuat dokumen pengolah angka sederhana
                      Microsoft Excel adalah program aplikasi spreadsheet (Lembar
          kerja) yang paling populer dan banyak digunakan saat ini untuk membantu
          dalam pengerjaan menghitung, menganalisa data dan presentasi data.
                      Program   pengolah    angka   merupakan    bagian   dari   materi
          pembelajaran yang harus diajarkan untuk tingkat SMP sesuai dengan Standar
          komptenesi dan Komptensi dasar, adapun materi yang harus disampaikan
          seperti pengenalan program, menu, toolbar, icon, penggunaan rumus dan
          fungsi sampai kepada pembuat grafik.
                      Program pengolah angka ini sangat penting diberikan kepada siswa,
          karena selain siswa dapat belajar program itu sendiri, siswa dapat
          menggunakannya untuk menghitung angka atau penggunaan yang ada pada
          mata pelajaran lain seperti Matematika dan fisika.




                                             7
2.   Hakikat, Interaksi dan Hasil belajar
     a.   Hakikat Belajar
                  Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 :
          84 ) menyatakan bahwa: “ Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
          bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
          hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi
          itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi “, sementara itu Edward
          Thorndike (1973) berpendapat, bahwa belajar adalah proses orang
          memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
                  Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat
          dengan nyata, proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu
          terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi belajar
          bukan merupakan tingkah laku yang nampak tetapi merupakan proses
          yang terjadi secara internal dalam diri individu dalam usahanya
          memperoleh hubungan yang baru. Hubungan baru dapat berupa antara
          reaksi-reaksi, perangsangan-perangansangan dan reaksi.
                  Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan
          betapa pentingnya proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu
          perlu kiranya kita menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal
          ini Slameto (19991:27-28) mengemukakan prinsip-prinsip belajar
          sebagai berikut:
          1.) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif
              meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
              instruksional.
          2.) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur,
              penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap
              pengertiannya.
          3.) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
              kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.



                                      8
4.) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut
         discovery.
     5.) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery;
     6.) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
         dengan tujuan intruksional yang harus dicapai.
     7.) Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat belajar
         dengan tenang.
     8.) Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat
         mengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan
         efektif.
     9.) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya;
b.   Interaksi Belajar
             Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai
     normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara
     sadar dan bertujuan.
             Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif,
     karena tidak mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur yang
     aktif. Aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem
     pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses, siswa harus lebih
     aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan
     pembimbing. Inilah yang disebut dengan interaksi edukatif sebagimana
     yang dikemukakan Abu Achmadi dan Shuyadi, 1985:47), interaksi
     edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan
     anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.
             Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam
     proses interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi
     sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
     1.) Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan
         guru sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi.



                                  9
Guru aktif, dan anak didik pasif. Mengajar dipandang sebagai
         kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.
     2.) Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru
         berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula
         halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai
         pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi dialog.
     3.) Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah,
         komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak
         didik dituntut lebih aktif daripada guru, seperti halnya guru, dapat
         berfungsi      sebagai    sumber   belajar   bagi   anak     didik   lain.
         Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal
         ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan,
         serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak
         didik dalam mencapai tujuan.
c.   Hasil Belajar
              Belajar     sangat     erat   hubungannya      dengan       prestasi
     belajar.Karena prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya
     dinyatakan dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 )
     “Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari
     pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan
     tingkah laku”.
              Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk
     pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan
     cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru.
              Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini
     disebabkan banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang
     berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.
     Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
     1.) Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.



                                    10
2.) Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi,
              kemampuan kognitif.
         Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
         1.) Lingkungan                : alam,masyarakat/keluarga.
         2.) Faktor Instrumental       : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan
                                         fasilitas.
3.   Motivasi belajar
              Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang
     dapat   menimbulkan     tingkat    persistensi   dan   entusiasmenya   dalam
     melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu
     itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
     ekstrinsik).
              Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk
     memperlancar pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran. motivasi
     merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya pada proses belajar siswa
     tanpa adanya motivasi, maka proses belajar siswa akan sukar berjalan secara
     lancar. Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong peserta
     didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan
     pembelajaran tercapai. Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini
     berarti dalam proses pembelajaran. Adakalanya guru membangkitkan
     dorongan, desire. incentive, atau memotivasi murid untuk aktif ambil bagian
     dalam    kegiatan   belajar   (Rasyad,    2003:92).    Upaya   menggerakkan,
     mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan penuh
     semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan memberi motivasi. Banyak
     bakat anak tidak berkembang hal ini menurut Purwanto (2002:61)
     dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang
     mendapat motivasi yang tepat. maka lepaslah tenaga yang luar biasa,
     sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Dalam proses
     pembelajaran para guru perlu mendesain motivasi yang tepat terhadap anak



                                       11
didik agar para anak didik itu belajar atau mengeluarkan potensi belajarnya
     dengan baik memperoleh hasil yang maksimal.
4.   Tutor Sebaya
              Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan
     siswa yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan
     materi/latihan kepada teman-temannya yang belum faham. Metode ini
     banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor
     maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran
     pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain
              Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman Sebaya atau antar
     peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu
     menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik
     lain yang kurang mampu. Alternatifnya, waktu khusus tiap harinya harus
     dialokasikan agar peserta didik saling membantu dalam belajar baik satu-
     satu atau dalam kelompok kecil.
              Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk
     membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan
     kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di
     antara peserta didik yang bekerja bersama.
              Tutor Sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar
     dari pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah
     dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan
     kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “Tutor Sebaya”, peserta didik juga
     mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan,
     berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang
     bermakna. Penjelasan Tutor Sebaya kepada temannya lebih memungkinkan
     berhasil dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang
     berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang
     lebih akrab.



                                       12
Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki
          kelebihan dan kekurangan, seperti halnya tutor sebaya. Uraian di atas adalah
          beberapa kelebihan dari metode tutor sebaya sementara kekurangan metode
          ini antara lain :
          a.   Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya.
          b.   Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya.


4.   METODE PENELITIAN
               Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan
     kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-
     masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27).
     Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56) mengatakan bahwa penelitian
     tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang
     sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada
     penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah
     mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan.
     1.   Setting Penelitian
          a.   Lokasi Penelitian
               Nama Sekolah        : SMP Negeri 1 Jakenan
               Alamat              : Jalan Jakenan - Juwana No. 24
                                     Kecamatan Jakenan - Pati 59182


          b.   Subjek Penelitian
               Siswa kelas VIII B sebanyak 40 orang, 20 Siswa Perempuan dan 20
               siswa laki-laki.
     2.   Sasaran Penelitian
          Dalam penelitian ini diharapkan :
          a.   Siswa mengerti materi pelajaran yang diajarkan.
          b.   Siswa dapat mengerjakan latihan-latihan dengan benar.



                                            13
c.   Dapat menumbuhkan motivasi dan kreativitas belajar
     d.   Terjadinya interaksi belajar
3.   Rencana Tindakan
     a.   Siklus Pertama
          1.) Perencanaan
              Pada tahap ini akan dilakukan :
              a.) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai
                   dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata
                   pelajaran TIK Kelas VIII, dan mengembangkan skenario
                   pembelajaran.
              b.) Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap
                   tindakan.
              c.) Memformat lembar kerja (Letak huruf, lebar baris dan kolom,
                   format angka serta penomoran otomatis)
              d.) Menggunakan rumus (penjumlahan (+), pengurangan (-),
                   perkalian (*), dan pangkat (^), dan membuat bingkai
              e.) Menggunakan fungsi (logika, dan statistik)
              f.) Menyusun Lembar kerja siswa
              g.) Menyiapkan alat/media yang diperlukan (LCD Proyektor)
              h.) Menyusun format format penilaian (unjuk kerja) dan observasi.
              i.) Mengadakan tes awal untuk menetukan kelompok yang
                   menjadi tutor dan kelompok teman.
              j.) Membagi kelompok dan menjelaskan maksud pembagian
                   kelompok dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan.
          2.) Tindakan
              Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah
              direncanakan, yaitu :
              a.) Kelompok yang menjadi tutor masuk ruang komputer untuk
                   mendapat materi secara langsung dari guru pengajar selama 1



                                         14
jam pelajaran, sementara kelompok teman berada di kelas
        dengan diberi tugas untuk membaca materi yang akan
        diterangkan.
    b.) Guru menjelaskan materi memformat lembar kerja dengan
        terlebih dahulu mengadakan apersepsi.
    c.) Pada akhir satu jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan
        menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.
    d.) Setelah satu jam pelajaran Kelompok teman masuk ruangan
        komputer dan belajar materi memformat lembar kerja dengan
        dibimbing oleh kelompok tutor.
3.) Pengamatan
    Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang
    berlangsung, diantaranya :
    a.) Mengamati       interaksi   belajar   yang   sedang   berlangsung
        (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang menjadi tutor maupun
        sebagi teman.
    b.) Menilai lembar kerja yang dikerjakan.
4.) Refleksi
    Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang
    dilakukan berdasarkan hasil pengamatan :
    a.) Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan
        dengan jelas oleh kelompok tutor ke kelompok teman ?
              Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada
               lembar latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75%
               maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan
               materi yang sama, dan jika hasilnya sudah memuakan
               maka pada siklus kedua akan disampaikan materi kedua).




                             15
b.) Apakah terjadi interaksi belajar ?
                      Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun
                       seabgai teman, baik itu dalam bentuk tanya jawab,
                       pengerjaan latihan.
             c.) Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-
                  kelemahan pada yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan
                  untuk digunakan pada siklus kedua.
4.   Cara Pengumpulan Data
             Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik
     pengumpulan      data   yang     berorientasi   pada   observasi   partisipasif
     (Wolcott,1992), yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam
     kegiatan yang sedang berjalan.
             Pengambilan data dilakukan dengan Tes dan Observasi. Untuk
     memudahkan dan terkumpulnya data maka peneliti menggunakan format
     penilaian (unjuk kerja) dan format observasi dengan skala penilaian.
     a.) Format Observasi :
         Aspek yang dinilai Skala Nilai
         1.) Materi yang disampai-kan guru dapat dime-ngerti oleh tutor
             ( K/S/B/BS)
         2.) Materi yang disampai-kan tutor dapat dime-ngerti oleh teman
             ( K/S/B/BS)
         3.) Terjadi interaksi belajar (keseriusan, perhatian, dan tanya jawab
             tutor dengan teman)
             ( K/S/B/BS)
         4.) Kreatifitas dalam pengerjaan latihan
             ( K/S/B/BS)




                                       16
Keterangan :
         K        =    Kurang
         S        =    Sedang
         B        =    Baik
         BS       =    Baik Sekali
     b.) Format Penilaian (Unjuk Kerja)
         Siklus Materi N %
         1.) Membuat Tabel/Bingkai 10
              Merubah Lebar Baris 10
              Merubah Lebar Kolom 10
              Merubah Ukuran dan Jenis huruf 10
              Menentukan Tata letak huruf 10
         2.) Menggunakan rumus 10
         3.) Menggunakan fungsi logika
              •       Menetukan Kelulusan
              •       Menentukan Hadiah 10
         Rumus : ∑N = 5 ∑=B
     c.) Kriteria Penilaian
         8 – 10        = Sangat Baik ( A)
         7 – 7,9       = Baik (B)
         6 – 6,9       = Cukup (C)
         ≥ 5,9         = Kurang (K)
5.   Analisis Data
     Untuk menganalisa data, peneliti menggumpulkan dan mengolah data secara
     kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk kerja) dari




                                       17
setiap siklus sehingga dapat mengetahui prosentase peningkatan hasil belajar
          yang kemudian dideskrifsikan untuk diambil suatu kesimpulan.


5.   JADWAL PENELITIAN
     No Rencana Kegiatan Waktu/Minggu ke :
     1.   Persiapan
          a.   Menyusun Konsep Pelaksanaan
          b.   Menyusun Instrumen pengamatan dan penilaian
          c.   Mengadakan tes awal dan membagi kelompok
     2.   Pelaksanaan
          a.   Mempersiapkan alat
          b.   Melakukan tindakan siklus I
     3. Penyusunan Laporan
          a.   Menyusun Konsep Pelaporan
          b.   Perbaikan laporan
          c.   Penggandaan dan penyerahan laporan
                           LAMPIRAN-LAMPIRAN


Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
          Jakarta : PT Rineka Cipta.
Permana, Budi. 2001. Seri Penuntun Praktis Microsoft Exel 2002. Jakarta : PT
          Gramedia.
Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitia. Bandung : PT Remaja
          Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
          Rineka Cipta.




                                             18
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi
        Aksara.


Sagala, H. Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta.


Waridah, Ernawati. 2008. Ejaan Yang Disempurnakan dan Seputar Kebahasa-
        Indonesiaan. Jakarta : Kawan Pustaka.


Wibowo, Mungin Edi, dkk. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang :
        UNNES Press.




                                       19

Contenu connexe

Tendances

2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)
2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)
2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)Reskiani Embatau
 
Linov poposal penelitian fakultas september2018
Linov poposal penelitian fakultas september2018Linov poposal penelitian fakultas september2018
Linov poposal penelitian fakultas september2018maritsabatsa
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputerabdsalam20
 
Model pembelajaran tutoria pdf
Model pembelajaran tutoria pdfModel pembelajaran tutoria pdf
Model pembelajaran tutoria pdfHasrunjhy
 
Modul pembelajaran tutorial
Modul  pembelajaran tutorialModul  pembelajaran tutorial
Modul pembelajaran tutorialFitri_wulandari
 
model pembelajaran tutorial
model pembelajaran tutorialmodel pembelajaran tutorial
model pembelajaran tutorialambarlestari
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERSyaifuljihad
 
Penulisan ilmiah
Penulisan ilmiahPenulisan ilmiah
Penulisan ilmiahNurul Iqah
 
1 pbk lanjutan
1 pbk lanjutan1 pbk lanjutan
1 pbk lanjutanwahyuarfan
 
Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Idha Fitriani
 
Pembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasiPembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasikrisnavito
 
Ppt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputer
Ppt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputerPpt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputer
Ppt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputermeirisdar
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerrima sakinah
 
Modul media pembelajaran digital bahasa indonesia
Modul media pembelajaran digital bahasa indonesiaModul media pembelajaran digital bahasa indonesia
Modul media pembelajaran digital bahasa indonesiaNadiaPutri86
 
Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...
Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...
Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...Deni Riansyah
 
LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIK
LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIKLAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIK
LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIKINTAN FAJAR ISWARI
 

Tendances (19)

2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)
2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)
2. jurnal (media pembelajaran interaktif jaringan komputer)
 
Artikel presentasi
Artikel presentasiArtikel presentasi
Artikel presentasi
 
Linov poposal penelitian fakultas september2018
Linov poposal penelitian fakultas september2018Linov poposal penelitian fakultas september2018
Linov poposal penelitian fakultas september2018
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputer
 
Model pembelajaran tutoria pdf
Model pembelajaran tutoria pdfModel pembelajaran tutoria pdf
Model pembelajaran tutoria pdf
 
Modul pembelajaran tutorial
Modul  pembelajaran tutorialModul  pembelajaran tutorial
Modul pembelajaran tutorial
 
model pembelajaran tutorial
model pembelajaran tutorialmodel pembelajaran tutorial
model pembelajaran tutorial
 
Jurnal media
Jurnal mediaJurnal media
Jurnal media
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
 
Penulisan ilmiah
Penulisan ilmiahPenulisan ilmiah
Penulisan ilmiah
 
1 pbk lanjutan
1 pbk lanjutan1 pbk lanjutan
1 pbk lanjutan
 
Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer
 
Pembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasiPembelajaran berbasis komputer model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasi
 
Ppt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputer
Ppt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputerPpt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputer
Ppt dasar tik pgsd 5 a pembelajaran berbasis komputer
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputer
 
Modul media pembelajaran digital bahasa indonesia
Modul media pembelajaran digital bahasa indonesiaModul media pembelajaran digital bahasa indonesia
Modul media pembelajaran digital bahasa indonesia
 
Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...
Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...
Penggunaan program-presentasi-power-point-melalui-media-proyektor-lcd-untuk-m...
 
Media komputer
Media komputerMedia komputer
Media komputer
 
LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIK
LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIKLAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIK
LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIK
 

Similaire à Penggunaan metode-tutor-sebaya-untuk-meningkatkan-kemampuan-dan-kreatifitas-siswa-dalam-belajar-microdoft-excel

LK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdfJokoSupriyono11
 
Tugas metlit 2
Tugas metlit 2Tugas metlit 2
Tugas metlit 2SODRI UNJ
 
ppt seminar winda
ppt seminar windappt seminar winda
ppt seminar windasaadah25
 
Contoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptx
Contoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptxContoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptx
Contoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptxWahyuDragster
 
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdfLK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdfPENDIVREDIYANTO
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2eli priyatna laidan
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2eli priyatna laidan
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxRakaArga1
 
Sinopsis best practice smp n 25 solo
Sinopsis best practice smp n 25 soloSinopsis best practice smp n 25 solo
Sinopsis best practice smp n 25 soloMulyati Rahman
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Adz Adzan
 
M MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docx
M MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docxM MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docx
M MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docxbocahelite
 
LK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdf
LK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdfLK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdf
LK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdfUlfaFauziah12
 
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifModul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifAldiRahadi
 
Review pengembangan fix
Review pengembangan fixReview pengembangan fix
Review pengembangan fixIcha Maer
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfAvidaAvida1
 
Media IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdf
Media IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdfMedia IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdf
Media IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdfbocahelite
 

Similaire à Penggunaan metode-tutor-sebaya-untuk-meningkatkan-kemampuan-dan-kreatifitas-siswa-dalam-belajar-microdoft-excel (20)

LK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices joko.pdf
 
Tugas metlit 2
Tugas metlit 2Tugas metlit 2
Tugas metlit 2
 
ppt seminar winda
ppt seminar windappt seminar winda
ppt seminar winda
 
Contoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptx
Contoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptxContoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptx
Contoh ppt seminar proposal media pembelajaran .pptx
 
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdfLK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
LK 3.1 PENDI VREDIYANTO.pdf
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
 
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
Program mengajar-tik-ktsp-11-semester 2
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docx
 
Sinopsis best practice smp n 25 solo
Sinopsis best practice smp n 25 soloSinopsis best practice smp n 25 solo
Sinopsis best practice smp n 25 solo
 
Teknik pembuatan lks kel.7
Teknik pembuatan lks kel.7Teknik pembuatan lks kel.7
Teknik pembuatan lks kel.7
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
 
M MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docx
M MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docxM MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docx
M MU'AMMAR QATHAVI Development PPT.docx
 
PTK
PTKPTK
PTK
 
LK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdf
LK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdfLK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdf
LK 3.1 Best Practices Ulfa Fauziah.pdf
 
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifModul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
 
Review pengembangan fix
Review pengembangan fixReview pengembangan fix
Review pengembangan fix
 
Penerapan model
Penerapan modelPenerapan model
Penerapan model
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
 
Media IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdf
Media IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdfMedia IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdf
Media IT PPT Dan Proprofs Brain M Mu'ammar Q Jombang Jember.pdf
 

Plus de Deni Riansyah

Kisi kisi tik kelas viii ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas viii  ulangan kenaikan kelasKisi kisi tik kelas viii  ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas viii ulangan kenaikan kelasDeni Riansyah
 
Kisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelasKisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelasDeni Riansyah
 
Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15
Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15
Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15Deni Riansyah
 
Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15
Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15
Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15Deni Riansyah
 
Kisi kisi tik kls vii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls vii desember 2013 finalKisi kisi tik kls vii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls vii desember 2013 finalDeni Riansyah
 
Kisi kisi tik kls ix desember 2013 final
Kisi kisi tik kls ix desember 2013 finalKisi kisi tik kls ix desember 2013 final
Kisi kisi tik kls ix desember 2013 finalDeni Riansyah
 
Kisi kisi tik kls viii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls viii desember 2013 finalKisi kisi tik kls viii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls viii desember 2013 finalDeni Riansyah
 
Kisi kisi uas qurdis 2013-2014
Kisi kisi uas qurdis  2013-2014Kisi kisi uas qurdis  2013-2014
Kisi kisi uas qurdis 2013-2014Deni Riansyah
 
Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014
Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014
Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014Deni Riansyah
 
12. kisi kisi ips uas kelas 7.9
12. kisi kisi ips uas kelas  7.912. kisi kisi ips uas kelas  7.9
12. kisi kisi ips uas kelas 7.9Deni Riansyah
 
Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014
Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014
Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014Deni Riansyah
 
Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014
Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014
Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014Deni Riansyah
 
Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014
Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014
Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014Deni Riansyah
 
Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014
Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014
Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014Deni Riansyah
 
Kisi kisi uas ipa kls vii, revisi
Kisi kisi uas ipa kls vii, revisiKisi kisi uas ipa kls vii, revisi
Kisi kisi uas ipa kls vii, revisiDeni Riansyah
 
Kisi kisi uas fiqih 2013-2014
Kisi kisi uas fiqih 2013-2014Kisi kisi uas fiqih 2013-2014
Kisi kisi uas fiqih 2013-2014Deni Riansyah
 

Plus de Deni Riansyah (20)

Kisi kisi tik kelas viii ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas viii  ulangan kenaikan kelasKisi kisi tik kelas viii  ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas viii ulangan kenaikan kelas
 
Kisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelasKisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelas
Kisi kisi tik kelas vii ulangan kenaikan kelas
 
Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15
Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15
Kisi kisi kelas vii2 sbk 14-15
 
Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15
Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15
Kisi2 kelas viii semester2 sbk 14 15
 
Kisi kisi tik kls vii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls vii desember 2013 finalKisi kisi tik kls vii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls vii desember 2013 final
 
Kisi kisi tik kls ix desember 2013 final
Kisi kisi tik kls ix desember 2013 finalKisi kisi tik kls ix desember 2013 final
Kisi kisi tik kls ix desember 2013 final
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Kisi kisi tik kls viii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls viii desember 2013 finalKisi kisi tik kls viii desember 2013 final
Kisi kisi tik kls viii desember 2013 final
 
Kisi uas vii 13 14
Kisi uas vii 13 14Kisi uas vii 13 14
Kisi uas vii 13 14
 
Kisi uas ix 13 14
Kisi uas ix 13 14Kisi uas ix 13 14
Kisi uas ix 13 14
 
Kisi uas viii 13 14
Kisi uas viii 13 14Kisi uas viii 13 14
Kisi uas viii 13 14
 
Kisi kisi uas qurdis 2013-2014
Kisi kisi uas qurdis  2013-2014Kisi kisi uas qurdis  2013-2014
Kisi kisi uas qurdis 2013-2014
 
Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014
Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014
Mgmp p kn 2014 semester i 2013 2014
 
12. kisi kisi ips uas kelas 7.9
12. kisi kisi ips uas kelas  7.912. kisi kisi ips uas kelas  7.9
12. kisi kisi ips uas kelas 7.9
 
Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014
Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014
Kisi kisi ips kls viii. uas 2013.2014
 
Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014
Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014
Kisi kisi ipa vii, tp 2013-2014
 
Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014
Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014
Kisi uas ipa ix, tp 2013 2014
 
Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014
Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014
Kisi kisi uas ipa kls viii, 2013 2014
 
Kisi kisi uas ipa kls vii, revisi
Kisi kisi uas ipa kls vii, revisiKisi kisi uas ipa kls vii, revisi
Kisi kisi uas ipa kls vii, revisi
 
Kisi kisi uas fiqih 2013-2014
Kisi kisi uas fiqih 2013-2014Kisi kisi uas fiqih 2013-2014
Kisi kisi uas fiqih 2013-2014
 

Penggunaan metode-tutor-sebaya-untuk-meningkatkan-kemampuan-dan-kreatifitas-siswa-dalam-belajar-microdoft-excel

  • 1. PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KREATIFITAS SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT EXCEL DI KELAS VIII B SMP NEGERI 1 JAKENAN. Proposal PTK Disusun sebagai bahan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Oleh Suhartono NOMOR PESERTA : 11031822411274 1
  • 2. 1. Judul Penelitian Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan dan Kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Jakenan. 2. Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah Microsoft Excel adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas VIII. Pada setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara membagi dua kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer yang tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 40 siswa sementara komputer yang ada berkisar 20 unit dan itupun terkadang sering terjadi kemacetan saat sedang digunakan. Karena alasan tertentu juga pembelajaran komputer diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligus sehingga siswa menggunakan satu unit komputer berdua. Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan, pertama, siswa belajar haya satu jam pelajaran untuk setiap kelompok sehingga pengerjaan latihan dibutuhkan beberapa kali pertemuan dan terbatasnya kesempatan untuk siswa mengembangkan kreatifitasnya, kedua, karena ruang menjadi sempit oleh meja dan komputer maka jika ada siswa yang bertanya terasa sulit untuk dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasil belajar pada setiap pengerjaan latihan tidak tercapai tepat waktu, keempat, penyampaian materi dengan menggunakan OHP cukup membantu guru dalam menjelaskan materi tetapi itu juga belum maksimal karena sifat penyampaian yang berbentuk gambar-gambar perintah yang terbatas sehingga penyampian materi kurang jelas, kelima siswa selalu lupa materi pelajaran (teori, perintah, gambar dan cara-cara melakukan) , keenam karena siswa dibagi dalam 2
  • 3. dua kelompok maka menerangkan materi pelajaran menjadi dua kali juga dan itu secara psikologis memberikan pengaruh kepada pengajar, ketujuh hasil pembelajaran sangat kurang memuaskan karena dari pengamatan siswa yang benar-benar dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan benar berkisar dibawah 20% (8 orang) dari 40 siswa. Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan melakukan inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun metode penyampaian sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan. Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas VIII-B SMPN 1 Jakenan, dalam mempraktek latihan kerja siswa, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan metode tutor sebaya. Menurut Sudjana (1989:30) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian“. Melalui tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi lebih memahaminya. 3
  • 4. b. Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah dari PTK ini adalah : 1. Apakah dengan penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel? 2. Sejauh manakah penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel? c. Pembatasan Masalah Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas VIII-B SMPN 1 Jakenan, semester genap tahun 2010/2011 dalam penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel. Penyampaian materi dengan menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas Siswa dalam Belajar Microsoft Excel yang cukup membantu dalam menjelaskan materi, serta menambah inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan. d. Perumusan Masalah Perumusan masalah dari PTK ini adalah : a. Bagaimanakah pengembangan dan Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan metode tutor sebaya pada pembelajaran Microsoft Excel? b. Sejauh manakah penggunaan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar Microsoft Excel? 4
  • 5. c. Apakah penggunaan tutor sebaya dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar Microsoft Excel? e. Pemecahan Masalah Sebagaimana yang telah dijelaskan di latar belakang bahwa yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas VIII-B SMPN 1 Jakenan dalam mempraktek latihan kerja siswa pada materi Microsoft Excel. Berdasakan identifikasi masalah dan pengamatan yang dilakukan pada setiap mengevaluasi hasil belajar, siswa yang dinilai menguasai dan dapat mengerjakan latihan dengan benar dan tepat sesuai dengan ketentuan dan cara-caranya berkisar 20% (8 orang) dari 40 siswa. Berdasarkan kepada masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan maka salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan metode Tutor Sebaya hal ini didasarkan juga kepada beberapa alasan, sebagai mana yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979 : 184) bahwa memilih metode mengajar tidak bisa sembarang hal ini disesuaikan dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti : a. Tujuan b. Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya. c. Situasi d. Fasilitas : Kualitas dan kuantitas. e. Pribadi guru. Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang lebih efektif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. b. Melakukan tes untuk mengelompokan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa dan kreatifitas siswa dalam cara mengerjakan tes. 5
  • 6. c. Membuat kelompok siswa yang dijadikan sebagai tutor (siswa yang dianggap sudah mengerti/pandai) dan kelompok siswa yang menjadi teman sebaya dalam pembelajaran. Pembagian kelompok berdasarkan kemampuan siswa ini dilakukan untuk beberapa kali pertemuan atau beberapa siklus yang selanjutnya akan dikelompokan secara acak pada siklus terakhir. d. Menggunakan media pembelajaran (LCD Proyektor) sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi pelajaran. f. Tujuan Penelitian a. Untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan dan mengembangkan pembelajaran dengan metode tutor sebaya pada pembelajaran microsoft excel. b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar Microsoft Excel. c. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar Microsoft Excel. g. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Melalui PTK ini Guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang bervariasi khususnya metode tutor sebaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran serta meminimalkan kesalahan siswa pada pembelajaran Microsoft Excel. 2. Bagi siswa Hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua siswa karena terjadi pembelajaran mandiri. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran TIK di sekolah. 6
  • 7. 3. Kajian Teori 1. Microsoft Excel Sebagaimana yang terkandung dalam Standar kompetesi dan Kompetensi dasar mata pelajaran TIK, bahwa untuk siswa kelas VIII diberikan materi pelajaran pengolah angka, dengan Komptensi sebagai berikut : “Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan Informasi” 1.1 Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka 1.2 Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka 1.3 Menggunakan menu dan ikon pokok pada perangka lunak pengolah angka 1.4 Membuat dokumen pengolah angka sederhana Microsoft Excel adalah program aplikasi spreadsheet (Lembar kerja) yang paling populer dan banyak digunakan saat ini untuk membantu dalam pengerjaan menghitung, menganalisa data dan presentasi data. Program pengolah angka merupakan bagian dari materi pembelajaran yang harus diajarkan untuk tingkat SMP sesuai dengan Standar komptenesi dan Komptensi dasar, adapun materi yang harus disampaikan seperti pengenalan program, menu, toolbar, icon, penggunaan rumus dan fungsi sampai kepada pembuat grafik. Program pengolah angka ini sangat penting diberikan kepada siswa, karena selain siswa dapat belajar program itu sendiri, siswa dapat menggunakannya untuk menghitung angka atau penggunaan yang ada pada mata pelajaran lain seperti Matematika dan fisika. 7
  • 8. 2. Hakikat, Interaksi dan Hasil belajar a. Hakikat Belajar Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 : 84 ) menyatakan bahwa: “ Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi “, sementara itu Edward Thorndike (1973) berpendapat, bahwa belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat dengan nyata, proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak tetapi merupakan proses yang terjadi secara internal dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan yang baru. Hubungan baru dapat berupa antara reaksi-reaksi, perangsangan-perangansangan dan reaksi. Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan betapa pentingnya proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu perlu kiranya kita menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal ini Slameto (19991:27-28) mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: 1.) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. 2.) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. 3.) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. 8
  • 9. 4.) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut discovery. 5.) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery; 6.) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapai. 7.) Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. 8.) Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan efektif. 9.) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya; b. Interaksi Belajar Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan bertujuan. Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif, karena tidak mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses, siswa harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing. Inilah yang disebut dengan interaksi edukatif sebagimana yang dikemukakan Abu Achmadi dan Shuyadi, 1985:47), interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. 1.) Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi. 9
  • 10. Guru aktif, dan anak didik pasif. Mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran. 2.) Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi dialog. 3.) Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif daripada guru, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik lain. Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan. c. Hasil Belajar Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku”. Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru. Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini disebabkan banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 1.) Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera. 10
  • 11. 2.) Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah: 1.) Lingkungan : alam,masyarakat/keluarga. 2.) Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan fasilitas. 3. Motivasi belajar Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk memperlancar pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran. motivasi merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya pada proses belajar siswa tanpa adanya motivasi, maka proses belajar siswa akan sukar berjalan secara lancar. Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam proses pembelajaran. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire. incentive, atau memotivasi murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar (Rasyad, 2003:92). Upaya menggerakkan, mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan penuh semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan memberi motivasi. Banyak bakat anak tidak berkembang hal ini menurut Purwanto (2002:61) dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat. maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Dalam proses pembelajaran para guru perlu mendesain motivasi yang tepat terhadap anak 11
  • 12. didik agar para anak didik itu belajar atau mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik memperoleh hasil yang maksimal. 4. Tutor Sebaya Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi/latihan kepada teman-temannya yang belum faham. Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman Sebaya atau antar peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu. Alternatifnya, waktu khusus tiap harinya harus dialokasikan agar peserta didik saling membantu dalam belajar baik satu- satu atau dalam kelompok kecil. Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama. Tutor Sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “Tutor Sebaya”, peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Penjelasan Tutor Sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab. 12
  • 13. Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti halnya tutor sebaya. Uraian di atas adalah beberapa kelebihan dari metode tutor sebaya sementara kekurangan metode ini antara lain : a. Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya. b. Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya. 4. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah- masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan. 1. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Jakenan Alamat : Jalan Jakenan - Juwana No. 24 Kecamatan Jakenan - Pati 59182 b. Subjek Penelitian Siswa kelas VIII B sebanyak 40 orang, 20 Siswa Perempuan dan 20 siswa laki-laki. 2. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan : a. Siswa mengerti materi pelajaran yang diajarkan. b. Siswa dapat mengerjakan latihan-latihan dengan benar. 13
  • 14. c. Dapat menumbuhkan motivasi dan kreativitas belajar d. Terjadinya interaksi belajar 3. Rencana Tindakan a. Siklus Pertama 1.) Perencanaan Pada tahap ini akan dilakukan : a.) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas VIII, dan mengembangkan skenario pembelajaran. b.) Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan. c.) Memformat lembar kerja (Letak huruf, lebar baris dan kolom, format angka serta penomoran otomatis) d.) Menggunakan rumus (penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), dan pangkat (^), dan membuat bingkai e.) Menggunakan fungsi (logika, dan statistik) f.) Menyusun Lembar kerja siswa g.) Menyiapkan alat/media yang diperlukan (LCD Proyektor) h.) Menyusun format format penilaian (unjuk kerja) dan observasi. i.) Mengadakan tes awal untuk menetukan kelompok yang menjadi tutor dan kelompok teman. j.) Membagi kelompok dan menjelaskan maksud pembagian kelompok dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan. 2.) Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu : a.) Kelompok yang menjadi tutor masuk ruang komputer untuk mendapat materi secara langsung dari guru pengajar selama 1 14
  • 15. jam pelajaran, sementara kelompok teman berada di kelas dengan diberi tugas untuk membaca materi yang akan diterangkan. b.) Guru menjelaskan materi memformat lembar kerja dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi. c.) Pada akhir satu jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar. d.) Setelah satu jam pelajaran Kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi memformat lembar kerja dengan dibimbing oleh kelompok tutor. 3.) Pengamatan Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya : a.) Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang menjadi tutor maupun sebagi teman. b.) Menilai lembar kerja yang dikerjakan. 4.) Refleksi Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan : a.) Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan jelas oleh kelompok tutor ke kelompok teman ?  Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama, dan jika hasilnya sudah memuakan maka pada siklus kedua akan disampaikan materi kedua). 15
  • 16. b.) Apakah terjadi interaksi belajar ?  Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun seabgai teman, baik itu dalam bentuk tanya jawab, pengerjaan latihan. c.) Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan- kelemahan pada yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua. 4. Cara Pengumpulan Data Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik pengumpulan data yang berorientasi pada observasi partisipasif (Wolcott,1992), yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan. Pengambilan data dilakukan dengan Tes dan Observasi. Untuk memudahkan dan terkumpulnya data maka peneliti menggunakan format penilaian (unjuk kerja) dan format observasi dengan skala penilaian. a.) Format Observasi : Aspek yang dinilai Skala Nilai 1.) Materi yang disampai-kan guru dapat dime-ngerti oleh tutor ( K/S/B/BS) 2.) Materi yang disampai-kan tutor dapat dime-ngerti oleh teman ( K/S/B/BS) 3.) Terjadi interaksi belajar (keseriusan, perhatian, dan tanya jawab tutor dengan teman) ( K/S/B/BS) 4.) Kreatifitas dalam pengerjaan latihan ( K/S/B/BS) 16
  • 17. Keterangan : K = Kurang S = Sedang B = Baik BS = Baik Sekali b.) Format Penilaian (Unjuk Kerja) Siklus Materi N % 1.) Membuat Tabel/Bingkai 10 Merubah Lebar Baris 10 Merubah Lebar Kolom 10 Merubah Ukuran dan Jenis huruf 10 Menentukan Tata letak huruf 10 2.) Menggunakan rumus 10 3.) Menggunakan fungsi logika • Menetukan Kelulusan • Menentukan Hadiah 10 Rumus : ∑N = 5 ∑=B c.) Kriteria Penilaian 8 – 10 = Sangat Baik ( A) 7 – 7,9 = Baik (B) 6 – 6,9 = Cukup (C) ≥ 5,9 = Kurang (K) 5. Analisis Data Untuk menganalisa data, peneliti menggumpulkan dan mengolah data secara kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk kerja) dari 17
  • 18. setiap siklus sehingga dapat mengetahui prosentase peningkatan hasil belajar yang kemudian dideskrifsikan untuk diambil suatu kesimpulan. 5. JADWAL PENELITIAN No Rencana Kegiatan Waktu/Minggu ke : 1. Persiapan a. Menyusun Konsep Pelaksanaan b. Menyusun Instrumen pengamatan dan penilaian c. Mengadakan tes awal dan membagi kelompok 2. Pelaksanaan a. Mempersiapkan alat b. Melakukan tindakan siklus I 3. Penyusunan Laporan a. Menyusun Konsep Pelaporan b. Perbaikan laporan c. Penggandaan dan penyerahan laporan LAMPIRAN-LAMPIRAN Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta. Permana, Budi. 2001. Seri Penuntun Praktis Microsoft Exel 2002. Jakarta : PT Gramedia. Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. 18
  • 19. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara. Sagala, H. Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta. Waridah, Ernawati. 2008. Ejaan Yang Disempurnakan dan Seputar Kebahasa- Indonesiaan. Jakarta : Kawan Pustaka. Wibowo, Mungin Edi, dkk. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : UNNES Press. 19