SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
     BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

                                  SALINAN
            PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
                       DAN LEMBAGA KEUANGAN
                        NOMOR: PER- 06/BL/2008

                                 TENTANG

REFERENSI UNSUR PREMI MURNI SERTA UNSUR BIAYA ADMINISTRASI DAN
   BIAYA UMUM LAINNYA PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN
                   BERMOTOR TAHUN 2008-2009

                 KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
                      DAN LEMBAGA KEUANGAN,

Menimbang     : a. bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Menteri
                   Keuangan Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan
                   Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan
                   Bermotor, referensi unsur premi murni serta unsur biaya
                   administrasi dan biaya umum lainnya perlu ditinjau setiap
                   tahun dan perubahannya ditetapkan oleh Ketua Badan
                   Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan;
                b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
                   pada huruf a, perlu untuk menetapkan referensi unsur premi
                   serta unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya yang
                   baru dengan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
                   dan Lembaga Keuangan;
Mengingat     : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha
                   Perasuransian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
                   1992 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3467);
                2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1992 tentang
                   Penyelenggaraan Usaha Perasuransian (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 120, Tambahan
                   Lembaran Negara Nomor 3506) sebagaimana telah diubah
                   terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008
                   (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 79,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 4856);
                3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun
                   2006;
                4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
                   74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan
                   Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor;

                              MEMUTUSKAN:

Menetapkan    : PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
                DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG REFERENSI UNSUR
                PREMI MURNI SERTA UNSUR BIAYA ADMINISTRASI DAN
                BIAYA UMUM LAINNYA PADA LINI USAHA ASURANSI
                KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2008-2009.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

                           -2–


                         Pasal 1
      Referensi unsur premi murni serta unsur biaya administrasi dan
      biaya umum lainnya pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan
      Bermotor yang dapat digunakan oleh Perusahaan Asuransi Umum
      sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri
      Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007 tentang
      Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha
      Asuransi Kendaraan Bermotor adalah sebagaimana tercantum
      dalam Lampiran 1 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
      dan Lembaga Keuangan ini.


                         Pasal 2
      (1) Perusahaan Asuransi Umum yang menggunakan data profil
          risiko dan kerugian yang dimilikinya sendiri sebagai dasar
          penetapan tarif premi murni asuransi kendaraan harus
          memperhitungkan kredibilitas data yang dimiliki.
      (2) Penggunaan faktor kredibilitas dalam penetapan tarif premi
          murni dilakukan dengan tatacara dan formula sebagaimana
          dimaksud dalam Lampiran 2 Peraturan Ketua Badan Pengawas
          Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini.


                         Pasal 3
      Pembentukan cadangan atas premi yang belum merupakan
      pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan
      Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007
      tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha
      Asuransi Kendaraan Bermotor dihitung dengan ketentuan sebagai
      berikut:
      a. Untuk polis Asuransi Kendaraan Bermotor yang diterbitkan
         sampai dengan tanggal 31 Oktober 2008 menggunakan referensi
         unsur premi murni sesuai Lampiran 1 Peraturan Menteri
         Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007 tentang
         Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha
         Asuransi Kendaraan Bermotor.
      b. Untuk polis Asuransi Kendaraan Bermotor yang diterbitkan
         setelah tanggal 31 Oktober 2008 menggunakan referensi unsur
         premi murni sesuai Lampiran 1 Peraturan Ketua Badan
         Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini.


                         Pasal 4
      Dengan ditetapkannya Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar
      Modal dan Lembaga Keuangan ini, maka Lampiran 1 Peraturan
      Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007
      tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
       BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

                                       -3–


                 Asuransi Kendaraan Bermotor dinyatakan tidak berlaku kecuali
                 untuk perhitungan pembentukan cadangan atas premi yang belum
                 merupakan pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.


                                     Pasal 5
                 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2008.
                 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
                 Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
                 Indonesia.



                                      Ditetapkan di   : Jakarta
                                      pada tanggal    : 19 September 2008

                                      Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
                                      dan Lembaga Keuangan

                                      ttd.

                                      A. Fuad Rahmany
                                      NIP 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum,

ttd.


Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 060076008
LAMPIRAN 1
                                                  Peraturan Ketua Bapepam dan LK
                                                  Nomor : Per- 06/BL/2008
                                                  Tanggal : 19 September 2008

                                            -1–


REFERENSI UNSUR PREMI MURNI SERTA UNSUR BIAYA ADMINISTRASI DAN
                   UMUM LAINNYA PADA LINI
             USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
                        TAHUN 2008-2009

I. REFERENSI UNSUR PREMI MURNI

                                              TARIF PREMI
                                                                   TARIF PREMI
                      UANG                 PERTANGGUNGAN
   KATEGORI                                                     PERTANGGUNGAN
                 PERTANGGUNGAN              TOTAL LOSS ONLY
                                                                 COMPREHENSIVE
                                                 (TLO)
       (1)                 (2)                      (3)                (4)
   Jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk
    Kategori 1   0 s.d. Rp150.000.000,00          0,47%               2,05%
                 Rp150.000.001,00 s.d.
    Kategori 2                                    0,44%               1,52%
                 Rp300.000.000,00
                 Rp300.000.001,00 s.d.
    Kategori 3                                    0,42%               1,17%
                 Rp500.000.000,00
                 Rp500.000.001,00 s.d.
    Kategori 4                                    0,41%               1,10%
                 Rp800.000.000,00
                 Lebih dari
    Kategori 5                                    0,41%               0,98%
                 Rp800.000.000,00
   Jenis Kendaraan Bus dan Truk
                 Truk, semua uang
    Kategori 6                                    0,40%               1,29%
                 pertanggungan
                 Bus, semua uang
    Kategori 7                                    0,25%               0,55%
                 pertanggungan

  Penerapan unsur premi murni pada tabel di atas dilakukan dengan ketentuan
  sebagai berikut:
  1. Unsur premi murni di atas merupakan persentase dari uang pertanggungan.
  2. Unsur premi murni di atas berlaku untuk penutupan dasar bagi kendaraan
     roda 4 (empat) atau lebih dan berumur sampai dengan 3 (tiga) tahun.
  3. Untuk perluasan Strike, Riot, Civil Commotion (SRCC), Flood, Earthquake, dan
     Third Party Liability (TPL) harus dikenakan premi tambahan.
  4. Untuk kendaraan berumur lebih dari 3 (tiga) tahun, dapat dikenakan premi
     tambahan yang wajar dengan batas maksimum tambahan sebesar 5% (lima
     per seratus) untuk setiap satu tahun tambahan usia kendaraan.
  5. Perusahaan Asuransi Umum harus mengenakan deductible minimum sebesar
     Rp200.000,00. Untuk deductible yang lebih kecil harus dikenakan premi
     tambahan.
LAMPIRAN 1
                                           Peraturan Ketua Bapepam dan LK
                                           Nomor : Per- 06/BL/2008
                                           Tanggal : 19 September 2008

                                 -2-
II. BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM LAINNYA
  1. Biaya administrasi dan biaya umum lainnya merupakan persentase dari
     premi bruto.
  2. Unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya maksimum 15% (lima
     belas per seratus) dari premi bruto.

III. PREMI YANG DIBEBANKAN PADA TERTANGGUNG
  Tarif premi yang dibebankan pada tertanggung adalah unsur premi murni
  ditambah biaya administrasi dan umum, biaya akuisisi, dan marjin keuntungan
  perusahaan.
LAMPIRAN 2
                                                Peraturan Ketua Bapepam dan LK
                                                Nomor : Per- 06/BL/2008
                                                Tanggal : 19 September 2008




          TATA CARA PENGGUNAAN FAKTOR KREDIBILITAS
       DALAM MENETAPKAN UNSUR PREMI MURNI PERUSAHAAN


1. Perusahaan asuransi umum menghitung unsur premi murni berdasarkan data
   profil risiko dan kerugian yang dimilikinya sendiri (RPS) untuk tiap-tiap kategori.
2. Perusahaan asuransi umum menghitung faktor kredibilitas untuk RPS (Z) dengan
   formula sebagai berikut:
                   ⎛N ⎞
           Z = min⎜ , 1⎟
                   ⎝K ⎠

   dengan

   Z      = faktor kredibilitas
   N      = besar seluruh klaim perusahaan dalam tahun underwriting 2004, 2005, dan
            2006
   K      = Rp7.500.000.000,00 untuk pertanggungan TLO,
            atau Rp15.000.000.000,00 untuk pertanggungan COMPREHENSIVE

3. Perusahaan asuransi umum menetapkan unsur premi murni perusahaan (R)
   dengan mengkombinasikan RPS dan unsur premi murni referensi (RREF)
   berdasarkan formula sebagai berikut:

           R = Z × R PS + (1 − Z ) × R REF

   dengan

   R      = premi murni
   Z      = faktor kredibilitas
   RPS    = unsur premi murni berdasarkan data profil risiko dan kerugian yang
            dimiliki perusahaan
   RREF   = unsur premi murni referensi berdasarkan Lampiran 1.

Contenu connexe

En vedette

Pmk 158 tahun_2008-dana_jaminan
Pmk 158 tahun_2008-dana_jaminanPmk 158 tahun_2008-dana_jaminan
Pmk 158 tahun_2008-dana_jaminanRidwan Ichsan
 
Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...
Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...
Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...Ridwan Ichsan
 
Kmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tua
Kmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tuaKmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tua
Kmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tuaRidwan Ichsan
 

En vedette (6)

Pp 81 tahun_2008
Pp 81 tahun_2008Pp 81 tahun_2008
Pp 81 tahun_2008
 
Pmk 158 tahun_2008-dana_jaminan
Pmk 158 tahun_2008-dana_jaminanPmk 158 tahun_2008-dana_jaminan
Pmk 158 tahun_2008-dana_jaminan
 
Per 04 tahun_2009
Per 04 tahun_2009Per 04 tahun_2009
Per 04 tahun_2009
 
Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...
Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...
Pmk 78 / 2007 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Direksi dan Komi...
 
Kmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tua
Kmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tuaKmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tua
Kmk no.492 tahun_2004 tentang biaya pengelolaan program jaminan hari tua
 
Pp 39 tahun_2008
Pp 39 tahun_2008Pp 39 tahun_2008
Pp 39 tahun_2008
 

Similaire à ASURANSI KENDARAAN 2008-2009

Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratifPmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratifRidwan Ichsan
 
Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009
Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009
Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009Ridwan Ichsan
 
Socialization good read, everyone okay !
Socialization good read, everyone okay !Socialization good read, everyone okay !
Socialization good read, everyone okay !IndrawatyAddas
 
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...Kanaidi ken
 
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPhPengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPhNadia Eva
 
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...Ridwan Ichsan
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesrioyotto
 
Permen12 2007
Permen12 2007Permen12 2007
Permen12 2007ghanjaya
 
Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Mifta Muzaki
 
Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Andi Ismail
 
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdfPOJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdfAristoElyanTambuwun1
 
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...Kanaidi ken
 
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kasPsak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kasMas Abz
 

Similaire à ASURANSI KENDARAAN 2008-2009 (20)

Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratifPmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
 
Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009
Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009
Se modal-sendiri-unit-syariah29 mei2009
 
Kep220 2002(biaya hp)
Kep220 2002(biaya hp)Kep220 2002(biaya hp)
Kep220 2002(biaya hp)
 
Kep 100-mbu-2002
Kep 100-mbu-2002Kep 100-mbu-2002
Kep 100-mbu-2002
 
Socialization good read, everyone okay !
Socialization good read, everyone okay !Socialization good read, everyone okay !
Socialization good read, everyone okay !
 
Perdirjen 28 2008
Perdirjen 28 2008Perdirjen 28 2008
Perdirjen 28 2008
 
PMK Nomor 47/PMK.011/2010
PMK Nomor 47/PMK.011/2010PMK Nomor 47/PMK.011/2010
PMK Nomor 47/PMK.011/2010
 
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
 
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPhPengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
 
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
 
satu - Copy.docx
satu - Copy.docxsatu - Copy.docx
satu - Copy.docx
 
insurance_covernot.pdf
insurance_covernot.pdfinsurance_covernot.pdf
insurance_covernot.pdf
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yes
 
Permen12 2007
Permen12 2007Permen12 2007
Permen12 2007
 
V.d.3
V.d.3V.d.3
V.d.3
 
Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012
 
Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015
 
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdfPOJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
POJK No.6_POJK.07_2022_Perlindungan Konsumen di Sektor Keuangan_Highlights.pdf
 
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
LTI (Long Term Incentive) / Insentif Jangka Panjang Direksi & Dekom/Dewas BUM...
 
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kasPsak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
 

Plus de Ridwan Ichsan

Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)
Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)
Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)Ridwan Ichsan
 
Cause related marketing - 3 m case
Cause related marketing  - 3 m caseCause related marketing  - 3 m case
Cause related marketing - 3 m caseRidwan Ichsan
 
McDonalds Corporation - Organizational Behavior Case
McDonalds Corporation - Organizational Behavior CaseMcDonalds Corporation - Organizational Behavior Case
McDonalds Corporation - Organizational Behavior CaseRidwan Ichsan
 
Extracting Consumer Surplus
Extracting Consumer SurplusExtracting Consumer Surplus
Extracting Consumer SurplusRidwan Ichsan
 
Kerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JIT
Kerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JITKerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JIT
Kerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JITRidwan Ichsan
 
Underwriting Liability Insurance: an overview
Underwriting Liability Insurance: an overviewUnderwriting Liability Insurance: an overview
Underwriting Liability Insurance: an overviewRidwan Ichsan
 
Avn 102 waiver of subrogation endorsement
Avn 102 waiver of subrogation endorsementAvn 102 waiver of subrogation endorsement
Avn 102 waiver of subrogation endorsementRidwan Ichsan
 
Avn 100 fraudulent claims clause
Avn 100 fraudulent claims clauseAvn 100 fraudulent claims clause
Avn 100 fraudulent claims clauseRidwan Ichsan
 
Avn 99 continuing liability termination notice
Avn 99 continuing liability termination noticeAvn 99 continuing liability termination notice
Avn 99 continuing liability termination noticeRidwan Ichsan
 
Avn 99 aircraft finance lease contract continuing liability endorsement
Avn 99 aircraft finance lease contract   continuing liability endorsement Avn 99 aircraft finance lease contract   continuing liability endorsement
Avn 99 aircraft finance lease contract continuing liability endorsement Ridwan Ichsan
 
Avn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insurance
Avn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insuranceAvn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insurance
Avn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insuranceRidwan Ichsan
 
Avn 97 arbitration clause
Avn 97 arbitration clauseAvn 97 arbitration clause
Avn 97 arbitration clauseRidwan Ichsan
 
Avn 67 c termination notice
Avn 67 c termination noticeAvn 67 c termination notice
Avn 67 c termination noticeRidwan Ichsan
 
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement hull war
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement hull warAvn 67 c airline finance lease contract endorsement hull war
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement hull warRidwan Ichsan
 
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement
Avn 67 c airline finance lease contract endorsementAvn 67 c airline finance lease contract endorsement
Avn 67 c airline finance lease contract endorsementRidwan Ichsan
 
Avn 52 r guidance note extended coverage endorsement - aviation liabilities
Avn 52 r guidance note   extended coverage endorsement - aviation liabilitiesAvn 52 r guidance note   extended coverage endorsement - aviation liabilities
Avn 52 r guidance note extended coverage endorsement - aviation liabilitiesRidwan Ichsan
 
Avn 52 r extended coverage endorsement aviation liabilities
Avn 52 r extended coverage endorsement   aviation liabilities Avn 52 r extended coverage endorsement   aviation liabilities
Avn 52 r extended coverage endorsement aviation liabilities Ridwan Ichsan
 
Avn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsement
Avn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsementAvn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsement
Avn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsementRidwan Ichsan
 
Avn 52 p a products endorsement for avn52 clauses
Avn 52 p a products endorsement for avn52 clausesAvn 52 p a products endorsement for avn52 clauses
Avn 52 p a products endorsement for avn52 clausesRidwan Ichsan
 
Avn 52 l extended coverage endorsement aviation liabilities
Avn 52 l extended coverage endorsement   aviation liabilitiesAvn 52 l extended coverage endorsement   aviation liabilities
Avn 52 l extended coverage endorsement aviation liabilitiesRidwan Ichsan
 

Plus de Ridwan Ichsan (20)

Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)
Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)
Gas or Grouse Case Solution (Business Ethics)
 
Cause related marketing - 3 m case
Cause related marketing  - 3 m caseCause related marketing  - 3 m case
Cause related marketing - 3 m case
 
McDonalds Corporation - Organizational Behavior Case
McDonalds Corporation - Organizational Behavior CaseMcDonalds Corporation - Organizational Behavior Case
McDonalds Corporation - Organizational Behavior Case
 
Extracting Consumer Surplus
Extracting Consumer SurplusExtracting Consumer Surplus
Extracting Consumer Surplus
 
Kerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JIT
Kerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JITKerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JIT
Kerangka Teori kanban dan Junbiki dalam JIT
 
Underwriting Liability Insurance: an overview
Underwriting Liability Insurance: an overviewUnderwriting Liability Insurance: an overview
Underwriting Liability Insurance: an overview
 
Avn 102 waiver of subrogation endorsement
Avn 102 waiver of subrogation endorsementAvn 102 waiver of subrogation endorsement
Avn 102 waiver of subrogation endorsement
 
Avn 100 fraudulent claims clause
Avn 100 fraudulent claims clauseAvn 100 fraudulent claims clause
Avn 100 fraudulent claims clause
 
Avn 99 continuing liability termination notice
Avn 99 continuing liability termination noticeAvn 99 continuing liability termination notice
Avn 99 continuing liability termination notice
 
Avn 99 aircraft finance lease contract continuing liability endorsement
Avn 99 aircraft finance lease contract   continuing liability endorsement Avn 99 aircraft finance lease contract   continuing liability endorsement
Avn 99 aircraft finance lease contract continuing liability endorsement
 
Avn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insurance
Avn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insuranceAvn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insurance
Avn 98 aviation products grounding and other aviation liabilities insurance
 
Avn 97 arbitration clause
Avn 97 arbitration clauseAvn 97 arbitration clause
Avn 97 arbitration clause
 
Avn 67 c termination notice
Avn 67 c termination noticeAvn 67 c termination notice
Avn 67 c termination notice
 
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement hull war
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement hull warAvn 67 c airline finance lease contract endorsement hull war
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement hull war
 
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement
Avn 67 c airline finance lease contract endorsementAvn 67 c airline finance lease contract endorsement
Avn 67 c airline finance lease contract endorsement
 
Avn 52 r guidance note extended coverage endorsement - aviation liabilities
Avn 52 r guidance note   extended coverage endorsement - aviation liabilitiesAvn 52 r guidance note   extended coverage endorsement - aviation liabilities
Avn 52 r guidance note extended coverage endorsement - aviation liabilities
 
Avn 52 r extended coverage endorsement aviation liabilities
Avn 52 r extended coverage endorsement   aviation liabilities Avn 52 r extended coverage endorsement   aviation liabilities
Avn 52 r extended coverage endorsement aviation liabilities
 
Avn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsement
Avn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsementAvn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsement
Avn 52 p aviation manufacturers product liabilities endorsement
 
Avn 52 p a products endorsement for avn52 clauses
Avn 52 p a products endorsement for avn52 clausesAvn 52 p a products endorsement for avn52 clauses
Avn 52 p a products endorsement for avn52 clauses
 
Avn 52 l extended coverage endorsement aviation liabilities
Avn 52 l extended coverage endorsement   aviation liabilitiesAvn 52 l extended coverage endorsement   aviation liabilities
Avn 52 l extended coverage endorsement aviation liabilities
 

ASURANSI KENDARAAN 2008-2009

  • 1. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 06/BL/2008 TENTANG REFERENSI UNSUR PREMI MURNI SERTA UNSUR BIAYA ADMINISTRASI DAN BIAYA UMUM LAINNYA PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2008-2009 KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor, referensi unsur premi murni serta unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya perlu ditinjau setiap tahun dan perubahannya ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu untuk menetapkan referensi unsur premi serta unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya yang baru dengan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3467); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3506) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4856); 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006; 4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG REFERENSI UNSUR PREMI MURNI SERTA UNSUR BIAYA ADMINISTRASI DAN BIAYA UMUM LAINNYA PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2008-2009.
  • 2. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -2– Pasal 1 Referensi unsur premi murni serta unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor yang dapat digunakan oleh Perusahaan Asuransi Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini. Pasal 2 (1) Perusahaan Asuransi Umum yang menggunakan data profil risiko dan kerugian yang dimilikinya sendiri sebagai dasar penetapan tarif premi murni asuransi kendaraan harus memperhitungkan kredibilitas data yang dimiliki. (2) Penggunaan faktor kredibilitas dalam penetapan tarif premi murni dilakukan dengan tatacara dan formula sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 2 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini. Pasal 3 Pembentukan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor dihitung dengan ketentuan sebagai berikut: a. Untuk polis Asuransi Kendaraan Bermotor yang diterbitkan sampai dengan tanggal 31 Oktober 2008 menggunakan referensi unsur premi murni sesuai Lampiran 1 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor. b. Untuk polis Asuransi Kendaraan Bermotor yang diterbitkan setelah tanggal 31 Oktober 2008 menggunakan referensi unsur premi murni sesuai Lampiran 1 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini. Pasal 4 Dengan ditetapkannya Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini, maka Lampiran 1 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.010/2007 tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha
  • 3. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -3– Asuransi Kendaraan Bermotor dinyatakan tidak berlaku kecuali untuk perhitungan pembentukan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. Pasal 5 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2008. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 19 September 2008 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum, ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 060076008
  • 4. LAMPIRAN 1 Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Per- 06/BL/2008 Tanggal : 19 September 2008 -1– REFERENSI UNSUR PREMI MURNI SERTA UNSUR BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM LAINNYA PADA LINI USAHA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2008-2009 I. REFERENSI UNSUR PREMI MURNI TARIF PREMI TARIF PREMI UANG PERTANGGUNGAN KATEGORI PERTANGGUNGAN PERTANGGUNGAN TOTAL LOSS ONLY COMPREHENSIVE (TLO) (1) (2) (3) (4) Jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk Kategori 1 0 s.d. Rp150.000.000,00 0,47% 2,05% Rp150.000.001,00 s.d. Kategori 2 0,44% 1,52% Rp300.000.000,00 Rp300.000.001,00 s.d. Kategori 3 0,42% 1,17% Rp500.000.000,00 Rp500.000.001,00 s.d. Kategori 4 0,41% 1,10% Rp800.000.000,00 Lebih dari Kategori 5 0,41% 0,98% Rp800.000.000,00 Jenis Kendaraan Bus dan Truk Truk, semua uang Kategori 6 0,40% 1,29% pertanggungan Bus, semua uang Kategori 7 0,25% 0,55% pertanggungan Penerapan unsur premi murni pada tabel di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Unsur premi murni di atas merupakan persentase dari uang pertanggungan. 2. Unsur premi murni di atas berlaku untuk penutupan dasar bagi kendaraan roda 4 (empat) atau lebih dan berumur sampai dengan 3 (tiga) tahun. 3. Untuk perluasan Strike, Riot, Civil Commotion (SRCC), Flood, Earthquake, dan Third Party Liability (TPL) harus dikenakan premi tambahan. 4. Untuk kendaraan berumur lebih dari 3 (tiga) tahun, dapat dikenakan premi tambahan yang wajar dengan batas maksimum tambahan sebesar 5% (lima per seratus) untuk setiap satu tahun tambahan usia kendaraan. 5. Perusahaan Asuransi Umum harus mengenakan deductible minimum sebesar Rp200.000,00. Untuk deductible yang lebih kecil harus dikenakan premi tambahan.
  • 5. LAMPIRAN 1 Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Per- 06/BL/2008 Tanggal : 19 September 2008 -2- II. BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM LAINNYA 1. Biaya administrasi dan biaya umum lainnya merupakan persentase dari premi bruto. 2. Unsur biaya administrasi dan biaya umum lainnya maksimum 15% (lima belas per seratus) dari premi bruto. III. PREMI YANG DIBEBANKAN PADA TERTANGGUNG Tarif premi yang dibebankan pada tertanggung adalah unsur premi murni ditambah biaya administrasi dan umum, biaya akuisisi, dan marjin keuntungan perusahaan.
  • 6. LAMPIRAN 2 Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Per- 06/BL/2008 Tanggal : 19 September 2008 TATA CARA PENGGUNAAN FAKTOR KREDIBILITAS DALAM MENETAPKAN UNSUR PREMI MURNI PERUSAHAAN 1. Perusahaan asuransi umum menghitung unsur premi murni berdasarkan data profil risiko dan kerugian yang dimilikinya sendiri (RPS) untuk tiap-tiap kategori. 2. Perusahaan asuransi umum menghitung faktor kredibilitas untuk RPS (Z) dengan formula sebagai berikut: ⎛N ⎞ Z = min⎜ , 1⎟ ⎝K ⎠ dengan Z = faktor kredibilitas N = besar seluruh klaim perusahaan dalam tahun underwriting 2004, 2005, dan 2006 K = Rp7.500.000.000,00 untuk pertanggungan TLO, atau Rp15.000.000.000,00 untuk pertanggungan COMPREHENSIVE 3. Perusahaan asuransi umum menetapkan unsur premi murni perusahaan (R) dengan mengkombinasikan RPS dan unsur premi murni referensi (RREF) berdasarkan formula sebagai berikut: R = Z × R PS + (1 − Z ) × R REF dengan R = premi murni Z = faktor kredibilitas RPS = unsur premi murni berdasarkan data profil risiko dan kerugian yang dimiliki perusahaan RREF = unsur premi murni referensi berdasarkan Lampiran 1.