SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI
SARJANA/AHLI TEKNIK
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

PRESENTASI HASIL LATIHAN :
Dampak positif dan negatif perkembangan Karya
sarjana teknik dibidang teknologi
diberbagai bidang.
1.
2.
3.
4.
5.

Bidang Informasi dan komunikasi oleh kelompok A.
Bidang ekonomi dan industri oleh kelompok B.
Bidang sosial dan budaya oleh kelompok C.
Bidang Pendidikan oleh kelompok D.
Bidang Politik oleh Kelompok E.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Dampak positif dan negatif perkembangan Karya
sarjana teknik dibidang teknologi
diberbagai bidang.
KELOMPOK

BIDANG

DAMPAK POSITIF

DAMPAK NEGATIF

A

INFORMASI DAN
KOMUNIKASI

1.
2.
3.

1.
2.
3.

B

EKONOMI DAN
INDUSTRI

1.
2.
3.

1.
2.
3.

C

SOSIAL DAN
BUDAYA

1.
2.
3.

1.
2.
3.

D

PENDIDIKAN

1.
2.
3.

1.
2.
3.

E

POLITIK

1.
2.
3.

1.
2.
3.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

DASAR DASAR DAN PENGERTIAN
ETIKA PROFESI
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Pendahuluan.


Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara maupun
tingkat internasional perlu ada sistem yang mengatur
bagaimana seharusnya manusia bergaul.



Sistem yang mengatur pergaulan menjadi saling
menghormati adalah sopan santun, tata krama, protokoler
dan lain-lain.



Pedoman pergaulan dimaksudkan untuk menjaga
kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka
senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan dan
dirugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya
sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.



Hal-hal diatas mendasari tumbuh kembangnya etika di
masyarakat.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI



Etika berasal dari kata ethos (bahasa
Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat.



Etika berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh individu ataupun kelompok
untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI



Definisi Etika : “the discipline which can act as the
performance index or reference for our control
system” (Martin 1993).



Etika : batasan atau standar yang mengatur
pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.



Etika sebagai seni pergaulan manusia, diwujudkan
dalam bentuk aturan (kode etik) tertulis sistematik
berdasarkan prinsip moral yang berlaku di
masyarakat dan berfungsi sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara
logika-rasional umum (common sense) dinilai
menyimpang dari kode etik.



Etika merupakan “self control”
yang dibuat dan diterapkan
dari dan untuk kepentingan
kelompok profesi itu sendiri.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan
perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua
manusia dalam ruang dan waktu tertentu
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

PENGERTIAN BAIK
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan
rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau
bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai
secara positif)
PENGERTIAN BURUK
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti
perbuatan
yang
bertentangan
dengan
norma‐norma masyarakat yang berlaku.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Pengertian Baik dan Buruk
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khayr (dalam bahasa
Arab) yang artinya “ yang baik”.
Good; best (dalam bahasa Inggris), good = that which is morally right or
acceptable.
Sedangkan kebalikan kata baik adalah buruk, kata buruk sepadan
dengan kata syarra, kobikh dalam bahasa Arab dan evil ; bad dalam
bahasa Inggris .
Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan
rasa keharuan dan kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan seterusnya.
Perilaku yang baik adalah perilaku yang memiliki tujuan baik dan selaras
dengan alam manusia
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

MENILAI BAIK DAN BURUK
Penilaian baik dan buruk, dipengaruhi oleh berbagai hal
yaitu : menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Bisikan Hati
(Intuisi),Rasio,
pandangan individu, paham berbagai
kelompok aliran seperti : faham kebahagiaan, Utilitarisme,
Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran
Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran
Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran
Komunisme, dsbnya.
Kriteria perbuatan baik atau buruk menurut agama, adat
kebiasaan dan kebudayaan , serta berbagai aliran atau
faham yang pernah dan terus berkembang sampai saat ini,
sebagai berikut :
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

1. Bisikan Hati (Nurani)
Jiwa manusia memiliki kekuatan yang mampu membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk. Kekuatan tersebut dapat
mendorongnya berbuat baik dan mencegahnya berbuat buruk.
Jiwanya akan merasa bahagia jika telah berbuat baik dan merasa
tersiksa jika telah berbuat buruk. Kekuatan ini disebut nurani.
Masing – masing individu memiliki kekuatan yang berbeda satu
sama lain. Perbedaan kekuatan ini dapat menyebabkan
perbedaan persepsi tentang sesuatu yang dianggap baik dan
yang dianggap buruk.
Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi
apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih
dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”.
Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan,
keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi
pekerti”
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

2. Rasio.
Rasio merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia, yang
membedakannya dengan makhluk lain. Dengan rasio yang dimiliki,manusia
dapat menimbang mana perkara yang baik dan yang buruk. Dengan akalnya
manusia dapat menilai bahwa perbuatan yang berakibat baik layak disebut
baik dan dilestarikan, dan begitu sebaliknya. Penilaian rasio manusia akan
terus berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan pengalaman –
pengalaman yang mereka miliki.
3. Pandangan Individu.
Kelompok atau masyarakat tertentu memiliki anggota kelompok atau
masyarakat yang secara individual memiliki pandangan atau pemikiran yang
berbeda dengan kebanyakan orang di kelompoknya. Masing–masing individu
memiliki kemerdekaan untuk memiliki pandangan dan pemikiran tersendiri
meski harus berbeda dengan kelompok atau masyarakatnya. Masing–masing
individu memiliki hak untuk menentukan mana yang dianggapnya baik untuk
dilakukan dan mana yang dianggapnya buruk. Tidak mustahil apa yang
semula dianggap buruk oleh masyarakat, akhirnya dianggap baik, karena
terdapat seseorang yang berhasil meyakinkan kelompoknya bahwa apa yang
dianggapnya buruk adalah baik.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

4. Adat Istiadat.
Adat istiadat yang berlaku dalam kelompok ataupun masyarakat tertentu menjadi salah
satu ukuran baik dan buruk anggotanya dalam berperilaku.
Melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan masyarakat sekitarnya ataupun
kelompoknya akan menjadi masalah dalam berinteraksi.
Masing – masing kelompok atau masyarakat tertentu memiliki batasan – batasan
tersendiri tentang hal – hal yang harus diikuti dan yang harus dihindari.
Sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat satu belum tentu demikian menurut
masyarakat yang lain. Mereka akan mendidik dan mengajarkan anak-anak mereka
untuk melakukan kebiasaan–kebiasaan yang mereka anggap baik dan melarang
melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan mereka.
Tiap umat manusia mempunyai adat / tradisi dan peraturan tertentu yang dianggap
baik untuk dilaksanakan. Dengan demikian, maka terjadilah bermacam-macam
perbedaan adat / kebiasaan diantara bangsa-bangsa, bahkan perbedaan antar suku.
Adapun sumber daripada adat kebiasaan antara lain :
1.
Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh nenek moyangnya yang dianggap
baik, yang kemudian diwariskan turun temurun.
2.
Perbuatan / peristiwa secara kebetulan, meskipun tidak berdasarkan kepada
akal.
3.
Perbuatan orang-orang terdahulu.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

5. Norma Agama.
Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan.

Ukuran baik dan buruk menurut norma agama lebih bersifat tetap, bila
dibandingkan dengan ukuran baik dan buruk dimata nurani, rasio,
pandangan individu dan adat istiadat.
Keempat ukuran tersebut bersifat relatif dan dapat berubah sesuai
dengan ruang dan waktu.
Ukuran baik dan buruk yang berlandaskan norma agama kebenarannya
lebih dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan, karena
norma agama merupakan ajaran Tuhan Yang Maha Suci dimana
perbuatan itu diperintahkan/dilarang oleh-Nya.
Disamping itu, ajaran Tuhan lebih bersifat universal, lebih terhindar
dari subyektifitas individu maupun kelompok.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Aliran – aliran tentang Baik dan Buruk
Penentuan dan karakternya baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur
melalui fitrah manusia.
Perkembangan pemikiran manusia dengan pandangan filsafat tentang
manusia, maka aliran-aliran filsafat yang mempengaruhi dalam penentuan
baik dan buruk diantaranya adalah :
Faham Kebahagiaan (Hedonisme)
“Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan
kenikmatan/kelezatan”.
Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu:
(1) hedonisme individualistik/egostikhedonism yang menilai bahwa jika
suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan
jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk;
(2) hedonismerasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa
kebahagiaan atau kenikmatan individu haruslah berdasarkan
pertimbangan akal sehat; dan
(3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur
apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat
perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh
makhluk.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Paham Eudaemonisme
Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri
dan kebahagiaan bagi orang lain.
Menurut Aristoteles, untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan
4 hal yaitu (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan
dan kekuasaan, (2) kemauan, (3) perbuatan baik, dan (4)
pengetahuan batiniah.
Aliran Pragmatisme
Aliran ini menitikberatkan pada hal‐hal yang berguna dari
diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang
menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu
penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab
kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam
dunia empiris.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai dengan
keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan
apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau
mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah
menjadi perusak alam semesta.
Aliran Vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran naturalisme sebab
menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan
alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup).
Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu:
(1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan
(2) vitalisme optimistis.
Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus”
artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”.
Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang
yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan.
Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak
memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Aliran Gessingnungsethik
Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog,Musik,
Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini
adalah “penghormatan akan kehidupan”, yaitu sedapat
mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku
baik. Ukuran kebaikannya adalah “pemelihataan akan
kehidupan”, dan yang buruk adalah setiap usaha yang
berakibat kebinasaan dan menghalangi‐halangi hidup.

Aliran Idealisme
Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab
pikiran manusialah yang menjadi sumber ide.
Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada
hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah
gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan).
Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide).
Jadi yang baik itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Aliran Eksistensialisme
Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia
selalu terkait pada keputusan‐keputusan individu, Artinya, andaikan
individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang
terjadi. Individu sangat menentukan terhadao sesuatu yang baik,
terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah
“Truth is subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya maka
disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi
pribadinya maka itulah yang buruk.

Aliran Marxisme
Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada
dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus
mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala
sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh
untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik
asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Evolusi
Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini
selalu (secara berangsur‐angsur) mengalami perubahan yaitu
berkembang menuju kearah kesempurnaan (mengadopsi teori
Darwin yaitu konsep selection of nature, struggle for life, dan survival
for the fittest). Paham ini meyakini bahwa nilai moral harus selalu
berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang
ada di alam ini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang
dikatakan dengan baik, dan nilai‐nilai yang tidak bertahan (kalah
dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

MORAL
Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan.
Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang
tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak
memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam
berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu
sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat
diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang
itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
Menurut Immanuel Kant, moralitas adalah hal kenyakinan dan sikap
batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari luar, entah
itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat. Dikatakannya
bahwa, kriteria mutu moral seseorang adalah hal kesetiaannya pada
hatinya sendiri.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Pluralisme moral
1. Pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya
perbedaan suku, daerah, budaya dan agama yang hidup
berdampingan;
2. Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur
dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya
menantang pandangan moral tradisional;
3. Berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun
kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri
tentang bagaimana manusia harus hidup.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Ajaran Moral dan Etika.
Ajaran moral perlu dibedakan dengan Etika.
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma
moral yang terdapat pada sekelompok manusia.
Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup.
Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap
anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban
manusia.

Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran
moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran
moral.
Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri yaitu bersifat rasional,
kritis, mendasar, sistematik dan normatif .
KONSEP TEKNOLOGI

Etika
ETIKA UMUM

ETIKA KHUSUS

Mengenai prinsip dan
moral dasar

Etika terapan yang
berlaku khusus

 Moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb.
 Etika selalu dikaitkan dengan moral.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

ETIKA UMUM.
Adalah kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis.
Prinsip-prinsip moral dasar dan teori-teori etika menjadi
pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur
dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan,
yang membahas mengenai pengertian umum dan teoriteori.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

ETIKA KHUSUS.
Adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus.
Penerapan ini dapat berwujud :
1. Bagaimana kita mengambil keputusan dan bertindak dalam
kehidupan dan kegiatan khusus yang kita lakukan, yang didasari oleh
teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
2. Bagaimana kita menilai perilaku kita sendiri dan orang lain dalam
kehidupan dan kegiatan khusus , dengan dasar bertindak etis
Dengan kata lain, cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan
atau tindakan, dengan berlatar belakang prinsip moral dasar.
KONSEP TEKNOLOGI

ETIKA KHUSUS :

Etika individual

Etika sosial

yaitu menyangkut kewajiban
dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.

yaitu terkait dengan kewajiban,
sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia

 Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan, karena
kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai bagian umat
manusia saling berkaitan.
 Etika sosial menyangkut :
a. hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun
secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), dan
b. sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi
maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Etika sosial terbagi dalam banyak bidang :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiolog.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

 Etika berkaitan dengan konsep yang di miliki
oleh individu ataupun kelompok untuk
menilai apakah tindakan yang telah di
kerjakan itu salah atau benar, buruk atau
baik.
 Etika tidak mempersoalkan keadaan
manusia, melainkan mempersoalkan
bagaimana manusia harus bertindak.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.
Norma meliputi : norma hukum, norma moral, norma agama dan
norma sopan santun.
1.
2.
3.
4.

Norma hukum berasal dari hukum dan perundang- undangan,
Norma agama berasal dari agama,
Norma moral berasal dari suara batin.
Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

FUNGSI ETIKA
1.

2.

3.

Sarana untuk memperoleh orientasi kritis
berhadapan dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan.
Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual
yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara
rasional dan kritis.
Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil
sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

PERAN ETIKA
Diperlukan dalam :
1. Kegiatan analisis fungsi, sebagai dasar dalam menganalisa
apakah langkah-langkah yang telah diterapkan sesuai dengan
aturan yang terdapat dalam hukum.
2. Kegiatan proses pembangkitan ide, sebagai dasar dalam
konsep pengembangan. Konsep pengembangan harus murni
dari konsep pribadi, bukan plagiat.
3. Kegiatan menetapkan alternatif, sebagai dasar pertimbangan
dalam memilih alternatif (misal produk telah sesuai dengan
normal moral dan asusila yang berlaku). Menentukan berbagai
alternatif, sangat dibutuhkan, dimana alternatif produk yang
dipilih telah memenuhi persyaratan, seperti sesuai kebutuhan
dan tidak merugikan konsumen, harga terjangkau, biaya
investasi mesin rendah, serta meningkatkan keuntungan, dll.
4. Proses membuat prototype , sebagai dasar pemikiran dalam
pembuatan produk yang aman bagi konsumen. Misalnya
menghindari bahan baku tidak aman (dari melamin, timbal
karena berbahaya bagi konsumen).
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

TEORI-TEORI ETIKA

A. Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik bila
tindakan ini meningkatkan derajat manusia.
B. Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang
harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan itu adalah
tindakan terbaik.
Sedangkan” etika hak (right-ethics) “ menekankan bahwa kita semua
mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini
tidak dapat diterima secara etika.
C. Etika Moralitas
Etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi
orang seperti apa.
Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap tidak benar jika
tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral).
Etika moral lebih bersifat pribadi, namun moral pribadi akan berkaitan
erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan
pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga
akan bermoral.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

ISTILAH TERKAIT
Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos, itikad dan kode etik atau
kode etika.
Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk.

Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok
dengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya
hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan.
Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis menanyakan usia pada
seorang wanita.
Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapan ethos
kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja yang
tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap pekerjaannya.
Itikad artinya niat atau keinginan yang timbul dalam hati manusia.
Kode Etika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah
profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankan
tugasnya
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

Referensi:
1. Sukrisno Agoes, I Cenik ArdaNA, Etika Bisnis dan Profesi, Salemba Empat, 2011
2. Etika Profesi, R.Rizal Isnanto, ST, MM, MT, Univ. Diponegoro, 2009
3. Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana.
4. Nurdiansyah. 2012. Etika profesi. Pdf. Jakarta
5. Drs. O.P. SIMORANGKIR, etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Kuliah 2 – ETIKA PROFESI

SELAMAT BELAJAR DENGAN TEKUN

TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial tiyo noiss
 
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIUKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIDewi Sanusi Noor
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikAinul Mukarrob
 
Akhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruanAkhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruanMAbdulNasir
 
Pendidikan moral nota
Pendidikan moral notaPendidikan moral nota
Pendidikan moral notamoral88
 
Teori utilitarianisme
Teori utilitarianismeTeori utilitarianisme
Teori utilitarianismeSiti Fatimah
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Aisyah Turidho
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakFarichah Riha
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPoetra Chebhungsu
 
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertimakna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertiwicildewikecil
 
Akhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan MoralAkhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan MoralZezen Wahyudin
 
13977081 2-baik-benar-patut
13977081 2-baik-benar-patut13977081 2-baik-benar-patut
13977081 2-baik-benar-patutemy69
 
Kel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesiKel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesiFarRhah Ay
 
GPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORALGPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORALMary Lemok
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaninellianjelli
 
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaJhony ferdiansyah
 

Tendances (20)

Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesional
 
Etika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadatEtika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadat
 
Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial Batasan ,macam dan masalah sosial
Batasan ,macam dan masalah sosial
 
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIUKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistik
 
Akhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruanAkhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruan
 
Pendidikan moral nota
Pendidikan moral notaPendidikan moral nota
Pendidikan moral nota
 
Teori utilitarianisme
Teori utilitarianismeTeori utilitarianisme
Teori utilitarianisme
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isi
 
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertimakna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
 
Akhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan MoralAkhlak, Etika dan Moral
Akhlak, Etika dan Moral
 
Bab 5 Teori Deontologi
Bab 5   Teori DeontologiBab 5   Teori Deontologi
Bab 5 Teori Deontologi
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
13977081 2-baik-benar-patut
13977081 2-baik-benar-patut13977081 2-baik-benar-patut
13977081 2-baik-benar-patut
 
Kel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesiKel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesi
 
GPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORALGPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORAL
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
 
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
 

Similaire à Stmi k uliah 2 etika profesi

PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptxPERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptxliaacha
 
Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Yabniel Lit Jingga
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptSahwahardja
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxadi setianegara
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesihilma_alley
 
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Qonita Aliyatunnuha
 
Etika profesi bab 1 pendahuluan
Etika profesi  bab 1  pendahuluanEtika profesi  bab 1  pendahuluan
Etika profesi bab 1 pendahuluanHaryadi Mukmin
 
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktMimi Mimi
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptMochamadRizal26
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasYuliana Aminulloh
 
Filsafat dan Etika - Etika Bisnis dan Profesi
Filsafat dan Etika - Etika Bisnis dan ProfesiFilsafat dan Etika - Etika Bisnis dan Profesi
Filsafat dan Etika - Etika Bisnis dan ProfesiBudi Septiawan
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agamaRudi Ajip
 
Materi pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuMateri pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuLaurenzoTalaud
 

Similaire à Stmi k uliah 2 etika profesi (20)

PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptxPERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
PERSENTASE KELOMPOK A (MORAL).pptx
 
Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesi
 
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
 
Etika profesi bab 1 pendahuluan
Etika profesi  bab 1  pendahuluanEtika profesi  bab 1  pendahuluan
Etika profesi bab 1 pendahuluan
 
etika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdfetika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdf
 
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
 
Filsafat dan Etika - Etika Bisnis dan Profesi
Filsafat dan Etika - Etika Bisnis dan ProfesiFilsafat dan Etika - Etika Bisnis dan Profesi
Filsafat dan Etika - Etika Bisnis dan Profesi
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Materi pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuMateri pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmu
 
Shb presentasi konsep kep
Shb presentasi konsep kepShb presentasi konsep kep
Shb presentasi konsep kep
 
Spe Bab4
Spe Bab4Spe Bab4
Spe Bab4
 

Plus de Ridha Faturachmi

Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIARidha Faturachmi
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Neraca massa, multiple unit process
Neraca massa, multiple unit processNeraca massa, multiple unit process
Neraca massa, multiple unit processRidha Faturachmi
 

Plus de Ridha Faturachmi (7)

Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Neraca massa, multiple unit process
Neraca massa, multiple unit processNeraca massa, multiple unit process
Neraca massa, multiple unit process
 

Stmi k uliah 2 etika profesi

  • 1. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI ETIKA PROFESI SARJANA/AHLI TEKNIK
  • 2. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI PRESENTASI HASIL LATIHAN : Dampak positif dan negatif perkembangan Karya sarjana teknik dibidang teknologi diberbagai bidang. 1. 2. 3. 4. 5. Bidang Informasi dan komunikasi oleh kelompok A. Bidang ekonomi dan industri oleh kelompok B. Bidang sosial dan budaya oleh kelompok C. Bidang Pendidikan oleh kelompok D. Bidang Politik oleh Kelompok E.
  • 3. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Dampak positif dan negatif perkembangan Karya sarjana teknik dibidang teknologi diberbagai bidang. KELOMPOK BIDANG DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF A INFORMASI DAN KOMUNIKASI 1. 2. 3. 1. 2. 3. B EKONOMI DAN INDUSTRI 1. 2. 3. 1. 2. 3. C SOSIAL DAN BUDAYA 1. 2. 3. 1. 2. 3. D PENDIDIKAN 1. 2. 3. 1. 2. 3. E POLITIK 1. 2. 3. 1. 2. 3.
  • 4. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI DASAR DASAR DAN PENGERTIAN ETIKA PROFESI
  • 5. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Pendahuluan.  Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara maupun tingkat internasional perlu ada sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.  Sistem yang mengatur pergaulan menjadi saling menghormati adalah sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.  Pedoman pergaulan dimaksudkan untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan dan dirugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.  Hal-hal diatas mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat.
  • 6. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI  Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.  Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
  • 7. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI  Definisi Etika : “the discipline which can act as the performance index or reference for our control system” (Martin 1993).  Etika : batasan atau standar yang mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.  Etika sebagai seni pergaulan manusia, diwujudkan dalam bentuk aturan (kode etik) tertulis sistematik berdasarkan prinsip moral yang berlaku di masyarakat dan berfungsi sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.  Etika merupakan “self control” yang dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok profesi itu sendiri.
  • 8. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI PENGERTIAN ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu
  • 9. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI PENGERTIAN BAIK Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif) PENGERTIAN BURUK Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma‐norma masyarakat yang berlaku.
  • 10. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Pengertian Baik dan Buruk Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khayr (dalam bahasa Arab) yang artinya “ yang baik”. Good; best (dalam bahasa Inggris), good = that which is morally right or acceptable. Sedangkan kebalikan kata baik adalah buruk, kata buruk sepadan dengan kata syarra, kobikh dalam bahasa Arab dan evil ; bad dalam bahasa Inggris . Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa keharuan dan kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan seterusnya. Perilaku yang baik adalah perilaku yang memiliki tujuan baik dan selaras dengan alam manusia
  • 11. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI MENILAI BAIK DAN BURUK Penilaian baik dan buruk, dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu : menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Bisikan Hati (Intuisi),Rasio, pandangan individu, paham berbagai kelompok aliran seperti : faham kebahagiaan, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme, dsbnya. Kriteria perbuatan baik atau buruk menurut agama, adat kebiasaan dan kebudayaan , serta berbagai aliran atau faham yang pernah dan terus berkembang sampai saat ini, sebagai berikut :
  • 12. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI 1. Bisikan Hati (Nurani) Jiwa manusia memiliki kekuatan yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kekuatan tersebut dapat mendorongnya berbuat baik dan mencegahnya berbuat buruk. Jiwanya akan merasa bahagia jika telah berbuat baik dan merasa tersiksa jika telah berbuat buruk. Kekuatan ini disebut nurani. Masing – masing individu memiliki kekuatan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan kekuatan ini dapat menyebabkan perbedaan persepsi tentang sesuatu yang dianggap baik dan yang dianggap buruk. Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti”
  • 13. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI 2. Rasio. Rasio merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia, yang membedakannya dengan makhluk lain. Dengan rasio yang dimiliki,manusia dapat menimbang mana perkara yang baik dan yang buruk. Dengan akalnya manusia dapat menilai bahwa perbuatan yang berakibat baik layak disebut baik dan dilestarikan, dan begitu sebaliknya. Penilaian rasio manusia akan terus berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan pengalaman – pengalaman yang mereka miliki. 3. Pandangan Individu. Kelompok atau masyarakat tertentu memiliki anggota kelompok atau masyarakat yang secara individual memiliki pandangan atau pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang di kelompoknya. Masing–masing individu memiliki kemerdekaan untuk memiliki pandangan dan pemikiran tersendiri meski harus berbeda dengan kelompok atau masyarakatnya. Masing–masing individu memiliki hak untuk menentukan mana yang dianggapnya baik untuk dilakukan dan mana yang dianggapnya buruk. Tidak mustahil apa yang semula dianggap buruk oleh masyarakat, akhirnya dianggap baik, karena terdapat seseorang yang berhasil meyakinkan kelompoknya bahwa apa yang dianggapnya buruk adalah baik.
  • 14. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI 4. Adat Istiadat. Adat istiadat yang berlaku dalam kelompok ataupun masyarakat tertentu menjadi salah satu ukuran baik dan buruk anggotanya dalam berperilaku. Melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan masyarakat sekitarnya ataupun kelompoknya akan menjadi masalah dalam berinteraksi. Masing – masing kelompok atau masyarakat tertentu memiliki batasan – batasan tersendiri tentang hal – hal yang harus diikuti dan yang harus dihindari. Sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat satu belum tentu demikian menurut masyarakat yang lain. Mereka akan mendidik dan mengajarkan anak-anak mereka untuk melakukan kebiasaan–kebiasaan yang mereka anggap baik dan melarang melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan mereka. Tiap umat manusia mempunyai adat / tradisi dan peraturan tertentu yang dianggap baik untuk dilaksanakan. Dengan demikian, maka terjadilah bermacam-macam perbedaan adat / kebiasaan diantara bangsa-bangsa, bahkan perbedaan antar suku. Adapun sumber daripada adat kebiasaan antara lain : 1. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh nenek moyangnya yang dianggap baik, yang kemudian diwariskan turun temurun. 2. Perbuatan / peristiwa secara kebetulan, meskipun tidak berdasarkan kepada akal. 3. Perbuatan orang-orang terdahulu.
  • 15. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI 5. Norma Agama. Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan. Ukuran baik dan buruk menurut norma agama lebih bersifat tetap, bila dibandingkan dengan ukuran baik dan buruk dimata nurani, rasio, pandangan individu dan adat istiadat. Keempat ukuran tersebut bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan ruang dan waktu. Ukuran baik dan buruk yang berlandaskan norma agama kebenarannya lebih dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan, karena norma agama merupakan ajaran Tuhan Yang Maha Suci dimana perbuatan itu diperintahkan/dilarang oleh-Nya. Disamping itu, ajaran Tuhan lebih bersifat universal, lebih terhindar dari subyektifitas individu maupun kelompok.
  • 16. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Aliran – aliran tentang Baik dan Buruk Penentuan dan karakternya baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur melalui fitrah manusia. Perkembangan pemikiran manusia dengan pandangan filsafat tentang manusia, maka aliran-aliran filsafat yang mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk diantaranya adalah : Faham Kebahagiaan (Hedonisme) “Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu: (1) hedonisme individualistik/egostikhedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk; (2) hedonismerasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagiaan atau kenikmatan individu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
  • 17. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Paham Eudaemonisme Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles, untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan dan kekuasaan, (2) kemauan, (3) perbuatan baik, dan (4) pengetahuan batiniah. Aliran Pragmatisme Aliran ini menitikberatkan pada hal‐hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.
  • 18. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Aliran Naturalisme Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai dengan keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta. Aliran Vitalisme Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran naturalisme sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu: (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistis. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.
  • 19. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Aliran Gessingnungsethik Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog,Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini adalah “penghormatan akan kehidupan”, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah “pemelihataan akan kehidupan”, dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi‐halangi hidup. Aliran Idealisme Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.
  • 20. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Aliran Eksistensialisme Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait pada keputusan‐keputusan individu, Artinya, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadao sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah “Truth is subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk. Aliran Marxisme Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
  • 21. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Evolusi Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara berangsur‐angsur) mengalami perubahan yaitu berkembang menuju kearah kesempurnaan (mengadopsi teori Darwin yaitu konsep selection of nature, struggle for life, dan survival for the fittest). Paham ini meyakini bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di alam ini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan baik, dan nilai‐nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk.
  • 22. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI MORAL Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Menurut Immanuel Kant, moralitas adalah hal kenyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari luar, entah itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat. Dikatakannya bahwa, kriteria mutu moral seseorang adalah hal kesetiaannya pada hatinya sendiri.
  • 23. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Pluralisme moral 1. Pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah, budaya dan agama yang hidup berdampingan; 2. Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional; 3. Berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.
  • 24. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Ajaran Moral dan Etika. Ajaran moral perlu dibedakan dengan Etika. Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia. Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif .
  • 25. KONSEP TEKNOLOGI Etika ETIKA UMUM ETIKA KHUSUS Mengenai prinsip dan moral dasar Etika terapan yang berlaku khusus  Moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb.  Etika selalu dikaitkan dengan moral.
  • 26. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI ETIKA UMUM. Adalah kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis. Prinsip-prinsip moral dasar dan teori-teori etika menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teoriteori.
  • 27. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI ETIKA KHUSUS. Adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini dapat berwujud : 1. Bagaimana kita mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan dan kegiatan khusus yang kita lakukan, yang didasari oleh teori dan prinsip-prinsip moral dasar. 2. Bagaimana kita menilai perilaku kita sendiri dan orang lain dalam kehidupan dan kegiatan khusus , dengan dasar bertindak etis Dengan kata lain, cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dengan berlatar belakang prinsip moral dasar.
  • 28. KONSEP TEKNOLOGI ETIKA KHUSUS : Etika individual Etika sosial yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. yaitu terkait dengan kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia  Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai bagian umat manusia saling berkaitan.  Etika sosial menyangkut : a. hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), dan b. sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
  • 29. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Etika sosial terbagi dalam banyak bidang : 1. Sikap terhadap sesama 2. Etika keluarga 3. Etika profesi 4. Etika politik 5. Etika lingkungan 6. Etika idiolog.
  • 30. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI  Etika berkaitan dengan konsep yang di miliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan yang telah di kerjakan itu salah atau benar, buruk atau baik.  Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
  • 31. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma meliputi : norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. 1. 2. 3. 4. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang- undangan, Norma agama berasal dari agama, Norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari.
  • 32. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI FUNGSI ETIKA 1. 2. 3. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
  • 33. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI PERAN ETIKA Diperlukan dalam : 1. Kegiatan analisis fungsi, sebagai dasar dalam menganalisa apakah langkah-langkah yang telah diterapkan sesuai dengan aturan yang terdapat dalam hukum. 2. Kegiatan proses pembangkitan ide, sebagai dasar dalam konsep pengembangan. Konsep pengembangan harus murni dari konsep pribadi, bukan plagiat. 3. Kegiatan menetapkan alternatif, sebagai dasar pertimbangan dalam memilih alternatif (misal produk telah sesuai dengan normal moral dan asusila yang berlaku). Menentukan berbagai alternatif, sangat dibutuhkan, dimana alternatif produk yang dipilih telah memenuhi persyaratan, seperti sesuai kebutuhan dan tidak merugikan konsumen, harga terjangkau, biaya investasi mesin rendah, serta meningkatkan keuntungan, dll. 4. Proses membuat prototype , sebagai dasar pemikiran dalam pembuatan produk yang aman bagi konsumen. Misalnya menghindari bahan baku tidak aman (dari melamin, timbal karena berbahaya bagi konsumen).
  • 34. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI TEORI-TEORI ETIKA A. Utilitarianisme Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia. B. Etika Kewajiban dan Etika Hak Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan itu adalah tindakan terbaik. Sedangkan” etika hak (right-ethics) “ menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika. C. Etika Moralitas Etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap tidak benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namun moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral.
  • 35. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI ISTILAH TERKAIT Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos, itikad dan kode etik atau kode etika. Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan. Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis menanyakan usia pada seorang wanita. Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapan ethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap pekerjaannya. Itikad artinya niat atau keinginan yang timbul dalam hati manusia. Kode Etika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankan tugasnya
  • 36. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI Referensi: 1. Sukrisno Agoes, I Cenik ArdaNA, Etika Bisnis dan Profesi, Salemba Empat, 2011 2. Etika Profesi, R.Rizal Isnanto, ST, MM, MT, Univ. Diponegoro, 2009 3. Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana. 4. Nurdiansyah. 2012. Etika profesi. Pdf. Jakarta 5. Drs. O.P. SIMORANGKIR, etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
  • 37. Kuliah 2 – ETIKA PROFESI SELAMAT BELAJAR DENGAN TEKUN TERIMA KASIH