Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium pasien selama beberapa hari yang menunjukkan gangguan fungsi ginjal akut dan kronik. Terdapat peningkatan kadar gula darah, enzim hati, dan bilirubin total yang menunjukkan komplikasi diabetes dan hepatitis.
8. Insufisiensi ginjal
Definisi:
Insufisiensi ginjal atau yang dikenal dengan gagal ginjal adalah kondisi dimana kemampuan
fungsi ginjal dalam penyaringan pembuangna elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan
dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine berkurang
hingga tidak mampu bekerja sama sekali. Insufisiensi ginjal ditandai dengan penurunan
Glomerulus Filtration Rate (GFR), peningkatan kosentrasi kreatinin serum.
Insufisiensi ginjal ada dua tipe:
Gagal ginjal akut: gagal ginjal ini terjadi secara tiba-tiba, bersifat refersibel, dapat karena
infeksi, obat, luka trauma, pembedahan, racun nefrotoksik dan lain-lain. Ditandai
dengan oliguria, gangguan cairan dan elektrolit dalam tubuh, dialisys dapat dibutuhkan
pada kondisi ini hingga berfungsi kembali.
Gagal ginjal kronik: gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan
irriversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolism dan
keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah).
Perjalanan Klinis Gangguan Fungsi Ginjal
Sebagian besar penyakit ginjal menyerang nefron, mengakibatkan kehilangan kemampuannya untuk
menyaring. Kerusakan pada nefron dapat terjadi secara cepat, sering sebagai akibat pelukaan atau
keracunan.Tetapi kebanyakanpenyakit ginjal menghancurkan nefron secara perlahan dan diam-diam.
Kerusakan hanya tertampak setelah beberapa tahun atau bahkan dasawarsa. Sebagian besar penyakit
ginjal menyerangkeduabuahginjal sekaligus.Gagal ginjal terminal terjadibilafungsiginjal sudahsangat
buruk, dan penderita mengalami gangguan metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Ginjal yang
sakit tidak bisa menahan protein darah (albumin) yang seharusnya tidak dilepaskan ke urin. Awalnya
terdapat dalam jumlah sedikit (mikro-albuminuria). Bila jumlahnya semakin parah akan terdapat pula
proteinlain(proteinuria).Jadi, berkurangnya fungsi ginjal menyebabkan terjadinya penumpukan hasil
pemecahan protein yang beracun bagi tubuh, yaitu ureum dan nitrogen.
9. Kemampuanginjal menyaringdarahdinilai denganperhitungan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) atau juga
dikenal dengan GlomerularFiltration Rate(GFR). Kemampuan fungsi ginjal tersebut dihitung dari kadar
kreatinin (creatinine) dan kadar nitrogen urea (blood urea nitrogen/BUN) di dalam darah. Kreatinin
adalahhasil metabolisme sel ototyangterdapatdi dalamdarahsetelahmelakukankegiatan, ginjal akan
membuangkretinindari darah ke urin. Bila fungsi ginjal menurun, kadar kreatinin di dalam darah akan
meningkat. Kadar kreatinin normal dalam darah adalah 0,6-1,2 mg/dL. LFG dihitung dari jumlah
kreatininyangmenunjukkankemampuan fungsi ginjalmenyaringdarahdalamsatuanml/menit/1,73m2.
Kemampuan ginjal membuang cairan berlebih sebagai urin (creatinine clearence unit) di hitung dari
jumlahurinyangdikeluarkantubuh dalam satuan waktu, dengan mengumpulkan jumlah urin tersebut
dalam 24 jam, yang disebut dengan C_crea (creatinine clearence). C_cre normal untuk pria adalah 95-
145 ml/menit dan wanita 75-115 ml/menit.
Perbandingan nilai kreatinin, laju filtrasi glomerulus dan clearence rate untuk menilai fungsi
ginjal dapat dikategorikan menjadi:
Kategori fungsi
ginjal
GFR (mg/dL) Kreatinin
(ml/menit/1,73m2)
Clearence Rate
(ml/menit)
normal >90 Pria: <1,3
Wanita: <1,0
Pria: 90-145
Wanita: 75 -115
Gangguan ginjal
ringan
60-89 Pria: 1,3-1,9
Wanita : 1- 1,9
56-100
Gangguan ginjal
sedang
30 -59 2-4 35 - 55
Gangguan ginjal
berat
15 -29 >4 <35
Gagal ginjal akut (AKI)
Definisi:
Gagal ginjal akut adalah penurunan mendadak faal ginjal dalam 48 jam yaitu berupa kenaikan
kadar kreatinin serum > 0,3 mg/dL (> 26,4µmol/l), presentasi kenaikan kreatinin serum >50%
(1,5 x kenaikan dari nilai dasar), atau pengurangan produksi urin (oliguria yang tercatat <0,5
ml/kg/jam dalam waktu lebih dari 6 jam).
Klasifikasi RIFLE
10. Kategori RIFLE Criteria kreatinin serum Criteria UO
Risk Kenaikan kreatinin serum >
1,5x nilai dasar atau
penurunan GFR >25%
<0,5 ml/kg/jam for >6 jam
Injury Kenaikan kreatinin serum
>2,0x 5x nilai dasar atau
penurunan GFR > 50%
<0,5 ml/kg/jam atau >12/ jam
Failure Kenaikan kreatinin serum
>3,0x 5x nilai dasar atau
penurunan GFR >75 or
Nilai absolute kreatinin serum
> 4 mg dengan peningkatan
mendadak minimal 0,5 mg
< 0,3 ml/kg/jam atau >24 jam
Anuria >12 jam
AKIN criteria Criteria kreatinin serum Criteria UO
Klasifikasi AKIN
Tahap Criteria kreatinin serum Criteria produksi urin
1 Kenaikan kreatinin serum > 0,3 mg/dL
(>26,4µmol/l) atau kenaikan > 150% to 200% (1,5
sampai 2 kali lipat) dari nilai dasar
Kurang dari 0,5 ml/kg per jam
lebih dari 6 jam
2 Kenaikan kreatinin serum > 200% - 300% (>2-3 kali
lipat) dari nilai dasar
Kurang dari 0,5 ml/kg perjam
lebih dari 12 jam
3 Kenaikan kreatinin serum > 300% (> 3 kali lipat)
dari nilai dasar
Kurang dari 0,3 ml/kg perjam
lebih dari 24 jam atau anuria
12 jam.
Etiologi
11. Pada gagal ginjal akut, fungsi ginjal hilang secara cepat. Daftar dari penyebab-penyebab seringkali
dikategorikan berdasarkan di mana kerusakan telah terjadi.
Faktor prerenal
Faktor ini adalah disebabkan oleh pengaliran darah ke ginjal yang berkurang. Contoh-contoh
dari penyebab prerenal adalah hipovolemia yang disebabkan oleh kehilangan darah, dehidrasi
dari kehilangan cairan tubuh akibat muntah, diare, berkeringat, dan demam, konsumsi cairan
yang sedikit sekali, konsumsi obat seperti diuretik (water pills) yang mungkin menyebabkan
kehilangan air yang berlebihan serta obstruksi pengaliran darah ke ginjal yang disebabkan oleh
halangan dari arteri atau vena renal.
Faktor renal
Faktor renal merupakan kerusakan secara langsung pada ginjal sendiri. Ini termasuk sepsis yang
memicu kepada peradangan pada ginjal dimana fungsi ginjal menjadi tidak adekuat. Ini adalah
disebabkan oleh pengambilan obat-obatan yang mengakibatakan keracunan pada ginjal. Antara
obatnya adalah obat anti peradangan nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen serta yang
lain-lain adalah antibiotik seperti aminoglycosides [gentamisin (Garamycin), tobramycin],
lithium (Eskalith, Lithobid), obat-obatan yang mengandung iodine seperti yang disuntikan untuk
studi radiologi dengan dye (zat pewarna). Selain itu Rhabdomyolysis adalah salah satu faktor
renal yang menyebabkan gagal ginjal akut. Ini adalah suatu situasi dimana terjadi penguraian
otot yang disignifikasi dalam tubuh, dan produk-produk degenerasi dari serat otot menyumbat
pada sistem penyaringan di ginjal. Ini sering terjadi karena trauma dan luka. Glomerulonefritis
akut atau peradangan glomeruli ginjal merupakan satu faktor gagal ginjal. Antara penyakit
dapat menyebabkan peradangan ini adalah sistemik lupus eritematosus, Wegener's
granulomatosis, dan sindroma Goodpasture.
Faktor post renal
Ini disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran urin yaitu obstruksi dari
kantung kemih atau ureter yang menyebabkan tekanan karena tidak ada tempat untuk
pengaliran urin ke luar. Ketika tekanan meningkat ia turut mengefek ginjal. Hipertrofi prostat
12. turut mengobstruksi uretra dan menghalang kantung kemih dari mengosong. Batu-batu ginjal
juga dapat memicu kepada obstruksi saluran kemih (Harsh Mohan).
Manifestasi klinis
Berkurangnya produksi air kemih (oliguria : volume air kemih berkurang, atau anuria:
sama sekali tidak terbentuk air kemih)
Nokturia ( berkemih dimalam hari )
Tanda-tanda kekurangan cairan ( mukosa bibir kering, turgor kulit menurun)
Pembengkakan tungkai , kaki atau pergelangan kaki
Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan)
Berkurangnya rasa , terutama di tangan dan kaki
Perubahan mental atau suasana hati
Tanda-tanda sumbatan pada saluran kemih
Kejang
Tremor tangan
Demam
Nyeri pinggang hebat (kolik)